You are on page 1of 160

PERKALAN NO.

3 TAHUN 2010
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS JABATAN
FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN
ANGKA KREDITNYA
DIREKTORAT PEMBINAAN WIDYAISWARA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
1. UNSUR UTAMA, terdiri dari:
A. PENDIDIKAN
B. PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN DIKLAT
C. PENGEMBANGAN PROFESI

2. UNSUR PENUNJANG
2
UNSUR-UNSUR KEGIATAN
WIDYAISWARA
A. SUB UNSUR PENDIDIKAN

1. Pendidikan sekolah yang terakreditasi dan
memperoleh ijazah/gelar kesarjanaan (Kode
BK 1 s.d Kode BK 3)

Pendidikan sekolah yang terakreditasi dan
memperoleh gelar/ijazah dimaksudkan sebagai
pendidikan formal yang diikuti Widyaiswara pada
lembaga pendidikan terakreditasi dengan
program jenjang S-1, S-2, dan S-3 baik di dalam
maupun di luar negeri yang relevan dengan
spesialisasinya.

Kriteria Penilaian :

Kelengkapan Dokumen:
a) Surat Tugas/izin belajar dari pejabat yang
berwenang.

b) Surat Pernyataan Telah Menyelesaikan
Pendidikan Sekolah dan Memperoleh
Ijazah/Gelar dengan melampirkan :

Bagi lulusan dalam negeri:
Fotocopy ijazah
Transkrip nilai dilegalisir oleh Pimpinan
Perguruan Tinggi Negeri atau Pemimpin
Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi
oleh BAN-PT, Kementerian Pendidikan
Nasional.

Bagi lulusan luar negeri:
Fotocopy ijazah dan
Transkrip nilai dilegalisir oleh Dirjen DIKTI,
Kementerian Pendidikan Nasional.

Batas waktu kelulusan yang dapat dinilai paling lama 1
(satu) tahun setelah ijazah dikeluarkan.

Relevansi pendidikan dengan spesialisasi ajar yang
diampu.

Belum pernah memiliki gelar pendidikan sekolah
dengan jenjang yang sama.

Widyaiswara yang meneruskan pendidikan formalnya
ke jenjang yang lebih tinggi maka besarnya angka
kredit yang diperoleh adalah selisih besaran angka
kredit ijazah terbaru dikurangi besaran angka kredit
ijazah sebelumnya yang telah diperhitungkan angka
kreditnya.

Pendidikan
Mengikuti
Pendidikan
sekolah
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 Belum pernah diusulkan
sebelumnya
belum besaran angka
kredit ijazah
terbaru
dikurangi
besaran angka
kredit ijazah
sebelumnya
yang telah
diperhitungkan
angka kreditnya:

Contoh :
150 100 = 50
2 Surat Tugas/izin belajar dari
pejabat yang berwenang
Ada
3 Surat Pernyataan Telah
Menyelesaikan Pendidikan
Sekolah dan memperoleh
ijazah/gelar
Ada
4 Foto copy ijazah dan transkrip nilai
yang disahkan/dilegalisir
Ada
5 Waktu perolehan ijazah 1 (satu) tahun
setelah ijazah
dikeluar
6 Relevansi dengan spesialisasi ajar
yang diampu
Relevan
7 Belum pernah memiliki gelar
pendidikan sekolah dengan
jenjang yang sama
Belum pernah
BEBERAPA ALASAN USULAN TIDAK DINILAI :
1. Tidak disertai Surat Tugas Belajar/Ijin Belajar
2. Tidak disertai Surat Pernyataan Telah
Menyelesaikan Pendidikan Sekolah dan
Memperoleh Ijazah/Gelar
3. Melampaui 1 (satu) tahun setelah ijazah
dikeluarkan)
4. Sudah pernah dinilai pada periode sebelumnya
5. Copy Ijazah dan Transkrip tidak ada legalisir
6. Memiliki Ijazah/Gelar dalam jenjang pendidikan
yang sama


2. Mengikuti Diklat dan memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP)/Sertifikat (KBK 4)

Mengikuti Diklat merupakan kegiatan dalam
rangka menunjang pengembangan
kompetensi Widyaiswara.

Kriteria Penilaian :
Kelengkapan dokumen :
a. Surat Tugas Melaksanakan Kegiatan (STMK)
Widyaiswara;
b. Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan
(SPMK) Diklat dengan melampirkan
Fotocopy STTPP/ sertifikat Diklat yang
dilegalisir pimpinan lembaga Diklat
Widyaiswara yang bersangkutan.
Lamanya program Diklat yang diikuti.
Diklat yang dapat dinilai paling sedikit
mempunyai jangka waktu 30 (tiga puluh) JP.

Rumus penghitungan Angka Kredit :

Jumlah JP Diklat
X 1 = AK Mengikuti Diklat
30 JP

Satuan Hasil: STTPP/Sertifikat Diklat.

Pendidikan
Mengikuti
Diklat
No Ketentuan

Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 Surat Tugas Melaksanakan
Kegiatan (STMK)
Widyaiswara
Ada Total JP Diklat
dibagi 30 JP
dikalikan AK
( JP / 30 x AK )

Latihan :
1. JP : 90
.. / 30 x 1 =
....
2. JP : 100
../30 x 1 =
.

2 Surat Pernyataan
Melaksanakan Kegiatan
(SPMK)
Ada
3 Fotocopy STTPP/sertifikat
Diklat yang dilegalisir
pimpinan lembaga Diklat
Widyaiswara yang
bersangkutan
Ada
4 Lamanya program Diklat yang
diikuti/Jumlah JP
Minimal 30
JP
5 Relevansi dengan kompetensi
Widyaiswara
Relevan
BEBERAPA ALASAN USULAN TIDAK DINILAI :


1. Tidak menyertakan STMK maupun SPMK

2. Fotocopy STTPP/Ijazah tidak dilegalisir

3. Tidak relevan dengan standar kompetensi
Widyaiswara yang bersangkutan

4. Lama program Diklat kurang dari 30 JP
B. SUB UNSUR PENGEMBANGAN DAN
PELAKSANAAN DIKLAT
1. Penganalisisan kebutuhan Diklat
2. Penyusunan kurikulum Diklat
3. Penyusunan bahan Diklat sesuai spesialisasinya yang terdiri dari:
a. bahan ajar (Materi Pelengkap Modul / MPM)
b. GBPP/RBPMD dan SAP/RP
c. bahan tayang
d. modul
e. soal ujian
4. Pelaksanaan tatap muka di depan kelas Diklat sesuai
spesialisasinya.
5. Pemeriksaan jawaban ujian Diklat sesuai spesiali-sasinya.
6. Pembimbingan peserta Diklat pada Diklat Struktural sesuai
spesialisasinya.
7. Pengelolaan program Diklat di instansinya.
8. Pengevaluasian program Diklat sesuai spesialisasinya.

1. PENGANALISISAN KEBUTUHAN DIKLAT (KODE
BK 5 & KODE BK 6)
Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) adalah kegiatan
mengidentifikasi jenis-jenis Diklat yang
dibutuhkan untuk mengatasi kesenjangan kinerja
dalam suatu organisasi.

KRITERIA PENILAIAN :

Kelengkapan Dokumen yang meliputi :
1. Surat Keputusan (SK) Tim penyusun AKD;

2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan
Diklat;

3. Laporan AKD yang sesuai dengan kaidah
umum penyusunan AKD.

Satuan Hasil: Laporan AKD.

Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Penganalisisan
Kebutuhan Diklat
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 Surat Keputusan (SK)
Tim penyusun AKD

Ada
Jumlah SK
dikalikan AK

Contoh :
1 SK x 1,5 =
1,5
2 Kedudukan dalam SK

Anggota
3 SPMK pengembangan
dan pelaksanaan Diklat


Ada
4 Bukti fisik laporan AKD
yang sesuai dengan
kaidah umum
penyusunan AKD

Sesuai

BEBERAPA ALASAN USULAN TIDAK DINILAI :

Tidak menyertakan SK, atau hanya berupa surat
tugas

Tidak menyertakan SPMK

Tidak jelas kedudukannya dalam tim

Tidak melampirkan laporan

Laporan tidak sesuai kaidah

2. PENYUSUNAN KURIKULUM DIKLAT (KODE BK 7
S.D KODE BK 30)

Kurikulum Diklat adalah seperangkat rencana
dan pengaturan diklat yang berisi tujuan,
sasaran, deskripsi diklat, daftar mata diklat,
bahan referensi diklat, silabi masing-masing
mata diklat, serta metode diklat yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran.

Kriteria Penilaian :

Kelengkapan Dokumen yang meliputi :
1. SK Tim;
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan
diklat;
3. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan Kurikulum yang dilampiri
dengan kurikulum diklat;
4. Kurikulum Diklat yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Satuan Hasil: Laporan dan Kurikulum per
program diklat.


Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Penyusunan
Kurikulum
Diklat
No Ketentuan Ket. Perhitungan
Penilaian
1 Surat Keputusan (SK) Tim Ada Jumlah SK
dikalikan AK

Contoh :
1 SK x 0,45 =
0,45
2 Kedudukan dalam SK Anggota
3 SPMK pengembangan
dan pelaksanaan diklat

Ada
4 Laporan Pelaksanaan
Kegiatan Penyusunan
Kurikulum yang dilampiri
dengan kurikulum
diklat

Ada
5 Kurikulum Diklat yang
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
Ada dan
sesuai
kriteria
3. PENYUSUNAN BAHAN DIKLAT SESUAI
SPESIALISASINYA (KODE BK 31 S.D KODE BK
90)
Bahan Diklat adalah bahan-bahan yang
diperlukan untuk menunjang kelancaran
pembelajaran Diklat yang terdiri dari:
1. Bahan Ajar (MPM)
2. GBPP/RBPMD dan SAP/RP
3. Bahan Tayang
4. Modul
5. Soal Ujian

Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Penyusunan
Bahan Diklat
- Bahan Ajar (MPM)
- GBPP/SAP
- Bahan Tayang
- Modul
- Soal Ujian
STMK maupun SPMK untuk bahan ajar,
GBPP/SAP dan bahan tayang harus menjadi
satu bagian dalam STMK dan SPMK Tatap
Mukanya
a. MENYUSUN BAHAN AJAR (MPM) SESUAI
SPESIALISASINYA (KBK 31 S.D KBK 42)


Bahan ajar adalah materi pelengkap modul
(MPM) bahan yang dibagikan kepada peserta
sebagai tambahan wawasan peserta.


Kriteria Penilaian :

Kelengkapan Dokumen yang meliputi :
1. STMK Widyaiswara;
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan
diklat;
3. Bahan ajar (MPM).

Kesesuaian substansi dengan spesialisasi yang
dimiliki Widyaiswara.

Bahan ajar (MPM) yang disusun sesuai dengan
modul maupun kurikulum yang
berlaku/digunakan.
Teknik penulisan: naskah bahan ajar (MPM)
dibuat pada kertas yang umum digunakan,
dengan jumlah kata paling sedikit 1.250 (seribu
dua ratus lima puluh) kata.
MPM untuk team teaching AK dibagi sejumlah
Widyaiswara yang melaksanakan kegiatan

Satuan Hasil : Bahan Ajar (MPM).

Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Bahan ajar /
Materi
Pelengkap
Modul
(MPM)
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK Widyaiswara untuk
tatap muka
dari atasan
langsung
Banyaknya
naskah bahan
ajar dikalikan
AK

Contoh:
1 bahan ajar x
0,30 = 0,30
2 SPMK pengembangan dan
pelaksanaan diklat untuk tatap
muka
dari instansi
penyelenggara
3 Naskah Bahan ajar (MPM) Ada
4 Kesesuaian substansi dengan
spesialisasi yang dimiliki
Widyaiswara
5 Bahan ajar (MPM) yang
disusun sesuai dengan modul
maupun kurikulum yang
berlaku/digunakan
6 Naskah bahan ajar (MPM)
dibuat pada kertas yang umum
digunakan, dengan jumlah
kata paling sedikit 1.250 kata
(+ 5 halaman)
B. MENYUSUN GBPP/RBPMD DAN SAP/RP
(KBK 43 S.D KBK 54)
Garis-garis Besar Program Pembelajaran
(GBPP) atau istilah lainnya Rancang Bangun
Pembelajaran Mata Diklat (RBPMD) adalah
pokok-pokok pembelajaran dari suatu mata
Diklat yang disusun secara sistematik dan
mencakup :
1. deskripsi singkat,
2. tujuan pembelajaran,
3. materi pokok,
4. metode dan media, serta
5. sumber bahan.


Satuan Acara Pembelajaran (SAP) atau istilah
lainnya Rencana Pembelajaran (RP) adalah
rincian satu set pembelajaran untuk lingkup
satu atau beberapa kali pertemuan yang
disusun secara sistematik dan mencakup :
1. deskripsi singkat,
2. tujuan pembelajaran,
3. materi pokok,
4. metode dan media,
5. sumber bahan, serta
6. tahapan kegiatan pembelajaran.
7. evaluasi

KRITERIA PENILAIAN :

Kelengkapan Dokumen yang meliputi:
1. STMK Widyaiswara;
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan Diklat;
3. GBPP/RBPMD dan SAP/RP.

GBPP/RBPMD dan SAP/RP merupakan satu kesatuan.

GBPP/RBPMD dan SAP/RP yangdigunakan dalam
team teaching angka kreditnya dibagi sejumlah
Widyaiswara yang melaksanakan kegiatan

Satuan Hasil: GBPP/RBPMD dan SAP/RP.

Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Menyusun
GBPP/RBPMD
dan SAP/RP
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK Widyaiswara
untuk tatap muka
dari atasan
langsung
Banyaknya
GBPP/RBPMD
dan SAP/RP
dikalikan AK

Contoh:
1 GBPP/
RBPMD dan
SAP/RP x 0,30
= 0,30
2 SPMK pengembangan
dan pelaksanaan diklat
untuk tatap muka
dari instansi
penyelenggara
3 Bukti fisik GBPP/
RBPMD dan SAP/RP
Ada
4 Bukti fisik
GBPP/RBPMD dan
SAP/RP sesuai standar
kriteria isi
sesuai standar
kriteria
C. MENYUSUN BAHAN TAYANG SESUAI
SPESIALISASINYA (KBK 55 S.D KBK 66)
Bahan Tayang adalah media pembelajaran yang
digunakan untuk membantu proses
penyampaian materi Diklat.

Bahan tayang dapat berbentuk slide dan realia
(media pembelajaran berbentuk obyek nyata).

KRITERIA PENILAIAN :

Kelengkapan Dokumen yang meliputi :
1. STMK Widyaiswara;
2. SPMK pengembangan dan pelaksa-naan
diklat;
3. Set print out bahan tayang.

Bahan Tayang dalam bentuk slide paling
sedikit terdiri dari 4 (empat) slide dan dapat
dikombinasikan dengan realia.


Bukti fisik bahan tayang yang diajukan dalam
bentuk print out, dengan ketentuan dalam satu
halaman paling banyak terdiri dari 4 (empat) slide.

Bahan tayang dalam bentuk realia bukti fisiknya
dapat menggunakan foto dengan dengan
keterangan kegunaan.

GBPP/RBPMD dan SAP/RP yangdigunakan
dalam team teaching angka kreditnya dibagi
sejumlah Widyaiswara yang melaksanakan
kegiatan


Satuan Hasil: Set Bahan Tayang.


Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Menyusun
bahan
tayang
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK Widyaiswara
untuk tatap muka
dari atasan
langsung
jumlah set
bahan tayang
dikalikan AK
Contoh:
1 set bahan
tayang x 0,10
= 0,10
2 SPMK
pengembangan dan
pelaksanaan diklat
untuk tatap muka
dari instansi
penyelengga
ra
3 Bukti fisik 1 Set
bahan tayang (slide)
berbentuk print out
Ada
4 1 halaman berisi
maksimal 4 slide
sesuai
D. MENYUSUN MODUL DIKLAT SESUAI
SPESIALISASINYA (KODE BK 67 S.D KODE BK 78)


Modul Diklat adalah unit terkecil dari sebuah
mata diklat, yang dapat berdiri sendiri dan
dipergunakan secara mandiri dalam proses
pembelajaran.

KRITERIA PENILAIAN :
Kelengkapan Dokumen yang meliputi :
1. SK Tim Pembuatan Modul Diklat (satu program
Diklat);
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan Diklat;
3. Berita Acara Pembahasan modul yang
ditandatangani oleh Pimpinan Lembaga Diklat;
4. Modul Diklat (cetak bukan print out atau fotocopy)
dengan Kata Pengantar dari Pimpinan Lembaga
Diklat yang bersangkutan;
5. Kurikulum Diklat yang menjadi dasar penyusunan
Modul Diklat.

Keaslian Modul.
Modul merupakan bagian dari sebuah program
Diklat yang diterbitkan oleh instansi yang
berwenang membina diklatnya.
Modul belum pernah dibuat oleh instansi yang
berwenang membina Diklatnya.
Modul disusun paling banyak oleh 2 (dua) orang.
Format dan Isi Modul disusun sebagaimana diatur
dalam Peraturan Kepala LAN Nomor 5 Tahun 2009
tentang Pedoman Penyusunan Modul Diklat.
Modul harus sudah pernah digunakan dalam Diklat,
dibuktikan dengan Surat Keterangan dari pimpinan
lembaga Diklat.

Satuan Hasil: Modul Diklat.

Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Menyusun
Modul Diklat
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SK Tim Pembuatan Modul Diklat (satu
program Diklat) dari pimpinan lembaga
Diklat
Ada
Banyaknya modul
dikali AK
Contoh:
1 Modul x 1,8 =
1,8
2 SPMK pengembangan dan
pelaksanaan Diklat
Ada
3 Berita Acara Pembahasan modul yang
ditandatangani oleh Pimpinan Lembaga
Diklat
Ada
4 Modul Diklat Asli (bukan print out atau
fotocopy) dengan Kata Pengantar dari
Pimpinan Lembaga Diklat yang
bersangkutan
Ada, lengkap
dan sesuai
standar kriteria
Modul
5 Kurikulum Diklat yang menjadi dasar
penyusunan Modul Diklat
Ada
6 belum pernah dibuat oleh instansi yang
berwenang membina Diklatnya
Belum
7 Format sesuai Peraturan
Kepala LAN No. 5/2009
sesuai
8 Surat Pernyataan dari pimpinan lembaga
Diklat yang menyatakan Modul sudah
pernah digunakan dalam Diklat
Ada
E. MENYUSUN SOAL UJIAN DIKLAT SESUAI
SPESIALISASINYA (KBK 79 S.D KBK 90)


Soal ujian Diklat adalah suatu instrumen untuk
mengukur kompetensi peserta Diklat selama
mengikuti kegiatan Diklat.

KRITERIA PENILAIAN :

Kelengkapan dokumen yang meliputi :
1. STMK Widyaiswara;
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan
Diklat;
3. Soal ujian Diklat.

Satuan Hasil: Soal Ujian Diklat.



Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Menyusun
Soal Ujian
Diklat
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK Widyaiswara dari atasan
langsung
jumlah set
soal ujian
dikalikan AK

Contoh:
1 set soal
ujian x 0,06 =
0,06

2 SPMK pengembangan
dan
pelaksanaan diklat
dari instansi
penyelenggara
3 Bukti fisik 1 Set Soal
ujian
Ada
4. PELAKSANAAN TATAP MUKA DI DEPAN KELAS
DIKLAT SESUAI SPESIALISASINYA
(KBK 91 S.D KBK 102)

Tatap muka adalah kegiatan mendidik, mengajar
dan/atau melatih peserta Diklat di dalam maupun
di luar ruangan/tempat dilaksanakannya suatu
Diklat.

KRITERIA PENILAIAN :
Kelengkapan dokumen yang meliputi :
1. STMK Widyaiswara;
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan
Diklat.

Kegiatan Tatap Muka harus disertai dengan
bahan ajar (MPM), GBPP/RBPMD dan
SAP/RP, serta bahan tayang.

Satuan Hasil: Jam Pelajaran (JP).

Bagi kegiatan yang sifatnya Team Teaching
maka harus melampirkan juga:
Kurikulum Diklat (kompetensi dasar, dan
indikator keberhasilan untuk tiap mata
diklatnya) dan/atau modul Diklat yang
menyebutkan ketentuan bahwa kegiatan tatap
muka harus dilaksanakan secara Team
Teaching dengan menjelaskan alasannya.


Angka Kredit Tatap Muka yang dilaksanakan
secara Team Teaching adalah 100%

Kegiatan penyusunan MPM, Bahan Tayang,
GBPP/RBPMD dan SAP/RP, soal ujian serta
memeriksanya, yang dilaksanakan secara Team
Teaching , Angka Kreditnya dibagi sejumlah
orang yang menyusun.

Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
STMK
maupun
SPMK untuk
kegiatan tatap
muka harus
menjadi satu
bagian
dengan MPM,
GBPP/SAP
dan bahan
tayang
Tatap
muka
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK
Widyaiswara
dari atasan
langsung
Jumlah JP
dikalikan AK

Contoh:
8 JP x 0,05 =
0,4
2 SPMK
pengembangan
dan
pelaksanaan
diklat
dari instansi
penyelenggara
5. PEMERIKSAAN JAWABAN UJIAN DIKLAT SESUAI
SPESIALISASINYA (KBK 103 S.D KBK 114)

Memeriksa jawaban ujian Diklat adalah kegiatan
memberikan penilaian terhadap jawaban ujian
mata Diklat.

KRITERIA PENILAIAN :

Kelengkapan dokumen yang meliputi :
1. STMK;
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan Diklat;
3. Laporan hasil pelaksanaan memeriksa jawaban
ujian Diklat.

Laporan mencakup Laporan pelaksanaan pe-
meriksaan jawaban ujian Diklat, materi ujian dan
daftar nilai dari hasil jawaban peserta ujian.

Laporan disusun per kelas pada satu program
Diklat.

Satuan Hasil: Laporan.

Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Memeriksa
jawaban
ujian
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK Widyaiswara dari atasan
langsung
Jumlah
laporan
dikalikan AK

Contoh:
1 Laporan x
0,04 = 0,04
2 SPMK pengembangan
dan pelaksanaan diklat
dari instansi
penyelenggara
3 Laporan pelaksanaan
pemeriksaan jawaban
ujian Diklat
Ada
4 Materi tes Ada
5 Daftar nilai dari hasil
jawaban peserta tes
(per kelas pada satu
program Diklat)
Ada
6. PEMBIMBINGAN PESERTA DIKLAT PADA DIKLAT
STRUKTURAL SESUAI SPESIALISASINYA
(KBK 115 S.D KBK 126)
Pemberian bimbingan peserta Diklat pada Diklat
Struktural sesuai spesialisasinya adalah suatu
kegiatan yang bersifat memberi arahan dan
motivasi kepada peserta Diklat struktural atas
pelaksanaan tugas-tugas selama mengikuti
Diklat Struktural.

A. MEMBIMBING PESERTA DIKLAT DALAM PENULISAN
KK PADA DIKLAT STRUKTURAL SESUAI
SPESIALISASINYA
(KBK 115 S.D KBK 118)
Kegiatan memberikan arahan kepada peserta
Diklat dalam proses penulisan kertas kerja agar
hasilnya sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.

KRITERIA PENILAIAN :

Kelengkapan dokumen yang meliputi :
1. STMK Widyaiswara;
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan Diklat
dengan melampirkan :
a. Fotocopy halaman judul Kertas Kerja dan
halaman Kata Pengantar;
b. Daftar Nilai dari hasil Kertas Kerja.

Kertas kerja perorangan yang dinilai paling banyak 10
(sepuluh) kertas kerja per angkatan.

Satuan Hasil: Laporan.

Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Membimbing
peserta Diklat
dalam
penulisan
Kertas Kerja
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK Widyaiswara dari atasan
langsung
Banyaknya KK
yang dibimbing
dikalikan AK

Contoh:
10 KK x 0,15 =
1,5
2 SPMK pengembangan
dan pelaksanaan diklat
dari atasan
langsung
3 Fotocopy halaman
judul Kertas Kerja
Ada
Sejumlah 10
4 Fotocopy halaman
Kata Pengantar
Ada
Sejumlah 10
5 Fotocopy Daftar Nilai
dari hasil Kertas Kerja
Ada
Sejumlah 10
KK
B. MEMBIMBING PESERTA DIKLAT DALAM PKL/OL
PADA DIKLAT STRUKTURAL SESUAI
SPESIALISASINYA (KBK 119 S.D KBK 122)
Membimbing peserta Diklat dalam Praktik Kerja
Lapangan (PKL) atau Observasi Lapangan (OL)
merupakan kegiatan pendampingan pada
peserta Diklat dalam melaksanakan kegiatan
PKL/OL pada Diklat Struktural.
Kriteria Penilaian :
Kelengkapan dokumen yang meliputi :
1. STMK Widyaiswara;
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan
diklat;
3. Laporan hasil pembimbingan PKL/OL yang
mencakup antara lain deskripsi materi
bimbingan, peserta PKL/OL dan lokasi
PKL/OL serta pelaksanaan PKL /OL.

Lama pelaksanaan PKL/OL adalah paling sedikit
3 (tiga) hari yang dilaksanakan secara terus
menerus.

Rumus Penghitungan Angka Kredit :

Jumlah Hari
x AK = AK PKL/OL
3

Satuan Hasil: Laporan.

Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Membimbing
peserta Diklat
dalam PKL/OL
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK Widyaiswara dari atasan
langsung
Lamanya hari
pelaksanaan
PKL/OL dibagi 3
(tiga) hari
dikalikan AK

Contoh :
5 hari / 3 hari x
0,15 = 0,25
2 SPMK pengembangan dan
pelaksanaan diklat
dari Pimpinan
Lembaga Diklat
3 Laporan hasil
pembimbingan PKL/OL
Ada
4 Kesesuaian isi laporan
dengan kriteria laporan
PKL/OL
Isi laporan
Sesuai dengan
kriteria laporan
PKL/OL
C. MENJADI MODERATOR/ NARASUMBER PADA SEMINAR/
LOKAKARYA/ DISKUSI DALAM KELAS PADA DIKLAT
STRUKTURAL SESUAI SPESIALISASINYA (KBK 123 S.D KBK
126)
Moderator seminar/lokakarya/diskusi dalam
pengembangan dan pelaksanaan Diklat adalah
Widyaiswara yang bertugas memandu jalannya
seminar/lokakarya/diskusi kediklatan sehingga
tujuan kegiatan tersebut dapat tercapai secara
efektif.


Narasumber seminar/lokakarya/diskusi dalam
pengembangan dan pelaksanaan Diklat adalah
Widyaiswara yang bertugas memberikan
tanggapan, koreksi, informasi, saran-saran, dan
memberikan penilaian terhadap prestasi, sikap,
dan perilaku peserta selama kegiatan seminar/
lokakarya/diskusi kediklatan berlangsung.
KRITERIA PENILAIAN :

Kelengkapan dokumen yang meliputi :
1. STMK Widyaiswara;
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan;
3. Laporan pelaksanaan yang berisi deskripsi
singkat pelaksanaan seminar/
lokakarya/diskusi dan dilampiri materi
seminar/lokakarya/diskusi.

Satuan Hasil: Laporan.
Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Menjadi
moderator/
narasumber
pada
seminar/
lokakarya/
diskusi pada
Diklat
Struktural
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK Widyaiswara dari atasan
langsung
Setiap kali
kegiatan
dikalikan AK
Contoh:

1 kali seminar
x 0,12 =
0,12
2 SPMK pengembangan
dan
pelaksanaan diklat
dari instansi
penyelenggara
3 Laporan pelaksanaan
yang berisi deskripsi
singkat pelaksanaan
seminar/lokakarya/
diskusi
Ada
4 Bahan materi seminar/
lokakarya/ diskusi
Ada
7. PENGELOLAAN PROGRAM DIKLAT DI INSTANSINYA
(KBK 127 DAN KBK 128)
a. Sebagai Penanggung Jawab Pengelola
Program di instansinya (KBK 127)

Penanggung jawab pengelola program Diklat
adalah seseorang yang bertanggung jawab
secara penuh atas terlaksananya suatu
program diklat, agar tujuan dan sasaran Diklat
yang telah ditetapkan dapat tercapai.


b. Sebagai Anggota Pengelola Program di
instansinya (KBK 127)

Anggota pengelola Program Diklat adalah
seseorang yang membantu penanggung
jawab/koordinator program Diklat dalam
melaksanakan Diklat agar sesuai dengan
tujuan dan sasaran Diklat.

KRITERIA PENILAIAN :

Kelengkapan dokumen yang meliputi :
1. SK Tim;
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan
Diklat;
3. Laporan hasil pelaksanaan Diklat per program
Diklat Kata Pengantar dari Penanggung
Jawab Pengelola Diklat.

Laporan harus mencakup : deskripsi diklat,
jadual pelaksanaan, tenaga kediklatan
(penyelenggara dan Widyaiswara), peserta
Diklat, monitoring dan evaluasi terhadap Diklat,
simpulan dan saran.

Rumus Penghitungan Angka Kredit :
Jumlah JP
x AK = AK Penanggung Jawab/
30 Anggota

Satuan Hasil: Laporan Penyelenggaraan per
program Diklat.
Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Pengelolaan
Program
Diklat di
Instansinya
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SK Tim dari pimpinan
lembaga Diklat yang
bersangkutan

Ada
jumlah JP
dalam 1 Diklat
dibagi 30 JP
dikali AK
Contoh:

285 JP / 30 x
0.02 =
0.19
2 SPMK pengembangan
dan pelaksanaan Diklat
Ada dari
Pimpinan
Lembaga
Diklat
3 Kedudukan dalam Tim Anggota
4 Laporan hasil
pelaksanaan Diklat per
program dengan Kata
Pengantar dari
Penanggung Jawab
Pengelola Diklat
Ada
5 Kesesuaian laporan
dengan kriteria laporan
sesuai
8. PENGEVALUASIAN PROGRAM DIKLAT (KBK 129
S.D KBK 140)

Evaluasi program Diklat adalah kegiatan
memberikan penilaian terhadap pelaksanaan
suatu pogram Diklat guna mendapatkan umpan
balik dalam rangka penyempurnaan program
Diklat.

KRITERIA PENILAIAN :

Kelengkapan dokumen yang meliputi :
1. SK Tim;
2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan
Diklat.
3. Laporan pengevaluasian program Diklat yang
meliputi input, proses, dan output suatu
program diklat, permasalahan, alternatif
pemecahan, kesimpulan dan saran.

Satuan Hasil: Laporan.

Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat
Pengevaluasi
an Program
Diklat
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SK Tim dari pimpinan
lembaga Diklat yang
bersangkutan

Ada

Banyaknya SK
Tim dikalikan
AK
Contoh:
1 SK x 0.09 =
0.09
2 SPMK pengembangan
dan pelaksanaan Diklat
Ada dari
Pimpinan
Lembaga
Diklat
3 Laporan
pengevaluasian
program Diklat Diklat
per program
Ada
4 Kesesuaian laporan
dengan kriteria laporan
evaluasi
Sesuai
C. SUB UNSUR PENGEMBANGAN PROFESI

1. Pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang
terkait lingkup kediklatan dan/atau
pengembangan spesialisasinya (KBK 141
s.d KBK 161)

Karya Tulis Ilmiah (KTI) Widyaiswara
adalah karya ilmiah yang secara
substantif terkait dengan bidang
kediklatan, terutama untuk
pengembangan spesialisasinya.


KTI DAPAT DINILAI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
UNSUR-UNSUR PEMBUATAN KTI SEBAGAI BERIKUT :

Pembuatan KTI harus memenuhi kaidah-
kaidah sebagai berikut:
a. Menganut prinsip Asli, Perlu, Ilmiah, dan
Konsisten (APIK);
b. Tata cara penulisan sesuai aturan, Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD);
c. Sistematika penulisan buku dan non-
buku sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.


APIK
1. Asli, yaitu KTI merupakan hasil pemikiran penulis
sendiri bukan plagiasi, jiplakan atau disusun dengan
tidak jujur.

2. Perlu, yaitu KTI memiliki urgensi karena diperlukan,
dan mempunyai nilai manfaat dalam bidang
kediklatan instansi, termasuk pengembangan
spesialisasi Widyaiswara tersebut.

3. llmiah, yaitu KTI didasari oleh kaidah-kaidah keilmuan
yang memiliki struktur logika dan terbuka terhadap
pengujian kebenaran.

4. Konsisten, yaitu KTI relevan dengan lingkup
kediklatan dan/atau spesialisasi yang dimiliki oleh
Widyaiswara.

Penilaian Angka Kredit untuk KTI hanya
diberikan pada terbitan pertama, dan diajukan
selambat-lambatnya satu tahun setelah
diterbitkan.
KTI dapat dibuat secara perorangan maupun tim
yang terdiri dari 2 (dua) orang, kecuali KTI untuk
orasi ilmiah harus dibuat secara perorangan.
KTI dalam bentuk buku selain memiliki ISBN,
memiliki ukuran paling kecil B5 dengan jumlah
halaman paling sedikit 50 halaman, dan dijual
untuk umum di toko buku berbadan hukum.
KTI dalam bentuk buku dapat diajukan paling
banyak 1 (satu) buah dalam satu tahun.
KTI dalam bentuk non buku dan naskah dapat
diajukan paling banyak 12 (dua belas) buah
dalam satu tahun.
Setiap kegiatan yang termasuk dalam sub unsur
Pengembangan Profesi, harus disertai dokumen
SPMK Pengembangan Profesi terkait dari
Pimpinan instansi Widyaiswara yang
bersangkutan.
Semua Bukti fisik KTI harus diserahkan dalam
keadaan asli, baik bukti fisik surat-surat maupun
produk akhir KTI.

a. BUKU DENGAN INTERNATIONAL STANDARD BOOK
NUMBERS (ISBN), DITERBITKAN, DAN DIEDARKAN
SECARA NASIONAL/INTERNASIONAL (KBK 141 DAN
KBK 142)
1. Penulis adalah orang yang memprakarsai
penulisan, pemilik ide tentang topik,
pengumpul, pengolah dan penganalisis data,
serta bertanggung jawab terhadap isi materi
tulisan.

KRITERIA PENILAIAN:

1. Kelengkapan dokumen :
a. SPMK
b. Buku dengan ISBN

2. Kesesuaian substansi buku dengan lingkup
kediklatan dan/ atau pengembangan
spesialisasi Widyaiswara penulis

3. Buku yang ditulis sesuai dengan unsur-unsur
pembuatan KTI;
4. Surat Pernyataan telah dilakukan bedah buku
dari Pimpinan Lembaga Diklat Widyaiswara
yang bersangkutan;
5. Bukti pengeluaran ISBN dari Perpustakaan
Nasional;
7. Diterbitkan oleh penerbit berbadan hukum;
8. Buku dicetak paling sedikit 1.000 (seribu)
eksemplar yang dibuktikan dengan surat
keterangan dari penerbit;
9. Keaslian bukti fisik;

10. Apabila berbentuk buku elektronik (electronic
book/e-book), selain memenuhi persyaratan
sebagaimana tersebut di atas, harus
memenuhi persyaratan :
a. Dapat dibaca dengan perangkat lunak
(software) dan/atau perangkat keras/
hardware yang umum dipergunakan;
b. Dapat diunduh di toko buku online
(cantumkan alamat website);
c. Tersusun dalam bagian-bagian
sebagaimana layaknya susunan bab dan
sub bab dalam sebuah buku.

11. Buku yang dibuat oleh 2 (dua) orang penulis,
maka Angka Kredit yang dialokasikan untuk
kegiatan ini dibagi 2 (dua).

Satuan Hasil: Buku/buku elektronik.
Pengembangan Profesi
Membuat
KTI dalam
bentuk
buku
sebagai
penulis
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan Profesi dari Pimpinan
instansi Widyaiswara yang Bersangkutan

Ada
Jumlah buku
dikalikan AK

Contoh:
1 buku x 20 = 20
2 Surat pernyataan telah di bahas dalam bedah buku
dari Pimpinan Lembaga Diklat

Ada
3 Merupakan terbitan pertama Terbitan pertama
dan > 1 tahun

4 Surat pernyataan atau bukti lain bahwa buku dijual
untuk umum di toko buku berbadan hukum
Ada

5 Bukti pengeluaran ISBN dari Perpustakaan Nasional Ada
6 Surat Keterangan dari Penerbit bahwa buku
dimaksud dicetak minimal sebanyak 1000 eksemplar
Ada
7 Bukti fisik berupa buku asli (bukan fotocopy atau
print out) yang memiliki ISBN dan terdapat Kata
Pengantar dari Pimpinan Lembaga
Ada buku dan
ada kata
pengantar dari
Pimpinan
Lembaganya
8 Kesesuaian Isi dengan kaidah APIK Sesuai
9 Ukuran paling kecil B5 dengan jumlah
halaman paling sedikit 50 halaman
B5;
Lebih dari 50
halaman
2. Editor adalah seseorang yang membantu
penulis buku dalam penyuntingan naskah
buku dari aspek substansi.

Kriteria Penilaian:
1) Memenuhi semua kriteria penilaian yang
berlaku untuk penilaian sebagai penulis;
2) Kesesuaian substansi dengan lingkup
kediklatan dan/atau pengembangan
spesialisasi editor;
3) Nama Widyaiswara tercantum sebagai Editor
dalam buku;

4) Laporan hasil Editing yang berisi koreksi
substansi yang ditandatangani oleh Pimpinan
Penerbit
5) Dapat dinilai setelah buku diterbitkan.

Satuan Hasil: Buku/buku Elektronik.

Pengembangan Profesi
Sebagai
editor
Membuat
KTI dalam
bentuk
buku
Ketentuan sebagai editor sama dengan sebagai penulis
buku, hanya ditambah ketentuan:
No Ketentuan Keterangan Perhitung
an
Penilaian
1 Bukti fisik berupa buku asli
yang didalamnya tercantum
nama editor (bukan fotocopy
atau print out) yang memiliki
ISBN dan terdapat Kata
Pengantar dari Pimpinan
Lembaga
Ada buku,
ada nama
editor dan
ada kata
pengantar
dari
Pimpinan
Lembaganya
Jumlah
buku
dikalikan
AK

Contoh:
1 buku x 5
= 5
2 Laporan hasil Editing yang
berisi Draft Buku dan koreksi
yang ditandatangani oleh
Pimpinan Penerbit
Ada
B. NON BUKU (KBK 143 S.D KBK 152)

Media KTI non buku harus memiliki International
Standard of Serial Numbers (ISSN).

1. JURNAL ILMIAH
(KBK 143 S.D KBK 145)
Jurnal ilmiah adalah majalah yang memuat
perkembangan ilmu tertentu yang terbit secara
berkala, dan diterbitkan oleh suatu
lembaga/organisasi ilmiah/profesi berbadan
hukum.

Jurnal ilmiah terbagi dalam 3 (tiga) kategori
sebagai berikut :


Jurnal Ilmiah Internasional adalah Jurnal
Ilmiah yang sudah mendapat pengakuan
para ilmuwan pada bidang tertentu di tingkat
Internasional.

a) Jurnal Ilmiah Internasional
(KBK 143)
B) JURNAL ILMIAH NASIONAL TERAKREDITASI (KBK
144)
Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi adalah jurnal
ilmiah yang sudah mendapat pengakuan para
ilmuwan pada bidang tertentu di tingkat Nasional,
dan telah terakreditasi oleh Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan/atau Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI).
C) JURNAL ILMIAH INSTANSI (KODE BK 145)

Jurnal Ilmiah Instansi adalah Jurnal yang
diterbitkan oleh instansi sebagai wahana
publikasi berbagai pemikiran atau hasil penelitian
dari para ilmuwan.

Kriteria Penilaian :
1. Kesesuaian dengan unsur-unsur KTI dan
dokumen yang dipersyaratkan;
2. Keaslian bukti fisik Jurnal;
3. Dalam hal jurnal ilmiah online, disertakan
print out artikel dan alamat website.

Satuan hasil : Artikel.

CONTOH JURNAL
Pengembangan Profesi
Dimuat dalam
Jurnal Ilmiah
Membuat
KTI dalam
bentuk Non
Buku
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan Profesi Ada Banyaknya
artikel
dikalikan AK

Contoh:
1 Artikel x
2,50 = 2,50
2 Bukti fisik berupa Jurnal Asli
utuh (bukan dalam bentuk
fotocopy ataupun print out yang
memuat artikel Widyaiswara)
Ada;
Jurnal Asli
Nasional
terakreditasi
3 memiliki International
Standard of Serial Numbers
(ISSN)
Ada
4 Fotocopy SK Akreditasi Majalah
Ilmiah dari LIPI dan/atau DIKTI
yang mencantumkan Majalah
Ilmiah yang memuat tulisan ybs
Ada
5 Kesesuaian Isi dengan kriteria
penulisan jurnal
Sesuai
2) MAJALAH ILMIAH (KODE BK 146 DAN KODE BK
147)
Majalah ilmiah adalah terbitan berkala yang berisi berita-
berita, opini-opini dan laporan-laporan tentang ilmu
pengetahuan yang diperuntukkan bagi pembaca awam,
dan diterbitkan oleh suatu lembaga/organisasi
ilmiah/profesi yang berbadan hukum.

Majalah ilmiah terbagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu
Majalah Ilmiah Terakreditasi (KBK 146) dan Tidak
Terakreditasi (KBK 147).

Majalah Ilmiah terakreditasi mengacu pada peraturan
Kepala LIPI tentang Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah.

Kriteria Penilaian :

1. SPMK;
2. Keaslian bukti fisik majalah;
3. Dalam hal majalah ilmiah online, disertakan print
out artikel dan alamat website.

Satuan hasil : Artikel.

Pengembangan Profesi
Dimuat dalam
Majalah Ilmiah
Membuat
KTI dalam
bentuk Non
Buku
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan
Profesi
Ada Banyaknya
artikel
dikalikan AK

Contoh:
1 Artikel x 3 =
3
2 Bukti fisik berupa
majalah ilmiah asli utuh
(bukan dalam bentuk
fotocopy ataupun print
out yang memuat artikel
Widyaiswara)
Ada,
Majalah
Ilmiah Asli
yg
terakreditasi
3) BUKU PROCEEDING (KODE BK 148 DAN KODE
BK 149)
Buku Proceeding adalah kumpulan makalah yang
dipresentasikan dalam seminar/ konferensi, dan
diterbitkan oleh panitia penyelenggara
seminar/konferensi baik di dalam maupun di luar negeri.

Buku Proceeding terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Buku
Proceeding yang diterbitkan dari Seminar/ konferensi
yang bertaraf internasional (KBK 148) dan Buku
Proceeding yang diterbitkan dari Seminar/ konferensi
yang bertaraf Nasional (KBK 149).

Kriteria Penilaian:

a) Ada SPMK;
b) Fotocopy Buku Proceeding yang memuat
artikel Widyaiswara (apabila dalam format
digital harus diserahkan copy digitalnya).

Satuan hasil : Makalah.

Pengembangan Profesi
Dimuat dalam
Proceeding
Membuat
KTI dalam
bentuk Non
Buku
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK
Pengembangan
Profesi
Ada Banyaknya
artikel
dikalikan AK

Contoh:
1 Artikel x
2,5 = 2,5
2 Bukti fisik berupa
fotocopy buku
proceeding utuh yang
memuat artikel
Widyaiswara
Ada, buku
Proceeding
Nasional
4) SURAT KABAR (KBK 150 DAN KBK 151)
Surat kabar adalah penerbitan berita-berita terkini dalam
berbagai topik yang terbit setiap hari.

Surat Kabar terdiri dari dua jenis :
a. Surat Kabar Nasional memiliki penyebaran berskala
nasional, yang penetapannya ditentukan melalui SK
Menteri KOMINFO (KBK 150).

b. Surat Kabar Lokal adalah surat kabar yang
penyebarannya berskala secara lokal (minimal tingkat
provinsi) ditentukan melalui SK Gubernur (KBK 151).





a) Surat Kabar Nasional (Kode BK 150)

Kriteria Penilaian :
1. Ada SPMK
2. Lembar halaman Surat Kabar yang memuat
artikel KTI.

Satuan hasil : Artikel.

CONTOH RUBRIK SURAT KABAR YANG
DAPAT MEMUAT KTI
JENIS RUBRIK YANG TIDAK
TERMASUK DALAM KATEGORI KTI
REPORTASE JURNALISTIK
SURAT PEMBACA
BUKTI FISIK KTI
DALAM SURAT
KABAR
Pengembangan Profesi
Dimuat dalam
Surat Kabar
Membuat
KTI dalam
bentuk Non
Buku
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK
Pengembangan
Profesi
Ada Banyaknya
artikel
dikalikan AK

Contoh:
1 Artikel x 1,5
= 1,5
2 Bukti fisik berupa
Rubrik Ilmiah asli
utuh satu halaman
koran (bukan dalam
bentuk fotocopy
ataupun print out
yang memuat artikel
Widyaiswara)
Ada, 1
halaman
koran rubrik
ilmiah dari
Koran Jawa
Tengah Post
(surat kabar
provinsi)
5) WEBSITE (KODE BK 152)

Kriteria Penilaian :
a) Ada SPMK;
b) Print out artikel/makalah dan alamat website;
c) Website resmi berbadan hukum dari
lembaga/organisasi ilmiah dan/atau media
massa.

Satuan hasil : Artikel/makalah.

Pengembangan Profesi
Dimuat dalam
website
Membuat
KTI dalam
bentuk Non
Buku
No Ketentuan Ket. Perhitungan
Penilaian
1 SPMK
Pengembangan
Profesi
Ada Banyaknya
artikel dikalikan
AK

Contoh:
1 Artikel x 2 =
2
2 Alamat website yang
bisa diakses dan
bukan blog

Ada
2 Bukti fisik berupa
print out artikel
Widyaiswara dari
Website)

Ada
C) NASKAH (KODE BK 153 S.D KODE BK 155)

Naskah KTI adalah tulisan ilmiah yang tidak
diterbitkan, terbagi dalam 3 (tiga) kategori
sebagai berikut :

1) DISAJIKAN DALAM PERTEMUAN ILMIAH (BK 153)
Naskah KTI yang disampaikan dalam per-
temuan ilmiah (lokakarya/bimbingan teknis/
sarasehan/simposium), terkait dengan spesia-
lisasi ajar Widyaiswara.

Kriteria Penilaian :
1. SPMK;
2. Artikel/makalah.

Satuan Hasil : Naskah.

Pengembangan Profesi
Disajikan
dalam
pertemuan
Ilmiah
Membuat
KTI dalam
bentuk
Naskah
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan
Profesi
Ada Banyaknya
naskah
dikalikan AK

Contoh:
1 naskah x 3
= 3
2 Naskah Asli KTI Ada
3 Sertifikat yang
menyebutkan peran
Widyaiswara dalam
Pertemuan Ilmiah, atau
Fotocopy Sertifikat
dimaksud yang disahkan
oleh Penyelenggara
Pertemuan Ilmiah

Ada
2) DIDOKUMENTASIKAN DI PERPUSTAKAAN
INSTANSI/ LEMBAGA (KBK 154)
Naskah KTI yang didokumentasikan di perpustakaan
instansi/lembaga adalah tulisan ilmiah yang merupakan
koleksi resmi perpustakaan instansi/lembaga.

Kriteria Penilaian :
1. Kelengkapan Dokumen yang dipersyaratkan;
2. Berita Acara Pembahasan Naskah KTI yang ditandatangani
oleh Pakar dan disahkan oleh Pimpinan Lembaga Diklat;
3. Surat Pernyataan dari Pimpinan Perpustakaan bahwa
Naskah KTI dimaksud merupakan koleksi Perpustakaan
instansi dan menyebutkan nomor katalognya.

Satuan Hasil: Naskah dengan nomor katalog Perpustakaan
instansi.

Pengembangan Profesi
Di
dokumentasi
kan di
perpustakaan
instansi/
lembaga
Membuat KTI
dalam bentuk
Naskah
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan Profesi Ada Banyaknya
naskah
dikalikan AK

Contoh:
1 naskah x 2
= 2
2 Surat Pernyataan dari Pimpinan
Perpustakaan bahwa Naskah KTI
dimaksud merupakan koleksi
Perpustakaan instansi dan
menyebutkan nomor katalognya

Ada dan ada
nomor
katalognya
3 Berita Acara Pembahasan
Naskah KTI yang di tandatangani
pakar; disahkan pimpinan;
Daftar hadir
Ada;
4 Naskah Asli KTI dengan Kata
Pengantar dari Pimpinan Unit
Diklat (tanda tangan asli)
Ada
3) DIAKUI OLEH INSTANSI YANG BERSANGKUTAN
(KODE BK 155)

Naskah KTI yang disusun untuk memberikan
solusi permasalahan terkait kediklatan di
instansi, yang sesuai spesialisasi ajar
Widyaiswara, dan mendapatkan persetujuan
dari pimpinan instansi.

Kriteria Penilaian :
1. Kelengkapan Dokumen yang dipersyaratkan;
2. Berita Acara Pembahasan Naskah KTI yang
ditandatangani oleh Pakar dan disahkan oleh
Pimpinan Lembaga Diklat.

Satuan Hasil: Naskah.

Pengembangan Profesi
Di akui oleh
instansi
Membuat
KTI dalam
bentuk
Naskah
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan
Profesi
Ada Banyaknya
naskah
dikalikan AK

Contoh:
1 naskah x 1 =
1
2 Berita Acara Pembahasan
Naskah KTI yang di
tandatangani pakar;
Disahkan pimpinan;
Daftar hadir
Ada;

3 Naskah Asli KTI dengan Kata
Pengantar dari Pimpinan Unit
Diklat (tanda tangan asli)
Ada
4. Kesesuaian Isi dengan kriteria
penulisan
Sesuai
2. PENERJEMAHAN/ PENYADURAN BUKU DAN BAHAN
ILMIAH LAINNYA SELAIN BUKU YANG TERKAIT
LINGKUP KEDIKLATAN DAN/ATAU PENGEMBANGAN
SPESIALISASINYA (KBK 156 S.D KBK 158)

Menerjemahkan adalah mengalihbahasakan suatu buku
atau tulisan yang berkaitan dengan bidang kediklatan
dari suatu bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran
(target).

Menyadur adalah menyusun
kembali/mengembangkan karya tulis dalam
lingkup kediklatan secara bebas tanpa merusak/
mengubah pokok pikiran dari sebuah karya tulis.

Menerjemahkan/menyadur memiliki ketentuan
umum sebagai berikut :
1. Kegiatan menerjemahkan/menyadur harus
memiliki ijin dari pemegang hak cipta buku
sumber.
2. Terjemahan atau saduran harus memenuhi
unsur-unsur dan kaidah-kaidah penerjemahan
atau penyaduran.
3. Sumber terjemahan dan saduran adalah buku
atau non buku.
a. MENERJEMAHKAN ATAU MENYADUR BUKU
YANG TERKAIT LINGKUP KEDIKLATAN DAN/ATAU
PENGEMBANGAN SPESIALISASINYA, DALAM
BENTUK:

1) Buku (Kode BK 156)

Kriteria Penilaian:
1. Kelengkapan Dokumen yang dipersyaratkan;
2. Surat Ijin dari pemegang hak cipta buku sumber;
3. Fotocopy buku yang diterjemahkan/ disadur;
4. Buku terjemahan/saduran dicetak paling sedikit 1.000
(seribu) eksemplar yang dibuktikan dengan Surat
Keterangan dari penerbit;
5. Bukti fisik hasil terjemahan/saduran.


Satuan Hasil: Buku.

Pengembangan Profesi
Dalam
bentuk buku
Menerjemah
kan/ menyadur
dari buku
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan Profesi Ada Jumlah buku
dikalikan AK

Contoh:
1 buku x 7 =
7
2 Surat Ijin dari pemegang hak cipta Ada
3 Foto copy buku asli atau bahan ilmiah lainnya
selain buku yang diterjemahkan/disadur
Ada;
Foto copy
buku
4 Surat Keterangan dari percetakan / penerbit
yang menyatakan bahwa buku tersebut telah
dicetak sebanyak 1000 eksemplar
Ada
5 Bukti fisik berupa buku hasil menterjemahkan/
menyadur dan dipublikasikan dalam lingkup
Kediklatan dan atau pengembangan
spesialisasi ajar Widyaiswara penyusun
Ada
6 Bukti pengeluaran ISBN dari Perpustakaan
Nasional
Ada
7 Bukti fisik berupa buku asli (bukan fotocopy
atau print out), memiliki ISBN, Kata Pengantar
dari Pimpinan Lembaga
Ada
8 Kesesuaian Isi dengan kaidah APIK Sesuai
9
Merupakan terbitan pertama, dan > 1 tahun
Sesuai
10 Ukuran > B5, jumlah halaman > 50 Halaman Sesuai
11 Surat pernyataan atau bukti lain bahwa buku
dijual untuk umum di toko buku berbadan
hukum
Ada
2) Naskah (Kode BK 157)

Kriteria Penilaian:
1. Kelengkapan Dokumen yang dipersyaratkan;
2. Surat Ijin dari pemegang hak cipta buku sumber;
3. Fotocopy buku yang diterjemahkan/ disadur;
4. Bukti fisik hasil terjemahan/saduran;
5. Surat Pernyataan dari Pimpinan Perpustakaan
bahwa Naskah terjemahan/saduran dimaksud
merupakan koleksi Perpustakaan instansi dan
menyebutkan nomor katalognya.

Satuan Hasil: Naskah.

Pengembangan Profesi
Dalam
bentuk
Naskah
Menerjemah
kan/
menyadur dari
buku
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan Profesi Ada Jumlah naskah
dikalikan AK

Contoh:
1 naskah x 1,5
= 1,5
2 Surat Ijin dari pemegang hak
cipta
Ada
3 Surat Keterangan dari pimpinan
perpustakaan instansi yang
menyatakan bahwa naskah
masuk dalam perpustakaan
instansi yang menyebutkan
nomor katalognya
Ada
4 Foto copy buku asli atau bahan
ilmiah lainnya selain buku yang
diterjemahkan/disadur
Ada;
foto copy buku
5 Bukti fisik berupa naskah hasil
menterjemahkan/ menyadur dan
dipublikasikan dalam lingkup
Kediklatan dan atau
pengembangan spesialisasi ajar
Widyaiswara penyusun
Ada ;
Naskah ada
kata pengantar/
pengesahan
dari Pimpinan
Lembaganya
6 Kesesuaian naskah dengan
kriteria terjemahan/saduran
Sesuai
b. Menerjemahkan/menyadur dari bahan lainnya
selain buku yang terkait lingkup kediklatan
dan/atau pengembangan spesialisasinya dalam
bentuk naskah (Kode BK 158)

Kriteria Penilaian:
1. Kelengkapan Dokumen yang dipersyaratkan;
2. Surat Ijin dari pemegang hak cipta materi
sumber;
3. Fotocopy materi asli yang diterjemahkan/
disadur;
4. Bukti fisik hasil terjemahan/saduran;
5. Surat Pernyataan dari Pimpinan Perpustakaan
bahwa terjemahan/saduran dimaksud
merupakan koleksi Perpustakaan instansi dan
menyebutkan nomor katalognya.

Satuan Hasil: Naskah.

Pengembangan Profesi
dalam
bentuk
Naskah
Menerjemah
kan/ menyadur
dari selain
buku

No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan Profesi Ada Jumlah
naskah
dikalikan AK

Contoh:
1 naskah x 1
= 1
2 Surat Ijin dari pemegang hak cipta Ada
3 Surat Keterangan dari perpustakaan instansi
yang menyatakan bahwa naskah masuk
dalam perpustakaan instansi yang
menyebutkan nomor katalognya
Ada dan ada
nomor
katalognya
4 Foto copy buku asli atau bahan ilmiah lainnya
selain buku yang diterjemahkan/disadur
Ada;
foto copy selain
buku (naskah)
5 Bukti fisik berupa naskah hasil
menterjemahkan/ menyadur dan
dipublikasikan dalam lingkup Kediklatan dan
atau pengembangan spesialisasi ajar
Widyaiswara penyusun
Ada ;
Naskah ada
kata pengantar/
pengesahan
dari Pimpinan
Lembaganya
6 Kesesuaian naskah dengan kriteria
terjemahan/saduran
Sesuai
4. PEMBUATAN PERATURAN/PANDUAN DALAM LINGKUP
KEDIKLATAN (KODE BK 159 DAN KODE BK 160)

Peraturan dalam lingkup kediklatan adalah kaidah-kaidah
yang disusun sebagai acuan untuk mengatur berbagai
unsur kediklatan dalam bentuk produk perundang-
undangan.

Unsur kediklatan meliputi tenaga kediklatan, program
diklat, fasilitas diklat, peserta diklat dan substansi diklat.

a. Produk perundang-undangan (Kode BK 159)


Kriteria Penilaian:
Kelengkapan Dokumen yang dipersyaratkan;
SK Tim
Keterkaitan Peraturan dengan lingkup
kediklatan;
Bukti fisik berupa peraturan perundang-
undangan.

Satuan Hasil: Produk Perundang-
undangan.

Pengembangan Profesi
Dalam
bentuk
Perundang-
undangan
Pembuatan
peraturan/
panduan
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan Profesi Ada Banyaknya
produk
perundang-
undangan
dikalikan AK

Contoh:
1 produk x 3 =
3
2 Surat Keputusan sebagai tim
penyusunan peraturan dalam
lingkup kediklatan
Ada; namanya
tercantum
dalam SK
3 Bukti fisik berupa peraturan/
panduan
Ada;
peraturan
perundang-
undangan
4 Keterkaitan Peraturan dengan
lingkup kediklatan
Terkait
Pengembangan Profesi
Dalam
bentuk
panduan
kediklatan
Pembuatan
peraturan/
panduan
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan Profesi Ada
Banyaknya
produk
panduan
dikalikan AK

Contoh:
1 produk x
1,5 = 1,5
2 SK Tim penyusunan panduan
dalam lingkup kediklatan
Ada; namanya
tercantum dalam
SK
3 Bukti fisik berupa panduan asli
yang disahkan oleh Pimpinan
lembaga Diklat
Ada
4 Memenuhi aspek akademis
dan administratif
Terpenuhi
5 Kurikulum dan silabi terkait
kediklatan yang dimaksud,
yang dikeluarkan oleh instansi
pembina
Ada
b) Panduan Kediklatan (Kode BK 160)

Panduan Kediklatan adalah pedoman
pelaksanaan suatu program diklat tertentu yang
dijadikan dasar penyelenggaraan Diklat.

Kriteria Penilaian:
Kelengkapan Dokumen yang dipersyaratkan;
SK Tim penyusunan panduan dalam lingkup
kediklatan;
Bukti fisik berupa panduan asli, yang disahkan
oleh Pimpinan lembaga Diklat.

Panduan kediklatan pada jenis atau
program diklat yang sama per tahun,
hanya dapat dinilai 1 (satu) kali.

Satuan Hasil: Panduan Kediklatan.

Pengembangan Profesi
Dalam
bentuk
panduan
kediklatan
Pembuatan
peraturan/
panduan
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 SPMK Pengembangan
Profesi
Ada
Banyaknya
produk
panduan
dikalikan AK

Contoh:
1 produk x
1,5 = 1,5
2 SK Tim penyusunan
panduan dalam lingkup
kediklatan
Ada; namanya
tercantum
dalam SK
3 Bukti fisik berupa panduan
asli yang disahkan oleh
Pimpinan lembaga Diklat
Ada
4 Memenuhi aspek akademis
dan administratif
Terpenuhi
5 Kurikulum dan silabi terkait
kediklatan yang dimaksud,
yang dikeluarkan oleh
instansi pembina
Ada
4. Pelaksanaan Orasi Ilmiah sesuai
spesialisasinya (Kode BK 161)

Orasi ilmiah merupakan bentuk
pertanggungjawaban akademis Widyaiswara
dalam bentuk karya tulis ilmiah, yang
berkaitan dengan spesialisasi ajar yang
diampunya.

Pengembangan Profesi
Pelaksanaan
Orasi Ilmiah
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 Foto copy berita acara
pelaksanaan Orasi
Ilmiah yang telah
disahkan
Ada 1 kali
pelaksanaan
dikalikan AK
Contoh:
1 x 5 = 5
2 Surat pernyataan telah
melaksanakan Orasi
Ilmiah
Ada
3 Naskah KTI dan
sinopsis Orasi Ilmiah
Ada
A. PERAN SERTA DALAM SEMINAR/LOKAKARYA
DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DAN
WAWASAN KOMPETENSI WIDYAISWARA
Seminar/lokakarya/orientasi/sarasehan/ bimbingan
teknis (bimtek) dalam lingkup kediklatan adalah
suatu forum diskusi ilmiah yang dilakukan untuk
membahas topik-topik yang berkaitan dengan
kediklatan.
Peran Widyaiswara dalam seminar/
lokakarya/orientasi/ sarasehan/ bimbingan
teknis dalam lingkup kediklatan :
1. Narasumber/Pembahas/Penyaji/Ketua
Panitia (KBK 162)

2. Moderator/Peserta/Anggota Panitia
(KBK 163)

KELENGKAPAN DOKUMEN SEBAGAI
NARASUMBER/PEMBAHAS/PENYAJI/KETUA PANITIA
(KBK 162) :
STMK dari Pimpinan Lembaga Diklat bagi
Widyaiswara yang berperan sebagai
Narasumber/Pembahas/Penyaji dalam sebuah
seminar/ lokakarya/orientasi/sarasehan/bimtek.
SK Tim bagi Widyaiswara yang berperan sebagai
Ketua Panitia;
SPMK Kegiatan Penunjang Tugas Widyaiswara
dilampiri dengan :
Sertifikat dengan mencantumkan jenis peran
serta atau kedudukannya.
SK Tim

Satuan Hasil: Surat Keterangan/Sertifikat.
Penunjang
Peran serta
dalam seminar/
lokakarya dalam
rangka
pengembangan
wawasan
kompetensi
Widyaiswara
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK Widyaiswara dari
Pimpinan Lembaga Diklat atau
SK Tim bagi Widyaiswara yang
berperan sebagai Ketua Panitia
Ada, STMK Setiap kali
kegiatan
(sertifikat)
dikalikan AK

Contoh:
1 (satu)
sertifikat x 2 =
2
2 Peran dalam seminar/
lokakarya/ orientasi/ sarasehan/
bimtek
disebutkan
3 SPMK Kegiatan Penunjang
Tugas Widyaiswara
Ada
4 Fotocopy Surat Keterangan
/Sertifikat telah mengikuti
kegiatan seminar/ lokakarya/
orientasi/ sarasehan/ bimtek
yang telah disahkan/dilegalisir

Ada dan
sudah
dilegalisir
KELENGKAPAN DOKUMEN SEBAGAI
MODERATOR/PESERTA/ANGGOTA PANITIA (KBK 163) :

STMK Widyaiswara dari Pimpinan Lembaga Diklat
bagi Widyaiswara yang berperan sebagai
Narasumber/Pembahas/Penyaji dalam sebuah
seminar/ lokakarya/orientasi/sarasehan/bimtek.
SK Tim bagi Widyaiswara yang berperan sebagai
Anggota Panitia.
SPMK Kegiatan Penunjang Tugas Widyaiswara
dilampiri dengan :
Sertifikat dengan mencantumkan jenis peran serta
atau kedudukannya.
SK Tim

Satuan Hasil: Surat Keterangan/Sertifikat.
Penunjang
Peranserta
dalam seminar/
lokakarya dalam
rangka
pengembangan
wawasan
kompetensi
Widyaiswara
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK Widyaiswara dari
Pimpinan Lembaga Diklat atau
SK Tim bagi Widyaiswara yang
berperan sebagai Ketua Panitia
Ada SK Tim;
namanya tercantum
dalam SK dimaksud
Setiap kali
kegiatan (SK)
dikalikan AK

Contoh:
1 (satu) SK x
1 = 1
2 Peran dalam seminar/
lokakarya/orientasi/
sarasehan/bimtek
Disebutkan
3 SPMK Kegiatan Penunjang
Tugas
Widyaiswara
Ada
4 Fotocopy Surat Keterangan/
Sertifikat telah mengikuti
kegiatanseminar/lokakarya/orien
tasi/ sarasehan/bimtek yang di
telah disahkan/dilegalisir

Ada dan sudah
dilegalisir
B. KEANGGOTAAN DALAM ORGANISASI
PROFESI

Organisasi profesi adalah organisasi berbadan
hukum yang anggotanya adalah orang-orang
yang mempunyai profesi yang sama.
Profesi harus terkait dengan lingkup kediklatan
atau spesialisasi ajar.
KELENGKAPAN DOKUMEN UNTUK PENGURUS
ORGANISASI PROFESI (KBK 164):
Fotocopy SK tentang kepengurusan dalam
organisasi profesi dari organisasi profesi
terkait per tahun yang dilegalisir oleh
pimpinan organisasi profesi terkait;
Fotocopy kartu anggota organisasi profesi
terkait per tahun yang dilegalisir oleh
pimpinan organisasi profesi terkait per
tahun.

Penunjang
Keanggotaan
dalam
Organisasi
Profesi
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 Fotocopy Surat Keputusan
tentang susunan pengurus
organisasi profesi dari organisasi
profesi terkait yang
disahkan/dilegalisir oleh pimpinan
organisasi profesi terkait per
tahun

Ada, dilegalisir
Setiap SK per tahun
dikalikan AK

Contoh:
1 Kartu Anggota x
0,75 = 0,75
2 Peran dalam organisasi Anggota
3 Fotocopy kartu anggota
organisasi profesi terkait yang
disahkan/dilegalisir oleh pimpinan
organisasi profesi terkait per
tahun.

Ada;
Sudah dilegalisir
C. KEANGGOTAAN DALAM TIM PENILAI JABATAN
FUNGSIONAL WIDYAISWARA (KBK 166)

Anggota tim penilai adalah keikutsertaan
Widyaiswara atau pejabat lain yang memiliki
kompetensi dalam memberikan penilaian atas
DUPAK yang diajukan oleh Widyaiswara.

KELENGKAPAN DOKUMEN :
1. SK Tim Penilai;
2. SPMK Kegiatan Penunjang Tugas
Widyaiswara yang mencantumkan jumlah
berkas DUPAK yang diperiksa dan angka
kreditnya;
3. Laporan rekapitulasi Pemeriksaan
DUPAK.

Penunjang
Keanggotaan
dalam Tim
Penilai
Jabatan
Fungsional
Widyaiswara
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1
Foto Copy Surat
Keputusan Tim Penilai
Ada;
namanya
Banyaknya
DUPAK yang
telah dinilai
dikalikan AK

Contoh:
20 DUPAK x
0,04 = 0,8
2
SPMK Kegiatan
Penunjang Tugas
Widyaiswara
Ada
3.
Rekapitulasi
Pemeriksaan DUPAK
Ada
D. PEMBIMBINGAN KEPADA WIDYAISWARA
JENJANG DI BAWAHNYA (KODE BK 167)

Suatu bentuk upaya pengembangan kapasitas
Widyaiswara dalam kegiatan yang berkaitan
dengan kediklatan, dalam hal kegiatan Tatap
Muka beserta kegiatan pelengkapnya
(Penyusunan Bahan Ajar Diklat, Bahan Tayang,
GBPP/RBPMD dan SAP/RP) dan penyusunan
KTI.

Kriteria Penilaian :

1. Kelengkapan dokumen yang meliputi :
a. Surat Tugas Melaksanakan Kegiatan
Widyaiswara dari pimpinan lembaga Diklat yang
bersangkutan;
b. SPMK Kegiatan Penunjang Tugas Widyaiswara;
c. Laporan hasil pelaksanaan pembimbingan yang
meliputi informasi seputar Widyaiswara yang
dibimbing, produk yang dihasilkan selama
proses pembimbingan.

2. Perolehan angka kredit diberikan berdasarkan jumlah
Widyaiswara yang dibimbing.

3. Widyaiswara dapat melaksanakan kegiatan pembimbingan
Widyaiswara di bawahnya paling banyak 10 (sepuluh) orang
per tahun.

Satuan Hasil: Jumlah laporan.
Penunjang
Pembimbingan
kepada
Widyaiswara
jenjang
dibawahnya
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 STMK Widyaiswara dari
pimpinan lembaga Diklat
yang bersangkutan
Ada Banyaknya
Widyaiswara
yang dibimbing
dikalikan AK

Contoh :
2 orang WI x 0,25
= 0,50
2 SPMK Kegiatan Penunjang
Tugas Widyaiswara
Ada
3. Laporan hasil pelaksanaan
pembimbingan
Ada
4 Bukti fisik hasil bimbingan
(GBPP/SAP, Bahan
Tayang, bahan ajar, dll)
Ada;
Naskah
GBPP/SAP
E. PEROLEHAN GELAR KESARJANAAN YANG TIDAK
SESUAI SPESIALISASINYA (KBK 168 S.D 170)

Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai
spesialisasinya dan/atau memperoleh gelar
kesarjanaan pada jenjang pendidikan sekolah
yang sama dengan yang dimiliki Widyaiswara
yang bersangkutan.

Kriteria Penilaian :

Kelengkapan dokumen yang meliputi :
a. Surat tugas/izin belajar dari pejabat yang berwenang;
b. Surat Pernyataan Telah Menyelesaikan Pendidikan
Sekolah dan Memperoleh Ijazah/Gelar dengan
melampirkan :
1) Bagi lulusan dalam negeri: Fotocopy ijazah dan
transkrip nilai yang disahkan/ dilegalisir oleh Pimpinan
Perguruan Tinggi Negeri atau Pemimpin Perguruan
Tinggi Swasta yang terakreditasi oleh Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT),
Kementerian Pendidikan Nasional.
2) Bagi lulusan luar negeri: Fotocopy ijazah dan transkrip
nilai yang disahkan/ dilegalisir oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional.

Satuan Hasil: Ijazah.
Penunjang
Perolehan
gelar
kesarjanaan
yang tidak
sesuai
spesialisasinya
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 Belum pernah diusulkan
sebelumnya
belum Sesuai
jenjang
pendidikan
yang
diperoleh

Contoh :
Jenjang
pendidikan
S2 = 10
2 Surat Tugas/izin belajar
dari pejabat yang
berwenang
Ada
3 Surat Pernyataan Telah
Menyelesaikan
Pendidikan Sekolah dan
memperoleh ijazah/gelar
Ada
4 Foto copy ijazah dan
transkrip nilai yang
disahkan/dilegalisir
Ada
5 Waktu perolehan ijazah 1 (satu)
tahun setelah
ijazah
dikeluarkan
F. PEROLEHAN PIAGAM KEHORMATAN/TANDA
JASA (KBK 171 S.D KBK 175)

Memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya Satya
(Kode BK 171 s.d Kode BK 173)

Memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya
Satya adalah mendapat penghargaan sebagai
PNS yang dinilai dari jangka waktu
pengabdiannya.

KRITERIA PENILAIAN :

Kelengkapan Dokumen yang meliputi :
Fotocopy piagam Satya Lencana Karya Satya yang
telah dilegalisir oleh unit Kepegawaian instansi
Widyaiswara yang bersangkutan;

Fotocopy Keputusan Presiden tentang piagam Satya
Lencana Karya Satya yang telah dilegalisir oleh unit
Kepegawaian Widyaiswara yang bersangkutan.

Satuan Hasil : Piagam Satya Lencana Karya Satya.

Penunjang
Perolehan
Piagam
Kehormatan/T
anda jasa
No Ketentuan Keterangan Perhitungan
Penilaian
1 Fotocopy piagam Satya
Lencana Karya Satya
yang telah dilegalisir
oleh unit Kepegawaian
Widyaiswara ybs.
Ada Sesuai lamanya
pengabdian
yang diperoleh

Contoh :
20 tahun = 2
2 Fotocopy Keputusan
Presiden tentang piagam
Satya Lencana Karya
Satya yang telah
dilegalisir oleh unit
Kepegawaian
Widyaiswara ybs.
Ada
G. Memperoleh penghargaan lainnya dari
pemerintah (Kode BK 174)


Kelengkapan dokumen yang meliputi :
Fotocopy Piagam Penghargaan yang dilegalisir
unit kepegawaian instansi Widyaiswara yang
bersangkutan;
Fotocopy SK Penetapan Piagam Penghargaan
yang dilegalisir unit kepegawaian instansi
Widyaiswara yang bersangkutan.

Satuan Hasil : Piagam Kehormatan.

H. Memperoleh gelar kehormatan akademis
(KBK 175)

Adalah gelar yang diperoleh seseorang dari
lembaga pendidikan tinggi negeri/swasta yang
terakreditasi atas dedikasi, kerja keras, dan
sumbangan yang berguna bagi masyarakat dan
dunia akademis.

KELENGKAPAN DOKUMEN

Foto copy piagam pemberian Gelar
kehormatan akademis yang diakui
pemerintah yang telah dilegalisir oleh unit
Kepegawaian instansi Widyaiswara yang
bersangkutan.

Satuan hasil : Piagam

KETENTUAN STMK DAN SPMK
1. STMK Widyaiswara dikeluarkan oleh instansi
Widyaiswara yang bersangkutan.

2. SPMK pengembangan dan pelaksanaan Diklat
dikeluarkan oleh lembaga Diklat yang
menyelenggarakan kegiatan Diklat.

3. STMK dan SPMK pengembangan dan pelaksanaan
Diklat dapat terdiri dari beberapa kegiatan dengan
catatan kegiatan-kegiatan dimaksud pelaksanaannya
dalam 1 (satu) program diklat.
http://www.ditbin-widyaiswara.or.id

You might also like