You are on page 1of 16

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 37 SEMARANG
Program : Wajib
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII / I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR:
1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala
perubahannya
1.2 Menghargai ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk
Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan
politik dalam masyarakat
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.2 Menunjukkan perilaku santun, peduli dan menghargai perbedaan pendapat dalam
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.
2.3 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup
regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial,
budaya, pendidikan dan politik)
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:
1. Memahami tentang letak geografis Indonesia terhadap keadaan dan kondisi alam di
indonesia
2. Mengetahui iklim di Indonesia
3. Mengetahui beberapa iklim di Indonesia
4. Mengetahui akibat perbedaan iklim di Indonesia
5. mengetahui pengaruh adanya perbedaan iklim di Indonesia bagi penduduk
Indonesia.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Tujuan pembelajaran yang ngin dicapa pada pembelajaran ini adalah:
1. Mendeskripsikan keadaan iklim Indonesia
2. Menciptakan ide kreaif pemanfaatan potensi alam yang ada di lingkungan sekitar
dan menyajikannya dalam benetuk laporan.
E. MATERI AJAR:
1. Keadaan Alam Indonesia
- Keadaan iklim di Indonesia

F. ALOKASI WAKTU : 2 x 40 menit
G. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN :
1. Pendekatan : scientific
2. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi,

H. Sumber Belajar
Buku siswa : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Ilmu Pengetahuan
Sosial. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

I. Media Pembelajaran
Gambar 1. Peta indonesia.
J. KEGIATAN PEMBELAJARAN
NO KEGIATAN DESKRIPSI
ALOKASI
WAKTU
1. Pendahuluan Mengucapkan salam saat memasuki ruangan 15 Menit
Membaca doa bersama sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dengan dipimpin oleh
salah satu siswa
Menanyakan kabar, dan sedikit memberikan
semangat untuk memulai pembelajaran pada
pertemuan ini
Mengabsensi siswa-siswi dengan daftar hadir
secara satu persatu. Tujuannya agar lebih
mengenal dan lebih terjalin kedekatan emosional
Membacakan Tema materi yang akan di pelajari
selama proses belajar mengajar
Inti PEMBELAJARAN SCIENTIFIC
Mengamati: (10 menit)
1. Siswa membaca buku paket terlebih dahulu.
2. Siswa mengamati gambar yang ada di dalam
buku paket.
Menanya: (10 menit)
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
yang dibaca tadi tentang keadaan iklim di
Indonesia dari yang mereka dapat saat membaca
tadi.
Mencoba / Mengumpulkan Data:
Menalar: (25 menit)
4. Siswa Membentuk kelompok dengan berhitung
1-6 dan masing-masing nomor berkumpul
dengan nomor yang sama. Masing-masing
kelompok terdiri dari 5 orang dan 2 kelompok
terdiri dari 6 orang.
5. masing-masing kelompok duduk menurut
kelompok mereka masing-masing.
6. Guru memberikan perintah atau tugas untuk
siswa diskusikan tentang peta indonesia dengan
menandai peta sesuai dengan arah angin
55 Menit
musonnya dan mendeskripsikan tentang angin
muson itu, serta pengaruh adanya iklim bagi
kehidupan penduduk di indonesia.
7. kelompok maju untuk mempresentasikan hasil
diskusi mereka. (10 menit).
PENUTUP Kesimpulan :
- Bersama dengan siswa guru
menyimpulkan hasil diskusi dengan
menjelaskan.
- Menutup pertemuan dengan
mengucapkan salam dan
mengakhiri pertemuan.
10 Men
it

PENILAIAN
Penilaian Sikap
Rubrik Penilaian Sikap
No. Nama
Sikap Spiritual Siakap Sosial
Total nilai Menghayati
Karunia Tuhan
Tolong
menolong
Disiplin Kerjasama
1 - 4 1 - 4 1 - 4 1 - 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.

Keterangan :
Nilai Sikap siswa : jumlah nilai yang diperoleh dibagi 4
a. Sikap Spiritual
1. Indikator sikap spiritual :
- Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.
- Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.
- Menjaga lingkungan hidup di sekolah.
- Sopan santun dalam berbicara.
2. Rubrik pemberian skor:
- 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
- 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut
- 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut
- 1 = jika siswa melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut
b. Sikap sosial
1. Indikator sikap sosial tolong menolong
- Mampu membantu teman yang membutuhkan bantuan
- Mampu membantu teman saat kurang memahami materi pelajaran
- Bersikap baik pada teman
- Mampu menempatkan diri dalam berbagai situasi dikelas
2. Indikator sikap sosial Disiplin
- masuk kelas tepat waktu
- mengikuti pelajaran dengan baik
- mengangkat tangan ketika bertanya
- Mengerjakan tugas tepat waktu
3. Indikator sikap sosial kerjasama
- memecahkan masalah secara bersama-sama
- meghargai pendapat teman
- tidak memaksakan pendapat pribadi
- menerima hasil diskusi sesuai dengan kesepakatan
4. Rubrik pemberian skor:
- 4 = jika siswa melakukan 4 dari (empat) kegiatan tersebut
- 3 = jika siswa melakukan 3 dari (empat) kegiatan tersebut
- 2 = jika siswa melakukan 2 dari (empat) kegiatan tersebut
- 1 = jika siswa melakukan salah satu dari (empat) kegiatan tersebut


Penilaian Pengetahuan
No. Butir pertanyaan
1.
2.
3.
4.

Keterangan :
Tiap nomer diberi nilai 1, maka nilai pengetahuan adalah jumlah skor yang diperroleh
dikali dua.
Penilaian Keterampilan
Rubrik penilaian keterampilan (presentasi)
No.
Nama Peserta
Didik
Kemamp
uan
Presentasi
Kemampuan
Berargument
asi
Kemampu
an
Menjawab
Penguasaan
Materi Jumlah Nilai
1 4 1 4 1 - 4 1 - 4
1.






























Keterangan :
1.) Skor rentang antara 1 4
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik
2.) Nilai = jumlah nilai dibagi 4
Rubrik Penilaian Keterampilan
No. Nama Peserta
Didik
Pemaham
an Materi
Kemampuan
Mengemukak
an Pendapat
Berkontri
busi
Kemampuan
Menerima
Penddapat
Teman
Jumlah Nilai
1 - 4 1 - 4 1 4 1 - 4
1.
































Keterangan :
1) Skor rentang antara 1 4
1. = kurang
2. = cukup
3. = baik
4. = amat baik
2) Nilai = Jumlah nilai dibagi 4



Semarang, 15 Juli 2014
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 3 Batang Guru Mata Pelajaran


________________________ Ika Widya Kusumastuti
NIP..... NIM. 31014111












A. Letak Wilayah dan Pengaruhnya bagi Keadaan Alam
Indonesia
Letak Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis
bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi. Garis bujur
adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Secara
astronomis, Indonesia terletak antara 95O BT - 141O BT dan 6O LU - 11O LS. Dengan letak
astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi
oleh lintang 23,5O LU dan 23,5OLS.
Letak Geografis
Letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi.
Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra. Benua yang
mengapit Indonesia adalah Benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan Benua
Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia. Samudra yang mengapit Indonesia
adalah Samudra Pasifik di sebelah timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat
Indonesia. Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batas-batas wilayah
Indonesia dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut.
Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina dan
Laut China Selatan.
Di sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan Samudra
Hindia
Di sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.
Di sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Letak geografis Indonesia sangat strategis karena menjadi jalur lalu lintas perdagangan
dunia antara negara-negara dari Asia Timur dengan negara-negara di Eropa, Afrika dan
Timur Tengah, dan India. Kapal-kapal dagang yang mengangkut berbagai komoditas dari
China, Jepang, dan negara-negara lainnya melewati Indonesia menuju negara-negara tujuan
di Eropa. Indonesia juga dilewati jalur perdagangan dari Asia ke arah Australia dan Selandia
Baru. Letak geografis memberi pengaruh bagi Indonesia, baik secara sosial, ekonomi,
maupun budaya. Karena menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia, bangsa
Indonesia telah lama menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain. Interaksi sosial melalui
perdagangan tersebut kemudian menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke Indonesia,
seperti Islam, Hindhu, Buddha, Kristen, dan lain-lain. Indonesia yang kaya akan sumber daya
alam menjual berbagai komoditas atau hasil bumi seperti kayu cendana, pala, lada, cengkih,
dan hasil perkebunan lainnya. Sementara negara-negara lain menjual berbagai produk barang
seperti kain dan tenunan halus, porselen, dan lain-lain ke Indonesia. Selain keuntungan, letak
geografis Indonesia juga memberi dampak yang merugikan. Budaya dari negara lain yang
tidak selalu sesuai dengan budaya Indonesia kemudian masuk dan memengaruhi kehidupan
budaya bangsa Indonesia, misalnya pergaulan bebas, kesantunan, dan lain-lain. Selain itu,
Indonesia juga rentan terhadap masuknya barang-barang terlarang, misalnya narkoba, senjata
api, dan barang-barang selundupan lainnya.
B. Keadaan Alam Indonesia
Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alam. Tidak
heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara tertarik dan datang ke Indonesia. Keadaan
alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta
keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk
permukaan bumi (kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya.
Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.
1. Keadaan Iklim Indonesia
Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim
tropis. Apa yang menjadi ciri iklim di daerah tropis? Ciri iklim tropis adalah suhu udara
yang tinggi sepanjang tahun, yaitu sekitar 27O C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan
yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau.
Kondisi ini berbeda dengan daerah lintang sedang yang suhunya berbeda sangat jauh
antara musim dingin dan musim panas. Suhu pada musim dingin dapat mencapai sekitar
-20O C, sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai sekitar 40O C. Secara umum,
keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim
laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti
berikut.
1) Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode
waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
2) Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga
banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
3) Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi
mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah
hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun.
Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah
hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari
yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu
memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.
Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah
angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Pada
saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk
memanaskan samudra. Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya,
samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari
samudra ke benua. Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson
yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis
sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angina muson barat. Pada saat
bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa
banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia. Perhatikan Gambar 1.6 untuk
melihat pola pergerakan angin muson barat. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu
wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.
Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada
saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan
maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah
Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak
tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah
lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang
dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau. Perhatikan Gambar 1.7
untuk melihat arah pergerakan angin muson timur. Pada musim hujan, petani Indonesia mulai
mengerjakan lahannya untuk bercocok tanam. Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman
yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya, contohnya padi. Sementara itu, nelayan
Indonesia justru mengurangi kegiatan melaut karena biasanya pada musim hujan sering
terjadi cuaca buruk dan gelombang laut cukup besar sehingga membahayakan mereka. Ikan
juga lebih sulit ditangkap sehingga terjadi kelangkaan pasokan ikan dan akibatnya harga ikan
lebih mahal daripada biasanya. Musim hujan tentu tidak banyak berpengaruh pada aktivitas
masyarakat Indonesia yang pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan alam, misalnya
pegawai atau karyawan. Angin Muson tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi di
Afrika Timur dan Afrika Barat, Australia Utara, dan Asia Selatan (India). Namun demikian,
kejadian angin muson yang paling ideal adalah di Indonesia karena diapit oleh dua benua dan
dua samudra.
Pola angin muson yang bergerak menuju wilayah Indonesia pada saat angin barat
dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia untuk melakukan perpindahan atau
migrasi dari Asia ke berbagai wilayah di Indonesia. Perahu yang digunakan untuk melakukan
migrasi tersebut masih sangat sederhana dan pada saat itu masih mengandalkan kekuatan
angin sehingga arah gerakannya mengikuti arah gerakan angin muson. Pada sekitar 2.000
tahun sebelum Masehi, terjadi gelombang perpindahan rumpun bangsa yang berbahasa
Melayu-Austronesia (Melayu Kepulauan Selatan). Melayu-Austronesia ialah suatu ras
Mongoloid yang berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan. Dari tempat itu, mereka
menyebar ke daerah-daerah hilir sungai besar di Teluk Tonkin. Pada sekitar tahun 200 SM
(Sebelum Masehi), mereka pindah menyebar ke daerah-daerah Semenanjung Malaya,
Indonesia, Filipina, Formosa, pulau-pulau di Lautan Teduh sampai ke Madagaskar.
Kelompok migrasi dari Yunan ke Indonesia inilah yang dianggap sebagai asal mula nenek
moyang bangsa Indonesia. Keadaan iklim pada saat nenek moyang datang ke Indonesia tidak
berbeda dengan keadaan iklim saat ini. Secara umum, keadaan curah hujan saat ini tergolong
tinggi, tetapi tidak merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang
sebaliknya.
Persebaran Flora di Indonesia
Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi
pada jutaan tahun lalu,yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Persebaran flora di
wilayah Indonesia itu sendiri terbagi dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :
a. Wilayah Flora Sumatera-Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatera dan kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya
(Nias, Enggano,Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton, dll), contoh flora
khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
b. Wilayah Flora Jawa-Bali
Tersebar di Jawa, Madura, bali dan pulau-pulau kecil disekitarnya (Kepulauan seribu,
Kepulauan Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal
(Kepel)
c. Wilayah Flora Kepulauan Wallacea
Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara.
Contohnya pohon Sagu
d. Wilayah Flora Papua
Meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Contoh Flora Khas yang
tumbuh adalah Ucalyptus, sama dengan tumbuhan yang tumbuh di daerah Quensland
Australia Utara.
Persebaran Fauna di Indonesia
1. Fauna Indonesia Barat
Fauna yang ada di Indonesia barat bertipe Australis atau memiliki kemiripan dengan
fauna yang ada di benua Asia. Di sebut juga wilayah fauna dangkalan Sunda.
Persebarannya meliputi :
a. Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil disekitarnya (Nias, Enggano, Bangka,
Belitung, kepulauan Riau, dll)
b. Pulau jawa dan pulau-pulau kecil disekitarnya(Nusa Kambangan, Nusa Barung,
Madura, Kepulauan Seribu, Pulau Vulkan Karakatau, dll).
c. Pulau Kalimantan
d. Pulau Bali
Wilayah fauna Indonesia Barat berbatasan dengan wilayah Indonesia tengah,
garis khayal yang membatasinya dinamakan Garis Wallacea.
Beberapa fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat antara lain :
Jenis Mamalia, meliputi gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau,
monyet, orang utan, harimau, tikus, bajing, kelelawar, ajag, landak, kijang dan babi
hutan.
Jenis Reptil, meliputi buaya, kura-kura, kadal, ualar, tokek, biawak, bunglon dan
trenggiling.
Jenis Burung, meliputi burung hantu, merek, elang, jalak, kutilang dan berbagai
macam unggas.
Jenis Serangga, meliputi kumbang badak (kumbang Jawa)
Jenis Ikan air tawar, misalnya ikan pesut (lumba-lumba air tawar di sungai
Mahakam)
2. Fauna Indonesia Tengah
Wilayah persebaran fauna Indonesia Tengah juga sering disebut dengan wilayah
fauna Kepulauan Wallacea atau cukup fauna Wallacea saja. Selain itu juga sering
disebut sebagai wilayah fauna peralihan, yaitu wilyah yang memisahkan antara
wilayah fauna Indonesia Barat dengan wilayah fauna Indonesia Timur. Wilayah fauna
Indonesia Tengah meliputi daerah :
1. Pulau Sulawesi
2. Pulau Timor
3. Kepulauan Nusa Tenggara, seperti Flores, Sumba, Lombok, Komodo, dan pulau-
pulau kecil lainnya.
Wilayah fauna Indonesia Tengah terletak diantara Garis Wallace dan garis Weber.
Garis Wallace memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia
Barat. Garis Weber memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan
Indonesia timur.
Beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah fauna Indonesia Tengah antara lain :
1. Mamalia, meliputi anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang
tarsius, monyet saba, kuda, sapi, dan banteng.
2. Reptil, meliputi biawak, kura-kura, buaya, ular dan komodo.
3. Amfibia, meliputi katak air, katak pohon, dan katak terbang.
4. Berbagai macam burung, meliputi burun dewata (burung cendrawasih), mandar,
maleo, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri dan merpati.
3. Fauna Indonesia Timur
Wilayah fauna Indonesia Timur disbut juga wilayah fauna dangkalan Sahul.
Jenis-jenis fauna yang terdapat di wilayah ini bertipe Australis. Maksudnya jenis fauna
yang hidup mirip dengan fauna-fauna di Australia.
Persebaran wilayah fauna Indonesia Timur meliputi :
1. Kepulauan maluku dan kepulauan kecil di sekitarnya.
2. Papua (Irian) dan sekitarnya.
Wilayah fauna Indonesia Timur berbatasan dengan wilayah fauna Indonesia tengah
dibatasi oleh Garis Weber dan termasuk dalam kelompok fauana dunia zona
Australis.
Beberapa jenis fauna Indonesia Timur antara lain :
1. Mamalia, terdiri atas kangguru, walaby, beruang, nokdiak (landak Iran), oposum
layang (pemanjat berkantung), kuskus, kangguru pohon, dan kelelawar.
2. Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal dan kura-kura.
3. Amfibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang dan katak air.
4. Burung, terdiri atas nuri, raja burung, kasuari, cendrawasih dan namudur.

You might also like