You are on page 1of 21

Page 1

JOURNAL READING
Recurrent Guillain-Barre Syndrome
K Kuitwaard, R van Koningsveld, L Ruts, et al

Hasyasya Furnita K.
Tutor : dr. H. Samino, Sp. S
Page 2
PENDAHULUAN
Guillain Barre Sindrom (GBS) suatu polineuropati yang
bersifat ascending dan akut yang sering terjadi setelah 1
sampai 3 minggu setelah infeksi akut (Parry) serta ditandai
adanya paralisis flasid dan berhubungan dengan proses
autoimun (Bosch)
Etiologi : unknown
Didahului oleh infeksi : virus atau bakteri


Page 3

Ab s t r a c t
b a c k g r o u n d
o b j e c t i v e s
m e t h o d s
r e s u l t
c o n c l u s i o n s
S u b j e c t a n d Me t h o d s
S t a t i s t i c a l a n a l y s i s
Di s c u s s i o n
Recurrent Guillain-Barre Syndrome
K Kuitwaard, R van Koningsveld, L Ruts, et al
J Neurol Neurosurg Psychiatry 2009
Page 4
LATAR BELAKANG TUJUAN
GBS umumnya monofasik namun dapat
terjadi kekambuhan pada subkelompok yang
tidak teridentifikasi ; 2-5%
Untuk menentukan subkelompok pasien yang
menjadi kambuh
Apakah infeksi sebelumnya dan gejala
neurologi sama pada episode berikutnya




Page 5
Mempelajari 32 pasien GBS berulang
Erasmus MC, Netherlands (1985-2008)
Kriteria GBS dari NINCDS
Kriteria MFS (Miller Fisher Syndrome)
METODE
Page 8
Skala keparahan GBS :
0 (tanpa gejala) 6 (meninggal)
Pasien yang dapat berjalan dengan atau tanpa
bantuan (skor keparahan GBS 3) kategori
ringan
Pasien yang terikat di tempat tidur (skor
keparahan GBS 4) kategori berat
METODE
Page 9
Ekslusi :
Pasien dengan fluktuasi pengobatan (GBS-
TRF)
Fase akut inflamasi demielinasi polineuropati
kronik (A-CIDP)

METODE
Page 10
GBS-TRF didefinisikan sebagai perbaikan
dalam skala keparahan GBS setidaknya 1
tingkat atau perbaikan dalam total skor MRC >
5 poin setelah pengobatan selesai (2 g iv Ig/kg
BB dalam 2-5 hari) diikuti dengan perburukan
skala keparahan GBS setidaknya 1 tingkat atau
penurunan dalam total skor MRC > 5 poin
dalam 2 bulan pertama setelah onset penyakit

EKSKLUSI
Page 11
Stabilisasi untuk lebih dari 1 minggu setelah
penyelesaian terapi diikuti perburukan dari
skala keparahan GBS lebih dari 1 tingkat atau
lebih dari 5 poin pada total skor MRC dalam 2
bulan pertama dari onset penyakit
EKSKLUSI
Page 12
A-CIDP didefinisikan sebagai pasien CIDP
yang nadir episode pertama dalam waktu 8
minggu dan sebelumnya mengalami kronik
EKSKLUSI
Page 13
Kekambuhan didefinisikan sebagai 2 atau
lebih episode yang memenuhi semua kriteria
NINDCS untuk GBS, dengan minimal waktu
antara episode 2 bulan (untuk kepulihan total)
atau 4 bulan (untuk setengah pulih)
METODE
Page 14
Menggunakan unpaired t test dan x
2
test untuk
membandingkan karakteristik pasien GBS
berulang dan non berulang
Fisher exact test
SPSS for windows (version 15.0)
P value < 0.05 bermakna
ANALI SI S STATI STI K
Page 15
48 pasien
3 orang GBS-TRF
6 orang A-CIDP
3 orang karena kehilangan informasi
4 orang tidak memenuhi semua kriteria diagnosis GBS
32 pasien
21 Laki-laki
11 Perempuan
Total 81 episode
Page 16
Dari 32 pasien, 4 orang mengalami MFS
berulang, 3 orang diketahui memiliki penyakit
autoimun (2 penyakit inflamasi usus dan 1
hipertiroid)
HASI L
Page 17
Gejala klinis pada episode pertama sama
dengan episode selanjutnya, menjadi GBS atau
MFS, tidak pernah kedua-duanya.
Namun keparahan gejala dan riwayat infeksi
sebelumnya bervariasi
HASI L
Page 18
Page 19
Page 20
Page 21
Pencetus kekambuhan : obat Salazopyrine dan
vaksinasi tetanus toksoid
MFS antibodi anti GQ1b diduga
menyebabkan kekambuhan
DI SKUSI
Page 22
Genetik atau faktor imunologi memegang
peranan penting dalam kekambuhan GBS
Kekambuhan terjadi lebih sering pada usia
lebih muda, memiliki gejala yang lebih ringan
dan memiliki MFS
KESI MPULAN
Page 23

You might also like