You are on page 1of 17

TUMOR OTAK

Tumor disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut
menyebabkan munculnya tumor. Sebenarnya sel kita memiliki mekanisme perbaikan DNA
DNA repair! dan mekanisme lainnya yan" menyebabkan sel merusak dirinya den"an apoptosis
#ika kerusakan DNA sudah terlalu berat. Apoptosis adalah proses akti$ kematian sel yan" ditandai
den"an pembelahan DNA kromosom% kondensasi kromatin% serta $ra"mentasi nukleus dan sel itu
sendiri. Mutasi yan" menekan "en untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu ter#adinya
kanker.
Selama tahun &'(()&''* tereatat se#umlah &&+ penderita tumor otak berba"ai #enis yan" dira,at
di RS-AD .atot Soebroto /akarta. Seba"ian dari penderita tumor otak tersebut meman" pada
mulanya ditemukan di klinik Neurolo"i karena umumnya menun#ukkan "e#ala-"e#ala yan"
si$atnya neurolo"is.
Di kalan"an medis pada umumnya sudah dikenal trias "e#ala tumor otak yaitu nyeri kepala%
muntah dan ditemukannya edema papil pada pemeriksaan $undus. Tetapi sebenarnya "e#ala
klinis tumor otak serin" tidak se#elas itu% apala"i pada $ase dini. Tumor otak bisa memberikan
"e#ala klinis bera"am ter"antun" kepada lokasi dan ukurannya. .e#ala itu bisa khas% tapi bisa
pula kabur% sehin""a bila kita tidak ,aspada bisa terkecoh den"an du"aan yan" keliru.
GEJALA TUMOR OTAK
Tumor otak bisa men"enai se"ala.usia% tapi umumnya pada usia de,asa muda atau perten"ahan%
#aran" di ba,ah usia &* tahun atau di alas 0* tahun. Seba"ian ahli menyatakan insidens pada
laki-laki lebih banyak dibandin" ,anita% tapi seba"ian la"i menyatakan tak ada perbedaan
insidens antara pria dan ,anita. .e#ala umum yan" ter#adi disebabkan karena "an""uan $un"si
serebral akibat edema otak dan tekanan intrakranial yan" menin"kat. .e#ala spesi$ik ter#adi
akibat destruksi dan kompresi #arin"an sara$% bisa berupa nyeri kepala% muntah%
ke#an"% penurunan kesadaran% "an""uan mental% "an""uan 1isual dan seba"ainya. Edema papil
dan de$isit neurolo"is lain biasanya ditemukan pada stadium yan" lebih lan#ut.
Nyeri Kepala (Headache)
Nyeri kepala biasanya terlokalisir% tapi bisa #u"a menyeluruh. 2iasanya muncul pada pa"i hari
setelah ban"un tidur dan berlan"sun" beberapa ,aktu% datan" per"i rekuren! den"an inter1al tak
teratur beberapa menit sampai beberapa #am. Seran"an semakin lama semakin serin" den"an
inter1al semakin pendek. Nyeri kepala ini bertambah hebat pada ,aktu penderita batuk% bersin
atau men"e#an misalnya ,aktu buan" air besar atau koitus!. Nyeri kepaia #u"a bertambah berat
,aktu posisi berbarin"% dan berkuran" bila duduk. -enyebab nyeri kepala ini didu"a akibat
tarikan traksi! pada pain sensiti1e structure seperti dura% pembuluh darah atau serabut sara$.
Nyeri kepala merupakan "e#ala permulaan dari tumor otak yan" berlokasi di daerah lobus
oksipitalis.
Muntah
3ebih #aran" dibandin" den"an nyeri kepala. Muntah biasanya proyektil menyemprot! tanpa
didahului rasa mual% dan #aran" ter#adi tanpa disertai nyeri kepala.
Edema Papil
Keadaan ini bisa terlihat den"an pemeriksaan $unduskopi men""unakan o$talmoskop.
.ambarannya berupa kaburnya batas papil% ,arna papil berubah men#adi lebih kemerahan dan
pucat% pembuluh darah melebar atau kadan"-kadan" tampak terputus-putus. Untuk men"etahui
"ambaran edema papil seharusnya kita sudah men"etahui "ambaran papil normal terlcbih
dahulu. -enyebab edema papil ini masih diperdebatkan% tapi didu"a akibat penekanan terhadap
1ena sentralis retinae. 2iasanya ter#adi bila tumor yan" lokasi atau pembesarannya menckan
#alan aliran likuor sehin""a men"akibatkan bendun"an dan ter#adi hidrocepallus.
Keja!
4ni ter#adi bila tumor berada di hemis$er serebri serta meran"san" korteks motorik. Ke#an" yan"
si$atnya lokal sukar dibedakan den"an ke#an" akibat lesi otak lainnya% sedan" ke#an" yan"
si$atnya umum atau "eneral sukar dibedakan den"an ke#an" karena epilepsi. Tapi bila ke#an"
ter#adi pertama kali pada usia dekade 444 dari kehidupan harus di,aspadai kemun"kinan adanya
tumor otak.
4. GAMBARAN KLINIK
TRIAD KLASIK
Triad nyeri kepala, edema papil dan muntah secara umum dianggap
sebagai karakteristik peninggian TIK. Namun demikian, dua pertiga
pasien dengan lesi desak ruang memiliki semua gambaran tersebut,
sedang kebanyakan sisanya umumnya dua. Walau demikian, tidak
satupun dari ketiganya khas untuk peninggian tekanan, kecuali
edema papil, banyak penyebab lain yang menyebabkan masing-masing
berdiri sendiri dan bila mereka timbul bersama akan memperkuat
dugaan adanya peninggian TIK.
Simtomatologi peninggian TIK tergantung lebih banyak pada
penyebab daripada tingkat tekanan yang terjadi. Tak ada korelasi
yang konsisten antara tinggi tekanan dengan beratnya gejala.


NYERI KEPALA

Anatomi
Kebanyakan struktur dikepala tak sensitif nyeri, ahli bedah saraf
dapat melakukan kraniotomi major dalam anestesia lokal karena
tulang tengkorak dan otak sendiri dapat ditindak tanpa nyeri.
Struktur sensitif nyeri didalam kranium adalah arteria meningeal
media beserta cabangnya, arteri besar didasar otak, sinus enosus
dan bridging veins, serta dura didasar fossa kranial. !eninggian
TIK dan pergeseran otak yang terjadi membendung dan menggeser
pembuluh darah serebral, atau sinus enosus serta cabang utamanya
dan memperberat nyeri lokal. Nyeri yang lebih terlokalisir
diakibatkan oleh peregangan atau penggeseran duramater didaerah
basal dan batang saraf sensori kranial kelima, kesembilan dan
kesepuluh. Nyeri kepala juga disebabkan oleh spasme otot-otot
besar didasar tengkorak. Ini mungkin berdiri sendiri atau
ditambah dengan reaksi refleks bila mekanisme nyeri bekerja.
Nyeri kepala yang berhubungan dengan perubahan TIK telah
dijelaskan oleh Wolff. Nyeri kepala yang ditimbulkan pada pasien
berdiri dengan mengeluarkan "SS akan terasa dikening dan erteks.
!enambahan TIK hingga mencapai nilai setinggi #$ mm%g selama &-'
menit dengan salin intratekal tidak menimbulkan nyeri kepala.
(uga tidak terjadi nyeri kepala setelah peninggian TIK dari )* ke
+$ mm%g dengan memompa cuff sekeliling leher atau dengan manuer
alsaa. Karena peninggian TIK pada pasien secara artifisial
hanya untuk ,aktu yang singkat, diduga prosedur tersebut tidak
menyerupai hipertensi intrakranial. -ilain fihak, pasien .undberg
tidak menunjukkan nyeri kepala pada gelombang plateau di tekanan
#$-+$ mm%g.
(adi peninggian TIK bahkan hingga tingkat sangat tinggi
jarang menimbulkan nyeri kepala. Ini dijelaskan oleh postulat
penyebab nyeri kepala dengan penurunan TIK, tepatnya dengan
pengurangan olume "SS. /tak normal terapung dalam bantalan "SS.
0ila olume cairan dikurangi, otak akan bergeser tergantung
posisi tubuh. !ada saat yang sama, pembuluh serebral terutama
ena akan mengalami dilatasi untuk mengkompensasi pengurangan
olume "SS. Kombinasi dilatasi ena, traksi pada bridging veins
dan peregangan arteria pada basis akan menyebabkan nyeri kepala.
0ila TIK meningkat secara difus, pergeseran dan traksi pembuluh
darah minimal dan tidak cukup untuk menimbulkan nyeri kepala. Ini
mendukung bah,a traksi pembuluh darah atau kompresi dan inasi
terhadap dura basal yang sensitif nyeri, dibanding peninggian
TIK, adalah penyebab nyeri kepala pada pasien dengan lesi desak
ruang.
-arimanapun asalnya, jalan akhir yang paling umum untuk
nyeri terbatas pada saraf trigeminal, glossofaringeal dan agus
bersama dengan akar posterior dari tiga saraf leher paling atas.


Jenis nyei !epala
Nyeri kepala 1pressure1 biasanya dengan intensitas yang tak
terlalu parah, mungkin terasa sebagai 1throbbing1 atau
1bursting1. -iperberat oleh faktor yang menambah TIK atau
pergeseran otak seperti batuk, bersin, berbaring dll. -istribusi
nyeri kepala sering tidak spesifik dan sulit dilokalisir.
2ungkin terasa bilateral didaerah frontal atau oksipital namun
biasanya jauh dari lesi massa penyebab. Namun nyeri kepala yang
bera,al atau berat didaerah oksipital, menyebar turun keleher,
mungkin diakibatkan massa difossa posterior3 tumor sudut
serebelopontin sering menyebabkan nyeri persisten lokal disekitar
telinga. Nyeri kepala 1pressure1 dapat dikurangi oleh analgesik
dan diperberat oleh alkohol.

Nyeri kepala pagi
!asien dengan peninggian TIK secara klasik bangun pagi dengan
nyeri kepala yang berkurang dalam satu-dua jam. Nyeri kepala pagi
ini pertanda terjadinya peningkatan TIK selama malam akibat
posisi berbaring, peninggian P"/' selama tidur karena depresi
pernafasan dan mungkin karena penurunan reabsorpsi "SS.
!enelitian kuantitatif menunjukkan penurunan entilasi selama
fase tidur non-REM (rapid eye movement), dibandingkan saat
bangun3 makin dalam tidur, makin lambat entilasi. 4papun
mekanismenya, depresi respirasi menyebabkan "/' aleolar yang
lebih tinggi dan P"/' arterial bertambah dengan )-+ mm%g
5!erubahan ini terjadi ,alau terjadi penurunan tingkat
metabolisme, yang ditunjukkan oleh penurunan produksi "/' dan
konsumsi /' sebesar &$-&' 67. !eninggian P"/' berakibat
asodilatasi, dan peninggian olume darah intrakranial, TIK,
serta pembengkakan otak yang berakibat perburukan pada traksi
atau pergeseran pembuluh darah dengan konsekuensi nyeri kepala.
Setelah bangun, pasien dengan nyeri kepala mungkin muntah,
yang merangsang hiperentilasi dan menurunkan P"/'. (uga pasien
yang bangkit keposisi tegak akan berakibat penambahan venous
return yang secara sekunder menurunkan TIK. !asien merasa lebih
baik dan mampu kembali keaktifitas normal. Karena gejala ini
sering dianggap psikologis, berakibat terlambat dalam
mendiagnosis.
%ampir pasti ada faktor lain sebagai tambahan terhadap
retensi "/' selama tidur. 0ahkan bila Pa"/' dikontrol pada
penderita cedera kepala, peninggian TIK sering ditemukan hanya
pada malam hari. Ini menimbulkan dugaan bah,a peninggian 8-S yang
langsung berhubungan dengan diurnal rhytm, bertanggung-ja,ab atas
peningkatan TIK.


EDEMA PAPIL

Anatomi
Saraf optik adalah perluasan otak, lengkap dengan bungkus
meningeal dan rongga subarakhnoid. Tekanan intrakranial
karenanya dihantarkan kedaerah dimana akibatnya bisa langsung
diamati. -ua faktor membatasi nilai dari setiap pengamatan.
!ertama adalah ,aktu yang diperlukan untuk terjadinya edema
papil. Ini memerlukan beberapa hari pada TIK yang meninggi,
,alau perdarahan mungkin terjadi pada saat peninggian TIK yang
akut dan berat seperti pada perdarahan subarakhnoid atau pada
cedera kepala. Kedua, bahkan pada peninggian TIK yang sudah
berlangsung lama mungkin gagal berakibat pada fundus bila bungkus
subarakhnoid sekitar saraf optik tidak berhubungan dengan rongga
subarakhnoid keseluruhan, baik karena anomali indiidual maupun
karena tumor mengobliterasi rongga sekeliling saraf optik.

"#talmos!opi
/ftalmoskopik menunjukkan bah,a edema papil adalah khas dan
merupakan bagian penting pemeriksaan neurologik. -iskus optik
harus diteliti dengan hati-hati dengan sinar putih dan 1bebas
merah1 yang akan memperlihatkan seluk beluk askular dan serabut
saraf lebih mudah. Head saraf yang normalnya berbatas tegas
menjadi membengkak dan pink, sering dengan bendungan ena
retinal, lipatan retinal 5!aton7 dan guratan perdarahan yang
menyebar radial dari diskus. !erubahan paling a,al adalah
terisinya optic cup, yang berarti penekanan pada head saraf dari
mana pembuluh berasal. -alam keadaan normal, serabut saraf tampak
membentuk berkas berlubang-lubang yang dikenal sebagai lamina
kribrosa. Kemudian sebagian medial diskus menjadi pink dan
tepinya menjadi kabur. 4khirnya tak tampak lagi diskus normal
yang tersisa, dan pembuluh memanjat pembengkakan ber,arna pink
tersebut yang telah menggesernya. 8ena tampak terbendung pada
tahap a,al dan kemudian perdarahan berbentuk nyala api akan
terbentuk, menyebar dari diskus dan sering sepanjang pembuluh.
Tergantung berat dan durasi pembengkakan, saraf optik mungkin
pulih sempurna bila TIK turun. Namun bila pembengkakan
berlangsung lama dan be- rat, atrofi optik dan gangguan isual
mungkin terjadi. Sekali terjadi, atrofi mungkin memburuk bahkan
bila peninggian TIK telah diatasi dan pasien akan menjadi buta.
2enghindari hal tersebut mengharuskan tindakan sangat segera
terhadap penderita dengan edema papil berat, bahkan pada isus
yang normal dan tidak ada bahaya kompresi batang otak yang
mengancam dalam ,aktu sing- kat.
-iagnosis diferensial edema papil antaranya hipertensi
malignan, pseudopapilledema dll.

Aspe! !lini!
Edema papil tidak biasa terjadi pada usia ekstrem kehidupan. !ada
bayi, akibat peninggian TIK kronik adalah pembesaran kepala.
Sutura terpisah, dura teregang, ubun-ubun menggembung serta ena
scalp membesar. !ada usia tua, otak sering telah atrofi dan
perluasan massa seperti hematoma subdural kronik mungkin tidak
menyebabkan peninggian TIK yang sangat untuk ,aktu yang relatif
lama.
Kebanyakan pasien tidak sadar akan edema papilnya dan
terkejut oleh kega,atan keluhan lain yang ditemukan setelah
fundusnya diperiksa. 4khirnya penglihatan terganggu. .apang
pandang menunjukkan pembesaran bintik buta dan kemudian
konstriksi periferal. 4nak-anak mungkin enggan mengeluhkan
penurunan penglihatannya.

Ama$osis %$&a'
Kehilangan penglihatan intermiten lebih sering dari perburukan
yang menetap. 9pisode ini disebut serangan ambliopik atau
amaurosis fuga: dan memiliki arti klinik penting. Ia merupakan
episode jelas dari kebutaan parsial atau lengkap, berakhir
biasanya kurang dari se- menit, terjadi beberapa kali sehari,
sering untuk beberapa bulan. Ia mungkin berupa penglihatan yang
gelap total, kekaburan atau pengabu-abuan dengan kehilangan
persepsi ,arna. 9pisode dipresipitasi oleh bangun mendadak dari
posisi hori;ontal terutama sering pada saat bangkit dari tempat
tidur dipagi hari3 juga membungkuk dan menggeliat. !erubahan
postural pada catu darah lokal mungkin berperan pada serangan ini
yang umumnya terjadi pada edema papil berat dan mungkin
disalahtafsirkan sebagai epilepsi, ertigo atau pingsan.

Me!anisme edema papil
<ang pertama tampak secara histologis pada diskus yang membengkak
adalah dilatasi aksonal mengikuti musnahnya transport aksoplasmik
orthograde pada neuron retinal saat melalui pelat kribriform.
Transport aksoplasmik merupakan lalu lintas yang rumit dari
organel intraseluler dari inti sel ke sinaps 5orthograde7 atau
sebaliknya 5retrograde7. !embendungan askular dan edema menambah
pembengkakan namun perubahan pertama ditemukan pada serabut
saraf.
2ula-mula diduga bila TIK meninggi, "SS didesak sepanjang
selaput subarakhnoid saraf optik, tekanan ini dihantarkan pada
ena sentral retina dimana ia menyilang rongga subarakhnoid.
Edema head saraf terjadi dan ena retinal menjadi terbendung.
0agaimanapun, mekanisme yang benar yang menimbulkan perubahan
tersebut belum sepenuhnya dimengerti namun mungkin terdiri dari
campuran faktor hipoksik, mekanikal dan askular.


M(NTA)

2ungkin ditemukan pada peninggian TIK oleh semua sebab, namun
biasanya untuk masa kini merupakan tampilan yang terlambat dan
diagnosis biasanya dibuat sebelum ia timbul. Ia mungkin jelas
merupakan gambaran dini dari tumor entrikel keempat yang
langsung mengenai nukleus agal. Setiap lesi hampir selalu
meninggikan TIK akibat obstruksi aliran "SS juga dan mungkin
tidak mudah menentukan mekanisme mana yang dominan.
2untah akibat peninggian TIK biasanya timbul setelah bangun,
sering bersama dengan nyeri kepala pagi. Walau sering dijelaskan
sebagai projektil, maksudnya terjadi dengan kuat dan tanpa
peringatan, hal ini jarang merupakan gambaran yang menarik
perhatian. 4nak dengan tumor, muntah lebih sering dari de,asa dan
sering tanpa keluhan nyeri kepala apapun. Ini mungkin berhubungan
dengan frekuensi yang tinggi tumor fossa posterior pada anak yang
menimbulkan baik peninggian TIK maupun tekanan lokal terhadap
medulla.


TANDA*TANDA LAIN

0radikardia dan peninggian tekanan darah sistemik selalu
dijelaskan pada textbook namun biasanya merupakan tanda yang
lambat pada praktek klinik. !enelitian terakhir penderita dengan
peninggian TIK memperlihatkan bah,a mereka mungkin asimtomatis
dan memiliki tingkat denyut dan tekanan darah normal, bahkan bila
TIK lebih besar dari +* mm%g untuk beberapa menit. 0radikardi dan
hipertensi arterial disebabkan oleh distorsi atau iskemia batang
otak dan tidak berhubungan dengan tingkat tertentu dari
peninggian TIK. Ini biasanya lambat terjadi dan merupakan tanda
berbahaya dalam perjalanan dan perluasan lesi desak ruang. -ilain
fihak, tumor fossa posterior dapat menyebabkan bradikardia
melalui tekanan langsung.
<ang menyebabkan diagnosis klinik peninggian TIK sulit
adalah bah,a distorsi otak sering terjadi3 ini mungkin sedikit
lebih dari pada perburukan nyeri kepala dengan kegelisahan dan
penurunan tingkat kesadaran untuk menunjukkan bah,a TIK meninggi,
dan bahkan tanda ini mungkin bukan akibat langsung dari perubahan
tekanan. =angguan kesadaran mungkin akibat pergeseran kekaudal
dari diensefalon dan otak tengah. Keadaan peninggian TIK yang
lebih kronik berhubungan dengan obtundasi mental.
Tanda-tanda lain yang umum tampak pada pasien dengan
peninggian TIK, seperti dilatasi pupil, ptosis bilateral,
gangguan upga!e, ekstensi terhadap nyeri dan irregularitas
pernafasan adalah akibat baik herniasi tonsilar maupun tentorial
atau kerusakan langsung batang otak oleh lesi, dengan atau tanpa
TIK menjadi tinggi pada ,aktu tersebut.
!upil yang lonjong adalah tanda penting dan menunjukkan
tahap transisi antara pupil normal dan pupil yang fixed dan tak
bereaksi. Itu menunjukknan hipertensi intrakranial yang bermakna
secara klinis, dan mungkin terjadi saat TIK '$-)$ mm%g 52arshall,
&>?)7.


NYERI KEPALA TEKANAN RENDA) +LOW PRESSURE HEADACHE,

Nyeri kepala yang sering terjadi setelah pungsi lumbar mungkin
disebabkan kebocoran yang terus-menerus "SS dari rongga
subarakhnoid setelah tindakan. TIK yang lebih rendah, meniadakan
bantalan untuk otak, jadi menyebabkan traksi terhadap pembuluh
intrakranial yang sensitif nyeri. Kejadian yang serupa kadang-
kadang terjadi setelah operasi pintas bila katup yang digunakan
terbuka pada tekanan rendah yang tidak benar hingga terlalu
banyak "SS dialirkan ke peritoneum.
Nyeri kepala juga terjadi setelah kraniektomi luas dimana
flap scalp rebah kedalam, menyebabkan traksi pada struktur
sensitif nyeri. (enis nyeri kepala tekanan rendah ini membaik
setelah kranioplasti 5@odstad, &>?A7.


MENILAI GANGG(AN KESADARAN

Sistem penilai tingkat kesadaran yang digunakan secara luas saat
ini adalah Skala Koma =lasgo,. Tiga petunjuk utama dari kesadaran
adalahB membuka mata, respons erbal dan respons motor.
-engan menetapkan nilai pada tingkat ketiga kategori yang
dinilai pada skala, indeks dari respons pasien pada saat
penilaian dapat dicatat dengan menjumlahkan ketiga nilai
tersebut. Skala memberikan nilai maksimal &* dan minimal ) yang
disebut sebagai Skor Koma =lasgo, 5SK=C"#$7.
Skala Koma =lasgo, tidak mudah digunakan pada anak kecil.
Karenanya digunakan Skala Koma =lasgo, 4nak dengan modifikasi
pada nilai respons erbal 5nilai maksimal tetap &* dan minimal )
III. GEJALA KLINIS
Tumor otak merupakan penyakit yang sukar terdoagnosa
secara dini, karena pada awalnya menunjukkan berbagai gejala yang
menyesatkan dan eragukan tapi umumnya berjalan progresif.
Manifestasi klinis tumor otak dapat berupa:
Gejala serebral umum, nyeri kepala, kejang
Gejala tekanan tinggi intrakranial
Gejala tumor otak yang spesifik
Gejala serebral umum
Dapat berupa perubahan mental yang ringan (Psikomotor asthenia),
yang dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah
tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan aktivitas mental dan
sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan
ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai
pada 2/3 kasus
Nyeri Kepala
Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30%
gejala awal tumor otak adalah nyeri kepala. Sedangkan gejala lanjut
diketemukan 70% kasus.
Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan
berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada
saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian
tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri kepala dengan psikomotor
asthenia perlu dicurigai tumor otak.
Muntah
Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala. Lebih
sering dijumpai pada tumor di fossa posterior, umumnya muntah
bersifat proyektif dan tak disertai dengan mual.
Kejang
Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada
25% kasus, dan lebih dari 35% kasus pada stadium lanjut.
Diperkirakan 2% penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak.
Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak
bila:
-Bagkitan kejang pertama kali pada usia lebih dari 25 tahun
-Mengalami post iktal paralisis
-Mengalami status epilepsi
-Resisten terhadap obat-obat epilepsi
-Bangkitan disertai dengan gejala TTIK lain
Bangkitan kejang ditemui pada 70% tumor otak dikorteks, 50% pasen
dengan astrositoma, 40% pada pasen meningioma, dan 25% pada
glioblastoma.
Gejala Tkanan Tinggi Intrakranial
Berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan oksipital yang
timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah proyektil dan enurunan
kesadaran. Pada pemeriksaan diketemukan papil udem. Keadaan ini
perlu tindakan segera karena setiap saat dapat timbul ancaman
herniasi. Selain itu dapat dijumpai parese N.VI akibat teregangnya
N.VI oleh TTIK. Tumor-tumor yang sering memberikan gejala TTIK
tanpa gejala-gejala fokal maupun lateralisasi adalah meduloblatoma,
spendimoma dari ventrikel III, haemangioblastoma serebelum dan
craniopharingioma.
Gejala spesifik tumor otak yang berhubungan dengan lokasi:
Lobus frontal
-Menimbulkan gejala perubahan kepribadian
-Bila tumor menekan jaras motorik menimbulkan hemiparese
kontra lateral, kejang fokal
-Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia
-Bila tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster
kennedy
-Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia
Lobus parietal
-Dapat menimbulkan gejala modalitas sensori kortikal hemianopsi
homonym
-Bila terletak dekat area motorik dapat timbul kejang fokal dan
pada girus angularis menimbulkan gejala sindrom gerstmanns
Lobus temporal
-Akan menimbulkan gejala hemianopsi, bangkitan psikomotor, yang
didahului dengan aura atau halusinasi
-Bila letak tumor lebih dalam menimbulkan gejala afasia dan
hemiparese
-Pada tumor yang terletak sekitar basal ganglia dapat diketemukan
gejala choreoathetosis, parkinsonism.
Lobus oksipital
-. Menimbulkan bangkitan kejang yang dahului dengan gangguan
penglihatan
-Gangguan penglihatan yang permulaan bersifat quadranopia
berkembang menjadi hemianopsia, objeckagnosia
Tumor di ventrikel ke III
-Tumor biasanya bertangkai sehingga pada pergerakan kepala
menimbulkan obstruksi dari cairan serebrospinal dan terjadi
peninggian tekanan intrakranial mendadak, pasen tiba-tiba nyeri
kepala, penglihatan kabur, dan penurunan kesadaran
Tumor di cerebello pontin angie
-Tersering berasal dari N VIII yaitu acustic neurinoma
-Dapat dibedakan dengan tumor jenis lain karena gejala awalnya
berupa gangguan fungsi pendengaran
-Gejala lain timbul bila tumor telah membesar dan keluar dari
daerah pontin angel
Tumor Hipotalamus
-Menyebabkan gejala TTIK akibat oklusi dari foramen Monroe
-Gangguan fungsi hipotalamus menyebabkan gejala: gangguan
perkembangan seksuil pada anak-anak, amenorrhoe,dwarfism,
gangguan cairan dan elektrolit, bangkitan
Tumor di cerebelum
-Umumnya didapat gangguan berjalan dan gejala TTIK akan cepat
terjadi disertai dengan papil udem
-Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar keleher dan
spasme dari otot-otot servikal
Tumor fosa posterior
-Diketemukan gangguan berjalan, nyeri kepala dan muntah disertai
dengan nystacmus, biasanya merupakan gejala awal dari
medulloblastoma
IV.
PEMERIKSAAN-PEMERIKSAAN PENUNJANG
Setelah diagnosa klinik ditentukan, harus dilakukan
pemeriksaan yang spesifik untuk memperkuat diagnosa dan mengetahui
letak tumor.
Elektroensefalografi (EEG)
Foto polos kepala
Arteriografi
Computerized Tomografi (CT Scan)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
V.
GAMBARAN CT SCAN TUMOR OTAK BENIGNA
CT Scan merupakan alat diagnostik yang penting dalam
evaluasi pasen yang diduga menderita tumor otak. Sensitifitas CT Scan
untuk mendeteksi tumor yang berpenampang kurang dari 1 cm dan
terletak pada basis kranil.
Gambaran CT Scan pada tumor otak, umumnya tampak
sebagai lesi abnormal berupa massa yang mendorong struktur otak
disekitarnya. Biasanya tumor otak dikelilingi jaringan udem yang terlihat
jelas karena densitasnya lebih rendah. Adanya kalsifikasi, perdarahan
atau invasi mudah dibedakan dengan jaringan sekitarnya karena sifatnya
yang hiperdens. Beberapa jenis tumor akan terlihat lebih nyata bila pada
waktu pemeriksaan CT Scan disertai dengan pemberian zat kontras.
Penilaian CT Scan pada tumor otak:
Tanda proses desak ruang:
o Pendorongan struktur garis tengah itak
o Penekanan dan perubahan bentuk ventrikel
Kelainan densitas pada lesi: hipodens, hiperdens atau kombinasi,
kalsifikasi, perdarahan
Udem perifokal
1. Meningioma
-
Merupakan tumor jinak susunan saraf pusat yang berasal dari sel-
sel pembentuk lapisan luar membrana arakhnoidal (arakhnoid cap
cels), oleh sebab itu dapat dijumpai sepanjang durameter
-
Insidennya sekitar 15% dari seluruh tumor otak
-
Lokasinya ektra aksial dan berkapsul
-
Gambaran CT Scan:
o Tanpa kontras gambaran meninioma 75% hiperdens dan
14,4% isodens
o Gambaran spesifik dari meninioma berupa enchancement
dari tumor dengan pemberian kontras. Meninioma tampak
sebagai masa yang homogen dengan densitas tinggi, tepi
bulat dan tegas.
o Dapat terlihat juga adanya hiperostosis kranialis, destruksi
tulang, udem otak yang terjadi sekitar tumor, dan adanya
dilatasi ventrikel.
2. Adenoma Dituitari/Adenoma Hipofise
-
Hampir semua tumor hipofise berasal dari sel endokrin hipofise,
sehingga tumor hipofise dikenal sebagai adenoma hipofise
-
Insidennya diperkirakan 5-10% dari tumor otak
-
Berupa masa intraseler dengan sekresi, masa intraseler non
sekresi atau masa dengan pembesaran ekstra seler
-
Kharakteristik dari adenoma hipofise adanya endokrinopati dan
penekanan tumor pada jaringan sekitarnya, menyebabkan
penekanan khiasma optikus
-
Biasanya pada usia 30-40 tahun
-
Tumor biasanya solid, dan bila terdapat pembentukan kista,
nekrosis atau perdarahan menunjukkan degenerasi keganasan.
-
Gambaran CT Scan:
o Terdapat gambaran hipodens yang berlokasi sekitar sella
tursika, yang melebar dalam lingkungan konveks keatas
dari kelenjar hipofisis
o Pada makroadenoma, terlokasi secara sentral dan simetris
pada sisterna supraseller dengan gambaran agak hiperdens,
dengan kontras menunjukkan enchanchement
o Bila adenoma kistik memperlihatkan gambaran hipoden
dengan enchancement cincin sekitarnya
o Adanya perdarahan pada adenoma menunjukkan gambaran
hiperdens yang bulat dan ireguler
3. Kraniopharingioma
-
Tumor ini berasal dari sisa jaringan embrional, dan 50% usia pasen
kurang dari 20 tahun
-
Insidennya kira-kira 2,5-4% dari tumor otak
-
Secara patologi gambarannya bervariasi dari solid, kistik dan
kalsifikasi
-
Lokalisasi biasanya di supraseller dengan obstruksi dari foramen
intraventrikular yang menyebabkan hidrosefalus. Dapat pula
tumbuh pada ventrikel III
-
Gambaran CT Scan:
o Memperlihatkan densitas iso, hipo, dan hiperdens yang
heterogen dan mempunyai tepi yang ireguler, dengan
kontras terdapat enhanchement pada bagian tepi
(Peripheral rim) atau bentuk cincin dengan density yang
heterogen
o Pada kraniofaringioma yang kistik danmemperlihatkan lesi
hipodens yang bulat dengan enchancement cincin perifer,
perlu di differesiasi diagnosa:
Adenoma pituitary
Meninioma juxtaseller
Glioma pada khiasma optikus
4. Pilocytic Astrositoma
-
Merupakan jenis astrositoma dengan grade rendah (grade 1)
-
Sering didapat pada usia muda (9-10 tahun), dan sering
diketemukan di daerah ventrikel atau serebelum dan jarang pada
sereberum
-
Insidennya diperkirakan 4% dari tumor intrakranial dan 8% dari
glioma
-
Secara CT Scan:
o Menunjukkan gambaran hipodens bentuk tak teratur dan
tepi tak rata. Pada jenis lain mungkin diketemukan kista.
Kalsifikasi didapat 8-10% dan efek dari masa 50% kasus.
Enchanchement pada 50% kasus, biasanya tak merata
5. Akuistik Neurinoma
-
Berasal dari sel-sel selubung neurilemmal cabang vestibuler N.VIII,
dekat ganglion dalam kanalis akustikus internus. Insiden pada usia
40-60 tahun
-
Insidennya 5-10% dari tumor intrakranial
-
Tumor ini sering ditemukan pada sudut serebelloponting, sifatnya
unilateral da pada 5-8% bilateral dan biasanya merupakan bagian
dari penyakit neurofibromatosis
-
Tumbuhnya lambat sehingga gejala berjalan berbulan/bertahun-
tahun sebelum diagnosa ditegakkan
-
Merupakan tumor jinak dan gejala yang ditimbulkan karena
penekanan pada struktur sekitarnya berupa penekanan N.VIII,
N.VII, N.V, serebelum, penekanan dan distorsi dari batang otak,
terjadi sumbatan pada aquaduktus silvii menyebabkan hidrosefalus
dan herniasi tonsil serebelum ke foremen magnum
-
Gambaran CT Scan:
o Tanpa kontras menunjukkan gambaran isodens atau
hipodens, mingkin terdapat gambaran kistik
o Dengan kontras menunjukkan enhanchement yang
homogen kadang-kadang membentuk cincin
o Bila tu

You might also like