1. Analisis finansial unit sapi perah KUD "Sri Among Tani" untuk mengetahui keuntungan dan kelayakannya. Data 5 tahun dianalisis menggunakan NPV, IRR, B/C Ratio, PBP, BEP, dan analisis sensitivitas.
2. Hasil menunjukkan usaha layak dilakukan dengan NPV Rp237 juta, IRR 13%, B/C Ratio 1,23. Sensitivitas menunjukkan penurunan harga 1% menurunkan NPV 22,34% dan B/C
1. Analisis finansial unit sapi perah KUD "Sri Among Tani" untuk mengetahui keuntungan dan kelayakannya. Data 5 tahun dianalisis menggunakan NPV, IRR, B/C Ratio, PBP, BEP, dan analisis sensitivitas.
2. Hasil menunjukkan usaha layak dilakukan dengan NPV Rp237 juta, IRR 13%, B/C Ratio 1,23. Sensitivitas menunjukkan penurunan harga 1% menurunkan NPV 22,34% dan B/C
1. Analisis finansial unit sapi perah KUD "Sri Among Tani" untuk mengetahui keuntungan dan kelayakannya. Data 5 tahun dianalisis menggunakan NPV, IRR, B/C Ratio, PBP, BEP, dan analisis sensitivitas.
2. Hasil menunjukkan usaha layak dilakukan dengan NPV Rp237 juta, IRR 13%, B/C Ratio 1,23. Sensitivitas menunjukkan penurunan harga 1% menurunkan NPV 22,34% dan B/C
ANALISIS FINANSIAL UNIT SAPI PERAH DI KUD SRI AMONG TANI
KECAMATAN PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI
Ihsanul Haq 1) , Hari Dwi Utami 2) , dan Budi Hartono 2) 1). Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang 2). Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Malang. Email :
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa Sri Among Tani Kecamatan Plosoklaten Kediri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keuntungan dan kelayakan unit usaha sapi perah di KUD. Data yang digunakan adalh data sekunder selama 5 tahun (Tahun 2007 - 2011) dan diperoleh selama bulan juli 2012. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan rumus rumus ekonomi meliputi NPV, Net B/C Ratio, IRR, PBP, BEP, dan Sensitivity Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp Rp. 237.855.932, Net B/C Ratio sebesar 1,23 ; IRR sebesar 13,01 % ; PBP 4 tahun 5,80 bulan ; BEP produk sebesar 287.054,06 liter and BEP harga sebesar Rp 3.615. Analisa Sensitifitasnya menunjukkan sensitif yaitu penurunan harga output 1% nilai NPV menurun sebesar 22,34% dan nilai B/C Ratio menurun sebesar 27,61%, apabila terjadi peningkatan harga input 1% menurunkan NPV sebesar 17,29% dan nilai B/C Ratio menurun sebesar 26,64%.
Kata Kunci : Koperasi Unit Desa, NPV, Net B/C Ratio, IRR, PBP, BEP dan Analisa Sensitifitas.
FINANCIAL ANALYSIS OF DAIRY CATTLE UNIT IN SRI AMONG TANI COOPERATIVES AT SUBDISTRICT OF PLOSOKLATEN, KEDIRI REGENCY
Ihsanul Haq 1) , Hari Dwi Utami 2) , dan Budi Hartono 2) 1) Student in Sosio Economic Department. at Faculty of Animal Husbandry. Brawijaya University 2) Lecturer in Sosio Economic Department. at Faculty of Animal Husbandry. Brawijaya University
ABSTRACT Research was conducted in dairy cattle unit of Sri Among Tani at subdistrict Plosoklaten Kediri. The purpose of this research was to examine the feasibility of this dairy cooperative. Secondary data involved financial data for five years (years 2007 - 2011) and it was obtained during 1 month from 1 st July to 30 th July 2012. The data were analyzed by descriptive method with applying economic formula, namely Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), Internal Rate of Return (IRR), Pay Back Period (PBP), Break Even Point (BEP), and Sensitivity Analysis. Result showed that dairy cattle unit of Sri Among Tani cooperative was feasible to be operated, based on the following criteria namely, Rp 257,855,932 of NPV, 1.23 of Net B/C Ratio, 13.01 of IRR, 4 years 5.80 months 2
of PBP. Milk cooperatives has 287,054.06 litre of BEP revenue Rp 3,615,- /litre of BEP milk price. Sensitivity analysis indicated that 1% increase in input and 1% decrease on selling milk drop NPV for 17.29% and 22.34% respectively.
Keywords : Dairy Cattle Unit, NPV, Net B/C Ratio, IRR, PBP, BEP, and Analysis Sensitivity.
PENDAHULUAN Peran usaha peternakan didalamnya termasuk usaha sapi perah, dirasakan semakin penting didalam pembangunan secara keseluruhan. Pembangunan sub sektor peternakan terbukti tidak hanya sebagai penyedia protein hewani untuk membangun bangsa yang sehat, cerdas, tangguh, tetapi juga mampu membangun ekonomi pedesaan. Usaha peternakan sapi perah merupakan usaha yang dijalankan secara teratur pada suatu tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial yaitu kegiatan menghasilkan susu (Sudono, 2003). Peneliti memilih lokasi di KUD Sri Among Tani sebagai obyek penelitian karena di lokasi tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang kajian aspek finansial yang merupakan bagian penting untuk mengetahui kemungkinan pelaksanaan investasi secara rinci, kebutuhan akan analisa finansial untuk KUD Sri Among Tani tersebut dan atas rekomendasi dari pihak KUD Sri Among Tani untuk melakukan penelitian tentang analisa finansial. Analisis finansial sangat penting dilakukan karena analisis ini sangat berguna untuk mengetahui keuntungan usaha tersebut dan apakah usaha tersebut masih layak untuk dikembangkan atau tidak.
TINJAUAN PUSTAKA
Modal Usaha Modal dalam usaha tani dapat diklasifikasikan sebagai bentuk kekayaan, baik berupa uang maupun barang yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu proses produksi (Soekartawi, 2002).
Perhitungan Laba Rugi Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang dinilai dengan uang atau dengan pengertian lain biaya produksi adalah besarnya nilai pengeluaran (Rasyaf, 2002). Penerimaan merupakan semua pendapatan yang didapatkan dari penjualan produk dan belum dikurangi dengan biaya pengeluaran (Ibrahim, 2009). 3
Keuntungan merupakan selisih antara jumlah penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan (Soekartawi, 2002). Sedangkan keuntungan bersih adalah keuntungan kotor di kurangi dengan pajak pendapatan sebesar 10%.
Perhitungan Analisa Finansial Net Present Value merupakan jumlah selisih antara cash in flow (Penerimaan) dengan cash out flow (pengeluaran) usaha yang telah dihitung dengan menggunakan metode Present Value (Umar, 2003). Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio) merupakan cara lain untuk mengukur profitabilitas rencana invetasi proyek. dengan metode ini, profitabilitas dicari dengan jalan memperbandingkan jumlah seluruh present value net cash flows dan salvage value dengan nilai investasi proyek (Sutojo, 2002). Analisis Internal Rate of Return (IRR) merupakan tingkat yang menggambarkan bahwa selisih antara penerimaan dan pengeluaran yang telah dihitung dengan Present Value sama dengan nol. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan ratio antara initial cash investment dengan cash inflow-nya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maksimum payback period yang dapat diterima (Umar, 2003). Darminti dan Juliaty (2002) menyatakan Breakeven point adalah suatu titik dimana perusahaan tidak mengalami laba atau rugi (titik impas). Sensitivity Analysis adalah mengevaluasi suatu proyek berdasarkan sejumlah estimasi atau cash inflow yang mungkin akan diterima. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh suatu feeling atau perkiraan dari variabilitas hasil hasil yang akan diperoleh (Syamsuddin, 2002). Gittinger (1986) menyatakan sensitivity analysis merupakan suatu analisa yang digunakan untuk dapat melihat pengaruh pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah ubah. Proyek proyek sensitif berubah ubah akibat empat masalah utama yaitu harga, keterlambatan pelaksanaan, kenaikan biaya, dan hasil.
MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Koperasi unit Desa Sri Among Tani Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli 2012. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah unit sapi perah. 4
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus yaitu menilai analisa finansial suatu usaha apakah usaha tersebut layak untuk dikembangkan atau sebaliknya tidak layak untuk dikembangkan, sehingga perlu adanya evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dengan menggunakan rumus rumus ekonomi dari angka-angka yang tersedia, kemudian dilakukan uraian dan perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus ekonomi sesuai dengan tujuan penelitian sehingga memberikan gambaran realitas yang ditemukan dari hasil penelitian (Wirartha, 2005). Rumus-rumus yang digunakan antara lain : keuntungan, PBP, NPV, IRR, Net B/C Ratio, BEP, dan Analisis Sensitivitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha sapi perah di Kecamatan Plosoklaten merupakan usaha rakyat yang memiliki ciri ciri yaitu usaha berskala kecil, tradisional, modal relatif kecil, manajemen sederhana dengan pengalaman beternak umumnya diperoleh secara turun menurun. Peternak umumnya menjadi anggota koperasi yang merupakan wadah kerjasama usaha. Pentingnya menjadi anggota koperasi ini karena hasil utama dari peternak tersebut adalah susu, sehingga memerlukan penanganan transport, penyimpanan dan proses yang mahal. Jenis sapi perah yang dipelihara peternak KUD Sri Among Tani adalah Peranakan Friesian Holstein (PFH).
Modal Usaha Unit Sapi Perah Modal dalam usaha tani dapat diklasifikasikan sebagai bentuk kekayaan, baik berupa uang maupun barang yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu proses produksi (Soekartawi, 2002).
Gambar 1. Grafik Modal Usaha KUD Sri Among Tani Tahun 2007 sampai Tahun 2011 (Rp/Th) Sumber : Data Sekunder Diolah, 2012 Grafik diatas menunjukkan bahwa modal usaha unit sapi perah KUD Sri Among Tani mengalami peningkatan setiap tahunnya. Meningkatnya modal ini dipengaruhi oleh meningkatnya simpanan GKSI, piutang KUD serta sejumlah faktor lain yaitu meningkatnya jumlah bangunan dan peralatan kantor.
0 500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000 Modal Kerja Modal Tetap Total Modal 5
Biaya Produksi Usaha Unit Sapi Perah Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang dinilai dengan uang atau dengan pengertian lain biaya produksi adalah besarnya nilai pengeluaran (Rasyaf, 2002).
Gambar 2. Grafik Biaya Produksi Unit Sapi Perah KUD Sri Among Tani Kediri Periode Tahun 2007 Sampai 2011 (Rp/Th) Sumber : Data Sekunder Diolah, 2012 Grafik di atas menunjukkan besarnya perubahan biaya produksi yang dikeluarkan unit sapi perah KUD Sri Among Tani Brenggolo Kediri tahun 2007 sampai 2011. Tahun 2007 sampai tahun 2010 total biaya yang dikelurkan KUD Sri Among Tani mengalami peningkatan seperti yang tampak dalam tabel. Sedangkan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp 92,725,014 atau 4,62% dari total biaya tahun 2010. Penurunan biaya ini disebabkan berkurangnya pengeluaran pembayaran susu kepada peternak karena produksi susu yang dihasilkan peternak anggota mengalami penurunan kualitas dan kuantitasnya akibat semakin mahalnya pakan sehingga jumlah pakan yang diberikan ke ternak dikurangi untuk menekan biaya pakan.
Penerimaan Penerimaan merupakan semua pendapatan yang didapatkan dari penjualan produk dan belum dikurangi dengan biaya pengeluaran (Ibrahim, 2009).
Tabel 3. Fluktuasi Penerimaan Unit Sapi Perah KUD Sri Among Tani Kediri Periode Tahun 2007 Sampai 2011 (Rp/Th) Tahun Total Penerimaan (Rp) Perubahan (Rp) (%) 2007 1.291.067.233 2008 1.664.425.291 373.358.058 + 28,92 2009 1.919.874.096 255.448.805 + 15,35 2010 2.317.266.342 397.392.246 + 20,70 2011 2.363.727.547 46.461.205 + 2,01 Sumber : Data Sekunder Diolah, 2012 Tabel di atas menunjukkan bahwa penerimaan KUD Sri Among Tani setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan penerimaan yang terjadi besarnya bervariasi. Naik turunnya penerimaan dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama adalah penerimaan yang berasal dari penjualan susu yang merupakan factor paling utama dan faktor faktor lainnya seperti penjualan konsentrat, keswan dan IB.
0 500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000 Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap Total Biaya 6
Keuntungan Keuntungan merupakan selisih antara jumlah penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan (Soekartawi, 2002). Sedangkan keuntungan bersih adalah keuntungan kotor di kurangi dengan pajak pendapatan sebesar 10%.
Gambar 4. Grafik Keuntungan Unit Sapi Perah KUD Sri Among Tani Kediri Periode Tahun 2007 Sampai 2011 (Rp/Th) Sumber : Data Sekunder Diolah, 2012 Grafik diatas menunjukkan keuntungan bersih dari unit usaha sapi perah KUD Sri Among Tani pada tahun 2007 sampai tahun 2011. Keuntungan bersih yang diperoleh unit sapi perah KUD Sri Among Tani dari hasil selisih antara hasil penjualan atau output yang dikurangi dengan faktor faktor produksi yang digunakan atau input yang digunakan selama proses produksi. Keuntungan bersih ini diperoleh dari keuntungan sebelum pajak atau keuntungan kotor dikurangi pajak pendapatan. Keuntungan KUD Sri Among Tani dari tahun ke tahun mengalami perubahan, tapi pada periode 2007 sampai 2011 keuntungan KUD Sri Among Tani mengalami peningkatan. Peningkatan keuntungan pada KUD Sri Among Tani disebabkan karena penerimaan pada periode 2007 sampai 2011 juga mengalami peningkatan.
Analisa Net Present Value(NPV) Net Present Value merupakan jumlah selisih antara cash in flow (Penerimaan) dengan cash out flow (pengeluaran) usaha yang telah dihitung dengan menggunakan metode Present Value (Umar, 2003).
Tabel 4. Laporan Laba Rugi Unit Sapi Perah KUD Sri Among Tani Kediri Periode Tahun 2007 sampai 2011 (Rp/Th) Tahun Keuntungan Penyusutan Proceeds Df = 5% PV Proceeds 2007 180,235,620 41,675,585 221,911,205 0,952 211,259,467.2 2008 206,189,312 41,759,585 247,948,897 0,907 224,889,649.6 2009 257,177,106 58,538,135 315,715,241 0,864 272,777,968.2 2010 280,945,314 63,746,735 344,692,049 0,823 283,681,556.3 2011 406,212,911 59,968,435 467,529,996 0,783 366,075,986.9 PV Proceeds 1,358,684,628 PV Outlays (Biaya Investasi) 1,100,828,696 NPV = PV Proceeds PV Outlays 257,855,932
Nilai NPV yang diperoleh pada unit usaha sapi perah KUD Sri Among Tani pada tingkat suku bunga 5 % adalah sebesar Rp 257,855,932, ini menunjukkan bahwa usaha tersebut dapat dilanjutkan 0 100,000,000 200,000,000 300,000,000 400,000,000 500,000,000 Keuntungan Sebelum Pajak Pajak Pendapatan 10% 7
karena nilai dari Net Present Value (NPV) lebih besar dari nol atau tidak negatif. Umar (2003) menyatakan bahwa nilai Net Present Value adalah jika NPV > 0, maka usaha tersebut layak dilaksanakan, jika NPV < 0, maka usaha tersebut tidak layak dilaksanakan, jika NPV = 0, maka Investasi dapat mengembalikan modal sebesar yang dikeluarkan.
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio) merupakan cara lain untuk mengukur profitabilitas rencana invetasi proyek. dengan metode ini, profitabilitas dicari dengan jalan memperbandingkan jumlah seluruh present value net cash flows dan salvage value dengan nilai investasi proyek (Sutojo, 2002). Perhitungan Net B/C Ratio pada KUD Sri Among Tani ini diperoleh hasil sebesar 1,23, hal ini menunjukkan bahwa unit usaha sapi perah KUD Sri Among Tani ini menguntungkan karena memiliki nilai B/C Ratio lebih dari satu. Net B/C Ratio pada KUD Sri Among Tani ini diperoleh hasil sebesar 1,23, hal ini sama seperti apabila kita menanam investasi sebesar Rp. 1000 maka akan kembali sebesar Rp. 1.230 atau lebih besar Rp. 230 dari awal investasi.
Analisis I nternal Rate of Return (IRR) Analisis Internal Rate of Return (IRR) merupakan tingkat yang menggambarkan bahwa selisih antara penerimaan dan pengeluaran yang telah dihitung dengan Present Value sama dengan nol. Analisis ini digunakan untuk melihat kemampuan investasi yang dikeluarkan pada keuntungan dalam kegiatan unit usaha sapi perah KUD Sri Among Tani dengan perhitungan secara finansial serta mengukur tingkat bunga bank atau Oportunity Cost of Capital. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Analisa NPV di unit Sapi Perah KUD Sri Among Tani Kediri Tahun Proceeds i = 12% PV (i = 12%) i = 13% PV (i = 13%) -1,100,828,696 -1,100,828,696 -1,100,828,696 2007 221,911,205 0.893 198,166,706.1 0.885 175,377,534.9 2008 247,948,897 0.797 197,615,270.9 0.783 154,732,757.1 2009 315,715,241 0.712 224,789,251.6 0.693 155,778,951.4 2010 344,692,049 0.636 219,224,143.2 0.613 134,384,399.8 2011 467,529,996 0.567 265,089,507.7 0.543 143,943,602.7 4,056,183 -336,611,450
Nilai PV pada suku bunga 12 % adalah sebesar Rp 4,056,183 sedangkan pada suku bunga 13% diperoleh PV sebesar Rp -336,661,450 kedua suku bunga tersebut merupakan nilai suku bunga yang dapat menghasilkan nilai IRR yang mendekati nol dimana suku bunga 8
pertama bernilai positif dan nilai suku bunga yang kedua bernilai negatif. Nilai Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh KUD Sri Among Tani adalah sebesar 13,012 %. Nilai Internal Rate of Return (IRR) diperlukan untuk membandingkan dengan nilai suku bunga yang berlaku di lembaga finansial seperti bank atau lainnya yang bergerak dalam suatu usaha biasa sebesar 5%. Suatu usaha dikatakan layak dikembangkan lebih lanjut jika hasil perhitungan IRR lebih besar daripada 5 %, sedangkan dikatakan tidak layak dikembangkan lebih lanjut jika hasil perhitungan IRR kurang dari 5%. Umar (2003), menyatakan bahwa usaha layak dilaksanakan, apabila Internal Rate of Return lebih besar dari Social Discount Rate.
Pay Back Period (PBP) Pay Back Period (PBP) ini merupakan hubungan sederhana antara hasil tahunan terhadap investasi yang ditanamkan. Hasil perhitungan PBP di KUD Sri Among Tani diperoleh nilai sebesar 4 tahun 5,80 bulan. Sedangkan Hasil PBP menunjukkan bahwa waktu tersebut tergolong pendek dari yang ditargetkan yaitu 5 tahun (Setiyawan, 2005).
Break Even Point (BEP) Nilai perhitungan BEP pada KUD Sri Among Tani diperoleh hasil yaitu pada BEP produk diperoleh hasil sebesar 287,054.06 liter dan BEP harga diperoleh hasil sebesar Rp 3,615. Hal ini menunjukkan bahwa suatu usaha akan mengalami titik impas apabila usaha peternakan tersebut mendapatkan hasil susu 287,054.06 liter/tahun, dan suatu usaha tersebut akan mengalami titik impas apabila peternakan tersebut menjual hasil susunya dengan harga Rp 3,615 per liter.
Sensitivity Analysis Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dipergunakan untuk mengetahui tingkat sensitivitas suatu perusahaan terhadap perubahan variabel yang mempunyai pengaruh besar terhadap hasil akhir usaha dengan menganggap variabeel lainnya tetap. Alternatif pemilihan total biaya per tahun dan total penerimaan pertahun dikarenakan nilai variabel tersebut mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan nilai NPV, untuk menghitung analisis sensitivitas metode yang dapat digunakan adalah dengan coba coba, yaitu dengan perubahan penurunan harga output dan peningkatan harga input. Hasilnya seperti terdapat pada Lampiran 12. Hasil perhitungan NPV dan Net B/C Ratio setelah terjadi penurunan harga 9
output dan peningkatan harga input seperti pada hitungan diatas. Dengan demikian apabila terjadi penurunan harga output mulai dari 1% dan peningkatan harga input mulai dari 1%, didapatkan hasil bahwa nilai NPV dan Nilai Net BC Ratio mengalami perubahan di atas 1%, hal ini menunjukkan bahwa KUD Sri Among Tani sensitif terhadap perubahan harga mulai dari 1%, sesuai pendapat Gittinger (1986) menyatakan sensitivity analysis merupakan suatu analisa yang digunakan untuk dapat melihat pengaruh pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah ubah. Proyek proyek sensitif berubah ubah akibat empat masalah utama yaitu harga, keterlambatan pelaksanaan, kenaikan biaya, dan hasil.
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan hasil perhitungan yang dilakukan di unit sapi perah KUD Sri Among Tani adalah : Keuntungan yang di peroleh unit sapi perah KUD Sri Among Tani setiap tahunnya dari tahun 2007 sampai tahun 2011 cenderung meningkat dengan kisaran 9,24% - 44,58%. KUD layak untuk dikembangkan berdasarkan ketentuan berikut ini : Nilai NPV adalah Rp 257.855.932. Nilai IRR didapatkan hasil sebesar 13,01 %. Nilai Net B/C Ratio adalah sebesar 1,23. Nilai Pay Back Period (PBP) adalah 4 tahun 5,20 bulan. Nilai BEP produk adalah sebesar 287.054,06 liter per tahun dan untuk BEP harga adalah sebesar Rp 3,615 per liter. Analisa Sensitifitasnya menunjukkan sensitif yaitu penurunan harga output 1% nilai NPV menurun sebesar 22,34% dan nilai B/C Ratio menurun sebesar 27,61%, apabila terjadi peningkatan harga input 1% menurunkan NPV sebesar 17,29% dan nilai B/C Ratio menurun sebesar 26,64%.
SARAN Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh diatas, maka dapat disarankan seperti berikut : 1. Unit sapi perah KUD Sri Among Tani disarankan untuk meningkatkan produksi susu dan kualitas susu untuk meningkatkan penerimaan. 2. Unit sapi perah KUD Sri Among Tani disarankan memproduksi produk olahan susu yang siap untuk dikonsumsi, sehingga mampu meningkatkan nilai jual.
DAFTAR PUSTAKA Darminto, D. P. Dan R. Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan : Konsep dan Manfaat. AMPYKPN. Yogyakarta 10
Gittinger, J. P. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Universitas Indonesia (UI- Press). Jakarta Ibrahim, Y. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. PT Rineka Cipta. Jakarta Rasyaf, M. 2000. Memasarkan Hasil Peternakan. Penebar Swadaya. Jakarta Setiyawan, H. 2005. Analisis Finansial Usaha Peternakan Spai Perah Pada Tingkat Perusahaan Peternakan. http://isgd.pdzi.lipi.go.id/adm in/jurnal/71054045.pdf. diakses pada tanggal18 September 2012 Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Raja Grafindo Persada. Jakarta Syamsudin, I. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan Edisi Baru. PT. Radja Grafindo Persada. Jakarta. Sudono, A., 2003. Beternak Sapi Perah Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Bogor. Sutojo, S. 2002. Studi Kelayakan Proyek, Konsep, Teknik dan Kasus. Damar Mulia Pustaka. Jakarta Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Wirartha, M. 2005. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Andi. Yogyakarta