You are on page 1of 10

1

ANALISIS FINANSIAL UNIT SAPI PERAH DI KUD SRI AMONG TANI


KECAMATAN PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI

Ihsanul Haq
1)
, Hari Dwi Utami
2)
, dan Budi Hartono
2)
1). Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang
2). Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang
Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Jl. Veteran,
Malang. Email :

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa Sri Among Tani Kecamatan
Plosoklaten Kediri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keuntungan dan kelayakan
unit usaha sapi perah di KUD. Data yang digunakan adalh data sekunder selama 5 tahun
(Tahun 2007 - 2011) dan diperoleh selama bulan juli 2012. Data yang diperoleh dianalisa
secara deskriptif dengan menggunakan rumus rumus ekonomi meliputi NPV, Net B/C
Ratio, IRR, PBP, BEP, dan Sensitivity Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai
NPV yang diperoleh sebesar Rp Rp. 237.855.932, Net B/C Ratio sebesar 1,23 ; IRR sebesar
13,01 % ; PBP 4 tahun 5,80 bulan ; BEP produk sebesar 287.054,06 liter and BEP harga
sebesar Rp 3.615. Analisa Sensitifitasnya menunjukkan sensitif yaitu penurunan harga output
1% nilai NPV menurun sebesar 22,34% dan nilai B/C Ratio menurun sebesar 27,61%,
apabila terjadi peningkatan harga input 1% menurunkan NPV sebesar 17,29% dan nilai B/C
Ratio menurun sebesar 26,64%.

Kata Kunci : Koperasi Unit Desa, NPV, Net B/C Ratio, IRR, PBP, BEP dan Analisa
Sensitifitas.

FINANCIAL ANALYSIS OF DAIRY CATTLE UNIT IN SRI AMONG TANI
COOPERATIVES AT SUBDISTRICT OF PLOSOKLATEN,
KEDIRI REGENCY

Ihsanul Haq
1)
, Hari Dwi Utami
2)
, dan Budi Hartono
2)
1) Student in Sosio Economic Department. at Faculty of Animal Husbandry. Brawijaya University
2) Lecturer in Sosio Economic Department. at Faculty of Animal Husbandry. Brawijaya University

ABSTRACT
Research was conducted in dairy cattle unit of Sri Among Tani at subdistrict
Plosoklaten Kediri. The purpose of this research was to examine the feasibility of this dairy
cooperative. Secondary data involved financial data for five years (years 2007 - 2011) and it
was obtained during 1 month from 1
st
July to 30
th
July 2012. The data were analyzed by
descriptive method with applying economic formula, namely Net Present Value (NPV), Net
Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), Internal Rate of Return (IRR), Pay Back Period (PBP),
Break Even Point (BEP), and Sensitivity Analysis. Result showed that dairy cattle unit of Sri
Among Tani cooperative was feasible to be operated, based on the following criteria
namely, Rp 257,855,932 of NPV, 1.23 of Net B/C Ratio, 13.01 of IRR, 4 years 5.80 months
2

of PBP. Milk cooperatives has 287,054.06 litre of BEP revenue Rp 3,615,- /litre of BEP milk
price. Sensitivity analysis indicated that 1% increase in input and 1% decrease on selling milk
drop NPV for 17.29% and 22.34% respectively.

Keywords : Dairy Cattle Unit, NPV, Net B/C Ratio, IRR, PBP, BEP, and Analysis
Sensitivity.


PENDAHULUAN
Peran usaha peternakan
didalamnya termasuk usaha sapi perah,
dirasakan semakin penting didalam
pembangunan secara keseluruhan.
Pembangunan sub sektor peternakan
terbukti tidak hanya sebagai penyedia
protein hewani untuk membangun bangsa
yang sehat, cerdas, tangguh, tetapi juga
mampu membangun ekonomi pedesaan.
Usaha peternakan sapi perah merupakan
usaha yang dijalankan secara teratur pada
suatu tempat tertentu dalam jangka waktu
tertentu untuk tujuan komersial yaitu
kegiatan menghasilkan susu (Sudono,
2003).
Peneliti memilih lokasi di KUD
Sri Among Tani sebagai obyek
penelitian karena di lokasi tersebut belum
pernah dilakukan penelitian tentang kajian
aspek finansial yang merupakan bagian
penting untuk mengetahui kemungkinan
pelaksanaan investasi secara rinci,
kebutuhan akan analisa finansial untuk
KUD Sri Among Tani tersebut dan atas
rekomendasi dari pihak KUD Sri Among
Tani untuk melakukan penelitian tentang
analisa finansial. Analisis finansial sangat
penting dilakukan karena analisis ini
sangat berguna untuk mengetahui
keuntungan usaha tersebut dan apakah
usaha tersebut masih layak untuk
dikembangkan atau tidak.

TINJAUAN PUSTAKA

Modal Usaha
Modal dalam usaha tani dapat
diklasifikasikan sebagai bentuk kekayaan,
baik berupa uang maupun barang yang
digunakan untuk menghasilkan sesuatu
baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam suatu proses produksi
(Soekartawi, 2002).

Perhitungan Laba Rugi
Biaya produksi adalah semua
pengeluaran yang diperlukan untuk
menghasilkan produk yang dinilai dengan
uang atau dengan pengertian lain biaya
produksi adalah besarnya nilai
pengeluaran (Rasyaf, 2002).
Penerimaan merupakan semua
pendapatan yang didapatkan dari
penjualan produk dan belum dikurangi
dengan biaya pengeluaran (Ibrahim, 2009).
3

Keuntungan merupakan selisih
antara jumlah penerimaan dengan biaya
produksi yang dikeluarkan (Soekartawi,
2002). Sedangkan keuntungan bersih
adalah keuntungan kotor di kurangi
dengan pajak pendapatan sebesar 10%.

Perhitungan Analisa Finansial
Net Present Value merupakan
jumlah selisih antara cash in flow
(Penerimaan) dengan cash out flow
(pengeluaran) usaha yang telah dihitung
dengan menggunakan metode Present
Value (Umar, 2003).
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C
Ratio) merupakan cara lain untuk
mengukur profitabilitas rencana invetasi
proyek. dengan metode ini, profitabilitas
dicari dengan jalan memperbandingkan
jumlah seluruh present value net cash
flows dan salvage value dengan nilai
investasi proyek (Sutojo, 2002).
Analisis Internal Rate of Return
(IRR) merupakan tingkat yang
menggambarkan bahwa selisih antara
penerimaan dan pengeluaran yang telah
dihitung dengan Present Value sama
dengan nol.
Payback Period adalah suatu
periode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi (initial cash
investment) dengan menggunakan aliran
kas, dengan kata lain payback period
merupakan ratio antara initial cash
investment dengan cash inflow-nya yang
hasilnya merupakan satuan waktu.
Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan
dengan maksimum payback period yang
dapat diterima (Umar, 2003).
Darminti dan Juliaty (2002)
menyatakan Breakeven point adalah suatu
titik dimana perusahaan tidak mengalami
laba atau rugi (titik impas).
Sensitivity Analysis adalah
mengevaluasi suatu proyek berdasarkan
sejumlah estimasi atau cash inflow yang
mungkin akan diterima. Hal ini
dimaksudkan agar diperoleh suatu
feeling atau perkiraan dari variabilitas
hasil hasil yang akan diperoleh
(Syamsuddin, 2002). Gittinger (1986)
menyatakan sensitivity analysis
merupakan suatu analisa yang digunakan
untuk dapat melihat pengaruh pengaruh
yang akan terjadi akibat keadaan yang
berubah ubah. Proyek proyek sensitif
berubah ubah akibat empat masalah
utama yaitu harga, keterlambatan
pelaksanaan, kenaikan biaya, dan hasil.

MATERI DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di
Koperasi unit Desa Sri Among Tani
Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan
Juli 2012. Materi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah unit sapi perah.
4

Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode studi
kasus yaitu menilai analisa finansial suatu
usaha apakah usaha tersebut layak untuk
dikembangkan atau sebaliknya tidak layak
untuk dikembangkan, sehingga perlu
adanya evaluasi. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisa deskriptif dengan
menggunakan rumus rumus ekonomi
dari angka-angka yang tersedia, kemudian
dilakukan uraian dan perhitungan dengan
menggunakan rumus-rumus ekonomi
sesuai dengan tujuan penelitian sehingga
memberikan gambaran realitas yang
ditemukan dari hasil penelitian (Wirartha,
2005). Rumus-rumus yang digunakan
antara lain : keuntungan, PBP, NPV, IRR,
Net B/C Ratio, BEP, dan Analisis
Sensitivitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Usaha sapi perah di Kecamatan
Plosoklaten merupakan usaha rakyat yang
memiliki ciri ciri yaitu usaha berskala
kecil, tradisional, modal relatif kecil,
manajemen sederhana dengan pengalaman
beternak umumnya diperoleh secara turun
menurun. Peternak umumnya menjadi
anggota koperasi yang merupakan wadah
kerjasama usaha. Pentingnya menjadi
anggota koperasi ini karena hasil utama
dari peternak tersebut adalah susu,
sehingga memerlukan penanganan
transport, penyimpanan dan proses yang
mahal. Jenis sapi perah yang dipelihara
peternak KUD Sri Among Tani adalah
Peranakan Friesian Holstein (PFH).

Modal Usaha Unit Sapi Perah
Modal dalam usaha tani dapat
diklasifikasikan sebagai bentuk kekayaan,
baik berupa uang maupun barang yang
digunakan untuk menghasilkan sesuatu
baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam suatu proses produksi
(Soekartawi, 2002).

Gambar 1. Grafik Modal Usaha KUD Sri
Among Tani Tahun 2007 sampai Tahun
2011 (Rp/Th)
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2012
Grafik diatas menunjukkan bahwa
modal usaha unit sapi perah KUD Sri
Among Tani mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Meningkatnya modal ini
dipengaruhi oleh meningkatnya simpanan
GKSI, piutang KUD serta sejumlah faktor
lain yaitu meningkatnya jumlah bangunan
dan peralatan kantor.

0
500,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
Modal Kerja
Modal Tetap
Total Modal
5

Biaya Produksi Usaha Unit Sapi Perah
Biaya produksi adalah semua
pengeluaran yang diperlukan untuk
menghasilkan produk yang dinilai dengan
uang atau dengan pengertian lain biaya
produksi adalah besarnya nilai
pengeluaran (Rasyaf, 2002).

Gambar 2. Grafik Biaya Produksi Unit
Sapi Perah KUD Sri Among Tani Kediri
Periode Tahun 2007 Sampai 2011 (Rp/Th)
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2012
Grafik di atas menunjukkan
besarnya perubahan biaya produksi yang
dikeluarkan unit sapi perah KUD Sri
Among Tani Brenggolo Kediri tahun
2007 sampai 2011. Tahun 2007 sampai
tahun 2010 total biaya yang dikelurkan
KUD Sri Among Tani mengalami
peningkatan seperti yang tampak dalam
tabel. Sedangkan pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar Rp
92,725,014 atau 4,62% dari total biaya
tahun 2010. Penurunan biaya ini
disebabkan berkurangnya pengeluaran
pembayaran susu kepada peternak karena
produksi susu yang dihasilkan peternak
anggota mengalami penurunan kualitas
dan kuantitasnya akibat semakin mahalnya
pakan sehingga jumlah pakan yang
diberikan ke ternak dikurangi untuk
menekan biaya pakan.

Penerimaan
Penerimaan merupakan semua
pendapatan yang didapatkan dari
penjualan produk dan belum dikurangi
dengan biaya pengeluaran (Ibrahim, 2009).

Tabel 3. Fluktuasi Penerimaan Unit Sapi
Perah KUD Sri Among Tani Kediri
Periode Tahun 2007 Sampai 2011 (Rp/Th)
Tahun Total Penerimaan
(Rp)
Perubahan
(Rp) (%)
2007 1.291.067.233
2008 1.664.425.291 373.358.058 + 28,92
2009 1.919.874.096 255.448.805 + 15,35
2010 2.317.266.342 397.392.246 + 20,70
2011 2.363.727.547 46.461.205 + 2,01
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2012
Tabel di atas menunjukkan bahwa
penerimaan KUD Sri Among Tani setiap
tahunnya mengalami peningkatan.
Peningkatan penerimaan yang terjadi
besarnya bervariasi. Naik turunnya
penerimaan dipengaruhi oleh beberapa
faktor terutama adalah penerimaan yang
berasal dari penjualan susu yang
merupakan factor paling utama dan faktor
faktor lainnya seperti penjualan
konsentrat, keswan dan IB.


0
500,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
Biaya Tetap
Biaya Tidak
Tetap
Total Biaya
6

Keuntungan
Keuntungan merupakan selisih
antara jumlah penerimaan dengan biaya
produksi yang dikeluarkan (Soekartawi,
2002). Sedangkan keuntungan bersih
adalah keuntungan kotor di kurangi
dengan pajak pendapatan sebesar 10%.

Gambar 4. Grafik Keuntungan Unit Sapi
Perah KUD Sri Among Tani Kediri
Periode Tahun 2007 Sampai 2011 (Rp/Th)
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2012
Grafik diatas menunjukkan
keuntungan bersih dari unit usaha sapi
perah KUD Sri Among Tani pada tahun
2007 sampai tahun 2011. Keuntungan
bersih yang diperoleh unit sapi perah KUD
Sri Among Tani dari hasil selisih antara
hasil penjualan atau output yang dikurangi
dengan faktor faktor produksi yang
digunakan atau input yang digunakan
selama proses produksi. Keuntungan
bersih ini diperoleh dari keuntungan
sebelum pajak atau keuntungan kotor
dikurangi pajak pendapatan. Keuntungan
KUD Sri Among Tani dari tahun ke
tahun mengalami perubahan, tapi pada
periode 2007 sampai 2011 keuntungan
KUD Sri Among Tani mengalami
peningkatan. Peningkatan keuntungan
pada KUD Sri Among Tani disebabkan
karena penerimaan pada periode 2007
sampai 2011 juga mengalami peningkatan.

Analisa Net Present Value(NPV)
Net Present Value merupakan
jumlah selisih antara cash in flow
(Penerimaan) dengan cash out flow
(pengeluaran) usaha yang telah dihitung
dengan menggunakan metode Present
Value (Umar, 2003).

Tabel 4. Laporan Laba Rugi Unit Sapi
Perah KUD Sri Among Tani Kediri
Periode Tahun 2007 sampai 2011 (Rp/Th)
Tahun Keuntungan Penyusutan Proceeds Df =
5%
PV Proceeds
2007 180,235,620 41,675,585 221,911,205 0,952 211,259,467.2
2008 206,189,312 41,759,585 247,948,897 0,907 224,889,649.6
2009 257,177,106 58,538,135 315,715,241 0,864 272,777,968.2
2010 280,945,314 63,746,735 344,692,049 0,823 283,681,556.3
2011 406,212,911 59,968,435 467,529,996 0,783 366,075,986.9
PV Proceeds 1,358,684,628
PV Outlays (Biaya Investasi) 1,100,828,696
NPV = PV Proceeds PV Outlays 257,855,932

Nilai NPV yang diperoleh pada
unit usaha sapi perah KUD Sri Among
Tani pada tingkat suku bunga 5 % adalah
sebesar Rp 257,855,932, ini menunjukkan
bahwa usaha tersebut dapat dilanjutkan
0
100,000,000
200,000,000
300,000,000
400,000,000
500,000,000
Keuntungan
Sebelum
Pajak
Pajak
Pendapatan
10%
7

karena nilai dari Net Present Value (NPV)
lebih besar dari nol atau tidak negatif.
Umar (2003) menyatakan bahwa nilai Net
Present Value adalah jika NPV > 0, maka
usaha tersebut layak dilaksanakan, jika
NPV < 0, maka usaha tersebut tidak layak
dilaksanakan, jika NPV = 0, maka
Investasi dapat mengembalikan modal
sebesar yang dikeluarkan.

Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C
Ratio) merupakan cara lain untuk
mengukur profitabilitas rencana invetasi
proyek. dengan metode ini, profitabilitas
dicari dengan jalan memperbandingkan
jumlah seluruh present value net cash
flows dan salvage value dengan nilai
investasi proyek (Sutojo, 2002).
Perhitungan Net B/C Ratio pada
KUD Sri Among Tani ini diperoleh hasil
sebesar 1,23, hal ini menunjukkan bahwa
unit usaha sapi perah KUD Sri Among
Tani ini menguntungkan karena memiliki
nilai B/C Ratio lebih dari satu. Net B/C
Ratio pada KUD Sri Among Tani ini
diperoleh hasil sebesar 1,23, hal ini sama
seperti apabila kita menanam investasi
sebesar Rp. 1000 maka akan kembali
sebesar Rp. 1.230 atau lebih besar Rp. 230
dari awal investasi.



Analisis I nternal Rate of Return (IRR)
Analisis Internal Rate of Return
(IRR) merupakan tingkat yang
menggambarkan bahwa selisih antara
penerimaan dan pengeluaran yang telah
dihitung dengan Present Value sama
dengan nol. Analisis ini digunakan
untuk melihat kemampuan investasi yang
dikeluarkan pada keuntungan dalam
kegiatan unit usaha sapi perah KUD Sri
Among Tani dengan perhitungan secara
finansial serta mengukur tingkat bunga
bank atau Oportunity Cost of Capital.
Rincian selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 5.

Tabel 5. Analisa NPV di unit Sapi Perah
KUD Sri Among Tani Kediri
Tahun Proceeds i =
12%
PV (i = 12%) i =
13%
PV (i = 13%)
-1,100,828,696 -1,100,828,696 -1,100,828,696
2007 221,911,205 0.893 198,166,706.1 0.885 175,377,534.9
2008 247,948,897 0.797 197,615,270.9 0.783 154,732,757.1
2009 315,715,241 0.712 224,789,251.6 0.693 155,778,951.4
2010 344,692,049 0.636 219,224,143.2 0.613 134,384,399.8
2011 467,529,996 0.567 265,089,507.7 0.543 143,943,602.7
4,056,183 -336,611,450

Nilai PV pada suku bunga 12 %
adalah sebesar Rp 4,056,183 sedangkan
pada suku bunga 13% diperoleh PV
sebesar Rp -336,661,450 kedua suku
bunga tersebut merupakan nilai suku
bunga yang dapat menghasilkan nilai IRR
yang mendekati nol dimana suku bunga
8

pertama bernilai positif dan nilai suku
bunga yang kedua bernilai negatif. Nilai
Internal Rate of Return (IRR) yang
diperoleh KUD Sri Among Tani adalah
sebesar 13,012 %.
Nilai Internal Rate of Return (IRR)
diperlukan untuk membandingkan dengan
nilai suku bunga yang berlaku di lembaga
finansial seperti bank atau lainnya yang
bergerak dalam suatu usaha biasa sebesar
5%. Suatu usaha dikatakan layak
dikembangkan lebih lanjut jika hasil
perhitungan IRR lebih besar daripada 5 %,
sedangkan dikatakan tidak layak
dikembangkan lebih lanjut jika hasil
perhitungan IRR kurang dari 5%. Umar
(2003), menyatakan bahwa usaha layak
dilaksanakan, apabila Internal Rate of
Return lebih besar dari Social Discount
Rate.

Pay Back Period (PBP)
Pay Back Period (PBP) ini
merupakan hubungan sederhana antara
hasil tahunan terhadap investasi yang
ditanamkan. Hasil perhitungan PBP di
KUD Sri Among Tani diperoleh nilai
sebesar 4 tahun 5,80 bulan. Sedangkan
Hasil PBP menunjukkan bahwa waktu
tersebut tergolong pendek dari yang
ditargetkan yaitu 5 tahun (Setiyawan,
2005).


Break Even Point (BEP)
Nilai perhitungan BEP pada KUD
Sri Among Tani diperoleh hasil yaitu
pada BEP produk diperoleh hasil sebesar
287,054.06 liter dan BEP harga diperoleh
hasil sebesar Rp 3,615. Hal ini
menunjukkan bahwa suatu usaha akan
mengalami titik impas apabila usaha
peternakan tersebut mendapatkan hasil
susu 287,054.06 liter/tahun, dan suatu
usaha tersebut akan mengalami titik impas
apabila peternakan tersebut menjual hasil
susunya dengan harga Rp 3,615 per liter.

Sensitivity Analysis
Analisis sensitivitas merupakan
analisis yang dipergunakan untuk
mengetahui tingkat sensitivitas suatu
perusahaan terhadap perubahan variabel
yang mempunyai pengaruh besar terhadap
hasil akhir usaha dengan menganggap
variabeel lainnya tetap. Alternatif
pemilihan total biaya per tahun dan total
penerimaan pertahun dikarenakan nilai
variabel tersebut mempunyai pengaruh
yang besar terhadap perubahan nilai NPV,
untuk menghitung analisis sensitivitas
metode yang dapat digunakan adalah
dengan coba coba, yaitu dengan
perubahan penurunan harga output dan
peningkatan harga input. Hasilnya seperti
terdapat pada Lampiran 12.
Hasil perhitungan NPV dan Net
B/C Ratio setelah terjadi penurunan harga
9

output dan peningkatan harga input seperti
pada hitungan diatas. Dengan demikian
apabila terjadi penurunan harga output
mulai dari 1% dan peningkatan harga input
mulai dari 1%, didapatkan hasil bahwa
nilai NPV dan Nilai Net BC Ratio
mengalami perubahan di atas 1%, hal ini
menunjukkan bahwa KUD Sri Among
Tani sensitif terhadap perubahan harga
mulai dari 1%, sesuai pendapat Gittinger
(1986) menyatakan sensitivity analysis
merupakan suatu analisa yang digunakan
untuk dapat melihat pengaruh pengaruh
yang akan terjadi akibat keadaan yang
berubah ubah. Proyek proyek sensitif
berubah ubah akibat empat masalah
utama yaitu harga, keterlambatan
pelaksanaan, kenaikan biaya, dan hasil.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan hasil
perhitungan yang dilakukan di unit sapi
perah KUD Sri Among Tani adalah :
Keuntungan yang di peroleh unit sapi
perah KUD Sri Among Tani setiap
tahunnya dari tahun 2007 sampai tahun
2011 cenderung meningkat dengan kisaran
9,24% - 44,58%.
KUD layak untuk dikembangkan
berdasarkan ketentuan berikut ini : Nilai
NPV adalah Rp 257.855.932. Nilai IRR
didapatkan hasil sebesar 13,01 %. Nilai
Net B/C Ratio adalah sebesar 1,23. Nilai
Pay Back Period (PBP) adalah 4 tahun
5,20 bulan. Nilai BEP produk adalah
sebesar 287.054,06 liter per tahun dan
untuk BEP harga adalah sebesar Rp 3,615
per liter. Analisa Sensitifitasnya
menunjukkan sensitif yaitu penurunan
harga output 1% nilai NPV menurun
sebesar 22,34% dan nilai B/C Ratio
menurun sebesar 27,61%, apabila terjadi
peningkatan harga input 1% menurunkan
NPV sebesar 17,29% dan nilai B/C Ratio
menurun sebesar 26,64%.

SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang
diperoleh diatas, maka dapat disarankan
seperti berikut :
1. Unit sapi perah KUD Sri Among
Tani disarankan untuk
meningkatkan produksi susu dan
kualitas susu untuk meningkatkan
penerimaan.
2. Unit sapi perah KUD Sri Among
Tani disarankan memproduksi
produk olahan susu yang siap
untuk dikonsumsi, sehingga
mampu meningkatkan nilai jual.


DAFTAR PUSTAKA
Darminto, D. P. Dan R. Juliaty. 2002.
Analisis Laporan
Keuangan : Konsep dan
Manfaat. AMPYKPN.
Yogyakarta
10

Gittinger, J. P. 1986. Analisa Ekonomi
Proyek-Proyek Pertanian.
Universitas Indonesia (UI-
Press). Jakarta
Ibrahim, Y. 2009. Studi Kelayakan
Bisnis. PT Rineka Cipta.
Jakarta
Rasyaf, M. 2000. Memasarkan Hasil
Peternakan. Penebar
Swadaya. Jakarta
Setiyawan, H. 2005. Analisis Finansial
Usaha Peternakan Spai
Perah Pada Tingkat
Perusahaan Peternakan.
http://isgd.pdzi.lipi.go.id/adm
in/jurnal/71054045.pdf.
diakses pada tanggal18
September 2012
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar
Ekonomi Pertanian. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Syamsudin, I. 2009. Manajemen
Keuangan Perusahaan
Konsep Aplikasi Dalam
Perencanaan, Pengawasan,
dan Pengambilan
Keputusan Edisi Baru. PT.
Radja Grafindo Persada.
Jakarta.
Sudono, A., 2003. Beternak Sapi Perah
Secara Intensif. Agromedia
Pustaka. Bogor.
Sutojo, S. 2002. Studi Kelayakan
Proyek, Konsep, Teknik
dan Kasus. Damar Mulia
Pustaka. Jakarta
Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis.
Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Wirartha, M. 2005. Metodologi Penelitian
Sosial Ekonomi. Andi.
Yogyakarta

You might also like