You are on page 1of 6

July 19, 2008

Rinitis Hipertrofi
Filed under: soal soal ujian hennykartika @ 11:51 pm
DIkutip dari : Delfitri Munir (Dexa Medica http:e!uila"#
int$comima%espu"lication&upload'(')1*+((,+5''11(*()*'+'DM&-uli#.ept/''*$pdf
0roses infeksi dan iritasi yan% kronis akan dapat menye"a"kan hipertrofi konka nasalis$ .eptum
de1iasi ju%a dapat menye"a"kan penyakit ini secara kontralateral$ 2ejala utama rinitis hipertrofi
adalah hidun% tersum"at$ 3eadaan ini memerlukan tindakan koreksi karena pen%o"atan den%an
medikamentosa saja serin% tidak mem"eri hasil yan% memuaskan$ 4indakan yan% palin% rin%an
seperti kauter sampai pemakaian laser dapat dilakukan untuk men%atasi keluhan hidun%
tersum"at aki"at hipertrofi konka$
5e"erapa teknik operasi yan% dapat di%unakan adalah:
Kauterisasi konka dengan zat kimia
3auterisasi konka den%an 6at kimia adalah teknik yan% palin% sederhana$ 7at kimia yan%
"iasanya di%unakan adalah nitras ar%enti atau asam triklor asetat$ 5ahan kimia ini
dioleskan sepanjan% konka yan% men%alami hipertrofi$5
Concotomy inferior total
8etakkan %untin% konka den%an satu mata pisau di "a9ah konka dan yan% lain diatasnya:
lepaskan jarin%an tulan% dan jarin%an lunak konka$ ;lektrokauter dapat dilakukan pada
sisi pemoton%an untuk men%hentikan perdarahan: diikuti den%an tampon hidun%$ 3euntun%an
utama teknik ini adalah ditujukan pada hipertrofi tulan% maupun mukosa sepanjan%
konka$ 3eru%iannya adalah risiko perdarahan dan krusta pasca operasi$)
Concotomy inferior parsial
Diletakkan ele1ator di "a9ah konka kemudian patahkan ke medial: lalu letakkan klem lurus
sepanjan% permukaan anterior inferior konka yan% akan di"uan%$ 3lem di"iarkan dulu sedikitnya
satu menit untuk hemostatis dan memun%kinkan penilaian konka yan% hipertrofi untuk reseksi$
2unakan %untin% konka untuk men%eksisi jarin%an tulan% dan jarin%an lunak sepanjan% "atas
anterior inferior konka$ ;lektrokauter dapat dilakukan pada sisi pemoton%an
untuk hemostatis$ 3euntun%an den%an cara ini adalah pem"uan%an lan%sun% tulan% dan mukosa
yan% hipertrofi$
3eru%iannya adalah perdarahan serta ter"entuknya krusta$)
<eseksi parsial konka inferior den%an endoskopi adalah cara ter"aik untuk memper"aiki
o"struksi hidun% aki"at hipertrofi konka inferior$+
!ur"inoplasti inferior
2unakan ele1ator untuk mematahkan dan men%%erakkankonka inferior$) 8alu di"uat insisi
sepanjan% ujun% anterior konka pada insersi lateral: kemudian diperpanjan% ke "a9ah sampai
seten%ah panjan% anterior konka$1' 5uat se"uah lian% den%an ele1ator Freer sepanjan% tulan%
konka ke arah posterior sejauh mun%kin kemudian eksisi tulan% konka den%an men%%unakan
senar$ 2ulun% flap mukoperiosteal yan% tersisa dari medial ke lateral untuk mem"entuk konka
"aru dan letakkan tampon yan% dilepaskan setelah /) jam$):1' 4ujuan teknik ini adalah
men%an%kat tulan% tetapi menyisakan "a%ian medial dan "e"erapa permukaan lateral
mukosa$= 3euntun%an teknik ini adalah risiko perdarahan dan krusta le"ih sedikit daripada
teknik "edah reseksi lainnya$
0rosedur ini menyisakan se"a%ian mukosa konka dan le"ih ditujukan pada o"struksi konka
"a%ian posterior$)
Reseksi su"mukosa
Insisi sepanjan% permukaan inferior konka: kemudian ele1asi "a%ian medial dan lateral flap
mukoperiosteal ke arah superior dan inferior untuk mendapatkan tulan% konka$ 8alu
reseksi "a%ian tulan% dari seperti%a anterior konka$ >ariasi instrumen seperti %untin%: takahashi
forceps: ron%eurs dapat di%unakan: dan "uan% sisa#sisa fraktur pada posterior$ 4urunkan kem"ali
flap mukoperiosteum: kemudian tampon dapat
diletakkan untuk fiksasi flap selama fase penyem"uhan$):11
0elepasan konka "a%ian tulan% memun%kinkan konka inferior men%arah ke lateral secara alami$
3euntun%an teknik ini adalah risiko perdarahan dan krusta le"ih sedikit daripada
teknik "edah reseksi lainnya serta menyisakan se"a%ian mukosa konka$ 3eru%iannya adalah sulit
dilakukan dan tidak ditujukan untuk konka "a%ian posterior "ila o"struksi$)
#iatermi su"mukosa
Diatermi su"mukosa konka inferior mulai populer sejak 1+=+: 9alaupun sudah pernah
dilaporkan pada tahun 1+=($ Diyakini "ah9a arus koa%ulatif men%hasilkan nekrosis jarin%an
dan fi"rosis yan% terjadi menye"a"kan penyusutan dari jarin%an lunak konka$ 3euntun%annya
adalah penyem"uhan "iasanya le"ih cepat dan "anyak ahli men%%unakan diatermi
su"mukosa se"a%ai pilihan karena komplikasi yan% relatif sedikit$ Di sampin% itu dapat
dilakukan den%an anestesi lokal: peralatan tidak mahal dan aman: namun tidak efektif untuk
jan%ka panjan%$(
$utfracture lateral
8etakkan ele1ator Freer atau 5oise di "a9ah konka kemudian tulan% konka dipatahkan ke arah
atas dan medial$ 8alu ele1ator diletakkan di atas permukaan medial konka dan di"erikan tekanan
untuk mematahkan konka ke arah luar$ Dipastikan "ah9a fraktur tulan% konka di seluruh
panjan%nya$ 4ampon "iasanya tidak di"utuhkan tapi dapat "er%una untuk mempertahankan
konka ke lateral$):11
4indakan ini men%uran%i ukuran konka dan 1olume ron%%a hidun% menjadi le"ih luas$
3euntun%an cara ini adalah komplikasi seperti perdarahan le"ih sedikit serta le"ih sedikit krusta
pasca operasi$ 3eru%iannya adalah tidak ditujukan pada hipertrofi mukosa konka: serta per"aikan
aliran udara hidun% hanya sementara "ila hanya prosedur ini yan% dilakukan$ 5ila dilakukan
den%an teknik lain yan% men%uran%i hipertrofi mukosa: dapat diperoleh pen%uran%an o"struksi
ron%%a hidun% yan% le"ih efektif$)
%emataan multipel tulang konka su"mukosa
4eknik operasi pematahan multipel tulan% konka su"mukosal ini merupakan modifikasi dari
simple out#fracture konka$ Den%an cara ini mukosa tidak dilukai: dan dilakukan lateralisasi
tulan% konka: sehin%%a ter"entuk jarin%an ikat su"mukosa: dan setelah osteoklas "ekerja:
diharapkan fra%men tulan% yan% dipatahkan semakin men%ecil$ ?perasi dapat dilakukan dalam
narkosis atau dapat ju%a den%an anestesi lokal$ 0ersiapan operasi den%an pem"erian
1asokonstriksi lokal san%at mem"antu yaitu den%an pemasan%an tampon hidun% den%an lidokain
/@ dan adrenalin 1:/''$'''$ Antuk men%uran%i perdarahan pada a9al tindakan dilakukan
infiltrasi su"mukosa konka den%an campuran larutan adrenalin 1:/''$''' pada "a%ian anterior
konka sampai menyentuh tulan% konka$ Dilakukan insisi te%ak lurus pada
daerah tusukan infiltrasi le"ih kuran% ':5 cm a%ar respatorium dapat dimasukkan$ 5e"askan
permukaan medial tulan% konka dari jarin%an lunak den%an men%%unakan respatorium konka
sampai ke posterior$ 0ematahan tulan% konka secara "erulan% dimulai dari "a%ian posterior maju
setiap ':5 cm ke arah anterior sehin%%a terdapat *#= fra%men patah tulan% konka$
0erdarahan yan% terjadi "iasanya tidak "anyak dan dipasan% tampon anterior untuk
dipertahankan , hari$ 3euntun%an teknik operasi ini ialah caranya mudah: 9aktu operasi sin%kat
dan penyulit saat operasi serta dampak pasca operasi san%at minimal$ 3eru%ian teknik ini
memerlukan kehati#hatian pada 9aktu melepas tulan% konka den%an jarin%an lunak konka a%ar
tidak ro"ek karena dilakukan den%an metode "uta$,
&lektrokauter
;lektrokauter dapat dilakukan den%an kontak linear mukosa atau su"mukosa$):11 Antuk kauter
permukaan: elektrode ka"el atau jarum dapat di%unakan$ 3auter su"mukosa dapat dilakukan
den%an elektrode unipolar atau "ipolar yan% men%induksi fi"rosis dan kontraktur
yan% men%hasilkan pen%uran%an 1olume$ 4eknik unipolar menye"a"kan koa%ulasi jarin%an di
sekelilin% elektrode: sedan%kan teknik "ipolar men%hasilkan koa%ulasi nekrosis di
antara jarum elektrode$ 0ada teknik "ipolar: masukkan ujun% kauter konka "ipolar ke dalam
konka anterior inferior lalu "erikan arus$ 0ada teknik unipolar: masukkan jarum spinal
// sepanjan% tepi konka anterior inferior lalu "erikan arus: "iasanya den%an unit elektrokauter
5o1ie$ Bindari kontak den%an ala: kolumela atau septum: yan% dapat menye"a"kan luka
jarin%an perifer$ Bindari pula kontak lan%sun% dan kauterisasi tulan% konka karena dapat
menye"a"kan nekrosis tulan%$ 3euntun%an cara ini risiko perdarahan rendah sedan%akan
keru%iannya adalah krusta pada tempat insersi kauter dan serin% terjadi edema konka pada
min%%u pertama pasca operasi$)
'"lasi frekuensi radio
C"lasi frekuensi radio men%hasilkan peru"ahan ionik pada jarin%an dan men%induksi nekrosis
jarin%an$ Fi"rosis su"mukosa yan% dihasilkan melen%ketkan mukosa ke periosteum konka:
men%uran%i aliran darah ke konka$ 3ontraktur yan% terjadi menye"a"kan reduksi 1olume konka
inferior tanpa kerusakan pada mukosa diatasnya$ .uhu tar%et dapat diatur pada *'#+'oD untuk
men%hindarkan kerusakan jarin%an sekitar$ .e"elum operasi "erikan lidokain )@ topikal
sepanjan% konka: dan kemudian disuntikkan lidokain 1#/@$
Injeksi lidokain den%an epinefrin (1:1''$'''E ju%a dapat dipakai$ Ajun% pro"e dimasukkan ke
"a%ian anterior dan sepanjan% perten%ahan konka$ -umlah ener%i yan% di"erikan
pada konka inferior "er1ariasi$ 2enerator frekuensi radio memun%kinkan pen%aturan suhu tar%et:
"esar arus: lama pem"erian arus: dan total ener%i yan% di"erikan$ 0em"erian
sampai se"esar +'' -oule per konka (pada dua lokasi pro"e yan% "er"eda pada konkaE telah
dilaporkan tanpa menye"a"kan nekrosis mukosa$) 3euntun%an teknik ini adalah
mempertahankan mukosa: men%uran%i risiko perdarahan dan
pem"entukan krusta pasca operasi$):1/
0rosedur ini ju%a dapat dilakukan den%an anestesi lokal di klinik dan dapat diulan%i "ila hasil
yan% optimal "elum diperoleh$)
Cryosurgery
Dryosur%ery menye"a"kan pem"entukan kristal es intraselular: men%hasilkan denaturasi protein
inti dan mem"ran sel$ Bal ini menye"a"kan destruksi mem"ran sel: trom"osis pem"uluh darah:
iskemia jarin%an: dan destruksi jarin%an$ 0eralatan yan% di%unakan adalah unit cryosur%ery
nitrous oxide$ 8etakkan cryopro"e pada permukaan konka dan turunkan suhu serta "ekukan
permukaan kontak$ .uhu yan% di%unakan antara #)5 sampai F =5oD$ 8indun%i alanasi: kolumela
dan septum dari kontak den%an ujun% pro"e untuk men%hindari kerusakan jarin%an terse"ut$
3euntun%an teknik ini adalah dapat dilakukan den%an anestesi lokal pada klinik$
.edan%kan keru%iannya adalah penyem"uhan yan% lama sehin%%a mem"utuhkan 9aktu sampai *
min%%u$)
(aser concotomy
8aser conchotomy yan% di%unakan adalah laser D?/: Gd: HC2 (neodymium: yttrium#
aluminium#%arnetE dan dioda$-arin%an di1aporisasi sepanjan% I sampai J "a%ian anterior
inferior konka$) 4eknik laser D?/ meli"atkan pen%%unaan "e"erapa titik laser (densitas ener%i
laser *$1'' -oulecm/ per lesiE pada puncak konka di "a9ah mikroskop operasi$
0ada prosedur laser Gd:HC2: radiasi tena%a rendah (densitas 0o9er microde"rider
0o9er microde"rider merupakan metode yan% aman: sederhana dan efektif untuk
penatalaksanaan rinitis hipertrofi kronis$ 4eknik ini terutama "er%una se"a%ai tam"ahan pada
septoplasti endoskopi atau sinosur%ery: dan merupakan pilihan "edah den%an teknik in1asif
minimal$ Gamun: studi le"ih lanjut den%an desain prospektif di"utuhkan untuk
memperkuat "ukti yan% telah ada$1)
Co"lation
0rosedur ini men%%unakan Do"lation#Dhannelin% untuk sekali%us mem"uan% dan menyusutkan
jarin%an su"mukosa$ 4eknik ini menciptakan kanal den%an men%a"lasi jarin%an$ Antuk
penyusutan jarin%an: lesi nekrotik su"mukosa diciptakan di sekitar kanal terse"ut$ 4erapi %anda
ini menye"a"kan pen%uran%an o"struksi hidun% yan% se%era$1)
0asca operatif 5ila dilakukan reseksi tulan% atau mukosa: tampon pasca operasi harus di"erikan:
yan% "iasanya dilepaskan dalam /) jam pascaoperasi$ 0erdarahan pasca#operatif "iasanya dapat
diatasi den%an dekon%estan topikal: "ahan hemostatik seperti
sur%ical: atau tampon hidun%$ 0erdarahan yan% menetap mun%kin mem"utuhkan operasi ulan%
dan mun%kin ju%a di"utuhkan endoskopi$)
0enatalaksanaan 8anjutan 5eritahukan pasien untuk men%hindari men%an%kat "e"an
"erat atau akti1itas "erat selama "e"erapa min%%u setelah operasi ("iasanya /#, min%%uE$ .elama
itu pasien ju%a harus men%hindari o"at#o"atan den%an efek antikoa%ulasi$ Duci
hidun% den%an GaDl harus di%unakan untuk meminimalkan kekerin%an hidun% dan krusta pasca
operasi$ Bal ini harus dilanjutkan sampai mukosa sem"uh sempurna: kemudian
pen%o"atan lanjutan seperti %lukokortikoid topikal dapat dilanjutkan$)
Komplikasi %asca operasi
%erdaraan
3omplikasi ini adalah yan% palin% serin% terjadi den%an insidensi se"esar 1@ sampai /@$
Amumnya perdarahan "erhenti secara spontan dalam "e"erapa hari$ Dapat pula terjadi
perdarahan "erat yan% mem"utuhkan transfusi: den%an insidens se"esar kuran% dari 1@$
0erdarahan ditan%ani den%an cara yan% sama den%an penan%anan epistaksis$ 5ila setelah
"e"erapa lama perdarahan "elum "erhenti: sum"er perdarahan harus dicari$ 4ampon yan% ada
harus dikeluarkan dari hidun% dan klot darah diisap: lalu di"erikan nasal dekon%estan topikal
den%an men%%unakan kapas$11
Jaringan parut
0em"entukan synechia dari konka inferior sampai ke septum atau konka media jaran% terjadi
pasca tur"inektomi$ Gamun dapat ju%a terjadi "ila mukosa septum terkelupas
di dekat tepi konka setelah reseksi$ Ckan terjadi clot darah diantaranya yan% kemudian akan
mem"entuk synechia$ 3emun%kinan pem"entukan synechia sulit diprediksi:
namun dapat dice%ah "ila dilakukan monitorin% yan% tepat pasca operasi$ 5ila synechia sudah
ter"entuk: penan%anan ter%antun% pada %ejala yan% tim"ul$ Amumnya jarin%an parut
ini perlu di"uan%: namun den%an hanya men%insisi synechia saja kuran% efisien$ Bampir semua
kasus mem"utuhkan eksisi dari kedua permukaan mukosa$11
http://hennykartika.wordpress.com/2008/07/19/rinitis-hipertrof/
)elasa, 28 #esem"er 2010
Rinitis Hipertrofi
Delfitri Munir
Departemen Ilmu 3esehatan 4elin%a Bidun%
4en%%orok: 5edah 3epala 8eher
Fakultas 3edokteran Ani1ersitas .umatra Atara
C"strak$ 0roses infeksi dan iritasi yan% kronis akan dapat menye"a"kan hipertrofi konka nasalis$
.eptum de1iasi ju%a dapat menye"a"kan penyakit ini secara kontralateral$ 2ejala utama rinitis
hipertrofi adalah hidun% tersum"at$ 3eadaan ini memerlukan tindakan koreksi karena
pen%o"atan den%an medikamentosa saja serin% tidak mem"eri hasil yan% memuaskan$ 4indakan
yan% palin% rin%an seperti kauter sampai pemakaian laser dapat dilakukan untuk men%atasi
keluhan hidun% tersum"at aki"at hipertrofi konka$
3ata kunci: Bipertrofi konka: conchotomy: tur"inoplasty
&tilogi
0enye"a" umum konka hipertrofi adalah infeksi hidun% "erulan%: sinusitis kroni: iritasi kronis
mukosa hidun% karena rokok dan "ahan#"ahan iritan industri$ 0en%%unaan tetes hidun% yan%
"erkepanjan%an: rinitis aler%i: dan rinitis 1asomotor ju%a dapat menye"a"kan penyakit ini$ 0ada
kasus septum de1iasi: di mana pada sisi hidun% kontralateral dapat terjadi hipertrofi konka
inferior dan media yan% merupakan mekanisme kompensasi untuk men%uran%i luasnya ron%%a
hidun%$1:/
%atogenesis
5e"erapa faktor yan% mempen%aruhi mem"ran mukosa hidun% antara lain suhu udara:
kelem"a"an dan polusi akan meran%san% kelenjar di hidun% menjadi hiperaktif$ Bal ini ju%a
dapat ditim"ulkan oleh ran%san%an aki"at asap rokok: parfum: "au#"auan yan% men%iritasi: dan
%an%%uan 1asomotor$, Cki"at ran%san%an yan% "erlan%sun% lama dan "erulan%: mukosa konka
akan mene"al dan terjadi pele"aran pem"uluh darah mukosa terutama pleksus ka1ernosus konka$
8ama kelamaan epitel akan kehilan%an silia dan "eru"ah
http://artikelkedokteranfree.blogspot.com/2010/12/rinitis-hipertrof-i.html
pdf
http://www.dea-
medica.com/images/p!blication"!pload070#1$977%9&00117$7#$090'(")!li-
*ept200$.pdf
+re,alensi perkiraan pop!lasi !m!m rinitis kronik adalah 10.8/ 0inter,al
kepercayaan 9&/ 0123 8.8-12.73. 4igher pre,alences were noted in males. in
yo!nger ad!lts. in 2ndians and 1hinese. in those with higher socio-economic stat!s.
and in 5oa +ayoh. )!rong 6ast and 7eylang/6!nos. pre,alensi lebih tinggi pada laki-
laki dicatat. pada orang dewasa m!da. di 2ndia dan 1ina. pada mereka dengan
stat!s sosial-ekonomi yang lebih tinggi. dan di 5oa +ayoh. )!rong 6ast dan 7eylang /
6!nos. 5he pre,alence of allergic rhinitis was &.&/ 09&/ 12 #.&-$.&3. +re,alensi
rinitis alergi adalah &.&/ 09&/ 12 #.&-$.&3. 5he most common 8allergenic8 factor in
allergic rhinitis was ho!se d!st 07%/39 pro,ocation by birds. cats or dogs 0&/3. grass
or tree pollens 0&/3. and medicine 0&/3 was less common b!t likely to ha,e been
!nder-recognised. :aktor yang paling !m!m 8alergi8 pada rhinitis alergi adalah deb!
r!mah 07%/39 pro,okasi oleh b!r!ng. k!cing ata! an;ing 0&/3. serb!k sari r!mp!t
ata! pohon 0&/3. dan obat 0&/3 k!rang !m!m. tetapi kem!ngkinan yang berada
dibawah yang diak!i. +ro,ocation by change in temperat!re 0&#/3 and early in the
morning 0$#/3 was e<!ally fre<!ent in both 8allergic8 and 8non-allergic8 rhinitis9
cigarette smoke. petrol and diesel f!mes. food and work en,ironment were less
common 0#-12/3. +ro,okasi oleh per!bahan temperat!r 0&#/3 dan awal pada pagi
hari 0$#/3 adalah sama sering di ked!a 8alergi8 dan rinitis 8non-alergi89 asap rokok.
asap bensin dan solar. makanan dan lingk!ngan ker;a yang k!rang !m!m 0 #-12/3.
=llergic rhinitis was highly signifcantly associated with asthma 01%.9/ in allergic
rhinitis. #.#/ in non-allergic rhinitis. and 2.2/ in non-rhinitic s!b;ects3. =lergi rhinitis
sangat bermakna dikaitkan dengan asma 01%.9/ pada rhinitis alergi. #.#/ pada
rinitis non-alergi. dan 2.2/ di mata pela;aran non-rhinitic3.

You might also like