You are on page 1of 33

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Febris atau demam merupakan kondisi tubuh dengan suhu di atas
37,5C sementara normalnya berkisar 36-37,5C (Doengoes, !!!"# Demam
kerap disertai ge$ala menggigil, lesu, gelisah, sulit makan, susah tidur dan
sebagainya# %uhu tubuh manusia &enderung ber'luktuasi setiap saat# (anyak
'aktor yang dapat menyebabkan 'luktuasi suhu tubuh# Diantaranya adalah
ke&epatan metabolisme basal, rangsangan sara' simpatis, hormon
pertumbuhan, hormon tiroid, hormon kelamin, proses peradangan, status gi)i,
akti*itas, gangguan organ, dan lingkungan# %uhu tubuh manusia diatur oleh
pusat pengaturan suhu di hipotalamus# +itik tetap (set point) tubuh
dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37C# ,pabila suhu tubuh
meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk
melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan &ara
menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga
suhu kembali pada titik tetap (-gnata*i&ius, !!"# .paya-upaya yang kita
dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu mengenakan pakaian yang
tipis, banyak minum, banyak istirahat, beri kompres, beri obat penurun panas#
,da beberapa teknik dalam memberikan kompres dalam upaya menurunkan
suhu tubuh antara lain kompres hangat basah, kompres hangat kering (buli-
buli", kompres dingin basah, kompres dingin kering (kirbat es", bantal dan
selimut listrik, lampu penyinaran, busur panas (/ohmi, !!0"#
1

1asien yang datang dengan keluhan panas tinggi, tindakan pertama


yang dilakukan selain memberi obat penurun panas, $uga diberikan kompres#
2ompres dipakai untuk membantu menurunkan panas, selain pemberian obat
penurun panas (/ohmi, !!0"# (erdasarkan data selama bulan 3anuari 4
Desember !!5 dari rekam medik di -C. 6%.D 7angaya Denpasar,
didapatkan $umlah pasien dengan obser*asi 'ebris sebanyak 1!0 orang#
2ompres merupakan tindakan mandiri pera8at untuk pasien obser*asi 'ebris#
(erdasarkan pengamatan yang telah dilakukan didapatkan data dari 9
dokumentasi asuhan kepera8atan pada pasien obser*asi 'ebris di ruang F
selama bulan :o*ember 4 Desember, seluruhnya 9 dokumentasi (1!!;"
dilakukan inter*ensi kompres untuk diagnosis kepera8atan hipertermi#
<etode kompres dianggap sebagai upaya penurun suhu badan non
'armakologis# 1emberian kompres hangat pada daerah tubuh akan
memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang# 2etika
reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem e''ektor
mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan *asodilatasi peri'er#
1erubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat *asomotor pada medulla
oblongata dari tangkai otak, diba8ah pengaruh hipotalamik bagian anterior
sehingga ter$adi *asodilatasi# +er$adinya *asodilatasi ini menyebabkan
pembuangan=kehilangan energi=panas melalui kulit meningkat (berkeringat",
diharapkan akan ter$adi penurunan suhu tubuh sehingga men&apai keadaan
normal kembali (%mlet)er, !!"#
1era8at dalam hal ini mempunyai peran sebagai care giver atau
pemberi asuhan kepera8atan seharusnya mampu melaksanakan tindakan 4
3
tindakan kepera8atan, meliputi obser*asi, pendidikan kesehatan, inter*ensi
mandiri, serta tindakan kolaborati'# 2ompres merupakan tindakan mandiri
pera8at dalam upaya menurunkan suhu tubuh# Cara kompres seperti ini benar
bila dilakukan dengan air hangat# 2arena air hangat membantu pembuluh
darah tepi di kulit melebar hingga pori 4 pori $adi terbuka yang selan$utnya
memudahkan pengeluaran panas dari dalam tubuh# %elain itu, kompres $uga
bertu$uan menurunkan suhu di permukaan tubuh# +urunnya suhu diharapkan
ter$adi le8at panas tubuh yang digunakan untuk menguapkan air pada kain
kompres (1erry, > 1otter, !!"# 2ain kompres dapat diletakkan tak hanya di
dahi = kening, tapi $uga perut atau di bagian tubuh yang luas dan terbuka# (isa
$uga diletakkan di 8ilayah yang terdapat pembuluh-pembuluh darah besar,
semisal leher, ketiak, selangkangan maupun lipatan paha# /ang perlu
diperhatikan, hindari mengompres dengan air dingin, air es atau es batu#
1asalnya, perbedaan suhu yang terlalu ekstrem ini dapat mengakibatkan
?korsleting? atau benturan kuat di otak antara suhu panas tubuh dengan
kompres yang terlalu dingin tadi# %ehingga kompres air dingin $ustru memi&u
peningkatan suhu tubuh# ,ir kompres yang dingin menyebabkan pembuluh
darah tepi menge&il# ,kibatnya, panas yang seharusnya dialirkan oleh darah
ke kulit agar keluar dari tubuh $ustru $adi terhalang hingga suhu tubuh pun
akan meningkat (/ohmi, !!0"# (egitu $uga dengan metode kompres yang
menggunakan alkohol# <etode yang dulu dianggap mu$arab menurunkan
demam ini sudah ditinggalkan# ,lkohol bersi'at mudah menguap dan untuk
proses penguapan ini dibutuhkan energi panas yang diambil dari tubuh
penderita# Dengan kompres alkohol, penurunan suhu tubuh bisa berlangsung
9
&epat yang $ustru bisa membahayakan, dan uap dari baluran alkohol di tubuh
yang terhirup dapat menimbulkan gangguan pada susunan sara' pusat (1erry
> 1otter, !!"# (erdasarkan uraian di atas, maka sangat penting dilakukan
penelitian tentang e'ekti'itas kompres hangat pada area temporalis, a@ilaris,
dan 'emoralis terhadap penurunan suhu tubuh pasien obser*asi 'ebris di ruang
,, C, dan F 6%.D 7angaya Denpasar#
B. Rumusan Masalah
1# ,dakah pengaruh kompres hangat pada area temporalis terhadap
penurunan suhu tubuh pasien obser*asi 'ebris di ruang ,, C, dan F 6%.D
7angaya DenpasarA
# ,dakah pengaruh kompres hangat pada area a@ilaris terhadap penurunan
suhu tubuh pasien obser*asi 'ebris di ruang ,, C, dan F 6%.D 7angaya
DenpasarA
3# ,dakah pengaruh kompres hangat pada area 'emoralis terhadap penurunan
suhu tubuh pasien obser*asi 'ebris di ruang ,, C, dan F 6%.D 7angaya
DenpasarA
9# (agaimanakah perbandingan e'ekti'itas kompres hangat pada area
temporalis, a@ilaris, dan 'emoralis terhadap penurunan suhu tubuh pasien
obser*asi 'ebris di ruang ,, C, dan F 6%.D 7angaya DenpasarA
C. Tujuan Penelitian
1# +u$uan .mum
<en$elaskan e'ekti'itas kompres hangat pada area temporalis,
a@ilaris, dan 'emoralis terhadap penurunan suhu tubuh pasien obser*asi
'ebris di ruang ,, C, dan F 6%.D 7angaya Denpasar#
# +u$uan 2husus
5
a# <engukur penurunan suhu tubuh pasien obser*asi 'ebris sebelum dan
sesudah diberikan kompres hangat pada area temporalis di ruang ,, C,
dan F 6%.D 7angaya Denpasar#
b# <engukur penurunan suhu tubuh pasien obser*asi 'ebris sebelum dan
sesudah diberikan kompres hangat pada area a@ilaris di ruang ,, C, dan
F 6%.D 7angaya Denpasar#
&# <engukur penurunan suhu tubuh pasien obser*asi 'ebris sebelum dan
sesudah diberikan kompres hangat pada area 'emoralis di ruang ,, C,
dan F 6%.D 7angaya Denpasar#
d# <embandingkan e'ekti'itas penurunan suhu tubuh pasien obser*asi
'ebris sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat pada area
temporalis, a@ilaris, dan 'emoralis di ruang ,, C, dan F 6%.D 7angaya
Denpasar#
D. Manfaat Penelitian
1# +eoritis
a# <enambah 8a8asan ilmu kepera8atan mengenai e'ekti'itas kompres
hangat pada area temporalis, a@ilaris, dan 'emoralis terhadap penurunan
suhu tubuh pasien obser*asi 'ebris#
b# (ahan pertimbangan dan data re'erensi bagi penelitian lan$utan yang
ingin mengetahui pengaruh inter*ensi kepera8atan mandiri yang lain
dalam upaya penurunan suhu tubuh pasien dengan obser*asi 'ebris atau
kasus penyakit lainnya#
# 1raktis
a# (ahan masukan bagi pera8at dalam melaksanakan asuhan kepera8atan
pasien obser*asi 'ebris#
b# (ahan masukan bagi pera8at dalam melaksanakan inter*ensi mandiri
kepera8atan, dan pedoman dalam pemberian pendidikan kesehatan
6
tentang tindakan penurunan suhu tubuh kepada pasien dan keluarga
pasien#
7
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
A. "#nse$ !uhu Tu%uh
&. Pengertian
%uhu tubuh merupakan panas yang dihasilkan oleh tubuh dan
diatur oleh suatu pusat di dalam hipotalamus dari otak# 1usat ini bereaksi
terhadap darah yang melaluinya# (ila diukur di dalam mulut atau anus,
suhu yang terba&a menun$ukkan Bsuhu tengahC dari tubuh, yaitu suhu dari
organ 4 organ rongga dada dan rongga perut serta dari otak# %uhu mulut
normal berkisar antara 36,! - 37,5C, suhu rektal = anus sedikit lebih
tinggi# %uhu yang terba&a di ketiak dan lipat paha sedikit lebih rendah
(-gnata*i&ius, !!"#
'. (isi#l#gi !uhu Tu%uh
(erdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti
(core temperatur", yaitu suhu yang terdapat pada $aringan dalam, seperti
kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pel*is# %uhu ini biasanya
dipertahankan relati' konstan (sekitar 37C"# selain itu, ada suhu
permukaan (surface temperatur", yaitu suhu yang terdapat pada kulit,
$aringan sub kutan, dan lemak# %uhu ini biasanya dapat ber'luktuasi sebesar
!C sampai 9!C (Cor8in, !!1"#
). Penghasil !uhu Tu%uh
1# Da$u metabolisme basal (basal metabolisme rate, (<6" di semua sel
tubuh#
# Da$u &adangan metabolisme yang disebabkan akti*itas otot (termasuk
kontraksi otot akibat menggigil"#
0
3# <etabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian
ke&il hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone
dan testosteron"#
9# <etabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan
rangsangan simpatis pada sel#
5# <etabolisme tambahan akibat peningkatan akti*itas kimia8i di dalam
sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun#
*. !istem Pengaturan !uhu Tu%uh
+ubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan
panas se&ara mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan# +ubuh
manusia memiliki seperangkat sistem yang memungkinkan tubuh
menghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh dalam
keadaan konstan# 1anas yang dihasilkan tubuh sebenarnya merupakan
produk tambahan proses metabolisme yang utama (Cor8in, !!1"#
%uhu tubuh manusia &enderung ber'luktuasi setiap saat# (anyak
'aktor yang dapat menyebabkan 'luktuasi suhu tubuh# .ntuk
mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan
regulasi suhu tubuh# %uhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan
balik (feed back" yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di
hipotalamus# ,pabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh
yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik#
<ekanisme umpan balik ini ter$adi bila suhu inti tubuh telah mele8ati
batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap
(set point"# +itik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan
pada 37C# ,pabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap,
hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme
5
untuk mempertahankan suhu dengan &ara menurunkan produksi panas dan
meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap
(%mlet)er, !!"#
.paya-upaya yang kita dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh
yaitu mengenakan pakaian yang tipis, banyak minum, banyak istirahat, beri
kompres, beri obat penurun panas# ,da beberapa teknik dalam memberikan
kompres dalam upaya menurunkan suhu tubuh antara lain kompres hangat
basah, kompres hangat kering (buli-buli", kompres dingin basah, kompres
dingin kering (kirbat es", bantal dan selimut listrik, lampu penyinaran,
busur panas (/ohmi, !!0"#
+. Mekanisme Peru%ahan !uhu Tu%uh
a# <ekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu E
1" Fasodilatasi
Fasodilatasi pembuluh darah peri'er hampir dilakukan
pada semua area tubuh# Fasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan
dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang menyebabkan
*asokontriksi sehingga ter$adi *asodilatasi yang kuat pada kulit,
yang memungkinkan per&epatan pemindahan panas dari tubuh ke
kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak#
" (erkeringat
1engeluaran keringat melalui kulit ter$adi sebagai e'ek
peningkatan suhu yang mele8ati batas kritis, yaitu 37C#
pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran
panas melalui e*aporasi# 1eningkatan suhu tubuh sebesar 1C
akan menyebabkan pengeluaran keringat yang &ukup banyak
sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari
metabolisme basal 1! kali lebih besar# 1engeluaran keringat
1!
merupakan salh satu mekanisme tubuh ketika suhu meningkat
melampaui ambang kritis# 1engeluaran keringat dirangsang oleh
pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus melalui
$aras sara' simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan
rangsangan pada sara' kolinergi& kelen$ar keringat, yang
merangsang produksi keringat# 2elen$ar keringat $uga dapat
mengeluarkan keringat karena rangsangan dari epine'rin dan
nore'ineprin#
3" 1enurunan pembentukan panas
(eberapa mekanisme pembentukan panas, seperti
termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat#
b# <ekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu E
1" Fasokontriksi kulit di seluruh tubuh
Fasokontriksi ter$adi karena rangsangan pada pusat
simpatis hipotalamus posterior#
" 1iloereksi
6angsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang
melekat pada 'olikel rambut berdiri# <ekanisme ini tidak penting
pada manusia, tetapi pada binatang tingkat rendah, berdirinya bulu
ini akan ber'ungsi sebagai isolator panas terhadap lingkungan#
3" 1eningkatan pembentukan panas
1embentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat
melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat
rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin#
9" 1en$alaran %inyal %uhu 1ada %istem %ara'
%inyal suhu yang diba8a oleh reseptor pada kulit akan
diteruskan ke dalam otak melalui $aras spinotalamikus
(mekanismenya hamper sama dengan sensasi nyeri"# 2etika sinyal
11
suhu sampai di tingkat medulla spinalis , sinyal akan men$alar
dalam traktus Dissauer beberapa segmen di atas atau di ba8ah, dan
selan$utnya akan berakhir terutama pada lamina -, -- dan --- radiks
dorsalis#
%etelah mengalami per&abangan melalui satu atau lebih
neuron dalam medulla spinalis, sinyal suhu selan$utnya akan
di$alarkan ke serabut termal asenden yang menyilang ke traktus
sensorik anterolateral sisi berla8anan, dan akan berakhir di tingkat
reti&ular batang otak dan komplek *entrobasal thalamus# (eberapa
sinyal suhu pada kompleks *entrobasal akan diteruskan ke korteks
somatosensorik#
,. (akt#r - (akt#r .ang Mem$engaruhi !uhu Tu%uh /!mlet0er1 '22'3
a# 2e&epatan metabolisme basal
2e&epatan metabolisme basal tiap indi*idu berbeda-beda# Gal
ini memberi dampak $umlah panas yang diproduksi tubuh men$adi
berbeda pula# %ebagaimana disebutkan pada uraian sebelumnya, sangat
terkait dengan la$u metabolisme#
b# 6angsangan sara' simpatis
6angsangan sara' simpatis dapat menyebabkan ke&epatan
metabolisme men$adi 1!!; lebih &epat# Disamping itu, rangsangan
sara' simpatis dapat men&egah lemak &oklat yang tertimbun dalam
$aringan untuk dimetabolisme# Gampir seluruh metabolisme lemak
&oklat adalah produksi panas# .mumnya, rangsangan sara' simpatis ini
dipengaruhi stress indi*idu yang menyebabkan peningkatan produksi
epineprin dan norepineprin yang meningkatkan metabolisme#
&# Gormone pertumbuhan
1
Gormone pertumbuhan ( growth hormone " dapat
menyebabkan peningkatan ke&epatan metabolisme sebesar 15-!;#
,kibatnya, produksi panas tubuh $uga meningkat#
d# Gormone tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan akti*itas hamper semua
reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat
mempengaruhi la$u metabolisme men$adi 5!-1!!; diatas normal#
e# Gormone kelamin
Gormone kelamin pria dapat meningkatkan ke&epatan
metabolisme basal kira-kira 1!-15; ke&epatan normal, menyebabkan
peningkatan produksi panas# 1ada perempuan, 'luktuasi suhu lebih
ber*ariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormone
progesterone pada masa o*ulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar !,3 4
!,6C di atas suhu basal#
'# Demam ( peradangan "
1roses peradangan dan demam dapat menyebabkan
peningkatan metabolisme sebesar 1!; untuk tiap peningkatan suhu
1!C#
g# %tatus gi)i
<alnutrisi yang &ukup lama dapat menurunkan ke&epatan
metabolisme ! 4 3!;# Gal ini ter$adi karena di dalam sel tidak ada )at
makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme# Dengan
demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami
penurunan suhu tubuh (hipotermia"# %elain itu, indi*idu dengan lapisan
lemak tebal &enderung tidak mudah mengalami hipotermia karena
lemak merupakan isolator yang &ukup baik, dalam arti lemak
13
menyalurkan panas dengan ke&epatan sepertiga ke&epatan $aringan
yang lain#
h# ,kti*itas
,kti*itas selain merangsang peningkatan la$u metabolisme,
mengakibatkan gesekan antar komponen otot = organ yang
menghasilkan energi termal# Datihan (akti*itas" dapat meningkatkan
suhu tubuh hingga 30,3 4 9!,! C#
i# Hangguan organ
2erusakan organ seperti trauma atau keganasan pada
hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh
mengalami gangguan# (erbagai )at pirogen yang dikeluarkan pada saai
ter$adi in'eksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh# 2elainan
kulit berupa $umlah kelen$ar keringat yang sedikit $uga dapat
menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu#
$# Dingkungan
%uhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan,
artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan
yang lebih dingin# (egitu $uga sebaliknya, lingkungan dapat
mempengaruhi suhu tubuh manusia# 1erpindahan suhu antara manusia
dan lingkungan ter$adi sebagian besar melalui kulit#
1roses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena
panas diedarkan melalui pembuluh darah dan $uga disuplai langsung
ke 'leksus arteri ke&il melalui anastomosis arterio*enosa yang
mengandung banyak otot# 2e&epatan aliran dalam 'leksus
arterio*enosa yang &ukup tinggi (kadang men&apai 3!; total &urah
$antung" akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit
men$adi sangat e'isien# Dengan demikian, kulit merupakan radiator
panas yang e'ekti' untuk keseimbangan suhu tubuh#
19
4. Mekanisme "ehilangan Panas Melalui "ulit
a# 6adiasi
6adiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam
bentuk gelombang panas in'ramerah# Helombang in'ramerah yang
dipan&arkan dari tubuh memiliki pan$ang gelombang 5 4 !
mikrometer# +ubuh manusia meman&arkan gelombang panas ke segala
pen$uru tubuh# 6adiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling
besar pada kulit (6!;" atau 15; seluruh mekanisme kehilangan panas#
1anas adalah energi kineti& pada gerakan molekul# %ebagian
besar energi pada gerakan ini dapat di pindahkan ke udara bila suhu
udara lebih dingin dari kulit# %ekali suhu udara bersentuhan dengan
kulit, suhu udara men$adi sama dan tidak ter$adi lagi pertukaran panas,
yang ter$adi hanya proses pergerakan udara sehingga udara baru yang
suhunya lebih dingin dari suhu tubuh#
b# 2onduksi
2onduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung
kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh# (iasanya proses
kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat ke&il# %entuhan
dengan benda umumnya memberi dampak kehilangan suhu yang ke&il
karena dua mekanisme, yaitu ke&enderungan tubuh untuk terpapar
langsung dengan benda relati*e $auh lebih ke&il dari pada paparan
dengan udara, dan si'at isolator benda menyebabkan proses
perpindahan panas tidak dapat ter$adi se&ara e'ekti' terus menerus#
&# I*aporasi
I*aporasi (penguapan air dari kulit" dapat mem'asilitasi
perpindahan panas tubuh# %etiap satu gram air yang mengalami
e*aporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar !,50
15
kilokalori# 1ada kondisi indi*idu tidak berkeringat, mekanisme
e*aporasi berlangsung sekitar 95! 4 6!! ml=hari#
Gal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan
ke&epatan 1 4 16 kalori per $am# I*aporasi ini tidak dapat
dikendalikan karena e*aporasi ter$adi akibat di'usi molekul air se&ara
terus menerus melalui kulit dan system perna'asan#
5. Rentang !uhu Tu%uh Manusia
a# Gipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36C
b# :ormal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5C
&# Febris = pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 9!C
d# Gipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 9!C
B. "#nse$ (e%ris
&. Pengertian
<enurut kamus kedokteran, 'ebris (pireksia, 'e*er, demam" adalah
peningkatan suhu tubuh di atas normalJ setiap penyakit yang ditandai
dengan peningkatan suhu tubuh (Dorland, !!"#
Febris atau pyre@ia adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal#
2eadaan ini paling banyak disebabkan oleh pengaruh pada pusat pengatur
suhu oleh )at 4 )at pyrogen, yaitu )at 4 )at kimia yang dilepaskan dalam
$umlah ke&il ke dalam darah oleh ker$a dari kuman 4 kuman dan dari
$aringan 4 $aringan yang rusak (%mlet)er, !!"#
Demam adalah suhu tubuh di atas batas normal biasa, dapat
disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh )at toksik yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit 4 penyakit bakteri, tumor
otak, dan dehidrasi#
'. Eti#l#gi
1# -n'eksi
Febris dapat disebabkan oleh in'eksi bakteri, *irus, proto)oa,
dan meta)oa#
# :eoplasma
16
Febris dapat timbul pada setiap keganasan yang berkembang
dengan &epat, sebagai akibat dilepaskannya )at 4 )at pyrogen dari sel 4
sel yang rusak atau dari suatu in'eksi sekunder#
3# 6eaksi 4 reaksi kerentanan = hipersensiti'itas
Febris dapat disebabkan oleh karena suatu kerentanan terhadap
obat 4 obatan atau protein 4 protein asing, dan biasanya bersamaan
dengan urtikaria, gatal 4 gatal, muntah, rasa nyeri di persendian dan
albuminuria#
9# 1enyakit 4 penyakit kolagen
Febris dapat merupakan ge$ala dari lupus erytematous
sistemik, poliartritis nodosa#
5# Hangguan mekanisme pengaturan suhu
<ekanisme yang mengatur suhu dapat terganggu pada
berbagai keadaan dengan akibat hiperpireksia# -ni dapat ter$adi pada
heat stroke, dan kerusakan pada hipotalamus#
6# Hangguan peredaran darah
1enyakit yang dapat menyebabkan 'ebris antara lain in'ark
miokard, in'ark paru dan hemoragi subara&hnoid#
7# 1enyebab 4 penyebab lain
%eperti penyakit &rohn, krisis tiroid, dan sepsis gigi#
). Pat#fisi#l#gi
Demam dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau
oleh )at toksikyang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit 4
penyakit bakteri, tumor otak, dan dehidrasi#
(anyak protein, hasil peme&ahan protein, dan )at 4 )at tertentu
lain, seperti toksin lipopolisakarida yang disekresi oleh bakteri dapat
menyebabkan titik setel termostat hipotalamus meningkat# Kat 4 )at yang
menyebabkan e'ek ini dinamakan pirogen# +erdapat pirogen yang
disekresikan oleh bakteri toksik atau pirogen yang dikeluarkan dari
17
degenerasi $aringan tubuh yang menyebabkan demam selama sakit# (ila
titik setel thermostat hipotalamus meningkat lebih tinggi dari normal,
semua mekanisme untuk meningkatkan suhu tubuh beker$a, termasuk
konser*asi panas dan peningkatan pembentukan panas# Dalam beberapa
$am setelah thermostat diubah ke tingkat yang lebih tinggi, suhu tubuh $uga
men&apai tingkat tersebut#
(ila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat
normal ke nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat kerusakan
$aringan, )at pirogen, atau dehidrasi, suhu tubuh biasanya memerlukan
beberapa $am untuk menemui suhu yang baru# 3ika suhu darah lebih rendah
daripada setelan suhu thermostat hipotalamus, ter$adi respon otonom yang
biasanya menyebabkan peningkatan suhu tubuh# %elama periode ini orang
akan menggigil, selama ia sangat dingin, 8alaupun suhu tubuhnya melebihi
suhu normal# <enggigil terus berlangsung terus sampai suhu tubuhnya ke
tingkat seting hipotalamus yaitu 1!3F# 2emudian bila suhu tubuh
men&apai nilai ini, ia tidak lagi menggigil tetapi gantinya ia tidak merasa
dingin atau panas (Cor8in, !!1"#
*. Asuhan "e$era6atan Pasien 7engan 8%ser9asi (e%ris /D#eng#es1
'2223
a# 1engaka$ian
1" Data %ub$ekti'
- 1asien mengatakan badannya panas
- 1asien mengatakan badannya terasa panas
- 1asien mengatakan kedinginan akibat suhunya naik#
" Data Lb$ekti'
- %uhu lebih dari 30C
- 2ulit kemerahan
- +ubuh pasien terasa hangat
- +akikardi
- :a'as &epat
- Dehidrasi
10
b# Diagnosis 2epera8atan
1" Gipertermi berhubungan dengan dehidrasi
" Gipertermi berhubungan dengan penurunan kemampuanuntuk
berkeringat
3" Gipertermi berhubungan dengan proses peradangan
&# 6en&ana +indakan
1" 1antau tanda 4 tanda *ital terutama suhu
" (eri pasien banyak minum
3" (eri pasien kompres dengan air hangat
9" ,n$urkan pasien memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
5" (eri selimut pelindung
6" 1antau suhu lingkungan
7" 2olaborasi dalam pemberian obat anti piretik
d# I*aluasi
1" %uhu tubuh pasien normal antara 36,5C 4 37,5C
" 1asien tidak lemas
3" 1asien tidak dehidrasi
C. "#nse$ "#m$res Hangat
&. Pengertian
2ompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain =
handuk yang telah di &elupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada
bagian tubuh tertentu, untuk memberikan rasa nyaman dan menurunkan
suhu tubuh dalam menangani kasus klien yang mengalami pireksia =
demam#
<etode kompres dianggap sebagai upaya penurun suhu badan#
Cara kompres seperti ini memang benar bila dilakukan dengan air hangat#
2arena air hangat membantu pembuluh darah tepi di kulit melebar hingga
pori 4 pori $adi terbuka yang selan$utnya memudahkan pengeluaran panas
dari dalam tubuh# %elain itu, kompres $uga bertu$uan menurunkan suhu di
permukaan tubuh# +urunnya suhu diharapkan ter$adi le8at panas tubuh
yang digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres# 2ain kompres
dapat diletakkan tak hanya di dahi = kening, tapi $uga perut atau di bagian
15
tubuh yang luas dan terbuka# (isa $uga diletakkan di 8ilayah yang terdapat
pembuluh-pembuluh darah besar, semisal leher, ketiak, selangkangan
maupun lipatan paha (7hite, !!"#
'. (isi#l#gi "#m$res Hangat
2ompres dengan air hangat atau suam-suam kuku merupakan &ara
terbaik untuk menurunkan panas# %ebab kalau suhu di luar tubuh terasa
hangat, maka tubuh akan menginterpretasikan bah8a suhu di luar &ukup
panas# Dengan demikian, tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di
otaknya, supaya suhu tubuhnya $angan terlalu panas# 2ebalikan dari
kompres air dingin, tubuh yang panas akan semakin panas, karena tubuh
menganggap di luar suhunya dingin#
1emberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan
sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang# 2etika reseptor
yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem e''ektor
mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan *asodilatasi peri'er#
1erubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat *asomotor pada
medulla oblongata dari tangkai otak, diba8ah pengaruh hipotalamik bagian
anterior sehingga ter$adi *asodilatasi# +er$adinya *asodilatasi ini
menyebabkan pembuangan=kehilangan energi=panas melalui kulit
meningkat (berkeringat", diharapkan akan ter$adi penurunan suhu tubuh
sehingga men&apai keadaan normal kembali (/ohmi, !!0"#
). L#kasi Pem%erian "#m$res
!
1rinsipnya mengompres adalah memberi kemungkinan agar panas
yang ada dalam tubuh dapat mengalir keluar# 1anas keluar melalui tempat-
tempat di mana pembuluh darah besar yang dekat dengan kulit berada,
seperti di leher, ketiak, dan selangkangan#
*. Pr#se7ur Pem%erian "#m$res Hangat /:#hmi1 '2253
a# ,lat dan bahan E
- Darutan kompres berupa air hangat 9! C dalam 8adahnya (dalam
kom"
- Ganduk = kain = 8ash lap untuk kompres
- Ganduk pengering
- %arung tangan
- +ermometer
b# 1rosedur E
- (eri tahu klien, dan siapkan alat, klien, dan lingkungan#
- Cu&i tangan
- .kur suhu tubuh
- (asahi kain pengompres dengan air, peras kain sehingga tidak
terlalu basah#
- Detakkan kain pada daerah yang akan dikompres ( dahi, ketiak,
perut, leher belakang "#
- +utup kain kompres dengan handuk kering
- ,pabila kain telah kering atau suhu kain relati*e men$adi dingin,
masukkan kembali kain kompres ke dalam &airan kompres dan
1
letakkan kembali di daerah kompres, lakukan berulang-ulang
hingga e'ek yang diinginkan di&apai
- I*aluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh klien setelah ! menit
- %etelah selesai, keringkan daerah kompres atau bagian tubuh yang
basah dan rapikan alat
- Cu&i tangan

BAB III
"ERAN;"A "8N!EPTUAL DAN HIP8TE!I! PENELITIAN
A. "erangka "#nse$tual
2eterangan E Diukur
+idak Diukur
Hambar 3#1 E 2erangka konseptual e'ekti'itas kompres hangat pada area
temporalis, a@ilaris, dan 'emoralis terhadap penurunan suhu tubuh
pasien obser*asi 'ebris di ruang ,, C, dan F 6%.D 7angaya
Denpasar#
5
1asien Observasi Febris
1eningkatan %uhu +ubuh
(%uhu +ubuh 6ektal M 30C"
6angsangan
Fasodilatasi pembuluh darah
1ori 4 pori terbuka lebar
1anas tubuh mengalir keluar
1enurunan suhu tubuh
(%uhu tubuh rektal N 30 C"
Faktor Iksternal E
- Dingkungan
- ,kti*itas
- %tatus gi)i
Faktor -nternal E
- Hangguan organ
- Demam
(peradangan"
- 6angsangan sara'
simpatis
- 2e&epatan
metabolisme basal
- Gormonal
2ompres Gangat pada E
- +emporalis
- ,ksilaris
- Femoralis
+ermostat suhu di hipotalamus
<endeteksi adanya benda panas
di kulit (kain kompres"
<enurunkan produksi panas
tubuh dan meningkatkan
pengeluaran panas
3
Dari bagan kerangka konseptual dapat di$elaskan proses interaksi dari
berbagai 'aktor yang mempengaruhi penurunan suhu tubuh pada pasien
dengan obser*asi 'ebris dan pengaruh kompres hangat pada temporalis,
aksilaris, dan 'emoralis# 1eningkatan suhu tubuh pada pasien dengan obser*asi
'ebris dipengaruhi oleh berbagai ma&am 'aktor# %e&ara umum 'aktor 4 'aktor
itu dapat dibagi men$adi kelompok besar, yaitu 'aktor eksternal dan 'aktor
internal# Faktor internal adalah 'aktor yang ada dalam tubuh manusia seperti
Hangguan organ, Demam (peradangan", 6angsangan sara' simpatis,
2e&epatan metabolisme basal, dan hormonal# %edangkan 'aktor eksternal
adalah 'aktor dari luar tubuh manusia yang mempengaruhi suhu tubuh yaitu
Dingkungan, ,kti*itas, dan %tatus gi)i# 2ompres hangat merupakan suatu
upaya untuk menurunkan suhu tubuh, mekanisme kompres hangat akan
menyebabkan *asodilatasi pembuluh darah yang menyebabkan terbukanya
pori 4 pori sehingga aliran panas dari dalam tubuh dapat keluar dengan
mudah# %elain itu rangsangan kain kompres hangat pada kulit akan
merangsang termostat di hipotalamus yang mendeteksi adanya suhu yang
hangat di luar tubuh, sehingga pusat panas menurunkan produksi panas tubuh
dan meningkatkan pengeluaran panas# 1ada akhirnya suhu tubuh akan
menurun#
B. <aria%el Penelitian 7an Definisi 8$erasi#nal
Fariabel adalah suatu ukuran atau &iri yang dimiliki oleh anggota
suatau kelompok (orang, benda, situasi" yang berbeda dengan yang dimiliki
oleh sekelompok tersebut (:ursalam > 1ariani, !!1"# Fariabel independen
adalah *ariabel yang nilainya menentukan *ariabel lain (:ursalam, !!3"#
9
Fariabel independen dalam penelitian ini adalah kompres hangat di area
temporalis, aksilaris, dan 'emoralis# Fariabel dependen adalah *ariabel yang
nilainya ditentukan oleh *ariabel lain (:ursalam, !!3"# Fariabel dependen
dalam penelitian ini adalah penurunan suhu tubuh#
De'inisi operasional *ariabel adalah de'inisi berdasarkan karakteristik
yang diamati dari sesuatu yang dide'inisikan tersebut (:ursalam > 1ariani,
!!1"#
+abel 9#1 E De'inisi operasional e'ekti'itas kompres hangat pada area
temporalis, a@ilaris, dan 'emoralis terhadap penurunan suhu
tubuh pasien obser*asi 'ebris di ruang ,, C, dan F 6%.D
7angaya Denpasar#
:o# Fariabel
De'inisi
Lperasional
1arameter
,lat
.kur
%kala %kor
1#
-ndependen
2ompres
hangat
pada
temporalis,
aksilaris,
dan
'emoralis
%uatu &ara
menurunkan
suhu tubuh
dengan
menempelkan
kain handuk
yang telah
di&elupkan
air hangat
(9!C" di
area dahi,
lipatan
ketiak, dan
lipatan paha#
<elakukan prosedur
kompres hangat
dengan kain handuk
ukuran !@!&m,
dilipat men$adi dua
bagian, di&elupkan air
hangat (9!C", diperas,
kemudian ditempelkan
di area E
1# +emporalis E di
dahi, tepat di atas
alis mata
# ,ksilaris E lipatan
ketiak kanan dan
kiri dengan posisi
men$epit kain
kompres#
3# Femoralis E di
lipatan paha kanan
dan kiri tepat di
atas inguinal#
#
Dependen
1enurunan
suhu tubuh
2eadaan
dimana
temperatur
rektal lebih
rendah
dibandingkan
dengan
temperatur
rektal a8al
<engukur suhu tubuh
melalui rektal sebelum
dan sesudah tindakan
kompres
D
I
<
(
,
6

L
(
%
I
6
F
,
%
-
L

6

D

-

:

,

D
%kor E
1 O %uhu tubuh menurun
dibandingkan
dengan suhu tubuh
a8al
O %uhu tubuh tetap
3 O %uhu tubuh
mengalami
peningkatan
dibandingkan suhu
tubuh a8al
5
C. Hi$#tesis Penelitian
Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis penelitian (G
1
" yaitu,
1# ,da pengaruh pemberian kompres hangat pada area temporalis, a@ilaris, dan
'emoralis terhadap penurunan suhu tubuh pasien obser*asi 'ebris di ruang ,,
C, dan F 6%.D 7angaya Denpasar
# ,da perbedaan e'ekti'itas kompres hangat pada area temporalis, a@ilaris, dan
'emoralis terhadap penurunan suhu tubuh pasien obser*asi 'ebris di ruang ,,
C, dan F 6%.D 7angaya Denpasar#
6
BAB *
MET8DE PENELITIAN
<etode penelitian merupakan suatu &ara untuk memperoleh kebenaran
ilmu pengetahuan atau untuk meme&ahkan suatu masalah dengan menggunakan
metode ilmiah (:otoatmo$o, !!5"#
A. Ran=angan Penelitian
%esuai dengan rumusan masalah dan tu$uan penelitian maka
penelitian ini merupakan suatu studi pre experimental yang mengka$i dan
menganalisis pengaruh antara *ariabel 4 *ariabel dan bertu$uan untuk
mengungkapkan adanya perbedaan pengaruh pada *ariabel#
%ehingga ran&angan penelitian yang sesuai adalah dengan pendekatan
static-group comparison, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian untuk
menentukan pengaruh dari suatu tindakan pada kelompok sub$ek yang
mendapat perlakuan yang berbeda (:ursalam, !!3"#
%ub$ek 1ra 1erlakuan 1as&a test
2 L --1 L1
2 L -- L
2 L --3 L3
+ime 1 +ime +ime 3
2eterangan E
2 E %ub$ek (pasien obser*asi 'ebris"
L E Lbser*asi suhu tubuh per rektal
- (1PP3" E -nter*ensi kompres hangat (kelompok temporalis, aksilaris, dan
'emoralis"
L (1PP3" E Lbser*asi suhu tubuh per rektal (kelompok temporalis, aksilaris, dan
'emoralis"
7
B. Tem$at 7an >aktu Penelitian
Dokasi penelitian ini adalah di ruang ,, C, dan F 6%.D 7angaya
Denpasar dengan alasan angka ke$adian dan $umlah penderita obser*asi 'ebris
terdapat pada ruangan 4 ruangan tersebut &ukup banyak# 1enelitian ini akan
dilaksanakan selama bulan mulai tanggal 1 Desember !1! sampai dengan
3! 3anuari !11#
C. "erangka "erja
Hambar 3#1 E 2erangka ker$a e'ekti'itas kompres hangat pada area temporalis,
a@ilaris, dan 'emoralis terhadap penurunan suhu tubuh pasien
obser*asi 'ebris di ruang ,, C, dan F 6%.D 7angaya Denpasar
Gasil perbedaan
penurunan suhu tubuh
1enya$ian Gasil
1enetapan sampel
(kriteria inklusi"
,nalisis
Data
,nalisis
Data
Lbser*asi E
%uhu 6ektal
Lbser*asi E
%uhu 6ektal
2ompres hangat
di +emporalis
2ompres hangat di
,ksilaris
2elompok 1
(nO1!"
2elompok
(nO1!"
1opulasi
,nalisis
Data
Lbser*asi E
%uhu 6ektal
2ompres hangat di
Femoralis
2elompok 3
(nO1!"
0
D. P#$ulasi 7an !am$el Penelitian
&. P#$ulasi
1opulasi adalah setiap sub$ek (misalnyaJ manusia, pasien" yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan (:ursalam, !!3"# 1opulasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien dengan kasus obser*asi 'ebris di ruang
,, C, dan F 6%.D 7angaya Denpasar#
'. !am$el
%ampel adalah bagian populasi ter$angkau yang dapat
dipergunakan sebagai sub$ek penelitian melalui sampling (:ursalam,
!!3"# 1ada penelitian ini sampel yang diambil adalah pasien dengan
kasus obser*asi 'ebris di ruang ,, C, dan F 6%.D 7angaya Denpasar
yang disesuaikan dengan kriteria inklusi#
). Besar sam$el
(erdasarkan data dari rekam medik di -C. 6%.D 7angaya
Denpasar, didapatkan populasi pasien (1G yang men$alani operasi open
prostatectomy selama bulan 3anuari 4 Desember !!5 se$umlah 1!0 kasus
dan $umlah rata 4 rata kasus setiap bulan sebanyak 5 kasus# 2arena
keterbatasan $umlah populasi, maka besar sampel diambil dari keseluruhan
sub$ek penelitian yang didapatkan selama periode pengumpulan data (total
sampling"#
*. !am$ling
5
%ampling adalah proses dalam menyeleksi porsi dari populasi
untuk dapat me8akili populasi (:ursalam, !!3"# 1enelitian ini
menggunakan teknik nonprobability dengan metode total sampling, yaitu
suatu &ara pengambilan sampel dengan mengambil keseluruhan dari
$umlah populasi yang ada (:otoatmod$o, !!"# %ehingga dalam penelitian
ini diambil sampel pasien dengan kasus obser*asi 'ebris di ruang ,, C, dan
F 6%.D 7angaya Denpasar yang seluruhnya di$adikan sub$ek penelitian#
E. enis 7an Cara Pengum$ulan Data
&. enis Data
3enis data yang digunakan adalah data primer yaitu materi atau
kumpulan 'akta yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti pada saat
berlangsungnya suatu penelitian (,rikunto, !!"# Data tersebut diperoleh
peneliti selama periode penelitian dari hasil obser*asi sub$ek penelitian
yang didokumentasikan pada lembar obser*asi penelitian#
'. Instrumen Penelitian
1engumpulan data pada penelitian ini menggunakan pedoman
obser*asi suhu tubuh dan standar operasional prosedur kompres hangat,
yang diadaptasi dari berbagai sumber re'erensi tentang asuhan
kepera8atan pada pasien dengan obser*asi 'ebris#
). Pr#se7ur Pengum$ulan Data
%ebelum pengumpulan data dilakukan, peneliti menga$ukan
permohonan kepada Direktur 6%.D 7angaya Denpasar dan 2epala
6uangan -C., untuk mendapatkan persetu$uan penelitian, peneliti $uga
3!
menga$ukan permohonan i$in pada responden yaitu pasien obser*asi 'ebris
sebagai sub$ek penelitian#
%etelah mendapatkan i$in dari instansi yang terkait dan responden,
peneliti melakukan pengumpulan data# 1engumpulan data dilakukan
dengan melakukan obser*asi suhu tubuh per rektal sebelum dilakukan
inter*ensi kompres hangat# 2ompres dilakukan pada masing 4 masing
kelompok area temporalis, aksilaris, dan 'emoralis selama 3 @ 15 menit
dengan $eda 5 menit# 2emudian diukur suhu per rektal dan dilakukan
analisis data#
(. Peng#lahan 7an Analisis Data
%etelah data terkumpul, kemudian dilakukan pengelompokan
*ariabel independen dan *ariabel dependen# Data tersebut dianggap
memenuhi syarat apabila seluruh data telah terisi dengan lengkap dan $elas
(editing"# Data tersebut selan$utnya diberi tanda khusus (coding" untuk
menghindari pen&antuman identitas atau menghindari adanya kesalahan
dan duplikasi data yang masuk#
%etelah proses coding selesai dilan$utkan dengan tabulasi dalam
bentuk tabel sesuai dengan *ariabel yang diukur untuk mengetahui
hubungan tingkat kepatenan aliran &airan irigasi dengan ke$adian obstruksi
bekuan darah (clotting" pada pasien pas&a operasi open prostatectomy#
Data kuantitati' yang diperoleh dari lembar obser*asi dilakukan analisis
dengan komputer program %1%%, menggunakan u$i Wilcoxon Sign ank
!est, dengan tingkat kemaknaan pN!,!5# 3ika hasil u$i statistik
menun$ukkan pN!,!5 maka G
!
ditolak dan hipotesis penelitian (G
1
"
31
diterima, yang berarti ada beda antara pemberian kompres hangat terhadap
penurunan suhu# Gasil masing 4 masing kelompok kemudian
dibandingkan untuk mengetahui signi'ikansi dan e'ekti'itas kompres
hangat pada area temporalis, aksilaris, dan 'emoralis#
;. Etika Penelitian
,pabila manusia di$adikan sebagai sub$ek suatu penelitian, hak
sebagai manusia harus dilindungi (:ursalam, !!1"# %ebelum dilakukan
pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu menga$ukan permohonan i$in yang
disertai proposal penelitian# %etelah mendapat persetu$uan, peneliti memulai
melakukan obser*asi# 1enelitian ini menekankan masalah etik sebagai
berikut E
1# Dembar 1ersetu$uan 6esponden ("nformed #onsent"
%ebelum men$adi responden, peneliti men$elaskan maksud dan
tu$uan penelitian# %etelah responden mengerti maksud dan tu$uan
penelitian, responden atau keluarga yang bertanggung $a8ab
menandatangani lembar persetu$uan# 3ika responden menolak untuk diteliti
maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak klien#
# +anpa 1en&antuman :ama 6esponden ($nonimity"
.ntuk men$aga kerahasiaan identitas sub$ek, peneliti tidak akan
men&antumkan nama sub$ek pada lembar pengumpulan data (kuesioner"
yang diisi oleh sub$ek# Dembar hanya diberi nomor kode tertentu#
3# 2erahasiaan Data 6esponden (#onfidentiality"
2erahasiaan in'ormasi yang telah diberikan oleh responden
di$amin oleh peneliti# Data hanya akan disa$ikan kepada kelompok tertentu
yang berhubungan dengan penelitian ini
3
H. "eter%atasan
1 -nstrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa lembar
obser*asi yang diadaptasi dari tin$auan teori belum diketahui *aliditas dan
reliabilitasnya#
2 Feasibility yaitu dalam melaksanakan penelitian terdapat adanya
pertimbangan mengenai keterbatasan 8aktu dan sub$ek penelitian yang
diambil berdasarkan total sampling#
33
DA(TAR PU!TA"A
,rikunto, %# (!!"# %rosedur %enelitian& Suatu %endekatan %raktek& 'disi evisi
(# 3akarta E 1+# 6ineka Cipta#
Cor8in, I# 3# (!!1"# )uku Saku %atofisiologi# 3akarta E IHC#
Doengoes, <# (!!!"# encana $suhan *eperawatan# 3akarta E IHC#
Hanong, 7# F# (!!!"# Fisiologi *edokteran& 'disi +,# 3akarta E IHC#
-gnata*i&ius, D# > Dinda 7# (!!"# -edical Surgical .ursing& #ritical !hinking
for #olaborative #are& /
th
'dition& (olume "0 :e8 /ork E 7(# %aunders
Company#
:otoatmod$o, %# (!!"# -etodologi %enelitian *esehatan& 'disi evisi# 3akarta E
1+# 6ineka Cipta#
:ursalam# (!!3"# *onsep dan %enerapan -etodologi %enelitian "lmu
*eperawatan# 3akarta E 1+# %alemba <edika#
:ursalam > 1ariani %# (!!1"# %endekatan %raktis -etodologi iset
*eperawatan# 3akarta E CF# %agung %eto#
1erry, ,# > 1otter, 1# (!!"# #linical .ursing Skill and !echni1ues& 2
th
'dition0
%t# Douis E <osby Company#
/ohmi, I# (!!0"# 2ompres Gangat# +anggal 1 Februari !1!, $am !#!! 7-+,#
http344nursingbegin0com4kompres-hangat4
%mith, %# F# (!!9"# #linical .ursing Skill& )asic to $dvance Skill& 5
th
'dition0
:e8 3ersey E 1earson 1renti&e-Gall#
%mlet)er, %# (!!"# *eperawatan -edikal )edah )runner 6 Suddarth0 3akarta E
IHC#
7hite, D# > Hena D# (!!"# -edical Surgical .ursing& an "ntegrated $pproach&
7
nd
'dition0 :e8 /ork E Delmar-+hompson Dearning#

You might also like