You are on page 1of 8

Zubir et al.: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan .

244
KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN
PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

Zubir Marsuni
1)
, St. Subaedah
1)
, dan Fauziah Koes
2)

1) Universitas Muslim Indonesia
2) Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros


ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk: 1) mengkaji potensi pupuk hijau Crotalaria juncea dan
Calopogonium muconoides sebagai sumber bahan organik, 2) menganalisis pengaruh
pemupukan N dan P terhadap pertumbuhan tanaman jagung, 3) menganalisis pengaruh pupuk
hijau C. juncea dan C. muconoides dalam meningkatkan ketersediaan hara tanah bagi
pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Agustus 2012
menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah
penggunaan C. juncea dan C. muconoides sebagai sumber pupuk hijau yang terdiri dari tiga
taraf yaitu tanpa pupuk hijau (BO), pupuk hijau dari tumbuhan C. juncea (B1), pupuk hijau dari
tumbuhan C. muconoides (B2). Faktor kedua adalah perlakuan pemupukan N dan P yang
terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa pemupukan N dan P (PO), pemupukan 67,5 kg N/ha + 36 kg
P
2
O
5
/ha (P1), pemupukan 135 kg N/ha + 72 kg P
2
O
5
/ha (P2). Hasil penelitian menunjukkan
pupuk hijau C. juncea mempunyai potensi yang lebih baik untuk dijadikan sumber unsur hara N
dan P dibandingkan pupuk hijau C. muconoides oleh karena mampu meningkatkan
ketersediaan N total tanah sebesar 63,6% (N total tanah tanpa pupuk hijau 0,2% dan dengan
pemberian pupuk hijau 0,4%) dan P tersedia sebesar 24,8% (P tersedia tanpa pupuk hijau
8.520 ppm dan dengan pemberian pupuk hijau 10.630 ppm). Pemupukan N dan P dengan
dosis 135 kg N/ha + 72 kg /ha memberikan pertumbuhan tanaman jagung yang terbaik yang
diperlihatkan oleh tanaman yang lebih tinggi, daun lebih banyak dan kandungan klorofil lebih
banyak. Interaksi antara pupuk hijau C. juncea dengan pemupukan 67,5 kg N/ha dan 36 kg
/ha menghasilkan pertumbuhan tanaman jagung yang lebih tinggi.

Kata kunci: tanaman jagung, pupuk hijau, pemupukan, nitrogen dan phospor.


PENDAHULUAN
Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia
yang permintaannya terus meningkat sejalan dengan perkembangan industri pangan.
Permintaan jagung yang tinggi membutuhkan suatu usaha agar Indonesia dapat
memenuhi kebutuhan jagung yang tinggi tersebut yaitu dengan cara peningkatan
produksi jagung. Salah satu upaya peningkatan produksi jagung di Indonesia dapat
dilakukan diantaranya melalui intensifikasi yaitu penggunaan varietas unggul baru,
memperbanyak populasi tanaman per hektar serta penggunaan pupuk yang efektif
dan efisien, serta ekstensifikasi dengan memperluas lahan pertanian jagung.
Pemupukan tanaman jagung dapat menggunakan pupuk organik maupun
anorganik. Penggunaan pupuk anorganik pada umumnya untuk meningkatkan hasil
Seminar Nasional Serealia, 2013
245
produksi, walaupun pada kenyataannya tidak selalu diikuti oleh peningkatan hasil.
Pemupukan N dan P merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
peningkatan hasil jagung. Penggunaan pupuk N dan P secara terus menerus tanpa
diimbangi dengan pemberian bahan organik dapat merusak sifat fisik tanah.
Pemberian bahan organik seperti pupuk hijau dari famili leguminoceae, dapat
memperbaiki sifat fisik tanah, menyuplai bahan organik, menambah nitrogen dan
posfor serta dapat memperbaiki kehidupan jasad renik tanah.
Hal penting yang perlu diperhatikan pada pemberian pupuk organik adalah jenis
tanah dan bahan organik yang akan digunakan. Aplikasi yang tepat dan benar maka
akan diperoleh efisiensi dan efektifitas pemupukan. Sugito et al. (1995) menambahkan
bahwa bahan organik tanah umumnya tidak bersifat stabil, perubahan ke dalam bentuk
senyawa yang lebih sederhana secara cepat atau lambat akan terjadi di dalam tanah.
Menurut Hardjowigeno (2007) bahwa pengaruh bahan organik terhadap sifat fisik
tanah dan akibatnya terhadap pertumbuhan tanaman adalah: 1) sebagai granulator
yaitu memperbaiki struktur tanah 2) sumber unsur hara N, P, S dan unsur hara mikro
3) menambah kemampuan tanah untuk menahan air 4) sumber energi
mikroorganisme.
Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh pupuk hijau C. juncea dan C.
muconoides dalam meningkatkan ketersediaan hara N dan P bagi pertumbuhan
tanaman jagung, menganalisis pengaruh pemupukan N dan P terhadap pertumbuhan
tanaman jagung, dan menganalisis pengaruh interaksi pupuk hijau C. juncea dan C.
muconoides dengan pemberian pupuk N dan P dalam memperbaiki pertumbuhan
tanaman jagung.

METODE PENELITIAN
Percobaan ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas
Muslim Indonesia (UMI) Makassar pada bulan Mei sampai Agustus 2012.
Percobaan ini dirancang dengan rancangan acak lengkap pola faktorial dua
faktor. Faktor pertama (I) adalah penggunaan pupuk hijau C. juncea dan C.
muconoides sebagai sumber pupuk hijau yang terdiri dari 3 taraf yaitu:
B
0
= Tanpa Pupuk Hijau
B
1
= Pupuk Hijau dari tumbuhan C. juncea
B
2
= Pupuk Hijau dari tumbuhan C. muconoides

Zubir et al.: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan .
246
Faktor kedua (II) adalah perlakuan pemupukan N dan P yang terdiri dari tiga
taraf yaitu :
P
0
= Tanpa pemupukan N dan P
P
1
= pemupukan 67,5 kg N/ha + 36 kg P2O5 /ha
(0,52 g N /polybag + 0,35 g SP 36 /polybag)
P
2
= pemupukan 135 kg N/ha + 72 kg P2O5 /ha.
(1,05 g N /polybag + 0,7 g SP 36 /polybag)
Dari kedua faktor diperoleh 9 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali
sehingga diperoleh 27 unit percobaan . Adapun kombinasi perlakuan adalah sebagai
berikut:
B
0
P
0

B
0
P
1

B
0
P
2

B
1
P
0

B
1
P
1

B
1
P
2

B
2
P
0

B
2
P
1

B
2
P
2


Parameter Pengamatan
Komponen pertumbuhan tanaman jagung yang mencakup tinggi tanaman,
jumlah daun dan luas daun pada umur 8 minggu setelah tanam, bobot kering
oven tanaman pada umur 8 minggu setelah tanam
Umur anthesis (tanaman telah menghasilkan tepung sari) dan umur
silking (umur keluar rambut panjang 2 cm atau lebih).
Kandungan klorofil (unit) daun diukur pada daun ke tiga, ke lima dan ke tujuh
dari daun bendera dengan alat SPAD chlorophyll meter.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Tinggi Tanaman
Analisis data tinggi tanaman jagung pada umur 8 MST menunjukkan bahwa
perlakuan pupuk hijau dan pemupukan N dan P secara interaksi antara keduanya
berpenganruh nyata sampai sangat nyata.
Hasil uji lanjutan BNT pada Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian pupuk
hijau C. muconoides dan interansinya dengan pemupukan 67,5 kg N/ha + 36 kg P
P
2
O
5
/ha diperoleh tinggi tanaman yaitu 180,60 cm dan berbeda nyata dengan
perlakuan tanpa pupuk hijau dengan pemberian pupuk N dan P dengan dosis yang
sama tetapi tidak berbeda nyata dengan pemberian pupuk hijau C. juncea dan
interaksinya dengan pemupukan N dan P dengan dosis yang sama.

Seminar Nasional Serealia, 2013
247
Tabel 1. Tinggi tanaman jagung pada umur 8 MST dengan pemberian pupuk hijau
disertai pemupukan N dan P

Pupuk hijau
Tinggi Tanaman (cm)
Tanpa
Pemupukan
N & P
67,5 kg N/ha +
36 kg P2O5/ha
135 kg N/ha +
72 kg P2O5/ha
Tanpa pupuk hijau

C. juncea


C. muconoides

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris (a,b) dan pada kolom (x,y) yang
sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT taraf 0,05


Jumlah Daun
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah daun terbanyak (14,78 helai)
pada pemupukan 135 kg N/ ha + 76 kg P
2
O
5
/ha dan berbeda nyata dengan dosis yang
lebih rendah dan tanpa pemupukan.

Tabel 2. Rata-rata jumlah daun tanaman jagung pada umur 8 MST dengan pemberian
pupuk hijau disertai pemupukan N dan P

Pupuk hijau
Jumlah Daun (helai)
Tanpa Pemupukan
N & P
67,5 kg N/ha +
36 kg P2O5/ha
135 kg N/ha +
72 kg P2O5/ha
Tanpa pupuk hijau 13,00 14,33 14,33
C. juncea 13,33 14,00 15,00
C. muconoides 14,33 13,67 15,00
Rata-rata 13,56 b 14,00 b 14,78 a
Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT taraf 0,05

Luas Daun
Hasil analisis data luas daun menunjukkan bahwa pupuk hijau berpengaruh
nyata. Uji lanjutan BNT pada Tabel 3 menunjukkan bahwa pupuk hijau C. juncea
diperoleh rata-rata luas daun yang lebih luas yaitu 570,91 cm dan rata-rata luas daun
yang sempit diperoleh pada perlakuan tanpa pemberian pupuk hijau yaitu 494,66 cm.


Zubir et al.: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan .
248
Tabel 3. Pengaruh pemberian pupuk hijau disertai pemupukan N dan P terhadap luas daun
tanaman jagung pada umur 8 MST

Pupuk hijau
Luas Daun
Tanpa
Pemupukan
N & P
67,5 kg N/ha +
36 kg P2O5/ha
135 kg N/ha+
72 kg P2O5/ha
Rata
Tanpa pupuk hijua 478,14 501,88 503,96 494,66 b
C. juncea 561,26 595,93 555,55 570,91 a
C. muconoides 556,33 505,73 502,44 521,50 ab
Rata-rata 531,91 534,51 520,65

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT taraf 0,05


Biomas Tanaman
Rata-rata hasil biomas tertinggi pada perlakuan pupuk hijau C. juncea disertai
pemupukan 135 kg N/ha + 72 kg P2O5/ha yaitu 53,07 kg (B1P2), sedangkan hasil
pengamatan rata-rata yang terendah adalah tanpa perlakuan pupuk hijau dan tanpa
pemupukan N dan P yaitu 41,60 kg (B0P0) sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1.















Gambar 2. Biomas tanaman jagung dengan pemberian pupuk hijau
disertai pemupukan N dan P


Umur Berbunga Jantan dan Betina
Hasil pengamatan rata-rata umur anthesis (hari) dan silking menunjukkan tidak
ada pengaruh yang nyata dari pemberian pupuk hijau maupun pemupukan N dan P.
Rata-rata umur anthesis dan silking dapat dlihat pada gambar 2 yang tercepat
adalah pada perlakuan pupuk hijau C. juncea disertai pemberian 135 kg N/ha +72 kg
P
2
O
5
/ha yaitu 54,50 hari (B1P2), sedangkan yang paling lambat adalah perlakuan
pupuk hijau C. muconoides disertai 135 kg N/ha ditambah dengan 72 kg P
2
O
5
/ha yaitu
62.00 hari.

Seminar Nasional Serealia, 2013
249











Gambar 2. Pengamatan rata-rata umur anthesis (hari) dan silking (hari)
tanaman jagung dengan pemberian pupuk hijau disertai
pemupukan N dan P.

Kandungan klorofil tanaman
Analisis data kandungan klorofil pada daun tanaman jagung umur 8 mst
menunjukkan bahwa pemberian pupuk hijau, pemupukan N dan P serta interaksinya
antara keduanya berpengaruh nyata sampai sangat nyata.
Rata-rata kandungan klorofil daun tanaman jagung dapat dilihat pada Tabel 4
menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertinggi yaitu diperoleh pada perlakuan pemberian
pupuk hijau C. juncea dan interaksinya dengan pemupukan 135 kg N/ha + 72 kg
P2O5/ha dengan kandungan klorofil yang dihasilkan 37,93 unit.

Tabel 4. Kandungan klorofil daun tanaman jagung pada umur 8 MST dengan
pemberian pupuk hijau disertai pemupukan N dan P

Pupuk hijau
Kandungan Khlorofil (unit)
Tanpa
Pemupukan
N + P
67,5 kg N/ha + 36
kg P
2
O
5
/ha
135 kg N/ha +
72 kg P
2
O
5
/ha
Tanpa pupuk hijau

C. juncea


C. muconoides


Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris (a,b) dan pada kolom (x,y) yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT taraf 0,05

Pada pengamatan jumlah daun (Tabel 2) menunjukkan bahwa pemupukan N
dan P dengan dosis yang lebih tinggi yaitu 135 kg N/ha + 72 kg P
2
O
5
/ha diperoleh
daun yang lebih banyak yaitu 14,78 helai.
Zubir et al.: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan .
250
Nitrogen merupakan unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan vegetatif
tanaman terutama daun, pertambahan tunas dan menambah tinggi tanaman (Jumin
2002). Tersedianya nitrogen maka tanaman akan membentuk bagian-bagian vegetatif
yang cepat, yang disebabkan karena jaringan meristem yang akan melakukan
pembelahan sel, perpanjangan dan pembesaran sel-sel baru dan protoplasma
sehingga pertumbuhan tanaman berlangsung dengan baik.
Fosfor (P) merupakan unsur hara makro esensial yang berperan penting dalam
penyediaan energi kimia yang dibutuhkan pada hampir semua kegiatan metabolisme
tanaman. Secara umum peranan P dalam tanaman adalah mempercepat pertumbuhan
akar semai, mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi
tanaman dewasa (Sutedjo 1995).
Peningkatan N total tanah dan P tersedia ini sangat membantu pertumbuhan
tanaman jagung, karena N dan P merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah besar. N berperan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman,
menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau,
meningkatkan kadar protein dalam jaringan tanaman, meningkatkan kualitas tanaman
penghasil daun-daunan, meningkatkan berkembangnya mikro-organisme di dalam
tanah. Sebagaimana diketahui hal itu penting sekali bagi kelangsungan pelapukan
bahan organik (Sutedjo 2002). P berperan dalam mempercepat pertumbuhan akar
semai, mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi
tanaman dewasa pada umumnya, mempercepat pembungaan dan pemasakan buah,
biji atau gabah dan meningkatkan produksi biji-bijian.
Pada parameter kandungan klorofil (Tabel 4) menunjukkan bahwa kandungan
klorofil meningkat dengan pemberian pupuk hijau dan meningkatnya dosis pemupukan
N dan P. Meningkatnya kandungan klorofil ini tidak terlepas dari pengaruh pupuk hijau
yang memperbaiki sifat fisik tanah melalui perbaikan bulk densyti tanah dan
membaiknya sifat kimia tanah, utamanya kandungan N total tanah, dan juga tambahan
hara N dan P dari pemupukan yang diberikan. Klorofil merupakan organ fotosintesis
yang disusun oleh unsur N, sehingga pemupukan N berpengaruh besar terhadap
pembentukan klorofil, kandungan klorofil yang tinggi akan menghasilkan pertumbuhan
tanaman yang pesat, dan ini diperlihatkan pertumbuhan tanaman jagung melalui
parameter tinggi tanaman yang lebih baik.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi pada
parameter tinggi tanaman yang menunjukkan bahwa pemberian pupuk hijau apakah itu
C. juncea maupun C. muconoides dengan pemberian pupuk N dan P baik dosis
rendah maupun tinggi diperoleh tanaman yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan
Seminar Nasional Serealia, 2013
251
dosis yang sama tetapi tanpa pemberian pupuk hijau. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Fahdiana dan Nawir (2006), yang menyatakan bahwa makin tinggi takaran
N, pupuk hijau dan pupuk kandang yang diberikan maka semakin tinggi tanaman.
Selanjutnya Subaedah (2006) menemukan dalam hasil penelitiannya bahwa
pemupukan nitrogen sebesar 45-90 kg/ha berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman
yang diperoleh antara 187,52-197,10 cm bilamana dibandingkan dengan tanpa
pemupukan nitrogen yang hanya menghasilkan tinggi tanaman sebesar 171,92 cm.

KESIMPULAN
1. Pupuk hijau C. juncea mempunyai potensi yang lebih baik untuk dijadikan sumber
unsur hara N dan P dibandingkan pupuk hijau C. muconoides. C. juncea mampu
meningkatkan ketersediaan N total tanah sebesar 63,6% (N total tanah tanpa
pupuk hijau 0,2% dan dengan pupuk hijau 0,4%) dan P tersedia sebesar 24,8% (P
tersedia tanpa pupuk hijau 8.520 ppm dan dengan pemberian pupuk hijau 10.630
ppm).
2. Pemupukan N dan P dengan dosis 135 kg N/ha + 72 kg P
2
O
5
/ha memperlihatkan
pertumbuhan tanaman terbaik yang diperlihatkan oleh tanaman lebih tinggi, daun
dan kandungan klorofil lebih banyak.
3. Interaksi antara pupuk hijau C. juncea dengan pemupukan sebanyak 67,5 kg
N/ha dan 36 kg P
2
O
5
/ha menghasilkan pertumbuhan tanaman jagung yang lebih
tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Fahdiana, M.A. Nawir. 2006. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Melalui
Pemberian N-urea dan Pupuk Organik. Prosiding, Seminar dan Lokakarya
Nasional. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.
Hardjowigeno, S., 2007. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
H.B. Jumin. 2002. Agronomi. Raja Grafindo Persada
Subaedah, St. 2006. Pengaruh Pengelolaan Tanah dan Pemupukan Nitrogen.
Prosiding, Seminar dan Lokakarya Nasional. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Departemen Pertanian.p. 289-295
Sugito, Y.Y. Nuraini dan E. Nihayati. 1995. Sistem Pertanian Organik Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Pp.40-79.
Sutedjo, M.M. 1995. Pupuk dan cara pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. P. 1-19

You might also like