You are on page 1of 18

PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP ROA

PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL


YANG GO PUBLIC


RANGKUMAN SKRIPSI





Oleh :

EMI ISMAWATI
2007210043





SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2011


PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

Nama : Emi Ismawati
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 26 Maret 1989
N.I.M : 2007210043
Jurusan : Manajemen
Program Pendidikan : Strata 1
Konsentrasi : Manajemen Perbankan
J u d u l : Pengaruh Kinerja Keuangan Bank terhadap ROA
pada Bank Umum Swasta Nasional yang Go Public.

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,
Tanggal : ..


Drs. Sudjarno Eko Supriyono, M.M


Ketua Jurusan Manajemen,
Tanggal : ..


Mellyza Silvy, S.E., M.Si.




1. Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan ekonomi saat ini membuat semakin banyak pula
kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga dalam memenuhi kebutuhan
tersebut sangat diperlukan sumber dana. Hal ini berkaitan dengan fungsi Bank
yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut
ke masyarakat dalam bentuk kredit dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat luas.
Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang saat ini berada dalam
persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu, untuk unggul dan bertahan dalam
persaingan maka Bank harus memelihara kepercayaan masyarakat dengan cara
senantiasa menjaga kinerja kesehatannya dengan baik dan dapat memenuhi
ketentuan prudential banking regulation dengan baik.
Untuk mengukur kinerja tingkat kesehatan perbankan umumnya dengan
menggunakan 6 aspek penilaian yaitu CAMELS (capital, assets quality,
management, Earnings, Liquidity, Sensitifty to market risk). Hal ini menunjukkan
bahwa rasio keuangan tersebut bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan
perbankan dan bermanfaat dalam memprediksi laba suatu bank. ROA merupakan
indikator untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan atau
laba secara keseluruhan.
Dalam penelitian ini, rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam
mengukur kinerja keuangan bank diantaranya likuiditas, kualitas aktiva,
solvabilitas, efisiensi, dan sensitifitas.

1

3



2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dengan ini penulis dapat merumuskan permasalahan diantaranya sebagai berikut :
1. Apakah LDR, IPR, APB, PPAP, AU, BOPO, PR, IRR dan PDN secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank
Umum Swasta Nasional yang Go Public ?
2. Apakah LDR, IPR, AU, dan PR secara parsial mempunyai pengaruh positif
yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional yang Go
Public ?
3. Apakah APB, PPAP, dan BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif
yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional yang Go
Public ?
4. Apakah IRR dan PDN secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap
ROA pada Bank Umum Swasta Nasional yang Go Public ?
5. Diantara Sembilan variabel tersebut, manakah yang mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap tingkat Return On Asset (ROA) pada Bank Swasta
Umum Swasta Nasional yang Go Public?

3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh LDR, IPR, APB, PPAP, AU,
BOPO, PR, IRR dan PDN secara simultan terhadap ROA pada Bank umum
Swasta Nasional yang Go Public.
2


2. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh positif LDR, IPR, AU, dan PR
secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional yang Go
Public.
3. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif APB, PPAP, BOPO secara
parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional yang Go Public.
4. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh IRR dan PDN secara parsial
terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional yang Go Public.
5. Mengetahui diantara kesembilan variabel tersebut, yang mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap tingkat Return On Asset (ROA) pada Bank Umum
Swasta Nasional yang Go public.

4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Bank :
Sebagai salah satu pertimbangan dalam usahanya untuk mengatasi masalah
yang sedang dihadapi serta sebagai salah satu pegangan dalam mengambil
keputusan yang berkaitan dengan tingkat profitabilitas bank umum swasta
nasional yang Go public.
2. Bagi peneliti :
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam bidang perbankan
terutama yang berkaitan dengan penelitian kinerja bank umum swasta nasional
yang Go public terhadap tingkat profitabilitas (ROA).


3


3. Bagi pembaca :
Memberikan gambaran serta informasi bagi pembaca lain sebagai dasar untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut.
4. Bagi STIE Perbanas :
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai penambahan perbendaharaan koleksi
kepustakaan dan sebagai alat pembanding atau bahan acuan bagi semua
mahasiswa yang akan mengambil judul yang sama untuk bahan penelitian.
5. Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini, menjelaskan jenis penelitian yang akan dilakukan.
Jenis penelitian ini dapat ditinjau dari dua aspek yaitu:
1. Apabila dilihat dari tingkat eksplanasi, penelitian ini termasuk penelitian
assosiatif karena penelitian ini merupakan penelitian yang mencari hubungan
antara satu variabel dengan variabel lain, yaitu simetris, kausal dan interaktif.
2. Apabila dilihat dari jenis data yang dianalisis, penelitian ini termasuk
penelitian kuantitatif karena data yang dianalisis pada penelitian ini adalah
data kuantitatif.
6. Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada aspek tinjauan pengaruh kinerja keuangan
Bank terhadap ROA dengan subyek penelitian yang diambil adalah Bank Swasta
Nasional Yang Go Public. Periode penelitian ini adalah setiap triwulanan mulai
triwulan I tahun 2006 sampai dengan triwulan IV tahun 2009.


4


7. Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan
variabel tergantung. Variabel bebas atau independent variabel terdiri dari:
Loan to Deposit Ratio (LDR) : X
1

Investing Policy Ratio (IPR) : X
2

Aktiva produktif bermasalah (APB) : X
3

Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) : X
4

Asset Utilization (AU) : X
5

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) : X
6

Primary Ratio (PR) : X
7
Interest Rate Ratio (IRR) : X
8

Posisi Devisa Netto (PDN) : X
9

Variabel tegantung atau dependent variabel dalam penelitian ini adalah
Return On Asset (ROA) : Y
8. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Swasta
Nasional yang Go Public. Pada penelitian ini tidak menganalisis semua anggota
populasi namun hanya menganalisis anggota populasi yang terpilih sebagai
sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yaitu sampel yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu
sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan.
5

3



Adapun kriteria yang digunakan daalam penelitian ini adalah Bank Umum
Swasta Nasional yang Go Public yang masih beroperasi sampai saat ini dan
memiliki total asset per Desember 2009 antara 50 triliun sampai 100 triliun.
Berdasarkan kriteria tersebut maka sampel yang terpilih dalam penelitian
ini adalah Bank Danamon, Bank Internasional Indonesia, Bank Pan Indonesia, dan
Bank Permata.
9. Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
berupa laporan keuangan Publikasi bank yag didapat dari situs Bank Indonesia
pada triwulanan mulai triwulan I tahun 2006 sampai dengan triwulan IV tahun
2009. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode dokumenter yaitu pengumpulan data berupa laporan keuangan
Bank Umum Swasta Nasional yang Go Public yang dipublikasikan.
10. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis
statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian
tentang deskripsi variabel-variabel penelitian. Sedangkan analisis statistik
digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Teknik analisis statistik yang
digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Melakukan analisis regresi
b. Melakukan Uji f (Uji simultan)
c. Melakukan Uji t (Uji parsial)
6


11. Ringkasan Hasil Penelitian
Setelah menghitung seluruh rasio keuangan dari variabel bebas,
maka dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan program
SPSS ver. 11,5 for windows, maka dapat dilakukan analisis statistik yang
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh hubungan antara variabel bebas yang meliputi LDR (X
1
), IPR (X
2
),
APB (X
3
), PPAP (X
4
), AU (X
5
), BOPO (X
6
), PR (X
7
), IRR (X
8
), PDN (X
9
)
terhadap ROA (Y). Untuk mempermudah dalam menganalisa regresi linier
berganda, berikut ini peneliti akan menyajikan hasil pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS ver. 11,5 for windows diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.11
KOEFISIEN REGRESI LINIER BERGANDA







Sumber hasil pengolahan spss, lampiran 12

Variabel Penelitian Koefisien Regresi
LDR -0,003
IPR -0,002
APB -0,054
PPAP -0,003
AU 0,058
BOPO -0,119
PR 0.011
IRR -0,019
PDN 0,003
R Square = 0,936
Sig. F= 0,000
Konstanta= 0,142
F hit= 87,322
Adjusted R square = 0,925
7


Berdasarkan Tabel 4.11 hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat
diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 0,142 0,003 X
1
0,002 X
2
0,054 X
3
0,003 X
4
+ 0,058 X
5
0,119 X
6
+
0,011 X
7
0,019 X
8
+ 0,003 X
9
+ ei
2. Uji F ( Uji Simultan )
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas LDR (X
1
), IPR(X
2
),
APB (X
3
), PPAP (X
4
), AU (X
5
), BOPO (X
6
), PR (X
7
), IRR (X
8
), PDN (X
9
)

secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantung ROA
(Y). Adapun pengujian hipotesis koefisien regresi secara simultan adalah sebagai
berikut :
a) = 0,05 dengan df pembilang (df1) = k =9 dan
penyebut (df2) = n-k-1 = 64-9-1 = 54 sehingga F
tabel
sebesar 2,0585
b) Berdasarkan perhitungan SPSS maka diperoleh nilai F
hitung
sebesar 87,322




Gambar 4.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Uji F
c) Dari tabel F dengan = 0,05 dengan derajat pembilang = 9 dan derajat bebas
penyebut = 54 diperoleh nilai f
tabel
= 2,0585 sedangkan f
hitung
= 87,322dengan
demikian f
hitung
= 87,322 > f
tabel
= 2,0585 dan nilai signifikansi f yang lebih
kecil dari nilai yaitu 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H
0
ditolak dan
Daerah penerimaan H
0

Daerah penolakan H
0


f
tabel
2,0585 f
hitung
87,322

8


H
1
diterima. Artinya keseluruhan variabel bebas secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantung (Y).
d) Koefisien determinasi atau R Square sebesar 0,936. Hal ini menunjukkan 93,6
persen perubahan pada variabel tergantung (Y) disebabkan oleh variabel bebas
secara simultan. Sedangkan sisanya 6,4 persen disebabkan variabel
pengganggu di luar model yaitu variabel variabel lain yang tidak
dimasukkan kedalam variabel bebas yang sebenarnya turut mempengaruhi
variabel tergantung (Y).
e) Koefisien korelasi (R) menunjukkan angka sebesar 0,967 yang
mengindikasikan bahwa variabel bebas secara simultan memiliki hubungan
yang cukup kuat dengan variabel tergantung.
3. Uji t ( Uji Parsial )
Uji t digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh variabel bebas (X
1
, X
2

,X
3
,X
4
, X
5
, X
6
,X
7
, X
8
, X
9
) secara parsial terhadap variabel tergantung Y.
Dengan menggunakan perhitungan program SPSS ver. 11,5 for
windows,diperoleh perhitungan uji t yang terdapat pada tabel berikut ini
Tabel Hasil Analisis Uji t & Koefisien Determinasi Parsial
Variabel T hitung T tabel R r Kesimpulan
LDR -0,568 1,6736 -0,077 0,005929 Ho Diterima
IPR -0,437 1,6736 -0.059 0,003481 Ho Diterima
APB -1,738 -1,6736 -0,230 0,0529 Ho Ditolak
PPAP -2,119 -1,6736 -0,277 0,076729 Ho Ditolak
AU 3,545 1,6736 - 0,435 0,189225 Ho Ditolak
BOPO -16,978 -1,6736 -0,918 0,842724 Ho Ditolak
PR 0,579 1,6736 0,079 0,006241 Ho Diterima
IRR -2,217 2,0049 -0,289 0,083521 Ho Ditolak
PDN 1,616 2,0049 0,215 0,046225 Ho Diterima
Sumber : Hasil pengolahan SPSS
9


12. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menggunakan program
SPSS, maka dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut :
a. Hubungan LDR dengan ROA
Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa LDR memiliki
koefisien regresi yang negatif yang berarti LDR memiliki hubungan berlawanan
dengan ROA. Hasil ini tidak sesuai dengan teori bahwa LDR memiliki hubungan
yang searah dengan ROA. Ketidaksesuaian ini dikarenakan pertumbuhan LDR
analisa data sampel penelitian selama periode triwulan I tahun 2006 sampai
triwulan IV tahun 2009 mengalami peningkatan yang berarti kenaikan kredit yang
diberikan lebih besar daripada kenaikan total dana pihak ketiga. Maka kenaikan
pendapatan lebih besar daripada kenaikan total dana pihak ketiga sehingga laba
naik dan ROA naik. Berdasarkan hasil penelitian ROA mengalami penurunan
yang dikarenakan terdapat kenaikan biaya operasional yang menyebabkan laba
turun dan ROA turun.
b. Hubungan IPR dengan ROA
Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa IPR memiliki
koefisien regresi yang negatif yang berarti IPR memiliki hubungan berlawanan
dengan ROA. Hasil ini tidak sesuai dengan teori bahwa IPR memiliki hubungan
yang searah dengan ROA. Ketidaksesuaian ini dikarenakan pertumbuhan IPR
analisa data sampel penelitian selama periode triwulan I tahun 2006 sampai
triwulan IV tahun 2009 mengalami peningkatan yang berarti peningkatan surat
surat berharga lebih besar daripada peningkatan total dana pihak ketiga, maka
10


peningkatan pendapatan lebih besar daripada peningkatan biaya, sehingga laba
naik dan ROA naik. Berdasarkan hasil penelitian ROA mengalami penurunan
yang dikarenakan terdapat peningkatan biaya operasional sehingga menyebabkan
laba turun dan ROA turun.
c. Hubungan APB dengan ROA
Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa APB memiliki
koefisien regresi yang negatif yang berarti APB memiliki hubungan berlawanan
dengan ROA. Hasil ini sesuai dengan teori bahwa APB memiliki hubungan yang
berlawanan dengan ROA. Kesesuaian ini dikarenakan pertumbuhan APB analisa
data sampel penelitian selama periode triwulan I tahun 2006 sampai triwulan IV
tahun 2009 mengalami peningkatan yang berarti kenaikan aktiva produktif
bermasalah lebih besar daripada kenaikan total aktiva produktif. Maka kenaikan
biaya lebih besar daripada kenaikan pendapatan sehingga laba turun dan ROA
turun.
d. Hubungan PPAP dengan ROA
Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa PPAP memiliki
koefisien regresi yang negatif yang berarti PPAP memiliki hubungan berlawanan
dengan ROA. Hasil ini sesuai dengan teori bahwa PPAP memiliki hubungan yang
berlawanan dengan ROA. Kesesuaian ini dikarenakan pertumbuhan PPAP analisa
data sampel penelitian selama periode triwulan I tahun 2006 sampai triwulan IV
tahun 2009 mengalami kenaikan yang berarti peningkatan PPAP yang telah
dibentuk lebih besar daripada peningkatan PPAP yang wajib dibentuk. Maka
11


peningkatan biaya lebih besar daripada peningkatan pendapatan sehingga laba
turun dan ROA turun
e. Hubungan AU dengan ROA
Berdasarkan hasil penelitian regresi menunjukkan bahwa AU memiliki
koefisien regresi yang positif yang berarti AU memiliki hubungan searah dengan
ROA. Hasil ini sesuai dengan teori bahwa AU memiliki hubungan yang searah
dengan ROA. Kesesuaian ini dikarenakan pertumbuhan AU analisa data sampel
penelitian selama periode triwulan I tahun 2006 sampai triwulan IV tahun 2009
mengalami penurunan yang berarti kenaikan pendapatan operasional dan
pendapatan non operasional lebih kecil daripada kenaikan rata-rata total aktiva.
Sehingga laba turun dan ROA turun.
f. Hubungan BOPO dengan ROA
Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa BOPO
memiliki koefisien regresi yang negatif yang berarti BOPO memiliki hubungan
berlawanan dengan ROA. Hasil ini sesuai dengan teori bahwa BOPO memiliki
hubungan yang berlawanan dengan ROA. Kesesuaian ini dikarenakan
pertumbuhan BOPO analisa data sampel penelitian selama periode triwulan I
tahun 2006 sampai triwulan IV tahun 2009 meningkat yang berarti kenaikan biaya
operasional lebih besar daripada kenaikan pendapatan operasional yang
menyebabkan laba turun dan ROA turun.
g. Hubungan PR dengan ROA
Berdasarkan hasil penelitian regresi menunjukkan bahwa PR memiliki
koefisien regresi yang positif yang berarti PR memiliki hubungan searah dengan
12


ROA. Hasil ini sesuai dengan teori bahwa PR memiliki hubungan yang searah
dengan ROA. Kesesuaian ini dikarenakan pertumbuhan PR analisa data sampel
penelitian selama periode triwulan I tahun 2006 sampai triwulan IV tahun 2009
mengalami penurunan yang berarti kenaikan modal lebih kecil daripada kenaikan
total aktiva. Maka kenaikan pendapatan lebih kecil daripada kenaikan biaya,
sehingga laba turun dan ROA turun.
h. Hubungan IRR dengan ROA
Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa IRR memiliki
koefisien regresi yang negatif yang berarti IRR memiliki hubungan berlawanan
dengan ROA. Hasil ini sesuai dengan teori bahwa IRR mempunyai hubungan
yang berlawanan dengan ROA. Kesesuaian ini dikarenakan pertumbuhan IRR
analisa data sampel penelitian selama periode triwulan I tahun 2006 sampai
triwulan IV tahun 2009 mengalami peningkatan yang berarti kenaikan IRSA lebih
besar daripada kenaikan IRSL dan pada saat tingkat suku bunga turun maka
menyebabkan penurunan pendapatan bunga lebih besar daripada penurunan biaya
bunga sehingga laba turun dan ROA turun.
i. Hubungan PDN dengan ROA
Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa PDN memiliki
koefisien regresi yang positif yang berarti PDN memiliki hubungan searah dengan
ROA. Hasil ini sesuai dengan teori bahwa PDN mempunyai hubungan positif dan
negatif terhadap ROA. Kesesuaian ini dikarenakan pertumbuhan analisa data PDN
sampel penelitian selama periode triwulan I tahun 2006 sampai triwulan IV tahun
2009 mengalami penurunan yang berarti kenaikan aktiva valas lebih kecil
13


daripada kenaikan pasiva valas, pada saat nilai tukar naik maka kenaikan
pendapatan valas lebih kecil daripada kenaikan biaya valas sehingga laba turun
dan ROA turun.
13. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis dan analisis data yang telah
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. LDR, IPR, APB, PPAP, AU, BOPO, PR, IRR, dan PDN secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada
Bank Umum Swasta Nasional yang Go Public.
2. LDR dan IPR secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang tidak
signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional yang Go Public
3. APB, PPAP, BOPO, IRR secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang
signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional yang Go Public
4. AU secara parsial mempunyai pengaruh yang positif yang signifikan terhadap
ROA pada Bank Umum Swasta Nasional yang Go Public
5. PR dan PDN secara parsial mempunyai pengaruh yang positif yang tidak
signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional yang Go Public
6. Diantara sembilan variabel bebas yang memiliki pengaruh paling dominan
terhadap ROA adalah BOPO dengan kontribusi sebesar 84,27 persen.
14. Saran
Hasil penelitian yang disimpulkan diatas masih terdapat kekurangan
dan belum sempurna. Untuk itu diharapkan saran yang bermanfaat bagi pihak
yang memiliki kepentingan dengan hasil penelitian ini.
14


1. Bagi Pihak Bank
a. Bank Internasional Indonesia diharapkan meningkatkan efisiensinya dengan
cara lebih berhati-hati dalam pengelolaan beban operasional dan pendapatan
operasional.
b. Bank Pan Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pendapatan operasional
dan pendapatan non operasionalnya. Dengan demikian akan meningkatkan
laba bank sehingga ROA akan naik.
c. Diharapkan Bank Umum Swasta Nasional Go Public dapat selalu
memperhatikan peningkatan dan penurunan suku bunga. Ketika suku bunga
naik, usahakan IRR diatas 100% atau IRSA>IRSL karena disaat tingkat suku
bunga naik, maka kenaikan pendapatan bunga lebih besar daripada kenaikan
biaya bunga. Sehingga laba mengalami peningkatan. Demikian juga ketika
suku bunga turun, usahakan IRR dibawah 100% atau IRSA<IRSL karena
disaat tingkat suku bunga menurun, maka penurunan pendapatan bunga lebih
kecil daripada penurunan biaya bunga sehingga kerugian bisa diminimalkan.
d. Bank Permata diharapkan menurunkan PPAP dengan cara meminimalkan
pengeluaran biaya pencadangan. Dengan demikian laba bank meningkat dan
ROA juga mengalami peningkatan.
e. Bank Permata diharapkan lebih mampu untuk mengelola aktiva produktif
bermasalahnya, sehingga kualitas aktiva produktifnya tidak menurun lagi dan
menyebabkan laba bank meningkat, ROA juga mengalami peningkatan.



15


DAFTAR RUJUKAN
Bank Indonesia. Laporan Keuangan dan Publikasi bank. (http://www.bi.go.id)
Dahlan Siamat. 2005. Manajemen Lembaga keuangan. Edisi Kelima. Jakarta:
lembaga penerbit Fakultas Universitas Airlangga.

Deni Rusianto. 2008. Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva, Efisiensi,
Solvabilitas, Dan Sensitifitas Terhadap Return On Asset (ROA) Pada
Bank-Bank Swasta Nasional Devisa. Skripsi Sarjana Tak Diterbitkan,
STIE Perbanas Surabaya.

Kasmir, SE. MM. 2010. Manajemen Perbankan, Jakarta : Rajawali Pers, 2004
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Rajawali Pers

Lukman Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi kedua. Ghalia.
Indonesia

Malayu, S.P.Hasibuan.2005. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Martono SU, 2008. Bank dan lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Penerbit PT
Ekonista

Peraturan Bank Indonesia Nomor 05/13/PBI/2010 Tentang Posisi Devisa Netto
Bank Umum.

Iman Ghozali.2006.Aplikasi SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Rizki Silviati 2009 yang berjudul Pengaruh CR, LDR, APB, NPL, BOPO, AU,
PR, IRR dan PDN terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank
Pemerintah. Skripsi Sarjana Tak Diterbitkan, STIE Perbanas
Surabaya.

Slamet Riyadi, M.si.Drs. 2006. Banking Assets And Liability Management. Edisi
ketiga. Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP. 31 Mei 2004. Pokok-pokok
pengaturan tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Totok Budisantoso, Sigit Triandaru 2006. Bank dan Lembaga keuangan lain.
Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Veithzal Rivai, Andriana permata Veithzal dan Ferry N.Idroes. 2007. Bank and
Financial Institution Managemen (Convensional and Sharia System)
Jakarta: PT Raja Grafindo persada.

You might also like