You are on page 1of 11

C-Reactive Protein (CRP)

A. Sintesis dan struktur dari CRP


C-Reactive Protein (CRP) adalah salah satu protein fase akut yang terdapat
dalam serum normal walaupun dalam konsentrasi yang amat kecil. Dalam keadaan
tertentu dengan reaksi inflamasi atau kerusakan jaringan aik yang diseakan oleh
penyakit infeksi maupun yang ukan infeksi! konsentrasi CRP dapat meningkat
sampai "## kali. $ehingga diperlukan suatu pemeriksaan yang dapat mengukur kadar
CRP.
%igh sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) adalah pengukuran konsentrasi
CRP secara kuantitatif dimana dapat mengukur kadar sampai & #!' ( #!) mg*+.
Pada tahun ",)#! -illiam .illet dan .homas /rancis di 0nstitut Rockefeller
mengoservasi sustansi dalam serum penderita Pneumonia pneumokokus. $erum
penderita mementuk presipitasi ketika dicampur dengan Capsular (C) Polisakarida
dari dinding sel Pneumococcus. 1ktivitas 2C-reactive3 ini tidak dijumpai pada orang
yang sehat. 4ac+eod dan 1very kemudian menemukan sustansi ini suatu protein
dan menamahkan 2acute phase3 di akhir. +ofstrom menemukan respon fase akut
yang mirip pada keadaan inflamasi akut dan kronik! dan kemudian diakui menjadi
CRP yaitu protein fase akut yang nonspesifik.
CRP dalam plasma diproduksi oleh sel hepatosit hati terutama dipengaruhi
oleh 0nterleukin 5 (0+-5). CRP merupakan marker inflamasi yang diproduksi dan
dilepas oleh hati diawah rangsangan sitokin-sitokin seperti 0+-5! 0nterleukin-" (0+-
")! dan .umor 6ecroting /actor 7 (.6/-7). 8eerapa oat seperti colchicines dapat
menghamat produksi CRP sedangkan oat immunosupresif seperti kortikosteroid
dan yang lainnya atau oat anti radang (6on $teroid 1nti 0nflammation Drugs) tidak
dapat menghamat sekresinya.
$intesa CRP di hati erlangsung sangat cepat setelah ada sedikit rangsangan.
9onsentrasi serum meningkat diatas : mg*+ selama 5-; jam dan mencapai puncak
sekitar '<-<; jam. -aktu paruh dalam plasma adalah ", jam dan menetap pada
semua keadaan sehat dan sakit! sehingga satu-satunya penentu konsentrasi CRP di
sirkulasi adalah menghitung sintesa 0+-5 dengan demikian menggamarkan secara
langsung intensitas proses patologi yang merangsang produksi CRP. 9adar CRP akan
menurun tajam ila proses peradangan atau kerusakan jaringan mereda dan dalam
waktu sekitar '<-<; jam telah mencapai nilai normal kemali. 9adar CRP stail
dalam plasma dan tidak dipengaruhi variasi diurnal.
CRP adalah anggota keluarga dari protein pentraksin! suatu protein pengikat
kalsium dengan sifat pertahanan imunologis. 4olekul CRP terdiri dari :-5 suunit
polipeptida non glikosilat yang identik! terdiri dari '#5 residu asam amino! dan
erikatan satu sama lain secara non kovalen! mementuk suatu molekul erentuk
cakram (disc) dengan erat molekul ""#-"<# kDa! setiap unir mempunyai erat
molekul ') kDa.
=isenhardt dkk pada tahun '##, menemukan ahwa C-Reactive Protein
terdapat dalam ' entuk! yaitu entuk pentamer (pCRP) dan monomer (mCRP).
8entuk pentamer dihasilkan oleh sel hepatosit seagai reaksi fase akut dalam respon
terhadap infeksi! inflamasi dan kerusakan jaringan. 8entuk monomer erasal dari
pentamer CRP yang mengalami disosiasi dan mungkin dihasilkan juga oleh sel-sel
ekstrahepatik seperti otot polos dinding arteri! jaringan adipose dan makrofag.
B. Fungsi Biologis CRP
/ungsi dan peranan CRP di dalam tuuh (in vivo) elum diketahui
seluruhnya! anyak hal yang masih merupakan hipotesis. 4eskipun CRP ukan suatu
antiody! tetapi CRP mempunyai eragai fungsi iologis yang menunjukkan
peranannya pada proses peradangan dan mekanisme daya tahan tuuh terhadap
infeksi.
8eerapa hal yang diketahui tentang fungsi iologis CRP adalah >
". CRP dapat mengikat C-polisakarida (CP$) dari eragai akteri
melalui reaksi presipitasi*aglutinasi.
'. CRP dapat meningkatkan aktivitas dan motilitas sel fagosit seperti
granulosit dan monosit*makrofag.
). CRP dapat mengaktifkan komplemen aik melalui jalur klasik mulai
dengan C"? maupun jalur alternative.
<. CRP mempunyai daya ikat selektif terhadap limfosit .. Dalam hal ini
diduga CRP memegang peranan dalam pengaturan eerapa fungsi
tertentu selama proses peradangan.
:. CRP mengenal residu fosforilkolin dari fosfolipid! lipoprotein
memrane sel rusak! kromatin inti dan kompleks D61-histon.
5. CRP dapat mengikat dan mendetoksikasikan ahan toksin endogen
yang terentuk seagai hasil kerusakan jaringan.
@amar . /ungsi CRP (dikutip dari www.nature.com)
C. Inflamasi dan Respon Fase Akut
0nflamasi merupakan mekanisme proteksi yang teratas terhadap trauma atau
invasi mikroa dengan reaksi yang menghancurkan atau mematasi ahan yang
erahaya dan merusak jaringan. 0nflamasi diperlukan tuuh untuk mempertahankan
diri dari eragai ahaya yang mengganggu keseimangan tetapi juga dapat
memperaiki kerusakan struktur serta gangguan fungsi jaringan. Reaksi inflamasi
termasuk dalam respons imun nonspesifik. 8ila terjadi inflamasi! sel-sel imun tuuh
yang tersear di seluruh tuuh akan ergerak ke lokasi infeksi eserta produk-produk
yang dihasilkannya.
$elama respon ini erlangsung! terjadi ) proses yang penting yaitu >
Peningkatan aliran darah ke daerah infeksi
Peningkatan permeailitas kapiler akiat retraksi sel-sel endotel yang
mengakiatkan molekul-molekul esar dapat menemus dinding
vaskuler.
4igrasi leukosit ke vaskuler.
@ejala inflamasi dini ditandai oleh pelepasan eragai mediator sel mast
setempat seperti histamine dan radikinin. 9ejadian ini disertai dengan
aktivasi komplemen! system koagulasi! sel-sel inflamasi dan sel endotel yang
masing-masing melepas mediator yang menimulkan efek sistemik seperti
panas! neutrofilia dan protein fase akut. Proses inflamasi akan erjalan terus
sampai antigen dapat disingkirkan.
$ejumlah protein plasma secara ersama diseut protein-protein fase
akut. Protein-protein ini menunjukkan peningkatan dramatis dalam
menanggapi mediator-mediator yang ertindak seagai tanda ahaya dini.
$uatu sifat utama dari CRP adalah kemampuannya mengikat (dengan
pola yang ergantung dengan kalsium) sejumlah microorganism yang
mengandung fosforilkolin dalam memrane mereka! kompleks yang erhuna
untuk mengaktifkan komplemen (melalui jalur klasik). 0ni mengakiatkan
deposisi C) diatas permukaan mikroa yang kemudian diopsonisasi untuk
perlekatan pada fagosit. 1ktivasi komplemen erikutnya adalah terjadinya
penarikan dan pemacuan neutrofil! fagosit yang telah aktif terikat pada
mikroa yang telah diselaputi oleh C) melalui permukaan reseptor C) dan
kemudian menelan mereka. CRP juga diikat C"? dan karenanya dapat
mengaktifkan komplemen atau ekerja seagai opsonin melalui interaksi
dengan reseptor C"? pada fagosit.
Peningkatan sintesis CRP akan meningkatkan viskositas plasma
sehingga laju endap darah juga akan meningkat. 1danya CRP yang tetap
tinggi menunjukkan infeksi yang tetap persisten.
@amar . Proses inflamasi yang merangsang produksi CRP (dikutip dari www.medscape.com)
. Pemeriksaan !adar C-Reactive Protein
". Prinsip dan #etode Pemeriksaan
Pada penentuan CRP! maka CRP dianggap seagai antigen yang akan
ditentukan dengan menggunakan suatu antiody spesifik yang diketahui
(antiody anti-CRP). Dengan suatu antisera yang spesifik! CRP (merupakan
antigen yang larut) dalam serum mudah dipresipitasikan.
Pada dasarnya! penentuan CRP dapat dilakukan dengan cara yaitu >
.es Presipitasi > seagai antigen ialah CRP yang akan ditentukan! dan
seagai antiody adalah anti-CRP yang telah diketahui.
.es 1glutinasi Pasif > antiody disalutkan pada partikel untuk
menentukan adanya antigen dalam serum.
Aji =+0$1 > digunakan teknik Doule 1ntiody $andwich =+0$1.
1ntiodi pertama (antiody pelapis) dilapiskan pada fase padat!
kemudian ditamahkan serum penderita. $elanjutnya ditamahkan
antiody kedua (antiody pelacak) yang erlael enBim. 1khirnya
ditamahkan sustrat dan reagen penghenti reaksi. %asilnya
dinyatakan secara kuantitatif.
0munokromatografi > merupakan uji $andwich imunometrik. Pada tes
ini antiody monoclonal terhadap CRP dimoilisasi pada memrane
selulosa nitrat di garis pengikat. 8ila ditamahkan serum yang
diencerkan sampai amang atas titer rujukannya pada antalan sampel
maka CRP dalam sampel akan diisap oleh antalan asoran menuju
antalan konjugat! dan akan diikat oleh konjugat (antiody
monoclonal) pertama! erlael emas koloidal. $elanjutnya CRP yang
telah mengikat konjugat akan dihisap oleh antalan asoran menuju
ke garis pengikat yang mengandung antiody monoclonal kedua
terhadap CRP (immoile) sehingga eruah warna menjadi merah.
$isanya yang tidak terikat pada garis pengikat akan ergerak menuju
garis kontrol yang mengandung antiody anti tikus yang mengikat sisa
konjuat yang terikat pada garis pengikat. 9onjugat yang tidak terikat
diersihkan dari memrane dengan larutan pencuci yang selanjutnya
dihisap oleh memrane asoran.8ila kadar CRP leih tinggi daripada
amang atas titer rujukannya! akan terentuk warna merah coklat pada
garis pengikat di memrane yang intensitasnya eranding lurus
dengan kadar CRP dalam serum. Pemacaan hasil secara kuantitatif.
0mmunoturidimetri > merupakan cara penentuan yang kualitatif. CRP
dalam serum akan mengikat antiody spesifik terhadap CRP
mementuk suatu kompleks imun. 9ekeruhan (turidity) yang terjadi
seagai akiat ikatan terseut diukur secara fotometris. 9onsentrasi
dari CRP ditentukan secara kuantitatif dengan pengukuran
turidimetrik.
$. Cara Pemeriksaan C-Reactive Protein
1da anyak cara yang dapat dipakai untuk penentuan CRP. 8eerapa cara
yang sering dikerjakan di 0ndonesia! yaitu >
Cara presipitasi taung kapiler
Cara 1glutinasi +ateC
Aji 0munodifusi Radial
Aji 0munokromatografi dari CRP (6ycocard)
%igh $ensitivity C-Reactive Protein
9onsentrasi dari CRP ditentukan secara kuantitatif dimana dapat
mengukur kadar sampai & #!' ( #!) mg*+ sehingga diseut dengan high
sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP). 4etode erdasarkan reaksi antara
antigen dan antiody dalam larutan uffer dan diikuti dengan pengukuran
intensitas sinar dari suatu sumer cahaya yang diteruskan melalui proses
imuno presipitasi yang terentuk dalam fase cair.
$ampel yang erisi CRP (seagai antigen) ditamah dengan R" (uffer)
kemudian ditamah R' (lateC antiody anti CRP) dan dimulai reaksi dimana
antiody anti CRP yang erikatan dengan mikropartikel lateC akan ereaksi
dengan antigen dalam sampel untuk mementuk kompleks 1g-1. Presipitasi
dari kompleks 1g-1 ini diukur secara turidimetrik.
%. &al-'al (ang dapat mempengaru'i 'asil pemeriksaan CRP
CRP meningkat pada penyakit Demam Rematik 1kut! Rheumatoid
1rthritis! 0nfark 4iokard 1kut! 0nfeksi Pasca Dperasi! 0nfeksi akteri! 0nfeksi
virus! Penyakit Crohn3s! $indrom Reiter3s! $indrom vaskulitis! +upus
=ritematosus! 6ekrosis jaringan atau .rauma. Dat-oatan yang dapat
menurunkan CRP seperti colchicines dan statin.
@amar . %al-hal yang dapat menurunkan kadar CRP (dikutip dari www.timsmithmd.com)

You might also like