You are on page 1of 9

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN

TETRALOGI FALLOT
Ditulis oleh joe di/pada 22/03/2010
I. Pendahuluan
Tetralogi fallot (TF) merupakan penyakit jantung sianotik yang paling banyak ditemukan dimana
tetralogi fallot menempati urutan keempat penyakit jantung baaan pada anak setelah defek
septum !entrikel"defek septum atrium dan duktus arteriosus persisten"atau lebih kurang 10#1$ %
dari seluruh penyakit jantung baaan" diantara penyakit jantung baaan sianotik Tetralogi fallot
merupakan 2/3 nya& Tetralogi fallot merupakan penyakit jantung baaan yang paling sering
ditemukan yang ditandai dengan sianosis sentral akibat adanya pirau kanan ke kiri&
Di '() Dr& (oetomo sebagian besar pasien Tetralogi fallot didapat diatas $ tahun dan
pre!alensi menurun setelah berumur 10 tahun& Dari banyaknya kasus kelainan jantung serta
kegaatan yang ditimbulkan akibat kelainan jantung baaan ini" maka sebagai seorang peraat
dituntut untuk mampu mengenali tanda kegaatan dan mampu memberikan asuhan
keperaatan yang tepat&
II. Pengertian
Tetralogi fallot (TF) adalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis yang ditandai dengan
kombinasi * hal yang abnormal meliputi defek septum !entrikel" stenosis pulmonal" overriding
aorta, dan hipertrofi !entrikel kanan&
+omponen yang paling penting dalam menentukan derajat beratnya penyakit adalah stenosis
pulmonal dari sangat ringan sampai berat& (tenosis pulmonal bersifat progresif " makin lama
makin berat&
III. Etiologi
,ada sebagian besar kasus" penyebab penyakit jantung baaa tidak diketahui se-ara pasti& diduga
karena adanya faktor endogen dan eksogen& Faktor .faktor tersebut antara lain /
Faktor endogen
0erbagai jenis penyakit genetik / kelainan kromosom
1nak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung baaan
1danya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus" hipertensi" penyakit
jantung atau kelainan baaan
Faktor eksogen
'iayat kehamilan ibu / sebelumnya ikut program +0 oral atau suntik"minum obat#
obatan tanpa resep dokter" (thalidmide"de2troamphetamine&aminopterin"amethopterin"
jamu)
3bu menderita penyakit infeksi / rubella
,ajanan terhadap sinar #4
,ara ahli berpendapat baha penyebab endogen dan eksogen tersebut jarang terpisah
menyebabkan penyakit jantung baaan& Diperkirakan lebih dari 50% kasus penyebab adaah
multifaktor& 1papun sebabnya" pajanan terhadap faktor penyebab harus ada sebelum akhir bulan
kedua kehamilan " oleh karena pada minggu ke delapan kehamilan pembentukan jantung janin
sudah selesai&
I. Pe!eri"#aan diagno#ti"
a. Pe!eri"#aan la$oratoriu!
Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit (6t) akibat saturasi oksigen yang
rendah& ,ada umumnya hemoglobin dipertahankan 17#18 gr/dl dan hematokrit antara $0#7$ %&
9ilai 0:1 menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida (,;<2)" penurunan
tekanan parsial oksigen (,<2) dan penurunan ,6&pasien dengan 6n dan 6t normal atau rendah
mungkin menderita defisiensi besi&
b. Radiologis
(inar 4 pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah pulmonal" tidak ada pembesaran
jantung & gambaran khas jantung tampak apeks jantung terangkat sehingga seperti sepatu&
c. Elektrokardiogram
,ada =+: sumbu >'( hampir selalu berde!iasi ke kanan& Tampak pula hipertrofi !entrikel
kanan& ,ada anak besar dijumpai , pulmonal
d. Ekokardiografi
?emperlihatkan dilatasi aorta" o!erriding aorta dengan dilatasi !entrikel kanan"penurunan
ukuran arteri pulmonalis @ penurunan aliran darah ke paru#paru
e. Kateterisasi
Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui defek septum !entrikel multiple"
mendeteksi kelainan arteri koronari dan mendeteksi stenosis pulmonal perifer& ?endeteksi
adanya penurunan saturasi oksigen" peningkatan tekanan !entrikel kanan" dengan tekanan
pulmonalis normal atau rendah&
. We$ o% &au#ation'hu$ungan #e$a$
a"i$at
)ntuk melihatnya (3A1+19 ;A3+ D3(393
I. Ko!(li"a#i
1& Trombosis pulmonal
2& ;B1 trombosis
3& 1bses otak
*& ,erdarahan
$& 1nemia relatif
II. Pro#e# "e(era)atan
1&
*. a. Peng"a+ian "e(era)atan
1& 'iayat kehamilan / ditanyakan sesuai dengan yang terdapat pada etiologi
(faktor endogen dan eksogen yang mempengaruhi)&
2& 'iayat tumbuh
0iasanya anak -endrung mengalami keterlambatan pertumbuhan karena fatiC selama makan dan
peningkatan kebutuhan kalori sebagai akibat dari kondisi penyakit&
1& 'iayat psikososial/ perkembangan
a& +emungkinan mengalami masalah perkembangan
b& ?ekanisme koping anak/ keluarga
-& ,engalaman hospitalisasi sebelumnya
2& ,emeriksaan fisik
a& ,ada aal bayi baru lahir biasanya belum ditemukan sianotik"bayi tampak biru setelah
tumbuh&
b& ;lubbing finger tampak setelah usia 7 bulan&
-& (erang sianotik mendadak (blue spells/-yanoti- spells/paro2ysmal hiperpnea"hypo2i- spells)
ditandai dengan dyspnea" napas -epat dan dalam"lemas"kejang"sinkop bahkan sampai koma dan
kematian&
d& 1nak akan sering (Cuatting (jongkok) setelah anak dapat berjalan" setelah berjalan beberapa
lama anak akan berjongkok dalam beberapa aktu sebelum ia berjalan kembali
e& ,ada auskultasi terdengar bising sistolik yang keras didaerah pulmonal yang semakin melemah
dengan bertambahnya derajat obstruksi
f& 0unyi jantung 3 normal& (edang bunyi jantung 33 tunggal dan keras&
g& 0entuk dada bayi masih normal" namun pada anak yang lebih besar tampak menonjol akibat
pelebaran !entrikel kanan
h& :inggi!a hipertrofi"gigi sianotik
3& ,engetahuan anak dan keluarga /
a& ,emahaman tentang diagnosis&
b& ,engetahuan/penerimaan terhadap prognosis
-& 'egimen pengobatan
d& 'en-ana peraatan ke depan
e& +esiapan dan kemauan untuk belajar
Tatala"#ana (a#ien tetralogi %allot
,ada penderita yang mengalami serangan sianosis maka terapi ditujukan untuk memutus
patofisiologi serangan tersebut" antara lain dengan -ara /
1& ,osisi lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambah
2& ?orphine sulfat 0"1#0"2 mg/kg (;" 3? atau 3! untuk menekan pusat pernafasan dan
mengatasi takipneu&
3& 0ikarbonas natrikus 1 ?eC/kg 00 3B untuk mengatasi asidosis
*& <ksigen dapat diberikan" alaupun pemberian disini tidak begitu tepat karena
permasalahan bukan karena kekuranganoksigen" tetapi karena aliran darah ke paru
menurun& Dengan usaha diatas diharapkan anak tidak lagi takipnea" sianosis berkurang
dan anak menjadi tenang& 0ila hal ini tidak terjadi dapat dilanjutkan dengan pemberian /
$& ,ropanolo l 0"01#0"2$ mg/kg 3B perlahan#lahan untuk menurunkan denyut jantung
sehingga seranga dapat diatasi& Dosis total dilarutkan dengan 10 ml -airan dalam spuit"
dosis aal/bolus diberikan separohnya" bila serangan belum teratasi sisanya diberikan
perlahan dalam $#10 menit berikutnya&
7& +etamin 1#3 mg/kg (rata#rata 2"2 mg/kg) 3B perlahan& <bat ini bekerja meningkatkan
resistensi !askuler sistemik dan juga sedatif
D& penambahan !olume -airan tubuh dengan infus -airan dapat efektif dalam penganan
serangan sianotik& ,enambahan !olume darah juga dapat meningkatkan -urah jantung"
sehingga aliran darah ke paru bertambah dan aliran darah sistemik membaa oksigen ke
seluruh tubuh juga meningkat&
La"u"an #elan+utn,a
1& ,ropanolol oral 2#* mg/kg/hari dapat digunakan untuk serangan sianotik
2& 0ila ada defisiensi Eat besi segera diatasi
3& 6indari dehidrasi
$. Diagno#a "e(era)atan
(etelah pengumpulan data" menganalisa data dan menentukan diagnosa keperaatan yang tepat
sesuai dengan data yang ditemukan" kemudian diren-anakan membuat prioritas diagnosa
keperaatan" membuat kriteria hasil" dan inter!ensi keperaatan&
1& :angguan pertukaran gas $.d penurunan alian darah ke pulmonal
2& ,enurunan kardiak output $.d sirkulasi yang tidak efektif sekunder dengan adanya
malformasi jantung
3& :angguan perfusi jaringan $.d penurunan sirkulasi (ano2ia kronis " serangan sianotik
akut)
*& :angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh $.d fatiC selama makan dan peningkatan
kebutuhan kalori"penurunan nafsu makan
$& :angguan pertumbuhan dan perkembangan $.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan Eat
nutrisi ke jaringan
7& 3ntoleransi aktifitas $.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
D& +oping keluarga tidak efektif $.d kurang pengetahuan klg tentang diagnosis/prognosis
penyakit anak
8& 'isti gangguan perfusi jaringan serebral $.d peningkatan tekanan intrakranial sekunder
abses otak" ;B1 trombosis
-ontoh ren&ana "e(era)atan
1. ,enurunan kardia- output $.d sirkulasi yang tidak efektif sekunder dengan adanya
malformasi jantung
Tu+uan
1nak dapat mempertahankan kardiak output yang adekuat&
Kriteria ha#il
Tanda#tanda !ital normal sesuai umur
Tidak ada / dyspnea" napas -epat dan dalam"sianosis" gelisah/letargi " takikardi"mur#mur
,asien komposmentis
1kral hangat
,ulsasi perifer kuat dan sama pada kedua ekstremitas
;apilary refill time F 3 detik
)rin output 1#2 ml/kg00/jam
Inter.en#i
1) ?onitor tanda !ital"pulsasi perifer"kapilari refill dengan membandingkan pengukuran
pada kedua ekstremitas dengan posisi berdiri" duduk dan tiduran jika memungkinkan
2) +aji dan -atat denyut apikal selama 1 menit penuh
3) <bser!asi adanya serangan sianotik
*) 0erikan posisi knee#-hest pada anak
$) <bser!asi adanya tanda#tanda penurunan sensori / letargi"bingung dan disorientasi
7) ?onitor intake dan output se-ara adekuat
D) (ediakan aktu istirahat yang -ukup bagi anak dan dampingi anak pada saat melakukan
akti!itas
8) (ajikan makanan yang mudah di -erna dan kurangi konsumsi kafeine&
5) +olaborasi dalam/ pemeriksaan serial =;:" foto thora2" pemberian obat#obatan anti
disritmia
10) +olaborasi pemberian oksigen
11) +olaborasi pemberian -airan tubuh melalui infus
2& 3ntoleransi akti!itas $.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Tu+uan/
1nak menunjukan peningkatan kemampuan dalam melakukan akti!itas (tekanan darah" nadi"
irama dalam batas normal) tidak adanya angina&
Kriteria ha#il /
Tanda !ital normal sesuai umur
1nak mau berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dijadalkan
1nak men-apai peningkatan toleransi akti!itas sesuai umur
FatiC dan kelemahan berkurang
1nak dapat tidur dengan lelap
Inter.en#i
1& ;atat irama jantung" tekanan darah dan nadi sebelum" selama dan sesudah melakukan
akti!itas&
2& 1njurkan pada pasien agar lebih banyak beristirahat terlebih dahulu&
3& 1njurkan pada pasien agar tidak Gngeden pada saat buang air besar&
*& Helaskan pada pasien tentang tahap# tahap akti!itas yang boleh dilakukan oleh pasien&
$& Tunjukan pada pasien tentang tanda#tanda fisik baha akti!itas melebihi batas
7& 0antu anak dalam memenuhi kebutuhan 1DA dan dukung kearah kemandirian anak sesui
dengan indikasi
D& Hadalkan akti!itas sesuai dengan usia" kondisi dan kemampuan anak&
2& :angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh $.d fatiC selama makan dan peningkatan
kebutuhan kalori"penurunan nafsu makan
Tu+uan / anak dapat makan se-ara adekuat dan -airan dapat dipertahankan sesuai dengan berat
badan normal dan pertumbuhan normal&
Kriteria ha#il /
1nak menunjukkan penambahan 00 sesuai dengan umur
,eningkatan toleransi makan&
1nak dapat menghabiskan porsi makan yang disediakan
6asil lab tidak menunjukkan tanda malnutrisi& 1lbumin"6b
?ual muntah tidak ada
1nemia tidak ada&
Inter.en#i /
1& Timbang berat badan anak setiap pagi tanpa diaper pada alat ukur yang sama" pada aktu
yang sama dan dokumentasikan&
2& ;atat intake dan output se-ara akurat
3& 0erikan makan sedikit tapi sering untuk mengurangi kelemahan disesuaikan dengan
akti!itas selama makan ( menggunakan terapi bermain)
*& 0erikan peraatan mulut untuk meningktakan nafsu makan anak
$& 0erikan posisi jongkok bila terjadi sianosis pada saat makan
7& gunakan dot yang lembut bagi bayi dan berikan aktu istirahat di sela makan dan
sendaakan
D& gunakan aliran oksigen untuk menurunkan distress pernafasan yang dapat disebabkan
karena tersedak
8& berikan formula yang mangandung kalori tinggi yang sesuaikan dengan kebutuhan
5& 0atasi pemberian sodium jika memungkinkan
10& 0ila ditemukan tanda anemia kolaborasi pemeriksaan laboratorium
III. Penutu(
Tepatnya penganan dan pemberian asuhan keperaatan pada anak dengan kelainan jantung
baaan sianotik / tetralogi fallot sangat menentukan untuk kelansungan hidup anak mengingat
masalah yang komplit yang dapat terjadi pada anak TF bahkan dapat menimbulkan kematian
yang diakibatkan karena hipoksia " syok maupun gagal& <leh karena itu peraat harus memiliki
keterampilan dan pengetahuan konsep dasar perjalanan penyakit TF yang baik agar dapat
menentukan diagnosa yang tepat bagi anak yang mengalami tetralogi fallot sehingga angka
kesakitan dan kematian dapat ditekan&
I0. Da%tar Pu#ta"a
1& 1&6 ?arkum"1551"1u"u A+ar Il!u Ke#ehatan Ana""jilid 1"Hakarta"Fakultas
kedokteran )3
2& 0ambang ?"(ri endah '"'ubian ("200$"Penanganan Pen,a"it 2antung (ada 1a,i
dan Ana"
3& ;arpenito H&Aynda"2001"Diagno#a Ke(era)atan"edisi 8"Hakarta"=:;
*& ;olombro :eraldin ;"1558"Pediatri& -ore -ontent At3A3 Glan&e"Aippin-ott#
,hilladelphia"9e Iork
$& Doengoes" ?arylin =& (2000)& Ren&ana A#uhan Dan Do"u!enta#i Ke(era)atan. =disi
3 =:;& Hakarta
7& 9gastiah&155D&Pera)atan Ana" Sa"it" Hakarta"=:;
D& 9elson" 1552& Il!u Ke#ehatan ana""Hakarta" =:;
8& (a-harin"'osa ?" 1557& Prin#i( Ke(era)atan Pediatri" =disi 33, Hakarta"=:;
5& (amik Jahab" 1557& Kardiologi ana" Nada#" :adjah ?ada )nuni!ersity ,ress"
yogyakarta"3ndonesia
10& (udigdo @ 0ambang&155*"1u"u A+ar "ardiologi Ana""Hakarta"3D13
11& (haron"=nnis 12ton (1553)" Pediatri& &are (lan#,;umming ,ublishig
;ompany";alifornia
12& Jhaley and Jong" 155$" E##ential o% Pediatri& Nur#ing";!&?osby ;ompany"Toronto

You might also like