You are on page 1of 24

JAWABAN ENZIM SEBAGAI

TARGET AKSI OBAT


FARMAKOLOGI MOLEKULER
Nurbidasari
Nahdiah Ganing
Resky Herdayanti
Maria Finit
Yasnati
Abdul Rahman
Asnaeni
Nurazizah
KELOMPOK
III
Mengapa pada tabel pertama tidak
ditampilkan produk yg terbentuk?

Kelompok 6 : Putri Oktavia
JAWABAN
Pada produk tabel pertama untuk subtrat cGMP
tidak ditampilkan produk karena terdapat banyak produk
yang dihasilkan. Selain terlalu banyak, produk yang
dihasilkan juga sangat kompleks
Inhibitor substrat cGMP yaitu sildenafil sitrat
diindikasikan untuk terapi disfungsi ereksi (impotensi)
yang disebabkan secara organik. Mekanisme kerja
sildenafil sitrat adalah menghambat phosphodiesterase 5
(PDE-5) yang berfungsi mengubah cycle guanosine
monophosphate (cGMP) menjadi GMP. Efek samping
sildenafil sitrat antara lain: muka memerah, pusing, nyeri
perut, mual, diare, sensitif pada cahaya (fotosensitif),
kepekaan mendengar berkurang, kepala pening




Mekanisme kerja inhibitor kompetitif dan inhibitor non
kompetitif dan subtrat salah apakah hanya obat anti kanker atau
ada yang lain?
Jawaban :
Kerja enzim dapat dihambat oleh zat penghambat atau inhibitor.
Terdapat dua jenis inhibitor yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor
non kompetitif.
a. Inhibitor Kompetitif
Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara
berikatan dengan enzim pada sisi aktifnya. Oleh karena itu,
inhibitor ini bersaing dengan subtrat menempati sisi aktif
enzim. Hal ini terjadi karena inhibitor memiliki struktur yang
mirip dengan substrat. Enzim yang telah berikatan dengan
inhibitor tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai
biokatalisator






Sri Yolandari:
Lanjutan ...
b. Inhibitor nonkompetitif
Berbeda dengan inhibitior kompetitif, inhibitor non
kompetitif tidak bersaing dengan subtrat untuk berikatan
dengan enzim. Inhibitor jenis ini akan berikatan dengan
enzim pada sisi yang berbeda (bukan sisi aktif). Jika
telah terjadi ikatan enzim-inhibitor, sisi aktif enzim akan
berubah sehngga substrat tidak dapat berikatan dengan
enzim. Banyak ion logam berat bekerja sebagai inhibitor
nonkompetitif misalnya Ag
+
, Hg
+
, dan Pb
+

Sebagian besar digunakan sebagai
antikanker, tetapi bisa juga digunakan
dalam pengobatan antivirus.
Contohnya: acyclovir trifosfat berperan
sebagai inhibitor dan sebagai substrat
palsu untuk herpes-specified DNA
polymerase yang mencegah sintesis DNA
virus tanpa mempengaruhi sel normal.

Apa itu cheese reaction, contoh kasus dan apa itu
konstanta equilibrium
Jawaban :
Cheese reaction adalah efek samping yang ditimbulkan
sebagai akibat dari interaksi obat MAO inhibitor dengan
makanan yang mengandung asam amino tiramin
Reaksi ini berupa peningkatan resiko krisis hipertensi
akibat picuan pelepasan nor-efinefrin oleh tiramin yang di
uptake ke sel saraf.
Contoh kasus chese reaction
Seorang pasien meminum obat parstelin (tranilsipromin +
trifluoperazin), lalu memakan roti yang berisi keju. Segera
wajahnya memerah, kepala pusing, jantung berdenyut
cepat dan nafas tersenggal-senggal, dan berulang kali
mengalami muntah
Diah
Lanjutan ...
Konstanta equilibrum adalah nilai yang
mengungkapkan seberapa seberapa jauh
nilai reaksi hasil sebelum mencapai
keseimbangan. Nomor kecil berarti
bahwa keseimbangan adalah menuju sisi
reaktan sementara sejumlah besar
berarti bahwa terhadap sisi produk

Untuk penyakit parkinson mana yg lebih efektif, MAO
inhibitor A atau MAO inhibitor B dan bagaimana cara mengetahui
dimana tempat kerja obat COX 1 dan COX 2
Jawaban :
Penyakit parkinson merupakan penyakit yang disebabkan
oleh berkurangnya kadar dopamin pada reseptor dopaminergik.
Enzim monoaminoksidase B (MAO B) merupakan enzim yang
menguraikan dopamin sehingga kadarnya berkurang. Oleh karena
itu, diperlukan senyawa senyawa yang selektif hanya dapat
menghambat monoaminoksidase B (MAO B).
Inhibitor MAO B yang berkhasiat pada percobaan klinis adalah
Selegillin. Mekanisme kerjanya yaitu memblok MAO B juga
menghambat pengambilan kembali dopamin di neuron prasinaps.
Dengan adanya penghambatan pada autoreseptor prasinaps
menyebabkan terjadi peningkatan pelepasan dopamin sehingga
kadar dopamin pada reseptor dopaminergik menjadi meningkat.
(Mutschler : 2010 dan ISO Farmakoterapi : 2008)

Nensi
Cyclooxygenase terdiri dari dua iso-ensim yaitu COX-1 dan COX-2.
COX-1 terdapat banyak di jaringan, antara lain di pelat pelat darah,
ginjal dan saluran cerna. Zat ini berperan pada pemeliharaan prefusi
ginjal, homeostatis vaskuler dan melindungi lambung dengan jalan
membentuk bikarbonat dan lendir serta menghambat produksi asam.
COX-1 dibagi lagi menjadi dua yaitu tromboxan (TxA
2
, TxB
2
) dan
prostacyclin (PgI
2
). Tromboxan di bentuk khusus dalam trombosit.
Berdaya vasokontriksi (antara lain di jantung) dan menstimulasi agregasi
pelat darah (trombotis). Sedangkan Prostacyclin dibentuk terutama di
dinding pembuluh. Berdaya vasodilatasi (bronchi, lambung, rahim, dll)
dan antitrombotis, juga mempunyai efek protektif terhadap mukosa
lambung.
Penghambatan pada COX-1 maka dapat menghindari pembentukan
Prostacyclin (PgI
2
) yang berfungsi untuk melindungi mukosa lambung dan
ginjal, sehingga menyebabkan iritasi lambung-usus serta bersifat
nefrotoksisitas.
Bagaimana cara mengetahui dimana tempat kerja
obat COX 1 dan COX 2
COX-2 dalam keadaan normal tidak terdapat di jaringan,
tetapi di bentuk oleh sel sel radang selama proses
peradangan. Oleh karena itu di perlukan NSAIDs selektif
yang mampu menghambat COX-2 dan tidak
mempengaruhi atau menghambat COX-1.
Salah satu contoh NSAIDs yaitu celecoxib bekerja sebagai
substrat analog. Celecoxib sebagai target aksi obat
menghambat kerja enzim COX-2 sehingga tidak terjadi
pembentukan prostaglandin.
Jadi tempat kerja COX-1 dan COX-2 yaitu pada lambung
dengan mengkatalisis prostaglandin.
(ISO Farmakoterapi : 2008)
Hal hal yang dapat mempengaruhi enzim dan substrat tidak
berikatan?
Jawaban :
1. suhu
2. pH (derajat keasaman)
3. inhibitor
4. konsentrasi substrat
5. waktu

Saat konsumsi obat-obat golongan MAO inhibitor seperti tiramin
tidak boleh mengkonsumsi keju, wine, kerang dll. Untuk obat-obat
lain pada tabel 1 apa yg tidak boleh dikonsumsi (KI) ?
Misalnya neostigmin tidak boleh dikonsumsi bersama obat
golongan antagonis adrenergik
Patricia Virginia
Bagaimana efek jika asetilkolin tidak
diuraikan menjadi kolin dan asetat
Jawaban :


Eko Kulla Allo
Neostigmin yang beraksi pada enzim
kolinesterase. Kolinesterase adalah enzim yang
mengkatalisis degradasi asetilkolin menjadi kolin
dan asetat. Penghambatan kerja
asetilkolinesterase menyebabkan konsentrasi
asetilkolin meningkat.
Tujuan asetilkolin dikataslis menjadi kolin dan
asetat, yaitu untuk menjaga keseimbangan
produksi dan degradasi asetikolin di dalam
tubuh.
Sedangkan fungsi asetilkolin yaitu sebagai zat
penghantar impuls saraf dari sel satu ke sel yang
lain dan dari sel saraf ke organ efektor.
Efek jika kadar asetilkolin dalam tubuh
meningkat akan menyebabkan berkeringat,
konstriksi bronkus, kejang, kelumpuhan dan
mungkin kematian.

MAO reversibel dan irreversibel pada
keadaan mana MAO mana dapat memblok?
Jawaban :
Pada saat reversibel.
Obat pada MAO reversibel relatif lebih aman dan
tidak menyebabkan cheese reaction yang
karena sifat reversibilitasnya memungkinkan
terjadinya kompetisi antara obat dan senyawa
tiramin, sehingga tiramin dapat dimetabolisir
dengan cara yang normal di usus maupun di hati
dan tidak terakumulasi di dalam sirkulasi
sehingga kadar tiramin tidak mencapai level
yang tinggi
Angelina Wemben
Obat yang bersifat revesibel dan selektif
(moklobemid) obat ini bekerja multifungsi, kadang
obat ini mengikat enzim sehingga enzim tidak
bekerja sesuai fungsinya dan kadang juga obat ini
melepas enzim atau tidak mengikat enzim
sehingga enzim menjalankan fungsinya yaitu
mendekradasi senyawa monoamin. Oleh karena itu
obat ini sangat aman digunakan.
Sedangkan obat yang bersifat irevesibel
dan tidak selektif (tranilsipromin, fenelzin dan
isokarboksasid). Obat ini bekerja mengikat enzim
MAO-A sehingga MAO-A tidak menjalankan
fungsinya, sehingga senyawa monoamin tidak
didegradasi oleh enzim MAO-A yang berefek
meningkatnya kadar atau jumlah senyawa
monoamin di dalam tubuh dan mengakibatkan
hipertensi.

Apakah hormon juga dapat mempengaruhi kerja
enzim sebagai target aksi obat?
Jawaban:
Enzim merupakan protein yang berperan sebagai katalisator
berbagai reaksi kimia dan biokimia dalam tubuh.
Sedangkan hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam
satu organ atau bagian tubuh dan dibawa dalam darah ke
organ atau bagian dimana hormon menghasilkan efek
fungsional.

Kesamaannya adalah sama-sama senyawa protein dan
merupakan regulator
Keterkaitan antara enzim dan hormon adalah enzim
membantu dalam reaksi pembentukan hormon.

Amoy S Elesan
KESIMPULAN
Enzim sebagai target aksi obat memiliki
dua mekanisme kerja yaitu :
molekul obat bertindak menjadi substrat
analog yang beraksi sebagai inhibitor
kompetitif bagi enzim.
Contohnya captopril sebagai target aksi
obat menghambat kerja enzim ACE yang
mengubah angiotensin I menjadi
angiotensin II sehingga tidak terjadi
pembentukan angiotensin II.


ENZIM SEBAGAI TARGET AKSI
OBAT
Mekanisme yang kedua yaitu molekul obat
bertindak sebagai substrat yang salah/palsu
(false substrate) disebut juga antimetabolit.
contohnya pada obat anti kanker. Sitarabin
sebagai molekul obat yang berinteraksi
dengan DNA polimerase menggantikan
deoksiribonukleotida dan menghambat
sinteis DNA sehingga terjadi penghambatan
pertumbuhan dan pembelahan sel kanker.

MAO terdiri dari dua subtipe yaitu :
1. MAO-A
Penting untuk menguraikan senyawa
monoamin yang terdapat pada makanan.
Enzim ini menjadi target aksi obat-obat
golongan inhibitor MAO untuk meningkatkan
kadar neurotransmiter amin pada kondisi-
kondisi patologis yang disebabkan karena
kekurangan senyawa monoamin seperti
depresi.
Contoh obatnya tranilsipromin, fenelzin dan
isokarboksasid

Monoaminoksidase (MAO)
2. MAO-B
Inhibitor MAO-B banyak digunakan
untuk pengobatan penyakit parkinson.
Mekanisme kerjanya menghambat
monoaminoksidase B (MAO B)
sehingga kadar dopamin menjadi
meningkat.
Contoh obatnya selegilin, pargilin dan
rasagilin

Cyclooxygenase terdiri dari dua iso-ensim yaitu COX-1 dan
COX-2.
Enzim COX-1 merupakan enzim yang besifat konstitusif
yang artinya keberadaannya selalu tetap dan tidak
dipengaruhi oleh adanya stimulus. Enzim ini dibutuhkan
oleh tubuh yang normal untuk proteksi mukosa lambung.
Enzim COX-2 bersifat indusibel yang berarti keberadaanya
tergantung adanya induksi dari stimulus. Enzim ini bekerja
pada proses peradangan atau inflamasi.
Contoh : celecoxib dan refecoxib
Jadi yang berfungsi dalam proses peradangan atau
inflamasi adalah COX-2.
CYCLOOXYGENASE (COX)
Sekian
dan
Terima kasih

You might also like