You are on page 1of 2

Laporan Tim Liputan Khusus Tribun Jogja

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo


Subianto yang mengendarai kuda saat kampanye terbuka di Stadion Gelora Bung Karno
Jakarta, Minggu (23/3/2014), menyisakan sebuah kesan kuat.
Setelahnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyebut Letnan
Jenderal (Purn)Prabowo Subianto itu keturunan Pangeran Diponegoro.
Menurut Basuki, hal itulah yang melatarbelakangi Jenderal Prabowo melakukan ritual berkuda
sembari menyelipkan keris di bagian depan tubuhnya pada kampanye akbar Partai Gerindra.
Aksi itu cukup menyolok dan mengundang penasaran mengapa Prabowo melakukannya.
"Beliau memang keturunan Pangeran Diponegoro. Kalau gue yang pakai keris, baru bingung
ntar lu," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin (24/3).
Benarkah Prabowo Subianto ini keturunan sang pangeran pengobar Perang Jawa (1825-1830)
itu? Bukankah ia juga punya darah Minahasa dari garis ibunya, Dora Sigar.
Penelusuran Tribun sepanjang pekan lalu ke sejumlah narasumber di Yogya maupun Manado
dan Minahasa, kampung halaman Dora Sigar, menemukan data dan fakta menarik.
Ada semacam paradoks pada diri Prabowo secara historis, berdasar riwayat keluarganya. Dari
Langowan, kota kecil di Minahasa Utara, diperoleh informasi di tubuh Prabowo dan saudara-
saudaranya masih mengalir darah Benyamin Thomas Sigar alias Tawajln Sigar.
Kapiten Langowan
Siapakah dia? Tawajln Sigar ini tetua keluarga di Langowan, yang pernah menjadi kapiten
ketika pasukan Tulungan atau pasukan bantuan (hulptroepen) dari suku-suku di Minahasa
dikirim ke Jawa untuk membantu memadamkan perlawanan Pangeran Diponegoro.
Pengiriman hulptroepen dari Minahasa dilakukan dua gelombang. Pertama pada tahun 1826,
dan kedua pada 1829.
Kapiten Tawajlin Sigar diberangkatkan di gelombang kedua, di bawah pimpinan Mayor Tololiu
Herman Willem Dotulong, tokoh utama pasukan Tulungan.
Bode Grey Talumewo, peneliti muda dan pengumpul data sejarah Minahasa
kepada Tribun meyakinkan, Prabowo Subianto merupakan turunan kelima dari Kapiten
Langowan, Benyamin Thomas Sigar. Dialah yang ikut membantu Dotulong selama tugas di
Jawa.
Bode menjelaskan, turunan Benyamin Thomas Sigar yakni Bastian Sigar yang memiliki anak
Laurents T Sigar, Kepala Walak Langowan.
Anak Laurents diberi nama Philip Sigar yang tak menjabat apa pun. Dari Philip lahirlah Philip LF
Sigar.
Philip inilah yang merupakan ayah Dora Sigar, ibunda Prabowo dan saudara-saudaranya. Dora
Sigar yang dibawa ayahnya ke Utrecht, Belanda, bertemu Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo di
negeri itu, mereka kemudian menikah.
Philip LF Sigar ini pribadi yang cemerlang. Ia pernah menduduki jabatan Sekretaris
Karesidenan Manado (1922-1924), sebelum ditugaskan ke Bandung, Jawa Barat. Ayah Dora
Sigar ini menjadi orang Indonesia yang menduduki jabatan tinggi dam strategis di jaman Hindia
Belanda.
"Dora Sigar kemudian bertemu dengan Soemitro di Belanda. Saat itu Soemitro kuliah di
Belanda. Dari keduanya kemudian lahirlah Prabowo Subianto dan saudara-saudaranya," kata
Bode yang kini mengumpulkan data sejarah pemimpin perang era Minahasa lama.

You might also like