Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan suatu sirip-sirip penambah daya dorong pada baling-baling kapal, khususnya sirip-sirip tersebut dibuat menyatu dengan daun-daun baling-baling dan memotong daun baling-baling tersebut pada sudut tertentu. Latar Belakang Invensi Salah satu indikator keberhasilan dalam rancang-bangun kapal adalah tercapainya kecepatan servis kapal (Vs) sesuai dengan yang direncanakan. Dan parameter utama yang sangat menentukan terhadap kecepatan servis kapal tersebut, adalah rancangan SIST! "#$"%&SI '("(& (Sistem Penggerak Kapal). Secara umum, Sistem "ropulsi 'apal terdiri dari ) (tiga) komponen utama, yaitu * (a) !ain ngines (Motor Induk)+ (b) Transmission Systems (Sistem Transmisi Daya)+ (c) "ropulsor (Alat Gerak Kapal). "rinsip ker,a dari Sistem "ropulsi 'apal adalah sebagai berikut+ Main Engines sebagai sumber daya utama memberikan D(-( $%T"%T-nya ke Propulsor melalui Sistem Transmisi Daya. .esarnya D(-( yang DIS#(" oleh Propulsor tergantung pada besarnya e/isiensi system transmisi tersebut. D(-( yang DIS#(" oleh Propulsor inilah yang selan,utnya digunakan untuk mendorong kapal. Salah satu ,enis Propulsor ((lat 0erak 'apal) yang sering digunakan untuk menggerakan kapal sampai dengan saat ini adalah Screw Propeller (Baling!aling ulir". 0aya dorong (T#rust) pada Screw Propeller (Baling !aling ulir) ter,adi sebagai akibat adanya perbedaan distribusi tekanan antara bagian punggung daun baling- baling dan bagian muka daun baling-baling. Distribusi 1 5 10 15 20 25 30 35 tekanan pada daerah1bagian muka daun baling-baling adalah relati/ lebih besar dibandingkan dengan distribusi tekanan pada daerah1bagian punggung daun baling-baling, sehingga hal ini menyebabkan timbulnya 0aya (ngkat ($I%T %orce). "royeksi vector gaya angkat tersebut pada sumbu lateral kapal, yang kemudian disebut dengan gaya dorong kapal (T#rust). Sampai dengan saat ini, khalayak luas beranggapan bah2a besarnya gaya dorong kapal (T#rust) adalah berbanding lurus dengan daya yang diserap oleh .aling-baling. Sehingga bilamana diinginkan adanya peningkatan kecepatan servis kapal, maka diperlukan adanya kenaikan gaya dorong (T#rust) kapal. Dan kenaikan tersebut, memba2a pada kebutuhan kenaikan daya dorong kapal. Selan,utnya, kebutuhan terhadap meningkatnya daya dorong kapal pada akhirnya memberikan konsekuensi pada peningkatan kebutuhan D(-( $%T"%T dari Main Engines (!otor Induk). 3al ini tentunya akan merugikan pada nilai kompetisi ekonomis kapal. Ringkasan Invensi Invensi yang diusulkan ini pada prinsipnya adalah memaksimalkan daya yang diserap oleh baling-baling, sehingga menghasilkan daya dorong (t#rust) yang ,uga maksimal. Dan pada akhirnya dapat meningkatkan kecepatan servis kapal, tanpa harus memperbesar daya yang harus terpasang. (tau dengan kata lain, baling-baling yang diinvensikan ini secara tidak langsung adalah merupakan upaya dalam penghematan energi terhadap Main Engines (!otor Induk) yang terpasang di kapal. 'onsep invensi baling-baling kapal bersirip ini adalah menurunkan besarnya distribusi tekanan pada daerah1bagian punggung dari daun baling-baling, sehingga perbedaan tekanan antara daerah1bagian muka dan punggung adalah lebih besar dibandingkan dengan baling-baling yang saat ini ada di pasaran1masyarakat pengguna. Suatu metode penurunan distribusi tekanan pada daerah1bagian punggung daun baling-baling tersebut, adalah 2 5 10 15 20 25 30 35 dengan menaikan kecepatan aliran /luida (Va) yang melintasi permukaan daun baling-baling tersebut, yakni dengan menambahkan sepasang sirip yang berbentuk seperti 4pacul5 pada bagian1daerah punggung yang bertu,uan untuk meningkatkan akselerasi aliran /luida yang melintasi pada daerah1bagian tersebut. Uraian Singkat Gambar %ntuk memudahkan pemahaman mengenai inti invensi ini, selan,utnya akan diuraikan per2u,udan invensi melalui gambar-gambar terlampir. 0ambar 6, adalah tampak belakang dari baling-baling kapal bersirip sesuai dengan invensi ini. 0ambar 7, adalah tampak samping dari baling-baling kapal yang hanya diambil pada satu daun baling-baling sesuai dengan invensi ini. Uraian Lengkap Invensi Sebagaimana telah dikemukan pada latar belakang invensi bah2a gaya dorong (T#rust) kapal adalah merupakan suatu produk1hasil kiner,a dari baling-baling saat beroperasi pada putaran dan kondisi tertentu. "eningkatan 0aya Dorong tersebut pada umumnya dapat diperoleh dengan cara mengganti motor induk dengan motor-motor lainnya, yang memiliki kapasitas daya yang lebih besar. 8ara ini tentunya mempunyai konsekuensi teknis yang diperoleh, yaitu men,adi sangat mahal dan tidak menguntungkan bagi para pemakai. !engacu pada 0ambar 6, yang memperlihatkan suatu baling-baling kapal bersirip tampak belakang sesuai dengan invensi ini. .aling-baling seperti invensi yang diusulkan adalah mengkondisikan daun baling-baling (6) untuk meningkatkan 0aya Dorong (T#rust) yang dihasilkan dari baling-baling saat beker,a pada putaran tertentu. "engkondisian daun baling-baling (6) yang dimaksudkan adalah dengan memasang sirip (), 9) berbentuk seperti 3 5 10 15 20 25 30 35 4"(8%&5 secara berpasangan pada bagian1daerah punggung (:) dari keseluruhan daun baling-baling (6). "enambahan sepasang sirip (), 9) berbentuk seperti 4"(8%&5 ini bertu,uan untuk mengarahkan aliran /luida yang melintasi bagian1daerah punggung (:) tersebut, agar lebih seragam (&ni'orm" dan memiliki percepatan (Akselerasi" yang lebih besar. Dengan kedua kondisi tersebut, maka la(u aliran 'luida untuk punggung (:) daun baling-baling yang bersirip seperti 4"(8%&5 men,adi lebih baik atau lebih tinggi, apabila dibandingkan dengan punggung daun baling- baling yang polos. Sehingga, distribusi tekanan yang ter,adi pada bagian1daerah punggung daun baling-baling tersebut adalah tidak sama. Distribusi tekanan yang ter,adi pada daerah1bagian punggung (:) daun baling-baling yang bersirip seperti 4pacul5 men,adi lebih rendah, apabila dibandingkan dengan distribusi tekanan yang ter,adi pada bagian1daerah punggung daun baling-baling yang polos (yaitu baling-baling yang sudah dikenal oleh masyarakat sampai saat ini). Di lain pihak, distribusi tekanan yang ter,adi pada bagian1daerah muka daun baling-baling adalah relati/ tetap atau tidak berubah antara daun baling-baling bersirip seperti 4"(8%&5 dengan daun baling-baling yang polos. "erbedaan distribusi tekanan yang ter,adi pada kedua daerah1bagian muka dan punggung (:) dari daun baling-baling (6) inilah yang nantinya men,adi 0aya (ngkat (&I;T) baling- baling. Dan bilamana 0aya (ngkat (&I;T) tersebut diproyeksikan terhadap Sumbu &ateral 'apal, maka 0aya (ngkat (&I;T) akan men,adi 0aya Dorong .aling-baling 'apal. Sehingga ,ika distribusi tekanan pada daerah1bagian punggung (:) daun baling-baling bersirip seperti 4"(8%&5 adalah lebih rendah dari pada punggung daun baling-baling yang polos, maka besarnya 0aya Dorong (T#rust yang ter,adi pada daun baling-baling bersirip seperti 4"(8%&5 men,adi lebih besar bila dibandingkan dengan daun baling-baling yang polos. Invensi ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan dengan baling-baling yang ada di pasaran atau yang dikenal oleh masyarakat luas. -aitu pada <keberadaan= 4 5 10 15 20 25 30 35 sepasang sirip yang berbentuk <pacul= yang terletak pada bagian1daerah punggung (:) di tiap-tiap daun baling-baling. Sebagaimana pula diungkapkan pada 0ambar 7, yang menun,ukkan satu bagian daun baling-baling (6) sesuai dengan invensi ini. .aling-baling bersirip untuk menambah 0aya Dorong 'apal ini adalah meliputi ,umlah sirip (), 9), bentuk sirip (), 9) dan posisi1kedudukan sirip (), 9) pada daun baling-baling (6) (Propeller Blades), dengan deskripsi sebagai berikut + !a "#mla$ Sirip >umlah sirip pada masing-masing daun baling-baling (6) adalah 7 (dua) bilah, yang dipasang pada bagian punggung daun baling-baling (:) secara bersusun, yang disebut dengan sirip atas ()) dan sirip ba2ah (9). !b Bent#k Sirip "ada dasarnya bentuk sepasang sirip yang digunakan pada masing-masing baling-baling sesuai dengan invensi ini adalah seperti bilah <"(8%&=, dimana pada bilah depan (?) adalah lebih ta,am dibandingkan dengan bilah belakang (@). "an,ang bilah keseluruhan sirip atas ()) adalah lebih pan,ang hingga 9A (empat puluh) persen dibandingkan dengan "an,ang bilah keseluruhan sirip ba2ah (9). Tinggi maksimum sirip (), 9) adalah 69 (empat belas) persen dari pan,ang keseluruhan bilah Sirip !% P&sisi ata# Ked#d#kan Sirip "osisi sirip (), 9) pada masing-masing daun baling- baling (6) dapat dibedakan dalam 7 (dua) sudut pandang, yaitu * "osisi sirip terhadap >ari-,ari 5 5 10 15 20 25 30 35 baling-baling (dinotasikan dengan huru/, #), dan "osisi sirip terhadap rasio Sisi !asuk (7) dan Sisi 'eluar (B)(rasio ini dinotasikan dengan simbol, a1b). "enempatan "osisi sepasang sirip (), 9) seperti bilah <"(8%&= tersebut adalah berada dalam rentang )AC # (tigapuluh persen) hingga @AC # (delapan puluh persen). >ari-,ari baling-baling, adalah ,arak dari titik pusat hingga bagian u,ung daun baling-baling. Tebal maksimum sirip adalah terletak di daerah1bagian belakang dari bilah sirip (), 9), yakni antara BAC hingga DAC dari pan,ang bilah sirip (), 9) seperti <"(8%&= tersebut. 'edudukan sirip atas ()) dan sirip ba2ah (9) ditentukan oleh besarnya rasio (a1b) Sisi !asuk (7) dan Sisi 'eluar (B), yaitu berada dalam rentang A,: hingga 7. %,ung Depan dari kedua sirip atas dan sirip ba2ah, atau .agian yang disebut dengan sisi masuk, adalah berkedudukan tepat di daerah bilah depan (?) dari daun baling-baling (6). 6 5 10 15 20 25 30 Klaim 6. Suatu baling-baling kapal bersirip untuk memaksimalkan daya yang diserap oleh baling-baling kapal, sehingga menghasilkan daya dorong (t#rust) yang ,uga maksimal dan pada akhirnya dapat meningkatkan kecepatan servis kapal, tanpa harus memperbesar daya yang harus di- instal, terdiri dari* suatu daun baling-baling ditambahkan dengan sepasang sirip dengan sekurang-kurangnya dua bilah sirip atas dan ba2ah+ sepasang sirip dimaksud dibuat secara menyatu dengan dan pada bagian punggung dari setiap daun baling-baling+ dan sepasang sirip atas dan sirip ba2ah berada pada kedudukan yang ditentukan oleh besarnya rasio Sisi !asuk dan Sisi 'eluar (a1b), yaitu berada dalam kisaran A,: sampai 7. 7. Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 6, dimana ,umlah sirip disukai sekurang-kurangnya dua bilah. ). Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 6, dimana pada dasarnya bentuk sepasang sirip yang digunakan pada masing-masing baling-baling sesuai dengan invensi ini adalah seperti bilah <"(8%&=, dimana pada bilah bagian depan adalah lebih ta,am dibandingkan dengan bilah bagian belakang. 9. Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 6 sampai ), dimana pan,ang bilah keseluruhan sirip atas adalah lebih pan,ang hingga 9A (empat puluh) persen dibandingkan dengan pan,ang bilah keseluruhan sirip ba2ah. :. Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 6 sampai ), dimana tinggi maksimum sirip adalah 69 7 5 10 15 20 25 30 35 (empat belas) persen dari pan,ang keseluruhan bilah sirip. B. Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 6 sampai :, dimana penempatan posisi sepasang sirip seperti bilah <"(8%&= tersebut adalah berada dalam kisaran )AC # (tigapuluh persen) hingga @AC # (delapan puluh persen) ,ari-,ari baling-baling, yakni ,arak dari titik pusat hingga bagian u,ung daun baling-baling. ?. Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 6 sampai :, dimana tebal maksimum sirip adalah terletak di daerah1bagian belakang dari bilah sirip, yakni antara BAC hingga DAC dari pan,ang bilah sirip seperti <"(8%&= tersebut. 8 5 10 15 20 25 30 35 (bstrak BALING-BALING KAPAL BERSIRIP Suatu baling-baling kapal bersirip untuk memaksimalkan daya yang diserap oleh baling-baling kapal, sehingga menghasilkan daya dorong (t#rust) yang ,uga maksimal dan pada akhirnya dapat meningkatkan kecepatan servis kapal, tanpa harus memperbesar daya yang harus di- instal, terdiri dari* suatu daun baling-baling ditambahkan dengan sepasang sirip dengan sekurang-kurangnya dua bilah sirip atas dan ba2ah+ sepasang sirip dimaksud dibuat secara menyatu dengan dan pada bagian punggung dari setiap daun baling-baling+ dan sepasang sirip atas dan sirip ba2ah berada pada kedudukan yang ditentukan oleh besarnya rasio Sisi !asuk dan Sisi 'eluar (a1b), yaitu berada dalam kisaran A,: sampai 7. 9 5 10 15 20 25 30 35