Professional Documents
Culture Documents
Diajukan oleh :
Nama : Muhammad Fajar Shidiq
Kelas : VIII-C
Nomor Absen : 16
NPM : 08460004645
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat kini tak lagi diam seperti dulu. Dulu masyarakat tidak memiliki
kebebasan dalam berpendapat dan demokrasi seakan hanya menjadi slogan saja.
digaungkan dan kehidupan demokrasi yang menjamin hak dari tiap warga negara
ditempuh oleh pemerintah demi mewujudkan suatu organisasi yang bersih dan
usaha juga terus dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan pemerintahan yang
1
Salah satu reformasi birokrasi di tubuh Departemen Keuangan adalah
reformasi di tubuh Direkorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). DJBC mengambil
industrial assistance. Masyarakat dan dunia usaha menjadi customer utama dari
institusi ini. Mereka butuh akan pelayanan publik, misalnya seperti pengurusan Angka
Pengenal Impor (API), pengurusan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai
pemerintah, dalam hal ini DJBC, untuk terus senantiasa memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan memberikan pelayanan publik yang terbaik sesuai dengan misi
yang diembannya yakni memberikan pelayanan yang terbaik kepada dunia usaha,
satunya adalah dengan membuat Kantor Pelayanan Utama yang modern. Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priok dijadikan sebagai pilot project, seluruh
jajaran birokrasinya dirombak, dilakukan seleksi yang ketat bagi seluruh pegawai
pelayanan yang pasti, efisien, dan efektif melalui modernisasi sistem dan prosedur.
B. Pembatasan Masalah
2
tahun 2008 mengingat reformasi birokrasi ini baru mulai disosialisasikan dan
C. Metode Penulisan
penulis dari media cetak, media elektronik dan sumber-sumber referensi lainnya.
D. Tujuan Penulisan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Apa saja kegiatan yang dilakukan untuk
melaksanakan reformasi di tubuh institusi kepabeanan Indonesia ini. Dan apa saja
pencapaian dan perubahan yang dihasilkan dengan adanya reformasi birokrasi ini.
Jika memang reformasi birokrasi membawa perubahan, perubahan seperti apa yang
dihasilkan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Partisipasi masyarakat
3. Transparansi
4
6. Kesetaraan
8. Akuntabilitas
9. Visi strategis
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
Seringkali penetapan suatu langkah baru tidak disertai dengan komitmen untuk
susah payah dan diawali dengan begitu banyak pertentangan mengenai untung dan
ruginya namun pada saat proses implementasi hanya mendapat nilai nol besar.
Indonesia merupakan negara dengan begitu banyak peraturan namun hanya sebatas
peraturan. Hanya sebatas hitam di atas putih saja, mungkin “lebih baik punya dari
menjadi salah satu titik tujuan dilakukannya reformasi birokrasi. Dengan reformasi
pemerintah karena kinerja pemerintah yang meningkat. Tolok ukur yang digunakan
birokrasi dapat mengubah semua hal negatif menjadi sesuatu yang positif dan bernilai
6
Hal yang menjadi permasalahan saat ini adalah akankah reformasi yang
dilakukan di DJBC hanya sekedar hitam di atas putih saja. Karena tidak sedikit kita
mendapati berita di media massa mengenai pesimisme akan reformasi birokrasi ini.
Terlebih ketika muncul pemberitaan bahwa di Kantor Pelayanan Utama Bea dan
Cukai Tanjung Priok ternyata masih terjadi tindakan koruptif yang dilakukan oleh
aparatur bea dan cukai. Reformasi birokrasi berjalan namun perilaku koruptif juga
masih berjalan sehingga masyarakat pun menjadi sangsi akan keberhasilan proses
reformasi birokrasi ini. Kinerja aparatur negara tetap menjadi pertanyaan masyarakat
Namun ada sebuah hal yang harus diperhatikan bahwa reformasi birokrasi
adalah sebuah proses dan bukan sebuah hasil. Dalam perjalanan menuju hasil yang
birokrasi tidak lantas akan memangkas habis semua praktik korupsi, namun prosesnya
pilar reformasi birokrasi secara konsisten diharapkan akan terwujud good corporate
Selain itu juga perlu digarisbawahi bahwa reformasi birokrasi bukan hanya
persoalan remunerasi saja. Karena banyak aspek yang dibangun dan diperbaiki dalam
konsep reformasi birokrasi itu sendiri sebagaimana tampak pada gambar III.1.
7
Gambar III.1 Pilar Reformasi Birokrasi
Peningkatan Kinerja
Good Governance
Remunerasi
salah satu bagian dari reformasi birokrasi. Bagian yang merekatkan tiga pilar utama
reformasi birokrasi. Dari pilar itu juga dapat dilihat adanya Indikator Kinerja Utama
(IKU). Indikator inilah yang akan digunakan untuk melihat apakah benar telah terjadi
perubahan yang positif dari kinerja para pegawai Departemen Keuangan termasuk
DJBC.
BAB IV
reformasi birokrasi dilaksanakan di DJBC dan perubahan apa saja yang terjadi di
DJBC adalah:
9
Gambar IV.1 Driver Perubahan
DRIVER PERUBAHAN
TUNTUTAN REPOSISI - UU No. 28 / 1999 tentang
FUNGSI dan PERAN DJBC Penyelenggara Negara
- KINERJA DAN CITRA DJBC Yang Bersih dan Bebas
- Fasilitasi Perdagangan - TUNTUTAN PENGGUNA JASA: KKN
- Dukungan kpd Industri KEPASTIAN HUKUM - Inpres No. 3 / 2006
- Penerimaan Negara KEPASTIAN WAKTU tentang Paket Kebijakan
KEPASTIAN BIAYA Perbaikan Iklim
- Perlindungan Masyarakat Investasi
- Good Governance
SOLUSI ?
KPU BC & KPPBC TIPE MADYA
Dari gambar tersebut dapat dilihat rumusan solusi yang ditawarkan adalah
• Fasilitator Perdagangan
• Dukungan Industri
• Penghimpun Penerimaan
• Pelindung Masyarakat
10
Sedangkan sasaran yang ingin diwujudkan adalah:
3. Tercapainya kantor pelayanan yang bebas KKN yang didukung oleh sumber
hingga akhir tahun 2008 DJBC telah memiliki delapan buah Kantor Pelayanan Utama
Bea dan Cukai. Yakni KPU Tipe-A Tanjung Priok dan KPU Tipe-B Batam, dan enam
buah KPPBC yang direalisasikan di tahun 2008 dari target sebanyak enam buah
Tabel IV.1 Realisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Target 2008 6 KPPBC
Hal yang perlu disadari adalah ternyata terdapat fakta menarik mengenai
perubahan yang terjadi institusi DJBC dalam proses reformasi birokrasi. Fakta
tersebut saya peroleh dari data Indikator Kinerja Utama DJBC tahun 2008 dan media
massa elektronik.
Fakta yang pertama, pada Desember 2007 Hay Group, sebuah lembaga riset
dan konsultasi sumber daya manusia terbesar di dunia, melakukan survey di DJBC
untuk menilai kinerja Kantor Pelayanan Utama dan mengukur hal-hal lain yang
eksportir, PPJK, dan importir/eksportir. Berikut ini merupakan salah satu grafik hasil
surveinya.
pelayanan yang diberikan oleh DJBC melalui Kantor Pelayanan Utama-nya. Survei
Utama. Peningkatan kepuasan tersebut menjadi salah satu indikasi adanya perubahan.
Kinerja aparat bea dan cukai dalam proses reformasi birokrasi memang benar telah
mengalami peningkatan.
media massa nasional. Dari Sekretariat DJBC (Bagian Umum) diperoleh data
Januari 61 1 1.64%
Februari 69 18 26.09%
Maret 39 9 23.08%
April 64 9 14.06%
Mei 51 10 19.61%
Juni 98 36 36.73%
Juli 54 10 18.52%
Agustus 63 12 19.05%
September #DIV/0!
Oktober #DIV/0!
November #DIV/0!
Desember #DIV/0!
Total 499 105 21.04%
Sumber: Sekretariat DJBC
Dari tabel di atas diketahui bahwa hingga bulan Agustus 2008, total pemberitaan
terkait dengan DJBC ada 499 buah berita. Dimana 21,04% merupakan pemberitaan
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa, hanya 20% pemberitaan di media massa yang
mengatakan bahwa bea cukai negatif. Yang menjadi permasalahan, angka ini belum
Keuangan khususnya di DJP dan DJBC mendongkrak Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
internasional terhadap kinerja DJP dan DJBC menjadi semakin baik. Dan berdasarkan
SIMPULAN
disiplin dan manajemen SDM. Ketiga pilar tersebut direkatkan oleh remunerasi
adalah untuk menciptakan aparatur negara yang bersih, professional, dan bertanggung
jawab serta menciptakan birokrasi yang efisien dan efektif sehingga dapat
Rewansyah).
menilai reformasi birokrasi ini secara sempit. Reformasi birokrasi harus dipahami
15
meningkatkan kesejahteraan pegawai. Namun ada tujuan dan sasaran yang lebih besar
di balik itu semua. Ada sesuatu yang ingin dibangun oleh Departemen Keuangan,
permasalahan yang dihadapi oleh DJBC. Dan beberapa fakta di lapangan juga
Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa reformasi birokrasi DJBC melalui Kantor
Pelayanan Utama-nya mulai menghasilkan peningkatan kinerja para aparat bea dan
cukai.
16
DAFTAR PUSTAKA