You are on page 1of 14

MAKALAH ORAL BIOLOGI

REFLEKS REFLEKS PENGUNYAHAN


Disusun oleh:
Fadlun (!"""!#$%
Ka&i'ah (!"""!(%
A'alia )i&*i+a (!"""!("%
A+i,a Sa'- Ken.ana (!"""!(/%
Khai&unnisa (!"""!(0%
Dosen Pe'1i'1in*:
d&*2 Shan+- 3hai&ani4 M2Si
PROGRAM S5UDI PENDIDIKAN DOK5ER GIGI
FAKUL5AS KEDOK5ERAN
UNI)ERSI5AS SRI6I7AYA
Re8le,s9&e8le,s Pen*un-ahan
"2 Pen*un-ahan
Pengunyahan adalah suatu proses penghancuran partikel makanan di dalam mulut
dengan bantuan saliva untuk mengubah ukuran dan konsistensi makanan yang akhirnya
terbentuk bolus yang mudah untuk ditelan [1]. Proses penghancuran makanan tersebut
dilakukan oleh gigi-geligi dibantu dengan otot-otot mastikasi dan pergerakan dari
kondilus mandibula melalui artikulasi temporomandibula [2].
Proses pengunyahan terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap membuka mandibula,
tahap menutup mandibula dan tahap berkontaknya gigi antagonis satu sama lain atau
kontak antara gigi dengan bolus makanan, dimana setiap tahap mengunyah berakhir
0,5-1,2 detik [].
!alaupun diba"ah kontrol sadar, pengunyahan biasanya merupakan aktivitas
re#leks yang melibatkan otot-otot lidah, bibir dan pipi, serta otot-otot mastikasi.
$erakan otot-otot ini dirangsang oleh reseptor sensoris, propriosepti# dan reseptor
regangan yang terdapat dalam membran mukosa rongga mulut, %aringan periodontal,
otot dan &'( [)].
/2 Re8le,s
$erak pada umumnya ter%adi secara sadar, namun ada pula gerak yang ter%adi
tanpa disadari yaitu gerak re#leks. *mpuls pada gerakan sadar melalui %alan yang
pan%ang, yaitu dari reseptor, ke sara# sensorik, diba"a ke otak untuk selan%utnya diolah
oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak yang berupa tanggapan diba"a oleh sara#
motorik sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh e#ektor.
+edangkan gerak re#leks ber%alan sangat cepat dan tanggapan ter%adi secara
otomatis terhadap rangsangan tanpa memerlukan kontrol dari otak, atau dengan kata
lain gerak re#leks beker%a bukanlah diba"ah kesadaran dan kemauan seseorang. $erak
re#leks merupakan gerak yang dihasilkan oleh %alur sara# yang paling sederhana. (alur
sara# ini dibentuk oleh sekuen dari neuron sensorik, interneuron, dan neuron motorik,
yang mengalirkan impuls sara# untuk tipe re#leks tertentu. $erak re#leks yang paling
sederhana hanya memerlukan dua tipe sel sara#, yaitu neuron sensorik dan neuron
motorik.
Proses yang ter%adi pada re#leks melalui %alan tertentu yang disebut lengkung
re#leks. ,omponen-komponen yang dilalui re#leks, antara lain-
02 Kon+&ol Mas+i,asi
.uclei sensori dan motorik yang terdapat pada brain stem memiliki peranan yang
sangat penting dalam pengontrolan proses mastikasi. Pergerakan mastikasi bera"al dari
generator neural yang terdapat di brain stem. *nput sensori a##erent yang ter%adi pada
nuclei ini %uga merupakan #aktor yang tak kalah pentingnya dalam pembentukan proses
mastikasi. /aktor lain yang %uga berpengaruh besar adalah pusat otak yang
mempengaruhi sistem koordinasi brain stem mastikatori. +etelah sekian banyak
penelitian dilakukan, tiga hal inilah yang merupakan #aktor utama yang berpengaruh
besar terhadap pengontrolan proses mastikasi.
Ga'1a& "2 'ekanisme kontrol mastikasi 0sensori1
Ga'1a& /2 'ekanisme kontrol mastikasi 0motorik1
$erakan mandibula ke atas dan ke ba"ah berasal dari dalam brain stem. +elain
mastikasi, brain stem ini %uga bertanggung %a"ab dalam proses respiratori dan proses
penelanan.
/aktor lain yang %uga memicu gerakan mastikasi yaitu adanya hubungan dari
sirkuit neural yang membentuk %aringan neural oscillatory. Neural oscillatory ini
disebut sebagai generator mastikasi atau pusat mastikasi, yang mampu merangsang
ter%adinya pola gerakan mastikasi.
+elain adanya neural oscillatory, mastikasi %uga ter%adi karena aktivitas gerak
re#leks otot yang diinisiasi oleh stimulasi dari struktur oro#acial. $erak re#leks yang
timbul dari area oro#acial ini bermacam-macam, termasuk %uga gerak lidah, #acial, dan
berbagai gerak rahang.
!2 Rese:+o& Senso&i, Pen*un-ahan
2eseptor sensorik merupakan struktur sara# yang terletak di seluruh %aringan
tubuh dan menyediakan in#ormasi mengenai keadaan %aringan bagi sistem sara# pusat
melalui neuron a##eren. Pada sistem mastikasi, terdapat ) tipe utama reseptor sensorik,
antara lain yaitu-
!2" Gelendon* O+o+ (Muscle Spindle%
3tot-otot pada tulang terdiri dari 2 tipe serat otot yaitu, serat ekstra#usal dan serat
intra#usal. (aringan ikat yang menyatukan kumpulan serat intra#usal disebut
gelendong otot 0muscle spindle) 0$ambar 1. $elendong otot berselang-seling
dalam otot dan se%a%ar dengan serat ekstra#usal.
Pada masing-masing gelendong otot, inti dari serat intra#usalnya terdiri dari 2
macam tipe yaitu chainlike (nuclear chain fiber) dan clumped (nuclear bag
fiber). 4ua tipe ini diaktivasi ketika ter%adi peregangan, kemudian memba"a
impuls ke sistem sara# pusat. ,arena serat intra#usal se%a%ar dengan ekstra#usal,
maka serat intra#usal %uga akan meregang ketika otot meregang.
Ga'1a& 02 $elendong otot 0muscle spindle1
+erat intra#usal disuplai oleh 2 tipe neuron a##eren berdasarkan diameternya yaitu-
a. .euron berdiameter besar, yang ber#ungsi mengantarkan impuls pada
kecepatan tinggi dan ambang yang rendah, berakhir pada bagian tengah
serat intra#usal5 disebut %uga primary ending/annulospiral ending
b. .euron berdiameter kecil yang berakhir pada kutub gelendong5 disebut %uga
secondary ending/flower spray ending
+erat intra#usal menerima inervasi e##eren melalui sara# #usimotor yang
diklasi#ikasikan sebagai neuron e##eren 6. .euron e##eren 6 bermula dari sistem
sara# pusat dimana ketika distimulasi akan menyebabkan kontraksi serat
intra#usal. ,etika serat intra#usal berkontraksi, nuclear chain fiber dan nuclear
bag fiber pun meregang, hal ini menandakan bah"a %ika otot meregang maka
aktivitas a##eren akan beker%a.
7da 2 hal utama dimana neuron a##eren dari gelendong otot dapat distimulasi,
yaitu ketika peregangan umum otot 0ekstra#usal1 dan kontraksi intra#usal.
$elendong otot tidak dapat membedakan antara 2 hal tersebut.
!2/ 5endon Gol*i
&endon golgi berlokasi di tendon otot di antara serat otot dan perlekatannya pada
tulang. &endon golgi terdiri dari serat tendon yang dikelilingi limpa dan
diselubungi oleh kapsul berserat. &endon golgi beker%a pada rangkaian serat
ekstra#usal dan tidak se%a%ar seperti gelendong otot. 7mbang sensor tendon golgi
lebih tinggi dibanding gelendong otot sehingga ber#ungsi untuk melindungi otot
dari tekanan yang berlebihan. +elama #ungsi normal, si#atnya lebih sensiti# dan
akti# pada regulasi re#leks. /ungsi utamanya adalah memonitor tekanan,
sedangkan gelendong otot ber#ungsi memonitor pan%ang otot.
!20 Ko&:us Pa.ini
'erupakan organ berbentuk oval yang terbuat dari lamela konsentrik %aringan
ikat yang tersebar secara luas. ,orpus pacini ditemukan di tendon, sendi,
periosteum, insersi tendon, #ascia, dan %aringan subkutan. 4i tengah setiap korpus
pacini terdapat inti berisi terminasi serat sara#.
,arena lebih banyak berlokasi di sendi, maka korpus pacini lebih berperan dalam
merespon persepsi pergerakan dan tekanan yang keras, bukan sentuhan yang
ringan. &ekanan keras yang mengenai %aringan dan merusak organ akan
menstimulasi korpus pacini.
!2! Nosise:+o&
.osiseptor berlokasi di sebagian besar sistem mastikasi. /ungsi utamanya yaitu
memonitor kondisi, posisi dan pergerakan %aringan sistem mastikasi. +ecara
umum, nosiseptor distimulasi oleh luka dan akan menyampaikan in#ormasi ini ke
sistem sara# pusat melalui neuron a##erent.
8eberapa tipe nosiseptor adalah sebagai berikut-
a. .osiseptor yang merespon stimulus mekanik dan termis
b. .osiseptor yang merespon stimulus dengan range yang besar
c. 2eseptor dengan ambang rendah yang merespon sentuhan dan tekanan yang
ringan, disebut %uga mekanoreseptor
#2 Re8le,s9&e8le,s Pen*un-ahan
2e#leks pengunyahan dirangsang oleh nervus &rigeminus yang menggerakkan
rahang dan lidah, proses pengunyahan dimulai dari makanan masuk ke mulut sampai
men%adi bolus makanan.
7danya makanan di mulut menimbulkan re#leks gerakan mengunyah pada otot
mandibula untuk turun ke ba"ah sehingga berakibat timbulnya re#leks regang pada otot
mandibula lalu ter%adinya kontraksi rebound yang mengangkat mandibula dan menekan
makanan mela"an dinding mulut kemudian kembali menghambat otot mandibula dan
ter%adi lagi kontraksi rebound, mandibula turun dan seterusnya hingga proses
penelanan.
2e#leks yang ditimbulkan pada otot rahang dapat diklasi#ikasikan sesuai dengan
reseptor yang memulai re#leks ini, seperti periodontal reflex, muscle spindle reflex, dan
sebagainya. 2e#leks pengunyahan %uga dapat diklasi#ikasikan berdasarkan nomenklatur
khusus, antara lain yaitu jaw closing reflex, jaw opening reflex, jaw unloading reflex
dan horizontal jaw reflex.
5.1 Re8le,s Mio+a+i, ; Jaw Closing Reflex
'erupakan re#leks postural9re#leks anti gravitasi otot penutup mulut. 4isebut %uga
jaw jerk reflex karena re#leks ini ter%adi bila dagu diketuk. 8eker%a dalam
membantu mempertahankan posisi mandibula terhadap maksila dan stabilitas
postural mandibula dan ter%adi bila otot penutup mulut meregang.
KOMPONEN 7A6 3LOSING REFLE< = 7A6 7ERK
Rese:+o& 'uscle spindle pada otot jaw closing
P&i'a&- a88e&en+ +pindle *a a##erent
Badan sel .ucleus trigeminal mesencephalic
Mo+o& neu&ons 'otor neurons %a" closer pada motor nucleus trigeminus
S+i'ulus 'embuka rahang, regangan pada otot jaw closing
Res:on ,ontraksi otot penutup rahang (a" closing 0rahang
menutup1
Fun*si 'empertahankan posisi rahang terhadap gravitasi
'andibula dipertahankan dalam posisi istirahat oleh aktivitas otot rahang yang
dimediasi melalui re#leks regangan. ,etika kita tertidur dalam posisi duduk, sara#
yang mengontrol posisi rahang terganggu, dengan hasil bah"a rahang mungkin
%atuh terbuka. ,etika kita ter%aga dan melompat atau berlari, rahang tetap ditutup
oleh jaw closing reflex5 peregangan diatur oleh muscle spindle yang memantul
naik dan turun menyebabkan penutupan rahang.
Ga'1a& !2 Jaw closing reflex (Jaw Jerk)
(a" - (erk, diperoleh ketika pukulan ta%am mengenai dagu yang dimediasi melalui
peregangan re#leks monosinaptik di batang otak. :atency respon dari stimulus
kontraksi adalah sekitar 10 ms.
Pukulan ta%am keba"ah dagu kontraksi m. masseter
mandibula tiba tiba keatas gigi berkontak
2e#lek monosinaptik - peregangan spindle
:atency - ; -12 ms
Ga'1a& #. 'ekanisme re#leks miotatik
2e#leks regangan 0miotatik1 yang menyebabkan otot berkontraksi %ika teregang
adalah salah satu contohnya dan dapat ditemukan ketika dagu ditarik mendadak
ke ba"ah 0sentakan dagu1. +timuli a##eren dapat berasal dari berbagai sumber
untuk menyebabkan aksi yang sama dan sumber ini mencakup pusat-pusat yang
lebih tinggi dari otak.
5.2 Jaw Opening Reflex
Pada manusia, saat rangsangan mekanis atau rangsangan yang berbahaya
mengenai %aringan di sekitar mulut maka akan ter%adi aktivitas penghambatan otot
jaw closing. 2e#leks penghambatan ini melibatkan tiga atau lebih sinaps sehingga
disebut polisinaps. +inaps a"alnya berada pada nukleus sensorik trigeminal dan
akhiran sinaps ada di dalam nukleus motorik trigeminal. Penghambatan otot
penutup rahang bisa menghentikan rahang menutup dan menimbulkan re#leks
membuka rahang 0jaw opening reflex1. 2e#leks ini sangat penting pada manusia
untuk membantu mencegah aktivitas yang <overload= atau berlebihan pada gigi
dan otot selama mengunyah. 2e#leks ini %uga ber#ungsi untuk melindungi
%aringan lunak mulut dan bibir dari kemungkinan terluka oleh makanan yang
keras atau ta%am.
Jaw opening reflex ini mencegah ter%adinya kerusakan akibat tekanan oklusal
yang berlebihan pada saat menggigit makanan keras. ,etika terdapat tekanan
berlebih pada gigi seperti saat mengigit makanan keras, maka secara re#leks
mulut akan membuka.
Ga'1a& (. Jaw opening reflex
KOMPONEN 7A6 OPENING REFLE<
Rese:+o& 'ekanoreseptor dan reseptor nyeri yang ada di rongga mulut
P&i'a&-
a88e&en+
7kson sensori trigeminal
Badan sel $anglion trigeminal
Mo+o& neu&ons 'otor neurons %a" closer dihambat
S+i'ulus +timulus mekanik yang tiba-tiba dengan intensitas tinggi
Res:on (a" opening 0rahang membuka1
Fun*si 'elindungi %aringan keras dan %aringan lunak mulut
$igi insisivus mandibula dan gigi molar memiliki resistensi yang berbeda
terhadap beban kunyah, dimana gigi insisivus mandibula tidak bisa diberikan
makanan yang terlalu keras. (ika diberikan makanan yang terlalu keras, gigi
insisivus mandibula akan memberikan stimulus pada otot jaw opening untuk
berkontraksi sehingga rahang akan re#leks terbuka dan menghindari gigitan
tersebut. +edangkan gigi molar melakukan hal yang sebaliknya. ,etika terdapat
makanan yang keras maka otot jaw closing akan berkontraksi sehingga rahang
akan re#leks menutup dan menghancurkan makanan tersebut.
5.3 Jaw Unloading Reflex
'erupakan re#leks pengunyahan yang ter%adi ketika beban pengunyahan tiba-tiba
menghilang. +angat penting bagi otot rahang untuk berhenti berkontraksi saat
resistensi otot jaw closing tiba-tiba berkurang. 'isalnya, ketika kita menggigit
kacang yang keras.
+aat menggigit kacang, otak akan mengirimkan sinyal kepada serat otot jaw
closing dan kontraktil pada gelendong otot agar berkontraksi lebih kuat dalam
menggigit kacang. 7ktivitas ini terus berlangsung kedalam sara# motorik untuk
memberi suplai kepada otot jaw closing hingga membuat mereka terus
meningkatkan kontraksi.
,etika kekuatan gigit sudah cukup besar, kacang akan pecah dan tanpa disertai
peringatan maka akan ter%adi kehilangan resistensi dari otot jaw closing secara
tiba-tiba. Pada saat ini, otot jaw closing masih akti# dan berpotensi untuk
menyebabkan kerusakan terhadap struktur intraoral, namun hal ini tidak ter%adi.
*nilah peran dari Jaw-unloading reflex.
&erdapat dua mekanisme yang dapat men%elaskan hal ini, yaitu-
a. +aat kacang pecah, rahang akan men%adi sangat dekat dan otot men%adi
pendek dalam "aktu yang sangat singkat. ,arena tekanan telah hilang dari
gelendong otot, maka reseptor gelendong otot akan segera berhenti
mengirimkan potensial aksi ke otak. +ebagai konsekuensinya, sara# motorik
berhenti memberikan potensial aksi ke otot jaw closing, oleh karena itu
ter%adilah deaktivasi otot jaw closing.
b. ,etika otot jaw closing membuat kontraksi yang besar, otot jaw opening
akan akti# pada saat yang bersamaan. +aat makanan yang keras pecah dan
rahang mulai mendekat, regangan di otot jaw opening men%aga rahang agar
tidak bergerak terlalu %auh ke atas dan beker%a seperti seat belt, yang
menahan gerakan cepat yang tak terduga.
5.4 Horizontal Jaw Reflex
2e#leks gerakan rahang ke lateral, protusi9retrusi, dan dampaknya pada
inter#erensi oklusi. 3tot yang berperan yaitu m. pterigoideus lateralis. ori!ontal
jaw reflex ini merupakan gerakan lateral ke ba"ah dan atas, %uga menggeser
hori>ontal untuk menggiling makanan diantara gigi molar. 2ahang bergerak ke
dua sisi bergantian tanpa melintasi garis tengah. $erakan ini %uga bisa
memindahkan makanan dari tengah lidah ke gigi.
DAF5AR PUS5AKA
[1] &ortora $(, 7nagnostakos .P. Principles o# anatomy and physiology. 5
th
ed.
Philadelphia- ?arper @ 2o" Publisher. 1AB;- 5AA-C00.
[2] 2oth $, $olmes 2. 3ral 8iology. +t. :ouis, &oronto, :ondon- D.E. 'osby Dompany,
1
st
ed. 1AB1- CA, ;0, ;2-), ;;-B.
[] 7ndriyani 7. 7spek /isiologis Pengunyahan dan Penelanan pada +istem +tomatognasi.
/akultas ,edokteran $igi Fniversitas +umatera Ftara, 'edan. 2001.
[)] /oster &4. 8uku 7%ar 3rtodonsi. Gd.. (akarta- G$D. 1AA;.
[5]
[C]
[;]
[B]
.orton, .eil +., 200;, .etterHs ?ead and .eck 7natomy #or 4entistry, Philadelphia
,emal + &urker. 2002. 2e#leI Dontrol o# ?uman (a" 'uscle. Dritical 2evie" in 3ral
8iology and 'edicine - Publish by +age
?amish &homson. "klusi #disi $$. 1AA). (akarta- G$D.
+her"ood :. uman %hysiology& 'he (entral Ner)ous *ystem. ;th ed. Danada- 8rooks9Dole
Dengange:earning- 2010
7nastasios ,. 'arkopoulus. 7 ?andbook o# 3ral Phsyology and 3ral 8iology. $reece-
8entham e 8ooks.

You might also like