You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN
FIBROADENOMA MAMMAE (FAM)
Adalah tumor jinak tersering pada payudara dan umumnya menyerang
para remaja dan wanita dengan usia 30-an tahun. Berbatas tegas, konsistensi padat
kenyal, muncul sebagai nodus diskret, biasanya tunggal, mudah digerakkan, dan
diameter 1-10 cm. Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan stroma.
ANATOMI PAYUDARA
ayudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua
sampai iga enam, dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media.
!elenjar ini dimiliki oleh pria dan wanita. "amun, pada masa pubertas, payudara
wanita lambat laun akan membesar hingga membentuk setengah lingkaran,
sedangkan pada pria tidak. embesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan
lemak dan dipengaruhi oleh hormon-hormon o#arium $%nell, &00'(.
%ecara umum, payudara terdiri atas dua jenis jaringan, yaitu jaringan
glandular $kelenjar( dan jaringan stromal $penopang(. )aringan kelenjar meliputi
kelenjar susu $lobus( dan salurannya $ductus(. %edangkan jaringan penopang
meliputi jaringan lemak dan jaringan ikat. %elain itu, payudara juga memiliki
aliran lim*e. Aliran lim*e payudara sering dikaitkan dengan timbulnya kanker
maupun penyebaran $metastase( kanker payudara $+aryono dkk, &011(.
%etiap payudara terdiri atas 1,-&0 lobus yang tersusun radier dan berpusat
pada papilla mamma. %aluran utama tiap lobus memiliki ampulla yang membesar
tepat sebelum ujungnya yang bermuara ke papilla. -iap papilla dikelilingi oleh
daerah kulit yang berwarna lebih gelap yang disebut areola mamma. ada areola
mamma, terdapat tonjolan-tonjolan halus yang merupakan tonjolan dari kelenjar
areola di bawahnya. )ika dilakukan perabaan pada payudara, akan terasa
perbedaan di tempat yang berlainan. ada bagian lateral atas $dekat aksila(,
cenderung terasa bergumpal-gumpal besar. ada bagian bawah, akan terasa seperti
pasir atau kerikil. %edangkan bagian di bawah puting susu, akan terasa seperti
1
kumpulan biji yang besar. "amun, perabaan ini dapat berbeda pada orang yang
berbeda.
.enurut +oskins et, al $&00,( /ntuk mempermudah menyatakan letak
suatu kelainan, payudara dibagi menjadi lima regio, yaitu 0
1. !uadran atas bagian medial $inner upper 1uadrant(
&. !uadran atas bagian lateral $outer upper 1uadrant(
3. !uadran bawah bagian medial $inner lower 1uadrant(
2. !uadran bawah bagian lateral $outer lower 1uadrant(
,. 3egio puting susu $nipple(
4ambar 1.1 Anatomi ayudara,%umber0 3osai, &00&.
5askularisasi kelenjar mamae terutama berasal dari cabang arteri aksilaris,
ramus per*orata intercostalis 16 2 dari arteri mammaria internadan ramus
per*orata arteri intercostalis 3 6 7. 5ena dapat dibagi menjadi & kelompok, yakni
super*isial dan pro*unda. 5ena super*isial terletak disubkutis, mudah tampak,
bermuara ke #ena mammaria interna atau #enasuper*isial leher. 5ena pro*unda
berjalan seiring dengan arteri yangsenama, dan secara terpisah bermuara ke #ena
aksilaris, #ena mammaria interna dan #ena a8igos atau #ena hemia8igos.
2
%aluran lim*e kelenjar mammae terutama berjalan mengikuti #ena kelenjar
mammae, drainasenya terutama melalui 0
1. Bagian lateral dan sentral masuk ke kelenjar lim*e *osa aksilaris.
&. Bagian medial masuk ke kelenjar lim*e memmaria interna.
3. %aluran lim*e subkutis kelenjar mammae umumnya masuk ke pleksus
lim*atik subareolar.
!elenjar mammae dipersara*i oleh ner#i intercostal ke & 6 ' dan 3 6 2 rami
dari pleksus ser#ikalis. %edangkan sara* yang berkaitan dengan terapi bedah adalah 0
1. "er#us torakalis lateralis. !ira-kira di tepi medial m.pektoralis minor
melintasi anterior #ena aksilaris, berjalan ke bawah, masuk
kepermukaan dalam m. pektoralis mayor.
&. "er#us torakalis medialis. !ira 6 kira 1 cm lateral dari ner#us torakalis
lateralis, tidak melintasi #ena aksilaris, berjalan ke bawah masuk ke
m.pektoralis minor dan m. pektoralis mayor.
3. "er#us torakalis longus dari pleksus ser#ikalis. .enempel rapat pada
dinding toraks berjalan ke bawah, mempersara*i m. seratus anterior.
2. "er#us torakalis dorsalis dari pleksus brakhialis. Berjalan bersama
pembuluh darah subskapularis, mempersara*i m. subskapularis, m.teres
mayor.
FISIOLOGI
ayudara mengalami tiga macam perubahan yang dipegaruhi oleh hormon.
erubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa
*ertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause. %ejak pubertas, pengaruh
estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh o#arium dan juga hormon
hipo*ise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.
erubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur haid. %ekitar hari
ke-9 haid, payudara jadi lebih besar dan beberapa hari sebelum haid
berikutnya terjadi pembesaran maksimal. !adang 6 kadang timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata. %elama beberapa hari menjelang haid, payudara menjadi
tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan *isik, terutama palpasi, tidak mungkin
dilakukan. ada waktu itu, pemeriksaan *oto mamogra*i tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar. Begitu haid mulai, semuanya berkurang.
3
erubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. ada kehamilan,
payudara menjadi besar karena epitel duktus lobus dan duktus al#eolus
berproli*erasi, dan tumbuh duktus baru.
%ekresi hormon prolaktin dari hipo*isis anterior memicu laktasi. Air susu
diproduksi oleh sel 6 sel al#eolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui
duktus ke puting susu.

PATOFISIOLOGI
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan suatu proses
hiperplasia dan proli*erasi pada satu duktus terminal, perkembangannya
dihubungkan dengan suatu proses aberasi perkembangan normal. enyebab
proli*erasi duktus tidak diketahui, diperkirakan sel stroma neoplastik
mengeluarkan *aktor pertumbuhan yang memengaruhi sel epitel. eningkatan
mutlak akti#itas estrogen,diperkirakan berperan dalam pembentukannya. !ira-kira
10: *ibroadenoma akan menghilang secara spontan tiap tahunnya dan
kebanyakan perkembangan *ibroadenoma berhenti setelah mencapai diameter
& 6 3 cm. Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas.
Fibroadenoma jarang ditemukan pada wanita yang telah mengalami
postmenopause dan dapat terbentuk gambaran kalsi*ikasi kasar. %ebaliknya,
*ibroadenoma dapat berkembang dengan cepat selama proses kehamilan, pada
terapi pergantian hormon, dan pada orang 6 orang yang mengalami penurunan
kekebalan imunitas, bahkan pada beberapa kasus, dapat menyebabkan kegansan.
ada pasien-pasien yang mengalami penurunan kekebalan tubuh, perkembangan
*ibroadenoma berkaitan dengan in*eksi #irus ;pstein-Barr.
Fibroadenoma terbagi atas )u#elline Fibroadenoma, yang terjadi pada
wanita remaja dan .y<oid Fibroadenomayang terjadi pada pasien dengan =arney
comple<. =arney comple< merupakan suatu sindrom neoplasma autosomal
dominan yang terdiri atas lesi pada kulit dan mukosa, my<omas dan
kelainan endokrin.
DIAGNOSIS
4
DIAGNOSIS KLINIK
a. Gambaran Klinik
Fibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan gejala
dan terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan *isik. ertumbuhan *ibroadenoma
relati* lambat dan hanya menunjukkan sedikit perubahan ukuran dan tekstur
dalam beberapa bulan. Fibroadenoma memiliki gejala berupa benjolan dengan
permukaan yang licin dan merah. Biasanya *ibroadenoma tidak nyeri, tetapi
kadang dirasakan nyeri bila ditekan.

b. Pmrik!aan Fi!ik
. %ecara klinik, *ibroadenoma biasanya bermani*estasi sebagai massa soliter,
diskret, dan mudah digerakkan, selama tidak terbentuk jaringan *ibroblast
disekitar jaringan payudara, dengan diameter kira-kira 1 6 3cm, tetapi ukurannya
dapat bertambah sehingga membentuk nodul dan lobus. Fibroadenoma
dapatditemukan di seluruh bagian payudara, tetapi lokasi tersering adalah pada
1uadran lateral atas payudara. -idak terlihat perubahan kontur payudara.
enarikan kulit dan a<illary adenopathy yang signi*ikan pun tidak ditemukan.
emeriksaan +istopatologi
4ambaran sitologi sebagai berikut0 sediaan apus biasanya penuh sel
$hiperseluler(, sebagian besar sediaan apus mengandung sejumlah besar sel-sel
epitel yang berbentuk lempengan bahkan menutupi seluruh lapangan sediaan
dibawah mikroskop. >empengan sel menunjukkan satu lapisan sel dengan
ukuran sel yang ber#ariasi, tetapi kebanyakan epitel berlapis dengan susunan
kohesi sel yang kompak, menonjol seperti jari tangan atau bangunan teratur. ?nti
telanjang, tidak diketahui pasti asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel
duktus lapisan luar atau sel mioepitel apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya
kecil, bewarna hitam dan berbentuk spindel dengan atau tanpa bipolar.
5
4ambar &.,. %itologi Fibroadenoma ayudara
%umber0 >estadi, 1@@@.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIK
a. Mamm"#ra$i
ada pemeriksaan mamogra*i, *ibroadenoma digambarkan sebagai massa
berbentuk bulat atau o#aldengan batas yang halus dan berukuran sekitas 2 6 100
mm. Fibrodenoma biasanya memiliki densitas yang samadengan jaringan kelenjar
sekitarnya, tetapi, pada *ibroadenoma yang besar, dapat menunjukkan
densitasyang lebih tinggi. !adang-kadang, tumor terdiri atas gambaran kalisi*ikasi
yang kasar, yang diduga sebagai in*raksi atau in#olusi. 4ambaran kalsi*ikasi pada
*ibroadenoma biasanya di tepi atau di tengah berbentuk bulat, o#al atau
berlobus6 lobus. ada wanita postmenopause, komponen *ibroglandular dari
*ibroadenoma akan berkurang dan hanya meninggalkan gambaran kalsi*ikasi
dengan sedikit atau tanpa komponen jaringan ikat.
b.Ul%ra!"n"#ra&'( (USG)
Aalam pemeriksaan /%4, *ibroadenoma terlihat rata, berbatas tegas,
berbentuk bulat, o#al atau berupa nodul dan lebarnya lebih besar dibandingkan
dengan diameter anteroposteriornya. ?nternal echogenicnyahomogen dan
ditemukan gambaran dari isoechoic sampaihypoechoic. 4ambaran echogenic
kapsul yang tipis, merupakan gambaran khas dari *ibroadenoma dan
mengindikasikan lesi tersebut jinak. Fibroadenoma tidak memiliki kapsul,
gambaran kapsul yang terlihat padapemeriksaan /%4 merupakan pseudocapsule yang
disebabkan oleh penekanan dari jaringan di sekitarnya.
6
4ambar 1&. 4ambaran /%4 Fibroadenoma. -ampak massa hipoechoic yang rata,
batas tegas pada sebagian lobus merupakan khas dari *ibroadenoma.
DIAGNOSIS BANDING
Aiagnosis banding dari *ibroadenoma, antara lain 0
1. =ystosarcoma hyllodes. -umor ini jauh lebih jarang ditemukan dan
diperkirakan berasal dari stroma intralobulus. -umor ini berdiameter kecil,
sekitar 362 cm, tetapi sebagian besar terus tumbuh dan membesar
sehingga menyebabkan payudara membesar. -umor ini terdapat pada
semua usia, namun kebanyakan ditemukan pada usia 2, tahun. 4ambaran
radiologis $mammogra*i( dari tumor ini berupa massa berbentuk bulat dan
berbatas tegas.
&. !ista ayudara. !ista payudara dapat berasal dari adenosis, ketikalamina
duktus dan acini mengalami dilatasi dan dibatasi oleh jaringan
epitel. 4ambaran mamogra*inya berupa massa bulat atau o#al yang
berbatas tegas. -epi kista ini dapat berbatasan dengan jaringan
*ibroglandular, baik sebagian maupun seluruhnya.
3. apilloma. .erupakan lesi jinak yang berasal dari duktus lakti*erus dan
7,: tumbuh di bawah areola mamma. apilloma memberikan gejala
berupa sekresi cairan serous atau berdarah, adanya tumor subareola kecil
dengan diameter beberapa millimeter atau retraksi puting payudara $jarang
ditemukan(. Biasanya, ukuran lesi papilloma sangat kecil, hanya beberapa
7
milimeter, sehingga pada mamogra*i, terlihat gambaran sedikit
pengembungan atau normal dari duktus retro-areolar.
PENATALAKSANAAN
Bperasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk *ibroadenoma.
Bperasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk memelihara *ungsi payudara
dan untuk menghindari bekas luka. emilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan
ukuran dan lokasi dari lesidi payudara. -erdapat 3 tipe insisi yang biasa
digunakan, yaitu0
1. 3adial ?ncision, yaitu dengan menggunakan sinar.
&. =ircumareolar ?ncision
3. =ur#eC%emicircular ?ncision
-ipe insisi yang paling sering digunakan adalah tipe radial. -ipe
circumareolar, hanya meninggalkan sedikit bekas luka dande*ormitas, tetapi hanya
memberikan pembukaan yang terbatas. -ipe ini digunakan hanya untuk
*ibroadenoma yang tunggal dan kecil dan lokasinya sekitar & cm di sekitar batas
areola. %emicircular incision biasanya digunakan untuk mengangkat tumor yang
besar dan berada di daerah lateral payudara.
PROGNOSIS
rognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai resiko yang
tinggi untuk menderita kanker payudara. bagian yang tidak diangkat harus
diperiksa secara teratur.
.
BAB II
8
LAPORAN KASUS
II.) I*n%i%a! Pa!in
"ama 0 "n. A
"omor 3. 0 021'&'
/mur 0 19 tahun
)enis !elamin 0 erempuan
Agama 0 ?slam
ekerjaan 0 egawai %wasta
Alamat 0 4ading ,C& -untang
-anggal .asuk 0 &0 Agustus &013
II. + Anamn!a
Kl,'an ,%ama
Benjolan di payudara sebelah kanan
Kl,'an %amba'an
$-(
Ri-a(a% &n(aki% !karan#
asien datang ke poli bedah dengan keluhan terdapat benjolan di payudara
sebelah kanan sejak 1 bulan. Benjolan tidak terasa sakit. Benjolan awalnya
kecil namun semakin lama semakin membesar.
Ri-a(a% &n(aki% *a',l,
asien belum pernah dirawat di rumah sakit dan belum pernah
menjalankan operasi sebelumnya, riwayat A. $-(, riwayat darah tinggi $-(,
riwayat batuk lama $-(.
Ri-a(a% &n(aki% kl,ar#a
Anggota keluarga yang punya keluhan sama $-(, riwayat A. $-(,riwayat
batuk lama $-(.
9
Ri-a(a% alr#i
$-(
Ri-a(a% %ra,ma
-idak ada trauma sebelumnya.
II.. Pmrik!aan Fi!ik
S%a%,! #nrali!
!eadaan umum 0 Baik
!esadaran 0 =ompos .entis
-anda 5ital 0 -A 0 1&0C90 mm+g
" 0 90 <Cmnt
3 0 &0 <Cmnt
% 0 3',9
B
=.
K&ala
Bentuk 0 Bentuk bulat, mesosephal, de*ormitas $-(.
3ambut 0 Darna hitam, lebat dan distribusi rambut merata.
.ata 0 !onjungti#a palpebra anemis $-C-(, sklera ikterik
$-C-(, pupil isokor diameter 3 mm, re*lek cahaya $E(,
pergerakan mata ke segala arah baik.
-elinga 0 Ae*ormitas $-C-(, benjolan $-C-(, discharge $-C-(,
nyeri tekan $-C-(, pendengaran normal.
+idung 0 Ae*ormitas $-(, de#iasi septum $-(, napas cuping
hidung $-(, perdarahan $-(, sekret $-(, daya
penciuman normal
.ulut 0 warna mukosa bibir kemerahan, sianosis $-(,
mukosa kering $-(
/an%,n#
In!&k!i
10
- ermukaan kulit 0 massa $-(, sikatriks $-(, petekie $-(,
jejas $-(
- ?ctus cordis tidak tampak
- Ae#iasi trakea $-(
- -ipe pernapasan torakoabdominal dengan *rekuensi
&0<Cmenit
Pal&a!i
- -idak teraba adanya massa $-(, krepitasi $-(, edema $-(,
suhu teraba normal.
- ?ctus cordis tidak kuat angkat
- "yeri tekan di kedua lapang paru $-(
- Ae#iasi trakea $-(
Prk,!i
- %onor di seluruh lapang paru
- "yeri ketok $-(
A,!k,l%a!i
- %1%& tunggal, regular, murmur $-(, gallop $-(
Par,
In!&k!i
- ermukaan kulit 0 massa $-(, sikatriks $-(, petekie $-(,
jejas $-(
- ergerakan simetris, statis dan dinamis, retraksi
intercoste $-(, ketinggalan gerak $-(
- -ipe pernapasan abdominotorakal dengan *rekuensi
&0<Cmenit
Pal&a!i
- -idak teraba adanya massa $-(, krepitasi $-(, edema $-(,
suhu teraba normal.
- "yeri tekan di kedua lapang paru $-(
- Fremitus taktil de<tra dan sinistra sama
Prk,!i
- %onor di seluruh lapang paru
- "yeri ketok $-(.
A,!k,l%a!i
- %uara dasar #esikuler $ECE( di seluruh lapang paru,
ronkhi $-C-(, whee8ing $-C-(
Ab*"mn
In!&k!i
- Bentuk 0 normal
11
- ermukaan kulit 0 sikatrik $-(, massa $-(, darm kountur
$-(, darm stei*ung $-(
A,!k,l%a!i
- Bising usus $E(
Pal&a!i
- -urgor 0 normal
- Ae*ans muscular $-(, nyeri tekan $-( diseluruh lapang
abdomen
- +eparC>ienC4injal0 tidak teraba
Prk,!i
- -impani dan pekak
Ek!%rmi%a!
A%a! 0 Akral hangat $ECE(, de*ormitas $-C-(,
edema $-C-(, sianosis $-C-(, per*usi re*ill F
& detik.
Ba-a' 0 Akral hangat $ECE(0 de*ormitas $-C-(,
edema $-C-(, per*usi re*ill F & detik
S%a%,! L"kali!
- -eraba massa dengan diameter G 3 cm. Bulat, berbatas tegas,
mobile, nyeri tekan $-(, permukaan licin, konsistensi kenyal, warna
seperti kulit sekitar .
II. 1 Di$rn!ial Dia#n"!i!
-u mamme 0
- )inak
- 4anas
II.2 Pmrik!aan Pn,n3an#
PEMERIKSAAN HASIL NILAI
RU/UKAN
SATUAN METODE KETERANGAN
+;.A-B>B4?
12
Aarah 3utin
Aarah 3utin
+b 12 1&-1' gCd> %pectropno
metry
>eukosit 10,, 2-10 ribu ;
impedence
;ritrosit 2,, 2,&-,,2 juta ;
impedence
+t 3@,9 37-23 : ?ntegration
5olume
-rombosit &,& &00-200 3ibu ;
impedence
.=5 @1,0 @'-109 mikro m3 ;
impedence
.=+ 30,7 &7-32 pg ;
impedence
.=+= 3,,1 3&-3' gCd> ;
impedence
AD 11,& 10-1' : ;
impedence
.5 7,2 7-11 mikro m3 ;
impedence
>im*osit 1,9 1,7-3,, ;
impedence
.onosit 0,' 0,&-0,' ;
impedence
4ranulosit 9,1 + &,-7 ;
impedence
>im*osit : 17,' > &,-3, ;
impedence
.onosit : ,,3 2-' ;
impedence
4ranulosit 77,1 ,0-90 ;
impedence
Pmrik!aan Lab"ra%"ri,m
PEMERIKSAAN HASIL NILAI
RU/UKAN
SATUAN METODE KETERAN
GAN
=- 0,179 0,&-0,, : ; ?mpedance
AD 12,1 10-19 : ; ?mpedance
%;3B>B4?
+BsAg "on-reakti* "on-reakti* mmCjam =hormatography
II.4 Dia#n"!i! Kr3a
-umor .ammae Ae<tra susp. )inak AA FA.
II.5 Tra&i
13
?n*us 3> &0 tpm
?nj =e*ota<ime &<1 gr
?nj !etorolac 3<1
?nj 3anitidin &<1
;ksisi tumor biopsi jaringan
>aporan Bperasi $-anggal &0 Agustus &013 ukul 1&.&, 6 1&.,0 D?B(
- asien terlentang di meja B dengan 4A
- Aisin*eksi daerah yang akan di operasi dengan betadine-alkohol-
betadine
- Aitutup dengan doek steril
- Ailakukan insisi pada daerah tumor
- ?nsisi diperdalam, tumor diekspose
- Aibebaskan dengan jaringan sekitar
- -umor diambil
- )ahit lapis demi lapis
- -utup dengan kassa
- B selesai
BAB III
ANALISA KASUS
Anali!a ka!,! br*a!arkan SOAP
III.) S (S,b3k%i$)
asien "n. A, 19 tahun, mengeluh terdapatnya benjolan berdiameter G3 cm
di payudara kanannya kurang lebih sejak 1 bulan yang semakin lama semakin
membesar dan tidak terasa nyeri. /mumnya *ibroadenoma mammae memang
mengenai wanita usia muda. /kuran dari tumor ini pun umumnya hanya
berkisar dari 1-10 cm dan soliter. Biasanya tidak nyeri tekan namun juga tidak
sedikit yang terdapat nyeri tekan.
III.+ O (Ob3k%i$)
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap pasien
14
In!&k!i
- .assa tunggal dengan ukuran kurang lebih 3 cm,
- Darna kulit sama dengan sekitar.
Pal&a!i
- .obile
- Berbatas tegas
- ermukaan licin
- !onsistensi kenyal
+asil pemeriksaan ini lebih mengarah pada tumor yang bersi*at
jinak. Aimana salah satu tumor payudara jinak yang sering ditemukan
adalah *ibroadenoma mammae.
III.. A (A!!!mn%)
Berdasarkan temuan klinis yang ditemukan dari hasil anamnesa
dan pemeriksaan *isik di tegakkan diagnosa tumor mammae de<tra.
III.1 P (Plannin#)
a. Pr "&ra%i$
1. =ek laboratorium
/ntuk melihat kemungkinan dilakukannya operasi. .eninjau dari
segi kelayakan pasien untuk menjalani operasi dan dari segi keamanan
bagi tim operasi seperti mengecek apakah pasien menderita penyakit
menular melalui darah.
&. ?n*us 3>
-erapi cairan diberikan pada pasien sebagai pengganti nutrisi
selama sebelum dilakukan tindakan operati*.
3. ?njeksi =e*ota<ime
2. ?njeksi !etorolac
,. ?njeksi 3anitidin
b. Tin*akan "&ra!i
Berupa eksisi jaringan tumor payudara kemudian hasil biopsy
segera dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk mengetahui si*at dari
tumor tersebut.
15
6. Tra&i &"!% "&ra%i$
1. ?njeksi Analgetik
?ndikasinya adalah manajemen jangka pendek nyeri sedang
sampai parah setelah prosedur bedah.
&. Antibiotik
Antibiotik pasca operasi diberikan untuk mengurangi resiko
terjadinya in*eksi nosokomial.
3. 3anitidin
!andungannya yaitu ranitidina-+=? setara ranitidina 1,0
mgCtabletH 300 mgC kapletH &, mgCml injeksi. ?ndikasinya adalah untuk
tukak lambung, usus 1& jari, re*luks eso*agitis, hipersekresi patologis
seperti sindroma Iollinger-;llison.!ontraindikasi yaitu pada pasien
hipersensiti#itas.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. )ong, D. A J %jamsuhidayat, 3. &00,. Buku Ajar Ilmu Bedah. enerbit Buku
!edokteran ;4=. )akarta
&. ramudianto, A. &01&. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. -. Buana ?lmu
opuler. )akarta
3. Universitas Sumatra Utara. Tersedia dalam: URL:
htt:!!re"sit"r#.usu.a$.id!%itstream!123456789!31141!4!&ha
ter'20((.d)
2. !uijper Arno., .ommers ;llen =..., 5an der Dall ;lsken., 5an Aiest aul).
+istopathology o* Fibroadenoma o* -he Breast. A#ailable
*rom 0http0CCajcp.ascpjournals.orgC .
,. Farrow )oseph +. Fibroadenoma o* -he Breast. A#ailable
*rom 0http0CCcaonline.amcancersoc.orgC .
'. roses enyakit. 5olume &. ;disi '. enerbit Buku !edokteran ;4=. )akarta.
&00'. +al. 1301 6 130&.
7. Aesen Dan. Aalam 0 Buku Ajar Bnkologi !linis. ;disi &. Balai
enerbitF!/?. )akarta. &009. +al. 3'' 6 3'@.
9. .akes Aaniel. Atlas /ltrasonogra*i ayudara dan .amogra*i. Balai enerbit
F!/?. )akarta. 1@@&. +al 1'
17
18

You might also like