You are on page 1of 3

Alberto Pena

Alberto Pena membagi klasifikasi atresia ani berdasarkan lokasi dari permulaan fistula (Tabel 3)
Tabel 3. Klasifikasi Atresia Ani Menurut Alberto Pena
Males Females
Perineal fistula Perineal fistula
Rectourethral fistula
Bulbar (the lowest portion of the
posterior urethra)
Prostatic the upper portion of the
posterior urethra
Vestibular fistula
Rectovesical fistula (bladder neck) Persistent cloaca
< 3cm common channel
> 3cm common channel
Imperforate anus without fistula Imperforate anus without fistula
Rectal atresia Rectal atresia
Complex defects Complex defects


Laki-laki
1. Fistula perineal
Fistula perineal adalah kelainan yang paling sederhana yang dapat terjadi baik pada pria maupun wanita.
Pasien memiliki lubang kecil yang terletak pada perineum anterior ke pusat sfingter eksternal, dekat dengan
skrotum pada pria atau vulva pada wanita. Pasien ini biasanya memiliki sakrum yang baik, alur garis tengah,
dan lesung anal. Frekuensi kerusakan organ lain terkait yang mempengaruhi sekitar 10%. Diagnosis ditetapkan
oleh inspeksi perineum sederhana, tetapi sering kali diagnosis ini terlewatkan karena pemeriksaan neonatal
yang kurang memadai. Keterlambatan diagnosis mungkin memiliki dampak signifikan yaitu obstipasi.
Gambar 2.4. Fistula perineal

2. Fistula rektouretral
Dalam fistula rektouretral, rektum berkomunikasi dengan bagian bawah uretra (uretra bulbar) atau bagian atas
dari uretra (uretra prostat). Mekanisme sfingter pada umumnya baik, tetapi pada sebagian pasien memiliki otot-
otot perineal dan perineum datar. Sakrum juga memiliki derajat perkembangan yang berbeda, terutama dalam
kasus fistula rektouretral prostat. Sebagian besar pasien memiliki sakrum yang kurang berkembang, perineum
yang datar, skrotum terpecah menjadi dua belah, dan letak lesung anal sangat dekat dengan skrotum.
Gambar 2.5. Fistula rektouretral


3. Fistula rektovesikal (bladder neck)
Pada pasien yang memiliki fistula rektovesikal, rektum berkomunikasi dengan saluran kemih pada tingkat leher
kandung kemih. Mekanisme sfingter pada umumnya kurang berkembang. Sakrum kurang berkembang dan
perineum terlihat datar. Kelainan ini terjadi pada 10% dari jumlah pasien laki-laki. Prognosis biasanya tidak
baik.
Gambar 2.6 Fistula rektovesikal

You might also like