You are on page 1of 55

LK 1 HMI 1

SEJARAH ISLAM
& PLURALITAS BANGSA

SEJARAH…?
Menurut Sartono Kartodirdjo, Sejarah adalah usaha dan perbuatan “deskripsi”
(pemaparan) tentang masa lampau dengan merekonstruksi “apa yang
terjadi” dan diuaraikan sebagai cerita atau dengan perkataan lain, kejadian-
kejadian penting itu diseleksi dan diatur menurut proses waktu, sehingga
tersusun sebagai suatu cerita.
Sejarah adalah tidak lain dari masa lampau umat manusia itu sendiri, dimana
sebagian besar tidak dapat ditampilkan kembali dalam suatu rekonstruksi
total.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 2

Sejarah adalah proses interaksi yang berkelanjutan antara sejarawan dan fakta-
fakta yang ditemukan dan merupakan dialog yang tidak habis-habisnya
antara masa kini dengan masa lampu.

Sejarah menurut Al Qur’an


Al Qur’an juga membicarakan kisah-kisah sejarah. Bahkan diantara surah
dalam Al Qur’an ada yang dikhususkan untuk kisah sejarah semata, seperti:
surah 12 Yusuf, surah 21 Al Anbiyaa’, surah 28 Al Qashash dan surah 71 Nuh.
Dari keseluruhan ayat dalam Al Qur’an terdapat 1600-an ayat yang
membicarakan masalah kisah sejarah.
QS 12 Yusuf : 111, artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal (ulil albab). Al Qur’an itu

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 3

bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)


yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman.”

SIRAH

Catatan kisah perjuangan dalam menegakkan Ad-Dinul Islam

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 4

! "

!
# " $
" % & "% ' " ( )*+

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 5

Bangsa Arab sebelum Islam tidak mengenal penulisan sejarah kejadian


dan massa silam mereka tuturkan secara lisan turun temurun disebut
riwayat misalnya riwayat nenek moyang mereka.
Hingga akhir zaman para Khulafa’ur Rasyidun, orang Arab belum mengenal
penulisan sejarah atau riwayat yang mereka kenal hanya pencatatan ayat-
ayat Al Qur’an dan dasar-dasar Ilmu Nahwu (Tata Bahasa Arab), yang
bertujuan menjaga keaslian kitab suci dan terjaganya kemurnian bahasa Arab
dari kerusakan akibat pergaulan kaum Muslimin Arab dengan bangsa2 lain
setelah Islam tersebar luas.
Baru pada zaman Mu’awiyyah bin Abi Sofyan (pendiri Bani Umayah)
menghendaki penulisan buku sejara Islam dan bangsa Arab.

1. Arab Sebelum Islam


Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 6

Orang2 Arab terdiri atas 2 golongan:


1. Arab Badui: yang nomadis mayoritas
2. Arab Hadhar: yang tinggal dikota/desa2
Perilaku Arab Badui: harga diri yang kuat, berani, jujur, dan berterus
terang. Namun, orang Arab Badui sangat lemah kepercayaannya terhadap
agama.

QS. 9 At-Taubah : 97;


Yang artinya: “Orang-orang Arab Badui itu, sangat lebih kekafiran dan
kemusyrikannya dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang
diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. ...”

QS 16 An-Nahl : 58-59;
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 7

Ayat 58 artinya: “Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan
(kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan
dia sangt marah.”
Ayat 59: ”Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan
buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan
memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan
menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah
buruknya apa yang mereka tetapkan itu.”

Nah…… kabilah dari Arab Badui yang terkenal adalah


Kabilah Quraisy

Orang2 Arab terdiri dari beberapa kabilah2


Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 8

Kabilah: merupakan satu unit ”kehidupan masyarakat” yang menentukan


dan mengatur sendiri sistem sosialnya.
Saling terjadi pertengkaran dan pertikaian, perampasan dll tindak kekerasan,
spt: mabuk2an, judi.
Menyembah berhala/patung, yang terbuat dari apa saja: batu, kayu, roti, dll
dan ditaruh disekeliling Ka’bah yg dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan
putranya nabi Ismail as.
jaman jahiliyah (kebodohan) ........?

Agama di Arabia
Yang terpenting adalah Nasrani, Yahudi, Majusi dan Paganisme
(keberhalaan) datang dari luar kawasan Arabia.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 9

Agama asli masyarakat Arabia adalah Agama Tauhid yang dibawa oleh
Nabi Ibrahim as.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 10

2. Keadaan Bangsa2 Lain di sekitar Semenanjung Arabia


2.1. Imperium Romawi Timur (Byzantium) dalam Al Qur’an disebut Ar
Rum
Menguasai: Yunani, negeri Balkan, Asia kecil, Suriah, Palestina, Laut
Tengah, Mesir, dan negeri2 di Afrika.
Upeti dari negeri dan rakyat jajahan serta pajak yang memberatkan
Pertunjukkan gulat: manusia vs manusia atau binatang buas sampai
salah satu nya mati.
Kaum bangsawan suka & pembesar pemerintah suka: pesta pora,
pencabulan, kemesuman, penghamburan dan bermewah-mewah ....
Imperium Romawi didirikan 395 M, dan runtuh pada 1453 M
Konstantinopel jatuh ke Kerajaan Ottoman

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 11

2.2. Imperium Sassanid di Iran


Raja (Kisra) adalah keturunan tuhan, dan tidak boleh disebut namanya
dalam percakapan.
Semua sumber kekayaan negara adalah milik raja dan keturunannya.
Gemar beristri, gendik, selir dan budak-budak perempuan
Sementara rakyat hidup susah dan sengsara

2.3. India
Masyarakat India terdiri 4 kasta:
Brahmana: pendeta dan pembesar agama
Ksatria: pahlawan, militer
Weysa: petani dan pedagang
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 12

Sudra: pekerja, pelayan, dimana menurut kepercayaan Hindu, kasta Sudra


diciptakan semata-mata untuk melayani kepentingan ketiga kasta tersebut.

2.4. Eropa
Massa gelap melanda Eropa sejak abad ke-5 M hingga ke-10 M. Selama
kurun waktu tsb Eropa lebih mengerikan drpd kebiadaban yg terlukis
pada Perjanjian Lama.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 13

3. Nabi Muhammad Sebagai Pengemban Risalah


Kelahiran Muhammad
Sebelum dilahirkan ayahnya Abdullah bin Abd
Mutalib meninggal ±7 bulan sebelum
diahirkan
20 April Penyerangan Pasukan Gajah dipimpin 571 M
(12 Rabiul Abrahah, Gubernur dari kerajaan Nasrani Tahun Gajah
Awwal) Abbesinia, di Yaman

Anak-anak:
0 – 5 tahun Diasuh oleh Halimah Sa’diyah ibu susu
6 tahun Aminah Ibunya meninggal 575/576 M

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 14

±8 tahun Abdul Muthalib Kakek meninggal 578


12 tahun Ikut Abu Thalib, Pamannya berdagang ke 582
Syam bertemu Pendeta Nasrani Buhaira

Dewasa:
25 tahun Menikah dengan St. Khadijah -
35 tahun > Peletakan Hajaratul Aswad ±605 M
40 tahun digelari Al Amin: yang dipercaya
bertahanut di Gua Hira’

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 15

Masa kenabian:
Periode Mekkah (± 13 tahun)
40 tahun Wahyu pertama turun QS Al Alaq: 1 – 5 17 Ramadhan
Diangkat menjadi Rasul 610 M
Hijrah ke Habsyah (Ethiopia) 615M
Abu Thalib dan St. Khadijah wafat 620 (Aamul
Huzni: Tahun
Kesedihan)
Isra’ Mi’raj Sholat difardukan 27 Rajab 621
M
Bai’atul ‘Aqabah 1/2 penduduk Yatsrib ±621/622 M
yang masuk Islam (Khazraj dan Aus)

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 16

Hijrah ke Madinah (Yatsrib) 28 Juni 622 M

Periode Madinah (± 10 tahun)


Haji Wada’i (Haji Perpisahan) 632 M (10 H)
63 tahun Nabi Muhammad SAW wafat Senin, 7 Juni
632 M (12
Rbiul Awwal
11 H)

Perselisihan muncul setelah Nabi Muhammad SAW wafat?

4. Masa Khulafa’ur Rasyidin


Abu Bakar Ash Shiddiq (11 H – 13 H)
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 17

Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq Rda memerintah selama 2 tahun 3 bulan
10 hari. Beliau wafat pada Jumadil Akhir 13 H (634 M).

Umar Bin Khattab (13 H – 23 H/634 – 644 M)


Umar Bin Khattab Rda memerintah selama 10 tahun 6 bulan. Beliau wafat
pada 16 Zulqaidah 23 H.

Ustman Bin Affan (25 H – 35 H/644 – 655 M)


Pada masa kekhalifahan Utsman Bin Affan Rda, tahun 30 H
muncul ”faham Syi’ah”, yang dipelopori Abdullah bin Saba’, yang
beroposisi dengan Khalifah Utsman Bin Affan Rda. Dan selanjutnya
menimbulkan golongan-golongan yang anti khalifah Utsman dan khalifah-
khalifah yang terdahulu: Abu Bakar dan Umar Bin Khattab Rda.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 18

Kaum Syi’ah menuduh kekhalifahan: Abu Bakar, Umar Bin Khattab dan
Utsman Bin Affan Rda adalah tidak sah, memerangi keluarga Nabi dan
merampas hak kekhalifahan dari tangan Ali Bin Abi Thalib Rda.
Khalifah Utsman Bin Affan Rda mati terbunuh pada tahun 35 H.

Ali Bin Abi Thalib (35 H – 40 H)


Pada masa kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib terjadilah hal-hal yang tidak
diinginkan ummat Islam, karena situasi dan kondisi sejarah yang demikian
pelik.

Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan periode Khilafah
Rasyidah. Para khalifahnya disebut al-Khulafa' al-Rasyidun, (khalifah-khalifah

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 19

yang mendapat petunjuk). Ciri masa ini adalah para khalifah betul-betul menurut
teladan Nabi. Mereka dipilih melalui proses musyawarah, yang dalam istilah
sekarang disebut demokratis.

Setelah periode ini, pemerintahan Islam berbentuk kerajaan. Kekuasaan


diwariskan secara turun temurun. Selain itu, seorang khalifah pada masa khilafah
Rasyidah, tidak pernah bertindak sendiri ketika negara menghadapi kesulitan;
Mereka selalu bermusyawarah dengan pembesar-pembesar yang lain. Sedangkan
khalifah-khalifah sesudahnya sering bertindak otoriter.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 20

5. Masa Kekhilafahan Bani Umayah (660 -749 M)

Khilafah Bani Umayyah berumur ±90 tahun yaitu dimulai pada masa
kekuasaan Muawiyah, dimana pemerintahan yang bersifat demokratis berubah
menjadi monarchi heridetis (kerajaan turun temurun), yang diperoleh melalui
kekerasan, diplomasi dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara
terbanyak.

Suksesi kepemimpinan secara turun temurun dimulai ketika Muawiyah


mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid.
Muawiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium.

Khalifah besar Bani Umayyah ini adalah

1. Muawiyah ibn Abi Sufyan (661-680 M),

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 21

2. Abd al-Malik ibn Marwan (685- 705 M),


3. al-Walid ibn Abdul Malik (705-715 M),
4. Umar ibn Abd al-Aziz (717- 720 M) dan
5. Hasyim ibn Abd al-Malik (724- 743 M).

Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun


barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas,
meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagian
Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia,
Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah.

Pada masanya, jabatan khusus seorang hakim (qadhi) mulai berkembang


menjadi profesi tersendiri, Qadhi adalah seorang spesialis dibidangnya.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 22

Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh terkemuka di Madinah tidak mau
menyatakan setia kepadanya.

Bersamaan dengan itu, Syi'


ah (pengikut Ali) melakukan konsolidasi
(penggabungan) kekuatan kembali. Perlawanan terhadab Bani Umayyah dimulai
oleh Husein ibn Ali. Mereka mengangkat Husein ibn Ali sebagai khalifah di
Kufah, Irak.

Dalam pertempuran yang tidak seimbang di Karbela, sebuah daerah di dekat


Kufah, tentara Husein kalah dan Husein sendiri mati terbunuh. Kepalanya
dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedang tubuhnya dikubur di Karbala.

Akhirnya, pada tahun 750 M, Daulat Umayyah digulingkan Bani Abbas yang
bersekutu dengan Abu Muslim al-Khurasani. Marwan bin Muhammad, khalifah
terakhir Bani Umayyah, melarikan diri ke Mesir, ditangkap dan dibunuh di sana.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 23

Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan
membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah:

1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang


baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan aspek senioritas.

2. Konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali dan Syi'


ah (para pengikut
Ali) serta kaum Khawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka
seperti di masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti di masa
pertengahan kekuasaan Bani Umayyah.

3. Pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia
Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam, makin
meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah
mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan.
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 24

4. Sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah


tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi
kekuasaan. Disamping itu, golongan agama banyak yang kecewa karena
perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.

5. Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn


Abd al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan
golongan Syi'
ah, dan kaum mawali (non-Arab) yang merasa dikelas duakan oleh
pemerintahan Bani Umayyah.

6. Masa Kekhilafahan Bani Abbasiyah (750 – 1258 M)

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 25

Kekuasaan dinasti Bani Abbas, atau khilafah Abbasiyah, melanjutkan


kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-
Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abass. Dinamakan khilafah
Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan al-
Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Kekuasaannya berlangsung dalam
rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H - 656 H (750 M - 1258 M). Selama
dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai
dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Berdasarkan perubahan pola
pemerintahan dan politik.

Dasar-dasar pemerintahan daulat Abbasiyah diletakkan dan dibangun oleh


Abu al-Abbas dan Abu Ja'
far al-Manshur, maka puncak keemasan dari dinasti ini
berada pada tujuh khalifah sesudahnya, yaitu:

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 26

1. al-Mahdi (775 - 785 M),


2. al-Hadi (775 - 786 M),
3. Harun al-Rasyid (786 – 809 M),
4. al-Ma'
mun (813 – 833 M),
5. al-Mu'
tashim (833 – 842 M),
6. al-Wasiq (842 – 847 M), dan
7. al-Mutawakkil (847 – 861 M).

Pada masa al-Mahdi perekonomian mulai meningkat dengan peningkatan di


sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti
perak, emas, tembaga dan besi. Terkecuali itu dagang transit antara Timur dan
Barat juga banyak membawa kekayaan. Bashrah menjadi pelabuhan yang penting.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 27

Pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid (786 – 809 M) dan Al-Ma'


mun (813
– 833 M), popularitas daulat Abbasiyah mencapai puncaknya.

Kekayaan yang banyak dimanfaatkan Harun al-Rasyid untuk keperluan


sosial. Rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi didirikan. Pada
masanya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter.

Disamping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun. Kesejahteraan,


sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta
kesusasteraan berada pada zaman keemasannya. Pada masa inilah negara Islam
menempatkan dirinya sebagai negara terkuat dan tak tertandingi.

Al-Ma'
mun, pengganti al-Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat
cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing
digalakkan. Untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia menggaji penerjemah-
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 28

penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga
banyak mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah
pembangunan Bait al-Hikmah, pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai
perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Pada masa Al-Ma'
mun inilah
Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

Pada masa pemerintahan Bani Abbas, bangsa-bangsa non Arab banyak yang
masuk Islam. Asimilasi berlangsung secara efektif dan bernilai guna. Bangsa-
bangsa itu memberi pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dalam Islam, yaitu:

Pengaruh Persia, sangat kuat di bidang pemerintahan. Disamping itu,


bangsa Persia banyak berjasa dalam perkembangan ilmu, filsafat dan
sastra.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 29

Pengaruh India terlihat dalam bidang kedokteran, ilmu matematika dan


astronomi.
Sedangkan pengaruh Yunani masuk melalui terjemahan-terjemahan
dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.

Pengaruh dari kebudayaan bangsa yang sudah maju tersebut, terutama


melalui gerakan terjemahan, bukan saja membawa kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan umum, tetapi juga ilmu pengetahuan agama.

Dalam bidang tafsir, sejak awal sudah dikenal dua metode; yaitu:

1. Tafsir bi al-ma'tsur, yaitu interpretasi tradisional dengan mengambil


interpretasi dari Nabi dan para sahabat.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 30

2. Tafsir bi al-ra'yi, yaitu metode rasional yang lebih banyak bertumpu


kepada pendapat dan pikiran daripada hadits dan pendapat sahabat.

Kedua metode ini memang berkembang pada masa pemerintahan Bani


Abbas. Akan tetapi jelas sekali bahwa tafsir dengan metode bi al-ra'
yi, (tafsir
rasional), sangat dipengaruhi oleh perkembangan pemikiran filsafat dan ilmu
pengetahuan. Hal yang sama juga terlihat dalam ilmu fiqh dan terutama dalam
ilmu teologi. Perkembangan logika di kalangan umat Islam sangat
mempengaruhi perkembangan dua bidang ilmu tersebut.

Pada masa Kekhalifahan Abbasiyah yang berkuasa sejak tahun 132 H,


berbagai mazhab fiqih lahir pada masa keemasan fiqih, yaitu dari abad 2 H
hingga pertengahan abad 4 H dalam rentang waktu 250 tahun.6, 13, 14.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 31

Pada masa ini, tercatat telah lahir paling tidak 13 mazhab fiqih (dikalangan
Ahlussunnah waljama’ah) dengan imam; yaitu3, 8:
1. Imam Hasan Al-Bashri (wafat 110 H)
2. Imam Abu Hanifah (wafat 150 H)
3. Imam Al Auza’i (wafat 157 H)
4. Imam Sufyan Ats-Tsauri (w. 160 H)
5. Imam Al-Laits Bin Sa’ad (w. 175 H)
6. Imam Malik Bin Anas (w. 179 H)
7. Imam Sufyan Bin Uyainah (w. 198 H)
8. Imam Asy-Syafi’i (w. 204 H)
9. Imam Ahmad Bin Hambal (w. 241 H)
10. Imam Dawud Azh-Zhahiri (w. 270 H)
11. Imam Ishaq Bin Rahawaih (w. 238 H)
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 32

12. Imam Abu Tsaur (w. 240 H)


13. Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari (w. 310 H)

Imam-imam mazhab hukum yang empat hidup pada masa pemerintahan


Abbasiyah pertama. Imam Abu Hanifah (700 – 767M) dalam pendapat-pendapat
hukumnya dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi di Kufah, kota yang
berada di tengah-tengah kebudayaan Persia yang hidup kemasyarakatannya
telah mencapai tingkat kemajuan yang lebih tinggi. Karena itu, mazhab ini lebih
banyak menggunakan pemikiran rasional daripada hadits. Muridnya dan
sekaligus pelanjutnya, Abu Yusuf, menjadi Qadhi al-Qudhat di zaman Harun al-
Rasyid.

Bagaimana mazhab-mazhab itu lahir di tengah masyarakat Islam dalam


kurun sejarah saat itu? Dijelaskan Nahrawi (1994) terdapat berbagai faktor dalam

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 33

masyarakat yang mendorong aktivitas keilmuan yang pada akhirnya melahirkan


berbagai mazhab fiqih tersebut, antara lain:
1. Kestabilan politik dan kesejahteraan ekonomi.
2. Kesungguhan para ulama dan fuqaha.
3. Perhatian para khalifah terhaadap fiqih dan fuqaha.
4. Pembukuan ilmu-ilmu (tadwin al-’ulum). Pada masa ini telah dilakukan
pembukuan berbagai cabang ilmu seperti hadits, fiqih dan tafsir yang
memudahkan tersedianya rujukan untuk mengembangkan ilmu fiqih.
5. Adanya berbagai perdebatan dan diskusi (munazharat) di antara ulama-
ulama. Ini merupakan faktor terbesar yang mendorong perkembangan
ilmu fiqih.15, 10, 13, 6.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 34

Aliran-aliran teologi sudah ada pada masa Bani Umayyah, seperti Khawarij,
Murjiah dan Mu'
tazilah. Tokoh perumus pemikiran Mu'
tazilah yang terbesar
adalah Abu al-Huzail al-Allaf (135-235 H/752-849M) dan al-Nazzam (185-221
H/801-835M). Teologi rasional Mu'
tazilah muncul di ujung pemerintahan Bani
Umayyah. Namun, pemikiran-pemikirannya yang lebih kompleks dan sempurna
baru dirumuskan pada masa pemerintahan Bani Abbas periode pertama, setelah
terjadi kontak dengan pemikiran Yunani yang membawa pemikiran rasional
dalam Islam.

ariyah, aliran tradisional di bidang teologi yang dicetuskan oleh Abu al-
Asy'
Hasan al-Asy'
ari (873-935 M) yang lahir pada masa Bani Abbas ini juga banyak
sekali terpengaruh oleh logika Yunani.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 35

Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu


pengetahuan umum, terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia
dan sejarah, antara lain:

Nama Ilmu Tahun


Jabir ibn Hayyan Chemistry (Father of Chemistry) Wafat 803
(Geber)
al-Fazari Astronomi .... ....
Al-Khwarizmi Matematika, astronomi, geografi, 770 – 840
(Algorizm) (algoritm, aljabar, kalkulus)
Ibn Ishaq Al-Kindi Filsafat, fisika, optik, kedokteran, 800 – 873
(Alkindus) matematika, dan metalurgi
Al-Farghani (Al- Astronomi, Civil Engineering 860 –

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 36

Faragnus)
Ar Razi (Rhazes) Kedokteran, astronomi, kimia, 864 – 930
opthalmology
Al Farabi (Alfarabius) Sosiologi, logika, filsafat, ilmu politik, 870 – 950
musik
Abul Hasan Ali Al- Geografi, sejarah Wafat 957
Mas’udi
Abu Ali al-Hasan ibn Fisika, optik, matematika 965 – 1040
al-Haythami (Alhazen)
Abu Raihan Al-Biruni Astronomi, matematika, (Determined 973 – 1048
Earth’s Circumference)
Ibn Sina (Avicenna) Kedokteran, filsafat, matematika, dan 981 – 1037

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 37

astronomi
Omar Al-Khayyam Matematika, poetry 1044 – 1123
Al Ghazali (Algazel) Sosiologi, teologi, filsafat 1058 – 1111
Ibn Rusyd (averroes) Filsafat, hukum, kedokteran astronomi, 1128 – 1198
teologi
Ibn Khaldun Sosiologi, Sejarah filsaafat, ilmu politik 1332 – 1395
Ulugh Beg Astronomi 1393 – 1449

Dalam lapangan astronomi terkenal nama al-Fazari sebagai astronom Islam


yang pertama kali menyusun astrolobe. Al-Fargani, yang dikenal di Eropa
dengan nama Al-Faragnus, menulis ringkasan ilmu astronomi yang

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 38

diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona dan Johannes


Hispalensis.

Dalam lapangan kedokteran dikenal nama al-Razi dan Ibn Sina. Al-Razi
adalah tokoh pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan measles.
Dia juga orang pertama yang menyusun buku mengenai kedokteran anak.
Sesudahnya, ilmu kedokteraan berada di tangan Ibn Sina. Ibn Sina yang juga
seorang filosof berhasil menemukan sistem peredaran darah pada manusia.
Diantara karyanya adalah al-Qoonuun fi al-Thibb yang merupakan ensiklopedi
kedokteran paling besar dalam sejarah.

Dalam bidang optikal Abu Ali al-Hasan ibn al-Haythami, yang di Eropa
dikenal dengan nama Alhazen, terkenal sebagai orang yang menentang pendapat

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 39

bahwa mata mengirim cahaya ke benda yang dilihat. Menurut teorinya yang
kemudian terbukti kebenarannya bendalah yang mengirim cahaya ke mata.

Di bidang kimia, terkenal nama Jabir ibn Hayyan. Dia berpendapat bahwa
logam seperti timah, besi dan tembaga dapat diubah menjadi emas atau perak
dengan mencampurkan suatu zat tertentu.

Di bidang matematika terkenal nama Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi,


yang juga mahir dalam bidang astronomi. Dialah yang menciptakan ilmu aljabar.
Kata "aljabar" berasal dari judul bukunya, al-Jabr wa al-Muqoibalah.

Dalam bidang sejarah terkenal nama al-Mas'


udi. Dia juga ahli dalam ilmu
geografi. Diantara karyanya adalah Muuruj al-Zahab wa Ma'aadzin al-Jawahir.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 40

Tokoh-tokoh terkenal dalam bidang filsafat, antara lain al-Farabi, Ibn Sina,
dan Ibn Rusyd. Al-Farabi banyak menulis buku tentang filsafat, logika, jiwa,
kenegaraan, etika dan interpretasi terhadap filsafat Aristoteles. Ibn Sina juga
banyak mengarang buku tentang filsafat. Yang terkenal diantaranya ialah al-
Syifa'
. Ibn Rusyd yang di Barat lebih dikenal dengan nama Averroes, banyak
berpengaruh di Barat dalam bidang filsafat, sehingga di sana terdapat aliran yang
disebut dengan Averroisme.

Demikianlah kemajuan politik dan kebudayaan yang pernah dicapai oleh


pemerintahan Islam pada masa klasik, kemajuan yang tidak ada tandingannya di
kala itu. Pada masa ini, kemajuan politik berjalan seiring dengan kemajuan
peradaban dan kebudayaan, sehingga Islam mencapai masa keemasan, kejayaan
dan kegemilangan. Masa keemasan ini mencapai puncaknya terutama pada masa

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 41

kekuasaan Bani Abbas periode pertama. Namun sayang, setelah periode ini
berakhir, Islam mengalami masa kemunduran.

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 42

7. Masa Kekhilafahan Turki Utsmaniyah/Ottoman ( - 3 Maret 1924 M)


..... ??????????

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 43

ISLAM ………?

Islam berasal dari kata (dengan huruf (sin); (lam) dan (mim):

salama, yuslimu, salman artinya menyerah (k.k. yang tidak


memerlukan objek).
aslama, islaamaa artinya menyerahkan diri (k.k. yang memerlukan objek).

Rukun Islam Rukun Iman QS. an-Nisaa'(4): 136.


1. Syahadat 1. Iman kepada Allah
2. Sholat 2. Iman kepada Malaikat
3. Puasa 3. Iman kepada Kitab
4. Zakat 4. Iman kepada Rasul
5. Haji 5. Iman kepada Hari Qiamat
6. Iman kepada Qada’ dan Qadar

QS. an-Nisaa'(4): 136.


Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 44

Artinya: “Wahai orang yang beriman; berimanlah kamu kepada Allah, Rasul-Nya
(Muhammad SAW), kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan kitab yang telah
diturunkan sebelumnya. Barangsiapa kafir (tidak beriman) kepada Allah, malaikat-
Nya. kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan Hari Akhirat, maka sesungguhnya orang
itu sangat jauh tersesat.”

Iman kepada Allah ialah:


1. Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah;
2. Membenarkan dengan yakin akan keesaan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya
menciptakan alam makhluk seluruhnya, maupun dalam menerima ibadat
segenap makhluk-Nya;
3. Membenarkan dengan yakin, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat
sempurna, suci dari segala sifat kekurangan dan suci pula dari menyerupai
segala yang baharu (makhluk).

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 45

Sistematika Ajaran Islam:


1. Aqidah: Tauhid La ilaha illallah

2. Syariah: tarekat, hakikat, dan ma’rifat (sufi/tasawuf)


a. Ibadah: thaharah, shalat, zakat, puasa, haji, dll .
b. Muamalah: 1. Hukum Khusus/Perdata :
Hkm. Niaga/Perdagangan, Hkm Nikah
(Munakahah), Hkm Waris (Waratsah), dll.

2. Hukum Umum/Publik:
Hkm Pidana (Junayah), Hkm Tatanegara (Khilafah),
Hkm Perang dan damai (Jihad) dll.

3. Akhlaq:
a. Akhlaq terhadap
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 46

b. Akhlaq terhadap Alam/Makhluk:


1. Akhlaq terhadap Manusia terdiri atas:
a. Diri sendiri
b. Tetangga
c. Masyarakat lainnya
2. Akhlaq terhadap Selain Manusia terdiri atas:
a. Flora (Hewan)
b. Fauna (Tumbuhan)
c. Dan lain sebagainya

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 47

Rasulullah
Misi:
1. QS. 9 At Taubah : 33 lihat juga QS. 48 Al Fath : 28 – 29; QS.
61 Ash Shaf : 9
Artinya: “Dialah yang telah mengutus Rasul—Nya (dengan
membawa) petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar
untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun
orang-orang musyrik tidak menyukai.”

Manusi 2. QS 24 An Nur : 54
Artinya: “… kewajiban Rasul itu tidak lain kecuali
menyampaikan (amanah Allah) dengan terang.”
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 48

2. QS. 42 Asy Syuura : 13


Artinya: “Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang
agama apa yang telah diwasiatkan kepada Nuh dan apa
yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah
Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu:
“tegakkanlah agama1341 dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik itu
(terhadap) agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah
menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya
dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang
kembali (kepada-Nya).

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 49

Manusia/hamba
QS 51 Adz Dzaariyaat : 56, artinya: ”Dan tidak Ku-
ciptakan manusia dan jin selain untuk mengabdi kepada-
Ku”

Amanah
QS 33 Al Ahzab : 72, artinya: ”..., dan dipikullah
amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
amat zalim dan amat bodoh.”

Khalifah
QS 2 Al Baqarah: 30; lihat juga ; QS 35 Faathir : 39
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 50

Yang artinya: ”...: ”Sesungguhnya Aku hendak


menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”

QS 6 al An’aam : 165, artinya: ”Dialah yang


menjadikan kamu penguasa-penguasa (khalifah) di bumi
dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian
(yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang
apa yang diberikan-Nya kepadamu.”

Ujian :
QS 18 Al Kahfi : 7, artinya: “Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa
yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka
siapakah yang paling baik perbuatannya.”
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 51

QS 47 Muhammad : 31, artinya: “Dan sesungguhnya Kami benar-benar


akan menguji agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan
bersabar diantara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal
ihwalmu.”

QS 21 Al Anbiyaa : 35, artinya: “…. Kami akan menguji kamu dengan


keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)….”

Jihad
QS. 61 Ash Shaf : 10 – 14
Ayat 11, artinya: “… dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan
jiwamu.”
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 52

Ayat 14, artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu


penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah
berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia….”

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 53

PLURALITAS BANGSA
QS 49 Al Hujuraat : 13
Artinya: ”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”

QS 5 Al Maidaah : 8,
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang
yang selalu menegakkan (kebenaran) keadilan karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda
LK 1 HMI 54

mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Pluralitas...?

Bangsa...?

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda


LK 1 HMI 55

DAFTAR PUSTAKA

...... ?????????

Abdul Kahar – FT Unmul Samarinda

You might also like