You are on page 1of 34

PEMERIKSAAN ANTENATAL

I. PENDAHULUAN
Asuhan antenatal sebagaimana yang kita ketahui sekarang merupakan
perkembangan baru dalam dunia kedokteran. Asuhan ini berasal dari Boston pada abad
pertama dekade ini. Sebelum itu, pasien yang menduga dirinya hamil harus menemui
dokter untuk memastikan kehamilannya, tetapi kemudian tidak pernah datang lagi sampai
saat mau bersalin. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang dapat dipersulit oleh
proses patologis yang membahayakan ibu dan bayinya hanya kira-kira dalam 25 % kasus.
Dokter yang meraat anita hamil harus benar-benar memahami perubahan-perubahan
yang ter!adi selama kehamilan, sehingga kelainan ini dapat segera diketahui dan
pengaruhnya dapat diminimalisir.
Asuhan prenatal harus men!adi sesuatu yang prinsipil dalam mengidentifikasi dan
memberikan penanganan khusus terutama kepada pasien resiko tinggi yang kemudian
hamil, karena beberapa faktor dalam riayat medisnya atau perkembangan yang timbul
selama kehamilan, kemungkinan akan menghasilkan luaran yang kurang baik.
"u!uan peraatan antennal adalah untuk men!amin se!auh mungkin, suatu
kehamilan tanpa penyulit dan melahirkan !anin yang sehat. "erdapat bukti baha ibu
keturunan yang mendapat pelayanan antenatal memiliki resiko komplikasi yang lebih
rendah. #uga terdapat bukti baha keadaan emosional ibu selama kehamilan mempunyai
pengaruh langsung terhadap !anin yang dilahirkan. $ederman %&'(&) melaporkan baha
ke*emasan dalam persalinan berkorelasi positif dengan kadar epinefrin plasma yang pada
gilirannya tampaknya akan menimbulkan gambaran abnormal denyut !antung !anin dan
rendahnya Apgar skore. Serupa dengan itu, +randon %&',') mengukur ke*emasan pada
anita dalam trimester ketiga kehamilan dan men*atat baha bayi yang dilahirkan si
anita tersebut memiliki Apgar skore yang !elas lebih rendah pada menit kelima.
-dealnya anita yang meren*anakan mempunyai anak sebaiknya melakukan
pemeriksaan medis sebelum hamil. Dengan ini dokter melalui anamnesa, pemeriksaan
fisik dan laboratorium dapat menentukan hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan.
.aktu ini merupakan saat yang ideal untuk men!elaskan bahaya merokok, pemakaian
&
obat dan al*ohol, dan paparan terhadap teratogen. /etun!uk tentang diet yang tepat dan
latihan-latihan yang biasa dilakukan dapat diberikan. 0itamin terutama asam folat, yang
diminum 1 bulan sebelum konsepsi memberi mamfaat menurunkan insiden defek tabung
saraf. Sayangnya, banyak pasien tidak men!alani pemeriksaan antenatal, dan pemeriksaan
antenatal baru dilakukan setelah kehamilannya sudah lama.
2ambar &. !umlah kun!ungan prenatal di Amerika serikat
Alasan umum mengapa anita hamil tidak mendapat pelayanan yang adekuat adalah
ketidakmampuan membayar biaya kesehatan3 takut atau kurang per*aya kepada tenaga
kesehatan, kurang per*aya diri, terlambat menyadari dirinya hamil atau memberitahukan
kepada yang lain, persepsi indi4idu atau *ultural yang berbeda-beda terhadap pentingnya
pelayanan antenatal adan larangan keper*ayaan atau agama. 5aktor-faktor tersebut perlu
dipikirkan
/ada akhir abad ke 26. asuhan antenatal telah men!adi salah satu layanan
kesehatan yang paling sering digunakan di Amerika serikat. /ada tahun &''(, teradapat
7& !uta kun!ungan antenatal3 angka mediannya adalah &2,7 kun!ungan per kehamilan.
Badan pelayanan kesehatan Amerika me*anangkan baha pada tahun 2666 paling tidak
'6% anita Amerika memulai asuhan prenatal pada trimester pertama.
2
II. PROSEDUR PERAWATAN ANTENATAL
1. Kunjungan awal
"u!uan kun!ungan pertama adalah untuk mengenal semua faktor resiko yang ada pada ibu
maupun pada !anin. Sekali teridentifikasi, kehamilan rsiko tinggi memerlukan peraatan
tersendiri. Diagnosa kehamilan dibuat berdasarkan tanda dan ge!ala dan hasil
pemeriksaan labotratorium.
1.1 Riwayat
A. Kehamilan sekarang
.aan*ara harus dimulai dengan mendiskusikan ge!ala-ge!ala se*ara lengkap. /asien
diberikan aktu untuk mengemukakan pendapatnya tentang kehamilan dan men!adi
orang tua dan membi*arakan pengaruhnya terhadap kehidupannya.
/asien dengan riayat menstruasi teratur dapat menghitung tanggal taksiran partusnya
dengan tepat menggunakan rumus 8aegel %$9/ -1 bulan : , hari). /enentuan taksiran
partus men!adi sulit bila menstruasinya tidak teratur atau bila kehamilan ter!adi selama
menggunakan kontrasepsi oral. 2e!ala-ge!ala kehamilan mungkin membantu dalam
mendiagnosa tanggal konsepsi.
B. Kehamilan sebelumnya.
Ke!adian-ke!adian pada kehamilan sebelumnya %tanpa memperhatikan hasilnya)
memberikan informasi penting terhadap faktor-faktor potensial untuk kehamilan yang
sekarang. -nformasi berikut ini diperlukan ; lama kehamilan, berat bayi, keadaan bayi,
presentasi !anin, !enis persalinan dan komplikasi yang timbul selama prenatal, persalinan
dan pada masa pos partum.
+. <iayat medis
Banyak kelainan medis diperparah oleh kehamilan. Banyak kelainan kardio4askular,
gastrointestinal, dan endokrin memerlukan e4aluasi yang hati-hati dan konseling
sehubungan dengan efek yang merugikan pada ibu. <iayat transfuse darah sebelumnya
dapat mendukung kemungkinan ter!adinya anemia hemolitik yang !arang pada bayi baru
lahir akibat antibodi ibu dari ketidaksesuaian golongan darah.
1
<iayat infeksi pada ibu selama kehamilan harus di*ari. Kehati-hatian diperlukan
agar men*egah terulangnya infeksi ini. Bila mungkin, infeksi terbaru diobati untuk
men*egah efek yang membahayakan pada !anin. <iayat prenatal !uga harus men*akup
aspek sosial seperti !umlah pasangan seksualnya, riayat /9S, dan kemungkinan kontak
dengan pemakaian obat intra4ena. /emeriksaan =-0 telah men!adi kea!iban pada
beberapa klinik dan harus dipertimbangkan pada indi4idu beresiko tinggi.
D. <iayat pembedahan
<iayat pembedahan yang paling penting adalah pembedahan ginekologi. Bedah
uterus sebelumnya mungkin memerlukan seksio sesaria. <iayat induksi abortus
multiple atau abortus midtrimester mungkin menyokong adanya inkompetensia ser4iks.
/aien dengan riayat seksio sesaria sebelumnya mungkin dapat men!adi *alon
persalinan per4aginam !ika mendapat konsultasi yang adekuat.
>. <iayat keluarga
<iayat diabetes pada keluarga harus membuat dokter memikirkan penyakit ini, terutama
bila pasien mempunyai riayat melahirkan anak yang besar atau *a*at atau lahir mati.
/emeriksaan glukosa toleran*e test harus diker!akan untuk menentukan fungsi endokrin
sekarang ini. Keaspadaan terhadap kelainan familial !uga penting dalam menangani
kehamilan. Karenanya riayat tiga generasi mesti dipertimbangkan.
1.2 Pee!i"#aan $i#i"
A. /emeriksaan umum
/emeriksaan umum lengkap harus dilakukan pada setiap pasien baru. /ada anita muda
yang sehat, ini mungkin merupakan pemeriksaan terlengkap yang pernah di!alaninya
B. /emeriksaan pel4is
/emeriksaan pel4is merupakan pemeriksaan yang penting untuk dalam bidang kebidanan
&. /emeriksaan !aringan lunak pel4is
Setiap massa pel4is harus di!elaskan se*ara akurat dan diperiksa dengan ultrasonografi
7
2. "ulang pel4is
Konfigurasi pel4is harus ditentukan pada pasien yang sangat mungkin mengalami
*ephalo pel4is disproporsi. /el4imetri rontsen merupakan metode yang paling akurat
dalam menilai diameter panggul dalam, tengah dan panggul luar. 8amun, pel4imetri
ronsen sebaiknya ditunda hingga mendekati aterm dan kemudian dilakukan bila
mamfaatnya lebih besar dari kerugiannya. "eknik ini memungkinkan penilaian kepala
!anin dan posisinya serta diameter pel4is.
a. /el4i* inlet ? meskipun diameter trans4ersa dari panggul tidak dapat diukur se*ara
klinis, diameter anteroposterior atau kon!ugata diagonal biasanya dapat diperkirakan.
@ntuk pengukuran ini, !ari tengah dari tangan pemeriksa men*apai promontorium
dari sa*rum dan !aringan diantara ibu !ari dan !ari telun!uk ditekan ke arah simfisis
sementara fokus penekanan ditentukan. #arak antara u!ung !ari pemeriksa dengan titik
ini merupakan kon!uga diagonal. Kon!ugata 4era ditentukan dengan mengurangi nilai
ini dengan &,5 atau diameter sebenarnya dari panggul dalam.
b. /anggul tengah ? pengukuran klinis yang tepat dari diameter panggul
tengah tidak memungkinkan. Dengan pengalaman, dokter dapat memperkirakan !arak
dengan *ara menentukan prominensia dan kedekatannya dari spina iskhiadika. Bila
dinding panggul kon4ergen, bila lengkung sakrum lurus atau dangkal atau bila dera!at
sakroskiatika sempit, keraguan tentang adekuasi panggul tengah dapat dibenarkan.
*. /anggul luar ? untuk tu!uan klinis, panggul luar dapat diperkirakan dengan
pemeriksaan fisik. Bentuk panggul luar dapat ditentukan dengan melakukan palpasi
ramus pubis dari simfisis ke tuberositas iskhium dan menentukan sudut dari ramus
ini. /ada keadaan yang !arang, abnormalitas yang ekstrem dari pel4is menghalangi
persalinan per4aginam. /ada banyak kasus, hasil pemeriksaan klinis dibaah rata-
rata mengingatkan dokter kemungkinan ter!adinya *ephalopel4ik dsiproporsi dan
distosia.
5
1.%. Pee!i"#aan la&'!at'!iu
/emeriksaan laboratorium berikut ini harus dilakukan sedini mungkin dalam
kehamilan dan bila mungkin diulang %idealnya dua kali) antara minggu ke 27 ? 2A.
A. Skrining golongan darah
/ada kun!ungan pertama, diukur hematokrit, hemoglobin, sel darah putih, dan
hitung !enis sel darah. "entukan golongan darah, faktor rhesus dan antibody terhadap
antigen golongan darah. Selain itu tes serologi* terhadap 0<D$ dan titer antibody rubella
harus dilakukan. /asien dengan faktor resiko mungkin membutuhkan skrining terhadap
hepatitis B, toksoplasmosis, dan =-0. "erkadang, ada keinginan untuk melakukan
skrining terhadap intoleransi glukosa.
/emeriksaan serum maternal alpha protein sekarang dian!urkan untuk semua
kehamilan pada minggu ke &A-&( sebagai *ara skrining bagi defek tabung saraf atau
kelainan kromosom. Sayangnya, hasil tes positif palsu sangat tinggi. Berbagai marker
pemeriksaan dapat menentukan skrining don sindrom. /emeriksaan A5/, estriol dan
skrining h+2 dapat mendeteksi don sindrom pada A6 persen kasus namun hasil
negati4e palsu tetap sa!a masih tinggi. -nformasi terbaru menun!ukkan kriteria
sebelumnya yang dian!urkan +D+ untuk skrining mereka yang beresiko terhadap
hepatitis tidak efektif dalam menskrining keluaga tidak mampu. Kontro4ersi !uga timbul
dalam mempraktekkan skrining=-0 pada populasi beresiko.
B. /emeriksaan genetik
/emeriksaan genetik harus ditaarkan kepada anita yang berusia lebih dari 15 tahun
dan kepada mereka yang kerabatnya memiliki kelainan. +horioni* 4illus sampling
dilakukan pada usia kehamilan '-&& minggu. "indakan ini mempunyai resiko keguguran
sebesar 1-5 % dan hanya dilakukan pada *enter-*enter geneti*. Amniosintesis dini
dilakukan pada minggu ke &&-&7, angka keguguran karena tindakan ini adalah &-2 persen
dan angka kegagalan sampling adalah &-2 %. Amniosintesis standar dilakukan pada
kehamilan &A-&( minggu. Dengan arahan ultrasonografi, angka komplikasinya kurang
dari & persen. -ni merupakan saat yang paling tepat sel !anin dalam !umlah yang *ukup
untuk kultur. /ada usia kehamilan 2( minggu pasien dilakukan skrining terhadap diabetes
A
+. /emeriksaan urine
$akukan urinalisis dan tes skrining seperti pemeriksaan nitrit dipstik atau kultur urine
untuk infeksi. Bila hitung bakteri lebih dari &66666 per lapangan pandang atau tampak
ba*teria pada spe*imen lakukan tes sensiti4itas. /emeriksaan protein urin, glukosa dan
keton sebaiknya dilakukan pada setiap kun!ungan antenatal. /roteinuria lebih dari 166
mgB27 !am %C 2: pada dipstik) menun!ukkan adanya gangguan gin!al atau bila berkaitan
dengan hipertensi maka dapat merupakan onset atau progresi4itas dari pe eklampsia ?
eklampsia. Adanya glukosuria menandakan baha transpor glukosa ke gin!al melebihi
kapasitas resorpsi gin!al. =al ini tidak bermakna klinis bila kadar dalam darah normal
tetapi bila kadar dalam darah meningkat dapat mengindikasikan adanya intoleransi
karbohidrat %laktosa). Selama kehamilan, terdapatnya keton dalam urin biasanya
mengindikasikan intake karbohidrat yang tidak adekuat tetapi tidak membahayakan !anin
atau adanya diabetes pada ibu. Dietnya harus ditingkatkan untuk men!amin intake yang
adekuat.
D. /apani*olaou smear
Dilakukan bila ada indikasi atau ada hasil terbaru. Beberapa ahli kebidanan melakukan
skrining rutin tetapi yang lain men*adangkannya untuk pasien dengan resiko tinggi.
>. Streptokokus 2roup B
Beberapa pihak mengan!urkan kultur pada kehamilan lan!ut dari saluran genital bagian
baah untuk men*ari adanya infeksi streptokkokus. <asionalitasnya adalah ibu dapat
diobati pada saat peraatan untuk melahirkan yang pada gilirannya akan menurunkan
resiko sepsis pada bayi baru lahir.
,
2. KUN(UN)AN ULAN)AN
Se*ara tradisional, penentuan aktu pemeriksaan prenatal selan!utnya
di!adalkan setiap inter4al 7 minggu sampai 2( minggu, dan kemudian setiap 2 minggu
sampai 2A minggu dan setelah itu setiap minggu seperti diperlihatkan dalam tabel &
"abel &. #adal kun!angan prenatal yang digunakan Di /arkland =ospital
untuk anita nullipra tanpa faktor resiko dan anita para dengan riayat
kehamilan normal
(
2.1. Pee!i"#aan O&#tet!i"
2.1. 1. In#*e"#i Uu
9uka D *hloasma gra4idarum, edema :B-
9ata D *on!ungti4a anemis :B-, sklera ikterik :B-
9ulut D gusi dan gigi
$eher D #0/, pembesaran kelen!ar tiroid dan kelen!ar limfe :B-,
9ammae D bentuk, simetris, pembesaran, puting susu melebar, areola hiperpigmentasi,
4askular E, hiperplasia !aringan kelen!ar
Abdomen D membesar, pigmentasi linea alba dan striae, sikatriks :B-, terlihat gerak anak
:B-
0ul4a D perineum, 4ari*es :B-, flour albus :B-
Anus D hemoroid :B-,
"ungkai D 4ari*es :B-, edema :B- %pretibial, ankle, punggung kaki), sikatriks :B-
2.1.2. Pee!i"#aan A&+'en ,Le'*'l+-
$eopold - ; pemeriksa berdiri menghadap ke pasien, kemudian dengan kedua
tangan meraba dengan !ari-!ari untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian
apa dari anak yang terdapat dalam fundus

2ambar 2. 9anue4er $eopold - dan "5@ menurut usia gestasi
%digambar ulang dari Danforth Fbstetri)
'
$eopold -- ; posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping. "entukan dimana
punggung anak terdapat pihak yang memberi rintangan terbesar kemudian *arilah
bagian ? bagian ke*il yang terletak bertentangan
2ambar 1 9anue4er $eopold --
%Digambar ulang dari Danforth obstetri*s)
$eopold --- ; memakai & tangan sa!a, rabalah bagian terbaahnya dan tentukan
apakah masih bisa digoyangkan untuk menentukan apa yang terdapat di bagian
baah dan apakah sudah B belum terpegang oleh pintu atas panggul
A. $eopold --- B. $eopold -0
2ambar 7. 9aneu4er $eopold %<edran from Danforth Fbstetri*)
&6
$eopold -0 ; posisi pemeriksa menghadap kaki pasien, dengan kedua tangan
tentukan apa yang men!adi bagian baah dan apakah bagian ini sudah masuk
kedalam /A/ dan berapa masuknya
2.1.%. .unyi (antung (anin ,Au#"ulta#i-
/ada dasarnya, pada semua kehamilan bunyi !antung !anin dapat didengar
pertama kali antara minggu ke-&A dan &' apabila dilakukan dengan *ermat menggunakan
sebuah stetoskop !anin De$ee. Kemampuan untuk mendengar bunyi !antung !anin tanpa
amplifikasi akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran pasien dan
keta!aman pendengaran pemeriksa. =erbert dkk. %&'(,) melaporkan baha bunyi !antung
!anin sudah dapat didengar pada minggu ke-26 pada (6 persen anita. /ada minggu ke-
2&, bunyi !antung !anin sudah terdengar pada '5 persen, dan pada minggu ke-22 pada
semua anita hamil.
2.1./. Pengu"u!an Tinggi 0un+u#
/engukuran tinggi fundus uteri di atas simfisis dapat memberi informasi yang
bermanfaat. #imeneG dan rekan %&'(1) membuktikan baha antara minggu ke-26 sampai
1& tinggi fundus dalam sentimeter setara dengan usia gestasi dalam minggu. Huaranta
dan rekan %&'(&) serta +al4ert dan rekan %&'(2) melaporkan pengamatan yang pada
dasarnya serupa sampai gestasi 17 minggu. Sebelum melakukan pengukuran, kandung
kemih harus dikosongkan.
2ambar 5. "inggi fundus 4ersus usia kehamilan
%<edran from Danforth obstetri*)
&&
III. Pee!i"#aan K1u#u#
Akhir-akhir ini, berbagai metode yang memungkinkan diagnosis malformasi
!anin, abnormalitas kromosom, dan gangguan metaboli* yang daftarnya kian pan!ang
telah dimasukkan ke dalam pemeriksaan klinis kebidanan rutin diagnosis antenatal
terutama berdasarkan pada gambaran morfometrik konseptus yang bertumbuh, yang
dinilai melalui ultrasonografi dan didukung dengan amniosentesis, pengambilan sampel
4irus korion %+0S), serta kordosentesis. "eknik-teknik ini memungkinkan penerapan
berbagai prosedur biokimia dan biologi mole*ular pada sel yang tumbuh in 4itro. <uang
lingkup peraatan antenatal *ukup luas dan !ika ingin men*apai angka keberhasilan
yang tinggi, diperlukan pengalaman khusus dalam se!umlah situasi, termasuk terapi !anin.
Kini, lapangan ini ditangani bersama oleh ahli kebidanan, klinisi genetika, dan ahli
biokimia.
%.1. Pen2it!aan Re#'nan#i Magneti"
Kema!uan teknis dalam pen*itraan kebidanan telah memperkenalkan pen*itraan
resonansi magnetik %9<-, magnetic resonance imaging), yang kini tengah die4aluasi di
beberapa pusat riset. 9<- beker!a berdasarkan prinsip baha atom yang ditempatkan di
dalam suatu medan magnet kuat, akan bereaksi terhadap gelombang frekuensi radio
tertentu dengan meman*arkan kembali sebagian energi yang diserapnya. "eknik ini tidak
memberikan banyak manfaat pada pen*itraan abdomen atas karena efek gerak
pernafasan. Sama halnya, efisiensi 9<- pada u!i tapis !anin dalam trimester pertama dan
kedua !uga berkurang akibat adanya gerakan !anin, tetapi saat ini tengah diupayakan
untuk mempersingkat aktu pema!anan dan memperke*il sudut defleksi agar dapat
diperoleh rin*ian struktur !anin.
9eskipun demikian, 9<- dapat digunakan untuk menghasilkan pen*itraan
panggul anita yang sangat baik pada trimester ketiga kehamilan dan memiliki nilai
sangat tinggi dalam mempela!ari rin*ian panggul, yang hanya sedikit terpengaruh oleh
&2
gerak pernapasan. "eknik ini mempunyai keuntungan !elas berupa keamanan karena sama
sekali tidak menggunakan bentuk-bentuk radiasi pengion.
"eknologi ini diharapkan dapat menghasilkan kemampuan melangsungkan
e4aluasi fisiologis dan biokimia !aringan !anin in utero, dan dengan demikian, men!adi
alat pemeriksaan nonin4asi4e yang sangat baik.
%.2. Ani'#ente#i#
Amniosentesis adalah tindakan pengambilan sampel *airan ketuban %likuor amnii)
untuk diagnosis antenatal abnormalitas kromosom dan abnormalitas biokimia leat
pemeriksaan sel-sel !anin yang terlepas serta *airan ketuban itu sendiri. Amniosentesis
biasanya diker!akan setelah kehamilan &A minggu sehingga kehilangan *airan yang
diaspirasi tidak akan mengubah 4olume rongga uterus se*ara bermakna, yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus.
/elaksanaan amniosentesis pada trimester kedua kehamilan akan memperke*il
kemungkinan pen*ederaan !anin karena banyaknya *airan ketuban pada stadium ini.
9eskipun demikian, para penyelidik tengah berusaha menilai keuntungan dari
dilakukannya prosedur ini pada aktu yang lebih dini, seperti setelah kehamilan &2
minggu. /enelitian yang lebih luas masih diperlukan untuk menilai keuntungan dan
keamanan komperatif tindakan ini.
2ambar A. Amniosentesis
% Sumber ; Atlas teknik kebidanan, edisi 2)
&1
%.%. Penga&ilan Sa*el 3ilu# K'!i'n
Dalam upaya memperoleh !aringan yang berasal dari !anin pada tahap kehamilan
lebih dini dibandingkan pelaksanaan amniosentesis %kehamilan &A minggu), telah
dikembangkan pengambilan sampel 4ilus korion %+0S, chorionic villus sampling).
"eknik ini memungkinkan pembiakan sel yang sedang membelah se*ara aktif, berbeda
dari sel lepasan pada amniosentesis, dan seandainya didapatkan abnormalitas,
pengakhiran kehamilan dapat dilakukan pada tahap yang relatif dini. 9eskipun demikian,
+0S membaa 2-1% resiko kematian !anin sehubungan dengan prosedur, suatu angka
yang lebih tinggi daripada resiko amniosentesis.
/otensi pertumbuhan 4ili korion memfasilitasi penentuan kariotipe se*ara relatif
*epat, yaitu dalam 1-7 hari. Kemungkinan untuk memperoleh populasi sel yang lebih
besar %lebih besar pada +0S daripada amniosentesis) !uga memperbesar kemungkinan
teknik-teknik biokimia mampu mendeteksi kelainan metabolisme baaan dan gangguan
herediter serius lain.
Dahulu, +0S dilakukan melalui rute transer4ikal. 8amun, tingginya angka
komplikasi serta kesulitan relatif teknik ini membuka !alan bagi teknik transabdominal;
!arum &'-26 2 tidak diarahkan pada pool *airan ketuban, melainkan pada plasenta
dengan bimbingan ultrasonografi real-time. Dengan demikian, pada dasarnya operasi ini
serupa dengan amniosentesis.
<esiko lain +0S !ika dilakukan pada kehamilan kurang dari &6 minggu adalah
insiden defek ekstremitas yang lebih besar, tetapi mekanisme pasti untuk hal ini tidak
diketahui. 9asalah lain dalam menginterprestasikan hasil biakan 4ili korion adalah
insiden tinggi bentuk moasik, yang dapat disalahartikan sebagai abnormalitas kariotipe
!anin. Dalam hal ini, diperlukan konfirmasi dengan amniosentesis. Fleh karena itu, ahli
kebidanan banyak yang bergerak ke arah amniosentesis dini, pada &2-&7 minggu, !ika
penentuan kariotipe !anin merupakan satu-satunya u!i yang diperlukan.
%./. 0et'#"'*i
&7
"eknik ini telah digunakan untuk mendiagnosis malformasi-malformasi ke*il pada
!anin, seperti sumbing a!ah atau *a*at !ari pada keluarga yang memiliki resiko
menderita sindrom genetik spesifik dan sebagai penuntun 4isual pada pengambilan
*ontoh darah !anin, biopsy hati, dan kulit.
%.4. K'!+'#ente#i#
"eknik ini kini telah mengungguli fetoskopi dalam pengambilan sampel darah
!anin dan transfuse darah !anin. Selain digunakan untuk diagnosis prenatal gangguan
darah herediter seperti hemofilia, kordosentesis !uga digunakan untuk diagnosis infeksi
!anin akibat prosedur ini kurang dari &% %8i*olaides I Soothill, &'(').

2ambar , .Kordosintesis %2oogle.image.*ordo*entesa)
&5
2ambar (. Kordosintesis dengan panduan ultrasound
I3. Pee!i"#aan Ta&a1an Se#uai In+i"a#i
I3.1. 51aly+ia T!a21'ati#
/emeriksaan uni4ersal untuk mendeteksi infeksi klamidia terhadap semua anita
hamil tidak dian!urkan %Ameri*an A*ademy of /ediatri*s dan Ameri*an +ollege of
Fbstetri*ians and 2yne*ologists, &'',). /ada anita beresiko tinggi dari status
sosioekonomi lemah, infeksi pada usia gestasi 27 minggu berkaitan dengan peningkatan
insiden persalinan prematur sebanyak dua sampai tiga kali lipat %Andres dkk., 2666).
I3.2. 3agin'#i# .a"te!iali#
/emeriksaan penapis rutin untuk 4aginosis bakterialis tidak dian!urkan %Ameri*an
+ollege of Fbstetri*ians and 2yne*ologists, &''(). +arey dkk. %2666b), dalam sebuah
studi yang disponsori oleh 8ational -nstitute of +hild =ealth and =uman De4elopment,
mengambil &'51 anita se*ara a*ak dari populasi obstetri* umum dengan 4aginosis
bakterialis asimtomatik untuk mendapat metronidaGol dosis 2 g atau pla*ebo pada gestasi
&A sampai 27 minggu. "erpai tidak mengurangi persalinan prematur. /ada u!i klinis yang
sama, terapi metronidaGol meningkatkan resiko persalinan prematur pada anita dengan
&A
infeksi trikomonas asimtomatik %+arey dkk., 2666). penapisan untuk 4aginosis bakterialis
dapat dipertimbangkan pada anita yang beresiko tinggi mengalami persalinan prematur.
I3.%. 0i&!'ne"tin (anin
/engukuran protein ini dalam *airan 4agina pernah digunakan untuk
memperkirakan persalinan prematur pada anita dengan kontraksi. Committee on
Obstetric Practice dari American College of Obstetricians and Gynecologists %&'',a)
tidak merekomendasikan penipisan rutin pada populasi obstetrik umum.
I3./. St!e*t'"'"u# )!u* .
>radikasi organisme ini selama persalinan se*ara substansial mengurangi sepsis
neonotorum aitan dini. 8amun, saat ini belum ada konsensus yang !elas mengenai
penapisan biakan untuk kolonisasi streptokokus. American College of Obstetricians and
Gynecologists Committee on Obstetrics %&''A) dan Centers for Disease Control and
Prevention %&''A) mengan!urkan salah satu dari dua strategi. Jang pertama adalah
mengobati anita dengan kemoprofilaksis semata-mata berdasarkan faktor resiko tanpa
melakukan penipisan pembiakan. Jang kedua adalah melakukan penipisan biakan pada
minggu ke-15 sampai 1,, dan menaarkan terpai intrapartum dengan penisilin apabila
biakan positif.
I3.4. Penya!ingan anti&'+y !u&ella
/enyaringan antibody rubella harus dilakukan pada tiap pasien prenatal yang
rentan atau yang statusnya tak dikenal
&,
3. A#u*an Ma"anan 6ang Dianju!"an
3.1. Nut!i#i
8utrisi ibu pada saat konsepsi merupakan faktor penting dalam perkembangan
!alur metabolik dan kese!ahteraan !anin. .anita dian!urkan mengkonsumsi diet yang
seimbang dan memberi perhatian khusus. /enelitian-penelitian yang bermanfaat tentang
nutrisi pada kehamilan terhadap Gat besi, asam folat, kalsium dan Gin*. .anita dengan
berat 5( kg %&2, lb) membutuhkan intake diet sebesar 2166 k*alBhari. "ambahan sebesar
166 k*alBhari diperlukan selama kehamilan dan 566 k*alBhari selama menyusui.
Konsumsi kalori yang lebih rendah menyebabkan tidak ter*ukupinya nutrien yang
esesnsial
Bukti-bukti gangguan perkembangan otak dapat ditemukan pada sebagian !anin
hean yang induknya mengalami kekurangan giGi berat. Studi-studi mengenai hal ini
merangsang penelitian terhadap perkembangan intelektual para rema!a di Belanda yang
ibunya mengalami kelaparan selama kehamilan. Studi menyeluruh oleh Stein dkk. %&',2)
dapat dilakukan karena semua pria berusia &' tahun men!alani pemeriksaan untuk a!ib
militer. Disimpulkan baha kekurangan giGi yang berat selama kehamilan tidak
menimbulkan efek yang dapat dideteksi pada perkembangan mental selan!utnya.
/ertambahan berat ibu selama kehamilan memang mempengaruhi berat lahir bayi.
Abrams dan $aros %&'(A) mempela!ari efek pertambahan berat ibu terhadap berat lahir
pada 2'7A kehamilan dengan persalinan aterm. =anya delapan anita tidak mengalami
pertambahan berat. Dilakukan analisis regresi multiple untuk mengendalikan faktor usia
ibu, ras, paritas, status sosioekonomi, konsumsi rokok, dan usia gestasi. /ertambahan
berat ibu mempengaruhi berat lahir3 anita yang beratnya kurang melahirkan bayi yang
lebih ke*il sedangkan yang sebaliknya berlaku pada anita yang berat badannya berlebih.
<erata pertambahan berat ibu selama kehamilan adalah 11 lb %&5 kg). "emuan penting
dalam studi ini adalah baha pertambahan berat tampaknya tidak merupakan syarat bagi
pertumbuhan !anin pada anita kegemukan.
&(
2ambar '. Berat badan bayi aterm sesuai pertambahan berat dan massa tubuh ibu
=yten %&''&) mengka!i berbagai data yang terkumpul selama lebih 26 tahun dan
mengamati baha pertambahan berat total selama kehamilan pada primigra4ida sehat
yang makan tanpa batasan adalah sekitar &2,5 kg %2,,5 lb). /roses-proses fisiologis
komulatif menghasilkan penambahan ' kg yang berupa !anin, plasenta, air ketuban,
hipertrofi uterus dan payudara, peningkatan 4olume darah, serta retensi *airan ekstrasel
dan intrasel. Sisa 1,5 kg tampaknya sebagian besar berupa lemak simpanan ibu.
2ambar &6. Kilokalori kumulatif yang dibutuhkan se*ara
kumulatif untuk kehamilan %digambar ulang dari .illiam
obstetri*, 266)
Beberapa kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh pertambahan berat badan
berlebihan yang disebabkan oleh beratnya !anin-bayi harus dipertimbangkan. /arker dan
&'
Abrams %&''2) meneliti keterkaitan antara pertambahan berat ibu di luar rekomendasi
Institute of Medicine pada AA'6 kelahiran tungga. Berat rata-rata prahamil adalah 5, kg
%&25 lg), dan pertambahan rata-rata berat ibu adalah &5,2 K 5,2 kg %11,7 K &&,7 lb) pada
anita yang terutama dari golongan Kaukasus dan Asia ini. Kurang dari separuh yang
memperlihatkan pertambahan berat dalam rentang yang direkomendasikan oleh -nstitute
berdasarkan B9- mereka.
2ambar &&. Kehilangan berat se*ara kumulatif dari kun!ungan akhir
antepartum hingga A bulan postpartum % <edran 5rom S*hauberger
and *o-orkers, &''2)
/ertambahan berat dalam rentang rekomendasi menurunkan resiko gangguan pada
hasil akhir kehamilan. Sebaliknya, kurangnya pertambahan berat untuk habitus tertentu
berkaitan dengan bayi ke*il untuk usia kehamilannya. "erdapat beberapa studi lain yang
menun!ukkan pertambahan berat yang lebih rendah daripada yang dian!urkan berkaitan
dengan persalinan prematur atau bayi berat lahir rendah %Abrams dan Sel4in, &''53
=i*key dkk., &''53 Siega-<iG dkk., &''7). /arker dan Abrams %&''2) memperlihatkan
baha pertambahan berat yang berlebihan berkaitan dengan bayi besar untuk usia
kehamilannya sehingga meningkatkan angka seksio sesarea %&A 4ersus 22 persen). .itter
dkk. %&''5) melaporkan baha resiko seksio sesarea meningkat se*ara linier seiring
dengan pertambahan berat selama kehamilan, tanpa bergantung pada berat lahir. #ihnson
dan Jan*ey %&''A) menekankan baha efek dari rekomendasi Institute of Medicine untuk
meningkatkan pertambahan berat selama hamil belum diteliti se*ara tuntas.
26
3. 2. 3itain +an Mine!al
0itamin dan mineral a*apkali diberikan kepada pasien tetapi ini !anganlah
menggantikan intake makanan yang adekuat. Asam folat terbukti efektif menurunkan
resiko defek tabung saraf %neural tube). Satu-satunya nutrient yang kebutuhannya selama
kehamilan tidak dapat terpenuhi hanya oleh diet adalah besi %Institute of Medicine, &''6).
Suplemen harian 16 mg besi elemental merupakan profilaksis yang dian!urkan untuk
defisiensi besi pada anita yang beresiko rendah mengalami defisiensi giGi. Konsumsi
saat perut kosong akan mempermudah penyerapan besi untuk profilaksis atau terapi
anemia defisiensi besi.
2ambar &2. Distribusi pertambahan berat badan dari 26 minggu kehamilan
hingga persalinan pada anita nullipara yang sehat, =yten, &''&)
Komposisi suplemen multi4itamin-mineral yang dian!urkan adalah 16 sampai A6
mg besi, &5 mg seng, 2 mg tembaga, 256 mg kalsium, &6 g %766 -@) 4itamin D, 56 mg
4itamin +, 2 mg 4itamin B, 166 g folat, dan 2 g 4itamin B&2 %-nstitute of 9edi*ine,
&''2).
Mine!al
=ampir semua makanan yang menghasilkan *ukup kalori untuk menghasilkan
pertambahan berat yang memadai mengandung *ukup mineral untuk men*egah defisiensi
apabila yang digunakan adalah garam beriodium.
2&
Ta&el 2 A#u*an a"anan 1a!ian yang +ianju!"an Nati'nal Re#ea!21 5'un2il untu"
Wanita Se&elu +an Selaa Hail +an Menyu#ui
Lat 2iGi "idak =amil =amil 9enyusui
Kilokalori
/rotein %g)
0itamin larut-lemak
A %g <>)
b
D %g)
> %mg ">)
*
K %g)
0itamin larut-air
+ %mg)
5olat %g)
8iasin %mg)
<ibofla4in %mg)
"iamin %mg)
/iridoksin BA %mg)
Kobalamin B&2 %g)
9ineral
Kalsium %mg)
5osfor %mg)
-odium %)
Besi %g besi fero)
9agnesium %mg)
Seng %mg)
2266
55
(66
&6
(
55
A6
&(6
&5
&,1
&,&
&,A
2,6
&266
&266
&56
&5
2(6
&2
2566
A6
(66
&6
&6
A5
,6
766
&,
&,A
&,5
2,2
2,2
&266
&266
&,2
16
126
&5
2A66
A5
&166
&2
&2
A5
'5
2(6
26
&,(
&,A
2,&
2,A
&266
&266
266
&5
155
&'
Komposisi suplemen multi4itamin-mineral yang dian!urkan adalah 16 sampai A6
mg besi, &5 mg seng, 2 mg tembaga, 256 mg kalsium, &6 g %766 -@) 4itamin D, 56 mg
4itamin +, 2 mg 4itamin B, 166 g folat, dan 2 g 4itamin B&2 %-nstitute of 9edi*ine,
&''2).
Kal'!i
Kehamilan memerlukan tambahan (6.666 kkal, yang terutama terakumulasi pada
26 minggu terakhir. 8asional <esear*h +oun*il %&'(') mengan!urkan peningkatan
asupan kalori 166 kkal sepan!ang kehamilan. Kalori diperlukan untuk energi, dan apabila
asupan kalori tidak adekuat, maka protein akan dimetabolisasi untuk menghasilkan
energi dan tidak digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan !anin. Kebutuhan
fisiologis total selama kehamilan tidak harus merupakan pen!umlahan dari kebutuhan
biasa saat tidak hamil ditambah kebutuhan yang spesifik untuk kehamilan. Sebagai
22
*ontoh, tambahan energi yang diperlukan selama kehamilan mungkin dikompensasi
se*ara sebagian atau seluruhnya oleh berkurangnya akti4itas fisik %=ytten, &''&).
P!'tein
"erhadap kebutuhan dasar protein pada anita tidak hamil ditambahkan
kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan !anin, plasenta, uterus, dan payudara
serta peningkatan 4olume darah ibu. Selama A bulan terakhir kehamilan, ter!adi
pengendapan sekitar & kg protein, yang setara dengan 5 sampai A gBhari %=ytten dan
$eit*h, &',&). Asam amino dalam plasma ibu belum diteliti se*ara menyeluruh di luar
pengamatan ter!adinya penurunan men*olok konsentrasi ornitin, glisin, taurin, dan prolin
%=ytten, &''&). /enge*ualian selama kehamilan adalah asam glutamate dan alanin, yang
konsentrasinya meningkat.
Sebagian besar protein dian!urkan berasal dari sumber heani, misanya daging,
susu, teur, ke!u, produk ayam, dan ikan, karena makanan-makanan ini engandung
kombinasi asam amino yang optimal. Susu dan produk susu telah dianggap sebagai
sumber nutrient, terutama protein dan kalsium, yang ideal bagi anita hamil dan
menyusui..
.e#i
Dari sekitar 166 mg besi yang dipindahkan ke !anin dan plasenta dan 566 mg
yang diserap, apabila tersedia, hampir semua digunakan setelah pertengahan kehamilan.
Selama aktu itu, kebutuhan besi yang ditimbulkan oleh kehamilan dan ekstresi ibu
ber!umlah total , mg per hari %/rit*hard dan S*ott, &',6). Sangat sedikit anita yang
memiliki simpanan besi yang *ukup untuk memenuhi kebutuhan ini, dan makanan !arang
mengandung besi yang dapat memenuhi kebutuhan ini.
S*ott dkk.menetapkan baha diperlukan paling kurang 16 mg besi elemental
dalam bentuk garam besi sederhana misalnya fero glukonat, sulfat, atau fumarat yang
diminum setiap hari sepan!ang separuh terakhir kehamilan untuk menghasilkan besi yang
memadai untuk kebutuhan selama hamil dan melindungi simpanan besi yang sudah ada.
#umlah ini diperkirakan memadai untuk memenuhi kebutuhan besi selama menyusui.
.anita hamil mungkin memperoleh manfaat dari pemberian A6 sampai &66 mg besi per
21
hari apabila ia bertubuh besar, memiliki !anin kembar, berada dalam tahap akhir
kehamilan, mengkonsumsi besi se*ara tidak teratur, atau kadar hemoglobinnya agak
rendah. .anita yang !elas anemi* akibat defisiensi besi berespons baik terhadap
pemberian 266 mg besi per hari dalam dosis terbagi.
Kal#iu
.anita hamil meretensi sekitar 16 g kalsium, yang sebagian besar mengendap di
!anin pada akhir kehamilan %/itkin, &'(5). #umlah kalsium ini men*erminkan hanya
sekitar 2,5 persen dari total kalsium ibu, yang sebagian besar terdapat di tulang, dan
mudah dimobilisasi untuk pertumbuhan !anin. Selain itu, =eaney dan Skillman %&',&)
membuktikan adanya peningkatan penyerapan kalsium oleh usus dan retensi progresif
sepan!ang kehamilan. 9enurut /itkin %&'(5), kadar kalsium terikat, dan bukan kadar
kalsium terionisasi, sedikit menurun di dalam plasma ibu seiring dengan berkurangnya
konsentrasi albumin.
0'#$'!
Distribusi fosfor yang meluas memastikan baha asupan mineral ini adekuat
sepan!ang kehamilan. Kadar fosfor inorgani* dalam plasma tidak banyak berbeda dari
kadar nonhamil.
Seng
Defisiensi seng yang parah dapat menyebabkan penurunan nafsu makan,
pertumbuhan sub-optimal, dan gangguan penyembuhan luka. Defisiensi seng yang berat
dapat menyebabkan ke*ebolan dan hipogonadisme. =al ini !uga dapat menyebabkan
gangguan kulit spesifik, arodermatitis enteropati! yang disebabkan oleh defisiensi seng
*ongenital parah yang !arang di!umpai. .alaupun !anin hean yang mengalami defisiensi
seng memperlihatkan peningkatan insiden malformasi susunan saraf pusat, namun peran
seng dalam menentukan hasil akhir kehamilan pada manusia masih belum !elas.
%2oldenberg dkk., &''5).
27
6'+iu
Semua anita hamil dian!urkan memakai garam beryodium untuk memenuhi
kebutuhan bayi dan mengatasi meningkatnya pengeluaran yodium melalui urin ibu.
/erhatian terhadap peningkatan yodium dalam makanan selama kehamilan diperkuat oleh
laporan terakhir yang mengaitkan hipotiroidisme ibu dengan retardasi mental pada anak
mereka %=addo dkk., &''').
Defisiensi yodium yang parah pada ibu hamil menimbulkan predisposisi
kretinisme endemi* pada !anin, yang ditandai oleh defek neurologis berat dan multiple.
Magne#iu
Defisiensi magnesium akibat kehamilan belum pernah dilaporkan. "idak
diragukan lagi baha selama sakit berkepan!angan disertai tidak adanya asupan
magnesium, kadar plasma dapat sangat rendah, seperti yang akan ter!adi pada keadaan
tidak hamil.
Te&aga
>nGim-enGim yang mengandung tembaga, misalnya sitokrom oksidase, berperan
penting dalam banyak proses oksidatif dan oleh karenanya penting dalam produksi
sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh metabolisme tembaga ibu, disertai
peningkatan men*olok kadar seruloplasmin serum dan tembaga plasma. Defisiensi
tembaga selama kehamilan pada manusia belum pernah dilaporkan. Belum ada
dilaporkan adanya studi mengenai suplementasi tembaga pada anita hamil, namun saat
ini beberapa suplemen prenatal mengandung 2 mg tembaga per tabletnya.
Seleniu
-ni adalah komponen essensial pada enGim glutation peroksidase, yang
mengkatalisis perubahan hidrogen peroksida men!adi air. Selenium adalah komponen
pertahanan yang penting terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Defisiensi selenium
bermanifestasi sebagai kardiomiopati yang sering fatal pada anak dan anita usia subur.
Sebaliknya, !uga pernah di!umpai toksisitas selenium akibat suplementasi berlebihan.
25
K!'iu
Kromium diperkirakan memiliki peran fisiologik sebagai kofaktor untuk insulin,
mempermudah perlekatan aal hormon ke reseptornya di perifer. Seberapa penting
kromium dalam nutrisi manusia masih bellum diketahui, dan belum ada data yang
mengisyaratkan baha anita hamil perlu diberi suplemen kromium.
Mangan
$ogam ini berfungsi sebagai kofaktor untuk enGim-enGim seperti
glikosiltransferase, yang penting untuk sintesis polisakarida dan glikoprotein. Defisiensi
mangan belum pernah di!umpai pada orang deasa, dan suplemen tidak diindikasikan
selama kehamilan.
Kaliu
Konsentrasi kalim dalam plasma ibu menurun sekitar 6,5 m>MBl pada pertengahan
kehamilan %Bron dkk., &'(A). Defisiensi kalium ter!adi pada keadaan-keadaan yang
sama seperti apabila anita tidak sedang hamil. 9ual dan muntah yang berkepan!angan
dapat menyebabkan hipokalemia dan alkalosis metaboli*. Kausa yang dulu sering
di!umpai, yaitu pemakaian diuretik, sekarang sudah hampir tidak pernah ditemukan.
Nat!iu
Defisiensi selama kehamilan ke*il kemungkinannya ter!adi ke*uali apabila pasien
mengkonsumsi diureti* atau asupan natrium dalam makanan menurun se*ara drastis.
Se*ara umum, mengasinkan makanan agar terasa leGat akan memberikan natrium dalam
!umlah besar. Konsentrasi natrium plasma dalam keadaan normal menurun beberapa m>M
selama kehamilan3 namun, eksresi natrium tidak berubah, dan berkisar antara &66 sampai
&&6 m>MBhari %Bron dkk., &'(A).
0lu'!i+a
9anfaat suplementasi fluoride selama kehamilan telah dipertanyakan. =oroitG
dan =eifetG %&'A,) meneliti pre4alensi karies pada gigi susu dan gigi tetap pada anak-
anak yang setelah lahir mendapat pa!anan yang sama terhadap air terfluorinisasi optimal
2A
tetapi sebelum lahir mengalami pola pema!anan yang berbeda-beda. 9ereka
menyimpulkan baha tidak terdapat manfaat tambahan dari ingesti air berfluor oleh ibu
hamil apabila anak mengkonsumsi air yang sama setelah lahir.
3itain
Sebagian besar bukti mengenai pentingnya 4itamin untuk keberhasilan reproduksi
diperoleh dari hean per*obaan. Biasanya, defisiensi yang parah pada hean
ditimbulkan dengan penghentian sama sekali asupan 4itamin, di mulai !auh sebelum saat
kehamilan3 atau dengan memberikan antagonis 4itamin yang sangat poten. /emberian
sebagian 4itamin dalam !umlah berlebihan kepada hean hamil dibuktikan menimbulkan
efek yang merugikan pada !anin dan neonatus.
A#a 0'lat
Di Amerika Serikat, setiap tahun sekitar 766 kehamilan mengalami penyulit defek
tabung saraf %neural-tube) dan lebih dari separuhnya dapat di*egah dengan asupan harian
766 g asam folat sepan!ang periode perikonsepsi %Centers for Disease Control and
Preventeion, &'''). Se!ak tahun &''2, Public "ealth #ervice telah merekomendasikan
agar semua anita yang mungkin hamil mengkonsumsi 766 g asam folat setiap hari
selama usia subur. $ood and Drug Administration %&''A) kemudian menetapkan standar
untuk memperkaya produk sereal dan bi!i-bi!ian misalnya sereal, roti, nasi, dan pasta
dengan asam folat. Dengan menambahkan &76 g asam folat ke dalam setiap &66 g
produk bi!i-bi!ian, diperkirakan baha asupan asam folat anita Amerika usia subur akan
meningkat &66 g per hari.
Daly dkk. %&'',) berpendapat baha pemberian 266 g per hari melalui
fortifikasi pangan efektif untuk mengatasi defek neural-tube dan lebih aman bagi
populasi umum.
3itain A
Asupan harian 4itamin A di Amerika Serikat tampaknya memadai untuk
memenuhi kebutuhan sebagian besar anita hamil %American College of Obstetrician
2,
and Gynecologists, &''(d). Karena itu, suplementasi rutin selama kehamilan tidak
dian!urkan. Beberapa laporan kasus mengisyaratkan adanya keterkaitan antara *a*at lahir
dan asupan 4itamin A dosis tinggi %&6.666 sampai 56.666 -@) setiap hari selama
kehamilan. +a*at-*a*at lahir ini serupa dengan yang ditimbulkan oleh turunan 4itamin A
isotretinoin %A**utane), yang terbukti merupakan teratogen bagi manusia. Beta-karoten,
pre*ursor 4itamin A yang terdapat dalam buah dan sayuran, belum terbukti menimbulkan
toksisitas 4itamin A.
Vitamin B12
Kadar 4itamin B&2 dalam plasma ibu menurun se*ara ber4ariasi selama kehamilan
normal. =al ini terutama ter!adi karena menurunnya transkobalamin plasma dan dapat
di*egah sebagian oleh suplementasi. 0itamin B&2 terdapat se*ara alami hanya di dalam
makanan yang berasal dari hean. Sekarang sudah dipastikan baha 4egetarian total
dapat menyebabkan lahirnya bayi yang simpanan 4itamin B&2 nya rendah.
Selain itu, karena AS- dari ibu 4egetarian kemungkinan besar hanya mengandung
sedikit 4itamin B&2, maka defisiensi dapat semakin men*olok pada bayi yang mendapat
AS- ini. %=igginbotton dkk., &',(). -ngesti berlebihan 4itamin + !uga dapat
menyebabkan defisiensi fungsional 4itamin B&2.
Vitamin B6
Sebagian besar u!i klinis pada anita hamil gagal membuktikan adanya manfaat
suplementasi 4itamin BA %-nstitute of 9edi*ine, &''6). Bagi anita yang beresiko
mengalami kurang giGi-misalnya; penyalahgunaan obat, rema!a, dan mereka dengan
gestasi multiple dian!urkan supleentasi 2 mg 4itamin BA harian.
Vitamin C
Asupan harian yang dian!urkan untuk 4itamin + selama kehamilan adalah ,6
mgBhari, atau sekitar 26 persen lebih banyak daripada anita tidak hamil. 9akanan yang
a!ar umumnya mengandung se!umlah ini. Kadar dalam plasma ibu berkurang selama
kehamilan sedangkan kadar di tali pusat lebih tinggi, suatu fenomena yang di!umpai pada
sebagian besar 4itamin larut-air.
2(
3I. Hal71al lain yang &e!1u&ungan +engan "e1ailan
O&at
"eratogenisitas telah diketahui hanya untuk sebagian ke*il obat, tetapi sangat
banyak yang belum terbukti keamanannya selama kehamilan. Dokter harus memiliki
alasan yang !elas bila meresepkan obat terutama pada kehamilan aal bahkan mungkin
sepan!ang kehamilan. =ampir semua obat yang menimbulkan efek sistemik pada ibu
akan menembus plasenta untuk men*apai mudigah dan !anin. Dokter harus terlebih
dahulu meneliti lembar keterangan obat yang disediakan oleh perusahaan obat yang
disetu!ui oleh 5DA sebelum meresepkannya kepada anita hamil. Apabila suatu obat
diberikan selama kehamilan, maka keuntungan yang diperoleh harus lebih besar daripada
semua resiko yang terkandung dalam pemakaiannya.
Me!'"'"
/eningkatan insiden berat kahir rendah telah di!elaskan berkaitan erat dengan merokok
pada anita hamil. >fek yang ditimbulkannya bersifat dose-related %tergantung
banyaknya rokok yang dihisap) 9erokok !uga meningkatkan resiko kematian !anin in
utero, abrupto plasenta dan plasenta prea4ia, semua yang meningkatkan resiko bagi !anin
!uga meningkatkan resiko bagi ibu. Karena begitu banyak Gat yang terkandung dalam
rokok, Gat yang khusus menyebabkan efek samping belum dipela!ari sepenuhnhya.
.anita hamil sebaiknya dinasehati untuk tidak hamil. Bila berhenti sangat menyiksa
maka mengurangi mungkin bisa diterima.
Al"'1'l
9engkonsumsi alkohol dulunya dianggap tidak menimbulkan efek buruk terhadap uterus
atau !anin meskipun alkohol dengan mudah meleati plasenta. +ontoh bayi baru lahir
yang menun!ukkan ge!ala-ge!ala putus alkohol telah dilaporkan, tetapi hanya pada ibu
yang mengkonsumsi alkohol dalam !umlah banyak. $agipula, peminum alkohol kronis
dapat mengalami malnutrisi, karena keinginannya terhadap makanan digantikan oleh
al*ohol. Sindrom alkohol pada !anin setelah ibu meminum alkohol telah di!elaskan baru-
2'
baru ini dengan insiden berkisar & dalam &566 sampai & dalam A66 kelahiran. 2ambaran
mayor dari kelainan ini adalah dismorfologi a!ah termasuk mikrosephali dan
mikropthalmia), defisiensi sistemik dari saraf pusat dan kelainan lain. <osett dan rekan
telah melaporkan adanya hubungan dosis dengan efek. 9ereka melaporkan hasil
kehamilan yang lebih baik pada mereka yang berhasil mengurangi konsumsi al*ohol
sebelum trimester ketiga.
Hu&ungan #e"#ual
Selalu ada ke*urigaan baha hubungan seksual bertanggung !aab terhadap abortus dini.
"entunya, bila keram atau perdarahan timbul setelah koitus, maka sebaiknya *oitus
dihindari. "erdapat !uga bukti baha koitus pada akhir kehamilan dapat menginisiasi
persalinan, mungkin karena orgasme diikuti kontraksi refleks dari uterus. /aling baik bila
pasien dilarang melakukan koitus bila sebelumnya mengalami persalinan prematur atau
sedang mengalami perdarahan.
Man+i
Air pemandian tidak memasuki 4agina. 9eskipun berenang tidak dilarang selama hamil,
tetapi menyelam sebaiknya dihindari karena kemungkinan trauma. .anita pada akhir
trimester kehamilan sering mengalami gangguan keseimbangan. Karenanya hati-hati
ter!atuh dikamar mandi
Pe!awatan gigi
9ungkin terdapat pembengkakan dan perdarahan gusi selama kehamilan. >pulis dapat
terbentuk pada gusi bagian atas. Bentuk ini !arang sekali sembuh sehingga perlu di eksisi.
/rosedur peraatan gigi normal dengan anestesi lokal seperti menambal dapat dilakukan
selama hamil. /rosedur yang pan!ang sebaiaknya ditunda hingga trimester kedua.
Antibiotik diberikan pada kasus abses gigi dan pada kasus rheumati* heart disease dan
prolaps katup mitral.
16
Iuni#a#i
Semua anita hamil sebaiknya mendapat 4aksinasi terhadap poliomyelitis bila belum
immune.0aksin polio aman diberikan selama kehamilan. 0aksin 4irus hidup sebaiknya
dihindari selama kehamilan karena efek merugikan terhadap !anin.
A+F2 mengan!urkan baha difteria dan tetanus toksoid diberikan pada
kehamilan bila ada kemungkinan terpapar dengan kuman ini. 0aksin hepatitis B
dapatdiberikan kepada anita hamil yang beresiko. +ampak, mumps, dan rubella
diberikan 1 bulan sebelum hamil atau segera setelah post partum. -munoglobulin
direkomendasikan untuk anita hamil yang terpapar dengan *ampak, hepatitis A,
hepatitis B, tetanus, *hi*ken poN dan rabies.
Pa"aian
Ba!u yang sedikit longgar dapat dipakai hingga akhir kehamilan, meskipun dapat
digunakan ba!u hamil sebagaimana di inginkan. Sebaiknya bila menggunakan sepatu
maka dipilih yang berhak sedang atau rendah
Lati1an8'la1!aga
$atihan sedang dapat dibolehkan selama kehamilan, tetapi pasien harus beristirahat bila
merasa agak lelah. Flahraga yang berbahaya seperti mengendarai kuda dan olahraga fisik
berlebihan sebaiknya dihindari. Aerobik dapat diatur selama hamil. "arget denyut !antung
disesuaikan untuk berat dan usia dan olahraga rutin dimaksudkan untuk men!aga sendi
dan kelenturan.
Pe!jalanan
/er!alanan tidak memberikan efek samping terhadap kehamilan, tetapi berangkat !auh
ketempat yang tidak ada fasilitas kesehatannya mungkin berbahaya. Karenanya, arahkan
pasien dengan riayat abortus spontan dan mereka yang mengalami perdarahan
per4aginam untuk menghindari per!alanan yang !auh.
1&
Pe"e!jaan
.anita yang duduk dalam peker!aannya dapat melan!utkan peker!aannya sepan!ang
kehamilan. /eker!aan yang membutuhkan tenaga fisik memerlukan e4aluasi oleh dokter
kebidanan dan dokter yang mendalami bidang ini. Adalah bukan hal yang bi!aksana bila
terlalu kaku sehubungan dengan peker!aan yang bisa dilakukan selama hamil, masing-
masing pasien mempunyai kemampuan yang berbeda, toleransi yang berbeda, serta fisik
yang berbeda
$atihan fisik meningkatkan kebutuhan akan oksigen dan meningkatkan kebutuhan
*adangan !antung yang mungkin mengurangilairan darah ke uterus. Belum ada teori yang
bisa membuktikan ini dengan baik sehingga masih diragukan namun untuk kebaikan
dian!urkan pendekatan konser4atif terhadap hal ini.
12
DA0TAR PUSTAKA
&. 9artin $. /ernol, 8ormal pregnan*y and prenatal *are, +urrent Fbstetri* and
gyne*ology* Diagnosis I "reatment, Stanford @ni4ersity, 9* 2ra =ill
+ompany, 2661
2. 0ern $. KatG, prenatal *are, danforth obstetri* and gynae*ology, 'th edition,
.illiam I .ilkin /ublisher, August 2661
1. Bi*kly S$, SGilagyi 2/. 2uide to /hysi*al >Namination and =istory "aking,
BateOs, 8inth >dition. $ippin*ott .illiams I .ilkins, 266,
7. +unningham 25 et al, .illiams Fbstetri*s, "enty-se*ond >dition, 2665
5. +layton S2, $eis $", /inker 2. 2ynae*ology, 5ourteenth >dition. >nglish
$anguage Book So*iety, &'((
A. Duenhoelter =#, 2reenhillOs Fffi*e 2ine*ology, "enth >dition, Fbstetri*s and
2ynae*ology of .ashington, >2+ 2666
,. =a*ker 58, 9oore 2#, >ssential of Fbstetri*s and 2yne*ology. Se*ond >dition,
=ipo*rates, 266A
(. 2abbe, Fbstetri* normal and problem pregnan*ies, *hur*hil li4ingstone, 7th
edition, 2662
'. /rairohard!o S, .ikn!osastro =, -lmu Kandungan, >disi Kedua, 5akultas
Kedokteran @ni4ersitas -ndonesia, Bina /ustaka #akarta, &'''
&6. /as*ale Duresau, /re*on*eption *ounseling and prenatal *are, "he #ohn =opkins
manual of obstetri* and gyne*oli*, se*ond edition, .illiam I .ilkin /ublisher
9ay 2662
11
17

You might also like