You are on page 1of 6

Arahan pengembangan jaringan

transportasi laut di Provinsi


Kalimantan Tengah adalah :
Pelabuhan Kumai di Kabupaten
Kotawaringin Barat; Pelabuhan
Sampit di Kabupaten Kotawaringin
Timur; Pelabuhan Teluk Segintung
di Kabupaten Seruyan dan
Pelabuhan Batanjung di Kabupaten
Kapuas.
Pengembangan pelabuhan-
pelabuhan pengumpan sebagai
penunjang pergerakan melalui
laut, yang memiliki potensi
ekonomi tertentu meliputi :
Pelabuhan Kuala Jelai di Kabupaten
Sukamara; Pelabuhan Pangkalan
Bun di Kabupaten Kotawaringin
Barat; Pelabuhan Kuala Pembuang
di Kabupaten Seruyan; Pelabuhan
Samuda di Kabupaten
Kotawaringin Timur; Pelabuhan
Pegatan Mendawai di Kabupaten
Katingan; Pelabuhan Bukit Pinang
di Kota Palangka Raya; Pelabuhan
Pulang Pisau di Kabupaten Pulang
Pisau; Pelabuhan Kuala Kapuas di
kabupaten Kapuas dan Pelabuhan
Rangga Ilung di Kabupaten Barito
Selatan.


RENCANA SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI LAUT DI
KALIMANTAN TENGAH
Rencana Pengembangan Alur Pelayaran adalah :
1. Pelayaran International : Sampit - Luar negeri; Batanjung (Lupak Dalam) - Luar Negeri; Kumai - Luar Negeri.
2. Pelayaran Nasional : Pel. Sampit - Semarang; Pel. Sampit - Surabaya; Pel. Sampit - Jakarta; Pel. Kumai - Semarang; Pel. Kumai - Surabaya;
Pel. Kumai - Jakarta; Pel. Kumai - Kendal; Pel. Pangkalan Bun - Semarang; Pel. Pangkalan Bun - Surabaya; Pel. Pangkalan Bun - Jakarta; Pel.
Pangkalan Bun - Solo; Pel. Sukamara - Semarang; Pel. Sukamara - Surabaya; Pel. Sukamara - Jakarta; Pel. Teluk Segintung - Semarang; Pel.
Teluk Segintung - Surabaya; Pel. Teluk Segintung - Jakarta; Pel. Batanjung (di Kab. Kapuas)-Semarang; Pel. Batanjung (di Kab. Kapuas) -
Surabaya; Pel. Batanjung (di Kab. Kapuas) - Jakarta; Pel. Pulang Pisau - Semarang; Pel. Pulang Pisau - Surabaya; Pel. Pulang Pisau - Jakarta.
3. Pelayaran Perintis : Sukamara Pulau Nibung Kuala Jelai Semarang; Pulang Pisau - Bukit Pinang - Pulang Pisau Pangkoh Maliku
Bahaur Gresik; Kuala Pembuang Semarang.





Sumber :TATRALOK PROV. KALIMANTAN TENGAH
RENCANA STRUKTUR RUANG KAB.
KOTAWARINGIN BARAT
Rencana pusat kegiatan wilayah kabupaten
Kotawaringin Barat meliputi :
(a) Pusat Kegiatan Wilayah(PKW) berada di
Kota Pangkalan Bun;
(b) b) Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp)
berada di Kota Kumai;
(c) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang
meliputi ibukota Kecamatan (IKK) Pangkalan
Banteng, IKK Pangkalan Lada, IKK
Kotawaringin Lama dan IKK Arut Utara,
Desa Runtu di Kecamatan Arut Selatan ,
Desa Teluk Bogam dan Desa Kubu di
Kecamatan Kumai, Desa Sidomulyo di
Kecamatan Pangkalan Banteng, dan Despot
Riam Durian di Kecamatan Kotawaringin
Lama; dan
(d) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) meliputi
di semua desa wilayah kabupaten.

Sumber : RTRW KAB. KOTAWARINGIN BAARAT
1. Kawasan Berfungsi Lindung :
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya meliputi :
kawasan bergambut 132.927 hektar ; kawasan resapan air 15.591 hektar, dan kawasan
hutan lindung 9.698 hektar
Kawasan perlindungan setempat
Kawasan suaka alam meliputi Taman Nasional Tanjung Puting berada di 240.778 hektar
dan Taman Wisata Alam Tanjung Keluang 2.559 hektar; kawasan pelestarian alam 210
hektar. kawasan sebaran terumbu karang 200 hektar.
Kawasan rawan bencana
Kawasan perlindungan lainnya : kaw plasma nuftah, kaw cagar biosfir, hutan bakau

2. Kawasan Berfungsi Budidaya :
Kawasan hutan produksi terbatas (HPT) seluas kurang lebih 49.314 hektar; kawasan
hutan produksi tetap (HP) seluas kurang lebih 257.054 hektar; dan kawasan hutan
produksi yang dapat di konversi (HPK) 156.003 hektar, hutan rakyat 11.924 ha
Kawasan peruntukan pertanian diarahkan pada kawasan pertanian tanaman pangan;
kawasan pertanian hortikultura; kawasan perkebunan; dan kawasan perternakan dan
tersebar disemua kecamatan
Peruntukan Perairan seluas 22.073 hektar, terdiri atas kawasan peruntukan perikanan
tangkap; kawasan peruntukan budidaya perikanan; dan kawasan pengolahan ikan.
Kawasan pertambangan mineral dan batu bara, meliputi: potensi tambang batubara
berada di Kecamatan Pangkalan Banteng
Kawasan peruntukan industri
Kawasan peruntukan pariwisata budaya, wisata alam , kawasan wisata sungai wisata
buatan Pangkalan Bun Park; dan kawasan wisata bahari
Kawasan peruntukan permukiman perkotaan (Pangkalan Bun, Kotawaringin, Pandu
Sanjaya, Karang Mulya, Kumai, Pangkut) dan permukiman pedesaan
Kawasan peruntukan lainnya (kawasan latihan meliter, kawasan jasa, fasum dan fasos,
kwasan meliter, dan kawasan pemerintahan)
RENCANA POLA RUANG KAB.
KOTAWARINGIN BARAT


Sumber : RTRW KAB. KOTAWARINGIN BARAT
POTENSI UTAMA PENGEMBANGAN KAB. KOTAWARINGIN BARAT SEBAGAI
WILAYAH HINTERLAND PELABUHAN PANGKALAN BUN
Sektor Pertanian merupakan sektor
unggulan Kotawaringin Barat yang
menjadi pendorong perekonomian
terutama pada sub sector perkebunan.
Pada tahun 2011 sektor pertanian
member kontribusi terhadap PDRB
Kab. Kotawaringin Barat sebesar 42,57
% dan tahun 2012 sebesar 42,09 %.
Sub sektor tanaman perkebunan
adalah merupakan penyumbang
terbesar. Tahun 2011 pertumbuhan
sector ini sebesar 6,16 persen dan
pada tahun 2012 sebesar 5,92 persen.
Kontribusinya terhadap PDRB
mengalami penurunan dimana pada
tahun 2011 sebesar 35,47 % menjadi
35,25 % pada tahun 2012.
Komoditi sektor perkebunan
mencakup tanaman karet, kelapa
sawit, tebu, dll. Tanaman kelapa sawit
memberi andil paling besar Sub
Sektor kedua yang memberi
sumbangan terbesar adalah sub sector
perikanan laut dan kedepan
mempunyai potensi yang dapat
dikembangkan.
Hinterland Pelabuhan
Pangkalan Bun
Pelabuhan Pangkalan Bun
DELINASI WILAYAH HINTERLAND PELABUHAN PANGKALAN BUN
Berdasarkan pada kriteria
kebijakan, fisik, dan ekonomi maka
wilayah hinterland pelabuhan
Pangkalan Bun mencakup : Kec.
Kotawaringin Lama, Kec. Arut
Selatan, Kec. Kumai, Kec.
Pangkalan Banteng, Kec. Pangkalan
Lada, Kec. Arut Utara, dan
sebagian kecamatan-kecamatan
yang ada disekitar Kab. Lamandau
dan Kab. Seruyan
Kriteria :
Kebijakan : Pangkalan Bun sebagai PKW berdasarkan RTRW Prov. Kalimantan Tengah, dalam
TATRALOK Prov. Kalimantan Tengah maka Pangkalan Bun sebagai Pelabuhan Pengumpul dan Kumai
sbg Pelabuhan Utama
Fisk : bentang alam utara-selatan dgn dipotong oleh sungai Kotawaringin, sungai Lamandau,
sungai Arut, sungai Kumai yang mengakibat interaksi kawasan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
sebagian wilayah timur, wilayah tengah dan wilayah barat yang keseluruhannya berinteraksi ke Kota
Pangkalan Bun melalui sistem jaringan jalan yang ada.
Ekonomi : Sektor unggulan pertanian dan perkebunan yang berinteraksi ke Pangkalan Bun serta
sebran pusat-pusat kegiatan yang berinteraksi ke Pangkalan Bun
IMPLIKASI PENGEMBANGAN PELABUHAN PANGKALAN BUN
1. Perlunya dukungan infrastruktur pelabuhan yang
memadahi untuk mendukung Kota Pangkalan Bun
sebagai PKW untuk mendukung pergerakan intra
regional dan inter regional
2. Wilayah hinterland pelabuhan Pangkalan Bun memiliki
sector unggulan pertanian, perkebunan, kelautan dan
pariwisata. Sehingga untuk mendorong sector
unggulan tersebut diperlukan system transportasi
yang andal yang salah satunya adalah pelabuhan
untuk melayani kegiatan impor dan ekspor hasil-hasil
produksi dari dan ke Kabupaten Kotawaringin Barat
3. Dalam Tatralok Kalimantan Tengah keberadaan
pelabuhan Pangkalan Bun secara ekplisit ditetapkan
sebagai pelabuhan pengumpan terutama untuk
melayani pergerakan arus penumpang dan barang dari
dan menuju Kabupaten Kotawaringin Barat ke
Klimantan Tengah. Disamping pelabuhan Pangkalan
Bun juga secara ekplisit direncanakan pelabuhan
utama barang di Kumai
4. Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat, salah
satu bagian wilayah Kota Pangkalan Bun telah
ditetapkan sebagai kawasan pelabuhan yang berada
pada kaawasan perkotaan Pangkalan Bun.

You might also like