Professional Documents
Culture Documents
BUDIDAYA IKAN
JILID 1
SMK
BUDIDAYA IKAN
JILID 1
Untuk SMK
Penulis : Gusrina
Perancang Kulit : Tim
GUS GUSRINA
b Budidaya Ikan Jilid 1 untuk SMK /oleh Gusrina ---- Jakarta
: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
xi. 166 hlm
Daftar Pustaka : A1-A8
Glosarium : B1-B12
ISBN : 978-602-8320-20-7
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya,
Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah melaksanakan penulisan pembelian
hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untuk disebarluaskan kepada
masyarakat melalui website bagi siswa SMK.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK yang memenuhi
syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2008.
Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak,
dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan
yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkannya softcopy ini akan lebih
memudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnya sehingga peserta didik dan
pendidik di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar
negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Jakarta,
Direktur Pembinaan SMK
i
KATA PENGANTAR
Buku Budidaya Ikan merupakan salah satu judul buku teks kejuruan
yang akan digunakan oleh para pendidik dan peserta didik SMK dan lembaga
pendidikan dan pelatihan lainnya. Buku teks kejuruan dalam bidang budidaya
ikan saat ini belum banyak dibuat, yang beredar saat ini kebanyakan buku-
buku praktis tentang beberapa komoditas budidaya ikan. Buku Budidaya Ikan
secara menyeluruh yang beredar dimasyarakat saat ini belum memenuhi
kebutuhan sebagai bahan ajar bagi siswa SMK yang mengacu pada Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Isi (SI), Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SMK.
Dengan melakukan budidaya ikan maka keberadaan ikan sebagai
bahan pangan bagi masyarakat akan berkesinambungan dan tidak akan
punah. Pada buku ini akan dibahas beberapa bab yang dapat digunakan
sebagai dasar dalam melakukan budidaya ikan. Bab pertama berisi tentang
wadah budidaya ikan, bab kedua berisi tentang media budidaya ikan, bab
ketiga berisi tentang hama dan penyakit ikan, bab keempat berisi tentang
nutrisi ikan, bab kelima berisi tentang teknologi pakan buatan, bab keenam
berisi tentang teknologi pakan alami, bab ketujuh berisi tentang
pengembangbiakan ikan dan bab kedelapan berisi tentang hama dan
penyakit ikan. Sedangkan materi penunjang seperti pemasaran, analisa
usaha budidaya ikan dan kesehatan dan keselamatan kerja terdapat pada
bab terakhir.
Agar dapat membudidayakan ikan yang berasal dari perairan tawar,
payau maupun laut ada beberapa hal yang harus dipahami antara lain adalah
memahami jenis-jenis wadah dan media budidaya ikan, pengetahuan tentang
nutrisi ikan dan jenis-jenis pakan alami yang meliputi tentang morfologi,
biologi dan kebiasaan hidup. Selain itu pengetahuan teknis lainnya yang
harus dipahami adalah tentang pengembangbiakan ikan mulai dari seleksi
induk, teknik pemijahan ikan, proses pemeliharaannya sampai pemanenen
ikan.
Akhir kata penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas
berkah dan rahmatNya sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku ini
dihadapan pembaca. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
suami dan anak-anak atas dukungan dan orang tua tercinta serta teman-
teman yang telah membantu. Selain itu kepada Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah yang menyediakan
anggaran untuk meyediakan sumber belajar buku teks kejuruan yang sesuai
dengan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan SMK. Semoga buku
ini bermanfaat bagi yang membacanya dan menambah pengetahuan serta
wawasan. Dan juga kami mohon saran dan masukan yang membangun
karena keterbatasan yang dimiliki oleh penyusun.
Cianjur, November 2007
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BUKU JILID 1
KATA SAMBUTAN ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR .........................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
SINOPSIS........................................................................................................ v
PETA KOMPETENSI......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
BAB II WADAH BUDIDAYA IKAN ................................................................ 23
2.1. JENIS-JENIS WADAH BUDIDAYA IKAN ....................................... 23
2.2. KONSTRUKSI WADAH BUDIDAYA............................................... 29
2.3. PERSIAPAN WADAH BUDIDAYA.................................................. 45
BAB III MEDIA BUDIDAYA IKAN .................................................................. 51
3.1. SUMBER AIR ..................................................................................... 52
3.2. PARAMETER KUALITAS AIR ............................................................ 54
3.3. PENGUKURAN KUALITAS AIR BUDIDAYA IKAN ........................ 69
BAB IV. PENGEMBANGBIAKAN IKAN................................................... 75
4.1. SELEKSI INDUK................................................................................. 75
4.2. TEKNIK PEMIJAHAN IKAN.............................................................. 105
4.3 PENETASAN TELUR ........................................................................ 133
4. 4. PEMELIHARAAN LARVA DAN BENIH IKAN ............................... 141
4.5. PEMBESARAN IKAN.................................................................... 149
4.6. PEMANENAN ................................................................................. 160
BUKU JILID 2
BAB V. NUTRISI IKAN ......................................................................... 167
5.1. ENERGI ........................................................................................... 167
5.2. PROTEIN.......................................................................................... 172
5.3. KARBOHIDRAT ............................................................................ 187
5.4. LIPID ............................................................................................. 195
5.5. VITAMIN ....................................................................................... 204
5.6. MINERAL ...................................................................................... 237
BAB VI. TEKNOLOGI PAKAN BUATAN .................................................... 249
6.1. JENIS-JENIS BAHAN BAKU ........................................................ 252
6.2. PENYUSUNAN FORMULASI PAKAN.......................................... 264
6.3 PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN ............................................. 282
6.4. UJI COBA PAKAN IKAN............................................................... 292
6.5. MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN ............................................ 315
6.6 PAKAN DAN KUALITAS AIR........................................................ 324
BAB VII. TEKNOLOGI PRODUKSI PAKAN ALAMI ................................. 329
7.1. JENIS-JENIS PAKAN ALAMI ....................................................... 329
7.2. BUDIDAYA PHYTOPLANKTON................................................... 337
7.3. BUDIDAYA ZOOPLANKTON ....................................................... 355
iii
7.4. BUDIDAYA BENTHOS ................................................................. 389
7.5. BIOENKAPSULASI......................................................................... 397
BUKU JILID 3
BAB VIII. HAMA DAN PENYAKIT IKAN .................................................... 401
8.1. JENIS-JENIS HAMA DAN PENYAKIT.......................................... 401
8.2. PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN............................. 413
8.3. GEJALA SERANGAN PENYAKIT ............................................... 418
8.4. PENGOBATAN PENYAKIT IKAN................................................ 431
BAB. IX. PEMASARAN .............................................................................. 447
9.1. PENGERTIAN PEMASARAN ....................................................... 447
9.2. CIRI-CIRI PEMASARAN HASIL PERIKANAN.............................. 448
9.3. PERENCANAAN DAN TARGET PENJUALAN ............................ 450
9.4. ESTIMASI HARGA JUAL.............................................................. 452
9.5. SISTEM PENJUALAN .................................................................. 455
9.6. STRATEGI PROMOSI ................................................................... 456
BAB. X. ANALISA KELAYAKAN USAHA ................................................... 465
BUDIDAYA IKAN ..................................................................................... 465
10.1. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN ............................................ 465
10.2. NET PRESENT VALUE (NPV) ..................................................... 478
10.3. NET BENEFIT COST RATIO (NBC RATIO)................................. 479
10.4. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) .......................................... 479
10.5. ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP) ..................................... 480
10.6. APLIKASI ANALISA USAHA ........................................................ 481
BAB. XI. KESEHATAN DAN KESELAMATAN ........................................... 487
KERJA ......................................................................................................... 487
11.1. PENGERTIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) 487
11.2. PENERAPAN KAIDAH K3 PADA DUNIA USAHA PERIKANAN
BUDIDAYA .............................................................................................. 487
iv
SINOPSIS
Buku teks dengan judul budidaya ikan dapat dipelajari oleh para
peserta diklat dan pendidik pada Sekolah Menengah Kejuruan yang
mengambil program studi Budidaya Ikan. Menurut SKKNI dalam program
studi Budidaya Ikan dapat dikelompokkan menjadi Budidaya Ikan Air Tawar,
Budidaya Ikan Air Laut, Budidaya Ikan Air Payau dan Budidaya Ikan Hias.
Dalam buku teks ini akan memberikan pengetahuan mendasar tentang
bagaimana membudidayakan ikan dan dapat di aplikasikan pada berbagai
habitat budidaya. Pada buku teks ini berisi tentang wadah budidaya yang
dapat digunakan dalam melakukan budidaya ikan, media yang optimal dalam
budidaya ikan agar proses budidaya dapat berlangsung sesuai dengan
kebutuhan ikan untuk hidup tumbuh dan berkembang, bagaimana melakukan
proses perkembangbiakan ikan budidaya dari sudut biologis ikan budidaya
dan aplikasi pada beberapa ikan budidaya, kebutuhan nutrisi untuk ikan yang
akan dibudidayakan, bagaimana membuat pakan ikan yang harus diberikan
pada ikan budidaya, bagaimana memproduksi pakan alami sebagai pakan
yang sangat dibutuhkan bagi larva ikan dan benih ikan budidaya, hama dan
penyakit ikan yang dapat menyerang ikan budidaya serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam budidaya ikan.
Budidaya ikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting saat ini
dan masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan ikan merupakan salah satu
jenis pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia yang mempunyai harga
jual relatif murah dan mempunyai kandungan gizi yang lengkap. Dengan
mengkonsumsi ikan maka kebutuhan gizi manusia akan terpenuhi. Oleh
karena itu kemampuan sumberdaya manusia untuk memproduksi ikan
budidaya sangat dibutuhkan. Dengan semakin bertambahnya jumlah
penduduk dan keterbatasan lahan budidaya selanjutnya, maka dibutuhkan
suatu teknologi budidaya ikan pada lahan yang terbatas dan produktivitas
tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dengan mempelajari buku teks ini
diharapkan para pembaca dapat mengaplikasikan ilmu budidaya pada
berbagai media dan teknologi budidaya.
Pengetahuan tentang wadah budidaya ikan dan media yang
dibutuhkan bagi ikan budidaya akan memberikan pemahaman tentang
investasi yang harus dipersiapkan sesuai dengan skala produksi yang akan
diterapkan. Dengan menerapkan teknologi budidaya ikan yang intensif
dibutuhkan pemahaman tentang produksi pakan buatan yang ramah
lingkungan tetapi sesuai dengan kebutuhan ikan budidaya. Selain itu dalam
membudidayakan ikan sangat dibutuhkan pakan alami pada fase larva dan
benih, maka sangat dibutuhkan suatu pemahaman bagaimana
membudidayakan pakan alami yang sesuai dengan kebutuhan ikan.
v
Selain itu dalam suatu budidaya ikan maka akan ada kendala yang dialami
pembudidaya ikan yaitu adanya serangan hama dan penyakit ikan. Oleh
karen itu diperlukan pemahaman tentang jenis-jenis hama dan penyakit yang
dapat menyerang ikan budidaya serta bagaimana tindakan pencegahan dan
pengobatan yang harus dilakukan oleh para pembudidaya agar ikan yang
dibudidayakan tidak terserang hama dan penyakit.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
maka penerapan teknologi yang terkini telah merambah dalam budidaya ikan.
Pengembangbiakan ikan secara tradisional akan semakin kurang diminati
dan akan beralih kepada sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan produksi pada ikan budidaya. Aplikasi teknologi molekuker
dalam budidaya ikan sudah bisa diterapkan mulai dari rekayasa kromosom,
rekayasa gen dan terkini adalah rekayasa sel. Rekayasa kromosom antara
lain adalah melakukan kegiatan ginogenesis, androgenesis dan poliploidisasi
yang tujuan dari manipulasi kromosom ini untuk meningkatkan produktivitas
ikan budidaya dan memberikan nilai tambah pada pembudidaya ikan.
Sedangkan rekayasa gen dapat diterapkan jika peralatan untuk melakukan
rekayasa ini tersedia dimana dengan melakukan rekayasa gen dapat dibuat
komoditas ikan budidaya yang disisipi gen yang menguntungkan bagi
pembudidaya misalnya gen pertumbuhan, gen antibeku dan gen warna
tubuh.
Dengan mempelajari buku teks ini diharapkan dapat memahami
pengetahuan yang sangat mendasar dalam membudidayakan ikan. Dalam
buku teks ini juga dijelaskan berbagai kemampuan dasar untuk melakukan
suatu kegiatan yang langsung dapat diaplikasikan dengan menggunakan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh berbagai kalangan.
vi
PETA KOMPETENSI
vii
Mengidentifikasi parameter kualitas air
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan
dalam identifikasi parameter kualitas air
PBD.PL 00.007U.01 2. Mengambil sampel air di lapangan
3. Mengukur parameter kualitas air
4. Membuat laporan hasil identifikasi parameter kualitas
air
viii
Menentukan lokasi pembenihan ikan
1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi
PBD.PL 01.001I.01 pembenihan
2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembenihan ikan
3. Memilih lokasi pembenihan ikan
4. Membuat laporan
Menyiapkan media pembenihan ikan
1. Merencanakan kegiatan persiapan media
PBD.PL 01.002I.01 pembenihan
2. Menyiapkan wadah pembenihan
3. Menyiapkan air untuk pembenihan
4. Membuat laporan
Mengelola induk ikan
1. Memelihara calon induk ikan
PBD.PL 01.003I.01 2. Menyeleksi calon induk jantan dan betina
3. Melakukan pematangan gonad induk ikan
4. Menyeleksi induk siap pijah
Memijahkan induk ikan
1. Melakukan proses pemijahan ikan
PBD.PL 01.004I.01 2. Menangani telur
3. Menetaskan telur
Mengkultur pakan alami
1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan alami
PBD.PL 01.005I.01 2. Menyiapkan media tempat tumbuhnya pakan alami
3. Menebar bibit pakan alami
Memelihara larva ikan
1. Merawat larva ikan
2. Memberi pakan larva
PBD.PL 01.006I.01 3. Mengamati perkembangan larva
4. Menangani hama dan penyakit pada pemeliharaan
larva
5. Memantau kualitas dan kuantitas air pada
pemeliharaan larva
Memanen hasil pembenihan ikan
1. Merencanakan kegiatan pemanenan hasil
pembenihan
PBD.PL.01.007I.01 2. Melakukan pemananen benih ikan
3. Mengemas benih ikan
4. Membuat laporan
ix
Memasarkan hasil pembenihan ikan
1. Mengidentifikasi calon pembeli
PBD.PL.01.008I.01 2. Membuat kesepakatan
3. Melakukan transaksi
4. Melakukan perhitungan laba rugi
5. Membuat laporan
Menentukan lokasi pendederan ikan
1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi
PBD.PL 02.009I.01 pendederan ikan
2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pendederan ikan
3. Memilih lokasi pendederan
4. Membuat laporan
Menyiapkan media pendederan ikan
1. Merencanakan kegiatan persiapan pendederan ikan
PBD.PL 02.010I.01 2. Menyiapkan wadah pendederan ikan
3. Menyiapkan air untuk pendederan ikan
4. Membuat laporan
Menebar benih ikan pada pendederan
PBD.PL 02.011I.01 1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikan
2. Menebar benih ikan
3. Membuat laporan
Memantau pertumbuhan benih ikan pada pendederan
1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan
PBD.PL 02.012I.01 benih ikan
2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan
benih ikan
3. Melakukan sortasi
4. Membuat laporan
Mengelola pakan benih ikan pada pendederan
1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk benih ikan
PBD.PL 02.013I.01 2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan benih
ikan
3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian
pakan
4. Membuat laporan
x
Mengelola kualitas dan kuantitas air pada
pendederan ikan
PBD.PL 02.014I.01 1. Merencanakan kegiatan pengelolaan kualitas dan
kuantitas air
2. Mengidentifikasi kualitas dan kuantitas air pada
pendederan ikan
3. Mengelola kualitas dan kuantitas air pada
pendederan ikan
4. Membuat laporan
Mengendalikan hama dan penyakit pada pendederan
ikan
1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan
PBD.PL 02.015I.01 penyakit
2. Mengidentifikasi hama dan penyakit
3. Melakukan pengobatan ikan
4. Mencatat kejadian serangan penyakit
5. Membuat laporan
Memanen hasil pendederan ikan
1 Merencanakan kegiatan pemanenan hasil
PBD.PL 02.016I.01 pendederan ikan
2. Memanen benih ikan
3. Membuat laporan
Memasarkan hasil pendederan ikan
1. Mengidentifikasi calon pembeli
PBD.PL 02.017I.01 2. Membuat kesepakatan
3. Melakukan transaksi
4. Melakukan perhitungan laba rugi
5. Membuat laporan
Menentukan lokasi pembesaran ikan
1. Merencanakan tahapan kegiatan pemilihan lokasi
PBD.PL 03.018I.01 2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembesaran
ikan
3. Memilih lokasi pembesaran ikan
4. Membuat laporan
Menyiapkan media pembesaran ikan
1. Merencanakan kegiatan persiapan pembesaran
PBD.PL 03.019I.01 ikan
2. Menyiapkan wadah pembesaran ikan
3. Menyiapkan media pembesaran ikan
4. Membuat laporan
xi
Menebar benih ikan pada pembesaran
PBD.PL 03.020I.01 1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikan
2. Menebar benih ikan
3. Membuat laporan
Memantau pertumbuhan ikan pada pembesaran
1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan
PBD.PL 03.021I.01 ikan
2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan
ikan
3. Melakukan sortasi
4. Membuat laporan
Mengelola pakan pembesaran ikan
1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk
PBD.PL 03.022I.01 pembesaran ikan
2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan
pembesaran ikan
3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian
pakan
4. Membuat laporan
Mengendalikan hama dan penyakit pada pembesaran
ikan
1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan
PBD.PL 03.023I.01 penyakit
2. Mengidentifikasi hama dan penyakit pada
pembesaran ikan
3. Melakukan pengobatan ikan
4. Mencatat kejadian serangan penyakit
5. Membuat laporan
Memanen hasil pembesaran ikan
1. Merencanakan kegiatan pemanenan ikan hasil
PBD.PL 03.024I.01 pembesaran
2. Melakukan pemanenan
3. Mengemas ikan hasil pembesaran
4. Membuat laporan
Memasarkan hasil pembesaran ikan
1. Mengidentifikasi calon pembeli ikan
2. Melakukan kesepakatan
PBD.PL 03.025I.01 3. Melakukan transaksi
4. Melakukan penghitungan laba rugi
5. Membuat laporan
xii
BAB I PENDAHULUAN
1
perangkat pendidikan agar dihasilkan Buku teks yang akan dipergunakan
sumber daya manusia yang untuk kegiatan pembelajaran di SMK
kompeten sesuai dengan tuntutan bagi bidang keahlian Budidaya Air
perkembangan ilmu pengetahuan tawar, Budidaya Air Payau dan
dan teknologi yang berkembang saat Budidaya Air laut ini diberi judul
ini. Budidaya Ikan. Dalam buku
Budidaya Ikan ini akan dibahas
tentang berbagai topik yang sangat
Perikanan budidaya baik perikanan mendukung pemahaman tentang
air tawar, air payau dan air laut bagaimana cara melakukan
sangat potensial untuk budidaya ikan sesuai dengan kaidah-
dikembangkan di Indonesia. Sekolah kaidah dalam melakukan kegiatan
Menengah Kejuruan merupakan produksi budidaya ikan. Topik-topik
salah satu jenjang pendidikan yang pembelajaran ini dikelompokkan
akan menciptakan sumberdaya dalam beberapa bab yaitu wadah
manusia tingkat menengah yang budidaya ikan, media budidaya ikan,
trampil dan kompenten sesuai pengembangbiakan ikan, nutrisi ikan,
dengan bidang keahliannya masing- teknologi pakan buatan, teknologi
masing. Salah satu bidang keahlian produksi pakan alami, hama penyakit
yang ada pada SMK ini adalah ikan dan genetika ikan.
Budidaya Ikan/Budidaya Perairan.
Dalam bidang keahlian ini akan
dipelajari berbagai macam hal
tentang budidaya ikan dari berbagai
macam perairan baik tawar, payau Wadah budidaya ikan
dan laut, yang dalam kegiatan
produksi akuakultur dikenal sebagai
budidaya air tawar (freshwater Dalam bab ini akan dibahas tentang
culture), budidaya air payau berbagai macam wadah yang dapat
(brackishwater culture) dan budidaya dipergunakan untuk melakukan
laut (mariculture). Salah satu alat kegiatan budidaya ikan antara lain
bantu yang dapat membantu dalam adalah kolam/tambak, bak, akuarium
kegiatan belajar mengajar di SMK dan karamba jaring terapung. Selain
adalah buku. Saat ini ketersediaan itu juga akan dibahas tentang
buku teks tentang budidaya ikan di bagaimana konstruksi dari setiap
Indonesia masih sangat terbatas. wadah yang akan dipergunakan
Oleh karena itu Departemen untuk melakukan kegiatan budidaya
Pendidikan Nasional melalui ikan yang sesuai dengan
Direktorat Pembinaan SMK, Dirjen tingkat/level produksi yang
Mandikdasmen mengadakan diterapkan. Dan juga akan dibahas
kegiatan penulisan buku teks yang tentang bagaimana menyiapkan
dapat digunakan bagi semua wadah budidaya ikan yang akan
kalangan pendidik dan tenaga dipergunakan untuk kegiatan
kependidikan yang ada di SMK. budidaya sesuai dengan kaidah-
kaidah dalam melakukan kegiatan
budidaya.
2
Pada masyarakat yang hidup di
daerah pantai dimana pantainya
Dengan memahami berbagai macam
mempunyai perairan laut yang
wadah budidaya, konstruksi wadah
terlindung dari ombak dan badai
budidaya dan persiapan wadah
seperti teluk, selat dan perairan
budidaya ikan yang akan
dangkal yang terlindung dapat
dipergunakan untuk kegiatan
melakukan kegiatan budidaya ikan.
budidaya maka akan diperoleh
Berdasarkan lokasi budidaya ikan
peningkatan produktivitas dalam
tersebut dapat dilakukan pemilihan
budidaya ikan. Berdasarkan
terhadap wadah budidaya ikan yang
keberadaan dan lokasi perairan
sesuai dengan karakteristik setiap
yang ada di Indonesia maka kegiatan
lokasi budidaya. Berdasarkan jenis
budidaya ikan air tawar akan lebih
wadah budidaya ikan yang dipilih
banyak dilakukan pada masyarakat
oleh para pembudidaya ikan di
yang tinggal di daerah dataran
Indonesia,menurut Effendi (2004),
rendah atau dataran tinggi,
sistem budidaya ikan dan beberapa
sedangkan budidaya ikan air payau
komoditas yang sudah lazim
dapat dilakukan pada masyarakat
dibudidayakan di Indonesia dapat
Indonesia yang tinggal di daerah
dilihat pada Tabel 1.1. dan Gambar
sekitar pantai, muara sungai atau
1.1 – 1.20 Berbagai macam
rawa payau.
komoditas ikan budidaya.
Sistem Komoditas
Kolam air tenang Ikan mas, nila, gurami, udang galah, patin, bawal,
tawes, ikan hias, tambakan, sepat, kowan, mola,
sidat, pakan alami
Ikan mas
Kolam air deras
Udang windu, bandeng, belanak, mujair, nila,
Tambak kakap putih, kerapu, rumput laut, kepiting bakau,
udang galah
3
bawal, sidat, ikan hias air tawar.
4
Gambar 1.2. Ikan Nila (Oreochromis Gambar 1.4. Udang galah
niloticus) (Macrobrachium rosenbergii)
5
Gambar 1.6. Ikan bawal (Colosoma Gambar 1.9. Ikan sepat
brachyponum) (Trichogaster pectolaris )
6
Gambar 1.15. Kerapu merah
(Plectropomus maculatus)
7
dipergunakan untuk kegiatan
budidaya ikan diperairan umum
antara lain adalah jaring apung,
jaring tancap, karamba dan
kombongan. Pada kegiatan budidaya
ikan air tawar, payau ataupun laut
dibutuhkan benih ikan dan induk ikan
Gambar 1.18. Ikan betutu
yang dapat menggunakan jenis
(Oxyeleotris marmorata)
wadah budidaya antara lain adalah
bak,tangki dari bahan serat fiber dan
akuarium. Oleh karena itu dalam
buku teks ini akan dibahas tentang
berbagai macam wadah budidaya
ikan antara lain adalah kolam/
tambak, bak, akuarium dan karamba
jaring terapung.
8
macam sumber air yang dapat Pada topik tentang parameter
dipergunakan untuk kegiatan kualitas air akan dibahas tentang
budidaya ikan, berbagai macam beberapa parameter kualitas air dari
parameter kualitas air yang akan berbagai aspek antara lain adalah
mendukung kegiatan budidaya ikan aspek fisik, aspek kimia dan aspek
dan bagaimana kita melakukan biologi. Dari aspek fisik akan dibahas
pengukuran terhadap beberapa secara detail tentang beberapa
parameter kualitas air yang sangat parameter fisik dari suatu perairan
diperlukan untuk kelangsungan hidup yang sangat berpengaruh dalam
oragnisme air yang akan melakukan kegiatan budidaya ikan
dibudidayakan. antara lain adalah kepadatan/berat
jenis air, kekentalan/viscosity,
tegangan permukaan, suhu air,
Dalam bahasan sumber air berisi kecerahan dan kekeruhan air serta
tentang sumber air yang dapat salinitas. Pada aspek secara kimia
digunakan untuk kegiatan budidaya akan dibahas secara detail tentang
ikan ada beberapa macam. beberapa parameter kimia yang
Berdasarkan asalnya sumber air sangat berpengaruh pada media
yang dapat digunakan untuk budidaya ikan antara lain adalah
kegiatan budidaya ikan dapat oksigen, karbondioksida, pH, bahan
dikelompokkan menjadi dua yaitu air organik dan garam mineral, nitrogen,
permukaan dan air tanah. Air alkalinitas dan kesadahan.
permukaan yaitu air hujan yang Sedangkan pada aspek secara
mengalami limpasan/berakumulasi biologi akan dibahas tentang
sementara ditempat-tempat rendah kepadatan dan kelimpahan plankton
misalnya : air sungai, waduk, danau pada suatu wadah budidaya ikan
dan rawa. Selain itu air permukaan yang sesuai untuk media budidaya
dapat juga didefenisikan sebagai air ikan.
yang berada disungai, danau, waduk, Pada topik pengukuran parameter
rawa dan badan air lainnya yang kualitas air akan dibahas beberapa
tidak mengalami infiltrasi kedalam. parameter kualitas air dari aspek fisik,
Sumber air permukaan tersebut kimia dan biologi dengan
sudah banyak dipergunakan untuk menggunakan beberapa peralatan
kegiatan budidaya ikan. Sedangkan pengukuran kualitas air yang sangat
air tanah yaitu air hujan yang mudah pengoperasionalan alatnya
mengendap atau air yang berada dan tersedia dibeberapa tempat
dibawah permukaan tanah. Air tanah budidaya. Dengan mengetahui nilai
yang saat ini digunakan untuk parameter kualitas air pada suatu
kegiatan budidaya dapat diperoleh media budidaya maka akan dapat
melalui cara pengeboran air tanah dicegah suatu kejadian yang dapat
dengan kedalaman tertentu sampai merugikan bagi organisme air yang
diperoleh titik sumber air yang akan dibudidayakan sehingga tidak
keluar dan dapat dipergunakan untuk merugikan manusia. Seperti
kegiatan budidaya. diketahui bahwa organisme air yang
dipelihara dalam suatu wadah
budidaya mempunyai kemampuan
9
untuk beradaptasi dengan media program pengembangbiakan ikan
dimana ikan itu hidup, sehingga jika budidaya.
terjadi fluktuasi terhadap beberapa
parameter kualitas air pada suatu Ikan yang akan dibudidayakan
lingkungan budidaya segera adalah ikan yang telah mengalami
dilakukan penanganan dengan domestikasi dalam lingkungan
memberikan perlakuan khusus pada budidaya. Domestikasi adalah
media budidaya. pemindahan suatu organisme dari
habitat lama ke habitat baru dalam
hal ini manusia biasa memperoleh
Pengembangbiakan ikan ikan dengan cara mengambil dari
alam kemudian dipelihara dalam
Ikan sebagai salah satu jenis suatu lingkungan yang terbatas yaitu
organisme perairan yang sudah kolam pemeliharaan. Suatu jenis
dapat dibudidayakan oleh manusia. ikan dalam sistem budidaya ikan
Dengan melakukan kegiatan dapat dikelompokkan berdasarkan
budidaya maka kebutuhan manusia tingkat domestikasinya menjadi
akan ikan akan selalu tersedia empat tingkat yaitu :
sesuai dengan permintaan. Dalam 1. Domestikasi sempurna, yaitu
melakukan kegiatan budidaya ikan apabila seluruh siklus hidup ikan
untuk memperoleh hasil produksi sudah dapat dipelihara di dalam
yang maksimal dilakukan suatu sistem budidaya. Contoh
program pengembangbiakan beberapa jenis ikan asli
terhadap ikan yang akan Indonesia yang sudah
dibudidayakan. Ilmu yang mendasari terdomestikasi sempurna antara
dalam program pengembangbiakan lain adalah ikan gurame, ikan
ikan adalah tentang biologi ikan, baung dan bandeng.
fisiologi ikan, kebiasaan hidup ikan, 2. Domestikasi dikatakan hampir
reproduksi ikan dan berbagai ilmu sempurna apabila seluruh siklus
tentang rekayasa siklus reproduksi hidupnya sudah dapat dipelihara
ikan. Ikan yang akan dibudidayakan di dalam sistem budidaya, tetapi
harus dikelola dengan baik tentang keberhasilannya masih rendah.
persediaan induk ikan yang akan Ikan asli Indonesia yang
dibudidayakan. Pengembangbiakan terdomestikasi hampir sempurna
ikan peliharaan akan berhasil jika antara lain adalah ikan betutu,
tersedia induk yang baik. balashark dan arwana.
Ketersediaan induk ikan budidaya 3. Domestikasi belum sempurna
harus dikelola dengan baik untuk apabila baru sebagian siklus
memperoleh benih ikan yang tepat hidupnya yang dapat dipelihara
waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, di dalam sistem budidaya.
tepat jenis dan tepat harga. Oleh Contohnya antara lain adalah
karena itu dalam buku ini akan ikan Napoleon, ikan hias laut,
dibahas tentang beberapa hal yang ikan tuna.
berperan penting dalam melakukan 4. Belum terdomestikasi apabila
seluruh siklus hidupnya belum
10
dapat dipelihara di dalam sistem Nila, ikan Bandeng, ikan Kerapu,
budidaya. ikan Kakap, ikan Gurame, ikan
Baung, ikan Lele. Pemijahan ikan
Jenis-jenis ikan yang sudah dapat secara semi intensif adalah
dibudidayakan di Indonesia sangat pemijahan ikan yang terjadi dengan
banyak jumlahnya ada yang berasal memberikan rangsangan hormon
dari perairan Indonesia asli atau untuk mempercepat kematangan
diintroduksi dari negara lain.Jenis gonad, tetapi proses ovulasinya
ikan introduksi yang sudah terjadi secara alamiah di kolam.
terdomestikasi secara sempurna di Jenis ikan yang sudah dapat
Indonesia adalah ikan Mas dan ikan dilakukan pemijahan secara semi
Nila. Dengan banyaknya jenis ikan buatan antara lain adalah ikan Bawal,
yang sudah terdomestikasi secara ikan Lele, ikan Kakap, ikan Kerapu.
sempurna akan memudahkan Pemijahan ikan secara buatan
manusia untuk melakukan kegiatan adalah pemijahan ikan yang terjadi
pengembangbiakan. dengan memberikan rangsangan
Pengembangbiakan ikan budidaya hormon untuk mempercepat
dapat dilakukan dengan cara kematangan gonad serta proses
tradisional, semi intensif ataupun ovulasinya dilakukan secara buatan
intensif. Dengan melakukan dengan teknik stripping/pengurutan.
pengembangbiakan ikan maka Jenis ikan yang sudah dapat
ketersediaan benih ikan secara dilakukan pemijahan secara buatan
kualitas dan kuantitas akan memadai. antara lain adalah ikan Patin, ikan
Penyediaan benih ikan budidaya Mas, ikan Lele.
saat ini dapat dilakukan oleh
masyarakat dengan cara menangkap Dalam buku ini akan dibahas tentang
benih ikan dari alam (sungai, danau, bagaimana cara melakukan kegiatan
laut dan sebagainya) atau dengan produksi budidaya ikan mulai dari
cara melakukan proses pemijahan kegiatan pembenihan ikan, kegiatan
ikan di dalam wadah budidaya. pendederan ikan, kegiatan
Pemijahan ikan budidaya di dalam pembesaran ikan dan kegiatan
wadah budidaya dapat dilakukan pemanenan ikan. Kegiatan
dengan tiga metode yaitu pemijahan pembenihan ikan merupakan suatu
ikan secara alami, pemijahan ikan kegiatan budidaya yang
secara semi buatan dan pemijahan menghasilkan benih ikan. Benih ikan
ikan secara buatan. dalam budidaya ikan diperoleh dari
induk ikan, oleh karena itu sebelum
Pemijahan ikan secara alami adalah melakukan kegiatan pembenihan
pemijahan ikan tanpa campur ikan harus dipahami terlebih dahulu
tangan manusia, terjadi secara tentang teknik seleksi induk ikan,
alamiah (tanpa pemberian karena benih ikan yang unggul
rangsangan hormon) di dalam wadah diperoleh dari induk yang unggul.
budidaya. Jenis ikan yang sudah Jika dalam melakukan kegiatan
dapat dilakukan pemijahan secara pembenihan ikan tidak
alami didalam wadah budidaya memperhatikan tentang seleksi induk
antara lain adalah ikan Mas, ikan yang baik maka akan memperoleh
11
benih ikan yang tidak bermutu. Benih tumbuh dan berkembang meliputi
ikan yang diperoleh dari hasil tentang kandungan protein,
pembenihan ikan akan dilakukan karbohidrat, lemak, vitamin dan
tahapan pemeliharaan yang disebut mineral. Zat gizi tersebut pada setiap
dengan kegiatan pendederan. jenis ikan mempunyai kebutuhan
Pendederan adalah kegiatan yang berbeda-beda. Oleh karena itu
pemeliharaan ikan untuk sangat diperlukan pengetahuan
menghasilkan benih yang siap tentang kebutuhan zat gizi tersebut
ditebarkan pada kegiatan bagi setiap jenis ikan yang akan
pembesaran ikan. Pada beberapa dibudidayakan. Dalam kegiatan
jenis ikan air tawar ada beberapa budidaya ikan biasanya para petani
tahapan kegiatan pendederan ikan ikan sangat membutuhkan pakan
untuk mempercepat siklus yang akan diberikan pada ikan yang
perputaran produksi, seperti pada dibudidayakan pada wadah budidaya.
budidaya ikan mas ada beberapa Pakan yang diberikan ada dua jenis
tahapan pendederan, misalnya yaitu pakan alami dan pakan buatan.
pendederan pertama menghasilkan Pakan alami adalah jasad hidup
benih ikan berukuran 2 – 3 cm, yang diberikan sebagai pakan pada
pendederan kedua menghasilkan organisme air. Sedangkan pakan
benih ikan berukuran 5 – 8 cm. Baru buatan adalah pakan yang dibuat
kemudian berlanjut pada kegiatan dari berbagai macam bahan baku
produksi selanjutnya yaitu hewani dan nabati dengan
pembesaran ikan. Kegiatan memperhatikan kandungan gizi, sifat
pembesaran ikan merupakan dan ukuran ikan yang akan
kegiatan budidaya yang memelihara mengkonsumsi pakan tersebut
benih ikan sampai berukuran dengan cara dibuat oleh manusia
konsumsi. Dengan melakukan dengan bantuan peralatan pakan.
seluruh kegiatan budidaya ikan mulai Pada pakan alami dan pakan buatan
dari pembenihan sampai harus diperhatikan tentang
pembesaran ikan maka kegiatan kandungan zat gizinya agar ikan
pengembangbiakan ikan budidaya yang diberi pakan tersebut dapat
telah dilakukan untuk memenuhi tumbuh dan berkembang.
kebutuhan manusia akan sumber
pangan dan non pangan yang relatif Dengan memahami kebutuhan
murah. nutrisi setiap ikan yang
dibudidayakan maka kebutuhan zat
gizi ikan akan terpenuhi. Seperti
Nutrisi ikan diketahui pakan atau makanan yang
dikonsumsi oleh ikan melupakan
Kajian tentang nutrisi ikan sangat sumber energi utama dalam tubuh
diperlukan untuk memahami ikan. Makanan yang masuk kedalam
kebutuhan ikan akan zat gizi yang tubuh ikan akan diubah menjadi
dibutuhkan ikan agar tumbuh dan energi kimia dan disimpan oleh tubuh
berkembang. Zat gizi yang dalam bentuk ATP (Adenosin
dibutuhkan oleh ikan agar dapat triphosphat). Energi yang diperoleh
dari makanan itu yang akan
12
digunakan oleh ikan untuk jaringan yang rusak. Protein sangat
kegiatannya. Dalam buku ini akan dibutuhkan oleh ikan sebagai sumber
dibahas tentang penggunaan energi utama energi dan pada ikan
yang berasal dari pakan oleh ikan kebutuhan protein ini bervariasi
dan bagaimana penyebarannya bergantung pada jenis ikan yang
dalam proses metabolisme ikan. dibudidayakan. Kebutuhan ikan akan
Energi yang diperoleh dari makanan protein ini berkisar antara 20 – 60%
akan dapat memberikan dan kebutuhan protein ini sudah
pertumbuhan dan perkembangan sampai pada kebutuhan asam amino
ikan budidaya jika makanan yang setiap jenis ikan dimana setiap jenis
diberikan mempunyai kandungan ikan kebutuhannnya akan asam
nutrisi yang cukup untuk setiap jenis amino sangat spesifik. Protein yang
ikan. Oleh karena itu sangat penting diberikan pada ikan budidaya tidak
mengetahui kebutuhan energi untuk boleh berlebih ataupun kekurangan
setiap jenis ikan. Seperti diketahui harus tepat karena kalau berlebih
bahwa pakan buatan harus ataupun kekurangan akan
mengandung energi lebih dari 3000 memberikan pertumbuhan yang
kilokalori agar dapat memberikan negatif. Kelebihan protein dalam
pertumbuhan yang baik bagi ikan pakan akan mengakibatkan ikan
budidaya. memerlukan energi ekstra untuk
melakukan proses deaminasi dan
Setelah memahami tentang energi mengeluarkan amoniak sebagai
yang dibutuhkan oleh setiap jenis senyawa yang bersifat racun
ikan maka pengetahuan tentang sehingga energi yang digunakan
sumber nutrien utama sebagai untuk pertumbuhan akan berkurang.
sumber energi yaitu protein, lemak Kekurangan protein dalam pakan
dan karbohidrat serta vitamin dan jelas akan mengakibatkan
mineral harus dipelajari agar pertumbuhan yang negatif karena
kebutuhan ikan akan nutrisi tercukupi. protein yang disimpan didalam
Protein adalah suatu molekul jaringan otot akan dirombak menjadi
komplek yang besar (makromolekul), sumber energi sehingga
yang terbentuk dari molekul asam pertumbuhan menjadi terhambat.
amino (20 macam), dimana asam
amino satu sama lain berhubungan Pengetahuan nutrisi ikan selanjutnya
dengan ikatan peptida. Protein adalah karbohidrat, karbohidrat
merupakan nutrisi utama yang adalah senyawa organik yang terdiri
mengandung nitrogen dan dari unsur karbon, hidrogen dan
merupakan unsur utama dari oksigen dalam perbandingan yang
jaringan dan organ tubuh hewan dan berbeda-beda. Karbohidrat adalah
juga senyawa nitrogen lainnya sumber energi yang murah dan
seperti asam nukleat, enzim, hormon, dapat menggantikan protein yang
vitamin dan lain-lain. Protein mahal sebagai sumber energi.
dibutuhkan sebagai sumber energi Karbohidrat pada manusia dan
utama karena protein ini terus hewan darat merupakan sumber
menerus diperlukan dalam makanan energi utama sedangkan pada ikan
untuk pertumbuhan dan perbaikan karbohidrat merupakan sumber
13
energi yang disebut dengan Protein diserap didalam sel pada ikan
Sparring Effect yaitu karbohidrat herbivora dan omnivora lebih besar
dapat digunakan sebagai sumber dibandingkan dengan ikan karnivora.
energi pengganti bagi protein , Pengetahuan tentang kebutuhan
karbohidrat sebagai mitra protein jika karbohidrat pada komposisi nutrisi
tubuh kekurangan protein maka pakan setiap jenis ikan perlu
karbohidrat akan dipecah sebagai dipelajari agar dapat menyusun
pengganti energi yang berasal dari kebutuhan nutrisi ikan yang tepat
protein. Dengan menggunakan dan murah.
karbohidrat dan lemak sebagai
sumber bahan baku maka hal ini Kebutuhan nutrien ikan selanjutnya
dapat mengurangi harga pakan. adalah lemak. Lemak sebenarnya
Pemanfaatan karbohidrat sebagai adalah bagian dari lipid. Lipid adalah
sumber energi dalam tubuh dapat senyawa organik yang tidak larut
juga dipengaruhi oleh aktivitas enzim dalam air tapi dapat diekstraksi
dan hormon. Enzim dan hormon ini dengan pelarut nonpolar seperti
penting untuk proses metabolisme kloroform, eter dan benzena. Lipid itu
karbohidrat dalam tubuh seperti terdiri dari lemak, minyak, malam
glikolisis, siklus asam trikarboksilat, dan senyawa-senyawa lain yang ada
jalur pentosa fosfat, glukoneogenesis hubungannya. Perbedaan lemak dan
dan glikogenesis. Selain itu dalam minyak adalah pada titik cairnya
aplikasi pembuatan pakan dimana lemak cenderung lebih tinggi
karbohidrat seperti zat tepung, agar- titik cairnya karena molekulnya lebih
agar, alga, dan getah dapat juga berat dan rantai molekulnya lebih
digunakan sebagai pengikat panjang. Kebutuhan ikan akan lemak
makanan (binder) untuk juga bervariasi antara 4 – 18% dan
meningkatkan kestabilan pakan setiap jenis ikan mempunyai
dalam air pada pakan ikan dan kebutuhan yang spesifik.
udang.
Nutrien yang digunakan oleh ikan
Kemampuan setiap jenis ikan dalam sebagai katalisator (pemacu)
memanfaatkan karbohidrat berbeda- terjadinya proses metabolisme di
beda, kebutuhan karbohidrat bagi dalam tubuh ikan adalah vitamin.
ikan budidaya berkisar antara 20 – Vitamin merupakan salah satu
40%. Hal ini dikarenakan enzim yang nutrien yang bukan merupakan
mencerna karbohidrat yaitu amilase sumber tenaga tetapi sangat
pada ikan omnivora dan herbivora dibutuhkan untuk kelangsungan
aktivitasnya lebih tinggi dibandingkan semua proses di dalam tubuh.
dengan ikan karnivora, oleh karena Vitamin merupakan senyawa organik
itu pada pencernaan karbohidrat dan biasa disebut dietary essensial
pada ikan karnivora lebih rendah yaitu harus diberikan dari luar tubuh
dibandingkan dengan ikan herbivora karena tubuh tidak dapat mensintesis
dan omnivora. Selain itu kemampuan sendiri, kecuali beberapa vitamin
sel memanfaatkan glukosa sebagai misalnya vitamin C pada ayam dan
bentuk sederhana dari karbohidrat vitamin B pada ruminansia. Menurut
dan sumber energi yang paling cepat Steffens (1989) vitamin adalah
14
senyawa organik dengan berat vitamin yang larut dalam lemak.
molekul rendah dengan komposisi Kelompok vitamin yang larut dalam
dan fungsi yang beragam dimana lemak mempunyai sifat dapat
sangat penting untuk kehidupan disimpan dalam hati dan jaringan-
tetapi tidak dapat disintesis (atau jaringan lemak, tidak larut dalam air
hanya disintesis dalam kuantitas maka vitamin ini tidak dapat
yang tidak cukup/terbatas) oleh dikeluarkan atau dieksresikan
hewan tingkat tinggi dan oleh sebab akibatnya vitamin ini dapat ditimbun
itu harus disuplai dari makanan. dalam tubuh jika dikonsumsi dalam
Vitamin dibutuhkan oleh ikan dalam jumlah banyak. Kelompok vitamin ini
jumlah yang tidak banyak tetapi terdiri dari vitamin A, vitamin D,
kekurangan vitamin dalam komposisi vitamin E dan vitamin K.
pakan akan membawa dampak
negatif bagi ikan budidaya. Pada Kebutuhan ikan akan vitamin sangat
buku teks ini akan dibahas tentang ditentukan oleh ukuran atau umur
berbagai macam vitamin, fungsi dan ikan, kandungan nutrien pakan, laju
peranannya, kebutuhan berbagai pertumbuhan dan lingkungan dimana
jenis ikan akan vitamin dan dampak ikan itu hidup. Vitamin merupakan
yang diakibatkan jika dalam koenzim yang sangat diperlukan
komposisi pakan kekurangan dalam metabolisme tubuh. Bila
vitamin. Vitamin berdasarkan kekurangan vitamin maka ikan akan
klasifikasinya dikelompokkan memberikan gejala-gejala yang
menjadi dua yaitu vitamin yang larut spesifik untuk setiap jenis vitamin.
dalam air dan vitamin yang larut Penggunaan vitamin dalam pakan
dalam lemak. Vitamin yang larut ikan biasanya memakai vitamin yang
dalam air mempunyai sifat bergerak sintetik karena ikan tidak dapat
bebas didalam badan, darah dan menggunakan bahan makanan yang
limpa, mudah rusak dalam segar, kecuali pada beberapa jenis
pengolahan, mudah hilang karena ikan herbivora yang dapat
tercuci atau terlarut oleh air keluar memanfaatkan vitamin dari daun.
dari bahan, tidak stabil dalam Pada proses pembuatan pakan ikan,
penyimpanan, kecuali vitamin B12 kehilangan vitamin tidak dapat
dapat disimpan dalam hati selama dihindarkan karena sifat vitamin
beberapa tahun, berfungsi sebagai tersebut. Oleh karena itu perlu
koenzim atau kofaktor dalam reaksi diperhitungkan kandungan vitamin
enzimatik, kecuali vitamin C dan yang tepat pada waktu menyusun
kelebihan vitamin ini di dalam tubuh formulasi pakan.
akan dieksresikan ke dalam urin.
Jenis vitamin yang larut dalam air Nutrien selanjutnya yang bukan
adalah vitamin B1 (Tiamin), vitamin merupakan sumber energi tetapi
B2 (Riboflavin), vitamin B3 (Niasin), berperan sebagai kofaktor dalam
vitamin B5 (Asam pantotenat), setiap proses metabolisme adalah
vitamin B6 (Piridoksin), vitamin B12 mineral. Mineral merupakan unsur
(Kobalamin), biotin, asam folat, anorganik yang dibutuhkan oleh
inositol, kolin dan vitamin C. organisme perairan (ikan) untuk
Kelompok yang kedua adalah proses hidupnya secara normal. Ikan
15
sebagai organisme air mempunyai Fluorinr (F), Yodium (I), Nickel (Ni)
kemampuan untuk menyerap dan lain-lain.
beberapa unsur anorganik ini tidak
hanya dari makanannya saja tetapi
juga dari lingkungannya. Jumlah Teknologi pakan buatan
mineral yang dibutuhkan oleh ikan
dalam jumlah yang sedikit tetapi Dalam buku teks ini akan diuraikan
mempunyai fungsi yang sangat secara jelas tentang berbagai kajian
penting. Dalam penyusunan pakan yang mendukung dalam membuat
buatan mineral mix biasanya suatu rekayasa dalam membuat
ditambahkan berkisar antara 2 – 5 % pakan ikan. Beberapa subtopik akan
dari total jumlah bahan dan dibahas antara lain adalah jenis-jenis
bergantung pada jenis ikan yang bahan baku, bagaimana cara
akan mengkonsumsinya. Walaupun menyusun formulasi pakan ikan dari
sangat sedikit yang dibutuhkan oleh yang sangat sederhana sampai
ikan mineral mempunyai fungsi yang teknologi komputer, bagaimana
sangat utama dalam tubuh ikan. prosedur pembuatan pakan dari
Dalam buku teks ini akan dijelaskan skala rumah tangga sampai pabrikasi,
secara detail tentang kebutuhan dan bagaimana melakukan
mineral pada ikan yang pengelolaan terhadap pakan yang
dibudidayakan serta dampak yang sangat membutuhkan keahlian
diakibatkan jika ikan kekurangan tersendiri agar dalam melakukan
mineral dalam komposisi pakannya. suatu usaha budidaya ikan
menguntungkan. Dimana kita tahu
Mineral berdasarkan konsentrasinya bahwa pakan buatan merupakan
di dalam tubuh hewan dikelompok- biaya operasional tertinggi kurang
kan menjadi dua kelompok, lebih 60% dari total biaya produksi,
kelompok pertama adalah mineral jika kita dapat mengelola dengan
makro yaitu mineral yang baik penggunaan pakan buatan
konsentrasinya dalam tubuh dalam suatu uasaha budidaya ikan
organisme dibutuhkan dalam jumlah maka biaya pakan akan dapat
besar (lebih dari 100 mg/kg pakan dikurangi dan pertumbuhan ikan
kering) terdiri dari Calsium (Ca), terjadi secara optimal sehingga
Magnesium (Mg), Sodium (Na), keuntungan produksi meningkat.
Potassium (K), Phosphorus (P), Selain itu dalam proses pemberian
Clorine (Cl) dan Sulphur (S). pakan pada ikan sebagai organisme
air yang hidup dalam media air maka
Kelompok yang kedua adalah harus diketahui juga tentang kaitan
mineral mikro yaitu mineral yang antara pakan ikan dan kualitas air,
konsentrasinya dalam tubuh setiap sehingga pakan yang diberikan
organisme dibutuhkan dalam jumlah selama proses budidaya ikan
sedikit (kurang dari 100 mg/kg pakan berlangsung tidak memberikan
kering) terdiri dari Besi (Fe), dampak negatif terhadap media
Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Seng budidaya.
(Zn), Cobalt (Co), Molybdenum (Mo),
Cromium (Cr), Selenium (Se),
16
Jenis-jenis bahan baku yang dapat dilakukan dengan cara mencoba
digunakan untuk membuat pakan berbagai bahan dengan komposisi
ikan dapat dikelompokkan kedalam disesuaikan dengan kandungan gizi
bahan baku hewani yaitu jenis-jenis setiap bahan baku dan merupakan
bahan baku yang berasal dari hewan, kelanjutan dari metode segiempat.
bahan baku nabati yaitu jenis-jenis Metode selanjutnya adalah metode
bahan baku yang berasal dari aljabar merupakan suatu metode
tumbuh-tumbuhan dan bahan baku penyusunan formulasi pakan ikan
limbah industri yaitu bahan baku dengan menggunakan persamaan
yang berasal dari hasil pengolahan matematika yaitu persamaan aljabar
industri pertanian, perikanan yang dan keempat juga menggunakan
sudah tidak digunakan tetapi masih persamaan matematika yaitu
dapat diolah untuk sumber bahan persamaan linier. Penyusunan
baku pakan. formulasi pakan dengan
menggunakan persamaan
Penyusunan formulasi pakan matematika dapat menggunakan alat
merupakan suatu kompetensi yang bantu komputer apabila anda bisa
harus dimiliki oleh para pembudidaya membuat program matematika
ikan yang akan membuat pakan ikan tersebut dalam komputer. Selain itu
sendiri karena pakan ikan yang ada juga yang menyusun formulasi
dibuat sendiri mempunyai pakan ikan dengan metode
keuntungan yang lebih baik worksheet yang prinsipnya hampir
dibandingkan dengan membeli sama dengan persamaan
dipasar. Pakan ikan yang dibuat sebelumnya, perbedaannya hanya
sendiri mempunyai formulasi sesuai menggunakan lembar kerja setiap
dengan kebutuhan ikan yang akan langkah untuk memudahkan dalam
mengkonsumsi pakan tersebut. penyusunan formulasi.
Karena setiap jenis ikan mempunyai
kebutuhan kandungan nutrien/zat Pakan ikan dibuat oleh para
gizi yang spesifik. Oleh karena itu produsen untuk memenuhi
dalam menyusun formulasi pakan kebutuhan produksi budidaya ikan.
harus dibuat perencanaan yang tepat Jika para pembudidaya ikan dapat
tentang peruntukkannya jenis dan membuat pakan ikan sendiri akan
umur ikan yang akan sangat menguntungkan apabila
mengkonsumsinya. Dalam dipahami prosedur pembuatan pakan
menyusun formulasi pakan ada ikan yang benar. Pakan ikan dapat
beberapa metode yang dapat dibuat secara skala rumahtangga
digunakan antara lain adalah metode maupun secara pabrikasi. Prinsip
segiempat/square methods dalam pembuatan pakan ikan yang
merupakan metode penyusunan harus dipahami adalah bagaimana
formulasi pakan yang paling lama prosedur yang benar dalam
sebagai dasar utama dalam membuat pakan ikan. Pakan ikan
menyusun formulasi pakan, berbeda dengan pakan ternak,
selanjutnya adalah metode coba- pakan ikan dibuat untuk dikonsumsi
coba/trial and error yaitu metode oleh ikan yang hidup diair,
penyusunan formulasi pakan yang mempunyai ukuran lambung yang
17
pendek, dan tidak langsung dapat pengemasan dan pengangkutan
dikonsumsi ikan tetapi berhubungan pakan kepada para konsumen.
dengan media air dimana ikan hidup.
Oleh karena itu dalam prosedur Pakan dibutuhkan dalam suatu
pembuatan pakan harus diperhatikan usaha budidaya ikan dapat berasal
dengan benar tentang komposisi dari pakan alami dan pakan buatan.
bahan baku yang akan digunakan Pada usaha budidaya ikan yang
dalam membuat pakan ikan, bentuk intensif pakan yang digunakan dalam
bahan baku yang akan digunakan usaha tersebut adalah pakan buatan.
harus dalam bentuk tepung. Oleh Oleh karena itu harus dibuat suatu
karena itu tahapan pertama dalam manejemen pakan yang baik agar
prosedur pembuatan pakan adalah pakan yang digunakan benar efisien
membuat tepung semua bahan baku dan efektif. Penggunaan pakan yang
yang disebut dengan milling. benar dalam proses budidaya akan
Peralatan yang dapat digunakan sangat menguntungkan para
untuk melakukan penepungan bahan pembudidaya.
baku ada berbagai macam Selain itu ikan sebagai organisme air
bergantung pada kapasitas bahan maka habitatnya selalu berada
baku yang akan ditepung mulai dari didalam air. Oleh karena itu
disc mill, hammer mill dan lain-lain. bagaimana para pembudidaya ikan
Prosedur selanjutnya setelah bahan harus memahami keterkaitan antara
baku ditepung adalah melakukan pakan ikan dan kualitas air yang
penimbangan bahan baku jika sesuai dengan kebutuhan ikan. Saat
proses pembuatan pakan dilakukan ini telah ditemukan tentang
secara skala rumah tangga, tetapi formulasi pakan ikan yang ramah
jika pembuatan pakan dilakukan lingkungan yang memperhatikan
secara pabrikasi maka langkah kandungan gizi pakan dengan
selanjutnya adalah pencampuran dampaknya terhadap kualitas air
atau mixing. Setelah dilakukan sebagai media budidaya ikan.
pencampuran langkah selanjutnya
adalah pembuatan adonan sampai
benar-benar tercampur secara Teknologi pakan alami
sempurna, kemudian pencetakan
pakan buatan atau pelleting. Pakan Pada bab sebelumnya telah dibahas
yang telah terbentuk sesuai dengan tentang pakan buatan, pada bab ini
keinginan pembuat jika dilakukan akan dibahas tentang jenis-jenis
secara skala rumah tangga maka pakan alami yang dapat digunakan
pakan tersebut harus dilakukan dalam budidaya ikan, bagaimana
pengeringan atau drying, tetapi jika melakukan budidaya berbagai jenis
dilakukan secara pabrikasi dimana pakan alami yang dapat dikonsumsi
peralatan pembuatan pakannya telah oleh ikan terdiri dari phytoplankton,
dilengkapi dengan peralatan steam zooplankton dan bentos. Plankton
untuk mengeringkan pakan sehingga adalah organisme renik yang hidup
tidak dibutuhkan proses pengeringan melayang-layang mengikuti
pakan. Langkah terakhir dalam pergerakan air. Plankton didalam
proses pembuatan pakan adalah
18
perairan dapat dikelompokkan Hama dan penyakit ikan
menjadi dua yaitu phytoplankton dan
zooplankton. Phytoplankton adalah Pada setiap kegiatan budidaya ikan
organisme renik yang hidup pasti akan terdapat kendala yang
melayang-layang mengikuti dapat menyebabkan berkurangnya
pergerakan air yang berasal dari produktivitas dalam suatu usaha.
jasad nabati sedangkan zooplankton Penyebab utama terjadinya
adalah organisme renik yang hidup kegagalan produksi ikan budidaya
melayang-layang mengikuti biasanya disebabkan oleh karena
pergerakan air yang berasal dari adanya hama dan penyakit yang
jasad hewani. Sedangkan bentos menyerang dalam wadah budidaya
adalah organisme air yang hidup ikan. Karena ikan yang sakit tidak
didasar perairan . akan mengalami pertumbuhan berat
badan yang optimal dan hal ini
Jenis-jenis phytoplankton dan sangat merugikan bagi para
zooplankton yang dapat pembudidaya. Agar tidak terjadi
dibudidayakan dapat dikelompokkan serangan hama dan penyakit ikan
berdasarkan habitatnya adalah dalam wadah budidaya maka
plankton air tawar dan plankton air sebelum dilakukan kegiatan
laut. Plankton air tawar digunakan budidaya harus dilakukan treatment
untuk ikan-ikan air tawar dan pada wadah yang akan digunakan
plankton air laut digunakan untuk seperti membersihkan wadah
ikan-ikan air laut. Begitu juga dengan budidaya, penggunaan air yang baik
benthos disesuaikan dengan secara kualitas dan kuantitas,
habitatnya tetapi benthos yang peralatan yang akan digunakan
sudah dapat dibudidayakan pada untuk kegiatan budidaya telah
umumnya adalah yang berasal dari disucihamakan, jangan memelihara
air tawar. ikan yang sakit dengan ikan yang
sehat secara bersamaan, membuang
Untuk meningkatkan mutu dari pakan segera ikan yang sakit. Jika ikan
alami saat ini sudah dapat dilakukan telah terserang hama dan penyakit
tenkologi bioenkapsulasi yaitu proses ikan maka langkah yang harus
peningkatan mutu dari zooplankton dilakukan adalah melakukan
yang telah dibudidayakan untuk pengobatan terhadap ikan yang sakit.
meningkatkan kelangsungan hidup
larva yang mengkonsumsi pakan Dalam buku teks ini akan dibahas
alami tersebut. Ada berbagai macam tentang jenis-jenis hama dan
bahan yang dapat digunakan untuk penyakit yang biasa menyerang ikan
meningkatkan mutu dari zooplankton budidaya, beberapa kegiatan
tersebut. Dalam buku teks ini akan pengendalian terhadap serangan
dibahas berbagai cara dan bahan hama dan penyakit ikan serta cara
yang dapat digunakan untuk melakukan pengobatan jika ikan
meningkatkan mutu dari pakan alami. yang dibudidayakan telah terserang
hama dan penyakit ikan. Hama
adalah makhluk hidup yang
19
menyerang atau memangsa ikan masyarakat akan produk hasil
yang dipelihara sehingga ikan budidaya ikan. Budidaya ikan
tersebut mati. Jenis hama ada sebagai salah satu usaha yang
beberapa macam ada hama yang menghasilkan ikan untuk dijual yang
menyerang larva ikan, benih ikan berarti akan mendapatkan suatu
atau ikan ukuran besar. Penyakit nilah tambah bagi para
ikan adalah suatu akibat dari pembudidayanya. Dalam bab ini
interaksi tiga komponen yaitu akan dibahas tentang persyaratan
lingkungan, ikan itu sendiri dan agen yang harus dipenuhi agar suatu
penyakit yang menyebabkan ikan usaha budidaya ikan
yang dibudidayakan menjadi sakit menguntungkan dikaji dari aspek
dan dapat menyebabkan kematian. ekonomi. Oleh karena itu akan
Penyakit ikan ini dapat disebabkan dibahas tentang pengertian studi
oleh berbagai hal diantaranya adalah kelayakan, Net Present Value (NPV),
penyakit ikan yang disebabkan oleh Net Benefit Cost Ratio (NBC Ratio),
virus, bakteri, jamur, parasit dan Internal Rate of return, Analisis break
makanan. Pada bagian selanjutnya Event Point (BEP), dan aplikasi
akan dibahas secara detail jenis- analisa usaha. Dalam melakukan
jenis penyakit dan cara usaha budidaya ikan diharapkan
penanggulangannya serta produk yang dihasilkan akan terjual
pengobatannya. semua dan mempunyai harga yang
sesuai dengan keinginan penjual
sehingga akan diperoleh keuntungan.
Pemasaran Jika dalam melakukan suatu usaha
tidak mendapatkan keuntungan
Pada bab ini akan dibahas tentang sebagai upah dari mengelola usaha
pengertian pemasaran, ciri-ciri budidaya ikan maka para
pemasaran hasil perikanan, pembudidaya ikan tidak akan tertarik
perencanaan dan target penjualan, untuk membudidayakan komoditas
estimasi harga jual, sistem penjualan perikanan. Seperti kita ketahui
dan strategi promosi. Dengan budidaya ikan pada kondisi lahan
mempelajari materi pemasaran ini yang semakin lama semakin terbatas
diharapkan pembaca dapat karena bertambahnya populasi
memahami tentang pemasaran hasil manusia di bumi harus selalau
produksi budidaya ikan dengan dibudidayakan dan memberikan nilai
berbagai karakteristik produk tambah bagi para pembudidaya.
perikanan yang laku jual
dimasyarakat. Kesehatan dan keselamatan kerja
20
aman, sehat, bebas dari pencemaran sumber-sumber bahaya. Dengan
lingkungaan, sehingga dapat melakukan budidaya ikan secara
mengurangi dan atau bebas dari intensif untuk memperoleh target
kecelakaan kerja yang pada akhirnya produksi yang telah ditetapkan maka
dapat meningkatkan efisiensi dan kesehatan dan keselamatan kerja
produktivitas kerja. harus selalu diperhatikan agar tidak
terjadi kecelakaan kerja yang
Peraturan tentang kesehatan dan diakibatkan oleh kecerobohan atau
keselamatan kerja pada dunia usaha kelalaian manusia.
dan dunia industri telah diatur oleh
negara yang tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1970 tentang keselamatan kerja.
Usaha budidaya ikan merupakan
suatu kegiatan yang dapat dilakukan
ditempat tertutup atau terbuka
seperti kolam, tambak, jaring
terapung. Oleh karena itu harus
diperhatikan tentang kesehatan dan
keselamatan kerja selama
melakukan kegiatan budidaya
diberbagai tempat kerja. Tempat
kerja merupakan suatu ruangan atau
lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga
kerja bekerja atausering dimasuki
tempat kerja untuk keperluan usaha
dimana terdapat sumber atau
21
22
BAB II WADAH BUDIDAYA IKAN
24
penetasan, kolam pemeliharaan/ telur ikan , sebaiknya dasar kolam
pembesaran, kolam pemberokan penetasan terbuat dari semen atau
induk. tanah yang keras agar tidak ada
lumpur yang dapat mengotori telur
Kolam pemijahan adalah kolam yang ikan sehingga telur menjadi buruk
sengaja dibuat sebagai tempat atau rusak. Ukuran kolam
perkawinan induk-induk ikan penetasan disesuaikan juga dengan
budidaya. Ukuran kolam pemijahan skala usaha. Biasanya untuk
ikan bergantung kepada ukuran memudahkan perawatan dan
besar usaha, yaitu jumlah induk ikan pemeliharaan larva, ukurannya
yang akan dipijahkan dalam setiap adalah 3 x 2 m atau 4 x 3 m (Gambar
kali pemijahan. Bentuk kolam 2.5).
pemijahan biasanya empat persegi
panjang dan lebar kolam pemijahan
misalnya untuk kolam pemijahan
ikan mas sebaiknya tidak terlalu
berbeda dengan panjang kakaban.
Sebagai patokan untuk 1 kg induk
ikan mas membutuhkan ukuran
kolam pemijahan 3 x 1,5 m dengan
kedalaman air 0,75 – 1,00 m.
2.1.2. Bak
26
Akuarium merupakan salah satu d. Tanaman disusun dengan
wadah pemeliharaan ikan yang relatif estetika
sangat mudah dalam perawatannya. e. Jenis ikan yang dipelihara harus
Akuarium dapat digunakan untuk harmonis
budidaya ikan tawar dan air laut Jenis akuarium ini biasanya
biasanya pada proses kegiatan digunakan sebagai hiasan bagi
pembenihan ikan atau untuk berbagai jenis ikan yang dapat
pemeliharaan ikan hias. Akuarium ini dinikmati keindahan warna tubuh
terbuat dari bahan kaca dimana ikan baik ikan air tawar maupun ikan
penamaan akuarium ini berasal dari air laut dari jenis ikan hias maupun
bahasa latin yaitu aqua yang berarti ikan konsumsi.
air dan area yang berarti ruang. Jadi
akuarium ini adalah ruangan yang 2.1.3.2. Akuarium Kelompok
terbatas untuk tempat air yang
berpenghuni, yang dapat diawasi Ikan-ikan yang dipelihara di dalam
dan dinikmati. akuarium kelompok harus ikan
sejenis/sekeluarga serta ditanami
Akuarium yang digunakan untuk oleh tanaman air yang tanaman air
budidaya ikan ini dapat dibuat sendiri yang diperlukan oleh kelompok ikan
atau membeli langsung dari toko. yang dipelihara.
Fungsi akuarium sebagai wadah
untuk budidaya ikan juga dapat Syarat akuarium kelompok :
berfungsi sebagai penghias ruangan a. Jenis ikan yang dipelihara harus
dimana akuarium tersebut dapat masih sekarabat
dinikmati keindahannya oleh b. Susunan tanaman air
penggemarnya. Berdasarkan disesuaikan dengan ikan yang
fungsinya, akuarium dapat dipelihara.
dibedakan antara lain adalah :
Jenis akuarium ini biasanya
digunakan untuk memelihara ikan
2.1.3.1. Akuarium Umum dalam satu kelompok baik ikan hias
maupun ikan konsumsi dari ikan air
Akuarium ini diisi dengan berbagai
tawar dan laut (Gambar 2.11).
jenis ikan dan tanaman air yang
bertujuan untuk penghias ruangan.
27
Gambar 2.11. Akuarium Kelompok
28
Konstruksi kolam yang akan
digunakan untuk budidaya ikan
sangat dipengaruhi oleh pemilihan
lokasi yang tepat. Untuk membuat
kolam maka tanah yang akan
dijadikan kolam harus mampu
menyimpan air atau kedap air
sehingga kolam yang akan di buat
tidak bocor. Bentuk kolam yang akan
Gambar 2.14. Kolam jaring terapung digunakan untuk membudidayakan
tampak atas ikan ada beberapa macam antara
lain adalah kolam berbentuk segi
empat/empat persegipanjang,
berbentuk bujur sangkar, berbentuk
lingkaran atau berbentuk segitiga.
Dari berbagai bentuk kolam ini yang
harus diperhatikan adalah tentang
persyaratan teknis konstruksi kolam.
Persyaratan teknis konstruksi suatu
kolam yang akan digunakan untuk
membudidayakan ikan sebaiknya
mempunyai :
Gambar 2.15. Kolam jaring terapung
tampak depan
2.2.1.1. Pematang kolam.
29
sedalam r 20 cm dari permukaan sama kaki dan bentuk trapesium
dasar kolam. tidak sama kaki. Bentuk pematang
trapesium sama kaki artinya
Bentuk pematang yang biasa dibuat perbandingan antara kemiringan
dalam kolam budidaya ikan ada dua pematang 1 : 1 (Gambar 2.16),
bentuk yaitu berbentuk trapesium
30
kolam ada perbedaan tinggi Gambar 2.19. Saluran tengah atau
sepanjang 1-2 meter (Gambar 2.18). kemalir
31
Pada kolam beton pintu pemasukan
dan pengeluaran air menggunakan
sistem monik. Pada pintu air sistem
monik ini ada celah penyekatnya dan
dapat dibuat lebih dari satu. Celah
penyekat ini berfungsi untuk
menempatkan papan-papan kayu
yang disusun bertumpuk. Papan-
papan kayu ini dapat dibuka dan
diatur yang pengaturannya
disesuaikan dengan kebutuhan.
Gambar 2.21. Pintu pengeluaran Pada pintu air ini papan penyekatnya
dan pemasukan dapat diganti dengan saringan
air berada disudut (Gambar 2.23).
32
sebagai wadah budidaya ikan antara
lain adalah akuarium segiempat,
akuarium trapesium, akuarium
segidelapan, akuarium segienam,
akuarium botol dan akuarium ellips.
Setelah merencanakan bentuk
akuarium kaca yang akan dibuat,
langkah selanjutnya menentukan
ukuran kaca yang akan
Gambar 2.24 Pemasukan dan dipergunakan untuk membuat
pengeluaran air pipa akuarium. Ukuran kaca yang akan
paralon (PVC) digunakan biasanya berkisar antara
3 mm – 16 mm. Sebagai acuan
dalam membuat akuarium, ukuran
2.2.2. Konstruksi Akuarium kaca yang akan digunakan dapat
dilihat pada Tabel 1. Untuk kaca
Konstruksi wadah akuarium sangat yang akan digunakan sebagai dasar
bergantung pada desain yang akan akuarium sebaiknya ketebalannya
dikerjakan berdasarkan bentuk ditambah 1 – 2 mm.
akuarium yang diinginkan. Bentuk
akuarium yang biasa digunakan
33
langkah yang harus diperhatikan
dalam memotong kaca antara lain
adalah :
34
agar akuarium yang dibuat tidak
bocor dan tahan lama, yaitu
merancang/mendesain akuarium,
memotong kaca, merakit akuarium
dan melakukan uji coba terhadap
akuarium tersebut.Akuarium yang
akan dirakit sendiri, langkah awal
yang harus dilakukan adalah
menyiapkan kaca sebagai dasar
utama pembuatan akuarium. Kaca
yang akan dirakit menjadi akuarium
ini sudah dalam bentuk potongan-
potongan kaca yang ukurannya
Gambar 2.28. Menghaluskan bagian
disesuaikan dengan ukuran
pinggir kaca
akuarium yang akan dibuat. Sebelum
dirakit kaca-kaca tersebut sebaiknya
Setelah kaca yang dibutuhkan untuk
dilakukan penggosokan dengan
membuat akuarium tersebut
menggunakan batu asahan
disiapkan langkah selanjutnya
karborundum atau gerinda. Hal ini
adalah melakukan perakitan
bertujuan agar akuarium yang dibuat
akuarium. Dalam merakit akuarium
tidak berbahaya bagi pemakainya.
dibutuhkan ketelitian dan ketepatan
dalam merangkainya. Kaca sebagai
Kaca-kaca yang telah dihaluskan
bahan utama dalam pembuatan
seluruh bagian pinggirnya dengan
akuarium dapat diperoleh dengan
gerinda ini telah siap untuk dirakit.
cara membeli lembaran kaca atau
Langkah selanjutnya adalah
membeli potongan kaca sesuai
menyiapkan alat dan bahan lainnya
dengan ukuran yang tepat.
yaitu lem kaca silikon, alat tembak
Akuarium sebagai salah satu wadah
lem, lakban besar dan cutter.
yang dapat digunakan untuk
membudidayakan ikan baik ikan hias
Lem kaca yang digunakan adalah
maupun ikan konsumsi yang berasal
lem silikon yaitu lem khusus untuk
dari perairan tawar dan laut dapat
merekatkan kaca agar melekat
diperoleh dengan cara membeli
dengan baik dan tidak bocor. Alat
langsung ditoko atau membuatnya
tembak lem silikon ini berfungsi
sendiri. Dengan membuat akuarium
untuk memudahkan si pembuat
sendiri akan diperoleh keuntungan
akuarium dalam merakit akuarium,
antara lain adalah harganya relatif
bentuk alat tembak ini seperti pistol
lebih murah, ukuran sesuai dengan
sehingga disebut alat tembak.
kebutuhan dan kaca yang digunakan
mempunyai ketebalan sesuai dengan
luasan akuarium yang dibuat.
35
Gambar 2.29. Lem silikon dan alat Gambar 2.31. Plakban pada kaca
tembak lem
Pada saat menempelkan lem silikon
ke kaca sebaiknya ketebalan lem
pada seluruh permukaan kaca sama.
Hal ini akan membuat ketebalan lem
sama pada setiap sudut . Setelah
seluruh kaca terakit menjadi
akuarium, langkah selanjutnya
adalah mengeringkan akuarium
tersebut minimal selama 24 jam agar
lem silikon tersebut benar-benar
kering.
36
memperoleh akuarium yang rapih memilih lahan yang akan digunakan
setelah diuji coba bersihkan lem untuk melakukan budidaya ikan
yang tidak rapih dengan harus diperhatikan. Aspek sosial
menggunakan cutter. ekonomis yang sangat umum yang
harus dipertimbangkan adalah lokasi
tersebut dekat dengan pusat
2.2.3. Konstruksi Keramba Jaring kegiatan yang mendukung
Apung operasionalisasi suatu usaha seperti
tempat penjualan pakan, pembeli
Wadah budidaya ikan selanjutnya ikan dan lokasi yang dipilih
yang sangat potensial dikembangkan merupakan daerah pengembangan
di Indonesia adalah karamba jaring budidaya ikan sehingga mempunyai
terapung. Agar dapat melakukan prasarana jalan yang baik serta
budidaya ikan dijaring terapung yang keamanan terjamin. Persyaratan
menguntungkan maka konstruksi teknis yang harus diperhatikan dalam
wadah tersebut harus sesuai dengan memilih lokasi usaha budidaya ikan
persyaratan teknis. Konstruksi di karamba jaring terapung antara
wadah jaring terapung pada lain adalah :
dasarnya terdiri dari dua bagian yaitu
kerangka dan kantong jaring. 1. Arus air.
Kerangka berfungsi sebagai tempat Arus air pada lokasi yang dipilih
pemasangan kantong jaring dan diusahakan tidak terlalu kuat
tempat lalu lalang orang pada waktu namun tetap ada arusnya agar
memberi pakan dan saat panen. tetap terjadi pergantian air
Kantong jaring merupakan tempat dengan baik dan kandungan
pemeliharaan ikan yang akan oksigen terlarut dalam wadah
dibudidayakan. Dengan memper- budidaya ikan tercukupi, selain
hitungkan konstruksi wadah secara itu dengan adanya arus maka
baik dan benar akan diperoleh suatu dapat menghanyutkan sisa-sisa
wadah budidaya ikan yang pakan dan kotoran ikan yang
mempunyai masa pakai yang lama. terjatuh di dasar perairan.
Dengan tidak terlalu kuatnya arus
Dalam mendesain konstruksi wadah juga berpengaruh terhadap
budidaya ikan disesuaikan dengan keamanan jaring dari kerusakan
lokasi yang dipilih untuk membuat sehingga masa pakai jaring lebih
budidaya ikan dijaring terapung. lama. Bila pada perairan yang
Budidaya ikan dijaring terapung akan dipilih ternyata tidak ada
dapat dilakukan untuk komoditas arusnya (kondisi air tidak
ikan air tawar dan ikan air laut. mengalir), disarankan agar unit
Sebelum membuat konstruksi wadah budidaya atau jaring dapat
karamba jaring terapung pemilihan diusahakan di perairan tersebut,
lokasi yang tepat dari aspek sosial tetapi jumlahnya tidak boleh lebih
ekonomis dan teknis benar. Sama dari 1% dari luas perairan. Pada
seperti wadah budidaya ikan kondisi perairan yang tidak
sebelumnya persyaratan secara mengalir, unit budidaya
teknis dan sosial ekonomis dalam sebaiknya diletakkan ditengah
37
perairan sejajar dengan garis terurai berupa persenyawaan
pantai. logam berat, sianida, DDT atau
bahan organik sintetis. Contoh
2. Tingkat kesuburan. bahan pencemar yang mudah
Pada perairan umum dan waduk terurai berupa limbah rumah
ditinjau dari tingkat kesuburannya tangga, bakteri, limbah panas
dapat dikelompokkan menjadi atau limbah organik. Kedua jenis
perairan dengan tingkat bahan pencemar tersebut
kesuburan rendah (oligotropik), umumnya disebabkan oleh
sedang (mesotropik) dan tinggi kegiatan manusia, baik secara
(eutropik). Jenis perairan yang langsung maupun tidak langsung.
sangat baik untuk digunakan Penyebab kedua adalah keadaan
dalam budidaya ikan di jaring alam seperti : banjir atau gunung
terapung dengan sistem intensif meletus. Jika lokasi budidaya
adalah perairan dengan tingkat mengandung bahan pencemar
kesuburan rendah hingga maka akan berpengaruh
sedang.Jika perairan dengan terhadap kehidupan ikan yang
tingkat kesuburan tinggi dipelihara didalam wadah
digunakan dalam budidaya ikan budidaya ikan tersebut.
di jaring terapung maka hal ini
sangat beresiko tinggi karena 4. Kualitas air.
pada perairan eutropik Dalam budidaya ikan, secara
kandungan oksigen terlarut pada umum kualitas air dapat diartikan
malam hari sangat rendah dan sebagai setiap perubahan
berpengaruh buruk terhadap ikan (variabel) yang mempengaruhi
yang dipelihara dengan pengelolaan, kelangsungan
kepadatan tinggi. hidup dan produktivitas ikan yang
dibudidayakan. Jadi perairan
3. Bebas dari pencemaran. yang dipilih harus berkualitas air
Dalam dunia perikanan, yang yang memenuhi persyaratan bagi
dimaksud dengan pencemaran kehidupan dan pertumbuhan ikan
perairan adalah penambahan yang akan dibudidayakan.
sesuatu berupa bahan atau Kualitas air meliputi sifat fisika,
energi ke dalam perairan yang kimia dan biologi. Secara detail
menyebabkan perubahan tentang kualitas air ini akan
kualitas air sehingga mengurangi dibahas pada Bab 2.
atau merusak nilai guna air dan
sumber air perairan tersebut. Setelah mendapatkan lokasi yang
Bahan pencemar yang biasa memenuhi persyaratan teknis
masuk kedalam suatu badan maupun sosial ekonomis maka harus
perairan pada prinsipnya dapat dilakukan perencanaan selanjutnya.
dikelompokkan menjadi dua yaitu Perencanaan disesuaikan dengan
bahan pencemar yang sulit data yang diperoleh pada waktu
terurai dan bahan pencemar melakukan survey lokasi.
yang mudah terurai. Contoh Perencanaan tersebut dapat dibuat
bahan pencemar yang sulit dengan membuat gambar dari
38
konstruksi wadah budidaya yang ujungnya berukuran antara 3 – 5
akan dibuat. Konstruksi wadah jaring cm. Jenis bambu yang digunakan
terapung terdiri dari beberapa bagian, adalah bambu tali. Ada juga
antara lain : jenis bambu gombong yang
mempunyai diameter 12 -15 cm
1. Kerangka tetapi jenis bambu ini kurang baik
Kerangka (bingkai) jaring digunakan untuk kerangka
terapung dapat dibuat dari bahan karena cepat lapuk.
kayu, bambu atau besi yang
dilapisi bahan anti karat (cat besi). Ukuran kerangka jaring terapung
Memilih bahan untuk kerangka, berkisar antara 5 X 5 meter
sebaiknya disesuai-kan dengan sampai 10 X 10 meter. Petani
ketersediaan bahan di lokasi ikan jaring terapung di perairan
budidaya dan nilai ekonomis dari cirata pada umumnya
bahan tersebut. menggunakan kerangka dari
bambu dengan ukuran 7 X 7
Kayu atau bambu secara meter. Kerangka dari jaring
ekonomis memang lebih murah apung umumnya dibuat tidak
dibandingkan dengan besi anti hanya satu petak/kantong tetapi
karat, tetapi jika dilihat dari masa satu unit. Satu unit jaring
pakai dengan menggunakan terapung terdiri dari empat buah
kayu atau bambu jangka waktu petak/kantong. Untuk lebih
(usia teknisnya) hanya 1,5–2 jelasnya dapat dilihat pada
tahun. Sesudah 1,5–2 tahun Gambar 2.32.
masa pakai, kerangka yang
terbuat dari kayu atau bambu ini
sudah tidak layak pakai dan
harus direnofasi kembali. Jika
akan memakai besi anti karat
sebagai kerangka jaring pada
umumnya usia ekonomis/ angka
waktu pemakaiannya relatif lebih
lama, yaitu antara 4–5 tahun.
39
plastik (stryrofoam) atau Jika akan menggunakan
fiberglass. Jenis pelampung yang pelampung dari drum maka drum
akan digunakan biasanya dilihat harus terlebih dahulu dicat
berdasarkan lama pemakaian. dengan menggunakan cat yang
Hal ini dapat dilihat pada Tabel mengandung bahan anti karat.
2.2
Jumlah pelampung yang akan
Tabel 2.2. Jenis pelampung dan digunakan disesuaikan dengan
lama pemakaian besarnya kerangka jaring apung
yang akan dibuat. Jaring
Jenis Lama terapung berukuran 7 X 7 meter,
No. pelampung pemakaian dalam satu unit jaring terapung
(bulan) membutuhkan pelampung antara
33 – 35 buah. Untuk lebih
1. Drum besi 12 – 15 jelasnya dapat dilihat pada
2. Styrofoam 36 – 75 Gambar 2.33.
3. Fiberglass 50 – 75
3. Pengikat 4. Jangkar
Tali pengikat sebaiknya terbuat Jangkar berfungsi sebagai
dari bahan yang kuat, seperti penahan jaring terapung agar
tambang plastik, kawat ukuran 5 rakit jaring terapung tidak hanyut
mm, besi beton ukuran 8 mm terbawa oleh arus air dan angin
atau 10 mm. Tali pengikat ini yang kencang. Jangkar terbuat
digunakan untuk mengikat dari bahan batu, semen atau besi.
kerangka jaring terapung, Pemberat diberi tali pemberat/tali
pelampung atau jaring. jangkar yang terbuat dari
tambang plastik yang
40
berdiameter sekitar 10 mm – 15 biasanya kantong jaring terapung
mm. Jumlah pemberat untuk satu dipasang rangkap (doubel) yaitu
unit jaring terapung empat kantong jaring luar dan kantong
petak/kantong adalah sebanyak jaring dalam. Ukuran jaring
4 buah. Pemberat diikatkan pada bagian luar biasanya mempunyai
masing-masing sudut dari mata jaring (mesh size) yang
kerangka jaring terapung. Berat lebih besar.
jangkar berkisar antara 50 – 75
kg. Untuk lebih jelasnya dapat Salah satu contohnya adalah
dilihat pada Gambar 2.34. sebagai berikut :
a. Jaring polyethylene no. 380
D/9 dengan ukuran mata
jaring (mesh size) sebesar 2
inch (5,08 cm) yang
dipergunakan sebagai
kantong jaring luar.
b. Jaring polyethylene no. 280
D/12 dengan ukuran mata
jaring 1 inch (2,5 cm) atau 1,5
inch (3,81 cm) dipergunakan
sebagai kantong jaring dalam.
41
1. 0,5 cm 1 – 2 cm dan (2) melakukan perhitungan
2. 1,0 cm 5 – 10 cm cara di lapangan.
3. 2,5 cm 20 – 30 cm
4. > 2,5 cm > 30 cm Rumus berdasarkan ”Hang In
Ratio” adalah sebagai berikut :
i
Kantong jaring yang digunakan 1. L = -----------
untuk memelihara ikan dapat 1-S
diperoleh dengan membeli jaring
utuh. Dalam hal ini biasanya 2. d = D ¥ 2S – S2
jaring trawl dijual dipasaran
berupa lembaran atau gulungan. Keterangan :
Langkah awal yang harus S : Hang In Ratio
dilakukan untuk membuat L : Panjang jaring sebelum
kantong jaring adalah membuat Hang In atau dalam
desain/rancangan kantong jaring keadaan tertarik
yang akan dipergunakan. Ukuran i : Panjang tali ris
kantong jaring yang akan D : dalam kantong jaring
dipergunakan berkisar antara 2 (jumlah mata jaring
X 2 m sampai dengan 10 X 10 m. dikalikan ukuran mata jaring
Setelah ukuran kantong jaring dalam keadaan tertarik)
yang akan dipergunakan, D : dalam kantong jaring
misalnya akan dibuat kantong sesudah
jaring dengan ukuran 7 X 7 X 2 m,
langkah selanjutnya adalah Contoh penggunaan rumus
memotong jaring. dalam menghitung jaring yang
akan dipotong dengan ukuran 7
Untuk memotong jaring harus X 7 X 2 m adalah sebagai
dilakukan dengan benar berikut:
berdasarkan pada ukuran mata
jaring dan tingkat Misalnya, kantong jaring yang
perenggangannya saat akan dibuat 7 X 7 X 2 m dengan
terpasang di perairan. Menurut ukuran mata jaring (mesh size) 2
hasil penelitian, jaring dalam inch (5,08 cm). Diketahui Hang In
keadaan terpasang atau sudah Ratio (S) adalah 30% = 0,3,
berupa kantong jaring akan Panjang tali ris (i) = 4 X 7 m = 28
mengalami perenggangan atau m. Maka untuk mencari panjang
mata jaring dalam keadaan jaring sebelum Hang In adalah :
tertarik/terbuka (”Hang In Ratio”).
Nilai ”Hang In Ratio” dalam i
membuat kantong jaring terapung L = ------
adalah 30%. Adapun perhitungan 1–S
yang digunakan untuk memotong
jaring ada dua cara, yaitu : (1) 28 28
menggunakan rumus tertentu L = ------- = ------- = 40 m
1 – 0,3 0,7
42
Jadi panjang tiap sisi adalah 40 Sedangkan para petani ikan
m : 4 = 10 m dilapangan biasanya menghitung
Jumlah mata jaring 10 m = 1000 jaring yang akan digunakan
cm : 5,08 cm = 197,04 mata untuk membuat kantong jaring
jaring dibulatkan 197 mata jaring. menggunakan perhitungan
sebagai berikut :
Diketahui dalam jaring sesudah
Hang In (d) adalah 2 m, maka Misalnya kantong jaring yang
dalam kantong jaring sebelum akan dibuat berukuran 7 X 7 X 2
dipotong (D) adalah : m dengan ukuran mata jaring
(mesh size) 2 inch (5,08 cm).
d = D ¥ 2S – S2 Berdasarkan hasil penelitian
panjang jaring akan berkurang
d sebesar 30% dari semula. Maka
D = ------------ secara praktis dilapangan
¥ 2S – S2 diperhitungkan jumlah mata
jaring dalam setiap meter adalah:
2
D = -------------------- 100
¥ 2 (0,3) – 0,32 ------------------------------ =
(100% - 30%) X 2,54
2
= ---------------
¥ 0,6 – 0,09 100
------------------ =
2 0,7 X 2,54
= ----------
¥ 0,51 100
--------- = 56,2 = 56
1,778
2
= --------- = 2,8 m
Jadi dalam satu meter jaring
0,7141
yang berukuran 1 inch terdapat
56 mata jaring, sehingga jika
Jadi jumlah mata jaring 2,8 m =
akan membuat jaring dengan
280 cm : 5,08 cm = 55,1 mata
ukuran 7 X 7 X 2 m, jumlah mata
jaring dibulatkan menjadi 55 mata
jaringnya adalah 392 X 392 X
jaring.
112 mata jaring. Sedangkan
ukuran mata jaring yang akan
Dari hasil perhitungan tersebut
digunakan adalah 2 inch maka
diperoleh ukuran lembaran jaring
jumlah mata jaring yang akan
yang akan dipotong untuk
dipotong adalah 196 X 196 X 56.
kantong jaring berukuran 7 X 7 X
Angka-angka ini diperoleh dari
2 m adalah 197 X 197 X 55 mata
hasil perkalian antara ukuran
jaring.
kantong jaring dengan jumlah
43
mata jaring. Berdasarkan hasil memindahkan pola yang telah
kedua perhitungan tersebut dibuat langsung kejaring. Jaring
memperoleh nilai yang tidak jauh tersebut dibentangkan dan dibuat
berbeda. Langkah selanjutnya pola seperti Gambar 2.35.
yang harus dilakukan adalah
Tabel 2.4. Perhitungan jumlah mata jaring yang harus dipotong dalam
berbagai ukuran kantong jaring dan mata jaring.
44
7X7X2 1 392 X 392 X 112
2 196 X 196 X 56
45
kolam meliputi pengeringan kolam, mengakibatkan air kolam tidak
perbaikan pematang, pengolahan stabil dan benih ikan banyak
dasar kolam, perbaikan saluran yang keluar kolam. Perbaikan
pemasukan dan pengeluaran air, pematang ini hanya dilakukan
pemupukan dan pengapuran. pada kolam tanah, sedangkan
pada kolam tembok dilakukan
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan perawatan dan pengecekan
tahapan-tahapan yang harus kebocoran pada setiap bagian
dilakukan meliputi : pematang.
46
sedangkan dolomit bahan
bakunya banyak mengandung
kalsium karbonat dan magnesium
karbonat [CaMg(CO3)]2, Dolomit
merupakan kapur karbonat yang
dimanfaatkan untuk mengapur
lahan bertanah masam. Kapur
tohor adalah kapur yang
pembuatannya lewat proses
pembakaran. Kapur ini dikenal
dengan nama kapur sirih,
bahannya adalah batuan tohor
Gambar 2.37. Pengolahan tanah
dari gunung dan kulit kerang.
dasar kolam
4. Pengapuran. Dosis kapur yang akan
Pengapuran dasar kolam ditebarkan harus tepat ukurannya
sebaiknya dilakukan setelah karena jika berlebihan kapur
pengolahan tanah. Pada saat akan menyebabkan kolam tidak
tanah dibalikkan dan sambil subur, sedangkan bila
menunggu kering tanah dasar, kekurangan kapur dalam kolam
penebaran kapur dapat dilakukan. akan menyebabkan tanah dasar
Pengapuran merupakan salah kolam menjadi masam. Sebagai
satu upaya untuk acuan dalam memberikan kapur
mempertahankan kestabilan pada kolam budidaya ikan dapat
keasaman (pH) tanah dan air, dilihat pada Tabel 2.5. Tetapi ada
sekaligus memberantas hama juga para petani menggunakan
penyakit. Jenis kapur yang dosis kapur berkisar antara 100-
digunakan untuk pengapuran 200gram/m2 hal ini dilakukan
kolam ada beberapa macam bergantung kepada keasaman
diantaranya adalah kapur tanah kolam.
pertanian, yaitu kapur carbonat :
CaCO3 atau [CaMg(CO3)]2, dan
kapur tohor/kapur aktif (CaO).
47
Tabel 2.5. Dosis kapur Tohor (CaO) menurut jenis tanah dan macam
kolam dengan luas 100 meterpersegi
48
Pengolahan dasar kolam dengan
cara membalik tanah bagian
dasar kolam yang di lanjutkan
dengan pengapuran dan
pemupukan. Pengolahan dasar
kolam bertujuan untuk
meningkatkan kesuburan dasar
dan perairan kolam sebagai stok
Gambar 2.38. Mengairi kolam pakan alami bagi calon induk.
Pemberian kapur selain dapat
Wadah budidaya ikan (kolam) yang membunuh hama dan parasit
sudah dipersiapkan dan siap untuk ikan juga dapat menaikan pH
dipergunakan sebagai wadah untuk dasar kolam. Sedangkan
kegiatan budidaya. Agar kolam yang pemupukan bertujuan untuk
dipergunakan senantiasa baik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara
kegiatan budidaya maka harus selalu yang diperlukan fitoplankton
dilakukan pengelolaan terhadap sebagai makanan zooplankton
kolam budidaya baik kolam maupun ikan. Pemupukan dasar
pemeliharaan, pemijahan, penetasan kolam dapat digunakan pupuk
telur dan lain sebagainya. Pada kandang, pupuk hijau atau pupuk
pengelolaan kolam yang akan buatan. Pemberian pupuk dapat
dipergunakan sebagai wadah dilakukan dengan cara
pemeliharaan induk/calon induk menyebarkan pupuk ke dasar
sebaiknya mempunyai persyaratan kolam dan dilanjutkan dengan
yang sesuai dengan lingkungan yang pemupukan susulan setelah 15
layak bagi kehidupan induk. hari dengan cara memberikan
pupuk yang dibungkus dari
Hal-hal yang harus dilaksanakan karung plastik yang diberi lubang
dalam pengelolaan kolam induk ikan keci-kecil sehingga pupuk akan
ini adalah : terurai secara perlahan.
49
dari kotoran yang menempel,
3. Pengendalian gulma air agar tidak terdapat sisa-sisa
Tanaman air yang dapat kotoran yang dapat
mengganggu lingkungan hidup menyebabkan pembawa penyakit
ikan antara lain adalah eceng Gambar 2.31). Bahan yang
gondok dan kiambang, bila digunakan untuk membersihkan
populasinya banyak sampai wadah dan merupakan
menutupi permukaan air, maka desinfektan antara lain lain
proses difusi oksigen ke dalam adalah Chlorin 200 ppm,
air dan proses fotosintesis Malachite green 100 ppm,
phytoplankton dapat terganggu Formalin 25 ppm dan alkohol
sehingga Oksigen terlarut akan 70%. Wadah yang akan
menurun. Pengendalian gulma dipergunakan setelah disikat,
air ini dapat dilakukan dengan dibersihkan dan diberi
cara memberi saringan pada desinfektan kemudian
pintu pemasukan air dan dibersihkan kembali dan wadah
pengendalian gulma secara tersebut dibiarkan kering udara
mekanis, yaitu dengan cara agar bahan beracun tersebut
mengambil /mencabut gulma telah hilang menguap. Setelah
yang ada di kolam. dilakukan sanitasi diisi dengan air
untuk memeriksa kebocoran bak.
Setelah semua langkah persiapan
dilakukan maka kolam tersebut dapat
digunakan untuk melakukan kegiatan
budidaya.
50
maupun karena adanya pada air media tergantung dari
kebocoran pada pipa kekuatan pompa yang ada. Oleh
pengeluaran dan pemasukan. karena itu pompa yang yang
Oleh karena itu kerusakan telah lemah harus segera
tersebut harus diperbaiki dahulu diperbaiki, karena dapat
sebelum digunakan. Bahan untuk berakibat fatal bagi ikan bila
memperbaiki kebocoran bak terhentinya aliran udara dalam
dapat berupa resin serat kaca waktu lama.
untuk bak yang terbuat dari serat
fiber, semen atau lem khusus 4. Perbaikan instalasi air
untuk beton untuk bak yang Pada budidaya ikan
terbuat dari beton, bila bak yang menggunakan wadah bak
akan digunakan terbuat dari biasanya tidak mempunyai pipa
plastik maka dapat digunakan pemasukan air seperti dikolam,
selotip tahan air untuk menutupi pada bak pintu pemasukkan air
kebocoran wadah budidaya. merupakan kran air yang
Setelah kerusakan diperbaiki dimasukkan kedalam bak
maka bak harus dibiarkan budidaya. Sumber air yang
beberapa hari agar bahan digunakan dapat berasal dari
tersebut telah kering dan tidak mata air atau dari sumur yang
membahayakan ikan yang akan dipompakan ke bak-bak melalui
dibudidayakan. pipa pengaturan. Kebocoran
sering terjadi pada pipa
3. Perbaikan instalasi udara penyaluran dan kran pengatur
Pada wadah budidaya ikan yang aliran. Air harus tetap tersedia
menggunakan bak biasanya karena untuk keperluan
menggunakan alat bantu untuk pergantian air pada media
meningkatkan kelarutan oksigen pemeliharaan ikan. Sedangkan
didalam wadah budidaya dengan pintu pengeluarannya berupa
menggunakan aerator ataupun pipa yang terbuat dari pipa PVC
blower. Oleh karena itu harus dalam bentuk L atau lurus. Pintu
dilakukan pemeriksaan terhadap pengeluaran air ini harus
peralatan tersebut. Instalasi diperiksa apakah terjadi
udara terdiri dari pompa udara, penyumbatan pada saluran
penyaring udara, pipa penyalur, pembuangannya.
batu aerasi dan alat pengatur
banyaknya aliran udara (kran). Persiapan wadah budidaya ikan
Peralatan ini sering mengalami yang menggunakan akuarium
kebocoran pada pipa dan tidak jauh berbeda dengan
penyumbatan pada batu aerasi. penggunaan bak.
Ganti atau perbaiki peralatan
yang rusak dan tidak berfungsi Pada wadah budidaya karamba
lagi. Pompa udara merupakan jaring terapung wadah tersebut
alat yang paling penting pada harus disiapkan sebelum
proses budidaya ikan di bak digunakan dengan beberapa
karena banyaknya pengudaraan tahap antara lain adalah :
51
kerusakan. Perbaikan jaring
1. Perbaikan kerangka dapat dilakukan dengan
Pemeriksaan terhadap kerangka melakukan perajutan pada
yang digunakan dalam budidaya bagian jarring yang rusak
ikan di karamba jaring terapung sedangkan pada jaring yang
harus dilakukan, karena masa sudah lapuk harus diganti
pakai kerangka ini tidak bisa dengan jaring yang baru. Hal ini
sepanjang tahun. Masa pakai dilakukan agar ikan yang
kerangka ini sangat bergantung dibudidayakan tidak keluar dari
pada bahan yang digunakannya, wadah budidaya. Pada kantong
ada beberapa macam bahan jaring yang di pergunakan untuk
yang digunakan sebagai budidaya ikan sebelumnya
kerangka antara lain adalah biasanya banyak terdapat
bambu, besi, stainless steel atau hewan-hewan kecil yang
papan. Setiap bahan tersebut menempel pada kantong jaring,
mempunyai masa pakai yang oleh karena itu harus dilakukan
berbeda oleh karena itu harus pembersihan dengan cara
dilakukan perbaikan pada menyikat kantong jaring dan
kerangka jarring apung yang menjemurnya kembali setelah
sudah mengalami kerusakan dibersihkan agar hewan-hewan
agar wadah tersebut dapat kecil tersebut bersih dari jaring.
dipergunakan untuk budidaya
ikan.
2. Perbaikan jaring
Jaring yang akan digunakan
untuk budidaya ikan harus
dilakukan perbaikan dan
pergantian jika telah mengalami
52
BAB III MEDIA BUDIDAYA IKAN
51
kualitas air yang akan sangat mempunyai kandungan oksigen yang
menentukan keberhasilan suatu rendah, kadar karbondioksida yang
usaha budidaya ikan dan bagaimana tinggi dan kandungan besi yang
cara melakukan pengukuran relatif tinggi. Solusinya dengan
terhadap parameter kualitas air menggunakan aerator/kincir air
tersebut agar dapat selalu dipantau /blower pada air pemeliharaan dan
perubahan kualitas air dalam wadah yang utama air tanah tersebut harus
budidaya ikan. diinapkan minimal semalam (12 jam)
untuk meningkatkan kadar oksigen
terlarut, selain itu jika air tanah
3.1. Sumber air mengalami kontak dengan udara
akan mengalami proses oksigenasi
Sumber air yang dapat digunakan sehingga ion feri(besi) yang terdapat
untuk kegiatan budidaya ikan ada pada air tanah akan segera
beberapa macam. Berdasarkan mengalami pengendapan dan akan
asalnya sumber air yang dapat membentuk warna kemerahan pada
digunakan untuk kegiatan budidaya air. Air tanah mempunyai kandungan
ikan dapat dikelompokkan menjadi oksigen yang rendah karena air ini
dua yaitu air permukaan dan air pergerakannya didalam tanah sangat
tanah. Air permukaan yaitu air hujan lambat dan sangat dipengaruhi oleh
yang mengalami limpasan/ porositas, permeabilitas dari lapisan
berakumulasi sementara ditempat- tanah dan pengisian kembali air. Jika
tempat rendah misalnya : air sungai, sumber air tanah ini dieksploitasi
waduk, danau dan rawa. Selain itu secara besar-besaran maka jumlah
air permukaan dapat juga air tanah akan semakin berkurang.
didefenisikan sebagai air yang Air tanah berdasarkan kandungan
berada disungai, danau, waduk, salinitasnya merupakan air tawar
rawa dan badan air lainnya yang yang akan dipergunakan untuk
tidak mengalami infiltrasi kedalam. budidaya ikan air tawar. Saat ini
Sumber air permukaan tersebut dibeberapa kota besar yang telah
sudah banyak dipergunakan untuk banyak sekali terjadi pengeboran air
kegiatan budidaya ikan. Sedangkan tanah secara besar-besaran maka
air tanah yaitu air hujan yang kadar salinitas dari air tanah ini
mengendap atau air yang berada mengalami perubahan karena telah
dibawah permukaan tanah. Air tanah tercemar dengan air laut. Oleh
yang saat ini digunakan untuk karena itu sumber air yang biasa
kegiatan budidaya dapat diperoleh digunakan di kota besar adalah air
melalui cara pengeboran air tanah yang berasal dari PAM. Air PAM ini
dengan kedalaman tertentu sampai berasal dari sumber air permukaan
diperoleh titik sumber air yang akan dan mengalami proses tertentu
keluar dan dapat dipergunakan untuk sampai diperoleh kualitas air sesuai
kegiatan budidaya. baku mutu yang diinginkan. Sumber
air tersebut dapat dipergunakan
Air tanah memiliki kelebihan airnya untuk budidaya ikan air tawar karena
bersih, kekurangannya air tanah memiliki kandungan oksigen yang
cukup dan pH yang stabil.
52
Kekurangan air PAM ini biasanya diakibatkan oleh perbedaan
mengandung klorin/kaporit yang intensitas cahaya dan perbedaan
cukup tinggi dan solusinya sama suhu secara vertikal pada kolom air.
seperti pada air tanah cukup Air yang digunakan untuk kegiatan
dilakukan pengendapan air pada budidaya ikan yang berasal dari air
wadah terpisah minimal semalam mengalir dan banyak dipergunakan
yaitu 12 jam. oleh masyarakat adalah air sungai
untuk budidaya ikan air tawar dan air
Air permukaan yang dapat laut untuk budidaya ikan air laut. Air
digunakan untuk kegiatan budidaya sungai merupakan sumber air yang
ikan berdasarkan kadar garamnya murah dan tidak memerlukan biaya
(salinitas) dibagi menjadi tiga yaitu tetapi sumber air ini memiliki
air tawar, air payau dan air laut. Air kandungan lumpur yang cukup tinggi,
tawar adalah air yang memiliki kadar sehingga dalam pemakaiannya
garam (salinitas) antara 0 – 5 ppt. Air sebaiknya dimasukkan terlebih
payau adalah air yang memiliki kadar dahulu pada bak pengendapan.
garam (salinitas) antara 6 – 29 ppt. Keuntungan sumber air ini adalah
Air laut adalah air yang memiliki mempunyai kandungan oksigen yang
kadar garam (salinitas) antara 30 – cukup tinggi.
35 ppt. Ketiga air ini dapat
dipergunakan untuk kegiatan Pemilihan dari berbagai macam
budidaya ikan, pada air tawar sumber air tersebut sangat
dipergunakan untuk membudi- bergantung kepada lokasi dimana
dayakan ikan air tawar, pada air budidaya ikan tawar akan dilakukan ,
payau dipergunakan untuk kuantitas dan kualitas air yang
membudidayakan ikan air payau dan terdapat pada sumber air tersebut.
air laut untuk membudidayakan ikan Walaupun sumber air tersebut
air laut. Air permukaan ini dapat berasal dari alam harus diperhatikan
diklasifikasikan berdasarkan lamanya juga tentang kontinuitas ketersediaan
terakumulasi dalam suatu tempat air tersebut untuk kegiatan budidaya.
dibagi menjadi dua yaitu perairan Pada kegiatan budidaya ikan jumlah
tergenang (Lentik) antara lain adalah air yang dibutuhkan tidak sedikit
danau, waduk dan situ , yang kedua harus tersedia secara terus menerus.
adalah perairan mengalir (Lotik) Jumlah air yang diperlukan untuk
antara lain adalah sungai, saluran mengairi wadah budidaya ikan harus
irigasi, air laut. cukup dan tersedia sepanjang tahun
karena dengan melakukan budidaya
Air yang berasal dari danau, waduk bertujuan untuk memenuhi
dan situ merupakan sumber air tawar kebutuhan pangan manusia. Untuk
yang banyak digunakan oleh mengetahui kebutuhan air pada
kegiatan budidaya ikan dengan wadah budidaya ikan dapat
metode budidaya di perairan umum dilakukan perhitungan jumlah
yaitu karamba jaring apung. Pada persediaan air sumber. Salah satu
perairan tergenang yang perlu cara untuk mengetahui jumlah air
diperhatikan adalah terjadinya yang diperlukan pada kegiatan
stratifikasi secara vertikal yang budidaya adalah dengan mengetahui
53
jumlah air pada saluran sepanjang pada permukaan air. Akan tetapi bila
tahun. Jumlah air yang dapat air membeku jadi es, es tersebut
dipergunakan untuk kegiatan akan terapung. Akibat dari sifat
budidaya dapat diketahui dengan tersebut akan menimbulkan
mengukur debit air saluran. Debit air pergolakan/perpindahan massa air
saluran merupakan jumlah air yang dalam perairan tersebut, baik secara
mengalir dalam saluran yang vertikal maupun horizontal. Sifat air
dinyatakan dengan ukuran liter ini mengakibatkan pada perairan
perdetik. Debit air saluran dapat didaerah yang beriklim dingin yang
diukur dengan cara langsung membeku perairannya hanya pada
maupun secara tidak langsung. bagian atasnya saja sedangkan pada
Pengukuran debit air secara bagian bawahnya masih berupa
langsung dilakukan dengan cairan sehingga kehidupan
menggunakan sekat ukur. organisme akuatik masih tetap
Sedangkan pengukuran debit air berlangsung. Selain itu keuntungan
secara tidak langsung dilakukan adanya gerakan air ini dapat
dengan cara menentukan rata-rata mendistribusikan/ menyebarkan
luas penampang basah saluran berbagai zat ke seluruh perairan,
dikalikan dengan kecepatan aliran air sebagai sumber mineral bagi
rata-rata. Pengukuran secara tidak fitoplankton dan fitoplankton sebagai
langsung inilah yang banyak makanan ikan maupun hewan air
digunakan oleh para pembudidaya lainnya. Dasar perairan adalah
ikan dilapangan karena relatif mudah merupakan akumulasi pengendapan
dilakukan. mineral-mineral yang merupakan
persediaan “nutrient” yang akan
dimanfaatkan oleh mahluk hidup
3.2. Parameter kualitas air (yang pada umumnya tinggal
didaerah permukaan air karena
mendapatkan sinar matahari yang
3.2.1. Sifat Fisik cukup). Pada perairan yang oligotrof
(cukup banyak mengandung mineral),
3.2.1.1. Kepadatan (density/berat
aliran vertikal tidak banyak
jenis)
membawa keberuntungan, justru
sebaliknya dapat mengendapkan
Pada suhu 4 qC (3,95q C ) air murni mineral-mineral yang datang dari
mempunyai kepadatan yang tempat lain kedasar perairan,
maksimum yaitu 1 (satu), sehingga mineral-mineral tersebut akan di
kalau suhu air naik, lebih tinggi dari absorbsi oleh dasar perairan .
4q C kepadatan/berat jenisnya akan Sedangkan kerugian adanya aliran
turun, demikian juga kalau suhunya air ini adalah terutama aliran air yang
lebih rendah dari 4 qC. Sifat air yang vertikal sering menimbulkan
demikian itu, maka akan terjadi “upwalling” pada danau-danau,
pelapisan-pelapisan suhu air pada sehingga menyebabkan keracunan
danau atau perairan dalam, yaitu dan kematian ikan secara masal. Hal
pada lapisan dalam suatu perairan ini disebabkan kondisi air yang
suhu air makin rendah dibanding anaerob (oksigen rendah) dan zat-
54
zat beracun dari dasar perairan akan menarik kesamping dan kedalam
naik kepermukaan air. saja dan sifat itu yang menyebabkan
timbulnya tegangan permukaan.
Akibat adanya tegangan permukaan,
3.2.1.2. Kekentalan ( Viscosity ) maka binatang dan tumbuhan yang
ringan, seperti kimbung akar dapat
Molekul-molekul air mempunyai daya berjalan diatas permukaan air, ada
saling tarik menarik, kalau daya juga plankton yang menggantung
saling tarik menarik tersebut dibawah permukaan air.
mengalami gangguan karena adanya
benda yang bergerak dalam air
seperti benda tenggelam, maka akan 3.2.1.4. Suhu Air
timbul gesekan-gesekan yang
disebut dengan “gesekan intern Air sebagai lingkungan hidup
dalam air“/ Viscosity. organisme air relatif tidak begitu
banyak mengalami fluktuasi suhu
Menurut kesepakatan para ahli fisika, dibandingkan dengan udara, hal ini
pada suhu 0q C, kekentalan air murni disebabkan panas jenis air lebih
mempunyai nilai yang terbesar, dan tinggi daripada udara. Artinya untuk
ditandai dengan angka 100. Makin naik 1q C, setiap satuan volume air
naik suhunya, makin berkurang memerlukan sejumlah panas yang
kekentalannya. Setiap kenaikan suhu lebih banyak dari pada udara. Pada
1q C terjadi penurunan viscosity 2%, perairan dangkal akan menunjukkan
hingga pada suhu 25q C viscositas fluktuasi suhu air yang lebih besar
turun menjadi setengahnya dari nilai dari pada perairan yang dalam.
viscosity pada suhu 0q C. Viscosity Sedangkan organisme memerlukan
ini akan berpengaruh terhadap suhu yang stabil atau fluktuasi suhu
proses pengendapan jasad renik yang rendah. Agar suhu air suatu
(plankton), zat-zat dan benda-benda perairan berfluktuasi rendah maka
yang melayang didalam air. perlu adanya penyebaran suhu. Hal
tersebut tercapai secara sifat alam
antara lain;
3.2.1.3. Tegangan Permukaan x Penyerapan (absorbsi) panas
matahari pada bagian
Molekul-molekul air mempunyai daya permukaan air.
saling tarik menarik terhadap x Angin, sebagai penggerak
molekul-molekul yang ada. Dalam permindahan massa air.
fase cair daya tarik menarik masih x Aliran vertikal dari air itu sendiri,
sedemikian besarnya, sehingga terjadi bila disuatu perairan
molekul-molekul zat cair masih (danau) terdapat lapisan suhu air
mempunyai daya “Kohesi “. yaitu lapisan air yang bersuhu
rendah akan turun mendesak
Daya tarik menarik molekul air ini lapisan air yang bersuhu tinggi
terjadi kesegala penjuru, sedang naik kepermukaan perairan.
dipermukaan hanya terjadi gaya tarik
55
Selain itu suhu air sangat yang mencolok antara siang dan
berpengaruh terhadap jumlah malam (tidak lebih dari 5q C) .
oksigen terlarut didalam air. Jika
suhu tinggi, air akan lebih lekas Pada perairan yang tergenang yang
jenuh dengan oksigen dibanding mempunyai kedalaman air minimal
dengan suhunya rendah. Suhu air 1,5 meter biasanya akan terjadi
pada suatu perairan dapat pelapisan (stratifikasi) suhu.
dipengaruhi oleh musim, lintang Pelapisan ini terjadi karena suhu
(latitude), ketinggian dari permukaan permukaan air lebih tinggi dibanding
laut (altitude), waktu dalam satu hari, dengan suhu air dibagian bawahnya.
penutupan awan, aliran dan Stratifikasi suhu pada kolom air
kedalaman air. Peningkatan suhu air dikelompokkan menjadi tiga yaitu
mengakibatkan peningkatan pertama lapisan epilimnion yaitu
viskositas, reaksi kimia, evaporasi lapisan sebelah atas perairan yang
dan volatisasi serta penurunan hangat dengan penurunan suhu
kelarutan gas dalam air seperti O2, relatif kecil (dari 32q C menjadi 28q
CO2, N2, CH4 dan sebagainya. C). Lapisan kedua disebut dengan
lapisan termoklin yaitu lapisan
Kisaran suhu air yang sangat tengah yang mempunyai penurunan
diperlukan agar pertumbuhan ikan- suhu sangat tajam (dari 28q C
ikan pada perairan tropis dapat menjadi 21q C ). Lapisan ketiga
berlangsung berkisar antara 25q C - disebut lapisan hipolimnion yaitu
32q C. Kisaran suhu tersebut lapisan paling bawah dimana pada
biasanya berlaku di Indonesia lapisan ini perbedaan suhu sangat
sebagai salah satu negara tropis kecil relatif konstan. Stratifikasi suhu
sehingga sangat menguntungkan ini terjadi karena masuknya panas
untuk melakukan kegiatan budidaya dari cahaya matahari kedalam kolom
ikan. Suhu air sangat berpengaruh air yang mengakibatkan terjadinya
terhadap proses kimia, fisika dan gradien suhu yang vertikal. Pada
biologi di dalam perairan, sehingga kolam yang kedalaman airnya
dengan perubahan suhu pada suatu kurang dari 2 meter biasanya terjadi
perairan akan mengakibatkan stratifikasi suhu yang tidak stabil.
berubahnya semua proses didalam Oleh karena itu bagi para
perairan. Hal ini dilihat dari pembudidaya ikan yang melakukan
peningkatan suhu air maka kelarutan kegiatan budidaya ikan kedalaman
oksigen akan berkurang. Dari hasil air tidak boleh lebih dari 2 meter.
penelitian diketahui bahwa Selain itu untuk memecah stratifikasi
peningkatan 10q C suhu perairan suhu pada wadah budidaya ikan
mengakibatkan meningkatnya diperlukan suatu alat bantu dengan
konsumsi oksigen oleh organisme menggunakan aerator/blower/ kincir
akuatik sekitar 2 – 3 kali lipat, air.
sehingga kebutuhan oksigen oleh
organisme akuatik itu berkurang. Berdasarkan hasil penelitian suhu air
Suhu air yang ideal bagi organisme sangat berpengaruh terhadap respon
air yang dibudidayakan sebaiknya ikan dalam mengkonsumsi pakan
adalah tidak terjadi perbedaan suhu
56
yang diberikan selama berlangsung dapat dilihat pada Tabel 3.1
kegiatan budidaya. Respon tersebut
Tabel 3.1. Pengaruh suhu air terhadap respon konsumsi pakan pada ikan
22 50% optimum
33 50% optimum
57
matahari yang masuk kedalam digunakan untuk kegiatan budidaya
permukaan air dan daya perambatan ikan, karena air yang keruh dapat
cahaya didalam air. Masuknya menyebabkan :
cahaya matahari kedalam air a. Rendahnya kemampuan daya
dipengaruhi juga oleh kekeruhan air ikat oksigen
(turbidity). Sedangkan kekeruhan b. Berkurangnya batas pandang
menggambarkan tentang sifat optik ikan
yang ditentukan berdasarkan c. Selera makan ikan berkurang,
banyaknya cahaya yang diserap dan sehingga efisiensi pakan rendah
dipancarkan oleh bahan-bahan yang d. Ikan sulit bernafas karena
terdapat didalam perairan. Definisi insangnya tertutup oleh partikel-
yang sangat mudah adalah partikel lumpur
kekeruhan merupakan banyaknya
zat yang tersuspensi pada suatu
perairan. Hal ini menyebabkan 3.2.1.6. Salinitas
hamburan dan absorbsi cahaya yang
datang sehingga kekeruhan Salinitas adalah konsentrasi dari total
menyebabkan terhalangnya cahaya ion yang terdapat didalam perairan.
yang menembus air. Faktor-faktor Pengertian salinitas yang sangat
kekeruhan air ditentukan oleh: mudah dipahami adalah jumlah
a. Benda-benda halus yang kadar garam yang terdapat pada
disuspensikan (seperti lumpur suatu perairan. Hal ini dikarenakan
dsb) salinitas ini merupakan gambaran
b. Jasad-jasad renik yang tentang padatan total didalam air
merupakan plankton setelah semua karbonat dikonversi
c. Warna air (yang antara lain menjadi oksida, semua bromida dan
ditimbulkan oleh zat-zat koloid iodida digantikan oleh chlorida dan
berasal dari daun-daun semua bahan organik telah
tumbuhan yang terektrak) dioksidasi. Pengertian salinitas yang
lainnya adalah jumlah segala macam
Faktor-faktor ini dapat menimbulkan garam yang terdapat dalam 1000 gr
warna dalam air. Pengukuran air contoh. Garam-garam yang ada
kekeruhan suatu perairan dapat di air payau atau air laut pada
dilakukan dengan menggunakan alat umumnya adalah Na, Cl, NaCl,
yang disebut dengan Jackson MgSO4 yang menyebabkan rasa
Candler Turbidimeter dengan satuan pahit pada air laut, KNO3 dan lain-
unit turbiditas setara dengan 1 mg/l lain. Salinitas dapat dilakukan
SiO2. Satu unit turbiditas Jackson pengukuran dengan menggunakan
Candler Turbidimeter dinyatakan alat yang disebut dengan
dengan satuan 1 JTU (Jackson Refraktometer atau salinometer.
Turbidity Unit). Satuan untuk pengukuran salinitas
adalah satuan gram per kilogram
Air yang dapat digunakan untuk (ppt) atau promil (o/oo). Nilai salinitas
budidaya ikan selain harus jernih untuk perairan tawar biasanya
tetapi tetap terdapat plankton. Air berkisar antara 0–5 ppt, perairan
yang sangat keruh tidak dapat payau biasanya berkisar antara 6–29
58
ppt dan perairan laut berkisar antara cc O2, sedangkan udara murni
30–35 ppt. suhu pada kamar mengundang
210 cc O2. Dari gambaran
3.2.2. Sifat Kimia tersebut, maka air relatif mudah
melepaskan O2 ke udara. Dari
3.2.2.1. Oksigen imbangan tersebut di atas dapat
di tarik kesimpulan sebagai
Semua makhluk hidup untuk hidup berikut:
sangat membutuhkan oksigen x Tercapainya imbangan O2 di
sebagai faktor penting bagi air dan di udara, tergantung
pernafasan. Ikan sebagai salah satu dari jumlah molekul-molekul
jenis organisme air juga zat (garam-garam) yang larut
membutuhkan oksigen agar proses di dalam air (dalam satuan-
metabolisme dalam tubuhnya satuan tertentu), sebab
berlangsung. Oksigen yang jumlah tersebut yang
dibutuhkan oleh ikan disebut dengan menentukan kemungkinan
oksigen terlarut. Oksigen terlarut terbentuknya molekul-molekul
adalah oksigen dalam bentuk terlarut dan menentukan pula jumlah
didalam air karena ikan tidak dapat banyaknya molekul-molekul
mengambil oksigen dalam perairan gas yang meninggalkan air
dari difusi langsung dengan udara. lagi. Air yang mengandung
Satuan pengukuran oksigen terlarut garam-garam pada kadar O2
adalah mg/l yang berarti jumlah mg/l yang rendah saja sudah
gas oksigen yang terlarut dalam air dapat seimbang dengan
atau dalam satuan internasional udara lebih cepat, bila di
dinyatakan ppm (part per million). Air bandingkan dengan air suling.
mengandung oksigen dalam jumlah x Kemungkinan bertubrukan
yang tertentu, tergantung dari kondisi molekul air di tentukan oleh
air itu sendiri, beberapa proses yang suhu air. Makin tinggi suhu
menyebabkan masuknya oksigen ke air,makin rendah jumlah
dalam air yaitu: oksigen yang dapat di
1. Diffusi oksigen dari udara ke kandung/ di ikat oleh air.
dalam air melalui permukannya, Artinya; jika suhu air tinggi,
yang terjadi karena adanya maka air itu dengan kadar
gerakan molekul-molekul udara oksigen yang rendah saja
yang tidak berurutan karena sudah dapat seimbang
terjadi benturan dengan molekul dengan udara, sehingga
air sehingga O2 terikat didalam penambahan oksigen lebih
air. Proses diffusi ini akan selalu lanjut tidak akan
terjadi bila pergerakan air yang meningkatkan oksigen
mampu mengguncang oksigen, terlarut dalam air. Dalam
karena kandungan O2 didalam kegiatan budidaya ikan sifat
udara jauh lebih banyak. Menurut tersebut penting artinya,
penelitian, air murni 1000 cc terutama dalam
pada suhu kamar mengandung 7 pengangkutan ikan hidup,
pemeliharaan ikan di
59
akuarium, atau pemeliharaan hujan akan mampu
ikan secara tertutup pada meningkatkan O2 di dalam air.
Recyle Sistem. Pada 4. Proses Asimilasi tumbuh-
pengangkutan ikan sebaiknya tumbuhan.
dilakukan pada pagi/sore hari
waktu suhu udara masih Tanaman air yang seluruh
relatif rendah, sehingga batangnya ada didalam air di
goncangan airnya yang waktu siang akan melakukan
terjadi akan mampu proses asimilasi, dan akan
meningkatkan difusi 02 menambah O2 didalam air.
kedalam air. Pada Sedangkan pada malam hari
pemeliharaan ikan tanaman tersebut menggunakan
diakuarium atau pada tempat O2 yang ada didalam air.
yang terbatas, pemberian Pengambilan air O2 didalam air
lampu, yang mengakibatkan disebabkan oleh:
suhu air meningkat, akan x Proses pernafasan binatang
menurunkan kemampuan air dan tanaman air.
mengikat. x Proses pembongkaran
(menetralisasi) bahan-bahan
2. Diperairan umum, pemasukan organik.
oksigen ke dalam air terjadi x Dasar perairan yang bersifat
karena air yang masuk sudah mereduksi, dasar demikian
mengandung oksigen, kecuali itu hanya dapat di tumbuhi
dengan aliran air, mengakibatkan bakteri yang anaerob saja,
gerakan air yang mampu yang dapat menimbulkan
mendorong terjadinya proses hasil pembakaran.
difusi oksigen dari udara ke
dalam air. Menurut Brown (1987)
peningkatan suhu 1o C akan
3. Hujan yang jatuh,secara tidak meningkatkan konsumsi oksigen
langsung akan meningkatkan O2 sekitar 10%. Hubungan antara
di dalam air, pertama suhu air oksigen terlarut dan suhu dapat
akan turun, sehingga dilihat pada Tabel 3.2. yang
kemampuan air mengikat oksigen menggambarkan bahwa semakin
meningkat, selanjutnya bila tinggi suhu, kelarutan oksigen
volume air bertambah dari semakin berkurang.
gerakan air, akibat jatuhnya air
60
Tabel 3.2. Hubungan antara kadar oksigen terlarut jenuh dan suhu pada
tekanan udara 760 mm Hg (Cole, 1983)
62
komunitas biologi perairan, untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.3.
63
menggunakan alat pH meter atau pemecahan itu akan mengendap
dengan menggunakan kertas berupa endapan putih didasar
indikator pH. perairan, pada daun-daun tanaman
air dsb. Sebaliknya, apabila
Diperairan asli, pergoncangan pH terbentuk gas CO2 yang banyak
dari yang tinggi ke pH rendah dapat didalam air maka mula-mula pH air
disanggah oleh unsur calsium yang mempunyai kecenderungan untuk
terdapat dalam air asli itu sendiri. turun akan tetapi dengan segera gas
Apabila suatu perairan kadar calsium CO2 yang berkeliaran bebas itu akan
dalam bentuk Ca(HCO3)2 cukup diikat oleh CaC03 yang sulit larut
tinggi, maka daya menyanggah air dalam air tadi. Menurut persamaan
terhadap pergoncangan pH menjadi reaksi:
besar.
Unsur Ca didalam air membentuk CaCO + CO2 + H2O Ca (HCO3)2.
dua macam senyawa yaitu:
1. Senyawa kalsium carbonat Sehingga jumlah CO2 bebasnya
(CaCO3) yang tidak dapat larut akan berkurang, akibatnya pH air
2. Senyawa kalsium bicarbonat atau mempunyai kecenderungan untuk
kalsium hidrogen karbonat naik, sehingga kecenderungan pH
(Ca(HCO3)2) yang dapat larut untuk turun dapat disanggah.
dalam air.
Proses imbangan pH dapat dituliskan
Faktor yang menentukan besar dengan reaksi sebagai berikut :
kecilnya kemampuan penyanggah
pergoncangan asam (pH) adalah Ca (HCO3)2 CaCO3 + CO2 + H2O
banyaknya Ca (HCO3)2 di dalam air.
Jadi jumlah Ca (HCO3 )2 dalam air
Proses terjadinya penyanggahan merupakan salah satu unsur dari
asam didalam air adalah sbb: baik buruknya perairan sebagai
Kalau dalam suatu perairan, CO2 lingkungan hidup.
terambil, maka mula-mula pH air
akan naik, akan tetapi pada saat
yang bersamaan Ca(HCO3)2 yang 3.2.2.4. Bahan Organik dan garam
larut dalam air itu akan pecah mineral dalam air
menurut persamaan sebagai berikut:
Mineral merupakan salah satu unsur
Ca (HCO3)2 Ca CO3 + H2O + CO2 kimia yang selalu ada dalam suatu
perairan, beberapa jenis mineral
Sehingga dalam air itu terjadi antara lain adalah Kalsium (Ca),
pembentukan CO2 yang baru, Pospor (P), Magnesium (Mg),
selanjutnya pH air mempunyai Potassium (K), Sodium (Na), Sulphur
kecenderungan untuk turun lagi. (S), zat besi (Fe), Tembaga (Cu),
Berdasarkan proses tersebut diatas, Mangan (Mn), Seng (Zn), Florin (F),
kadar Ca yang terkandung dalam air Yodium (I) dan Nikel (Ni). Diperairan
menjadi berkurang. Kalcium umum mineral yang diperlukan oleh
bikarbonat yang terbentuk pada phytoplakton senantiasa diperoleh
64
dari pembongkaran bahan-bahan pembatas bagi kesuburan perairan.
organik sisa dari tumbuhan dan Kandungan H2S - 6 mg/ l sudah
binatang yang sudah mati. Di alam dapat membunuh ikan Cyprinus
mineral tersebut berasal dari air yang carpio dalam beberapa jam saja.
masuk, atau adanya penambahan Untuk mencegah timbulnya H2S
pupuk buatan. Pembongkaran bahan dalam kolam biasanya kolam yang
organik dilakukan oleh jasad renik akan digunakan untuk budidaya ikan
yang terdapat didalam air. Pada harus dilakukan pengolahan tanah
umumnya jasad renik ini dasar dan pengeringan. Jenis gas
menghendaki perairan yang pHnya 7 beracun lainnya yang berasal dari
sedikit mendekati basa. pembongkaran bahan organik adalah
Pembongkaran bahan organik ada gas metana.
yang dilakukan secara anaerob
(tidak memerlukan oksigen). Proses Gas Metana ( CH4 ) adalah gas yang
pembongkaran itu juga dipengaruhi bersifat mereduksi dan dikenal
oleh suhu air. sebagai gas rawa. Metana itu timbul
pada proses pembongkaran hidrat
Bahan organik yang larut didalam air arang dari bahan organik yang
belum dapat dimanfaatkan oleh tertimbun dalam perairan. Hidrat
binatang air secara langsung. arang dalam suasana anaerob mula-
Bahan-bahan organik yang mula dibongkar menjadi asam-asam
mengendap di dasar perairan yang karboksilat. Bila suasana air tetap
dangkal dapat dimakan secara anaerob maka asam-asam
langsung oleh berbagai macam karboksilat direduksikan lebih lanjut
binatang benthos (binatang yaang menjadi Metana. Bila gas Metana ini
hidup didasar perairan) seperti siput berhubungan dengan O2 dalam air
vivipar javanica, cacing tubifex, larva sekelilingnya, maka air itu akan
chironomaus dan sebagainya. berkurang O2, dan sebagai hasilnya
Bagian-bagian dari pada lumpur timbullah gas CO2. Pembongkaran
organik demikian yang tidak dapat dalam suasana anaerob juga dapat
dicernakan, menyisa sebagai detritus dilakukan oleh ragi (Saccharomyces),
di dasar perairan. Jumlah bahan hasil pembongkaran itu adalah
organik yang terdapat dalam suatu alkohol dan lebih lanjut lagi menjadi
perairan dapat digunakan sebagai asam cuka (asam asetat ) oleh
salah satu indikator banyak tidaknya bakterium aceti. Kandungan bahan
mineral yang dapat dibongkar kelak. organik dalam air sangat sulit untuk
Bila suasana perairan anaerob, ditentukan yang biasa disebut
maka protein-protein yang menang dengan kandungan total bahan
mengandung belerang dapat organik (Total Organic Matter/TOM).
dibongkar oleh bakteri anaerob
(diantaranya adalah Bakterium
vulgare). Hasil pembongkaran
tersebut adalah gas hidrogen sulfida
(H2S) dan ditandai bau busuk, air
berwarna kehitaman. Gas itu 3.2.2.5. Nitrogen
merupakan limiting factor/ faktor
65
Nitrogen didalam perairan dapat Bila perairan tersebut cukup
berupa nitrogen organik dan nitrogen mengandung kation-kation maka
anorganik. Nitrogen anorganik dapat asam nitrit yang terbentuk itu dengan
berupa ammonia (NH3), ammonium segera dapat dirubah menjadi
(NH4), Nitrit (NO2), Nitrat (NO3) dan garam-garam nitrit, oleh bakteri
molekul Nitrogen (N2) dalam bentuk Nitrobacter atau Nitrosomonas,
gas. Sedangkan nitrogen organik garam-garam nitrit itu selanjutnya
adalah nitrogen yang berasal bahan dikerjakan lebih lanjut menjadi
berupa protein, asam amino dan garam-garam nitrit, reaksinya
urea. Bahan organik yang berasal sebagai berikut:
dari binatang yang telah mati akan
mengalami pembusukan mineral 2NaNO2+O2 2NaNO3
yang terlepas dan utama adalah
garam-garam nitrogen (berasal dari Garam-garam nitrit itu penting
asam amino penyusun protein). sebagai mineral yang diasimilasikan
Proses pembusukan tadi mula-mula oleh tumbuh-tumbuhan hijau untuk
terbentuk amoniak (NH3) sebagai menyusun asam amino kembali
hasil perombakan asam amino oleh dalam tubuhnya, untuk menbentuk
berbagai jenis bakteri aerob dan protoplasma itu selanjutnya
anaerob. Pembongkaran itu akan tergantung pada nitrit, phitoplankton
menghasilkan suatu gas CO2 bebas, itu selanjutnya menjadi bahan
menurut persamaan reaksinya makanan bagi organisme yang lebih
adalah: tinggi. Nitrit tersebut pada suatu saat
dapat dibongkar lebih lanjut oleh
R. CH.NH2. COOH +O2 bakteri denitrifikasi (yang terkenal
R. COOH + NH3 + CO2 yaitu Micrococcus denitrifikan),
bakterium nitroxus menjadi nitrogen-
Berdasarkan reaksi kimia tersebut nitrogen bebas, reaksinya sebagai
dapat diperlihatkan bahwa kolam berikut:
yang dipupuk dengan pupuk
kandang/hijau yang masih baru 5 C6H12O0 + 24 HNO3
dalam jumlah banyak dan langsung 24 H2 CO3 + 6 CO3 +18 H2O +12 N2
ditebarkan benih ikan kedalam kolam,
biasanya akan terjadi mortalitas yang Agar supaya phitoplankton dapat
tinggi pada ikan karena kebanyakan tumbuh dan berkembang biak
gas CO2 . Bila keadaan perairan dengan subur dalam suatu perairan,
semakin buruk, sehingga O2 dalam paling sedikit dalam air itu harus
air sampai habis, maka secara tersedia 4 mg/l nitrogen (yang
perlahan proses pembongkaran diperhitungkan dari kadar N dalam
bahan organik akan diambil oleh bentuk nitrat), bersama dengan 1
bakteri lain yang terkenal ialah mg/l P dan 1 mg/l K.
Nitrosomonas menjadi senyawa nitrit.
Reaksi tersebut sebagai berikut: Bila kadar NH3 hasil pembongkaran
2NH3 + 3O2 2HNO2 + H2O bahan organik di dalam air terdapat
dalam jumlah besar, yang
disebabkan proses pembongkaran
66
protein terhenti sehingga tidak jika dalam bentuk amonium tidak
terbentuk nitrat sebagai hasil akhir, begitu berbahaya pada media
maka air tersebut disebut “sedang akuakultur. Amonia yang ada dalam
mengalami pengotoran (Pollution)”. wadah budidaya dapat diukur dan
Kadar N dalam bentuk NH3 dipakai biasanya dalam bentuk ammonia
juga sebagai indikator untuk total. Menurut Boyd (1988), terdapat
menyatakan derajat polusi. Kadar 0,5 hubungan antara kadar ammonia
mg/l merupakan batas maksimum total dengan ammonia bebas pada
yang lazim dianggap sebagai batas berbagai pH dan suhu yang dapat
untuk menyatakan bahan air itu dilihat pada Tabel 3.4. Pada tabel
“unpolluted”. Ikan masih dapat hidup tersebut memperlihatkan daya racun
pada air yang mengandung N 2 mg/l. ammonia yang akan meningkat
Batas letal akan tercapai pada kadar dengan meningkatnya kadar pH dan
5 mg/l. Di perairan kolam nitrogen suhu terhadap organisme perairan
dalam bentuk amonia sangat termasuk ikan.
beracun bagi ikan budidaya, tetapi
Tabel 3.4. Persentase (%) ammonia bebas (NH3) terhadap ammonia total
(Boyd, 1988)
67
budidaya ikan tidak lebih dari 0,2 (misal kurang dari 15 mg/l) tidak
mg/l (ppm). Kadar amonia yang diinginkan dalam akuakultur karena :
tinggi ini diakibatkan adanya x Perairan tersebut sangat asam
pencemaran bahan organik yang sehingga performansi produksi
berasal dari limbah domestik, industri ikan (Kesehatan umum dan
dan limpasan pupuk pertanian. kelangsungan hidup,
pertumbuhan, hasil dan efisiensi
pakan) dipengaruhi secara
3.2.2.6. Alkalinitas dan negatif.
kesadahan x Produksi phytoplankton dibatasi
oleh ketidakcukupan CO2 dan
Alkalinitas menggambarkan jumlah HCO3 yang cenderung
basa (alkali) yang terkandung dalam menyebabkan rendahnya
air, sedangkan alkalinitas total kelarutan oksigen dan bisa
adalah konsentrasi total dari basa mengakibatkan kematian
yang terkandung dalam air yang plankton.
dinyatakan dalam ppm setara x Pada tanah-tanah asam dapat
dengan kalsium karbonat. Total menyerap fosfor yang akan
alkalinitas biasanya selalu dikaitkan mereduksi efek pemupukan pada
dengan pH karena pH air ini akan tingkat produksi akuakultur
menunjukkan apakah suatu perairan sistem ekstensif, tingkat
itu asam atau basa. Alkalinitas juga pemupukan ekstensif dan
disebut dengan Daya Menggabung pemupukan intensif.
Asam (DMA) atau buffer/penyangga x Fluktuasi pada pH dan faktor-
suatu perairan yang dapat faktor yang berhubungan dapat
menunjukkan kesuburan suatu menyebabkan ketidakstabilan
perairan tersebut. Sedangkan mutu air yang dapat
kesadahan menggambarkan menyebabkan ikan stres.
kandungan Ca, Mg dan ion-ion yang x Pada tingkat pH yang ekstrem
terlarut dalam air. Berdasarkan dapat menyebabkan kondisi-
Effendi (2000) Nilai alkalinitas kondisi stres masam pada pagi
berkaitan jenis perairan yaitu hari dan kondisi stres alkalin
perairan dengan nilai alkalinitas pada senja hari.
kurang dari 40 mg/l CaCO3 disebut
sebagai perairan lunak (Soft water), Untuk meningkatkan kandungan
sedangkan perairan yang nilai alkalinitas total pada kolam
alkalinatasnya lebih dari 40 mg/l pemeliharaan ikan dapat digunakan
CaCO3 disebut sebagai perairan kapur pertanian. Oleh karena itu
keras (Hard water). Perairan dengan dalam kolam pemeliharaan ikan
nilai alkalinitas yang tinggi lebih sebelum digunakan dilakukan proses
produkstif daripada dengan perairan pengapuran dengan menggunakan
yang nilai alkalinitasnya rendah. beberapa jenis batu kapur yang
disesuaikan dengan kualitas tanah
Menurut Schimittou (1991), perairan dasar kolam pemeliharaan.
dengan alkalinitas yang rendah
68
Berdasarkan tempat hidupnya dan
3.2.3. Sifat Biologi daerah penyebarannya, plankton
dapat merupakan :
Parameter biologi dari kualitas air x Limnoplankton (plankton air
yang biasa dilakukan pengukuran tawar/danau)
untuk kegiatan budidaya ikan adalah x Haliplankton (hidup dalam air
tentang kelimpahan plankton, asin)
benthos dan perifiton sebagai x Hypalmyroplankton (khusus
organisme air yang hidup di perairan hidup di air payau)
dan dapat digunakan sebagai pakan x Heleoplankton (khusus hidup
alami bagi ikan budidaya. Kajian dalam kolam-kolam)
secara detail dari ketiga aspek x Petamoplankton atau
tersebut akan dibahas pada Bab 6. rheoplankton (hidup dalam air
Kelimpahan plankton yang terdiri dari mengalir, sungai)
phytoplankton dan zooplankton
sangat diperlukan untuk mengetahui
kesuburan suatu perairan yang akan 3.3. Pengukuran Kualitas
dipergunakan untuk kegiatan air Budidaya Ikan
budidaya. Plankton sebagai
organisme perairan tingkat rendah Parameter kualitas air yang dapat
yang melayang-layang di air dalam digunakan untuk keperluan
waktu yang relatif lama mengikuti perikanan dan peternakan di
pergerakan air. Plankton pada Indonesia sudah dibuat Peraturan
umumnya sangat peka terhadap Pemerintah Republik Indonesia
perubahan lingkungan hidupnya Nomor 20 Tahun 1990, tanggal 5
(suhu, pH, salinitas, gerakan air, Juni 1990 tentang Pengendalian
cahaya matahari dll) baik untuk Pencemaran Air. Dalam peraturan
mempercepat perkembangan atau tersebut dibuat kriteria kualitas air
yang mematikan. berdasarkan golongan yaitu
Golongan A adalah kriteria kualitas
Berdasarkan ukurannya, plankton air yang dapat digunakan sebagai air
dapat dibedakan sebagai berikut : minum secara langsung tanpa
1. Macroplankton (masih dapat pengolahan terlebih dahulu,
dilihat dengan mata telanjang/ Golongan B adalah kriteria kualitas
biasa/tanpa pertolongan air yang dapat digunakan sebagai air
mikroskop). baku air minum, Golongan C adalah
2. Netplankton atau mesoplankton kriteria kualitas air yang dapat
(yang masih dapat disaring oleh digunakan untuk keperluan
plankton net yang mata netnya Perikanan dan Peternakan,
0,03 - 0,04 mm). Golongan D adalah kriteria kualitas
3. Nannoplankton atau air yang dapat digunakan untuk
microplankton (dapat lolos keperluan pertanian, dapat
dengan plankton net diatas). dimanfaatkan untuk usaha perkotaan,
industri dan pembangkit listrik tenaga
air. Berdasarkan peraturan tersebut
69
kriteria kualitas air untuk perikanan dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Kadar
No. Parameter Satuan Ket.
maksimum
Kimia Anorganik
1. Air raksa mg/l 0.002
2. Ammoniak bebas mg/l 0,02
3. Arsen mg/l 1
4. Fluorida mg/l 1,5
5. Kadmium mg/l 0,01
6. Klorin bebas mg/l 0,003
7. Kromium, valensi 6 mg/l 0,05
8. Nitrit, sebagai N mg/l 0,06
9. Oksigen terlarut (DO) mg/l - >3
10. pH - 6–9
11. Selenium mg/l 0,05
12. Seng mg/l 0,02
13. Sianida mg/l 0,02
14. Sulfida sebagai H2S mg/l 0,002
15. Tembaga mg/l 0,02
16. Timbal mg/l 0,03
Kimia organik
1. BHC mg/l 0,21
2. DDT mg/l 0,002
3. Endrin mg/l 0,004
4. Fenol mg/l 0,001
5. Minyak dan lemak mg/l 1
6. Organofosfat dan karbonat mg/l 0,1
7. Senyawa aktif biru metilen mg/l 0,2
(Surfaktan)
Radioaktivitas
1. Aktivitas Alfa (Gross Alpha Activity) Bq/l 0,1
2. Aktivitas beta (Gross Beta Activity) Bq/l 1,0
Keterangan : Bq : Bequerel
70
Parameter kualitas air itu dapat pengukuran. Untuk lebih jelasnya
dilakukan pengukuran dengan dapat dilihat pada Tabel 3.6.
menggunakan beberapa peralatan
Tabel 3.6. Parameter kualitas air untuk budidaya ikan dan peralatan
pengukuran yang dapat digunakan.
Aspek Fisik
1. Suhu 20 – 30 oC Termometer
2. Kecerahan > 10 cm Secchi Disc
3. Kekeruhan 25 – 400 JTU Turbiditymeter
4. Salinitas Air tawar 0 – 5 o/oo Salinometer/
Air payau 6 – 29 o/oo Refraktometer
Air tawar 30 – 35 o/oo
Aspek Kimia
1. Oksigen terlarut 5 – 6 ppm DO meter/Metode Winkler
2. Karbondioksida Max 25 ppm CO meter/Metode Titrasi
3. pH 6,5 – 8 pH meter/Kertas Lakmus
4. Alkalinitas 50 – 500 ppm CaCO3
5. Kesadahan 3 – 15 dH dH meter
6. Ammonia < 1,5 ppm Spektrofotometer
7. H2S < 0,1 ppm Spektrofotometer
8. Nitrit < 0,2 ppm Spektrofotometer
9. Nitrat 0 – 1,5 ppm Spektrofotometer
10. Phosphat < 0,02 ppm Spektrofotometer
Aspek Biologi
1. Kelimpahan Plankton Sesuai kebutuhan Planktonnet/
2. Kelimpahan Benthos Haemocytometer
3. Kelimpahan Perifiton Ekman Dredge
71
Gambar 3.1. Termometer Gambar 3.2. Secchi disc
72
Gambar 3.7. pH meter Gambar 3.8. Kertas lakmus
73
74
BAB IV. PENGEMBANGBIAKAN IKAN
75
dari pemuliaan ikan ini adalah Poliploidisasi, level sel misalnya
menghasilkan benih yang unggul dengan melakukan transplantasi
dimana benih yang unggul tersebut sel.
diperoleh dari induk ikan hasil seleksi 3. Rekayasa faktor eksternal dan
agar dapat meningkatkan internal yaitu menggabungkan
produktivitas. antara kedua rekayasa eksternal
dan internal.
Produktivitas dalam budidaya ikan
dapat ditingkatkan dengan beberapa Oleh karena itu agar dapat
cara yaitu : memperoleh produktivitas yang tinggi
1. Ekstensifikasi yaitu mening- dalam budidaya ikan harus dilakukan
katkan produktivitas hasil seleksi terhadap ikan yang akan
budidaya dengan memperluas digunakan. Seleksi menurut Tave
lahan budidaya. (1995) adalah program breeding
2. Intensifikasi yaitu meningkatkan yang memanfaatkan phenotipic
produktivitas hasil dengan variance (keragaman fenotipe) yang
meningkatkan hasil persatuan diteruskan dari tetua kepada
luas dengan melakukan keturunannya. Keragaman fenotipe
manipulasi terhadap faktor merupakan penjumlahan dari
internal dan eksternal. keragaman genetik, keragaman
lingkungan dan interaksi antara
Dengan bertambahnya jumlah variasi lingkungan dan genetik.
penduduk sepanjang tahun dan Seleksi merupakan aplikasi genetik
jumlah lahan budidaya yang tidak dimana informasi genetik dapat
akan bertambah jumlahnya, maka digunakan untuk melakukan seleksi.
untuk meningkatkan produktivitas Seleksi ikan yang paling mudah
budidaya masa yang akan datang dilakukan oleh para pembudidaya
lebih baik menerapkan budidaya ikan ikan adalah melakukan seleksi
yang intensif dengan memperhatikan fenotipe dibandingkan dengan
aspek ramah lingkungan. Program seleksi genotipe. Seleksi fenotipe
intensifikasi dalam bidang budidaya dapat dikelompokkan menjadi dua
ikan dapat dilakukan antara lain yaitu seleksi fenotipe kualitatif dan
adalah : seleksi fenotipe kuantitatif. Menurut
1. Rekayasa faktor eksternal yaitu Tave (1986), seleksi fenotipe
lingkungan hidup ikan dan pakan, kualitatif adalah seleksi ikan
contoh yang sudah dapat berdasarkan sifat kualitatif seperti
diaplikasikan adalah budidaya misalnya warna tubuh, tipe sirip, pola
ikan pada kolam air deras dan sisik ataupun bentuk tubuh dan
membuat pakan ikan ramah bentuk punggung dan sebagainya
lingkungan. yang diinginkan. Fenotipe kualitatif
2. Rekayasa faktor internal yaitu ini merupakan sifat yang tidak dapat
melakukan rekayasa terhadap diukur tetapi dapat dibedakan dan
genetik ikan pada level gen dikelompokkan secara tegas. Sifat ini
misalnya transgenik, level dikendalikan oleh satu atau
kromosom misalnya beberapa gen dan sedikit atau tidak
Gynogenesis, Androgenesis, dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
76
Sedangkan seleksi fenotipe gradasi dari yang rendah sampai
kuantitatif adalah seleksi terhadap yang tinggi (kontinu). Karakter
penampakan ikan atau sifat yang kuanlitatif ditentukan ole satu atau
dapat diukur, dikendalikan oleh dua gen saja sedangkan karakter
banyak pasang gen dan dipengaruhi kuantitatif disebabkan oleh banyak
oleh lingkungan. Adapun ciri-ciri atau gen (tiga atau lebih). Dengan
parameter yang dapat diukur antara melakukan seleksi maka akan
lain adalah panjang tubuh, bobot, menghasilkan suatu karakter yang
persentase daging, daya hidup, mempunyai nilai ekonomis penting
kandungan lemak, protein, dan karakter fenotipe yang terbaik
fekunditas dan lain sebagainya. sesuai dengan keinginan para
pembudidaya.
Fenotipe adalah bentuk luar atau
bagaimana kenyataannya karakter Untuk mendapatkan induk ikan yang
yang dikandung oleh suatu individu unggul dilakukan program seleksi
atau fenotipe adalah setiap dengan menerapkan beberapa
karakteristik yang dapat diukur atau program pengembangbiakan antara
sifat nyata yang dipunyai oleh lain dengan kegiatan selective
organisme. Fenotipe merupakan breeding, hibridisasi/outbreeding/
hasil interaksi antara genotipe dan crossbreeding, inbreeding, mono-
lingkungan serta interaksi antara seks/seks reversal atau kombinasi
genotipe dan lingkungan serta beberapa program breeding. Dalam
merupakan bentuk luar atau sifat- bab ini akan dibahas semua program
sifat yang tampak. Menurut Yatim breeding tersebut sehingga dalam
(1996), genotipe menentukan budidaya ikan akan diperoleh hasil
karakter sedangkan lingkungan baik induk dan benih yang unggul.
menetukan sampai dimana tercapai Induk yang unggul akan
potensi itu. Fenotipe tidak bisa menghasilkan benih yang unggul
melewati kemampuan atau potensi sehingga dengan memelihara benih
genotipe. Yang dimaksud dengan unggul proses budidaya akan
karakter itu adalah sifat fisik dan menguntungkan dengan melihat laju
psikis bagian-bagian tubuh atau pertumbuhan ikan yang optimal
jaringan. Karakter diatur oleh banyak sehingga produktivitas budidaya ikan
macam gen, atau satu gen saja. akan meningkat.
Berhubung dengan banyaknya gen
yang menumbuhkan karakter maka 4.1.1. Selective breeding
dibuat dua kelompok karakter yaitu
karakter kualitatif dan karakter Selective breeding adalah suatu
kuantitatif. Karakter kualitatif adalah program breeding yang mencoba
karakter yang dapat dilihat ada atau untuk memperbaiki nilai
tidaknya suatu karakter. Karakter ini pemuliabiakan (breeding value) dari
tidak dapat diukur atau dibuat suatu populasi dengan melakukan
gradasi (diskontinyu). Sedangkan seleksi dan perkawinan hanya pada
karakter kuantitatif adalah karakter ikan-ikan yang terbaik. Hasil yang
yang dapat diukur nilai atau akan diperoleh adalah induk yang
derajatnya, sehingga ada urutan terseleksi yang mempunyai
77
karakteristik lebih baik dari populasi yang berasal dari satu bapak dengan
sebelumnya. Selective breeding beberapa induk betina (Half sib),
menurut Tave (1995) dapat karena pada ikan satu induk jantan
dilakukan dengan dua cara yaitu : dapat membuahi lebih dari satu
1. Seleksi individu/massa induk betina, maka anak-anak yang
2. Seleksi famili dihasilkan dari bapak yang sama
dengan induk betina yang berbeda
Pada ikan teknik seleksi dapat ini disebut dengan saudara tiri
dilakukan dengan menggunakan dua sebapak. Sedangkan setiap
metode yaitu seleksi massa/individu keluarga/famili yang berasal dari satu
dan seleksi famili. Seleksi induk bapak dengan satu induk disebut
secara individu ini disebut juga saudara sekandung (full sib), dan
dengan seleksi massa. Seleksi pada ikan budidaya ada juga yang
massa/individu adalah seleksi yang melakukan perkawinan dimana satu
dilakukan dengan memilih individu- jantan hanya membuahi satu induk
individu dengan performan terbaik. betina. Seleksi famili dapat
Seleksi ini merupakan teknik seleksi diterapkan untuk ikan jika nilai
yang paling sederhana dengan biaya heritabilitas ikan tersebut lebih kecil
lebih murah dibandingkan seleksi atau sama dengan 0,15. Seleksi
lainnya. Hal ini dikarenakan pada famili merupakan alternatif seleksi
seleksi individu hanya memerlukan yang dapat dilakukan apabila
fasilitas dan peralatan sedikit (kolam, pengaruh lingkungan sulit dikontrol.
jaring, hapa dan lain-lain), Dalam seleksi famili ada dua jenis
pencatatan data lebih singkat seleksi yaitu seleksi dalam famili
sehingga akan lebih mudah (within-family) dan seleksi diantara
dilakukan. Seleksi individu dapat famili (between family). Seleksi within
diterapkan pada ikan nila jika nilai family sebaiknya diterapkan untuk
heritabilitas ikan nila ini lebih besar seleksi pertumbuhan pada ikan ,
dari 0,25, waktu pemijahan harus karena masing-masing famili
bersamaan dan culling top 5 – 10% dipelihara pada kolam terpisah dan
(Tave, 1995). Induk yang baik secara ikan dengan pertumbuhan terbaik
alami dapat dihasilkan melalui dipilih dari masing-masing famili,
seleksi secara ketat dan tepat sehingga semua famili akan terwakili.
terhadap sekelompok ikan, Cara ini dilakukan merupakan salah
pengalaman menunjukan bahwa satu cara untuk mengantisipasi
untuk mendapatkan induk 50 ekor adanya perbedaan umur akibat tidak
yang sesuai kriteria diperlukan 2000 terjadinya proses pemijahan secara
ekor calon induk. serempak. Dari hasil penelitian pada
ikan nila, diantara ketiga teknik
Seleksi famili adalah seleksi dengan
seleksi yaitu seleksi individu, seleksi
mempergunakan performans dari
within family dan between family,
saudaranya baik saudara tiri
ternyata seleksi within family lebih
sebapak (half sib) atau saudara
efisien hasilnya dibandingkan
sekandung (full sib). Saudara tiri
dengan seleksi individu atau
sebapak adalah keluarga (famili)
between family.
yang dibentuk oleh sekelompok anak
78
Pada saat akan membudidayakan Nilai heritabilitas satu berarti karakter
ikan setiap pembudidaya harus yang diwariskan kepada
sudah memahamii karakter fenotipe keturunannya seluruhnya diakibatkan
setiap individu ikan yang akan oleh keragaman genetik tidak ada
dibudidayakan dengan pengaruh lingkungan. Nilai
memperhatikan ciri-ciri morfologinya. heritabilitas nol berarti karakter yang
Ciri-ciri morfologi setiap ikan diwariskan kepada keturunannya
budidaya yang harus diamati adalah seluruhnya diakibatkan oleh
karakter morfometrik dan karakter keragaman lingkungan tidak ada
meristik. Karakter morfometrik pengaruh genetik. Nilai heritabilitas
adalah bentuk tubuh dari setiap ikan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga
budidaya seperti panjang total tubuh, yaitu rendah mempunyai nilai antara
panjang standar, panjang kepala, 0–0,1, medium mempunyai nilai
tinggi badan dan lain-lain, sedangkan antara 0,1–0,3 dan tinggi mempunyai
karakter meristik yang dapat diukur nilai antara 0,3 – 1,0.
antara lain adalah jumlah sisik pada
linea lateralis, jumlah jari-jari sirip Selain itu dalam tabel tersebut
punggung, jumlah jari-jari lemah sirip terdapat istilah asynchronous
dada, jumlah jari-jari lemah sirip spawning, istilah ini merupakan salah
perut, jumlah jari-jari sirip dubur, satu kelompok strategi dalam
jumlah tapis insang pada lengkung reproduksi ikan dimana ada tiga
insang bagian luar (gill racker), strategi reproduksi ikan yaitu
jumlah vertebrae dan jumlah tulang synchronous spawning, synchronous
rusuk. Dengan memahami karakter- spawning kelompok dan
karakter yang harus dipunyai oleh asynchronous spawning.
induk ikan yang unggul berdasarkan Synchronous spawning berarti
karakteristik setiap jenis ikan. proses pemijahan ikan dalam
reproduksi dilakukan dengan cara
Menurut Tave (1995) perbandingan semua telur dipijahkan dan induk
strategi keuntungan serta kerugian ikan akan mati, contohnya pada ikan
dari seleksi individu (A), seleksi salmon. Synchronous spawning
within family (B) dan seleksi between kelompok adalah kelompok ikan
family (C) dapat dilihat pada Tabel yang dapat memijah berkali-kali
4.1. tetapi pemijahannya ini masih
Dalam tabel 4.1 tersebut ada huruf h2,
huruf ini berarti heritabilitas.
Heritabilitas dapat dilakukan
pengukuran yang bertujuan untuk
mengetahui besarnya keragaman
fenotipe yang diakibatkan oleh aksi
genotipe atau menggambarkan
tentang persentase keragaman
fenotipe yang diwariskan dari induk
kepada keturunannya. Nilai
heritabilitas dinotasikan dengan
angka, yang berkisar antara 0 – 1.
79
Tabel 4.1. Perbandingan strategi, keuntungan dan kerugian dari seleksi individu (A), seleksi within family (B) dan
seleksi between family (C) (Tave, 1985)
A Memilih individu yang terbaik, Terbaik ketika h2 0,25,murah, dapat Tidak efektif ketika h2 0,15, sehingga
hubungan famili tidak penting dilakukan dengan sedikit kolam, relative sangat sukar untuk memilih ikan yang
mudah untuk menggunakan 2-3 fenotipe, terbaik, asynchronous spawning dan
seluruh ikan yang besar terseleksi, menyebabkan masalah.
mudah untuk menahan populasi breeding,
data yang dibutuhkan sedikit jumlah data
yang dikumpulkan sedikit
B Memilih individu yang terbaik Terbaik ketika h2 0,15 dan Moderatly expensive, membutuhkan
dari setiap famili mempengaruhi Ve famili daripada banyak kolam, sukar untuk
individu, dapat digunakan dengan menggabungkan 2-3 fenotipe, ikan kecil
asynchronous spawning, mudah untuk dapat menjadi induk ikan yang terpilih,
memelihara populasi breeding yang membutuhkan banyak data dan banyak
besar, sedikit mahal daripada between data yang harus dikumpulkan.
famili.
C Memilih famili yang terbaik Terbaik ketika h2 0,15 dan Sangat mahal, membutuhkan banyak
berdasarkan nilai rata-rata mempengaruhi Ve individu daripada kolam, sukar untuk menggabungkan 2-3
famili, nilai individual tidak famili, dapat dipergunakan ketika ikan fenotipe, ikan kecil dapat menjadi induk
dipertimbangkan harus dimatikan terpilih dapat mengakibatkan terjadinya
inbreeding, membutuhkan banyak data
dan banyak data yang dikumpulkan.
80
tergantung pada musim pemijahan, dari pemijahan satu pasang
misalnya ikan patin, ikan bawal. induk ikan diperoleh benih ikan
Sedangkan asynchronous spawning sebanyak 200 – 300 ekor, maka
adalah kelompok ikan yang dapat harus selalu dilakukan
memijah berkali-kali dan tidak pemantauan pertumbuhan benih
tergantung pada musim pemijahan ikan tersebut.
karena proses perkembangan 3. Membuat kurva pertumbuhan
oositnya selalu ada, contoh jenis ikan dari data pertumbuhan benih ikan
kelompok ini adalah ikan nila. dan lakukan pemanenan pada
individu yang terbaik sebanyak
Program selective breeding di 5–10% dari ukuran populasi yang
lakukan untuk memperbaiki karakter tertinggi nilai pertumbuhannya.
fenotipe terutama laju pertumbuhan. 4. Benih ikan yang terpilih pada
Laju pertumbuhan yang tinggi pada tahap ketiga tersebut dipelihara
populasi ikan budidaya akan secara terpisah sebagai calon
meningkatkan produksi ikan yang induk yang akan digunakan untuk
dibudidayakan dan biasanya proses pemijahan selanjutnya.
berkaitan dengan peningkatan dalam Menurut Tave (1995) dalam
produksi pakan bila ikan yang program seleksi individu akan
dibudidayakan mengkonsumsi pakan diperoleh induk yang unggul
buatan. Dengan produktivitas yang dengan melakukan perkawinan
tinggi dalam budidaya ikan maka pada populasi terpilih sebanyak
pendapatan para pembudidaya ikan empat generasi.
akan meningkat. Dengan melakukan 5. Dari calon induk yang dipelihara
seleksi ikan berdasarkan selective pada tahap keempat akan
breeding ini akan diperoleh individu diperoleh induk ikan yang dapat
ikan yang mempunyai karakter digunakan untuk proses
fenotipe terbaik sehingga dapat pemijahan selanjutnya , dan akan
meningkatkan laju pertumbuhan diperoleh larva dan benih ikan.
pada saat dibudidayakan. Kemudian proses selanjutnya
dilakukan pemeliharaan sampai
Prosedur yang harus dilakukan bagi diperoleh kurva pertumbuhan
para pembudidaya yang akan dan lakukan pemilihan dari
melakukan seleksi individu dengan populasi individu sebanyak 5 –
strategi memilih individu yang terbaik 10% dari populasi yang terbaik
dalam suatu populasi adalah sebagai yang mempunyai ukuran tertinggi.
berikut : Lakukan kegiatan tersebut
1. Dalam suatu usaha budidaya sampai empat generasi dan akan
ikan jika akan melakukan diperoleh calon induk yang telah
program seleksi individu minimal terseleksi secara individu
harus mempunyai 25 pasang
induk yaitu 25 ekor induk jantan Berikut ini adalah contoh seleksi
dan 25 ekor induk betina. calon induk pada ikan nila meliputi
2. Melakukan pemijahan ikan dan beberapa kriteria yaitu :
mengamati pertumbuhan ikan x Tingkat pertumbuhan ikan, calon
dari setiap pasangan. Misalnya induk mempunyai tingkat
81
pertumbuhan yang paling cepat 32 yaitu 1 jantan dapat
diantara kelompok ikan. membuahi 4 betina sehingga
x Warna ikan nila yang masih satu jantan dapat membuat famili
mempunyai tingkat kemurnian halfsib dan full sib sebanyak 32
yang baik dapat di identifikasi famili fullsib dan 8 famili haflsib
dengan adanya warna garis karena dari satu jantan akan
hitam tegas dan jelas terletak dihasilkan empat keluarga fullsib
secara horisontal di bagian tubuh maka 8 jantan akan ada 32 famili
ikan. fullsib atau 8 famili halfsib.
x Bentuk badan melebar, mata 2. Melakukan pemijahan untuk ke
relatif besar, dan sisik teratur. 32 famili tersebut dan lakukan
x Konversi pakannya baik, yang pengamatan intensif dan cermat
dapat di identifikasikan dengan setiap hari untuk mengamati
pertumbuhan bobot badan ! pasangan-pasangan ikan yang
70 % dari jumlah pakan yang sudah memijah.
diberikan 3 - 5 % perhari dari 3. Melakukan pemeliharaan larva
bobot ikan. ikan pada setiap famili pada hapa
x Waktu matang gonad induk yang terpisah dengan
berumur 7 - 8 bulan, dengan memberikan pakan dan
berat badan rata-rata 300 gram pengelolaan kualitas air sesuai
per ekor untuk jantan dan 250 - prosedur.
300 gram per ekor untuk betina. 4. Melakukan pemeliharaan benih
x Produktifitas dalam menghasilkan ikan pada setiap famili pada
telur cukup tinggi (induk dengan waring yang terpisah, hitung
panjang badan 6 cm dapat jumlah benih yang dihasilkan dari
menghasilkan 200 telur, sedang setiap famili. Pada ikan nila
induk yang panjang badannya 20 misalnya satu ekor induk betina
cm menghasilkan 1500 butir menghasilkan 2000 – 3000 ekor.
telur). Pendederan dilakukan pada
padat penbaran yang rendah
untuk setiap famili pada kolam
Prosedur yang dapat dilakukan oleh pendederan minimal 2 bulan.
para pembudidaya ikan yang akan 5. Menghitung jumlah ikan yang
melakukan seleksi famili adalah diperoleh dari hasil pendederan
sebagai berikut : dan lakukan pengukuran berat
1. Menyiapkan ikan yang akan dan panjang tubuhnya sebanyak
dipijahkan dari beberapa famili 30% dari jumlah populasi setiap
yang dimiliki, minimal jumlah famili,misalnya dalam satu famili
famili yang harus dikumpulkan ada 2000 ekor maka jumlah
adalah 30 famili. Pada ikan nila sampel yang dihitung adalah 600
dimana pemijahan dapat ekor.
dilakukan dengan perbandingan 6. Melakukan pemilhan ukuran dari
jantan dan betina adalah 1 : 4 seluruh populasi dan ambil
maka dalam perkawinan 8 jantan individu dari setiap famili yang
akan diperoleh famili sebanyak mempunyai pertumbuhan yang
terbaik, kurang lebih 8 minggu
82
kemudian tentukan 50% dari organisma untuk bertahan hidup dan
populasi yang terbaik pemindahan gen untuk generasi
pertumbuhannya untuk dipelihara berikutnya. Individu yang mempunyai
lebih lanjut menjadi calon induk heterosigositas yang tinggi maka
dan sisanya dijual. akan mempunyai fitness yang tinggi
7. Melakukan pemeliharaan pada pula. Oleh karena itu untuk
kolam pembesaran ikan sampai memperoleh induk ikan yang
ikan-ikan pada setiap famili mempunyai kemampuan hidup yang
berukuran induk dan lakukan tinggi sebaiknya dalam proses
pengukuran satu persatu pada budidaya harus dilakukan
setiap famili dan pilih sebanyak perkawinan yang terseleksi.
20-30 ekor betina terbesar dan
jantan terbesar sebanyak 10-20
ekor dari setiap famili. Sedangkan crossbreeding atau
8. Sisanya dibuang atau dijual hibridisasi merupakan program
sebagai ikan ukuran besar dan persilangan yang dapat diaplikasikan
induk yang terpilih dapat pada ikan, udang, kerang-kerangan
dilakukan untuk seleksi induk maupun rumput laut. Hasil dari
selanjutnya dengan melakukan program ini dapat menghasilkan
pemijahan massal. Pada individu-individu yang unggul,
beberapa spesies ikan sangat kadang-kadang ada juga yang steril
berbeda untuk diperoleh induk dan dapat menghasilkan strain baru
unggulnya. Pada jenis ikan nila (Rustidja, 2005). Hibridisasi akan
wanayasa dapat diperoleh induk mudah dilakukan apabila dapat
yang terseleksi secara famili dilakukan reproduksi buatan seperti
dengan melakukan pemijahan halnya ikan mas dan ikan nila,
ikan yang terpilih pada generasi dimana dapat dilakukan striping telur
ke tiga. dan sperma. Selain itu ada defenisi
lain dari hibridisasi yang sebenarnya
tidak jauh berbeda. Hibridisasi
adalah perkawinan antara spesies
4.1.2. Outbreeding/Hibridisasi/ yang berbeda. Hibridisasi atau
Crossbreeding persilangan merupakan suatu upaya
untuk mendapatkan kombinasi
antara populasi yang berbeda untuk
Outbreeding adalah perkawinan
menghasilkan keturunan yang
antara individu-individu yang tidak
memiliki sifat unggul. Berdasarkan
sekerabat (berbeda induknya), masih
hal tersebut para ahli genetika
dalam satu varietas atau beda
perikanan membagai hibridisasi ke
varietas. Outbreeding ini akan
dalam dua macam yaitu :
menghasilkan heterozigositas yang
akan menguatkan individu- 1. Interspecifik hibridisasi yaitu
individunya terhadap perubahan perkawinan antara spesies yang
lingkungan yang biasa disebut juga berbeda.
mempunyai fitnes yang tinggi. Fitnes 2. Intraspecipik hibridisasi yaitu
yaitu kemampuan relative pada perkawinan dalam satu species.
83
persilangan antara ikan nila hitam
dengan ikan nila putih akan
Hasil dari beberapa jenis ikan yang
dihasilkan ikan nila yang berwarna
dilakukan persilangan biasanya
tubuh ikan merah. Pada umumnya
paling mudah memperhatikan
jenis-jenis ikan hias yang dihasilkan
karakter fenotipe kualitatif misalnya :
oleh para pembudidaya ikan banyak
1. Warna tubuh, dimana dapat yang diperoleh dari hasil persilangan.
dilakukan persilangan antara ikan Salah satu pendekatan yang dapat
yang mempunyai warna antara digunakan dalam produksi benih ikan
lain : hias baru-baru ini dari suatu populasi
x Ikan warna tubuh Albino yakni persilangan antar varitas atau
disilangkan dengan ikan strain (hibridisasi intervaritas) yang
berpigmen normal memiliki tampilan morfologi dari
x Ikan berwarna spesies yang sama. Hibridsasi
kuning/merah/putih intervaritas adalah mempersilangkan
disilangkan dengan ikan antara induk jantan dan induk betina
berwarna hijau/biru/abu-abu yang berasal dari spesies yang sama
x Ikan berwarna bintik namun minimal memiliki dua karakter
disilangkan dengan ikan fenotipe tampilan morfologi yang
tanpa bintik berbeda (Kirpichnikov, 1981).
2. Tipe sirip pada ikan dapat Disamping itu, karakter lain dari hasil
dilakukan persilangan antara ikan persilangan antara varitas adalah
yang mempunyai sirip antara lain: fertile yakni dari masing-masing jenis
x Ikan bersirip kumpay kelamin masih tetap mampu untuk
disilangkan dengan ikan menghasilkan keturunan walaupun
bersirip normal peluang dari benih keturunan
x Ikan bersirip kumpay tersebut cenderung memiliki karakter
disilangkan dengan ikan yang fenotipe tampilan morfologi yang
ekornya membundar bervariasi.
3. Pola sisik pada ikan dapat
dilakukan persilangan antara ikan Hibridisasi merupakan persilangan
yang mempunyai sisik antara antara varitas atau spesies yang
lain: secara morfologis memiliki
x Ikan bersisik bergaris perbedaan. Kirpichnikov (1981),
disilangkan dengan ikan yang menyatakan bahwa perbedaan yang
tidak mempunyai sisik paling menonjol yang digunakan
x Ikan bersisik menyebar/kaca dalam hibridisasi intervaritas adalah
disilangkan dengan ikan yang perbedaan warna, bentuk, ukuran
bersisik penuh dan kelengkapan biologis lain yang
4. Bentuk tubuh ikan melekat pada organ tubuh.
Perolehan ikan hybrid sangat
bergantung pada karakter dari induk.
Dalam kegiatan hibridisasi ini Waynorovich dan Horvarth (1980)
biasanya akan dihasilkan individu menyatakan bahwa ikan hasil
baru pada ikan konsumsi yang sudah hibridisasi interspesies adalah steril.
dilakukan misalnya melakukan Disamping itu rata-rata ukuran
84
morfometrik dan meristik dari ikan ekor pedang (Xyphophorus
hibrid kebanyakan berada pada maculatus), ikan guppi (Poecilia
pertengahan (intermediate) diantara reticulata) dan ikan maskoki
nilai rata-rata morfometerik dan (Carassius auratus). Sementara
meristik induk. pada spesies ikan konsumsi, adalah
ikan mas (Cyprinus carpio), ikan nila
Hibridisasi merupakan metode yang (Oreochromis niloticus) dan spesies
digunakan dalam upaya memperoleh ikan konsumsi lain karena disamping
ikan keturunan baru. Matsui (1935) memiliki berbagai varitas juga
menyatakan bahwa banyaknya keturunan hibrid telah mampu untuk
varitas pada ikan maskoki dibudidayakan.
merupakan akibat dari perkawinan
antara mutan dengan induk asal atau
Pengertian tentang persilangan ikan
antara mutan dengan mutan dari
ini ada berbagai pendapat misalnya
induk yang sama sehingga secara
crossbreeding merupakan
morfologi terdapat varitas ikan
persilangan juga tetapi bukan
maskoki baru. Hibridisasi didasarkan
persilangan seperti hibridisasi,
pada perbedaan tampilan
melainkan persilangan balik. Jenis
morfometrik dan meristik. Metode
ikan konsumsi yang merupakan hasil
paling banyak dilakukan oleh petani
persilangan balik adalah lele
ikan maskoki adalah hibridisasi
sangkuriang yang telah direlease
karena disamping memiliki varitas
oleh Menteri Perikanan dan Kelautan
yang banyak, pada ikan keturunan
pada tahun 2004. Jenis ikan ini
sering diperoleh warna, bentuk dan
merupakan hasil persilangan balik
ukuran tubuh yang berbeda sehingga
antara ikan lele generasi ke dua
jumlah varitas akan lebih banyak.
dengan ikan lele generasi ke enam
Kirpichnikov (1981) menyatakan
yang telah dibuat oleh Balai Besar
bahwa hasil perlakuan hibridisasi
Pengembangan Budidaa Air Tawar,
tidak hanya dilihat dari tampilan
Sukabumi.
morfologi namun harus dilakukan
pula pengukuran morfometrik dan
meristik karena data yang diperoleh
merupakan refleksi dari kekuatan
penurunan karakter dari sumber 4.1.3. Seks reversal
gamet disamping kondisi lingkungan
terjadi pada saat pembelahan sel Seks reversal (monosex) adalah
mulai bekerja. suatu teknologi yang membalikan
arah perkembangan kelamin menjadi
Beberapa spesies ikan air tawar berlawanan. Cara ini dilakukan pada
yang sering digunakan dalam waktu menetas gonad ikan belum
kegiatan persilangan adalah spesies- berdiferensiasi secara jelas menjadi
spesies ikan yang memiliki varitas jantan atau betina tanpa merubah
yang banyak dan memiliki karakter genotipenya. Tujuan dari penerapan
morfologi yang dapat dibedakan sek reversal adalah menghasilkan
secara jelas seperti populasi spesies
ikan hias yang terdiri dari spesies
85
populasi monoseks (tunggal kelamin),
yang sangat bermanfaat dalam : 3. Mendapatkan penampilan yang
1. Mendapatkan ikan dengan baik
pertumbuhan yang cepat Ikan yang dinikamati keindahan
Pada beberapa jenis ikan warna tubuhnya adalah ikan hias,
konsumsi ada beberapa jenis hampir semua jenis ikan hias
ikan dimana pertumbuhan ikan yang berkelamin jantan
jantan mempunyai pertumbuhan mempunyai warna tubuh yang
yang lebih cepat daripada ikan lebih indah dibandingkan dengan
betina, misalnya ikan nila jantan ikan bentinanya. Oleh karena itu
mempunyai pertumbuhan lebih jika yang dipelihara pada ikan
cepat pada ikan bentina, tetapi hias adalah ikan jantan maka
pada jenis ikan lainnya yaitu ikan akan diperoleh hasil yang lebih
mas pertumbuhan ikan betinanya menguntungkan karena nilai
justru lebih cepat dibandingkan jualnya lebih mahal.
dengan ikan jantan. Pada
kelompok udang-udangan 4. Menunjang genetika ikan yaitu
khususnya lobster untuk yang teknik pemurnian ras ikan
berjenis kelamin jantan Pada kegiatan rekayasa genetika
mempunyai pertumbuhan lebih misalnya ginogenesi akan
cepat dibandingkan dengan diperoleh induk ikan yang
betina. Oleh karena itu bagi para mempunyai galur murni. Induk
pembudidaya yang akan ikan yang galur murni ini akan
memelihara jenis ikan tersebut mempunyai gen yang homozigot
dengan menggunakan populasi sehingga untuk melakukan
tunggal kelamin akan lebih perkawinan pada induk yang
menguntungkan dibandingkan homozigot tanpa mempengaruhi
jika memelihara ikan dengan karakter jenis kelamin ikan
populasi dua kelamin, selain itu tersebut dilakukan aplikasi seks
waktu yang dibutuhkan untuk reversal pada induk galur murni
memelihara ikan tersebut lebih sehingga pemurnian gen itu
cepat sehingga terjadi efisiensi masih tetap bertahan.
biaya produksi dan keuntungan
akan meningkat. Teknologi seks reversal dapat
dilakukan dengan menggunakan dua
2. Mencegah pemijahan liar metode yaitu :
Dalam kegiatan budidaya ikan 1. Terapi hormon yaitu dengan
jika memelihara ikan jantan dan menggunakan hormon steroid
betina dalam satu wadah 2. Rekayasa kromosom
budidaya maka tidak menutup
kemungkinan ikan tersebut pada Teknologi seks reversal dengan
saat matang gonad akan rekayasa kromosom akan dibahas
melakukan pemijahan yang tidak pada bab IX secara detail pada
diinginkan pada beberapa jenis subbab ini akan dibahas teknologi
ikan yang memijahnya sepanjang seks reversal dengan menggunakan
masa, seperti ikan nila, ikan mas. terapi hormon. Menurut Koolman &
86
Rohm (2001) hormon adalah bahan atau pembetinaan dengan
kimia pembawa sinyal yang dibentuk (feminisasi).
dalam sel-sel khusus pada kelenjar
endokrin. Hormon disekresikan ke Berdasarkan tipe reproduksinya, ikan
dalam darah kemudian disalurkan ke dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu :
organ-organ yang menjalankan 1. Gonokhorisme (gonochorism),
fungsi-fungsi regulasi tertentu secara yaitu memiliki jenis kelamin yang
fisiologik dan biokimia. Sel-sel terpisah
sasaran pada organ sasaran 2. Hermaprodit (hermaphroditism),
memiliki reseptor yang dapat yaitu kedua jenis kelamin berada
mengikat hormon, sehingga pada individu yang sama.
informasi yang diperoleh dapat 3. Uniseksualitas (unizexuality),
diteruskan ke sel-sel akhirnya yaitu spesies yang semua
menghasilkan suatu respon. Pesan individunya betina
hormon disampaikan pada sel-sel
sasaran menurut dua prinsip yang Ekspresi atau perwujudan seks
berbeda. Hormon lipofilik masuk bergantung pada dua proses, yaitu
kedalam sel dan bekerja pada inti sel, determinasi seks dan diferensiasi
sedangkan hormone hidrofilik seks. Determinasi seks bertaggung
bekerja pada membran sel. jawab pada seks genetik (seks
genotipe), sedangkan diferensiasi
Teknik sex reversal mulai dikenal seks bertanggung jawab pada
tahun 1937 ketika estradiol 17E perkembangan yang nyata dari
disintesis untuk pertama kalinya. kedua jenis gonad (seks genotipe),
Dalam perjalanannya teknik sex yaitu jantan dan betina. Kedua
reversal telah mengalami beberapa proses tersebut secara bersama-
perbaikan berawal dari perlakuan sama bertanggung jawab pada
sex reversal yang baik dilakukan timbulnya dua kemungkinan
pada saat beberapa hari setelah morfologi, fungsional, serta perilaku
menetas, yaitu sebelum gonad pada individu jantan dan betina.
berdiferensiasi, terus berkembang
hingga penerapanyang dilakukan Penentu seks merupakan sejumlah
pada induk yang sedang bunting. unsur genetik yang bertanggung
Teknik sex reversal berbeda dengan jawab terhadap keberadaan gonad,
hermaprodit, pada ikan hermaprodit atau sekumpulan gen yang
setelah melewati rentang waktu bertanggungjawab terhadap
tertentu, gonad secara alamiah akan pembentukan gonad. Terdapat tiga
berubah menjadi jenis kelamin yang model penentu seks yang dapat
berlawanan, fungsi hormon hanya diterapkan pada ikan, yaitu :
mempercepat proses perubahan x Kromosom, yang merupakan
tersebut. Sedangkan pada teknik sex pewarisan seks atau
reversal perubahan jenis kelamin heterokromosom. Sistem
ikan sangat dipaksakan dengan kromosom determinasi seks
membelokkan perkembangan gonad betina atau jantan XX/XY.
menjadi jantan atau betina dengan x Penentu seks poligenik
proses penjantanan (maskulinisasi) (polifaktorial) adalah suatu sistem
87
penentuan seks dimana terdapat hormon steroid yang dapat
gen penentu seks jantan dan digunakan dalam terapi hormon
betina epistatik (superior) yang antara lain adalah :
berada pada autosom maupun 1. Estrogen (hormon betina) :
heterokromosom. Estradiol-17 ȕ, esteron, estriol
x Penentu seks oleh lingkungan, atau ethynil estradiol. Hormon ini
melibatkan interaksi antar memberikan efek perubahan dari
genotipe dan lingkungan, jantan menjadi betina (feminisasi).
terutama suhu media selama 2. Androgen (hormon jantan) :
perkembangan larva. Testoteron, 17 Į-Methyl Testo-
teron, androstendion. Hormon ini
Proses diferensiasi seks adalah memberikan efek perubahan dari
suatu proses perkembangan gonad betina menjadi jantan
ikan menjadi suatu jaringan yang (maskulinisasi).
definitif (pasti), yang terjadi terlebih
dahulu pada betina dan kemudian Pada sex reversal terkadang terjadi
baru terjadi pada jantan. Gonad ikan penyimpangan ekstrim yang dialami,
pada saat baru menetas masih hal ini dapat terjadi karena pada
berupa benang yang sangat halus beberapa jenis ikan (lele amerika)
dan belum berdiferensiasi menjadi terdapat suatu zat yang menyerupai
jantan atau betina. Proses enzim aromaterase sehingga hormon
diferensiasi seks pada betina 17D metiltestosteron yang masuk ke
ditandai dengan meiosis oogonia dalam tubuh terlebih dahulu
dan/atau perbanyakan sel-sel dikonversi menjadi estradiol 17E dan
somatik membentuk rongga ovari, berfungsi sebagai hormon sehingga
sebaliknya pada diferensiasi seks terjadi penyimpangan hingga 100%.
pada jantan ditandai dengan
muculnya spermatoonia serta Dalam penerapan sex reversal
pembentukan sistem vaskular pada dengan menggunakan terapi hormon
testis. dapat diberikan beberapa cara yang
didasarkan pada efektifitas, efisiensi,
Hormon steroid secara alamiah kemungkinan polusi dan biaya. Cara
terlibat dalam proses diferensiasi pemberian hormone dalam teknologi
seks. Upaya pengontrolan proses seks reversal dapat dilakukan
diferensiasi seks dilakukan dengan dengan beberapa cara antara alin
pemberian steroid seks dari luar adalah :
tubuh (eksogenous) pada ikan yang 1. Oral
belum berdiferensiasi. Ikan-ikan hasil Metoda oral adalah metode
sex reversal pada umumnya pemberian hormon melalui mulut
mengalami perubahan kelamin yang yang dapat dilakukan dengan
bersifat permanen dan berfungsi pemberian pakan alami maupun
normal. Pemberian steroid seks pakan butan. Pada pakan buatan,
sebaiknya diberikan sebelum muncul hormon dilarutkan dalam pelarut
tanda-tanda diferensiasi gonad polar seperti alkohol. Cara yang
dengan menggunakan hormon dilakukan adalah dengan
estrogen atau androgen. Jenis-jenis mencampur hormon 17 Į
88
metyltestoesteron secara merata Kemudian larutan hormon
dengan pakan dengan dosis dicampurkan dengan pakan
disesuaikan jenis ikan yang akan buatan berupa pellet serbuk
diaplikasikan. Pemberian hormon dengan cara menyemprotkan
pada pakan alami dapat larutan hormon secara merata
dilakukan dengan teknik kepermukaan pakan dengan
bioenkapsulasi. Secara detail menggunakan sprayer. Setelah
teknik tentang bioenkapsulasi ini tercampur dengan merata, pakan
dijelaskan secara detail pada bab dibiarkan di udara terbuka di
VII. tempat yang tidak terkena sinar
matahari (di angin-anginkan)
Selanjutnya Anonim, (2001), agar alkohol dapat menguap.
mengatakan bahwa berdasarkan Selanjutnya pakan yang telah
penelitian sampai saat ini teknik tercamput hormon dimasukkan
penghormonan melalui oral ke dalam wadah tertutup dan di
paling banyak digunakan para simpan di dalam lemari pendingin
pembudidaya ikan karena hasil
yang diperoleh lebih dari 95 2. Perendaman (dipping/bathing)
sampai 100% bila dibandingkan Metoda perendaman (dipping),
dengan perendaman yang yaitu dengan cara merendamkan
menghasilkan 70 – 80%. Dengan larva ikan ke dalam larutan air
pencampuran hormon pada yang mengandung 17 Į
pakan juga sangat efisien dalam metyltestoesteron dengan dosis
pemakaian dosis hormon dan 1,0 gram/liter air. Metode ini
kemudahan memperoleh pakan dapat diaplikasikan pada embrio,
ikan. Sedangkan kelemahan dan pada larva ikan yang masih
metoda oral ini adalah pada awal belum mengalami diferensiasi
pemberian pakan, larva perlu jenis kelamin (sex), dan lama
menyesuaikan jenis pakan perendaman tergantung dosis
buatan sehingga apabila pakan hormon yang diaplikasikan,
tidak segera dimakan maka dimana semakin banyak dosis
kemungkinan besar hormon akan hormon maka semakin singkat
tercuci kedalam media budidaya. waktu perendaman dan demikian
juga sebaliknya.
Menurut Muhammmad Zairin Jr.
(2002), pemberian akriflavin Perendaman yang dilakukan
dengan dosis 15 mg/kg pakan pada fase embrio dilakukan pada
dengan frekwensi pemberian saat fase bintik mata mulai
pakan 3 – 4 kali sehari terbentuk, karena dinggap embrio
menghasilkan 89% ikan jantan telah kuat dalam menerima
dengan survival rate 88%. perlakuan. Kelemahan cara ini
adalah obat atau hormone terlau
Prinsip kerja pencampuran jauh mengenai target gonad,
hormon pada pakan yakni namun lebih hemat pada
hormon dilarutkan dan penggunaan hormone.
diencerkan dalam alkohol. Perendaman juga dapat
89
dilakukan pada umur larva yang bakal testis dan sekaligus bakal ovari.
telah habis kuning telurnya, Selain itu mungkin saja dijumpai
karena ada anggapan pada individu yang steril/abnormal karena
stadia ini gonad masih berada gonadnya tidak dapat berkembang.
pada fase labil sehingga mudah Hal ini biasanya berhubungan
dipengaruhi oleh rangsangan luar. dengan kesesuaian dosis yang
Kelemahannya adalah efektifitas diberikan. Menurut Zairin Jr (2002)
hormone berkurang karena jauh Secara umum dosis yang terlalu
mengenai target gonad. Larva tinggi akan mendorong sterilitas dan
yang dipergunakan dalam dosis yang terlalu rendah akan
penerapan teknologi sex reversal mendorong sex reversal yang tidak
ini adalah larva yang berumur sempurna sehingga bakal testis dan
antara 5 – 10 hari setelah ovari dapat dijumpai pada saat
menetas atau pada saat tersebut bersamaan.
panjang total larva berkisar
antara 9,0 sampai 13 mm , Setelah dilakukan aplikasi teknologi
dimana ikan dengan umur serta seks reversal pada individu ikan,
ukuran seperti tersebut di atas maka harus dilakukan uji progeni. Uji
secara morfologis masih belum progeni ini untuk menentukan
mengalami diferensiasi apakah ikan yang telah ditreatment
kelamin.(Anonim, 2001). tersebut sudah berubah kelamin.
Terdapat dua metode yang
Perendaman induk betina yang digunakan dalam identifikasi jenis
sedang bunting juga merupakan kelamin, antara lain adalah :
salah satu alternative pada 1. Metode asetokarmin
metode dipping namun harus Identifikasi gonad dengan
dipertimbangkan efektifitas dan metode asetokarmin dilakukan
efesiensinya sehingga induk hanya untuk keperluan penelitian,
yang direndam sebaiknya induk- karena ikan harus dimatikan
induk yang berukuran kecil. terlebih dahulu untuk diambil
gonadnya. Asetokarmin adalah
3. Suntikan/implantasi larutan pewarna yang digunakan
Metode suntikan atau implantasi untuk mewarnai jaringan gonad.
ini biasanya hanya dapat Larutan ini dibuat dengan cara
dilakukan pada ikan yang melautkan 0,6 g bubuk karmin
berukuran dewasa. Proses didalam 100 ml asam asetat 45%.
penyuntikan dilakukan pada Larutan dididihkan selama 2 – 4
bagian punggung ikan dengan menit kemudian didinginkan,
dosis yang disesuaikan dengan kemudian disaring dengan kertas
jenis dan ukuran ikan. saring dan disimpan dalam botol
yang tertutup rapat pada suhu
Perlu diperhatikan bahwa ruang.
pengubahan jantanisasi
(maskulinisasi) kadang-kadang Pemeriksaan gonad dilakukan
menunjukkan penyimpangan seperti dengan cara membedah ikan
ditemukan individu yang memiliki terlebih dahulu yang kemudian
90
diambil gonadnya secara hati-hati. akan digunakan. Wadah-wadah yang
Gonad yang sudah terambil digunakan yang mendasar adalah
diletakkan pada gelas objek dan wadah pemeliharaan induk dapat
diberi larutan asetokarmin 2 – 3 berupa kolam semen atau bak-bak
tetes, kemudian dicincang plastik, wadah perlakuan yang
dengan pisau skalpel sampai berupa akuarium dengan ukuran
halus, lalu tutup dengan gelas yang menyesuaikan dengan
penutup dan siap diamati di kepadatan ikan yang akan diberi
bawah mikroskop. perlakuan, dan wadah pemeliharaan
larva.
2. Metode morfologi
Identifikasi kelamin dengan Peralatan yang digunakan pada
pengamatan morfologi adalah teknik sex reversal adalah peralatan
cara terhemat karena tidak harus lapangan pemeliharaan ikan yang
mematikan ikan yang akan berupa seser, selang sipon, aerator,
diamati. Cara ini apat dilakukan selang aerasi, dan batu aerasi.
pada ikan-ikan yang memiliki Peralatan yang akan digunakan
dimorfisme seksual yang jelas sebaiknya disanitasi terlebih dahulu
antara jantan dan betina. dengan menggunakan larutan
desinfektan atau sabun cuci untuk
Aplikasi seks reversal telah berhasil menghindari ikan yang akan
dilakukan pada beberapa jenis ikan dipelihara dari hama penyakit yang
berdasarkan hasil penelitian antara kemungkinan terbawa pada wadah.
lain adalah : Selain peralatan lapangan, untuk
1. Ikan hias : ikan guppy, cupang, melakukan teknik sex reversal juga
tetra kongo dan rainbow trout diperlukan peralatan dalam
dengan menggunakan metode perlakuan melalui pakan yaitu,
perendaman embrio untuk ikan baskom yang digunakan sebagai
cupang dan tetra kongo, wadah dalam pembuatan ramuan
perendaman induk untuk ikan pakan, sendok kayu digunakan untuk
guppy, perendaman larva untuk mengaduk dan meratakan larutan
rainbow dan pemberian pakan. hormon, hand sprayer digunakan
2. Ikan konsumsi : nila dan mas, untuk menyemprotkan larutan
dengan perendaman embrio, hormon dalam pakan, spuit suntik
larva dan pemberian pakan. sebagai alat untuk mengambil
larutan hormon dan botol gelas yang
Langkah awal dalam melakukan berwarna gelap sebagai wadah
seks reversal adalah menyiapkan pelarutan hormon dengan alcohol.
wadah yang akan digunakan. Wadah Sedangkan peralatan yang
yang dapat digunakan untuk diperlukan pada perlakuan melalui
melakukan teknik sex reversal antara rendaman antara lain, baskom
lain adalah akuarium, bak fiber, bak plastik sebagai wadah perendaman
semen, bak plastik. Wadah untuk induk atau larva, aerator sebagai
teknik sex reversal dapat penyuplai udara, spuit suntik sebagai
dikelompokan berdasarkan alat untuk mengambil larutan hormon
kebutuhan dan jenis metode yang dan botol gelas yang berwarna gelap
91
sebagai wadah pelarutan hormon larva untuk mendapatkan berat
dengan alcohol total larva.
4. Timbanglah pakan yang
Bahan-bahan yang harus disediakan dibutuhkan untuk larva sesuai
antara lain hormon 17D dengan dosis yang sudah
metiltestosteron atau estradiol 17E ditentukan (Feeding rate 30 –
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan 40% per bobot biomassa/hari)
sex reversal, alcohol sebagai pelarut dikalikan selama 10 hari
hormon, pakan alami atau buatan pemberian pakan.
(bila melalui metode oral) dan air 5. Siapkanlah larutan alkohol
bersih yang telah diendapkan selama dengan konsentrasi 70% sesuai
12 – 24 jam sebagai media dengan kebutuhan.
perendaman (bila menggunakan 6. Siapkanlah hormon yang akan
metode dipping) digunakan sesuai kebutuhan.
Misalnya jumlah kebutuhan
Pembuatan pakan berhormon pakan 250 gram, dosis
Dalam aplikasi seks reversal dengan penghormonan 40 mg/kg pakan,
metode oral melalui pemberian maka timbanglah hormon
pakan berhormon maka dosis sebanyak 10 mg.
hormon yang digunakan akan sangat 7. Larutkanlah hormon tadi ke
spesifik untuk jenis ikan tertentu. dalam alkohol tersebut sebanyak
Dalam prosedur ini akan dibuat 10 ml ( 1mg/ml), lalu simpan
pakan berhormon untuk jenis ikan dalam botol berwarna gelap
nila. Adapun prosedur yang (tidak bening).
dilakukan adalah sebagai berikut : 8. Campurlah larutan hormon
1. Tangkaplah larva ikan yang akan dengan pakan dengan cara
diberikan perlakuan dari menggunakan hand sprayer
kolam/bak pemijahan disemprotkan secara merata
2. Pilihlah larva yang masih pada pakan. Untuk
berumur di bawah 10 hari menghilangkan alkohol angin-
dengan melihat kriteria yang anginkanlah pakan tersebut
sesuai dengan ciri-ciri yang sampai bau alkoholnya sudah
sudah ditentukan. tidak menyengat lagi.
3. Timbanglah biomassa larva yang 9. Simpanlah hormon yang sudah
akan diberi perlakuan dianginkan pada kantong plastik
penghormonan yaitu dengan yang berwarna gelap dengan
cara mengambil dan menimbang ditutp rapat-rapat baik sebelum
beberapa sampel untuk maupun sesudah dipakan, atau
kemudian hasil penimbangan dapat juga disimpan dalam
sampel dibagi dengan jumlah reprigrator (+ 4o C)
rata-rata larva sampel untuk 10. Diskusikan secara berkelompok
mendapatkan berat rata-rata tentang prosedur pembuatan
larva, selanjutnya hitunglah pakan berhormon
jumlah populasi larva, lalu
kalikan dengan berat rata-rata
Pembuatan larutan perendaman
92
4. Masukkan induk tersebut
Aplikasi seks reversal pada ikan kedalam larutan hormon dan
guppy bertujuan untuk menghasilkan rendam selama 24 jam.
ikan berjenis kelamin jantan. Pada 5. Pindahkan induk ikan guppy
ikan guppy jenis kelamin jantan yang telah direndam ke dalam
mempunyai warna dan bentuk tubuh akuarium dan amati proses
yang lebih indah dibandingkan kelahiran anak dan hitung jumlah
dengan ikan betina. Teknik seks anak yang dihasilkan
reversal pada ikan guppy dapat 6. peliharalah anak yang dihasilkan
dilakukan dengan dua metode yaitu sampai berumur 2-3 bulan dan
perendaman induk dan pemberian diidentifikasi jenis kelaminnya
pakan berhormon. Pada metode secara morfologis dan histologis.
perendaman, dosis yang digunakan
adalah 2 mg/l air dan lama Penerapan seks reversal yang telah
perendaman selama 12 jam sampai dilakukan penelitian oleh beberapa
24 jam pada induk ikan yang sedang peneliti yang telah disusun dalam
bunting dan memberikan hasil 100% Zairin (2002) sangat berbeda untuk
jantan. Sedangkan dengan metode jenis ikan tentang dosis dan hasil
pemberian pakan dengan dosis 400 yang diperoleh antara lain adalah :
mg/l dengan lama perlakuan 10 hari x Ikan mas : 100 mg/kg pakan
hanya menghasilkan 58% jantan selama 36 hari pada larva 8 – 63
(Zairin, 2002). Adapun prosedur hari, pada suhu 20 – 25 oC,
pembuatan larutan perendaman menghasilkan 71 – 90% betina
adalah sebagai berikut : x Ikan mas : 100 mg/kg pakan
1. Siapkan alat dan bahan yang selama 36 hari, pakan
akan diperlukan berhormon-cacing-pakan
2. Buatlah larutan hormon dengan berhormon, menghasilkan 97%
cara timbang hormon sebanyak betina
20 mg dan masukkan dalam x Ikan nila 10 – 60 mg /kg pakan,
tabung polietilen dan tambhakan selama 10 – 15 hari, umur 21-28
0,5 ml larutan alkohol 70%. Tutup hari, hasilnya 95-100% jantan
dan kocok sampai hormon larut, x Ikan guppy, 400 mg mt/kg pakan,
kemudian tuangkan hormon selama 10-15 hari pada betina
kedalam wadah berisi 10 liter air bunting, hasil 70% jantan
pemeliharaan , beri aerasi dan x Ikan guppy, 1-2 mg/liter media
siap untuk digunakan. selama 24 jam pada betina
3. Pilihlah induk ikan guppy yang bunting, hasil 100% jantan
sedang bunting dengan melihat x Congo tetra fase bintik mata, 25
bentuk tubuhnya dan pilihlah mg/liter media selama 8 jam,
induk yang akan melahirkan 8 hasil 89% jantan
hari kemudian sebanyak 50 ekor. x Betta splendens/cupang fase
Ikan guppy biasanya mengalami bintik mata, 20 mg/liter media
masa bunting selama 40 hari. selama 8 jam, hasil 85% jantan
93
Keberhasilan teknik sex reversal dapat diketahui melalui beberapa parameter
antara lain :
94
(abnormal). Menurut Leary et al dibutuhkan suatu penerapan
(1985), individu yang homozigot effective breeding number (Ne) pada
kurang mampu mengimbangi ikan budidaya. Berdasarkan hasil
keragaman lingkungan dan penelitian nilai Ne untuk setiap jenis
memproduksi energi untuk ikan berbeda, misalnya pada ikan
pertumbuhan dan perkembangan. mas nilai Nenya adalah > 50 ekor
Oleh karena itu fluktuasi asimetri yang berarti jika para pembudidaya
merupakan indikator untuk akan melakukan program
mengetahui adanya silang dalam. pembenihan ikan mas dalam suatu
Fluktuasi asimetri ini merupakan hatchery, minimal harus mempunyai
perubahan organ atau bagian tubuh induk dengan jumlah lebih dari 25
sebelah kiri dan kanan yang pasang agar tidak terjadi inbreeding.
menyebar normal dengan rataan Pada ikan nila, nilai Nenya adalah >
mendekati nol. Selain itu individu 133 ekor , sedangkan pada ikan lele
yang mengalami tekanan silang adalah 50 ekor.
dalam mempunyai ketahanan
terhadap perubahan lingkungan yang Dalam memperoleh induk ikan yang
rendah. mempunyai galur murni dapat
dilakukan dengan dua metode yaitu :
Berdasarkan beberapa parameter
pengukuran dalam menentukan 1. Closed breeding.
apakah pada suatu populasi telah Closed breeding berarti
mengalami tekanan silang dalam, perkawinan yang tertutup, yang
memperlihatkan bahwa silang dalam mempunyai arti lain yaitu
memberikan dampak negatif dalam melakukan perkawinan yang
budidaya ikan. Tetapi dalam program dekat sekali kaitan
untuk memperoleh individu galur kekeluargaannya misalnya anak
murni hanya dapat dilakukan dengan dan tetua atau antar saudara
menerapkan program breeding sekandung. Perkawinan antara
ini.Jadi tujuan penerapan silang saudara sekandung atau antara
dalam (inbreeding) hanya bertujuan individu-individu yang sefamili
untuk memperoleh induk ikan yang akan mengakibatkan pembagian
mempunyai galur murni, individu alel-alel melalui satu atau lebih
galur murni mempunyai dari leluhur yang sama. Bila
homozigositas yang tinggi. Program perkawinan individu ini terjadi
breeding ini merupakan program maka alel-alel yang mereka
konvensional dalam memperoleh dapatkan dari leluhur yang sama
induk ikan yang galur murni. akan diperoleh kembali. Maka hal
ini akan mengakibatkan
Perkawinan antara individu-individu keturunan yang dihasilkan adalah
yang sekerabat ini yang sangat dekat individu-individu yang homozigot
kekerabatannya biasa terjadi dalam dari satu atau lebih lokus.
suatu populasi ikan yang sangat kecil. Dengan melakukan silang dalam,
Oleh karena itu untuk menghindari ferkuensi gen tidak berubah
terjadinya silang dalam pada tetapi homosigositas meningkat.
program penegmbangbiakan ikan Menurut Tave (1986) pengaruh
95
silang dalam terhadap frekuensi untuk beberapa generasi.
genotipe dan frekuensi alel Menurut Tave (1986) prosedur
dalam lokus dapat dilihat pada linebreeding dapat dilakukan
Tabel 4.2. dengan dua tipe yaitu Mild
Linebreeding dan Intense
2. Line breeding. Linebreeding. Untuk
Line breeding berarti perkawinan membedakan kedua program
satu jalur yaitu perkawinan linebreeding ini menurut Tave
keluarga yang bertujuan untuk (1986) dapat dilihat pada Gambar
meningkatkan sifat-sifat tertentu 4.1. Dari hasil mild linebreeding
baik yang berasal dari nenek bertujuan untuk individu A
moyang bersama yang jantan berkontribusi 53,12% pada gen
maupun betina terhadap kostitusi individu K, sedangkan pada
genetik pada progeninya. Bentuk intense linebreeding individu A
line breeding yang sering berkontribusi 93,75% pada gen
dilakukan adalah backcross individu G.
kepada orangtuanya yang sama
Tabel 4.2. Pengaruh silang dalam terhadap frekuensi genotipe dan frekuensi
alel dalam lokus. Perkawinan setiap generasi : AA X AA; Aa X Aa;
aa X aa (Tave, 1986)
96
Mild Linebreeding Intense Linebreeding
A X B A X B
Ļ Ļ
C X D A X C
Ļ Ļ
E X G A X D
Ļ Ļ
H X I A X E
Ļ Ļ
A X J G
97
setiap hari induk di beri pakan bergizi. secara berkala sampai mendapat
Jenis pakan yang diberikan berupa induk yang benar-benar baik dan
pakan buatan berupa pelet sebanyak sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan
3 – 5 % perhari dari bobot induk pembenihan ikan lele diawali dengan
yang dipelihara. Ada juga induk ikan seleksi induk. Induk yang akan dipilih
yang diberikan pakan berupa limbah adalah induk jantan dan betina yang
peternakan ayam (ayam yang mati) matang gonad. Ciri-ciri induk betina
yang dibakar atau direbus terlebih ikan lele adalah genital papila
dahulu. berbentuk bundar (oval), bagian
perut relatif lebih besar, gerakan
4.1.5.1. Seleksi Induk Ikan Lele lambat, jika di raba bagian perut
terasa lembek dan alat kelamin
Seleksi induk ikan lele secara umum berwarna kemerah merahan.
di mulai dari ikan ukuran benih (5-10 sedangkan induk jantan dicirikan
cm ). Benih ikan yang baik untuk dengan genitalnya meruncing ke
induk di pilih dengan ciri-ciri antara arah ekor, perut ramping dan pada
lain adalah memiliki pertumbuhan ujung alat kelamin berwarna
yang lebih cepat, tidak cacat, kemerahan selain itu ada perubahan
gerakan lincah dan memiliki bentuk warna tubuh menjadi coklat
tubuh yang baik. Benih/calon induk kemerahan. Untuk lebih jelasnya
tersebut dipelihara didalam kolam dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan
dengan baik, selanjutnya calon induk Gambar 4.3.
tersebut dilakukan seleksi induk
Gambar 4.2. Induk ikan lele betina tampak atas (kiri) dan genital papilla
(kanan)
98
Gambar 4.3. Induk ikan lele jantan tampak atas (kiri), genital papilla (kanan)
99
yang terpisah antara jantan dan x Calon induk harus berasal dari
betina agar pertumbuhan induk ikan keturunan yang berbeda, baik
opimal dan tidak terjadi perkawinan jantan maupun ikan betina.
yang tidak diinginkan. Dalam x Calon induk harus mempunyai
pemeliharaan induk ikan Mas harus sifat cepat tumbuh, sehat, tahan
dilakukan dengan baik dan benar terhadap penyakit dan
agar diperoleh induk yang siap dan perubahan lingkungan serta
unggul untuk dikawinkan. responsive terhadap pakan.
100
harus benar-benar dapat dibedakan ciri-ciri induk jantan dan betina ikan
antara jantan dan betina. Adapun Mas dapat dilihat pada Tabel 4.1.
No Jantan Betina
1. Sirip dada relatif panjang, jari-jari Sirip dada relatif pendek, lunak,
luar tebal lemah, jari-jari luar tipis
2. Lapisan sirip dada kasar Lapisan dalam sirip dada licin
3. Kepala tidak melebar Kepala relatif kecil, bentuk agak
meruncing
4. Tubuh lebih tipis/langsing, Tubuh lebih tebal/gemuk
ramping dibandingkan betina dibandingkan jantan pada umur
pada umur yang sama yang sama
5. Gerakannya gesit Gerakannya lamban dan jinak
6. Sehat dan tidak cacat Sehat dan tidak cacat
7. Sisik teratur dan warna cerah Sisik teratur dan warna cerah
Induk ikan Mas jantan dan betina baik akan dapat mencapai matang
harus dipelihara dalam kolam yang gonad. Adapun ciri-ciri induk ikan
terpisah agar ikan cepat matang Mas yang matang gonad dapat
kelamin dan tidak terjadi perkawinan dilihat pada Tabel 4.2. dan Gambar
liar. Induk yang dipelihara dengan 4.3 dan Gambar 4.4.
No Jantan Betina
101
Gambar 4.3. Induk ikan mas betina tampak atas (kiri) dan genital papilla
(kanan)
Gambar 4.4. Induk ikan mas jantan tampak atas (kiri), genital papilla (kanan)
4.1.5.3. Seleksi induk ikan nila induk agar mampu hidup dan
berkembang-biak secara optimal.
Pengelolaan induk dalam kegiatan
Ruang lingkup pengelolaan induk
usaha pembenihan mempunyai
dengan mengacu pada ketercapaian
peran yang sangat penting dalam
efisiensi suatu usaha pembenihan
menunjang keberhasilan, karena
ikan dapat di kelompokan ke dalam
induk merupakan salah satu faktor
tiga kelompok yaitu pengadaan induk,
utama yang akan menentukan
pemeliharaan calon induk, dan
kualitas dan kuantitas benih yang
peningkatan mutu induk atau
dihasilkan.
mempertahankan mutu induk.
Pengelolaan induk dilakukan atas
Untuk dapat mencapai efisiensi
dasar sifat induk dan kebutuhan
suatu usaha pembenihan, dalam
102
pengadaan induk ada dua hal yang pemeliharaan (umur produktif)
harus diperhatikan yaitu kuantitas baik yang disebabkan oleh
calon induk dan kualitas calon induk. kematian/hilang atau sesuatu hal
Perhitungan untuk menentukan sehingga induk tersebut tidak
berapa jumlah induk yang harus berproduksi untuk menghasilkan
tersedia dalam suatu unit telur.
pembenihan, agar dapat
menghasilkan benih sesuai dengan Dari aspek tersebut diatas secara
peluang atau pangsa pasar yang ada, praktis jumlah induk ikan nila pada
maka dalam menghitung jumlah suatu areal/kolam pemijahan
induk harus mempertimbangkan 4 ditentukan oleh induk jantan dan
aspek yaitu : ukuran induk. Hal ini disebabkan sifat
x Skala usaha, yaitu satuan unit ikan nila memijah adalah dimana
usaha terkecil dalam pembenihan induk jantan akan membuat suatu
ikan nila yang secara ekonomis daerah teritorial yang tidak boleh
masih mampu memberikan digangggu ikan lain. Dengan
efisiensi dan keuntungan yang demikian jumlah ikan betina
optimal. umumnya lebih banyak dari pada
x Kuantitas dan kontinuitas ikan jantan agar mudah memberi
produksi, yaitu banyaknya produk kesempatan pada jantan untuk dapat
(benih) yang harus dihasilkan menemukan betina yang matang
sesuai dengan kriteria yang gonad.
ditentukan dalam periode dan
interval waktu tertentu secara
terus menerus sesuai dengan Setelah mengetahui tanda-tanda
target yang telah ditentukan. calon induk yang baik pada ikan nila,
x Produktifitas induk, yaitu selanjutnya kita harus mampu
kemampuan induk betina dari membedakan induk jantan dan induk
setiap pemijahan untuk betina. Untuk dapat membedakan
menghasilkan benih ikan nila antara induk jantan dan betina dapat
sesuai dengan kriteria yang dilihat pada Tabel 4.5 dan Gambar
ditentukan. 4.5.
x Mortalitas induk, yaitu prosentase
jumlah induk yang hilang selama
103
x Bila perut diurut dari dada ke x Bila perut diurut dari dada ke
genitalia keluar cairan bening. genitalia tidak keluar cairan.
104
Kanulasi bertujuan untuk mengetahui Pemijahan adalah proses
derajat kematangan gonad induk perkawinan antara ikan jantan dan
betina dengan mengukur betina. Dalam budidaya ikan teknik
keseragaman diameter telur. pemijahan ikan dapat dilakukan
Kanulasi dilakukan dengan cara dengan 3 macam cara, yaitu:
menyedot telur dengan 1. Pemijahan ikan secara alami,
menggunakan selang kecil (kateter) yaitu pemijahan ikan tanpa
berdiameter 2-2,5 mm. Selang kecil campur tangan manusia, terjadi
tersebut dimasukkan ke dalam secara alamiah (tanpa pemberian
lubang urogenital sedalam 4 - 6 cm rangsangan hormon).
ke dalam ovarium. Ujung selang 2. Pemijahan ikan secara semi
yang lain dihisap dengan mulut intensif, yaitu pemijahan ikan
selanjutnya selang tadi ditarik keluar yang terjadi dengan memberikan
dari lubang urogenital, lalu ditiup rangsangan hormon untuk
untuk mendorong telur keluar dari mempercepat kematangan gonad,
selang. Telur yang keluar dari selang tetapi proses ovulasinya terjadi
ditampung pada lempeng kaca tipis secara alamiah di kolam.
atau pada wadah lain. Selanjutnya 3. Pemijahan ikan secara intensif,
telur tersebut diukur garis tengahnya yaitu pemijahan ikan yang terjadi
menggunakan penggaris. Bila 90 - dengan memberikan rangsangan
95% telur memiliki garis tengah 1,0 – hormon untuk mempercepat
1,2 mm, berarti induk betina tersebut kematangan gonad serta proses
dapat dipijahkan. Selain itu ciri-ciri ovulasinya dilakukan secara
telur yang telah matang adalah akan buatan dengan teknik stripping/
cepat mengering atau saling pengurutan.
berpisah bila diletakkan dipunggung
tangan. Untuk dapat melakukan pemijahan
ikan pada beberapa jenis ikan
budidaya maka harus memahami
tentang tingkat kematangan gonad
dan faktor-faktor yang sangat
berpengaruh terhadap kematangan
gonad. Hal ini harus dipelajari karena
tingkat kematangan gonad ikan
sangat mempengaruhi keberhasilan
pemijahan ikan. Walaupun saat ini
telah banyak diketemukan hormon–
hormon perangsang pertumbuhan
dan pematangan gonad, namun
tetap saja membutuhkan waktu
Gambar 4.7. Kanulasi induk ikan
dalam proses pertumbuhan dan
patin
pematangannya.
105
tanda-tanda morfologi dan fisiologi ikan akan terserap kembali atau
sel telur atau sel sperma. Tanda- atresia.
tanda morfologis ikan matang gonad
untuk ikan betina antara lain adalah :
4.2.1. Perkembangan dan
gerakannya lamban, perut gembung,
pematangan gonad
perut bila diraba terasa lunak, kulit
kadang kelihatan memerah, kadang-
Perkembangan telur dipengaruhi
kadang telur telah keluar pada
oleh faktor dalam dan luar dari ikan
lubang genital, lubang genital
(lingkungan dan pakan). Pengaruh
memerah. Dan tanda-tanda sel telur
faktor lingkungan terhadap
matang secara fisiologis adalah:
gametogenesis dibantu oleh
Polar Body I telah keluar, Germinal
hubungan antara poros Hipotalamus-
Vesicle/GV (Inti sel) telah menepi
Pituitary-Gonad melalui proses
berada di depan microfile, warna
stimulisasi atau rangsangan.
telur telah transparan, ukuran telur
Hormon-hormon yang ikut dalam
mendekati 1 mm. Sejenak sebelum
proses ini adalah GnRH dan Steroid.
ovulasi GV akan melebur sehingga
Keadaan ini memungkinkan untuk
disebut Germinal Vesicle Break
perlakuan pemberian hormone baik
Down (GVBD).
melaui penyuntikan, implantasi dan
pakan.
Sedangkan tanda-tanda ikan jantan
matang gonad secara morfologis
Hormon sangat penting dalam
antara lain adalah : ikan lebih
pengaturan reproduksi dan sistem
langsing dibanding ikan betina,
endocrine yang ada dalam tubuh,
gerakannya lincah, bila diurut kearah
yang reaksinya lambat untuk
lubang genital cairan seperti susu
menyesuaikan dengan keadaan luar.
akan keluar. Dan tanda-tanda sel
Hasil kegiatan sistem endocrine
sperma matang antara lain adalah :
adalah terjadinya keselarasan yang
warna kental seperti susu/santan,
baik antara kematangan gonad
organ sperma telah lengkap,
dengan kondisi di luar, yang cocok
motilitas tinggi, kenormalan lebih dari
untuk mengadakan perkawinan.
90%. Disamping kesehatan,
Aktivitas gonadotropin terhadap
kenormalan ikan merupakan unsur
perkembangan gonad tidak langsung
yang penting juga, karena faktor ini
tetapi melalui biosintesis hormon
akan diturunkan kepada anaknya.
steroid gonad pada media stadia
gametogenesis, termasuk
perkembangan oosit (vitelogenesis)
Pada saat pemilihan induk ikan
pematangan oosit, spermato-genesis
matang gonad usahakan induk ikan
dan spermiasi.
tidak stress. Jika induk ikan stress
walaupun kematangan gonadnya
Hormon gonadotropin dengan
sudah memenuhi, ikan tersebut
glicoprotein rendah dapat mengontrol
biasanya tidak akan memijah. Jika
vitelogenesis, sedangkan yang tinggi
demikian keadaannya pemijahan
mengakibatkan aksi ovulasi. Hormon
ikan bisa tertunda atau malah tidak
tiroid akan aktif bersinergi dengan
jadi memijah, yang akhirnya telur
106
gonadotropin untuk mempengaruhi antar organ dan sel, dan juga antar
perkembangan ovari dan generasi pada kasus hormon di
kemungkinan lain juga untuk dalam telur. Hormon sebagai
meningkatkan sensitivitas pengaruh mediator biokimiawi dilepas dari
gonadotropin. Sel target hormon tempat produksinya menuju organ
gonadotropin adalah sel teka yang target melalui beberapa cara, yaitu
merupakan bagian luar dari lapisan (a) difusi sederhana di dalam sel
folikel. Pada ikan goldfish dan atau dari satu sel ke sel lainnya di
rainbowtrout dihasilkan 17D- dalam organ; (b) transportasi melalui
hidrokxy-20E-dihidroxyprogresterone darah atau berbagai cairan tubuh
(17 D, 20E-Pg) oleh lapisan folikel sehingga langsung mencapai organ
sebagai respon terhadap aktifitas atau sel; atau (c) secara tidak
gonadotropin untuk merangsang langsung melalui lingkungan luarnya.
kematangan telur. Teori yang lain
kontrol endokrin terhadap Sistem endokrin didalam tubuh
kematangan oosit dan ovulasi pada sangat kompleks tetapi biasanya
teleostei adalah GTH merangsang mengikuti dua prinsip. Pertama
(a) sintesa steroid pematangan pada berdasarkan responnya dibagi
dinding folikel (ovari) dan (b) sekresi menjadi dua kelenjar endokrin, yaitu
mediator ovulasi. pituitary dan beberapa kelenjar
dibawah kontrol pituitary. Kedua,
Sistem endokrin dan sistem saraf hormone yang dihasilkan oleh
merupakan sistem kontrol pada kelenjar tersebut seringkali
semua makhluk hidup tidak menghambat produksi hormone
terkecuali ikan, sistem ini adalah pituitary, proses ini disebut
cara utama tubuh untuk penghambatan feedback. Adanya
menyampaikan informasi antar sel bentuk kombinasi sistem
dan jaringan yang berbeda. Dalam penghambatan feedback ini
sistem endokrin dilakukan sekresi menyebabkan terjadinya
internal dari substansi aktif biologik. keseimbangan respons. Jadi sistem
Sistem endokrin menggunakan endokrin mengontrol dirinya sendiri
messenger kimia yang disebut sebagaimana halnya mengontrol
hormone yang ditransportasikan oleh sistem organ yang lain. Skema
sistem pembuluh darah. Sistem pengaturan sekresi hormone
endokrin lebih lambat daripada diilustrasikan pada Gambar 4.8.
sistem saraf karena hormone harus
melalui perjalanan ke sistem
memutar untuk mencapai organ
target.
107
endokrin juga memungkinkan tubuh
untuk dapat mengatasi stress.
Gambar 4.9. Letak dan jenis kelenjar endokrin ikan dari arah depan ke arah
belakang (Lagler et al.,1962)
108
Kelenjar endokrin pada ikan Stimulating Hormone (FSH) yang
menghasilkan jenis hormone tertentu, merangsang produksi gamet oleh
seperti pada kelenjar utama pada gonad atau merangsang
ikan adalah pituitary dimana pada pematangan gonad (vitellogenesis),
kelenjar tersebut menghasilkan Luteinezing Hormone (LH) yang
sembilan macam sel penghasil merangsang produksi sex hormone
hormone yaitu prolactin (PL), yaitu testosterone, estrogen,
corticotrophs (CT), Gonadotrophs progesterone atau merangsang
(GTH), Somatotrophs (STH), pematangan akhir.
Thyrotrophs (TSH), Melanotrophs
(MSH) dan Neurosecretory nerve Kelenjar lainnya penghasil hormon
ending (NS). Hormon yang terdapat adalah kelenjar Thyroid antara lain
pada kelenjar pituitary antara lain adalah Tiroksin Tetraiodothyronine
adalah Oxytocin yang berfungsi (T4), Triidothyronine (T3) dan
merangsang konstraksi urine dan Calcitonin. Fungsi dari hormon
kelenjar susu, Anti Diuretic Hormone tersebut antara lain adalah
(ADH) yang berfungsi menaikkan meningkatkan laju metabolisme,
tekanan darah lewat aksinya pada esensial untuk pertumbuhan dan
arteriola dan menggiatkan reabsorbsi perkembangan normal. Hormon
air dari tubuli ginjal serta hormon ini Thyroid pada ikan selalu berasosiasi
sangat penting dalam osmoregulasi dengan hormone pertumbuhan dan
yaitu pengaturan tekanan osmosis cortisol memberikan kontribusi pada
cairan tubuh. Kedua hormon tersebut kontrol pertumbuhan dan
terdapat pada bagian posterior perkembangan, metabolisme dan
pituitary. Pada bagian anterior osmoregulasi. Sedangkan Calcitonin
pituitary terdapat beberapa macam merangsang penyimpanan kalsium
hormon diantaranya adalah hormon pada tulang, sekresi calcitonin
pertumbuhan yang berfungsi dirangsang oleh tingginya kalsium
merangsang pertumbuhan dan dalam darah.
mengontrol proses osmoregulasi;
hormon prolactin pada mamalia Pada kelenjar adrenal cortex yang
menstimulasi aksi produksi susu, merupakan lapisan luar dari kelenjar
pada ikan kontrol hidromineral (air adrenal menghasilkan beberapa
tawar) hyperosmotic regulation pada jenis hormone antara lain adalah
ikan teleost selain itu prolactin pada cortisol (A. Glucocorticoid),
ikan air tawar berfungsi untuk Aldoserone (Mineralocorticoid),
maintannce ion dan water kortikosterone. Produksi cortisol
permeability pada ephitelium dari meningkat sebagai akibat dari
organ osmoregulasi, dan pada berbagai stimulant stress yaitu
beberapa ikan prolactin memberikan rendahnya kualitas air, penanganan,
efek dalam mengontrol gonadal kenyamanan ikan, pollutant dan
steroidogenesis, metabolisme lemak water acidification. Fungsi utama
dan parental panning. cortisol ini berkaitan dengan
metabolisme energi, ion regulation
Hormon selanjutnya yang dihasilkan dan respon terhadap stress.
dari anterior pituitary adalah Follicle
109
Kelenjar adrenal medulla atau sel
kromaffin menghasilkan hormone Pada kelenjar pineal dihasilkan
antara lain adalah ephineprin dan hormone melatonin, sedangkan pada
norephinephrin. Epinephrin berfungsi kelenjar thymus dihasilkan hormone
mobilisasi glikogen, bertambahnya Thymosin, Pada gastrointestinal
aliran darah lewat otot skeletal, endocrine cels dihasilkan beberapa
bertambahnya konsumsi oksigen hormone utama antara lain adalah
denyut jantung, sedangkan Glucagon, Glucagon Like Peptide,
norephineprin berfungsi pada Somatostantin, Pancratic
neurotransmitter adrenergic, naiknya Polypeptide, Gastrin, Sekretin,
tekanan darah dan konstraksi Cholecytokin, Bombensin,
arteriola dan venula. Enkephalin, Tachikinins, Serotonin,
Vasoactive Intestinal Peptida,
Hormon yang dihasilkan oleh neuropeptide, Gatric Inhibitory
kelenjar endocrine pancreas pada peptide. Sedangkan pada Urophysis
kebanyakan vertebrata terdapat dihasilkan hormone Urotensin I dan
pada pulau-pulau individu dari sel Urotensin II yang secara fisiologis
sekresi yang diliputi oleh connective masih belum jelas fungsinya namun
tissue dan terbenam dalam exocrine diduga berperan dalam
tissue dari pancreas. Pada Islet of osmoregulator dan fisiologi
Langerhans ini mengandung 4 tipe reproduksi, ekstrak urophysis
sel endocrine yaitu A cell (Glucagon), menyebabkan konstraksi gonadal
B cell (Insulin), D cell smooth muscle. Hal ini dimungkinkan
(Somatostantin) dan F cell atau PP Urotensin mensikronisasi
(Pancreatic Polypeptide). Glucagon osmoregulasi dan reproduksi pada
berfungsi meningkatkan glukosa ikan matang gonad. Urotensin II
darah, merangsang katabolisme mempunyai fungsi antara lain adalah
protein, selain itu dapat menstimulasi kontraksi jantung, kantung kemih,
lipolysis pada ikan atau memobilisasi usus, penyerapan ion di usus.
lemak. Insulin pada ikan berfungsi
untuk menurunkan glukosa darah, Pada jaringan chromaffin juga
menambahkan pemakaian glukosa dihasilkan hormone antara lain
dan sintesis protein serta lemak dan adalah catecholamines, adrenalin
menurunkan glukoneogenesis dan dan nor adrenalin. Pada teleost
merangsang glikogenesisi. katekolamin memiliki pengaruh
Somotostantin merupakan hormone penting pada peredaran oksigen ke
yang menghambat pertumbuhan, jaringan, mempengaruhi pergerakan
peran pada ikan secara fisiologis ion pada ikan yang meningkatkan
belum jelas tetapi dengan pertukaran ion melalui insang
menyuntikkan somatostantin pada dengan menstimulasi peningkatan
coho salmon dapat menyebabkan luar area gill lamella dalam kontak
penurunan insulin, plasma, dengan lingkungan.
glucagons menurun dan level GLP
serta berhubungan dengan Pada subbab ini akan dibahas
penurunan glikogen hati dan tentang mekanisme aksi-aksi
hyperglycemia. hormone steroid pada ikan. Hormon
110
steroid adalah hormone yang masuk kedalam nucleus dimana
memiliki struktur kimia berdasarkan akan berikatan dengan chromatin
pada inti steroid, yang mirip dengan dan mengaktivasi gen yang spesifik.
cholesterol dan sebagian besar jenis Gen (DNA) yang mengandung
hormone ini berasal dari kolesterol informasi akan memproduksi protein.
itu sendiri, disekresi oleh korteks Ketika gen aktif maka protein akan
adrenal (kortisol dan aldosteron), dihasilkan secara diagram dapat
ovarium (estrogen : estradiol-17ß, dilihat pada Gambar 4.10.
esteron, estriol dan lain-lain,
progesterone), testis (androgen :
androstendion, testosterone, 11-
ketotestosteron dan lain-lain) dan
plasenta (estrogen dan
progesterone). Menurut Koolman &
Rohm (2001) hormone adalah bahan
kimia pembawa sinyal yang dibentuk
dalam sel-sel khusus pada kelenjar
endokrin. Hormon disekresikan ke
dalam darah kemudian disalurkan ke Gambar 4.10. Mekanisme hormone
organ-organ yang menjalankan steroid
fungsi-fungsi regulasi tertentu secara
fisiologik dan biokimia. Sel-sel Teori lain untuk pematangan sel telur
sasaran pada organ sasaran adalah adanya hubungan erat antara
memiliki reseptor yang dapat poros Hipotalamus-Pituitary-Gonad.
mengikat hormone, sehingga Hipotalamus akan melepas GnRH
informasi yang diperoleh dapat jika dopamin tidak aktif. Fungsi
diteruskan ke sel-sel akhirnya GnRH adalah merangsang keluarnya
menghasilkan suatu respon. Pesan GtH (Gondotropin) yang berada pada
hormone disampaikan pada sel-sel Hipofisa. Jika GtH keluar maka
sasaran menurut dua prinsip yang hormon Testosteron yang berada
berbeda. Hormon lipofilik masuk pada sel theca keluar, sedangkan
kedalam sel dan bekerja pada inti sel, hormon Testosteron akan
sedangkan hormone hidrofilik merangsang dikeluarkannya hormon
bekerja pada membrane sel. Hormon
Estradiol-17E yang berada pada sel
steroid dan tiroksin termasuk
granulose. Hormon Estradiol-17E ini
kedalam kelompok hormone lipofilik.
akan menggertak kerja liver untuk
Hormon ini menembus membrane
memproses precursor kuning telur
sel dan berikatan pada suatu
(vitellogen) untuk dikirimkan ke sel
reseptor spesifik didalam sasaran.
telur sebagai kuning telur. Dengan
demikian pertumbuhan telur terjadi.
Berdasarkan uraian diatas maka
mekanisme hormone steroid adalah
dengan cara hormone steroid masuk
Sebagai pematang sel telur
kedalam sel dan berikatan dengan
diperlukan media MIH (Maturtaion
reseptor didalam sitoplasma.
Inducing Hormon) dan MPF
Hormon reseptor yang kompleks
111
(Maturation Promoting Factor) untuk adalah Gonadotropin yaitu GTH I
hormon 17D,20E-dyhidroxy-4- dan GTH II, sehingga ekstrak
pregnen-3-one yang bersumber dari kelenjar hipofisa sering digunakan
sel granulose. sebagai perangsang pematangan
gonad. Letak kelenjar hipofisa ini
terdapat pada bagian otak sebelah
depan. Kelenjar ini menempel pada
4.2.2. Kelenjar hipofisa, HCG dan
infundubulum dengan suatu tangkai
ovaprim
yang pendek, agak panjang atau
pipih bergantung pada jenis ikannya.
Kelenjar hipofisa banyak sekali
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
mengandung hormon terutama
pada Gambar 4.11 tentang otak dan
hormon yang berhubungan dengan
bagian-bagian pada ikan maskoki
perkembangan dan pematangan
dan hampir sama untuk semua ikan.
gonad. Hormon tersebut diantaranya
Gambar 4.11. Representasi diagram pada penampang sagittal dari otak goldfish sebagai dasar
penampang seri menggambarkan topografi dari GHRH-ir perikarya pada otak, pinealocytes
dalam pineal dan corticotrophs pada pituitary (siklus yang gelap). Garis putus-putus
mengindikasikan GHRH-ir fiber tract. Catatan bahwa GHRH-ir fiber pada area NPO dan PVO
tidak asli pada nuclei ini., tetapi area transverse. AVT, Area Ventralis Telencephali, CBL,
Cerebellum, FL, Facial Lobes, GNC, Glomerular Nuclear Complex, INF, Hypothalamic Inferior
Lobe, LR, Lateral Recess, NLL, Nucleus of the Lateral Lemniscus, NLTi Nucleus Lateralis
Tuberis pars Lateralis, NLTp, Nucleus Lateralis Tuberis pars posterioris, NPO, Nucleus
Preopticus, NPP, Nucleus Preopticus Periventricularis; OLB, Olfactory Bulb; ON, Optic Nerve;
OT, Optic Tectum; PIN, pineal; PIT, Pituitary; PVO, Paraventricular Organ; SGN, Secondary
Gustatory Nucleus; TEL, Telencephalon. (Rao, et al., 1995).
Pematangan oosit dan ovulasi telur (1) hilangnya ikan donor karena
dengan menggunakan ekstraksi diambil kelenjar hipofisanya.
kelenjar hipofisa banyak (2) standarisasi ekstrak kelenjar
mengandung kelemahan diantaranya hipofisa ikan sebagai bahan suntikan
adalah:
112
untuk induksi pematangan akhir sel titik pemotongan dibagian
telur dan sel sperma tidak tepat. belakang tutup insangnya hingga
(3) belum diketahui dengan pasti kepala ikan putus atau terpisah
hormon mana yang sebenarnya dari badannya (Gambar 4.12, kiri
berpotensi untuk ovulasi dan atas).
kematangan gonad. 4. Kepala ikan yang terpotong
(4) penyakit mudah menular. dihadapkan keatas dan disayat
Bagi para pembudidaya ikan yang dari pangkal hidung ke bawah
akan melakukan pemijahan ikan bagian potongan pertama hingga
secara buatan dengan menggunakan tulang tengkorak ikan terbuka
kelenjar hipofisa dapat dengan dan otak kelihatan jelas (Gambar
mudah membuatnya. Adapun cara 4.12 kiri tengah dan bawah).
membuat kelenjar hipofisa ini adalah 5. Kemudian kelenjar otak
sebagai berikut : disingkap/diangkat dan akan
1. Menentukan dosis yang akan tampak kelenjar hipofisa
digunakan dalam proses dibawah kelenjar otak (Gambar
pemijahan. 4.12, kanan).
2. Menimbang ikan donor dan ikan 6. Dengan menggunakan pinset,
resipien . kelenjar hipofisa diambil dan
3. Ikan donor diletakkan di atas diletakkan di dalam cawan
talenan yang tidak licin dan (Gambar 4.12, kanan)
dipotong secara vertikal dengan
113
Gambar 4.11. Pengambilan kelenjar hipofisa
7. Selanjutnya dibersihkan dengan
aquadest hingga kotoran dan
darah yang melekat hilang.
8. Kelenjar hipofisa dimasukkan ke
dalam tabung pengerus. Kelenjar
hipofisa digerus menggunakan
alu kaca hingga hancur (Gambar
4.12)
114
alat suntik/spuit Dimasukkan ke
dalam tabung reaksi/tabung
sentrifuse (Gambar 4.13)
115
145 asam amino. Pada beberapa bergantung pada jenis ikan yang
spesies menggunakan hCG sebagai akan dibudidayakan, harga ekonomis
pemacu merangsang pematangan dan efisiensi dalam penggunaannya.
gonad sangat efektif, bisa sebagai Ketiga hormon tersebut prinsipnya
pengganti ekstrak kelenjar hipofisa adalah membantu proses
tetapi pada beberapa spesies kematangan gonad ikan yang akan
penggunaan hCG kurang efektif menentukan keberhasilan proses
mesti dikombinasikan dengan pemijahan.
Pregnan Mare Serum Gonadotropin
(PMSG) atau ovaprim. HCG
berperan dalam pemecahan dinding 4.2.3. Perjalanan hormon ke sel
folikel saat akann terjadi ovulasi. LH target
(Litunuising Hormon) adalah hormon
perangsang ovulasi yang kuat, hCG Bagaimana hormon yang disuntikan
memiliki potensi LH. Fungsi LH itu mencapai sel target. Hormon
dalam sel theca akan merangsang tersebut mencapai sel target melalui
PGE (prostaglandin) dan PGF2D dari komunikasi antar sel. Ada tiga cara
asam arachidonad. PGF2D juga sel-sel itu berkomunikasi yaitu :
mempunyai peran penting dalam 1. Sel menskresikan senyawa kimia
pecahnya folikel dan pengeluaran (chemical signaling) kepada sel
oosit yang telah matang. lain ditempat yang berjauhan.
2. Sel mengekspresikan molekul
OVAPRIM adalah campuran analog permukaan yang mempengaruhi
salmon GnRH dan Anti dopamine sel lainnya yang berkontak fisik
dinyatakan bahwa setiap 1 ml dengan sel tersebut.
ovaprim mengandung 20 ug sGnRH- 3. Sel membentuk ’gap juction’ yang
a(D-Arg6-Trp7, Lcu8, Pro9-NET) – menghubungkan masing-masing
LHRH dan 10 mg anti dopamine. sitoplasma sehingga dapat terjadi
Ovaprim juga berperan dalam pertukaran molekul-molekul kecil.
memacu terjadinya ovulasi. Pada
proses pematangan gonad GnRH Sedangkan komunikasi antar sel
analog yang terkandung didalamnya dengan cara sekresi kimia dapat
berperan merangsang hipofisa untuk dibagi berdasarkan jauhnya jarak
melepaskan gonadotropin. yang dirempuh senyawa kimia
Sedangkan sekresi gonadotropin tersebut yaitu:
akan dihambat oleh dopamine. Bila
dopamine dihalangi dengan 1. Sinyal endokrin (Endocrine
antagonisnya maka peran dopamine signaling), dimana sel kelenjar
akan terhenti, sehingga sekresi endokrin akan mensekresikan
gonadotropin akan meningkat. hormon yang akan dibawa aliran
darah ke sel target yang
Dari ketiga macam hormon yang terdistribusi di bagian lain dari
dapat digunakan untuk melakukan tubuh.
pemijahan ikan seperti yang telah 2. Sinyal parakrin (Paracrine
dijelaskan, maka pemilihan hormon signaling), dimana sel
yang akan digunakan sangat menskresikan senyawa kimia
116
(local chemical mediator) yang pada subbab ini. Telur atau sperma
mempunyai efek terhadap sel tidak akan bisa distripping jika proses
yang berada disekelilingnya. fisiologis ovulasi belum sempurna.
Senyawa kimia yang diskresikan
ini akan diserap dan diserap
dengan cepat. Pembuahan secara buatan dilakukan
3. Sinyal sinaptik (Synaptic dengan bantuan manusia, dengan
signaling), merupakan suatu cara mempertemukan sel telur
neurotransmitter dan bekerja dengan sel sperma pada suatu
khusus untuk sel syaraf pada tempat tertentu dan dengan alat
suatu daerah khusus yang tertentu. Proses melakukan
disebut chemical synapses. pembuahan buatan ini diperlukan
Sel-sel target akan memberikan sikap kehati-hatian agar telur tidak
respon terhadap sinyal yang datang luka, sperma tidak luka atau proses
melalui protein khusus yang disebut penempelan sperma pada sel telur
receptor. merata. Meratanya sperma
menempel pada telur akan
menambah jumlah pembuahan
4.2.4. Stripping dan pembuahan sperma pada sel telur. Proses
buatan pembuahan buatan ini membutuhkan
waktu tertentu, maksudnya jika
terlalu lama maka sperma atau sel
Stripping adalah proses telur bisa mati atau terganggu. Jika
dikeluarkannya telur atau sperma demikian keadaannya proses
ikan dengan bantuan manusia/bukan pembuahan tidak akan berhasil
secara alamiah. Proses pengeluaran dengan baik. Ingat telur dan sperma
telur atau sperma tersebut tentu saja itu hidup sehingga bermetabolisme.
menghendaki cara tertentu agar telur
atau sperma tidak rusak ataupun
Kematangan telur dan sperma ikan
justru induk ikan yang akan
dipastikan diperiksa dibawah
rusak/mati. Seseorang yang akan
mikroskop, jika telah memenuhi
melakukan stripping telur atau
tanda-tanda tersebut di atas maka
sperma ikan mesti harus telah tahu
segeralah dilakukan stripping.
cara stripping yang baik, dan tahu
Langkah pertama lakukan stripping
posisi gonad ikan, dengan demikian
induk jantan terlebih dahulu dengan
arah urutan/stripping akan benar
prosedur yang telah ditentukan.
atau organ yang diurut tidak salah.
Sperma adalah gamet jantan yang
Feeling seorang pengurut sebaiknya
dihasilkan oleh testis. Cairan sperma
telah menyatu dengan induk ikan
adalah larutan spermatozoa yang
tersebut. Kenapa demikian karena
berada dalam cairan seminal dan
seseorang tersebut akan mengerti
dihasilkan oleh hidrasi testis.
kapan pengurutan diberhentikan dan
Campuran antara seminal plasma
kapan akan dimulai lagi. Oleh karena
dengan spermatozoa disebut semen.
itu seorang pembudidaya harus
Dalam setiap testis semen terdapat
memahami tentang proses secara
jutaan spermatozoa.
fisiologis ovulasi dan akan dibahas
117
Sperma ikan yang sudah matang Komposisi kimiawi sperma pada
terdiri dari kepala, leher dan ekor. plasma inti (nukleoplasma)
Ada sperma yang mempunyai diantaranya adalah DNA, Protamine,
“middel Piece” sebagai penghubung Non Basik Protein. Sedangkan
antara leher dan ekor. Di dalam seminal plasma mengandung protein,
middle piece ini berisi mitokondria potassium, sodium, calsium,
yang akan berfungsi untuk magnesium, posfat, klarida.
metabolisme sperma. Sedangkan komposisi kimia ekor
sperma adalah protein, lecithin dan
Kepala sperma, kepala sperma cholesterol.
terisi materi inti, chromosom terdiri
dari DNA yang bersenyawa dengan Sperma tidak bergerak dalam
protein. Informasi genetika yang semen/air mani, tetapi akan segera
dibawa oleh spermatozoa bergerak ketika bersentuhan dengan
diterjemahkan dan disimpan di dalam air. Fruktosa dan galaktosa
nolekul DNA. Sperma yang merupakan sumber energi utama
didalamnya terkandung chromosom- bagi sperma ikan mas. Gardiner
X akan menghasilkan embrio betina dalam Norman (1995) menyatakan
sedangkan sperma mengandung semen yang encer banyak
chromosom-Y akan menghasilkan mengandung glukosa sehingga
embrio jantan. memberikan motilitas yang lebih baik.
Sedangkan semen yang kental
Ekor sperma, ekor sperma berfungsi banyak mengandung potassium
memberi gerak maju seperti gerak sehingga akan menghambat motilitas
cambuk. Selubung mitokondria sperma. Motilitas sperma banyak
berasal dari pangkal kepala dipengaruhi oleh konsentrasi glukosa,
membentuk dua struktur spiral NaCl, KCl, serta Osmolitas media.
kearah berlawanan dengan arah
jarum jam. Bagian tengah ekor Daya tahan hidup sperma
merupakan gudang energi untuk dipengaruhi oleh pH, tekanan
kehidupan dan pergerakan osmotik , elektrolit, non elektrolit,
spermatozoa oleh proses-proses suhu dan cahaya. Pada umumnya
metabolik yang berlangsung di dalam sperma than hidup dan aktif pada pH
helix mitokondria. Mitokondria 7. Sperma tetap motil untuk waktu
mengandung enzim-enzim yang lama di dalam media yang isotonik
berhubungan dengan metabolisme dengan darah. Pada umumknya
spermatozoa. Bagian ini banyak sperma mudah dipengaruhi oleh
mengandung fosfolipid, lecithin dan keadaan hipertonik dari pada
plasmalogen.Plasmalogen hipotonik.
mengandung satu aldehid lemak dan
satu asam lemak yang berhubungan Larutan elektrolit sperti kalium,
dengan glicerol maupun cholin. magnesium, dapat dipergunakan
Asam lemak dapat dioksidasi dan sebagai pengencer sperma tetapi
sebagai sumber energi untuk aktifitas Calsium, pospor dan kalium yang
sperma. tinggi dapat menghambat motilitas
118
sperma. Sedangkan cuprum dan hingga pecah dan terbentuk
besi merupakan racun bagi sperma. lubang pelepasan hingga telur
Larutan non elektrolit dalam bentuk keluar.
gula, sperti fruktosa, glukosa dapat
dipergunakan sebagai pengencer Enzim yang berperan dalam
sperma. pemecahan dinding folikel: protease
Prinsip dasar untuk iplasmin kemudian diikuti oleh
mempertahankan agar sperma tetap hormon Prostaglandin F2D (PGF2D)
hidup adalah dengan menambahkan atau Cotecholamin yang
sesuatu kedalam semen yang merangsang konstraksi aktif dari
berintikan mempertahankan pH, folikel
tekanan osmotik serta menekan
pertumbuhan kuman. Untuk Setelah ovulasi kemudian akan
keperluan yang sesuai bagi diikuti oleh ikan jantan untuk
kebutuhan sperma dipergunakan mengeluarkan sperma. Sperma
bahan glukosa, kuning telur, air susu yang tadinya bergerak lamban
yang mengandung lippoprotein dan menjadi bergerak cepat (motilitas
lecithin. Sedangkan untuk tinggi) dikarenakan bersentuhan
mempertahankan pH semen dengan air. Pergerakan sperma
dipergunakan sitrat, fosfat dan tris. tersebut akan mengarah pada sel
Untuk menghambat pertumbuhan telur kerena distimulasi oleh adanya
kuman dipergunakan penicilin, Gimnogamon I yang dieksresikan
streptomicin, sedangkan untuk oleh telur. Setelah sperma
pembekuan diperlukan glicerol. menempel pada telur, telur akan
mengeluarkan Androgamon I untuk
menekan motilitas sperma dan
4.2.5. Ovulasi dan fertilisasi Gymnogamon II untuk
menggumpalkan sperma.
119
Pembuahan merupakan (1983) dapat dilakukan secara alami
penggabungan sel telur dengan dan secara buatan. Pemijahan
spermatozoa sehingga membentuk secara alami setiap daerah memiliki
zygote. Pembuahan pada ikan ciri khas dalam cara memijahkan
umumnya terjadi di luar tubuh, ikan Mas. Pemijahan ikan Mas
dimana induk betina mengeluarkan secara alami yang banyak dikenal di
telur dan induk jantan mengeluarkan masyarakat adalah cara Sunda,
spermatozoa. Cimindi, Rancapaku, Magek,
Telur yang tidak dibuahi akan mati Kantong, Dubisch dan Hofer.
dan berwarna putih air susu. Menurut 1. Pemijahan cara Sunda
Nesler dalam Sumantadinata (1983),
suatu substansi yang disebut Pemijahan ikan Mas cara Sunda
fertilizing merangsang spermatozoa merupakan cara pemijahan yang
untuk berenang berusaha mencapai banyak digunakan petani,
telur. Telur akan mengeluarkan khususnya di Jawa Barat. Cara
fertilizing pada saat-saat terakhir ini menggunakan kolam
ketika dilepas dan siap dibuahi. pemijahan dan kolam penetasan
secara terpisah. Kolam
Pembuahan satu telur hanya pemijahan dipersiapkan secara
membutuhkan satu spermatozoa khusus, yaitu dengan
bagian kepalanya masuk Kedalam mengeringkan dasar kolam,
telur melalui mycropyle, sedangkan membersihkan kolam dari rumput
bagian ekornya tetap berada atau sampah, memasang
tertinggal di luar. Cytoplasma dan substrat dan mengairi kolam.
chorion merenggang dan semakin Pemijahan cara ini menggunakan
tersumbat yang akan segera kakaban sebagai substrat untuk
menutup mycropyle untuk menempelkan telur. Kakaban
menghalangi masuknya tersebut dipasang berderet-deret
spermatozoa lainnya. Sumantadinata dan terapung 5-10 cm di bawah
(1983) mengatakan, setelah permukaan air. Induk ikan yang
memasuki telur, inti spermatozoa siap dipijahkan dilepaskan secara
mulai membesar dan chromosomnya hati-hati ke dalam kolam
mengalami perubahan sehingga pemijahan. Pelepasan induk
memungkinkan untuk berhimpun dilakukan + pukul 16.00-17.00.
dengan chromosom dari sel telur Proses pemijahan biasanya
fase awal pembelahan. terjadi mulai tengah malam pukul
01.00-06.00 yang ditandai
dengan gerakan ikan yang saling
4.2.6. Aplikasi teknik pemijahan berkejaran dan timbulnya bau
pada ikan budidaya anyir pada air kolam pemijahan.
120
3
2
121
4
1
3
1. Kolam pemijahan
2. Pematang sementara
3. Kolam penetasan/pendederan
4. Saluran pemasukan air
5. Saluran pengeluaran air
122
Telur-telur ikan Mas ditetaskan dengan kantong yang terbuat
padakolam pemijahan. Benih dengan bahan kain halus.
ikan ditangkap setelah berumur 1 Selanjutnya benih tersebut
minggu. Pemanenan benih dipindahkan ke wadah lain untuk
dilakukan dengan mengalirkan air didederkan atau dipasarkan.
dari dasar kolam dan ditampung
c d b a
P2
P1 0,5-0,6 m
P3
1,5-2,0 m
123
air tenang. Selanjutnya benih- tersebut dikumpulkan dan
benih yang ditampung pada kain didederkan di sawah/kolam.
A 1
2 B
Keterangan:
A. Kolam pemijahan K. kantong
B. Kolam kecil tempat kantong 1. pipa
pelimpasan
124
Ardiwinata (1971) Huet (1970)
A
A
B B
A. Rumput B B
B. Saluran
125
A B
C
Cara Hofer
A. Pipa pemasukan air
B. Bagian dasar yang dangkal ditanami
rumput
C. Pipa pngeluaran air
126
1. Mengurangi lemak pada daerah ikan Mas yang telah dicampur
kantong pembungkus telur sperma ditebar ke dalam akuarium
(ovarium), karena lemak yang dan dipelihara sampai menetas dan
terlalu banyak dapat berumur 2-4 minggu.
mengganggu kelancaran
pelepasa telur.
4.2.6.2. Pemijahan Ikan Lele
2. Memisahkan induk jantan dan
betina untuk menahan sementara
1. Persiapan wadah dan substrat
keinginan memijah sehingga
(kakaban)
pada saat pemijahan di kolam
pemijahan kedua induk ikan
Persiapan bak pemijahan dilakukan
saling tertarik untuk memijah.
sebelum dilakukan pemijahan. Untuk
Pemijahan ikan Mas secara buatan setiap pasang induk yang beratnya
biasanya dilakukan oleh para petani antara 0,5 – 1 kg diperlukan satu
ikan yang membutuhkan buah bak pemijahan dengan ukuran
ketersediaan benih yang kontinu 1 x 2 x 0,5 meter atau 1 x 1 x 0,5
dalam jumlah dan mutu. Pemijahan meter. Sebelum kolam atau bak
secara buatan ini dilakukan dengan digunakan, bak dicuci bersih agar
memberikan suntikan hormon kotoran-kotoran dan lumut yang
kepada induk ikan Mas jantan dan menempel terlepas dan dasar bak
betina agar cepat mengalami menjadi bersih dan benih lele
kematangan gonad. Setelah terhindar dari serangan penyakit.
dilakukan penyuntikan hormon, induk
ikan Mas jantan dan betina akan di Selanjutnya bak diisi air bersih
stripping, yaitu dilakukan pengurutan setinggi 30 – 40 cm. Sebagai tempat
agar telur dan sperma keluar dari atau media menempelnya telur, di
tubuh induk ikan Mas dan dilakukan dasar bak dipasang kakaban yang
pembuahan ikan Mas secara buatan. terbuat dari ijuk. Ukuran kakaban
Hormon yang digunakan antara lain disesuaikan dengan ukuran bak
adalah ovaprim, pregnil, HCG atau pemijahan. Namun, ukuran yang
kelenjar hipofisa ikan Mas itu sendiri. biasa digunakan panjangnya 75 –
100 cm dan lebarnya 30 – 40 cm.
Ikan Mas jantan dan betina siap Sebagai patokan, untuk 1 pasang
memijah dan matang gonad induk lele dumbo dengan berat induk
dimasukkan ke dalam kolam betina 500 gram, dibutuhkan
pemijahan. Jumlah induk yang kakaban sebanyak 3 – 4 buah. Jika
ditebar bergantung pada luas ukuran kurang, dikhawatirkan telur yang
kolam pemijahan. Ikan Mas akan dikeluarkan ketika pemijahan tidak
meletakkan telur pada kakaban. tertampung seluruhnya atau
Kakaban yang berisi telur ikan Mas menumpuk di kakaban, sehingga
selanjutnya dipindahkan ke kolam mudah membusuk dan tidak
pemeliharaan larva/benih. Hal ini jika menetas. Kakaban harus menutupi
pemijahan dilakukan alami dan semi seluruh permukaan dasar bak
intensif. Jika pemijahan ikan Mas pemijahan, sehingga semua telur lele
dilakukan secara buatan, maka telur dumbo tertampung di kakaban.
127
Bagian atas bak pemijahan di tutup ikan induk lele dumbo yang akan
dengan seng atau triplek atau disuntik. Namun, jika menggunakan
anyaman bambu untuk mencegah ovaprim, penyuntikan cukup
induk lele dumbo yang sedang dilakukan satu kali dengan dosis
dipijahkan meloncat keluar. untuk induk betina 0,2 ml dan untuk
induk jantan sebanyak 0,1 ml.
Sebagai bahan pelarut digunakan air
2. Pemilihan induk siap pijah untuk injeksi berupa aquabidest
sebanyak 0,3 – 0,4 ml. Penyuntikan
Tidak semua induk yang dipelihara dapat dilakukan pada 3 tempat, yaitu
dapat dipijahkan. Hal ini disebabkan pada otot punggung, batang ekor
belum tentu semua induk telah dan sirip perut. Akan tetapi pada
matang kelamin dan siap dipijahkan. umumnya dilakukan pada otot
Sebelum dipijahkan, induk dipilih punggung dengan kemiringan alat
yang sesuai dengan persyaratan. suntik 45q.
Salah satu persyaratan yang mutlak
adalah induk telah berumur 1 tahun,
baik jantan maupun betina. 4. Pemijahan
Pemilihan induk dilakukan dengan
cara mengeringkan kolam induk, baik Induk lele dumbo yang telah disuntik
kolam induk jantan mapun betina, selanjutnya dipijahkan secara alami,
sehingga induk – induk ikan lele atau dipijahkan secara buatan. Jika
dumbo akan terkumpul. Selanjutnya akan dilakukan secara semi buatan,
induk – induk tersebut ditangkap setelah induk ikan lele disuntik
dengan menggunakan seser atau dengan hormon maka induk tersebut
serokan dan ditampung dalam dimasukan ke dalam bak pemijahan
wadah seperti tong plastik. yang telah disiapkan. Induk akan
memijah setelah 8 – 12 jam dari
penyuntikan. Selama proses
3. Penyuntikan hormon pemijahan berlangsung dilakukan
pengontrolan agar induk yang
Untuk merangsang induk lele dumbo sedang memijah tidak melompat
agar memijah sesuai dengan yang keluar tempat pemijahan.
diharapkan, sebelumnya induk harus
disuntik menggunakan zat
Pemijahan ikan lele dapat dilakukan
perangsang berupa kelenjar hipofisa
secara alami, semi buatan dan
atau HCG (Human Chlorionic
buatan (induced breeding).
Gonadotropine) atau ovaprim.
Pemijahan ikan lele secara alami
Kelenjar hipofisa dapat diambil dari
dapat dilakukan dengan memijahkan
donor ikan lele dumbo yang telah
induk jantan dan betina tanpa
matang kelamin dan telah berumur
perlakuan khusus. Induk ikan lele
minimal 1 tahun. Penyuntikan
memijah berdasarkan kondisi alam
menggunakan kelenjar hipofisa
dan ikan itu sendiri. Kelemahan
cukup dengan 1 dosis. Artinya, ikan
pemijahan secara alami adalah
donor yang akan diambil kelenjar
pemijahan induk belum dapat
hipofisanya, beratnya sama dengan
128
diperkirakan waktunya sehingga tersebut ditampung dalam baki dan
ketersediaan telur juga belum dapat pada waktu yang bersamaan sperma
di perkirakan. Pemijahan secara yang telah disiapkan sebelumnya
semi buatan adalah pemijahan dicampur dengan telur. Telur dan
dengan cara memberi perlakuan sperma diaduk menggunakan bulu
khusus yaitu dengan menyuntik ayam. Setelah telur dan sperma
induk ikan menggunakan hormon. tercampur merata, lalu ditambah air
Hormon yang digunakan adalah sampai semua telur terendam dan
hormon sintetis atau hormon biarkan beberapa menit agar semua
hypofisa. Jika Induk disuntik telur terbuahi oleh sperma. Air
menggunakan hormon sintetis rendaman yang berwarna putih
(Ovaprim) dapat dilakukan dengan selanjutnya di buang,
dosis 0,1-0,2 ml di tambah
aquabides sebanyak 1-2 ml. Telur yang telah dibuahi disebarkan
Pemijahan secara semi buatan induk kepermukaan substrat “kakaban” dan
jantan dan betina disuntik. Induk direndam dalam bak sampai
yang telah disuntik dimasukkan menetas. Untuk mencegah infeksi
kedalam kolam/bak pemijahan. pada induk, maka setelah dilakukan
Pemijahan secara buatan yaitu pengurutan induk ikan ditreatment
dengan menyuntikan hormon dengan cara direndam dalam larutan
gonadotropin kedalam tubuh induk formalin 50 – 150 ppm selama 3 jam,
betina. Untuk mendapatkan hormon kemudian induk ikan di lepas ke
ini ada yang sudah dalam bentuk dalam bak fiber penampungan induk
cairan hormon siap pakai, ada pula yang sudah disediakan.
yang harus di ekstrak dari kelenjar
horman ikan tertentu.
4.2.6.3. Pemijahan ikan nila
Pada ikan lele yang akan dilakukan
Ikan Nila dapat berkembang biak
pemijahan secara buatan maka
secara optimal pada suhu 20 - 30
pengambilan sperma dilakukan
derajat celsius. Pada umumnya nila
dengan pembedahan perut induk
bersifat mengerami telurnya di dalam
jantan. Selanjutnya sperma diambil
mulut sampai menetas kurang lebih
dan dibersihkan dari darah dengan
menggunakan tissue. Kelenjar 4 hari dan mengasuh larvanya r 14
hari sampai larva dapat berenang
sperma dipotong-potong dengan
bebas diperairan, mengerami telur
menggunakan gunting kemudian
ditekan secara halus untuk dan mengasuh larva dilakukan oleh
mengeluarkan sel sperma dari induk betina. Nila dapat dipijahkan
setelah mencapai berat 100 gr/ekor.
kelenjar sperma tersebut, lalu
Secara alami nila memijah pada
diencerkan di dalam larutan sodium
sarang yang dibuat oleh ikan jantan
clorida 0.9 % dalam mangkuk plastik
yang bersih. di dasar kolam, sehingga diperlukan
dasar kolam yang berlumpur. Untuk
menjaga induk hidup optimal, maka
Pengurutan induk betina dilakukan
parameter kualitas air dipertahankan
dengan hati-hati agar induk tersebut
dalam kondisi yang layak bagi
tidak terluka. Telur induk betina
129
kehidupan induk, terutama lain. Kegiatan pemijahan alami
kandungan oksigen terlarut (> 5 meliputi antara lain;
ppm) dan suhu tidak berfluktuasi.
Padat penebaran induk tergantung Persiapan Kolam
dari ukuran induk dan sistem
pemijahan yang dilakukan. Selama Kolam pemijahan luasnya harus
proses pemijahan air kolam harus disesuaikan dengan jumlah induk
tetap berganti, dengan cara yang akan dipijahkan. Perbandingan
mengalirkan air pemasukan ke kolam jantan dan betina adalah 1 : 3 ukuran
secara kontinu melalui pipa yang ada 250 - 500 gr perekor. Dengan padat
saringannya. Air dijatuhkan penebaran 1 ekor/m2. Hal ini
kepermukaan kolam agar terjadi berdasarkan sifat ikan jantan yang
percikan air untuk proses difusi membuat sarang berbentuk kobakan
oksigen. didasar kolam dengan diameter
kira-kira 50 cm dan akan
Pemijahan ikan nila dengan mempertahankan kobakan tersebut
menggunakan hapa (kantung jaring dari ikan jantan lainnya. Kobakan
dengan mata jaring yang lembut tersebut akan digunakan ikan jantan
lebih kecil dari ukuran larva) hanya untuk memikat ikan betina dalam
pada ikan nila yang sudah diadaptasi pemijahan. Oleh karena itu jumlah
pada kondisi tersebut. Kantung jaring ikan jantan setiap luasan kolam
dapat digunakan beberapa bulan tergantung pada berapa banyak
saja paling lama 6 bulan, karena kemungkinan kobakan yang dapat
mata jaring mudah sekali tertutup dibuat oleh ikan jantan pada dasar
baik oleh lumpur maupun organisme kolam tersebut. Biasanya jarak
yang menempel pada jaring antara kobakan satu dengan yang
sehingga dapat mengganggu lainnya kira-kira 25 cm. Bila
sirkulasi air. areal/kolam mempunyai luasan 100
m2 (1000 x 1000 cm2), maka satu
Pemijahan ikan nila berdasarkan baris panjang didapat 1000:100 cm =
pengelolaannya dibedakan beberapa 10 dan satu baris lebar 1000:100 =
sistim antara lain: 10, jadi banyaknya kobakan 10 x 10
= 100 atau banyaknya ikan jantan
1. Pemijahan Secara Tradisional/ adalah 100 ekor. Sedangkan yang
Alami betina adalah 3 x 100 = 300 ekor.
Induk betina yang lebih banyak 3 x
Pemijahan secara alami dapat jantan adalah agar mudah memberi
dilakukan di kolam. Ikan nila kesempatan pada jantan untuk dapat
membutuhkan sarang dalam proses menemukan betina yang matang
pemijahan. Sarang di buat di dasar gonad. Dinding kolam diupayakan
kolam oleh induk jantan untuk kokoh dan tidak ada yang bocor agar
memikat induk betina tempat mampu menahan air kolam.
bercumbu dan memijah, sekaligus Kedalam air kolam 70 cm. Dasar
merupakan wilayah teritorialnya yang kolam dilakukan pengolahan,
tidak boleh diganggu oleh pasangan pembuatan kemalir, pemupukan dan
pengapuran. Kegiatan ini
130
dimaksudkan untuk menciptakan Pengapuran dilakukan untuk
suasana dasar kolam berlumpur mengendalikan hama, penyakit dan
untuk pembuatan sarang dan parasit larva ikan serta meningkatkan
meningkatkan kesuburannya agar pH dasar kolam. Dosis pengapuran
cukup tersedia pakan alami untuk untuk menetralkan berbagai
konsumsi induk dan larva hasil tingkatan pH dan jenis tekstur tanah
pemijahan. dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Dosis Pengapuran untuk Menetralkan dari Berbagai Jenis Tekstur
Tanah dan pH Awal yang Berbeda
Kebutuhan Kapur CaCO3 (kg/Ha)
NO pH Awal
Lempung berliat Lempung berpasir Pasir
131
menciptakan kondisi seperti tersebut, sehingga setelah pemijahan selesai
pengairan kolam harus dilakukan dapat dipisahkan antara induk jantan,
dengan pengaturan yang baik. Air induk betina dan larva ikan dalam
pemasukan terus menerus dialirkan kolam yang berbeda, dengan
dengan debit 2 - 5 liter/ menit untuk demikian pemanenan larva relatif
luasan kolam 200 m2. mudah dilakukan dan induk akan
lebih produktif karena tidak sering
terganggu yang dapat menimbulkan
Pemberian pakan stres dan kematian pada induk.
Desain kolam pemijahan dapat
Meskipun kolam telah di pupuk dan dilihat pada Gambar .
tumbuh subur pakan alami,
pemberian pakan tambahan mutlak x Persiapan kolam
di perlukan. Pemberian pakan Kolam pemijahan dibuat dari
tambahan dimaksudkan untuk pagar bambu yang bersekat-
menjaga stabilitas produktifitas induk sekat antara kolam jantan, kolam
karena selama masa inkubasi telur betina dan kolam larva
3-4 hari induk berpuasa sehingga (gambar.1). Kolam induk jantan
pada proses pemijahan harus cukup (lingkaran I) hanya dapat
cadangan energi dari pakan ikan. dimasuki ikan betina yang
Pakan tambahan dapat berbentuk berukuran lebih kecil dari ikan
dedak, bungkil kedelai, bungkil jantan, kolam induk betina
kacang atau pellet. Pellet dapat (lingkaran II) hanya dapat dilalui
diberikan 3 - 6 % per hari dari bobot larva sedang induk betina tidak
induk. Selama proses pemijahan r 7 dapat keluar dari sekat, dan
hari dan pasca inkubasi telur yaitu kolam larva (III) untuk
setelah hari ke 8 - 12. menangkap larva yang dihasilkan.
Pengolahan dasar kolam
dilakukan seperti pada persiapan
2. Pemijahan secara intensif kolam pemijahan alami.
132
Apabila konstruksi kolam Pengambilan telur dilakukan pada
berbentuk lingkaran dengan hari ke 8 - 10 dengan cara
diameter kolam I adalah 4 meter mengumpulkan induk-induk pada
dan kolam II adalah 10 meter, satu sudut hapa untuk memperkecil
serta luas kolam III adalah 44 ruang gerak induk dan memudahkan
meter persegi, maka padat penangkapan. Induk betina di
penebaran induk adalah antara tangkap satu persatu di pegang
250 -300 ekor induk betina bobot bagian kepala, mulut di buka dan di
r 250 gr/ekor dan 40 ekor jantan goyang-goyang di dalam air atau
bobot > 500 gr/ekor. Induk- dialiri air yang bagian bawahnya
induk ikan pada saat pemijahan sudah dipasang lambit/seser halus.
menempati kolam I. Setelah Telur yang ada pada mulut induk nila
proses pemijahan berlangsung akan keluar dan tertampung di lambit
dan telur telah menetas, induk dan selanjutnya di tampung pada
betina akan keluar dari kolam I ke wadah (ember/baki) untuk di bawa
kolam II untuk mengasuh ke tempat penetasan. Setelah
anaknya. Di kolam II ini larva selesai pengambilan telur, induk
tumbuh sampai ukuran r 1 cm, dipelihara di kolam secara terpisah
selanjutnya larva akan masuk ke antara jantan dan betina dan setelah
kolam III, sedangkan induk betina r 14 hari sudah dapat dipijahkan
tetap pada kolam II karena ada kembali. Setelah pemijahan induk
sekat. Kolam III hanya dapat di jantan dan induk betina di ambil dan
masuki oleh larva dari kolam II ke di pelihara pada kolam induk yang
kolam III, larva akan terusir dari berbeda, untuk persiapan pemijahan
kolam II, karena terganggu oleh berikutnya.
induk betina yang ada.
133
cytoplasma dan chorion merenggang menghasilkan sejumlah blastomer
dan semacam sumbat segera yang berukuran sama akan tetapi
menutup micropyle untuk ukurannya lebih kecil. Sel tersebut
menghalangi masuknya memadat untuk menjadi blastodik
spermatozoa lain. Pengerasan kecil yang membentuk dua lapisan
chorion disebabkan oleh enzim sel. Pada saat ini ukuran sel mulai
pengeras yang terdapat pada bagian beragam. Sel membelah secara
dalam lapisan chorion. Pengerasan melintang dan mulai membentuk
chorion berguna untuk melindungi formasi lapisan kedua secara samar
embrio yang masih sangat sensitif. pada kutup anima. Stadia morula
Setelah membentuk zygot maka berakhir apabila pembelahan sel
setiap individu akan mengalami sudah menghasilkan blastomer.
proses embriogenesis sebelum Blastomer kemudian memadat
menetas. Untuk memahami tentang menjadi blastodisk kecil membentuk
proses penetasan telur maka harus dua lapis sel. Pada akhir
dipahami proses tentang pembelahan akan dihasilkan dua
embryogenesis. kelompok sel. Pertama kelompok
sel-sel utama (blastoderm), yang
meliputi sel-sel formatik atau
4.3.1. Perkembangan embrio gumpalan sel-sel dalam (inner mass
cells), fungsinya adalah membentuk
tubuh embrio. Kedua adalah adalah
Perkembangan embrio dimulai dari kelompok sel-sel pelengkap, yang
pembelahan zygote (cleavage), meliputi trophoblast, periblast,
stadia morula (morulasi), stadia auxilliary cells, fungsinya adalah
blastula (blastulasi), stadia gastrula melindungi dan menghubungi antara
(gastrulasi) dan stadia embrio dengan induk atau
organogenesis. lingkungan luar. Kelompok sel-sel
yang terdiri dari jaringan embrio
(blastodic) dan jaringan periblas,
Stadia Cleavage pada ikan, reptil dan burug disebut
Cleavage adalah pembelahan zygote cakram kecambah (germinal disc).
secara cepat menjadi unit-unit yang
lebih kecil yang di sebut blastomer.
Stadium cleavage merupakan Stadia blastula
rangkaian mitosis yang berlangsung Blastulasi adalah proses yang
berturut-turut segera setelah terjadi menghasilkan blastula yaitu
pembuahan yang menghasilkan campuran sel-sel blastoderm yang
morula dan blastomer. membentuk rongga penuh cairan
sebagai blastocoel. Pada akhir
blastulasi, sel-sel blastoderm akan
Stadia morula terdiri dari neural, epidermal,
Morula merupakan pembelahan sel notochordal, meso-dermal, dan
yang terjadi setelah sel berjumlah 32 endodermal yang merupakan bakal
sel dan berakhir bila sel sudah pembentuk organ-organ. dicirikan
134
dua lapisan yang sangat nyata dari notochord disusun menjadi segmen-
sel-sel datar membentuk blastocoel segmen yang disebut somit yaitu
dan blastodisk berada di lubang ruas yang terdapat pada embrio.
vegetal berpindah menutupi
sebagian besar kuning telur. Pada
blastula sudah terdapat daerah yang Stadia organogenesis
berdifferensiasi membentuk organ- Organogenesis merupakan stadia
organ tertentu seperti sel saluran terakhir dari proses perkembangan
pencernaan, notochorda, syaraf, embrio. Stadia ini merupakan proses
epiderm, ektoderm, mesoderm dan pembentukan organ-organ tubuh
endoderm. makhluk hidup yang sedang
berkembang. Dalam proses
organogenesis terbentuk berturut-
Stadia gastrula
turut bakal organ yaitu syaraf,
Gastrulasi adalah proses notochorda, mata, somit, rongga
perkembangan embrio, dimana sel kuffer, kantong alfaktori, rongga
bakal organ yang telah terbentuk ginjal, usus, tulang subnotochord,
pada stadia blastula mengalami linea lateralis, jantung, aorta, insang,
perkembangan lebih lanjut. Proses infundibullum dan lipatan-lipatan sirip.
perkembangan sel bakal organ ada Sistem organ-organ tubuh berasal
dua, yaitu epiboli dan emboli. Epiboli dari tiga buah daun kecambah, yaitu
adalah proses pertumbuhan sel yang ektodermal, endodermal dan
bergerak ke arah depan, belakang mesodermal. Pada ektodermal akan
dan kesamping dari sumbu embrio membentuk organ-organ susunan
dan akan membentuk epidermal, (sistem) saraf dan epidermis kulit.
sedangkan emboli adalah proses Endodermal akan membentuk
pertumbuhan sel yang bergerak ke saluran pencernaan beserta kelenjar-
arah dalam terutama diujung sumbu kelenjar pencernaan dan alat
embrio. pernafasan, dan mesodermal akan
membentuk rangka, otot, alat-alat
peredaran darah, alat eksresi, alat-
Stadia gastrula ini merupakan alat reproduksi dan korium (chorium)
proses pembentukan ketiga daun kulit. Jika proses organogenesis ini
kecambah yaitu ektoderm, telah sempurna maka akan
mesoderm dan endoderm. Pada dilanjutkan dengan proses
proses gastrula ini terjadi penetasan telur.
perpindahan ektoderm, mesoderm,
endoderm dan notochord menuju
tempat yang definitif. Pada periode
ini erat hubungannya dengan proses
4.3.2. Proses penetasan telur
pembentukan susunan syaraf.
Gastrulasi berakhir pada saat kuning
telur telah tertutupi oleh lapisan sel. Penetasan adalah perubahan
Dan beberapa jaringan mesoderm intracapsular (tempat yang terbatas)
yang berada disepanjang kedua sisi ke fase kehidupan (tempat luas), hal
135
ini penting dalam perubahan- faktor luar yang berpengaruh adalah
perubahan morfologi hewan. suhu, oksigen, pH salinitas dan
Penetasan merupakann saat terakhir intensitas cahaya.
masa pengeraman sebagai hasil
beberapa proses sehingga embrio
Penetasan telur terjadi bila embrio
keluar dari cangkangnya.
telah menjadi lebih panjang dari
pada lingkaran kuning dan telah
terbentuk sirip ekor. Penetasan
Penetasan terjadi karena 1) kerja
terjadi dengan cara pelunakan
mekanik, oleh karena embrio sering
chorion oleh suatu enzim atau
mengubah posisinya karena
substansi kimia lainnya hasil sekresi
kekurangan ruang dalam
kelenjar ekstoderm. Selain itu
cangkangnya, atau karena embrio
penetasan juga disebabkan oleh
telah lebih panjang dari lingkungan
gerakan-gerakan larva akibat
dalam cangkangnya (Lagler et al.
peningkatan suhu, intensitas cahaya
1962). Dengan pergerakan-
dan pengurangan tekanan oksigen.
pergerakan tersebut bagian telur
lembek dan tipis akan pecah
4.3.3. Aplikasi Penetasan Telur
sehingga embrio akan keluar dari
ikan
cangkangnya. 2) Kerja enzimatik,
yaitu enzim dan zat kimia lainnya
Penetasan telur pada ikan budidaya
yang dikeluarkan oleh kelenjar
dapat dilakukan dengan berbagai
endodermal di daerah pharink
wadah. Wadah penetasan telur ikan
embrio. Enzim ini disebut chorionase
dapat digunakan antara lain adalah
yang kerjanya bersifat mereduksi
akuarium, kolam, bak atau fiber
chorion yang terdiri dari
glass. Wadah yang di gunakan harus
pseudokeratine menjadi lembek.
bersih. Sebelum penetasan telur, air
Sehingga pada bagian cangkang
wadah penetasan di sanitasi
yang tipis dan terkena chorionase
menggunakan methalyne blue (MB).
akan pecah dan ekor embrio keluar
Jika penetasan telur dilakukan di
dari cangkang kemudian diikuti tubuh
kolam harus menggunakan hapa.
dan kepalanya.
Hapa yang digunakan dengan mata
jaring 1 mm atau lebih kecil dari
Semakin aktif embrio bergerak akan butiran telur. Air pada wadah
semakin cepat penetasan terjadi. penetasan harus mengalir terus
Aktifitas embrio dan pembentukan menerus. Salah satu sumber oksigen
chorionase dipengaruhi oleh faktor terlarut di dalam wadah penetasan
dalam dan luar. Faktor dalam antara berasal dari difusi air langsung
lain hormon dan volume kuning telur. dengan udara. Kadar oksigen terlarut
Hormon tersebut adalah hormon di dalam wadah adalah 6 - 8 ppm.
yang dihasilkan kelenjar hipofisa dan
tyroid sebagai hormon metamorfosa, Pada ikan lele biasanya telurnya
sedang volume kuning telur dilekatkan pada substrat. Telur yang
berhubungan dengan energi telah menempel pada kakaban dapat
perkembangan embrio. Sedangkan ditetaskan dalam wadah budidaya
136
disesuaikan dengan sistem budidaya Tabel 4.7. Perkembangan stadia
yang akan diaplikasikan. Selama embrio ikan lele pada
penetasan telur, air dialirkan terus suhu 28oC
menerus. Seluruh telur yang akan Waktu (jam) Stadia embrionik
ditetaskan harus terendam air,
kakaban yang penuh dengan telur 0 : 45 2 sel
diletakan terbalik sehingga telur 1 : 00 4 sel
menghadap ke dasar bak. Dengan 1 : 15 16 sel
demikian telur akan terendam air 1 : 30 32 sel
seluruhnya. Telur yang telah dibuahi 1 : 45 64 sel
berwarna kuning cerah kecoklatan, 2 : 00 128 sel
sedangkan telur yang tidak dibuahi 2 : 15 Morula
berwarna putih pucat. Di dalam 2 : 30 Awal Blastula
proses penetasan telur diperlukan 2 : 45 Akhir Blastula
suplai oksigen yang cukup. Untuk 4 : 15 Dimulainya epiboly
memenuhi kebutuhan akan oksigen 4 : 45 30% epiboly
terlarut dalam air, setiap bak 5 : 15 Germinal disk
penetasan di pasang aerasi. Telur 7 : 00 60% epiboly
akan menetas tergantung dari suhu 8 : 15 90% epiboly
air wadah penetasan dan suhu udara. 12 : 00 1 – 10 somite
Jika suhu semakin panas, telur akan 24 : 00 80–100% menetas
menetas semakin cepat. Begitu juga
sebaliknya, jika suhu rendah, Pada ikan nila penetasan telur dapat
menetasnya semakin lama. dilakukan dengan dua metode yaitu
penetasan dengan menggunakan
Telur ikan lele akan menetas corong penetasan dan metode
berkisar antara 24-57 jam dari konvensional. Pada metode
pembuahan. Selama penetasan telur konvensional dari induk ikan nila
harus selalu dicek, telur yang sehat yang mempunyai bobot 250 - 300 gr
berwarna hijau kecoklatan, bila ada dapat menghasilkan 300 - 800 butir
telur yang berwarna putih harus telur. Telur ikan nila akan menetas
segera dibuang untuk menghindari setelah 4 - 6 hari. Telur yang telah
berkembangnya jamur. menetas tidak langsung dilepaskan
Perkembangan stadia embrio pada induknya melainkan tetap dimulutnya.
ikan lele telah diamati oleh Volkaert Induk betina melepas larva jika
et al (1994) yang melakukan sudah dapat berenang. Pada tahap
pengamatan pada suhu penetasan awal larva dilepaskan, induk betina
telur yang optimal adalah 28oC masih menjaganya. Di alam, induk
(Tabel 4.7). Telur ikan lele (African betina ikan nila mulai melepaskan
catfish) akan menetas setelah 24 jam larva dari mulutnya pada umur 4 - 5
dengan derajat penetasan 80–100%. hari. Pada umur tersebut induk
betina masih menjaga larva-larva
tersebut. Jika keadaan lingkungan
larva kurang aman, induk ikan
menghisap kembali larvanya. Kuning
telur larva akan habis setelah
137
berumur 5 - 7 hari. Setelah kuning itu direndam pada larutan malachyte
telur habis, larva akan mencari green atau methalyn blue 10 ppm
makanan disekitarnya. Biasanya selama 15 - 30 menit.
induk betina menjaganya dengan
mengikuti kelompok larva tersebut Selama kegiatan penetasan telur air
berenang. Jika ada ikan lain yang terus menerus dialirkan ke corong
mendekati kelompok larva atau penetasan. Agar penggunaan air
keadaan perairan kurang aman lebih efisien, sebaiknya memakai
maka induk tersebut memasukkan sistem resirkulasi air. Dengan sistem
kembali larva-larva tersebut kedalam ini air yang telah digunakan akan
mulutnya. Selanjutnya larva melalui saringan terlebih dahulu baik
dilepaskan kembali pada perairan secara fisis, biologis mapun khemis
yang relatif aman dari gangguan ikan sebelum digunakan selanjutnya ke
lainnya. Secara keseluruhan proses corong tetas. Dengan menggunakan
ini memerlukan waktu kurang lebih saringan tersebut, sistem resirkulasi
18 hari. air dapat digunakan selama lebih
dari 6 bulan, selain lebih efisien, juga
Sedangkan penetasan telur ikan nila mudah dalam pengontrolan
secara intensif dilakukan pada parameter kualitas air yang sesuai
corong tetas, yang merupakan dengan kebutuhan telur dan larva.
modifikasi dari penetasan telur Bak penampungan air dan saringan
secara alami. Modifikasi tersebut yang digunakan secara berkala kira-
terlihat pada kondisi lingkungan, kira 6 bulan sekali dibersihkan. Hal
suplai air untuk gerakan telur, ini untuk menghindari penyumbatan
oksigen terlarut dan sebagainya. Air aliran air oleh kotoran.
yang dialirkan ke corong penetasan
selain agar telur-telur tetap bergerak Tujuan penetasan telur meggunakan
juga untuk mempertahankan kualitas corong tetas adalah untuk
air tetap baik. Corong tetas yang meningkatkan daya tetas telur.
digunakan berbentuk kerucut terbuat Tahap awal perkembangan telur,
dari bahan fibre glass atau bahan telur sangat rentan terhadap
lain. Pada corong tetas terdapat gangguan khususnya gangguan
pipa- pemasukan dan pengeluaran secara mekanik. Gangguan secara
air. Pipa pemasukan terletak di dasar mekanik umumnya terjadi pada saat
corong tetas sedangkan pipa membersihkan telur dari kotoran,
pengeluaran terletak di bagian atas memasukkan telur ke corong
corong tetas. Corong yang berukuran penetasan dan gerakan telur akibat
tinggi 45 cm, diameter atas 30 cm, debit air yang terlalu besar. Oleh
diameter bawah 15 cm dapat sebab itu penanganan telur harus
menetaskan telur sebanyak r 15.000 dilakukan secara hati-hati. Debit air
butir telur/corong. yang terlalu besar dapat
menyebabkan telur membentur
Corong tetas sebelum digunakan dinding atau telur lainnya dengan
terlebih dahulu dibersihkan dari keras sehingga dapat
endapan kotoran, sisa telur dan mengakibatkan kematian. Pada saat
lumut kemudian dikeringkan. Setelah panen, sering terdapat perbedaan
138
umur larva. Perbedaan ini karena Masa inkubasi telur ikan nila
pemijahan induk tidak serentak berhubungan dengan warna telur.
sehingga perkembangan embrio telur Telur yang baru dibuahi memiliki
setiap induk pada kolam pemijahan warna kuning muda. Sedangkan telur
yang sama sering berbeda. Demikian yang akan menetas berwarna kuning
juga ukuran telur setiap induk kecoklatan. Telur yang berwarna
berbeda-beda. Sebelum dimasukkan putih susu adalah telur mati.
ke corong penetasan, telur yang
berbeda baik masa inkubasi maupun Telur hasil seleksi dibersihkan dan
ukuran telur harus dipisahkan dipisahkan, dimasukkan ke dalam
terlebih dahulu. Pemisahan telur corong tetas. Air terus menerus
bertujuan untuk memudahkan dialirkan ke dalam corong tetas.
pemanenan larva. Besar kecilnya debit air yang masuk
ke dalam corong tetas di atur
Pemisahan atau pemilihan telur menggunakan kran. Debit air untuk
dapat dilakukan pada saat telur penetasan telur ikan sebesar 0,8 liter
diambil dari mulut induk dan pada perdetik. Debit air yang terlalu besar
saat telur ditampung. Umumnya telur dapat mengakibatkan kematian telur
pada satu induk seragam baik masa karena tekanan air sehingga telur
inkubasi maupun ukuran. Oleh sebab dapat terbentur ke dinding corong
itu pemisahan telur lebih baik dan tetas atau terbawa air keluar corong
lebih cepat dilakukan dilakukan tetas. Sebaliknya debit air yang
pada saat telur diambil dari mulut terlalu kecil dapat mengakibatkan
induk. Setiap telur yang diambil dari telur tidak bergerak dan kekurangan
mulut induk ditampung dalam satu oksigen. Telur yang tidak bergerak
wadah. Sedangkan telur dari induk dan kekurang oksigen akan mati.
lain yang berbeda masa inkubasi dan Oleh sebab itu kegiatan sehari-hari
ukuran telurnya ditampung pada pada saat penetasan telur adalah
wadah yang lain. Selanjutnya setelah mengontrol debit air dan
dibersihkan, telur yang sama masa membersihkan corong tetas. Corong
inkubasi dan ukuran dari induk yang tetas dapat dibersihkan dengan
lain di tetaskan pada corong tetas menyipon kotoran atau telur yang
yang sama. Sedangkan telur yang mati. Pada saat pengontrolan debit
lain ditetaskan pada corong tetas air di dalam corong tetas harus
yang berbeda. Jika pemisahan telur selalu stabil sehingga tidak
pada wadah penampungan dinama mengganggu gerakan telur.
seluruh telur ditampung dalam satu
wadah kemudian dilakukan Air yang masuk pada corong tetas
pemisahan akan lebih rumit dan memiliki tekanan yang merata
lama sehingga dapat mengakibatkan diseluruh bagian corong tetas agar
telur mati. Kematian telur tersebut telur yang ada semua bergerak. Jika
dapat karena telur tidak bergerak, tekanan aliran air hanya terdapat
benturan dan sinar matahari pada beberapa begian corong tetas
langsung. saja mengakibatkan terdapat titik
mati tekanan air. Telur yang terdapat
139
pada tekanan titik mati tersebut tidak telur dan pemeliharaan larva, induk
bergerak dan mati. betina akan terhambat
perkembangan gonadnya.
Telur ditetaskan pada corong tetas Sedangkan pada pemijahan intensif
selama 5 - 7 hari. Selama penetasan proses tersebut dilakukan secara
telur, air terus menerus dialirkan. buatan (corong tetas). Dengan
Hari ke dua penetasan telur akan demikian induk betina dapat bebas
terlihat telur yang mati dan hidup. dari tugas tersebut dan segera
Telur yang mati segera dibuang menyiapkan kembali untuk
karena akan mempengaruhi kualitas pemijahan berikutnya dalam waktu
air. Sumantadinata (1983) yang relatif cepat.
mengatakan faktor-faktor yang
mempengaruhi daya tetas telur
Pada ikan nila yang telurnya akan
adalah :
ditetaskan pada corong penetasan
1. Kualitas telur. Kualitas telur
harus dilakukan pemanenan telur.
dipengaruhi oleh kualitas pakan
Pemanenan telur ikan nila ini
yang diberikan pada induk dan
dilakukan pada hari ke 9.
tingkat kematangan telur.
Pemanenan dilakukan dengan cara
2. Lingkungan yaitu kualitas air
mengambil telur dari mulut induk
terdiri dari suhu, oksigen, karbon-
betina ikan nila. Sebelum
dioksida, amonia, dll.
pemanenan terlebih dahulu
3. Gerakan air yang terlalu kuat
permukaan air kolam diturunkan
yang menyebabkan terjadinya
sampai ketinggian 10 - 20 cm. Jika
benturan yang keras di antara
pemijahan dilakukan di hapa (waring),
telur atau benda lainnya
maka caranya adalah dengan
sehingga mengakibatkan telur
menarik salah satu ujung hapa ke
pecah.
salah satu sudut hapa. dengan hati-
hati untuk menghindari induk
Blaxter dalam Sumantadinata (1983),
mengeluarkan telur. Karena induk
penetasan telur dapat disebabkan
ikan nila jika merasa dalam bahaya
oleh gerakan telur, peningkatan suhu,
atau terdesak akan mengeluarkan
intensitas cahaya atau pengurangan
telur di sembarang tempat. Hal ini
tekanan oksigen. Dalam penekanan
akan menyulitkan dalam
mortalitas telur, yang banyak
mengumpulkan telur ikan nila.
berperan adalah faktor kualitas air
dan kualitas telur selain penanganan
Pengambilan telur ikan nila dilakukan
secara intensif.
dengan menangkap induk satu
persatu. Penangkapan induk
Oleh karena itu induk betina hanya
dilakukan menggunakan seser kasar
dapat memijah perlu waktu lama.
dan seser halus. Kedua seser ini
Akan tetapi pada pemijahan secara
digunakan pada saat bersamaan.
intensif, induk ikan nila betina dapat
Seser kasar berfungsi untuk
dipijahkan setiap 2 - 4 minggu. Hal
menangkap induk sedangkan seser
ini dapat dijelaskan secara fisiologis
halus berfungsi untuk menampung
ikan sebagai berikut; pada pemijahan
telur ikan. Seser kasar terletak
alami, selama proses pengeraman
140
dibagian atas dan seser halus Lagler (1956), larva adalah
terletak dibagian bawah. Pada saat organisme yang masih berbentuk
menangkap induk dilakukan dengan primitif atau belum mempunyai organ
hati-hati agar telur tidak dikeluarkan. tubuh lengkap seperti induknya untuk
menjadi bentuk definitif yaitu
Cara mengambil telur dari induk metamorfosa. Perkembangan stadia
betina yaitu dengan memegang larva meliputi stadia pro-larva dan
bagian kepala ikan. Pada saat stadia pasca larva. Stadia pro-larva
bersamaan salah satu jari tangan merupakan tahap larva yang masih
membuka mulut dan tutup insang. memiliki kuning telur, sedangkan
Selanjutnya tutup insang di siram air stadia pasca larva merupakan tahap
sehingga telur keluar melalui rongga larva yang telah habis kuning
mulut. Selanjutnya telur-telur telurnya dan masa penyempurnaan
tersebut ditampung dalam wadah. organ-organ tubuh yang ada. Akhir
Hal yang perlu diperhatikan adalah stadia ini ditandai dengan bentuk
menghindari gerakan induk sekecil larva yang sama dengan induknya
mungkin agar telur yang telah keluar yang biasa disebut dengan juvenil
tidak berserakan. Induk yang telah atau benih ikan.
diambil telurnya dan yang belum
memijah dikembalikan ke kolam Larva ikan yang baru menetas
pemeliharaan induk. memiliki kuning telur. Larva tersebut
Telur pada wadah penampungan mengambil makanan dari kuning
jangan terkena sinar matahari telur. Kuning telur akan habis setelah
langsung dan diupayakan telur selalu larva berumur 3 hari. Setelah kuning
bergerak. Telur yang terlalu lama telur habis, larva mengambil
diam serta kena sinar matahari makanan dari luar atau lingkungan
langsung dapat menimbulkan hidupnya. Larva ikan yang
kematian. Selanjutnya sebelum dibudidayakan harus dilakukan
dimasukkan ke corong tetas, telur pemeliharaan untuk mencapai stadia
terlebih dahulu dibersihkan dari benih. Wadah yang dapat digunkan
kotoran berupa lumpur, lumut, sisa untuk melakukan pemeliharaan larva
pakan dan sebagainya. Telur yang ini bermacam-macam.
telah bersih dari kotoran dapat Wadah pemeliharaan larva ini
dimasukkan ke dalam corong antara lain dapat berupa bak atau
penetasan. kolam. Pada pemeliharaan di bak
yang perlu diperhatikan adalah
sanitasi wadah sebelum digunakan
untuk pemeliharaan dengan cara
4. 4. Pemeliharaan larva dan wadah direndam menggunakan
benih ikan larutan Methilen Blue 100 ppm
selama 24 jam, kemudian dikuras
Larva adalah anak hewan dan diisi air bersih. Sedangkan
avertebrata yang masih harus wadah yang menggunakan kolam,
mengalami modifikasi menjadi lebih sebelum digunakan harus disiapkan
besar atau lebih kecil untuk terlebih dahulu. Persiapan kolam
mencapai bentuk dewasa. Menurut pemeliharaan larva/pendederan
141
meliputi perbaikan pematang, perbaikan pematang, kemudian
pengolahan dasar kolam, perbaikan dilakukan pengapuran.
pipa pemasukan dan pengeluaran,
pemupukan dan pengapuran. Pengapuran bertujuan untuk
Perbaikan pematang bertujuan untuk membasmi bibit penyakit dan
mencegah kebocoran kolam. meningkatkan kadar pH tanah. Kapur
Kebocoran kolam dapat diakibatkan di tebar merata di dasar kolam. Dosis
oleh binatang air seperti belut, ular, kapur yang di tebar adalah 10 - 50
kepiting dan lain-lain. Pematang gr/m2 . Untuk kolam baru diperlukan
yang bocor mengakibatkan air kolam 50 - 150 kg kapur/m2 Kapur
tidak stabil dan benih ikan lolos ditebarkan pada dasar kolam lalu
keluar kolam. Perbaikan pematang dicampur dengan lapisan lumpur
yang bocor dilakukan dengan paling atas sedalam 5 cm .
menyumbat bagian yang bocor Seminggu kemudian lakukan
menggunakan tanah atau ijuk. pemupukan dengan 50 - 100 kg
pupuk kandang/100 m2, TSP 0,25
Pengolahan dasar kolam dilakukan kg/100 m2, dan urea 0,25 kg/100 m2.
dengan mencangkul dasar kolam. Semprot kolam dengan
Tujuan mengolah dasar kolam menggunakan pestisida golongan
adalah untuk menguapkan gas organophosphat seperti Sumithion,
beracun yang terdapat di dasar Argothion, dan Diazinon dengan
kolam. Tanah yang baru dicangkul konsentrasi 3 - 4 ppm. Kolam sudah
diratakan. Setelah dasar kolam rata, dapat diairi 5 - 7 hari setelah semua
lalu dibuat saluran ditengah kolam. rangkaian kegiatan tersebut diatas
Saluran ini disebut kemalir. Kemalir dilakukan. Kolam yang telah di pupuk
berfungsi untuk memudahkan dan dikapur segera ditutup pipa
pemanenan dan sebagai tempat pengeluaran air. Selanjutnya pipa
berlindung benih ikan pada siang pemasukan air di buka. Setelah
hari dan jika ada predator ketinggian air 20 - 30 cm, tutup pipa
(pemangsa). Kemalir dibuat mulai pemasukan air. Biarkan kolam
dari pipa pemasukan air sampai pipa selama 5 - 7 hari. Hari ke - 8 benih
pengeluaran air. Kemalir dibuat ikan dapat di tebar ke kolam untuk
dengan ukuran lebar 0,5 meter dan didederkan.
kedalaman 0,3 meter.
Setelah dipastikan hampir semua
Pipa pemasukan dan pengeluaran telur menetas, kakaban diangkat
air dilengkapi saringan. Fungsi untuk menghindari penurunan
saringan pada pipa pemasukanan kualitas air akibat adanya
adalah untuk menghindari masuknya pembusukan dari telur – telur yang
ikan liar atau sampah, sedangkan tidak menetas. Disamping itu juga
fungsi saringan pada pipa dilakukan pergantian air bak
pengeluaran adalah untuk penetasan dengan membuang air
menghindari lolosnya benih ikan sampai ¾ bagian volume air dan
keluar kolam. Setelah melakukan kemudian diisi kembali dengan air
pengolahan dasar kolam dan yang baru. Larva ikan lele yang baru
menetas akan berwarna hijau dan
142
berkumpul di dasar bak penetasan Agar benih lele tidak mengalami
dibagian yang gelap. Ukuran larva stres, pemanenan dilakukan pada
lebih kurang 5 – 7 mm dengan berat pagi atau sore hari saat suhu rendah.
1,2 – 3 mg. Setelah berumur 2 hari, Cara memanennya adalah air dalam
larva mulai bergerak dan menyebar bak disurutkan secara perlahan,
ke seluruh bak penetasan. Sampai selanjutnya benih ditangkap secara
umur 3 hari larva tidak perlu diberi hati hati menggunakan seser
pakan tambahan, karena masih (serokan) halus. Benih dapat
memanfaatkan cadangan makanan langsung dipasarkan (dijual)
yang dibawa di dalam tubuhnya, langsung kepada pembeli atau
yakni yang dikenal dengan “kuning didederkan pada kolam pendederan.
telur”. Larva ikan lele dumbo baru
diberikan pakan tambahan setelah Larva yang akan didederkan
berumur 4 hari dengan memberikan sebaiknya jangan ditebarkan
emulsi kuning telur ayam. Pemberian langsung ke dalam kolam namun
pakan tersebut sampai umur 5 hari. terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi
Setelah menginjak umur 6 hari, larva untuk menghindarkan perubahan
diberi pakan alami (makanan hidup) suhu ekstrim antara suhu kolam
yang berukuran kecil, seperti kutu air dengan suhu air pada wadah
(daphnia sp) atau cacing sutera pengangkutan. Padat penebaran
(tubifex). Pakan buatan kurang baik larva 10.000–15.000 ekor/m2.
diberikan karena jika tidak habis Selama masa pendederan (28 - 30
akan membusuk sehingga hari) pemupukan ulang perlu
menurunkan kualitas air pada bak dilakukan untuk menjamin
pemeliharaan. Pakan alami diberikan tersedianya makanan alami yang
3 kali sehari, pagi, siang dan sore cukup. Pemupukan dapat dilakukan
hari atau sesuai dengan kebutuhan. 1 - 2 kali seminggu, menggunakan
pupuk kandang (25 kg kotoran sapi
Faktor lain yang perlu diperhatikan atau 3 kg kotoran ayam/100 m2).
selama pemeliharaan benih atau
larva adalah kualitas air. Pergantian Pada saat pemeliharaan dapat diberi
air dilakukan setiap 2 – 3 hari sekali makanan tambahan berupa
atau tergantung dari kebutuhan. makanan halus seperti bekatul,
Jumlah air yang diganti sebanyak konsentrat, atau pakan buatan
50–70 % dengan cara menyipon bentuk tepung. Pengelolaan kualitas
(mengeluarkan air secara selektif air dapat dilakukan berupa
dengan selang) sambil membuang pengontrolan sistem pemasukan air
kotoran yang mengendap pada agar tetap mengalir untuk
dasar bak pemeliharaan larva. mempertahankan tinggi air di kolam
Selang yang digunakan adalah serta menjamin difusi oksigen terlarut
selang plastik yang lentur dan biasa kedalam kolam. Sedangkan
digunakan sebagai selang air. pengendalian hama penyakit dapat
dilakukan dengan cara mencegah
Setelah benih lele berumur 2 – 3 hama atau hewan liar masuk ke
minggu dan mencapai ukuran 0,5 – 2 kolam seperti: membersihkan
cm, benih sudah siap untuk dipanen. lingkungan sekitar kolam, memasang
143
saringan pada pipa inlet, memasang Cara penebaran untuk proses
pagar sekeliling kolam, memasang adaptasi (aklimatisasi) benih lele
lampu perangkap, dan lain dumbo cukup mudah. Benih lele
sebagainya. dumbo yang masih berada di dalam
wadah pengangkutan di biarkan
terapung-apung diatas permukaan
Pendederan adalah pemeliharaan
air selama 5 menit. Selanjutnya
benih lele dumbo yang berasal dari
ditambahkan air dari kolam ke wadah
hasil pembenihan sehingga
pengangkutan sedikit demi sedikit.
mencapai ukuran tertentu.
Dengan cara ini diharapkan kualitas
Pendederan dilakukan dalam dua
air yang ada di dalam wadah
tahap, yakni pendederan pertama
pengangkutan tersebut akan sama
dan pendederan kedua. Pada
dengan yang ada di kolam.
pendederan pertama, benih lele
dumbo yang dipelihara adalah benih
Kegiatan pemeliharaan benih
yang berasal dari pembenihan yang
merupakan kegiatan inti dari
berukuran 1 – 3 cm. Benih ini
pendederan. Selama pemeliharaan,
dipeliharan selama 12 – 15 hari
benih harus diberi pakan tambahan.
sehingga saat panen akan diperoleh
Pakan tambahan berupa tepung
lele dumbo berukuran kurang lebih 5
pelet sebanyak 3 – 5 % dari jumlah
– 6 cm perekornya. Pada
total benih yang dipelihara. Pakan
pendederan ke dua, benih yang
diberikan 3 – 4 kali sehari. Agar
dipelihara berasal dari hasil
pemberian pakan lebih efektif,
pendederan pertama. Pemeliharaan
sebaiknya pemberian pakan
dilakukan selama 12 – 15 hari
disebarkan merata pada kolam
sehingga diperoleh benih lele dumbo
pendederan.
berukuran 8 – 12 cm perekornya.
Pendederan ini dapat dilakukan di
Untuk memperkecil mortalitas atau
kolam tanah atau kolam tembok.
kehilangan benih, selama
pemeliharaan harus dilakukan
Penebaran benih dilakukan setelah 6
pengontrolan terhadap serangan
hari dari pemupukan atau saat
hama dan penyakit. Hama yang
pakan alami telah tersedia.
menyerang benih lele berupa belut,
Penebaran benih dilakukan pada
ular, ikan gabus. Tindakan
pagi atau sore hari dengan
pencegahan penyakit cukup dengan
kepadatan 200 – 300 ekor/M2
menjaga kualitas dan kuatitas air
berukuran 1 - 3 cm per ekornya.
kolam, yakni dengan menghindarkan
Penebaran harus dilakukan dengan
pemberian pakan yang berlebihan.
hati-hati agar benih lele dumbo tidak
Karena pakan yang berlebihan akan
mengalami stress. Benih yang akan
menumpuk di dasar kolam dan bisa
didederkan sebaiknya jangan ditebar
membusuk yang akhirnya menjadi
langsung ke kolam namun terlebih
salah satu sumber penyakit.
dahulu dilakukan aklimatisasi untuk
menghindari perubahan suhu yang
Pada ikan nila pemeliharaan larva
mencolok antara suhu air kolam dan
dan benih ikan dapat dilakukan pada
suhu air pada wadah pengangkutan.
wadah pemeliharaan larva antara
144
lain adalah akuarium, fibre glass, bak ditampung di wadah. Selanjutnya
dan sebagainya. Sebelum larva benih tersebut ditebar di kolam.
dimasukkan, wadah pemeliharaan Sebelum ditebar terlebih dahulu di
larva terlebih dahulu dibersihkan dan lakukan aklimatisasi dengan cara
dilakukan sanitasi. Sanitasi dapat wadah yang berisi larva dimasukkan
menggunakan malachyte green atau ke dalam air kolam. Jika suhu air
methalyn blue 10 ppm dengan cara wadah penampungan larva lebih
dibilas keseluruh permukaan wadah. rendah dari suhu air kolam maka air
kolam dimasukkan sedikit demi
Pemeliharaan larva dilakukan sedikit ke wadah penampungan
selama 6 - 8 hari, larva berumur 3 sampai suhu kedua air tersebut
hari sudah dapat berenang di dasar sama. Selanjutnya larva ditebar
wadah pemeliharaan. Sedangkan dengan cara memiringkan wadah
larva umur 5 hari sudah dapat penampungan larva sehingga larva
berenang dipermukaan air. dapat keluar dengan sendirinya
berenang ke kolam. Penebaran larva
Pemeliharaan larva meliputi sebaiknya dilakukan pagi atau sore
pemberian pakan dan pengelolaan hari pada saat suhu udara rendah.
kualitas air. Selama pemeliharaan,
larva dapat diberi pakan berupa Pendederan dilakukan selama 3 - 4
pakan alami, tepung ikan, dedak minggu. Pada umur tersebut benih
halus dan sebagainya. Pakan yang ikan sudah men-capai ukuran 3 - 5
diberikan harus lebih kecil dari cm. Selama pendederan benih ikan
bukaan mulut larva dan jumlah selain mendapatkan makanan alami
pakan. Ukuran butiran pakan harus di kolam juga diberi pakan tambahan
lebih kecil dari bukuaan mulut larva. yang halus seperti dedak. Pakan
Demikian pula jumlah pakan harus tambahan tersebut ditebar di
sesuai dengan jumlah larva. Pakan sepanjang kolam. Frekuensi
yang tersisa di wadah pemeliharaan pemberian pakan sebanyak 2 - 3 kali
dapat mengakibatkan kualitas air perhari. Kandungan protein pakan
kurang baik. Oleh sebab itu setiap benih ikan sebesar t 30 %. Jumlah
hari dilakukan penyiponan terhadap pakan yang diberikan 10 % dari
kotoran atau sisa pakan. Air harus biomasa.
terus menerus mengalir di wadah.
Selain itu sebaiknya diberi aerasi Kualitas air sangat penting
pada wadah pemeliharaan larva. diperhatikan dalam kegiatan
pendederan. Suhu yang baik untuk
Benih yang telah berumur 7 - 8 hari pendederan ikan nila adalah 28 - 30
ditebar di kolam pendederan. qC. Sedangkan oksigen terlarut
Diharapkan pada saat penebaran sebesar 6 - 8 ppm. Pertumbuhan
pakan alami sudah tersedia di kolam. ikan mulai terganggu pada suhu d 18
Padat penebaran benih ikan nila qC dan t 30 qC.
sebanyak 75 - 100 ekor/m2. Benih
dari wadah pemeliharaan larva Pada suhu optimum, pertumbuhan
ditangkap menggunakan seser halus. ikan normal. Suhu air sangat
Larva yang tertangkap tersebut
145
berpengaruh pada laju metabolisme
ikan. Perubahan temperatur yang Pengelolaan kualitas air mutlak perlu
terlalu drastis dapat menimbulkan diperlukan karena benih patin sangat
gangguan fisiologis ikan yang dapat peka terhadap perubahan lingkungan
menyebabkan ikan stress. khususnya kualitas air. Pada
pemeliharaan benih ikan patin
Pencegahan hama dan penyakit secara intensif yang dilakukan di
pada kegiatan pendederan sangat bak atau akuarium perlu dilakukan
perlu dilakukan. Pencegahan pembersihan kotoran dan
tersebut dapat dilakukan dengan penggantian air di wadah
pengeringan dan pengapuran dasar pemeliharaan. Pembersihan wadah
kolam serta pergantian air kolam, dilakukan dengan menyipon kotoran
membuat saringan air sebelum air dan sisa makanan menggunakan
masuk ke kolam. Hama yang sering selang. Pada saat menyipon harus
menyerang benih ikan nila adalah dilakukan dengan hati-hati agar
belut, ular, burung, ikan gabus dan benih ikan tidak ikut keluar.
ikan lele. Penyakit yang menyerang Penyiponan dapat juga dilakukan
terutama penyakit parasitik seperti juga sekaligus dengan penggantian
Ichthyophthirius multifilis yang air. Air yang dikeluarkan pada saat
mengakibatkan bintik putih penyiponan segera diganti dengan
dipermukaan tubuh ikan dan air bersih. Air yang dikeluarkan
mengakibatkan kematian masal. sebanyak 25 - 50%. Sehingga air
Pencegahan penyakit ini dilakukan yang diganti sebanyak air yang
dengan menambahkan garam dapur dikeluarkan. Hal yang perlu
di kolam media pendederan diperhatikan pada saat penggantian
sebanyak 200 gr/m3. air adalah suhu air. Suhu air yang
akan dimasukkan ke dalam wadah
Pemeliharaan benih pada ikan patin pemeliharan. Selain itu air baru yang
meliputi pemberian pakan, akan dimasukkan sebaiknya telah
pengelolaan kualitas air serta diendapkan terlebih dahulu.
pengendalian/hama penyakit ikan.
Pemberian pakan yang perlu Pengendalian hama dan penyakit
diperhatikan adalah jenis pakan, benih ikan patin lebih ditekankan
kadar protein, jumlah ukuran, dan pada pencegahan. Pencegahan
frekuensi pemberian pakan. dapat dilakukan dengan sanitasi
Pemberian pakan benih ikan patin lingkungan seperti wadah dan air.
yang dipelihara secara intensif dapat Demikian juga air yang akan
diberikan jenis cacing tubifex, digunakan sebaiknya disanitasi
daphnia, rotifera dan lain-lain. demgan menggunakan methylen
Pemberian pakan benih ikan harus blue, malachyte green, Kalium
disesuaikan ukuran benih ikan permanganat dan sebagainya.
dengan ukuran pakan. Pakan yang Wadah yang akan digunakan
diberikan untuk benih ikan sesuai sebaiknya terlebih dahulu
dengan bukaan mulut benih ikan. dibersihkan menggunakan deterjen.
Pakan yang diberikan harus lebih Hama dan penyakit ikan timbul
kecil dengan bukaan mulut ikan. disebabkan oleh kondisi lingkungan,
146
kondisi benih ikan dan bibit penyakit.
Ketiga bibit penyakit tersebut Selanjutnya kolam diisi dengan air
menjadi suatu sistem sehingga benih setinggi 40 cm. Pakan alami akan
ikan terserang penyakit. Kondisi mencapai puncaknya aetelah 10 –
lingkungan yang kotor 14 hari dari pemupukan. Pada hari
menyebabkan benih ikan lemah, ke 10 air kolam dinaikkan menjadi
kurang nafsu makan. Pada kondisi 50-70 cm. Selanjutnya benih ikan
tersebut benih ikan mudah terserang dapat dilepas ke kolam. Pelepasan
bibit penyakit. Parasit/penyebab benih sebaiknya dilakukan sore hari
penyakit sering menyerang bibit agar suhu air kolam sudah menurun.
benih ikan patin adalah Pelepasan benih ikan menggunakan
Ichthyopthirius mulitifilis atau white metode aklimatisasi. Demikian juga
spot, gyrodactius sp, dactilogyrus sp, untuk pelepasan benih ikan patin ini
aeromonas sp dan sebagainya. juga menggunakan metode
Ichthyopthirius sp sering menyerang aklimatisasi. Metode aklimatisasi
pada bagian sisik dan sirip benih adalah suatu cara memberikan
ikan. Benih ikan yang terserang kesempatan kepada ikan untuk
penyakit ich biasanya menggosok- menyesuaikan diri terhadap
gosokkan bagian tubuhnya ke lingkungan baru. Lingkungan baru
dinding atau dasar wadah. tersebut adalah suhu, pH dan
salinitas. Suhu
Pemeliharan benih ikan patin merupakan ”Controling factor” yaitu
dilakukan secara intensif di bak, apabila suhu air berubah maka faktor
akuarium, fiberglass dan dapat juga yang lain akan berubah. Sedangkan
dilakukan dipeliharaan di kolam. Jika pH termasuk ”Masking factor” yaitu
pemeliharan benih ikan patin di sebagai faktor pengendali perubahan
kolam harus dilakukan persiapan. kimia dalam air. Ikan mempunyai alat
Persiapan tersebut meliputi dan cara untuk beradaptasi terhadap
pengolahan dasar kolam, lingkungannya. Alat-alat tersebut
pemupukan dan pengapuran, akan dipergunakan pada saat
pembuatan kamalir, perbaikan sedang mengadakan proses
saluran dan sebagainya. osmoregulasi. Alat-alat tersebut
antara lain kulit, insang, ginjal.
Pengolahan dasar kolam berfungsi Namun demikian ikan mempunyai
untuk mengoksidasi gas beracun batas toleransi terhadap perubahan
yang terdapat di dasar kolam. lingkungannya. Begitu juga ikan
Pengolahan dasar kolam meliputi mempunyai batas toleransi terhadap
pencangkul tanah dasar kolam. perubahan lingkungannya. Sebagai
Selanjutnya dilakukan pemerataan contoh ikan hanya mampu mentolerir
dasar kolam. Pemupukan bertujuan perubahan suhu hanya ± 5 0C,
untuk menumbuhkan pakan alami perubahan ini mampu ditolerir 0,5 0C
dikolam. Pakan alami ini diharapkan permenit. Betapa pentingnya kehati-
menjadi pakan utama bagi benih ikan. hatian saat pelepasan benih ikan
Pupuk ditebar merata di dasar kolam. patin.
Dosis pupuk yang ditebar sebanyak
0,3 - 0,5 kg/m2.
147
Padat penebaran sangat tergantung pendekatan jumlah pakan yang
kepada ”Caryng Capacity” kolam diberikan per hari adalah 3% dari
tersebut dan sifat serta ukuran ikan. total bobot ikan. Frekuensi
Caryng capacity bisa diartikan daya pemberian pakannya 3 kali yaitu pagi,
dukung kolam yang menyangkut siang dan sore hari dengan jumlah
kelimpahan pakan alami, yang sama. Tetapi kondisi
ketersediaan oksigen serta permintaan pakan akan berubah-
minimalnya faktor penggangu ubah tergantung suhu air. Apabila
hidupnya ikan. Caryng capacity bisa cuaca cerah, matahari bersinar
dihitung, contoh : ada beberapa juta terang maka suhu air akan naik
sel per ml kelimpahan planktonnya, segala proses/metabolisme
ada berapa ppm kandungan dipercepat. Barangkali apabila
oksigennya atau berapa kapasitas kondisi demikian frekuensi
oksigen per volume kolam tersebut. pemberian pakan akan lebih dari 2
Kemudian dengan menggunakan kali. Tetapi apabila cuaca mendung,
metode sampling ada berapa juta sel matahari tidak bersinar otomatis
plankton yang terdapat dalam perut suhu akan menurun, kondisi ini
ikan dan berapa laju kecepatan dibarengi dengan fotosintesis
respirasi ikan tersebut dalam plankton terhambat. Sehingga
menyerap oksigen. produksi oksigen menurun sebagai
akibat nafsu makan ikan menurun
permintaan ikan akan pakan juga
Hal ini bisa digunakan rumus
menurun. Ada suatu teori bahwa
Schroeder (1975), respirasi ikan
untuk mengatasi ikan kekurangan
pada suhu 20-30 0C.
oksigen disamping melakukan aerasi
Y= 0.001 W0,82 air, diusahakan ikan selalu berenang
Y= Konsumsi O2/ikan (gr)/jam dipermukaan air. Hal ini terjadi
W= Berat ikan apabila ikan dipuasakan.
R= 0.99
Pakan yang diberikan selama
pendederan benih ikan patin adalah
Dengan membandingkan caryng
campuran tepung pelet dengan
capacity dengan jumlah plankton isi
bekatul dengan perbandingan 1 : 2.
perut ikan dan laju respirasi ikan
Tetapi sebenarnya jenis ikan ini
maka padat penebaran bisa dicari.
sangat menyukai pakan alami. Jika
Secara singkat caryng capacity
kombinasi kedua jenis pakan yaitu
biasanya telah diketemukan
pakan buatan dan pakan alami
berdasarkan pengalaman atas
diberikan bersama adalah sangat
beberapa kali pendederan ikan atau
baik, karena unsur gizinya saling
pemeliharaan ikan pada kolam
melengkapi. Dari hari kehari ikan
tersebut. Contoh kolam A seluas 200
hidup itu tumbuh, baik bertambah
m2 biasanya ditebar ikan 100 ekor/
panjang maupun bertambah berat.
m2 atau menghasilkan ikan 300 kg.
Begitu pula dari hari ke hari populasi
ikan semakin berkurang ada
Dalam pemeliharaan benih ikan patin
beberapa ikan yang mati. Atas dasar
harus dilakukan pemberian pakan.
kejadian ini maka untuk menetukan
Menurut beberapa penelitian bahwa
148
jumlah pakan pada hari-hari pencegahan terhadap hama dan
berikutnya perlu diadakan sampling penyakit ikan, pengontrolan
ikan (Gambar 4.24). Jika total bobot pertumbuhan (sampling, grading dan
ikan diketahui maka jumlah pakan sortasi) serta pengelolaan kualitas air.
yang dibutuhkan dapat dihitung.
Konversi/efesiensi pakan akan dapat Berdasarkan jenis pakan yang
dihitung apabila jumlah pakan yang digunakan dalam melakukan proses
diberikan serta bobot total ikan pembesaran ikan dapat
diketahui. Untuk itu pendataan hal ini dikelompokkan menjadi tiga
perlu ketekunan. kelompok yaitu :
1. Pembesaran ikan secara
tradisional yaitu pembesaran ikan
yang hanya mengandalkan
pakan alami yang terdapat dalam
kolam budidaya. Padat
penebaran disesuaikan dengan
daya dukung kolam dan pakan
yang tersedia di kolam
pembesaran. Dalam pembesaran
tradisional ini kesuburan perairan
Gambar 4.24. Sampling benih ikan akan sangat menentukan
tumbuhnya pakan alami.
Misalnya pembesaran ikan pada
kolam tergenang, pembesaran
ikan disawah.
2. Pembesaran ikan semiintensif
4.5. Pembesaran Ikan yaitu pembesaran ikan yang lebih
Pembesaran ikan merupakan salah mengutamakan pakan alami
satu proses dalam budidaya ikan yang terdapat pada kolam dan
yang bertujuan untuk memperoleh diberi pakan tambahan yang
ikan ukuran konsumsi. Pada usaha tidak lengkap kandungan gizi dari
budidaya ikan pembesaran pakan tersebut. Pada
merupakan segmen usaha yang pembesaran semi intensif ini
banyak dilakukan oleh para padat penebaran lebih tinggi
pembudidaya ikan. Dalam dibandingkan dengan tradisional.
melakukan pembesaran ikan ini Misalnya melakukan pembesaran
relatif tidak terlalu sulit karena ikan pada kolam air tenang
ketrampilan yang dibutuhkan tidak dengan memberikan pakan
sesulit dalam melakukan tambahan berupa dedak selain
pembenihan ikan. Pada kegiatan pakan alami yang terdapat pada
pembesaran ikan yang perlu kolam pembesaran.
diperhatikan antara lain adalah 3. Pembesaran ikan intensif yaitu
wadah yang akan digunakan dalam pembesaran ikan yang dalam
proses pembesaran, padat proses pemeliharaannya
penebaran, pola pemberian pakan, mengandalkan pakan buatan
dalam pemberian pakannya serta
149
dilakukan pada wadah yang satu contoh pembesaran ikan mas
terbatas dengan kepadatan secara semi intensif.
maksimal. Dalam pembesaran
secara intensif ini harus Pembesaran ikan mas secara
diperhitungkan kualitas dan intensif adalah ikan mas dalam air
kuantitas air yang masuk yang mengalir, ukuran kolam
kedalam kolam pembesaran. pemeliharaan relatif kecil (kurang
dari 100m2) dan sangat bergantung
pada pakan buatan. Pakan buatan
4.5.1. Pembesaran ikan mas yang diberikan biasanya adalah
pellet. Salah satu contoh
Pembesaran ikan mas dapat
pembesaran ikan mas secara intensif
dibedakan menjadi 3 kelompok
adalah pembesaran ikan mas di
berdasarkan penyediaan pakan dan
kolam air deras (running water) atau
luas lahan pemeliharaan, yaitu :
jaring terapung.
1. Pembesaran ikan mas secara
ekstensif/tradisional. Berdasarkan jenis ikan yang
2. Pembesaran ikan secara semi dipelihara dalam kolam
intensif. pemeliharaan/pembesaran ikan mas
3. Pembesaran ikan mas secara di kelompokkan menjadi 2, yaitu :
intensif. 1. Mono kultur, yaitu pemeliharaan
ikan mas dalam wadah
Pembesaran ikan mas secara pembesaran yang hanya diisi
tradisional adalah pembesaran ikan oleh ikan mas saja. Dalam
mas dalam kolam yang tenang pemeliharaan ikan mas secara
airnya dan dalam pemeliharaannya monokultur dapat dikelompokkan
hanya mengandalakan pakan yang menjadi tunggal kelamin dan
ada didalam kolam pemeliharaan, campur kelamin.
tidak ada pakan tambahan. Biasanya
ukuran kolam pembesaran relatif Pemeliharaan ikan mas tunggal
luas (lebih dari 200m2). kelamin adalah pemeliharaan
ikan mas yang menggunakan
Pembesaran secara semi intensif
ikan jantan atau ikan betina saja.
adalah pembesaran ikan mas dalam
Pemeliharaan ikan mas campur
kolam air tenang tetapi dalam
kelamin adalah pemeliharaan
pemeliharannya diberi makanan
ikan mas dengan menggunakan
tambahan. Makanan tambahan ini
ikan jantan dan betina bersama-
dapat berupa dedak, limbah rumah
sama dalam wadah
tangga, daun-daunan dan
pemeliharaan. Hal ini muncul
sebagainya. Selain itu dapat juga
karena adanya kecenderungan
ditambahkan pakan buatan (pellet)
pada ikan mas betina untuk
tetapi jumlahnya sedikit.
tumbuh lebih cepat dibandingkan
dengan ikan jantan.
Pembesaran ikan mas di sawah dan
di dalam kerambah merupakan salah
150
2. Polikultur yaitu pemeliharaan ikan adalah pakan alami, pakan
mas dengan mempergunakan buatan dan pakan tambahan.
lebih dari satu jenis ikan dalam
wadah pemeliharaan. Ikan mas Pakan alami adalah makanan
dapat dipelihara secara polikultur hidup bagi larva dan benih ikan
dengan ikan mas atau ikan nila, yang diperoleh dari
karena jenis ikan ini bukan perairan/kolam atau
merupakan pesaing makanan membudidayakannya secara
dalam kolam pemeliharaan. terpisah. Ikan mas merupakan
ikan pemakan segala (omaevora),
Dalam melakukan usaha oleh karena itu sebaiknya pada
pembesaran ikan mas, ukuran benih kolam pemeliharaan harus
yang akan digunakan sangat dilakukan pemupukan awal 3-5
bergantung kepada sistem budidaya hari sebelum penebaran benih
yang akan ditetapkan. Pada dan pemupukan susulan agar
budidaya ikan mas di kolam air deras, ketersediaan pakan alami di
ukuran benih yang dapat digunakan dalam kolam pemeliharaan selalu
sebaiknya berukuran 100 gram/ekor. ada. Ketersediaan pakan alami
yang melimpah akan
Sedangkan pembesaran ikan mas di
menguntungkan bagi ikan dan
jaring terapung saat ini sudah dapat
petani itu sendiri karena tidak lagi
menggunakan benih ikan mas yang
membutuhkan pakan tambahan
berukuran lebih dari 5 – 8 cm.
dalam pemeliharaannya.
Padat penebaran benih ikan mas di
kolam pemeliharaan harus dilakukan
Pakan tambahan yang diberikan
dengan hati-hati dan biasanya di
dalam bentuk apa adanya
tebar pada saat matahari belum
kepada ikan pemeliharaan
bersinar. Agar benih yang ditebar
seperti daun-daunnan, keong,
tidak mengalami stress atau tingkat
limbah rumah tangga dan lain-
kematian yang tinggi. Sebaiknya
lain. Pakan tambahan
benih ikan mas tersebut dibiarkan
dibutuhkan oleh ikan mas dalam
keluar dengan sendirinya dari tempat
pemeliharaan ikan mas secara
penampungan benih (plastik)
semi intensif.
kedalam pemeliharaan.
Pakan buatan adalah pakan yang
Hal-hal yang harus diperhatikan
dibuat dengan susunan bahan
dalam melakukan pembesaran ikan
tertentu dengan gizi sesuai
mas sampai mencapai ukuran
keperluan ikan. Pakan buatan
konsumsi adalah :
dapat berbentuk pellet, larutan
(emulsi dan suspensi), lembaran
1. Pakan.
(flake atau waren) dan remahan.
Pakan merupakan suatu sumber
Ikan mas yang dipelihara secara
energi bagi ikan. Tanpa makanan
intensif dan semi intensif
ikan tidak akan tumbuh dan
memerlukan pakan buatan.
berkembang biak. Pakan yang
Bentuk pakan buatan yang biasa
dapat diberikan untuk ikan mas
diberikan adalah pellet. Garis
151
tengah pellet berkisar antara 2-4 membutuhkan oksigen dalam
mm. bentuk terlarut dalam air untuk
proses metabolisme di dalam
2. Pengelolaan kualitas air. tubuhnya dan untuk bernafas.
Pengelolaan kualitas air adalah Kandungan oksigen terlarut di
cara pengendalian kondisi air di dalam air agar ikan mas tumbuh
dalam kolam budidaya dan berkembang minimal 3 ppm.
sedemikian rupa sehingga Kebutuhan oksigen terlarut ini
memenuhi persyaratan hidup sangat dipengaruhi oleh suhu air,
bagi ikan yang akan di pelihara. biasanya suhu air meningkat
maka kandungan oksigen terlarut
Dalam pembesaran ikan mas agar menurun (berkurang).
dapat tumbuh dengan optimal maka
kondisi air kolam pembesaran harus x Kadar CO2
sesuai dengan kebutuhan ikan mas. Sumber air yang akan digunakan
Variable kualitas air yang sangat untuk budidaya ikan mas antara
berpengaruh pada ikan mas antara lain adalah air tanah, air sungai
lain : atau air hujan. Air tanah adalah
salah satu sumber air yang
x Suhu air banyak digunakan untuk
Suhu air merupakan faktor budidaya. Jika menggunakan
penting yang harus diperhatikan maka harus di tampung terlebih
karena dapat mempengaruhi laju dahulu dalam bak penampung air
metabolisme dalam tubuh ikan. minimal 24 jam, karena air tanah
Pada suhu air yang tinggi maka tersebut mengandung CO2 yang
laju metabolisme akan meningkat, tinggi berkaitan erat dengan
sedangkan pada suhu yang kadar O2 yang terlarut yang
rendah maka laju metabolisme rendah. Oleh karena itu kadar
akan menurun. Dengan suhu CO2 yang layak untuk budidaya
yang optimal maka laju ikan mas sebaiknya < 5mg/l
metabolisme akan optimal.
x Volume air
Pertumbuhan ikan mas sangat Ikan mas yang dipelihara di
dipengaruhi oleh suhu air, baik dalam kolam air deras
dalam usaha pembesaran ikan mempunyai pertumbuhan yang
mas atau pembenihan ikan mas. lebih cepat dibandingkan dengan
Suhu yang optimal untuk ikan mas yang dipelihara d kolam
pertumbuhan ikan mas berkisar air tenang. Pada pemeliharaan
antara 25-30oC ikan mas di kolam air deras
membtuhkan volume air yang
x Kadar oksigen terlarut. besar, dimana debit air yang
Untuk dapat hidup manusia masuk ke dalam kolam
membutuhkan oksigen yang pemeliharaan berkisar antara 75-
dibutuhkan ikan yang hidup di 300 liter/detik.
dalam air disebut dengan
oksigen terlarut. Ikan mas
152
Pada kolam air deras dengan larva sampai konsumsi dapat
debit air yang tinggi maka dikelompokkan menjadi 4
kandungan oksigen terlarut di golongan, yaitu :
dalam kolam pemeliharaan cukup x Hama, misalnya huhurangan,
tinggi. Dengan oksigen yang notorecta sp, eybister sp dsb.
cukup maka proses metabolisme x Parasit, misalnya
ikan akan optimal maka ichthyoptherius multifiliis
pertumbuhan ikan pun akan berbentuk bulat putih yang
optimal. menempel pada badab ikan,
trichodina sp dsb.
x Kekeruhan air x Cendawan
Dalam membesarkan ikan mas di x Bakteri dan virus.
kolam pemeliharaan harus
diperhatikan juga tentang Hama yang menyerang ikan pilihan
kekeruhan air. Kekeruhan air dapat diatasi dengan melakukan
menggambarkan tentang banyak penyaringan terhadap air yang
cahaya yang dapat masuk ke masuk ke dalam kolam pemeliharaan.
dalam perairan. Kekeruhan air Penyakit ikan di kolam pemeliharaan
ini disebabkan oleh bahan ikan mas akan muncul jika kondisi
organic dan anorganik yang perairan kolam (kualitas air kolam)
terlarut di dalam kolam. Air yang rendah, hal ini dapat menyebabkan
jernih biasanya miskin akan daya tahan tubuh ikan menurun.
mineral, air yang terlalu keruhpun Penyakit ikan ini dapat terjadi akibat
tidak baik untuk budidaya ikan interaksi antar ikan itu sendiri,
karena banyak mengandung penyakit dan lingkungan yang buruk.
Lumpur. Air yang baik untuk Lingkungan yang uruk sangat
budidaya ikan yang mempunyai berpengaruh terhadap kondisi
warna air tidak keruh dan tidak kesehatan ikan. Dengan lingkungan
jernih. Untuk mengukur yang buruk maka daya tahan tubuh
kekeruhan biasanya dilakukan ikan menurun sehingga penyakit
pengukuran kecerahan air akan mudah menyerang ikan.
karena kecerahan air sangat
bergantung kepada warna iar Setelah ketiga hal tersebut di
dan kekeruhan. Nilai kecerahan jelaskan di atas di lakukan dengan
yang ideal untuk pertumbuhan air baik, maka dalam memelihara ikan
sebaiknya berkisar antara 25 – mas akan memperoleh produksi ikan
40 cm. mas yang cukup tinggi dan efisien.
Lama pemeliharaan ikan mas sangat
3. Pengelolaan Kesehatan Ikan tergantung kepada ukuran ikan yang
Salah satu kendala dalam digunakan, padat penebaran dan
membudidayakan ikan mas luas kolam yang digunakan serta
adalah terserangnya ikan mas sistem pemeliharaan yang digunakan.
yang dibudidayakan dari hama Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dan penyakit. Jenis hama dan pada Tabel 4.8.
penyakit yang biasanya
menyerang ikan mas ukuran
153
Tabel 4.8. Lama pemeliharaan ikan mas berdasarkan sistem pemeliharaan.
154
berkembang maka kondisi air kolam diberi pakan pellet 25% protein
budidaya harus sesuai dengan dan feeding ratenya 3,5% dalam
kebutuhan ikan nila. Variabel waktu seminggu akan mencapai
kualitas air yang sangat berpengaruh bobot 34,2 gram. Selain itu
terhadap ikan nila antara lain adalah: volume air sangat menentukan
padat penebaran ikan nila yang
x Suhu air.
optimal. Padat penebaran ikan
Suhu air merupakan faktor
nila di kolam adalah 30 ekor/m2.
penting yang harus diperhatikan
karena dapat mempengaruhi laju x Kadar oksigen terlarut
metabolisme dalam tubuh ikan. Untuk dapat hidup manusia
Pada suhu air yang tinggi maka membutuhkan oksigen begitu juga
laju metabolisme akan meningkat, dengan ikan. Oksigen yang
sedangkan pada suhu yang dibutuhkan ikan yang hidup
rendah maka laju metabolisme didalam air disebut dengan
akan menurun. Dengan suhu oksigen terlarut. Ikan nila
yang optimal maka laju merupakan ikan yang tahan
metabolisme akan optimal. terhadap kekurangan oksigen
terlarut dalam air, namun
Pertumbuhan ikan nila sangat
pertumbuhan ikan ini akan optimal
dipengaruhi oleh suhu air dalam
jika kandungan oksigen terlarut
usaha pembesaran atau
lebih dari 3 ppm. Kandungan
pembenihan. Suhu air sangat
oksigen terlarut kurang dari 3 ppm
berpengaruh terhadap aktifitas
dapat menyebabkan ikan tidak
saluran pencernaan benih ikan
dapat tumbuh dan akhirnya mati.
nila. Makanan alami yang berupa
detritus dan fauna dasar selesai x Kadar garam (salinitas)
dicerna dalam waktu 1,68 jam Ikan nila mempunyai toleransi
pada suhu 27 – 28oC dan 1,31 salinitas yang cukup luas, tetapi
jam pada suhu 32-33 oC. Pada pertumbuhan ikan nila pada kadar
suhu 27 – 28oC pakan garam lebih dari 30% akan
zooplankton dapat dicernakan terhambat. Pada kadar garam
dalam waktu 2,2 jam. Ikan dapat yang tinggi ikan membutuhkan
mencernakan makanannya energi yang minim untuk
selama 2,5 – 3 jam pada suhu osmoregulasi sehingga energi
30oC. Berdasarkan hasil yang digunakan untuk
penelitian tersebut maka suhu pertumbuhan berkurang.
optimum untuk pertumbuhan ikan
nila adalah 25 – 30oC. x Cemaran
Ikan nila yang dipelihara pada
x Volume air musim kemarau banyak yang mati.
Pertumbuhan ikan nila yang Hal ini diakibatkan oleh pengaruh
dipelihara dalam air mengalir lebih secara tidak langsung dari sinar
cepat daripada yang dipelihara matahari yang dapat
dalam air tergenang. Dalam meningkatkan keasaman (pH)
kondisi air mengalir, ikan nila perairan.
dengan bobot awal 9,1 gram
155
Gejala mabuk pada ikan nila diantaranya adalah terhadap
dapat diakibatkan dari akitifitas hama dan penyakit dalam kolam
berenang ikan yang cepat pemeliharaan. Hama yang biasa
dipermukaan dengan gerakan terdapat dikolam pemeliharaan
tidak beraturan dan tutup insang adalah cladocera sebagai
bergerak aktif. Selain itu air pesaing/kompetitor, copepoda
budidaya yang tercemar minyak sebagai predator benih, larva,
akan menyebabkan kerusakan kumbang air, serangga air dan
sel-sel saluran pencernaan. Oleh lain-lain.
karena itu agar ikan nila tunbuh
Hama tersebut kadang-kadang
dengan cepat air budidayanya
sulit untuk dihilangkan.
tidak boleh tercemar baik oleh
Pengendalian hama yang paling
limbah industri maupun rumah
mudah melakukan penyaringan
tangga.
terhadap air yang masuk kedalam
Dalam air budidaya ikan yang baik kolam pemeliharaan.
sepintas dapat dilihat dari keruh
Penyakit ikan dikolam
atau tidaknya air kolam. Untuk
pemeliharaan akan muncul jika
mengetahui tingkat kekeruhan air
kondisi perairan kolam (kualitas
kolam dapat dilihat dari tingkat
air kolam) rendah, hal ini dapat
kecerahan air kolam dengan
menyebabkan daya tahan tubuh
menggunakan alat pengukur yang
ikan menurun. Penyakit ikan ini
disebut secchi disk atau keeping
dapat terjadi akibat interaksi antar
secchi.
ikan itu sendiri, penyakit dan
Kecerahan yang baik untuk lingkungan yang buruk.
kehidupan ikan nila di kolam Lingkungan yang buruk sangat
berkisar antara 25-40 cm. Artinya berpengaruh terhadap kondisi
jarak batas pengelihatan terhadap kesehatan ikan. Dengan
keeping secchi adalah berkisar lingkungan yang buruk maka daya
antara 25-40 cm dari atas tahan tubuh ikan menurun
permukaan perairan. Kecerahan sehingga penyakit akan mudah
kurang dari 25 cm tidak menyerang ikan. Jenis-jenis
menguntungkan karena penyakit ikan antara lain adalah
mengakibatkan rendahnya penyakit pendarahan, penyakit
kandungan oksigen terlarut di jamur, penyakit bakteri.
kolam. Pada kolam budidaya
Setelah ketiga hal utama yang
yang keruh maka jarak batas
telah di jelaskan diatas dilakukan
penglihatan terhadap keeping
dengan baik maka dalam
secchi rendah yang berarti kolam
memelihara ikan nila akan
tercemar bahan organik atau
diperoleh produksi ikan nila yang
Lumpur.
cukup tinggi dan efisien. Lama
pemeliharaan ikan nila sangat
6. Pengelolaan kesehatan ikan bergantung kepada ukuran ikan
Dalam memelihara ikan nila di yang akan dipanen. Sebagai
kolam selalu ada saja kendalanya bahan pertimbangan ada 4 ukuran
156
ikan nila yang diproduksi 4. Mina padi yaitu pemeliharaan
dipasaran yaitu : ikan nila disawah.
x Ukuran 100 gram, umurnya
kurang lebih 3-4 bulan Penebaran benih pada pemeliharaan
x Ukuran 250 gram, umurnya ikan nila di kolam berukuran 10 gram
kurang lebih 4-6 bulan. per ekor, sedangkan untuk jenis
x Ukuran 500 gram, umurnya terapung biasanya 25 gram per ekor,
kurang lebih 6–8 bulan. intensitas berbudidaya yang dapat
x Ukuran diatas 800 gram dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
umurnya kurang lebih 9-12 1. Pemeliharaan secara ekstensif
bulan. Pada pemeliharaan ini kolam
yang digunakan relatif cukup
Ikan nila mempunyai ciri khas besar dari 200m2, kepadatan ikan
tersendiri dimana pertumbuhan ikan relatif rendah (1 ekor per m2) dan
nila yang dipelihara secara tunggal pakan yang diberikan hanya
kelamin yaitu ikan jantan lebih cepat mengandalkan pakan yang
tumbuh dibandingkan ikan nila yang tumbuh dari kolam. Benih yang
dipelihara secara campuran (jantan ditebarkan biasanya campur
dan betina). Oleh karena itu banyak kelamin dan berukuran 10 gram
petani ikan yang lebih suka per ekor.
memelihara ikan nila jantan. Sistem 2. Pemeliharaan semi intensif
pemeliharaan ikan nila berdasarkan Perbedaan utama dalam
jenis kelamin ini disebut monokultur pemeliharaan ekstensif adalah
sedangkan untuk pemeliharaan ikan kepadatan benih yang ditebar,
nila dengan jenis ikan lainnya disebut dimana untuk semi intensif padat
dengan polikultur. penebarannya 5-10 ekor per m2
dan kolam diberi pupuk dan pakan
tambahan kepada ikan nila
Pada pemeliharaan ikan untuk berupa dedak atau ampas tahu,
mencapai ukuran konsumsi dapat daun sente sebanyak 5-10% dari
digunakan beberapa macam kolam bobot ikan setiap hari
pemeliharaan : 3. Pemeliharaan secara intensif
1. Kolam empat persegi panjang Pemeliharaan ikan nila secara
dengan luas 200-500m2, intensif ini biasanya dilakukan di
kedalaman air 1-1,25m, dasar jaring terapung atau kolam air
kolam dapat tanah atau beton. deras.
2. Kolam jaring terapung yang Padat penebaran ikan nila di jaring
berbentuk bujur sangkar dengan terapung adalah 400-500 ekor per m3
ukuran minimal 1-4 m2 dan dengan bobot awal benih 15-25 gram
maksimal 9 – 49 m2 , yang per ekor, sedangkan di kolam air
terbuat dari bahan jaring dengan deras kepadatan tebarnya 10-20
kedalaman air 1,5 – 2 m. ekor per m2.
3. Hampang atau keramba yang Pada pemeliharaan ini sumber
dapat dilakukan diperairan dasar energi bagi ikan untuk tumbuh dan
yang dangkal dengan kedalaman berkembang adalah pakan buatan
air 1-2m. dalam bentuk pellet yang diberikan
157
sebanyak 3-5% sehari dan frekuensi
pemberian pakan 3-5 kali sehari. Nener ikan bandeng yang diperoleh
Pakan buatan tersebut harus dari alam ditangkap oleh pencari
mengandung protein 20-30%. nener sangat bergantung kepada
musim, lokasi, cara dan waktu
penangkapan. Pada musim nener
4.5.3 Pembesaran ikan bandeng jumlah nener cukup melimpah yang
dapat mengakibatkan menurunnya
Ikan bandeng merupakan salah satu
harga nener. Selain itu waktu
jenis ikan laut yang dapat
penangkapan yang tepat yaitu diawal
dibudidayakan oleh manusia
musim penangkapan mempunyai
ditambak. Jenis Ikan ini saat ini juga
daya tahan dan vitalitas yang tinggi
sudah dapat dibudidayakan di
dalam pengangkutan serta
keramba jaring apung pada air tawar,
mempunyai harga jual yang lebih
hal ini dikarenakan sifat ikan ini yang
mahal.
euryhaline (tahan terhadap
perubahan yang besar dari kadar
Tetapi ketersediaan nener dari alam
garam dalam air)
ini tidak bersifat kontinue sehingga
untuk mengusahakan pembesaran
Ikan bandeng dapat dipelihara
ikan bandeng secara intensif
ditambak yang mempunyai kadar
dibutuhkan nener bandeng yang
garam relatif berfluktuasi. Ikan
berasal dari panti
bandeng dapat dipijahkan secara
pembenihan/hatchery. Nener dari
buatan di panti pembenihan/hatchery
alam selain tidak tersedia secara
dengan cara implementasi atau
kontinue juga mempunyai ukuran
hypofisasi. Oleh karena itu benih
yang sangat beragam. Oleh karena
ikan bandeng yang disebut nener ini
itu nener yang berasal dari panti
dapat diperoleh dari alam atau panti
pembenihan sangat dibutuhkan
pembenihan/hatchery.
untuk memenuhi kekurangan nener
ditambak-tambak pembesaran.
Nener bandeng yang berasal dari
Nener yang dihasilkan dari panti
pantai/alam ini merupakan hasil
pembenihan mempunyai keunggulan.
pemijahan ikan bandeng secara
Karena kemurnian nener dapat
alami dilaut. Ikan bandeng yang telah
dijamin 100% dan umurnya diketahui
matang kelamin akan memijah
secara tepat.
secara alami dan akan menghasilkan
telur sebanyak 5.700.000 butir dalam
tubuhnya. Pelepasan telur ini terjadi Nener yang berasal dari alam atau
pada malam hari dan akan menetas hatchery, yang akan digunakan
dalam waktu 24 jam menjadi nener untuk usaha pembesaran ikan
yang berukuran 5 mm. Nener ini bandeng ditambak, haruslah nener
akan terbawa oleh arus air yang sehat. Nener yang sehat dapat
mendekati pantai dan kemudian dilihat dari ciri-ciri umurnya yaitu :
akan ditangkap oleh para penyeser. 1. Tidak terdapat luka atau lecet
Ukuran nener yang ditangkap ini 2. Tidak cacat pada organ tubuh
kurang lebih 13 mm. 3. Warnanya tidak kusam
158
4. Gerakannya aktif
Nener bandeng yang telah dipilih
Dengan menggunakan nener yang
selanjutnya akan ditebar kedalam
sehat maka akan diperoleh target
tambak pembesaran. Sebelum
produksi yang sesuai dengan
nener tersebut ditebar harus dihitung
rencana. Selain nener yang sehat
terlebih dahulu padat penebaran
dalam pemilihan benih ikan bandeng
nener ditambak pembesaran dan
(nener) juga harus diperhatikan
dilakukan aklimatisasi.
ukuran benih. Ukuran benih yang
akan ditebar ke dalam tambak
Nener ikan bandeng yang akan
pembesaran sebaiknya seragam. Hal
ditebar kedalam tambak pembesaran
ini akan menguntungkan dalam
sebaiknya ditentukan terlebih dahulu
pemeliharaan, karena ikan tidak
tentang jumlah nener yang akan
akan berebut makanan sehingga
ditebar. Nener bandeng yang akan
pertumbuhan ikan seragam,
ditebarkan dan dipelihara ditambak
kekuatan makanpun seragam.
pembesaran harus diketahui
jumahnya agar dapat diketahui
Ukuran nener yang ditebar ke
jumah ikan bandeng yang akan
tambak pembesaran bisa dimulai
dipanen. Istilah dalam perikan
dari ukuran nener sampai
disebut dengan padat penebaran.
gelondongan yang dapat
membedakannya adalah cara
Padat penebaran adalah
pemeliharaan ditambak
perbandingan jumlah ikan-ikan/nener
pembesarannya.
yang akan ditebar dengan luas
tambak pembesaran. Dengan
Jika yang ditebar adalah nener kecil
mengetahui padat penebaran pada
maka waktu yang dibutuhkan untuk
awal pemeliharaan akan diperoleh
mencapai ukuran konsumsi yaitu 4 –
manfaat antara lain adalah :
6 ekor/kg bisa mencapai lebih dari 6
x Dapat menentukan jumlah pakan
bulan sedangkan jika yang ditebar
yang akan diberikan
adalah gelondongan maka waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai x Dapat mengoptimalkan tambak
ukuran konsumsi berkisar antara 4 – pembesaran sesuai dengan
6 bulan. daya dukung tambak
pembesaran tersebut.
Dalam memilih nener yang berasal x Dapat mengurangi timbulnya
dari alam maupun hatchery dapat penyakit ditambak pembesaran
dilakukan dengan menghitung jumlah karena kepadatan tinggi.
ruas tulang belakang. Nener yang x Dapat menetukan target produksi
berkualitas prima memiliki jumlah pada akhir pemeliharaan.
ruas tulang belakang antara 44 – 45.
Jumlah ruas tulang belakang dapat Masa pemeliharaan nener bandeng
dihitung menggunakan mikroskop ditambak pembesaran sangat
sederhana pada pembesaran 10 kali bergantung kepada ukuran nener
atau nener ditempatkan pada yang ditebar pada awal
sumber cahaya seperti lampu senter. pemeliharaan. Ukuran nener yang
159
ditebar kedalam tambak pembesaran matahari tenggelam. Hal ini untuk
bervariasi antara 1–15 cm. Padat menghindari kematian nener akibat
penebaran nener ditambak stress karena tingginya suhu
pembesaran juga ditentukan oleh dilingkungan. Lakukan penebaran
ukuran nener, lama pemeliharaan, nener dengan hati-hati !
mutu nener dan daya dukung
kesuburan tambak pembesaran. Langkah selanjutnya setelah
dilakukan penebaran nener bandeng
Padat penebaran nener ditambak adalah melakukan proses
pembesaran berkisar antara 5 – 6 pemeliharaan nener sampai
ekor/m2 untuk ukuran nener bandeng mencapai ukuran konsumsi. Proses
3 – 5 cm. Sedangkan untuk nener yang dilakukan selama pemeliharaan
yang berukuran 1 – 3 cm, padat sama persis dalam melakukan
penebarannya berkisar antara 2 – 3 budidaya ikan lainnya meliputi
ekor/m2. Untuk benih bandeng yang pemberian pakan, pengelolaan
berukuran 12 – 15 cm yang disebut kualitas air, pengendalian hama dan
gelondongan ditebar ke tambak penyakit, pemantauan pertumbuhan.
pembesaran dengan padat Perlakuan selama pemeliharaan
penebaran 1.500 ekor/ha. Nener sangat ditentukan oleh sistem
bandeng yang akan ditebar kedalam budidaya yang diterapkan.
tambak pembesaran. Setelah
menghitung jumlah yang akan
ditebar lalu dipersiapkan nener 4.6. Pemanenan
tersebut. Nener bandeng untuk
sementara diaklimatisasi selama Pemanenan dilakukan pada setiap
satu hari dalam bak plastik. akhir siklus budidaya. Dalam
Aklimatisasi ini bertujuan untuk budidaya ikan ada dua siklus
menyesuaikan kondisi lingkungan produksi yaitu pada usaha
dimana nener itu berada dengan pembenihan ikan maka yang akan
kondisi lingkungan tambak dipanen adalah benih ikan.
pembesaran. Penyesuaian suhu, Sedangkan pada usaha pembesaran
salinitas dan pH dapat dilakukan juga ikan yang akan dipanen adalah ikan
begitu nener bandeng yang dikemas ukuran konsumsi. Prisnsip
dalam kantong plastik dating. pemanenan benih ikan dan ikan
Caranya kantong plastik yang terisi ukuran konsumsi pada umumnya
nener diisi penuh dengan air yang adalah sama. Dalam subbab ini akan
ada dalam tambak pembesaran, diuraikan proses pemanenan ikan
maka secara perlahan-lahan nener pada stadia benih. Pemanenan benih
bandeng yang ada didalam kantong ikan harus dilakukan dengan hati-hati.
platik akan keluar kedalam tambak Selain itu waktu dan cuaca pada saat
pembesaran jika sudah terjadi panen perlu diperhatikan. Banyak
penyesuaian. petani pembenih yang gagal karena
kurang hati-hati pada saat panen.
Penebaran nener ditambak
pembesaran sebaiknya dilakukan,
pada pagi atau sore hari pada saat
160
4.6.1. Pemanenan benih ikan nila pasang saringan untuk
mencegah benih ikan keluar
Kegiatan pemanenan benih meliputi kolam. Setelah di pasang
persiapan penampungan benih, saringan, pintu pengeluaran air di
pengeringan kolam, penangkapan buka sedikit demi sedikit agar
benih dan pengangkutan. benih ikan tidak terbawa arus air.
Pemanenan benih ikan sebaiknya
dilakukan pagi atau sore hari. 3. Penangkapan benih
Setelah air kolam kering, benih
1. Penampungan benih ikan berkumpul di kamalir.
Sebelum pengeringan kolam, Penangkapan benih dilakukan
terlebih dahulu dilakukan menggunakan seser atau ancho.
persiapan penampung benih. Penangkapan benih di mulai dari
Penampung benih dapat berupa hilir atau di depan pintu
hapa atau bak. Air pada pengeluaran air. Benih ikan di
penampungan harus terus depan pintu pengeluaran harus
menerus mengalir, hal ini habis di tangkap. Jika benih ikan
bertujuan untuk mensuplai di hilir telah habis dilanjutkan ke
oksigen ke dalam air wadah lebih hulu sampai habis di depan
penampungan. Hapa yang akan pintu pemasukkan air (hulu).
digunakan untuk menampung
benih di pasang didepan pipa Penangkapan benih ikan yang di
pemasukkan air. Sebaiknya mulai dari hilir bertujuan agar
hapa di pasang di kolam yang benih ikan tidak stres akibat
paling dekat dengan kolam yang kualitas air. Jika penangkapan
akan dipanen. Hal ini bertujuan benih di mulai dari hulu (depan
untuk memudahkan pintu pemasukkan) maka benih
pengangkutan benih yang telah ikan yang terdapat di hilir akan
di tangkap. Pemasangan hapa stres atau mabuk karena air dari
dilakukan dengan mengikat ke hulu sudah kotor akibat lumpur.
empat sudutnya ke patok Pada saat panen sering terlihat
bambu/kayu. ikan mengalami stres atau mabuk.
Hal ini diakibatkan kualitas air
2. Pengeringan Kolam kurang baik khusunya suhu,
Pengeringan kolam sebaiknya oksigen dan lumpur. Untuk
dilakukan pada pagi hari agar mengatasi hal tersebut dapat
penangkapan benih dapat dilakukan dengan mengalirkan air
dilakukan sebelum suhu air naik. dari pipa pemasukkan. Jika
Pengeringan kolam harus masih terlihat benih ikan stres
dilakukan dengan hati-hati agar atau mabuk pemanenan
benih ikan dapat berkumpul pada dihentikan dan di tunda sampai
kamalir sehingga memudahkan besok atau hari lainnya.
pemanenan. Pengeringan kolam
diawali dengan menutup pintu Benih yang telah ditangkap di
pemasukkan air. Selanjutnya tampung dalam wadah
pada pintu pengeluaran air di pengangkutan berupa ember
161
atau alat lainnya. Benih pada tersebut. Tetapi adakalanya jika
wadah pengangkutan segera kondisi ikan serta lingkungan ikan
dikumpulkan di hapa tempat baik, ukuran benih ikan akan tercapai
penampungan benih. Benih yang pada periode waktu pemeliharaan
cacat, luka dan mati lebih banyak ikan tersebut seperti biasanya.
akibat penanganan. Penanganan Ukuran benih ikan dipanen adalah 2
tersebut biasa terjadi pada saat inci (5 cm) setelah dipelihara selam 3
penangkapan dan pengangkutan minggu dimulai dari ukuran ikan 1
benih ke tempat penampungan inci. Pemenenan benih ikan patin
benih. dilakukan seperti memanen benih
ikan lainnya. Setelah benih ikan
tersebut dipanen, benih ikan
4.6.2. Pemanenan benih ikan ditampung dalam tempat
patin penampungan baik berupa bak
maupun fiberglass. Jangan lupa
Tahap akhir dari pekerjaan teknik aklimatisasi tetap dilakukan
memelihara benih ikan patin adalah pada saat memasukkan benih ikan
memanen. Hasil dari memanen tersebut ke dalam tempat
benih ikan tersebut merupakan penampungan. Sebelum benih ikan
evaluasi terhadap pekerjaan patin diangkut ke tempat lain yang
memelihara benih ikan patin tersebut. relatif jauh, benih ikan tersebut
Jika hasilnya benih ikan banyak dipuasakan terlebih dahulu selama 1
maka secara teknik produksi hari. Pemuasaan tersebut
pekerjaan memelihara benih ikan dimaksudkan agar benih ikan
tersebut dapat dikatakan berhasil. mengeluarkan kotoran dari dalam
Tetapi kebalikannya jika hasilnya perutnya, agar nanti pada saat benih
benih ikan sedikit maka pekerjaan ikan diangkut sudah tidak
memelihara benih ikan patin tersebut mengelurkan kotoran lagi. Jika benih
secara teknik produksi dapat ikan masih mengeluarkan kotoran
dikatakan gagal. pada saat pengangkutan maka
kondisi kualitas air media
Kapan benih ikan patin dipanen? pengangkutan benih ikan akan
Menentukan waktu/saat panen benih dengan segera menurun sehingga
ikan patin biasanya tergantung dari tidak mustahil benih ikan akan
lamanya memelihara benih ikan segera mati.
tersebut atau ukuran benih ikan
162
Gambar 4.26. Pengemasan benih
Pengemasan benih ikan hasil pembesaran ini sebaiknya harus memperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut :
x Jarak dan waktu tempuh
x Jumlah benih yang diangkut dalam wadah
x Kondisi kuailtas air selama pengangkutan yang terpenting yaitu suhu air,
salinitas air, pH dan oksigen didalam wadah pengangkutan. Suhu air yang
baik untuk pengemasan ikan hidup adalah 15 – 200C. Oleh karena itu
sebaiknya pengangkutan dilakukan pada pagi atau malam hari, pH air yang
baik adalah 7 – 8, jumlah oksigen didalam pengangkutan harus 3 kali
jumlah air.
1. Sistem Tertutup
Sistem tertutup yaitu sistem pengemasan benih ikan dalam wadah tertutup
seperti kantong plastik.
Cara yang dilakukan untuk pengangkutan benih ikan dengan kantong
plastik adalah :
x Kantong plastik yang digunakan harus cukup air agar mata ikan
tenggelam
x Rasio oksigen = air sekitar 3:1
x Plastik harus terikat dengan baik
x Masukkan plastik dalam Styrofoam dan tambahkan es batu yang
terbungkus plastik lalu diselipkan diantara plastik dalam Styrofoam.
163
2. Sistem terbuka
Pengangkutan benih ikan sistem terbuka biasanya dilakukan untuk
mengangkut benih ke lokasi yang dekat. Benih ikan tersebut dimasukkan
kedalam wadah dan diberi aerasi selama pengangkutan. Dan suhu air
diusahakan berkisar antara 15 – 200C .
Panen merupakan tahap akhir dari suatu proses produksi dalam budidaya ikan.
Tidak sedikit petani atau pengusaha ikan yang gagal dalam usaha budidaya
ikan dikarenakan pada waktu panen, penanganan dan alat kelengkapannya
kurang tepat. Penangganan ikan pada waktu panen bertujuan untuk :
1. Mengurangi atau menghindari kehilangan, kematian dan kerusakan ikan.
2. Mempertahankan kesegaran ikan setelah dipanen sampai tiba di
konsumen.
Hasil panen ikan yang akan dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat dijual
dalam dua cara :
1. Ikan dalam keadaan hidup sampai ketangan konsumen.
2. Ikan dalam keadaan mati tetapi masih dalam kondisi segar.
2. Panen total
Panen total dilakukan secara sekaligus dengan cara menguras air kolam
dan di depan pintu pengeluaran telah dipasang waring atau hapa untuk
memudahkan penangkapan ikan pada saat panen.
164
Untuk menghindari kematian ikan mas pada saat pemanenan, hal yang harus
dilakukan jangan terjadi luka atau banyak sisik lepas karena penggunaan alat
saat panen adalah:
1. Jagalah kondisi air agar tidak terlalu keruh, karena kotoran seperti lumpur
atau larutan suspensi lainnya dapat menutupi labirin pada insang lele
sehingga ikan tidak dapat bernafas.
2. Pemanenan tidak dilakukan pada saat hujan.
3. Waktu pemanenan tidak melebihi dari jam 10.00 atau bila cuaca panas
sebaiknya pada sore hari (lebih dari jam 16.00).
Gunakan alat-alat pemanenan yang terbuat dari bahan halus seperti : seser,
hapa agar tidak melukai ikan.
165
166
LAMPIRAN A
DAFTAR PUSTAKA
A1
LAMPIRAN A
Avers CG. 1986. molecular cell biology. Rutgers University. The Benjamin
Cummings Publising Co. Inc. 832 p.
Boyd. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Auburn
University. Alabama. USA
Campbell.N.A; Reece. J.N; Mitchell. L.G. 2002. Biologi. Edisi Kelima. Erlangga.
Jakarta.
Chumadi dkk. 1992. Pedoman Teknis Budidaya Pakan Alami Ikan dan
Udang. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat
penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta.
A2
LAMPIRAN A
Cole, G.A. 1988. Textbook of Limnology. Third Edition. Waveland Press, Inc.
Illionis, USA.
Chris Andrews, Adrian Exell and Neville Carrington., 1988. The Manual of
Fish Health. New Jersey: Tetra Press,
Davis, D.A and Delhert MG III. 1991. Dietary Mineral Requirment of Fish and
Shrimp. Pages : 49 – 65. In : Proceedings of The Aquaculture Feed
Processing and Nutrition Workshop. Akimaya, D.M and Ronni K.H.T.
Singapore.
Davis, C.C. 1955. The marine and freshwater plankton. Michigan state
University Press. Chicago.
Devlin,R.H, C.A. Biagi, T.Y. Yaseki. 2004. Growth, viability and genetic
characteristic of GH transgenic coho salmon strains. Aquaculture
236 : 607 – 632.
Gong Wu, Yonghua Sun & Zuayan Zhu. 2003. Growth hormone gene
transfer in common carp. Aquatic Living Resources 16 : 416-420.
A3
LAMPIRAN A
Halver JE. 1989. Fish Nutritiion 2nd edition. Academic Press Inc.
Jusuf.M. 2001. Genetika I. Struktur dan Ekspresi Gen. Sagung Seto. Jakarta.
Kobayashi S, Alimuddin, Tetsuro Morita, Misako Miwa, Jun Lu, Masato Endo,
Toshio Takeuci dan Goro Yoshikazi. 2006. Transgenic nile Tilapia
(Oreochromis niloticus) over-expressing growth hormone show
reduced ammonia excretion. Departement of Marine Biosciences
Tokyo University of Marine Science and Technology. Tokyo. Japan.
Koolman J and Rohm KH. 2001. Atlas berwarna dan teks biokimia. Wanadi
SI penerjemah. Sadikin M , editor. Jakarta : Hipokrates 2000.
Kurniastuty, dkk., 2004. Hama dan Penyakit Ikan. Balai budidaya Laut
Lampung. Lampung.
A4
LAMPIRAN A
Lovel T. 1988. Nutrition and feeding of fish. An AVI Book. Published by Van
Nostrad Reinhold. New York.
Muchtadi,D., Nurheni S.P, dan Made A. 1993. Metabolisme zat gizi : sumber,
fungsi dan kebutuhan bagi tubuh manusia. J.2. Pustaka Sinar Harapan.
Jakarta
Matty. AS. 1985. Fish Endocrinology. Croom Helm London & Sydney Timber
Press. Portland. Oregon. 267p.
A5
LAMPIRAN A
Purdom. C.E. 1993. Genetics and Fish Breeding. Chapman & Hall. London.
Rocha A, S Ruiz, A Estepa and J.M Coll. 2004. Application of Inducible and
Targeted Gene Strategies to produce Transgenic Fish : A review.
Marine Biotechnology 6, 118 – 127. Springet-Verlag. New York. LLC.
A6
LAMPIRAN A
Shiau,S.Y and C.W.Lan. 1996. Optimum dietary protein level and protein to
energy ratio for growth of grouper (Epinephelus malabaricus).
Aquaculture, 145: 259 – 266
Tacon,A.G.J. 1987. The Nutrition and Feeding of Farmed Fish and Shrimp
a Training Manual. FAO. Brazil.
A7
LAMPIRAN A
Taufik Ahmad, Erna Ratnawati, dan M. Jamil R. Yakob. 2002, Budi Daya
Bandeng Secara Intensif. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.
Tucker, C.S and Hargreaves, J.A. 2004. Biology and culture of Channel
Catfish. Elsevier. B.V. Amsterdam.
Yoshimatsu, dkk., 1986. Grouper final Report Marine Culture Research and
Development in Indonesia. ATA 192, JICA. P 103 – 129.
Zairin.M.J. 2002. Sex Reversal Memproduksi Benih Ikan Jantan dan Betina.
Penebar Swadaya. Jakarta.
A8
LAMPIRAN B
GLOSARI
B1
LAMPIRAN B
B2
LAMPIRAN B
Asam lemak jenuh : Asam lemak dimana semua karbon dalam ekor
(Saturated fatty hidrokarbonnya dihubungkan oleh ikatan tunggal,
acid) sehingga memaksimumkan jumlah atom hidrogen
yang dapat berikatan dengan kerangka karbon.
Asam lemak tak : Asam lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan
jenuh (Unsaturated ganda antara karbon-karbon dalam ekor
fatty acid) hidrokarbon. Ikatan seperti itu mengurangi jumlah
atom hidrogen yang terikat ke kerangka karbon.
B3
LAMPIRAN B
B4
LAMPIRAN B
B5
LAMPIRAN B
B6
LAMPIRAN B
B7
LAMPIRAN B
B8
LAMPIRAN B
Maskul;inisasi : Penjantanan.
B9
LAMPIRAN B
B10
LAMPIRAN B
B11
LAMPIRAN B
B12
LAMPIRAN C
DAFTAR GAMBAR
C1
LAMPIRAN C
C2
LAMPIRAN C
C3
LAMPIRAN C
C4
LAMPIRAN C
DAFTAR TABEL
C5
LAMPIRAN C
C6
LAMPIRAN C
C7
LAMPIRAN C
C8