DESA/KELURAHAN : PETANG KECAMATAN : PETANG KABUPATEN/KOTA : BADUNG NAMA MAHASISWA : PUTU AGUNG ANANTA WIJAYA FAK/PS : MIPA/TEKNIK INFORMATIKA NIM : 1008605058
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS UDAYANA 2014 ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang kami kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Putu Agung Ananta Wijaya Nomor Induk Mahasiswa : 1008605058
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN PPM
Petang, Maret 2014 Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui DPL KKN PPM UNUD KK Dampingan
Dr.Drh I Wayan Batan MS Ni Made Simbing NIP. 19600227 198603 1 002 KK Dampingan
Mengetahui/Menyetujui Kepala Desa Dinas Petang
I Wayan Suryantara, S.H.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM di Desa Petang tepat pada waktunya. Dalam penyelesaian program KK Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu: 1. Bapak Dr. Drh I Wayan Batan MS selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dorongan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik. 2. Bapak I Wayan Suryantara, S.H selaku Kepala Desa Petangyang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program di KK Dampingan. 3. Ibu Ni Made Simbing, selaku kepala Keluarga KK Dampingan yang telah bekerjasama dengan baik, sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar. 4. Teman-teman KKN PPM di Desa Petang yang memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis. Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca karena keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan sekaligus mohon sumbangsih dari para pembaca dalam memperbaiki tugas ini. Harapan penulis semoga setelah kita mendiskusikan program pokok non tema KK dampingan ini kita dapat memahami dan menyelesaikan program ini dan akan dapat berguna bagi kita semua untuk menambah wawasan kita. Atas perhatiannya,penulis ucapkan terima kasih. Desa Petang, Maret 2014
Penulis iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... v DAFTAR TABEL ....................................................................................................... vi BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ......................................................................... 2 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ..................................................................... 3 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ................................................................................. 6 2.2 Masalah Prioritas ........................................................................................... 6 BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ........................................................................................................ 7 3.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 9 BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Keluarga ......................................... 12 4.2 Hasil Kegiatan Pendampingan Keluarga .................................................... 15 4.3 Kendala Kegiatan Pendapingan Keluarga ................................................... 16 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ..................................................................................................... 17 5.2 Rekomendasi ............................................................................................... 17 LAMPIRAN ............................................................................................................... 18
v
Daftar Gambar
Gambar 1 Keadaan Dapur Ni Made Simbing ............................................................... 3 Gambar 2 Potensi Tanaman Bunga Untuk Dikembangkan .......................................... 8 Gambar 3 Rumah Ni Made Simbing .......................................................................... 18 Gambar 4 Penyerahan Obat-obatan ke Ni Made Simbing ......................................... 18 Gambar 6 Kebersamaan dengan Ni Made Simbing ................................................... 19 Gambar 5 Wawancara dengan Ni Made Simbing ...................................................... 19
vi
Daftar Tabel
Tabel 1 Identitas Keluarga Ni Made Simbing .............................................................. 2 Tabel 2 Pengeluaran Bulanan Ni Made Simbing ......................................................... 4 Tabel 3 Jadwal Kegiatan............................................................................................. 11 Tabel 4 Pelaksanaan KK Dampingan ......................................................................... 14
1
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dan menjadi ciri khas dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD) adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera. Program ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya. Di sini mahasiswa akan berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar dan masalahyang telah dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang di dampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Dan tentunya dapat memberdayakan keluarga di KK Dampingan Keluarga KK Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap lingkungan di Desa Petang, Kabupaten Badung. Desa Petang memiliki 7 Banjar Dinas yaitu : Banjar Petang Dalem, Banjar Petang, Banjar Petang Suci, Banjar Kertha, Banjar Lipah, Banjar Munduk Damping, dan Banjar Angantiga. Dikarenakan luasnya daerah desa petang maka banjar yang digunakan untuk kk dampingan hanya meliputi 3 banjar yaitu Banjar Petang Dalem, Banjar Petang, dan Banjar Petang Suci. Ketiga Banjar ini dibagi secara merata kepada 25 mahasiswa KKN PPM. Diantara 3 banjar tersebut tercantum 25 KK miskin dan cacat Fisik yang terprioritaskan. Dimana, 1 KK Miskin didampingi oleh 1 mahasiswa dijadikan KK Dampingan. Pada KKN PPM 2013 ini penulis mendampingi 1 KK Dampingan yang telah ditetapkan oleh koordintor desa yaitu KK Dampingan yang berada di Banjar Petang Dalem. 2
1.1 Profil Keluarga Dampingan Identitas Keluarga Dampingan No Nama Status Umur
Pendidikan Pekerjaan Ket 1. Ni Made Simbing Cerai Mati 60 tahun Sekolah Rakyat Pencari Sayur
Tabel 1 Identitas Keluarga Ni Made Simbing
Ibu Ni Made Simbing merupakan warga Banjar Petang Dalem, Desa Petang, kabupaten Badung. Wanita yang berusia kira-kira 60 tahun ini tinggal beserta saudara- saudari iparnya yang beralamat di Jalan Ngurah Rai. Ibu Ni Made Simbing menempati rumah keluarga suaminya yang berupa natah. Sehingga setiap KK dalam keluarga ini memiliki ruang kamar tidur, dapur, dan kamar mandi yang terpisah. Hal ini mengakibatkan Ibu Ni Wayan Simbing harus mengerjakan kegiatan rumah tangga, seperti : memasak, mencuci baju, dan membersihkan rumah secara mandiri walaupun umurnya tidak memungkinkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Ibu Ni Made Simbing merupakan janda yang dikaruniai dua orang putri. Suami dari Ibu Ni Made Simbing yaitu Alm. I Nyoman Tumbuh merupakan warga Desa petang dan memiliki pekerjaan sebagai seorang petani. Putri sulung dari Alm. I Nyoman Tumbuh dan Ni Made Simbing yaitu Ni Putu Mariani adalah tamatan SMA yang telah menikah. Begitu pula dengan Kadek Sunarti merupakan tamatan SMA yang telah menikah. Rumah yang ditempati oleh Ibu Ni Made Simbing merupakan warisan dari suaminya, Alm. I Nyoman Tumbuh. Rumah ini memiliki luas pekarangan kira - kira 1 Are. Rumah itu terdiri dari 1 kamar yang berukuran 3m x 4m. Kamar pertama digunakan sebagai ruang tidur. Tapi kamar tidur yang dipakai oleh Ibu Ni Made Simbing tidak ada kasur dan bantal. Ibu Ni Made Simbing tidur hanya beralaskan tikar. Bagian pinggir dari teras rumah sudah dikeramik, namun bagian dalam masih berupa acian dan belum di keramik, untuk dinding sudah sampai pada tahap finishing, namun terlihat retak retak rambut pada dinding rumah tersebut. Untuk dapur yang dimilikinya masih kurang layak. Selain itu dapur ini tidak memiliki saluran udara (ventilasi) yang bagus. Pada gambar.1 dapat dilihat bahwa dapur Ibu Ni Made Simbing masih menggunakan kayu bakar.
3
Ibu Ni Made Simbing memiliki fisik yang kurus. Dengan bentuk fisiknya ini tidak memungkinkan ibu ini untuk melakukan pekerjaan berat. Pekerjaan Ibu Ni Made Simbing sehari hari biasanya mencari sayur di tegalan. Tegalan tersebut bukan milik pribadi melainkan milik orang. Sehingga sayur yang dikumpulkan merupakan sayur-sayuran liar seperti sayur paku dan sayur bayam. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga Keluarga Ibu Ni Made Simbing merupakan salah satu dari keluarga yang tinggal di Banjar Petang Dalem yang berada pada situasi kurang mampu karena namanya tercatat di kartu merah sebagai tanda keluarga miskin. Akibat umur dari Ibu Ni Made Simbing yang sudah 72 tahun, mengakibatkan pilihan bekerja tidak banyak. Selain faktor umur, faktor pendidikan juga membatasi lapangan pekerjaan yang mampu dikerjakan oleh Ibu Ni Made Simbing. Sehari-harinya Ibu Ni Made Simbing mengumpul sayuran liar di tegalan orang lain seperti sayur paku dan sayur bayam untuk dikonsumsi sendiri. Jika ada sayuran yang didapatkan lebih maka sayur tersebut akan dijual. Selain mencari sayur liar Ibu Ni Made Simbing juga mencari kayu bakar untuk bahan bakar memasak. Gambar 1 Keadaan Dapur Ni Made Simbing 4
Sulitnya perekonomian di keluarga Ibu Ni Made Simbing tidak cukup untuk menutupi kebutuhannya sehari-hari. Untuk membeli pakaian Ibu Ni Made Simbing tidak mampu, seringkali pakaian yang dikenakannya merupakan pemberian dari orang lain. Untuk membayar uang listrik dan air ditanggung oleh keponakannya yaitu I Nyoman Wirya. Selain uang untuk listrik dan air, I Nyoman Wirya juga kadangkala memberikan pakian kepada Ni Made Simbing Pendapatan Keluarga Ibu Ni Made Simbing tidak menentu ini dikarenakan sayur lebih tidak bisa didapatkan setiap hari. Menurut wawancara yang telah dilakukan oleh penulis kepada Ibu Ni Made Simbing bahwa penghasilanya dalam sebulan berkisar antara Rp.50.000. - Sumber Penghasilan Sumber penghasilan Ibu Ni Made Simbing dari: 1) Penghasilan atas menjual kelebihan sayur yang didapat.
1.2.2 Pengeluaran keluarga - Kebutuhan sehari-hari Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari Ibu Ni Made Simbing harus mencari sayuran liar untuk dimakan sendiri. Kadang sayuran yang dibuat tidak ditambah bumbu apapun hanya direbus saja. Untuk nasi Ibu Ni Made Simbing mendapatkannya dari beras miskin dengan membayar Rp.50.000. Jika beras miskin yang didapat telah habis Ibu Ni Made Simbing menggantinya dengan umbi ketela. Dari keterangan tersebut penulis dapat merinci kebutuhan sehari-hari Ibu Ni Made Simbing dalam sebulan adalah sebagai berikut : No. Barang Harga 1. Beras Rp.60.000 2. Sabun Rp.4.000 3. Detergen Rp.10.000 4. Mie Instan Rp.10.000 Total Rp.84.000 Tabel 2 Pengeluaran Bulanan Ni Made Simbing
5
Dengan perincian seperti di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan yang didapat Ibu Ni Made Simbing tidak mampu menutupi kehidupan sehari-hari. -Pendidikan Untuk pendidikan Ibu Ni Made Simbing lulus SR (Sekolah Rakyat). Walaupun tamatan Sekolah Rakyat Ibu Ni Made Simbing tidak memiliki keahlian baca dan tulis. -Kesehatan Ibu Ni Made Simbing memiliki fisik yang kurus namun dari keterangan yang didapat dari narasumber dan puskesmas bahwa Ibu Ni Made Simbing tidak memiliki penyakit akut. Mungkin hal ini dikarenakan Ibu Ni Made Simbing setiap harinya menempuh jarak 1,05 km x 3 dalam sehari untuk mencari sayur liar. Tapi Ibu Ni Made Simbing memiliki riwayat pernah tertebas sabit di tangan. Tebasan sabit ini memerlukan penanganan jaritan sebanyak 4 jahitan. Ibu Ni Made Simbing tidak menyisihkan sebagian pendapatannya di tiap bulan untuk biaya kesehatan. Karena pendapatan sehari hari sudah digunakan untuk kehidupan sehari hari, apabila terkena penyakit Ibu Ni Made Simbing berobat ke puskesmas dengan membawa kartu keluarga. Sehingga biaya pengobatan dapat ditanggung secara gratis. -Sosial Dikarenakan umur Ibu Ni Made Simbing yang sudah tidak muda lagi, ditambah dengan penghasilan yang tidak menentu, maka Ibu Ni Made Simbing tidak diwajibkan mengikuti kegiatan kegiatan di banjar setempat ataupun di lingkungan banjar Petang Dalem. Namun jika kekuatan fisik memungkinkan Ibu Ni Made Simbing membantu mejejahitan dalam upacara keagamaan. -Kerohanian Ibu Ni Made Simbing sebagai orang Hindu untuk melakukan persembahyangan sehari-hari mebanten ikut dengan keponakannya I Nyoman Wirya. Begitu pula dengan hari keagamaan besar seperti Galungan dan Kuningan ikut dengan keluarga I Nyoman Wirya. Hal ini dikarenakan Ibu Ni Made Simbing tidak mampu membeli bahan upakara. -Lain-lain Keluarga Ibu Ni Made Simbing jarang mengeluarkan biaya selain untuk kebutuhan sehari-hari. 6
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga Ibu Ni Made Simbing merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di Banjar Petang Dalem, dimana kondisi ekonomi keluarga Ibu Ni Made Simbing dapat dilihat dari keadaan sosial pada perhitungan pengeluaran sehari-hari yang telah disusun sebelumnya. Sesuai dengan perhitungan pengeluaran kebutuhan sehari-hari, dapat dilihat bahwa pengeluaran Ibu Ni Made Simbing melebihi dari pendapatan yang diperolehnya. Seluruh pendapatan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pendapat tersebut berasal dari mencari sayur liar di tegalan. Pendapatan itupun tidak tentu untuk setiap harinya. Kedua anak dari Ni Made Simbing yaitu Ni Putu Mariani dan Ni Kadek Sunarti berkunjung kira-kira 10 kali dalam seminggu. Kunjungan ini bertujuan untuk silaturahmi tanpa membantu perekonomian Ibu Ni Made Simbing.
2.2 Masalah Prioritas Masalah Prioritas yang dihadapi oleh Ibu Ni Made Simbing adalah masalah ekonomi. Dimana dalam kehidupan sehari hari Ibu Ni Made Simbing masih banyak kekurangan dari segi ekonomi. Disamping itu juga permasalahan kesehatan. Berdasarkan beberapa masalah tersebut, pendamping mengambil semua masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga yang di dampingi. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah masalah ekonomi keluarga, dan masalah kesehatan dimana hal ini berpengaruh terhadap kondisi kesejahteraan keluarga. 7
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Progam Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survey ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah dan perkenalan diri diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi disana. Metode untuk mengetahui permasalahan dari keluarga Ibu Ni Made Simbing adalah dengan wawancara. Wawancara yang dilakukan sering kali menggunakan Bahasa Bali Madya. Wawancara sering kali diawali dengan membicarakan kehidupan penulis kemudian dibandingkan dengan Ibu Ni Made Simbing. Selain metode wawancara penulis juga menggunakan metode observasi. Observasi dilakukan dengan mengamati tempat tinggal dan keadaan fisik dari Ibu Ni Made Simbing. Namun sebelum melakukan obeservasi sebelumnya penulis meminta ijin dari Ibu Ni Made Simbing. Dengan metode wawancara dan observasi dapat diketahui permasalahan yang dihadapi. Berbagai permasalahan ditemukan dengan pengamatan yang dilakukan. Namun, terdapat dua masalah prioritas yang dapat diselesaikan oleh penulis. Permasalahan tersebut meliputi permasalahan ekonomi dan kesehatan. Adanya permasalahan tersebut membuat pendamping mencoba membuat program untuk menyelasikan masalah-masalah yang dihadapi Ibu Ni Made Simbing. Penyelesaian masalah menurut pendamping adalah sebagai berikut: 1) Penyelesaian Masalah Ekonomi atau Pendapatan Alternatif pemecahan masalah dalam pekerjaan merupakan hal penting dalam memenuhi kebutuhan finansial untuk dapat melangsungkan hidup. Pekerjaan dengan penghasilan kecil sampai yang terbesar merupakan wujud nyata penghargaan terhadap hidup dan semua pekerjaan yang halal yang menghasilkan pendapatan sebesar apapun sangat patut disyukuri. Pendapatan Ibu Ni Made Simbing yang kecil tidak cukup untuk memenuhi kehidupannya sendiri. Memperhatikan fisik dari Ibu Ni Made Simbing dan potensi dari pekarangan rumah, saran yang disarankan oleh penulis adalah menjual bunga untuk upakara keagamaan. Hal ini dikarenakan di halaman Ibu Ni Made Simbing terdapat 8
tanaman bunga nusa indah, bunga kembang kertas dan bunga tulip kuning. Dengan memanfaatkan pekarangan yang ada Ibu Ni Made Simbing bisa mendapatkan penghasilan lebih selain menjual sayur paku. Dalam menyelesaikan masalah ekonomi, terutama dalam meningkatkan pendapatan Ibu Ni Made Simbing. Penulis hanya bisa memberikan ide untuk memanfaatkan hasil pekarangan yang ada. Selain itu penulis memberikan pengetahuan untuk merawat dan mengembangkan tanaman-tanaman bunga tersebut. Salah satu caranya adalah menyiram tanaman-tanaman tersebut pada sore hari. Ini akan memaksimalkan perkembangan tanaman. Dan karena tanaman-tanaman bunga telah besar maka tidak memerlukan pupuk untuk berkembang. Penulis juga menyaranan untuk menanam pandan untuk dijadin bunga kembang rampai. Bunga kembang rampai memiliki nilai jual yang tinggi di pasaran sebagai bunga pelengkap upakara. Pada gambar.2 memperlihatkan potensi tanaman bunga yang dapat dibudidayakan Gambar 2 Potensi Tanaman Bunga Untuk Dikembangkan 9
2) Penyelesaian Masalah Kesehatan Ibu Ni Made Simbing tidak memiliki penyakit akut. Penulis hanya memberikan informasi mengenai obat-obatan generic. Informasi mengenai fasilitas-fasilitas kesehatan yang terdapat di Desa Petang juga penulis berikan kepada Ibu Ni Made Simbing. Fasilitas yang dimaksud adalah Puskesmas Petang Satu. Puskemas Petang Satu terbagi atas 5 puskesmas pembantu. Puskemas Pembantu (PUSTU) Petang terdiri dari PUSTU Petang, PUSTU Sulangai, PUSTU Getasan, PUSTU Carang Sari, dan PUSTU Pangsan. Selain itu kurangnya ventilasi di dapur penulis menyarankan agar ketika memasak membuka pintu dapur. Penulis juga memberikan bantuan berupa obat-obatan kepada Ibu Ni Made Simbing. Obat-obat yang diberikan berupa minyak urut, balsam, koyo, obat merah, dan perban. Diharapkan obat ini mampu menangani gangguan-gangguan sakit kecil.
3.2 Jadwal Kegiatan Berikut jadwal kegiatan kunjungan pendamping ke rumah KK Dampingan. No Hari, Tanggal Waktu (Wita) Masalah Pemecahan Masalah JKEM 1. Rabu, 19 Pebruari 2014 14.00- 15.00 Belum didapatkan data KK dampingan Briefing mengenai KK dampingan 1x1 jam = 1 jam 15.00- 16.00 Belum didapatkan data KK dampingan Berkoordinasi dengan Kepala Desa Petang mengenai KK dampingan 1x1 jam = 1 jam 2. Kamis, 20 Pebruari 2014 15.00- 18.00 Belum diketahui lokasi KK dampingan Survei lokasi dan berkenalan dengan KK dampingan 1x3 jam = 3 jam 3. Sabtu, 22 Pebruari 14.00- 18.00 Belum diketahui profil KK Ramah tamah dengan KK dampingan 1x4 jam = 4 jam 10
2014 dampingan sekaligus menanyakan informasi 4. Senin, 24 Pebruari 2014 14.00- 20.00 Belum diketahui masalah perekonomian KK dampingan Diskusi dengan keluarga Ibu Ni Made Simbing terkait masalah perekonomian keluarga
1x6 jam = 6 jam 5. Selasa, 25 Pebruari 2014 13.00- 18.00 Belum diketahui masalah kesehatan KK dampingan Diskusi dengan keluarga Ibu Ni Made Simbing terkait masalah kesehatan KK dampingan 1x5, jam = 5 jam 6. Rabu, 26 Pebruari 2014 12.00- 16.00 dan 16.00- 19.00 Belum mendapat data yang cukup mengenai lingkungan rumah KK dampingan Diskusi dan observasi langsung lingkungan rumah KK dampingan 1x7 jam = 7 jam 7. Jumat, 28 Pebruari 2014 11.00- 17.00 Data mengenai anggota keluarga lain KK dampingan belum mencukupi Diskusi dengan keluarga Ibu Ni Made Simbing mengenai anggota keluarga lain KK dampingan 1x6 jam = 6 jam 8. Sabtu, 1 Maret 2014 13.00- 18.00 Data mengenai pekerjaan Ibu Ni Made Simbing dan biaya hidup belum mencukupi Berdialog dengan keluarga Ibu Ni Made Simbing mengenai pekerjaan beliau dan biaya hidup belum mencukupi 1x5 jam = 5 jam 9. Minggu, 2 Maret 2014 12.00- 17.00 - Bertemu dengan kepala dusun dan mengajak beliau untuk meninjau kelayakan keluarga Ibu Ni Made Simbing untuk mendapatkan 1x5 jam = 5jam 11
bantuan kesehatan 10. Senin, 3 Maret 2014 10.00- 16.00 - Memberikan konseling mengenai kesehatan 1x6 jam = 6 jam 11. Selasa, 4 Maret 2014 13.00- 17.00 Kurangnya pengetahuan perawatan bunga Memberikan penyuluhan tentang perawatan bunga yang tepat 1x5 jam = 5 jam
12. Rabu, 5 Maret 2014 13.00- 19.00 - Berdialog dan membawakan obat- obatan 1x6 jam = 6 jam 13. Jumat, 7 Maret 2014 13.00- 18.00 - Ramah tamah dan berdialog tentang keluarga 1x5 jam = 5jam 14. Sabtu, 8 Maret 2014 11.00- 17.00 - Ramah tamah 1x6 jam = 6 jam 15. Minggu, 9 Maret 2014 11.00- 17.00 - Ramah tamah dan berdialog mengenai kehidupan sehari- hari KK dampingan 1x6 jam = 6 jam 16. Selasa, 11 Maret 2014 11.00- 17.00 - Ramah tamah 1x6 jam = 6 jam 17. Kamis, 13 Maret 2014 09.00- 15.00 - Ramah tamah dan memberikan bingkisan berupa sembako dan baju- baju layak pakai 1x6 jam = 6 jam 18. Jumat, 14 Maret 2014 12.00- 16.00 - Ramah tamah dan perpisahan dengan KK dampingan 1x6 jam = 6 jam Tabel 3 Jadwal Kegiatan 12
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Keluarga Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap ditempat tinggal Ibu Ni Made Simbing. Waktu kunjugan ke rumah KK dampingan umumnya tidak menentu, namun rata-rata pada jam 13.00 sampai 19.00 WITA. Hal ini dikarenakan kegiatan Ibu Ni Made Simbing yang baru selesai berkebun. Adapun kegiatan pendampingan keluarga sebagai berikut : No Hari, Tanggal Waktu (Wita) Pemecahan Masalah Tanda Tangan 1. Rabu, 19 Pebruari 2014 14.00- 15.00 Briefing mengenai KK dampingan
15.00- 16.00 Berkoordinasi dengan Kepala Desa Petang mengenai KK dampingan
2. Kamis, 20 Pebruari 2014 15.00- 18.00 Survei lokasi dan berkenalan dengan KK dampingan
3. Sabtu, 22 Pebruari 2014 14.00- 18.00 Ramah tamah dengan KK dampingan sekaligus menanyakan informasi
4. Senin, 24 Pebruari 2014 14.00- 20.00 Diskusi dengan keluarga Ibu Ni Made Simbing terkait masalah perekonomian keluarga
5. Selasa, 25 Pebruari 2014 13.00- 18.00 Diskusi dengan keluarga Ibu Ni Made Simbing terkait masalah kesehatan KK dampingan
6. Rabu, 26 Pebruari 2014 12.00- 16.00 dan Diskusi dan observasi langsung lingkungan rumah KK dampingan
13
16.00- 19.00 7. Jumat, 28 Pebruari 2014 11.00- 17.00 Diskusi dengan keluarga Ibu Ni Made Simbing mengenai anggota keluarga lain KK dampingan
8. Sabtu, 1 Maret 2014 13.00- 18.00 Berdialog dengan keluarga Ibu Ni Made Simbing mengenai pekerjaan beliau dan biaya hidup belum mencukupi
9. Minggu, 2 Maret 2014 12.00- 17.00 Bertemu dengan kepala dusun dan mengajak beliau untuk meninjau kelayakan keluarga Ibu Ni Made Simbing untuk mendapatkan bantuan kesehatan
10. Senin, 3 Maret 2014 10.00- 16.00 Memberikan konseling mengenai kesehatan
11. Selasa, 4 Maret 2014 13.00- 17.00 Memberikan penyuluhan tentang perawatan bunga yang tepat
12. Rabu, 5 Maret 2014 13.00- 19.00 Berdialog dan membawakan obat-obatan
13. Jumat, 7 Maret 2014 13.00- 18.00 Ramah tamah dan berdialog tentang keluarga
14. Sabtu, 8 Maret 2014 11.00- 17.00 Ramah tamah 15. Minggu, 9 Maret 2014 11.00- 17.00 Ramah tamah dan berdialog mengenai kehidupan sehari- hari KK dampingan
16. Selasa, 11 Maret 2014 11.00- 17.00 Ramah tamah 17. Kamis, 13 Maret 2014 09.00- 15.00 Ramah tamah dan memberikan bingkisan berupa sembako dan baju-
14
baju layak pakai 18. Jumat, 14 Maret 2014 12.00- 16.00 Ramah tamah dan perpisahan dengan KK dampingan
Tabel 4 Pelaksanaan KK Dampingan
15
4.2 Hasil Kegiatan Pendampingan Keluarga Dari kegiatan pendampingan keluarga yang telah dilakukan oleh pendamping, diperoleh hasil kegiatan yaitu berupa tujuan dan manfaat yang didapat oleh keluarga dampingan, pemerintah, Universitas Udayana dan bagi mahasiwa sebagai pendamping sendiri. Berikut tujuan dan manfaat yang diperoleh dari pendampingan keluarga: Tujuan dan Manfaat Berikut dapat disajikan tujuan dan manfaat yang dicapai dalam pelaksanaan KK Dampingan, khususnya dengan merujuk pada keluarga Ibu Ni Made Simbing yang tinggal di Desa Petang, Banjar Petang Dalem, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. 1) Tujuan a. Mengenali, mendalami, dan mendampingi kehidupan KK Dampingan, di mana KK Dampingan ini merupakan keluarga yang didampingi oleh satu orang mahasiswa yang kemudian diamati untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dialami keluarga dampingan yang bersangkutan. b. Menganalisis dan memberikan solusi mengenai permasalahan prioritas terhadap permasalahan-permasalahan yang dialami keluarga dampingan. c. Mampu membantu memberikan solusi pemecahan masalah yang relevan yang menjadi permasalahan prioritas yang dialami oleh keluarga dampingan d. Meningkatkan kemampuan mahasiswa agar mampu bersosialisasi dan lebih berempati dengan masyarakat sekitar 2) Manfaat a. Bagi Mahasiswa Untuk mengaplikasikan semua ilmu atau teori yang pernah diperoleh dan sekaligus menanggapi suatu kejadian atau fenomena yang terjadi dan berkaitan dengan permasalahan yang 16
dihadapi oleh keluarga dampingan, yaitu keluarga Ibu Ni Made Simbing Memberikan sumbangan pemikiran serta pemecahannya (solusi) atas permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan mahasiswa, yaitu permasalahan keluarga Ibu Ni Made Simbing. b. Bagi KK Dampingan Manfaat dari program KK Dampingan ini adalah meningkatkan pemahaman keluarga dampingan, terutama, mengenai permasalahan ekonomi, di mana permasalahan ekonomi ini menjadi pusat permasalahan yang krusial yang menjadi dasar atas permasalahan lainnya yang sangat sulit untuk diatasi oleh keluarga ini. c. Bagi Pemerintah Manfaat program KK dampingan ini bagi pemerintah adalah dapat menjadi sarana atau perantara dalam menjalankan program pemerintah mengenai pembangunan ekonomi masyarakat. d. Bagi Universitas Udayana Manfaat program KK Dampingan KKN PPM Unud 2013 bagi Universitas Udayana adalah untuk menjalankan program kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang ingin menamatkan kuliahnya.
4.3 Kendala Kegiatan Pendampingan Keluarga Dalam kegiatan pendampingan keluarga, pendamping tidak luput dari kendala- kendala yang terjadi. Kendala-kendala tersebut antara lain: 1. Pendamping terkadang susah memperoleh informasi, karena pendapatan dan pengeluaran KK Dampingan yang tidak menentu jumlahnya. 2. Pendamping terkadang merasa tidak enak karena sering berkunjung, dan berharap semoga saja KK Pendamping tidak merasa terganggu.
17
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan yaitu bulan Februari hingga Maret 2013 terhadap keluarga Ibu Ni Made Simbing, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pengeluaran bulanan melebihi dari penghasilan perbulan sehingga dapat membebani keluarga. 2. Penghasilan sehari sangat pas-pasan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
5.2 Rekomendasi 1. Keluarga dampingan di harapkan untuk lebih sabar dalam menghadapi masalah di keluarganya. 2. Keluarga lebih protektif dalam menjaga kesehatan terutama bagi Ibu Ni Made Simbing yang merupakan tulang punggung keluarga.
18
LAMPIRAN
Gambar 3 Rumah Ni Made Simbing
Gambar 4 Penyerahan Obat-obatan ke Ni Made Simbing 19
Gambar 5 Wawancara dengan Ni Made Simbing Gambar 6 Kebersamaan dengan Ni Made Simbing