Professional Documents
Culture Documents
dalam proses
PENUTUP
23
Pembangunan broadband suatu negara tidak dapat dipisahkan dari strategi
negara tersebut untuk meningkatkan daya saing. Oleh karena itu, pembangunan
broadband akan menjadi salah satu agenda pembangunan nasional 2015-2019.
Hal ini sejalan dengan fokus RPJMN 2015-2019 yaitu pembangunan keunggulan
kompetitif perekonomian yang berbasis kepada tiga pilar yaitu sumber daya
alam, sumber daya manusia, dan kemampuan iptek.
Pembangunan pita lebar (broadband) sangat relevan dengan ketiga pilar
tersebut. Pembangunan broadband lima tahun ke depan akan diarahkan untuk
mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia dengan memperhatikan
aspek pembangunan yang berkeberlanjutan dan menumbuhkan kekuatan
industri ICT dalamnegeri.
Untuk itu diperlukan ekosistem broadband yang kokoh baik dalam aspek supply
(infrastruktur), demand (industri, aplikasi, layanan, konten), maupun pendukung
(kebijakan, regulasi, dan pendanaan).
24
Untuk mempercepat pertumbuhan broadband, Pemerintah harus berperan lebih dari
sekedar fasilitator. Pengalaman internasional menunjukkan bahwa pengembangan
broadband tidak dapat sepenuhnya diserahkan kepada dunia usaha terutama dalam
perekonomian global saat ini. Pemerintah harus berperan lebih aktif sebagai
katalisator tanpa mengambil alih atau bersaing dengan penyelenggara.
Pola pembangunan yang inovatif, komprehensif, dan terintegrasi sangat diperlukan
untuk mempercepat pembangunan ekosistem broadband nasional dengan
memanfaatkan sumber daya secara efisien. Tanpa adanya terobosan, Indonesia akan
mengalami potential loss yang besar, tertinggal dari negara lain.
Dalamimplementasinya, pembangunan ekosistembroadband memerlukan komitmen
nasional yang kuat dan konsisten baik dari perencana dan pelaksana
pembangunan, pemeriksa, maupun penegak hukum, serta dilakukan secara
kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah serta dunia usaha.
Sebagai bentuk affirmative action, Pemerintah perlu memberikan insentif dan/atau
dukungan pendanaan secara selektif. Kementerian Kominfo memiliki sumber
pendanaan yang berkelanjutan yaitu Dana USO. Kami mendorong agar Dana USO
dapat segera ditransformasikan untuk mendukung pengembangan broadband
nasional secara utuh (tidak saja infrastruktur).
25
TERIMA KASIH
Kementerian PPN/BAPPENAS
Jl. Taman Suropati No.2, Menteng, Jakarta 10310
Email: broadband.plan@bappenas.go.id
26
LAMPIRAN
27
Mentransformasi
Kewajiban
Pelayanan Universal
(Universal Service
Obligation) menjadi
broadband-ready
Menyusun ulang definisi dan ruang lingkup Universal Service Obligation
(USO) untuk mengakomodasi broadband
Melakukan reformulasi kebijakan penggunaan USO yang lebih
berorientasi kepada ekosistem broadband (tidak hanya untuk
penyediaan infrastruktur dan tidak hanya pada daerah perdesaan)
Memperkuat kelembagaan pengelola Dana USO
1
INFRASTRUKTUR: INFRASTRUKTUR:
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIJAKAN STRATEGI
Mengoptimalkan
pemanfaatan
spektrum
frekuensi radio
dan orbit satelit
sebagai sumber
daya terbatas
2
Melakukan spectrum refarming (penataan ulang) alokasi frekuensi
seefisien dan seoptimal mungkin dengan prinsip netralitas teknologi
Optimalisasi frekuensi dan jaringan infrastruktur wireless instansi
Pemerintah eksisting dengan implementasi konsep government radio
network (GRN)
Konsolidasi infrastruktur dan spektrum bagi penyelenggara jaringan
bergerak seluler, FWA, dan BWA maupun lembaga penyiaran dengan
memperhatikan kebijakan dan regulasi kompetisi yang fair
Memastikan migrasi TV analog ke digital sesuai jadwal yang telah
ditetapkan
28
INFRASTRUKTUR: INFRASTRUKTUR:
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN STRATEGI (2) (2)
Mengoptimalkan
pemanfaatan
spektrum
frekuensi radio
dan orbit satelit
sebagai sumber
daya terbatas
(lanjutan)
2
Mendorong penggunaan spektrum frekuensi secara dinamis dan fleksibel:
spectrum sharing, spectrum consolidation, mobile virtual network
operator (MVNO)
Melakukan optimalisasi dan konsolidasi sumber daya satelit nasional
termasuk frekuensi maupun slot orbit, mendorong kerjasama dengan
industri satelit global, dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
efisiensi spektrum
KEBIJAKAN STRATEGI
Memfasilitasi netralitas teknologi agar industri dapat menggunakan
teknologi wireless yang paling efisien dengan ekosistem yang mendukung
dengan memperhatikan efisiensi spektrum
Mempercepat ketersediaan spektrum di sub- 1 GHz termasuk alokasi
frekuensi digital dividend yang memadai untuk mempercepat distribusi
broadband
29
Mendorong
pembangunan
fixed/wireline
broadband
Mendorong pembangunan dan penggunaan bersama infrastruktur pasif
seperti dark fiber, duct, tiang, menara, right of way, fasilitas pusat data
(data center) dan pemulihan data (data recovery center)
Mendorong peran aktif Pemerintah Daerah dan BUMD dalam
pembangunan infrastruktur pasif yang dikoordinasikan dengan
penyelenggara telekomunikasi
Memastikan tidak terjadinya perilaku monopoli dalam penyelenggaraan
infrastruktur yang berstruktur monopoli alamiah
3
Memastikan open access
Mendorong pemanfaatan teknologi netral
Mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan (renewable energy)
sebagai sumber energi terutama di daerah yang belum dialiri listrik PLN
INFRASTRUKTUR: INFRASTRUKTUR:
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN STRATEGI (3) (3)
KEBIJAKAN STRATEGI
Mendorong terjadinya kompetisi
30
Mendorong dunia
usaha sebagai aktor
utama dalam
pembangunan
broadband
Menciptakan iklim berusaha yang kondusif melalui pengaturan yang
jelas, konsisten, berkelanjutan (tidak disruptive), dan transparan
termasuk berkemampuan untuk mengantisipasi perkembangan
teknologi baru
Mengoptimalkan bauran teknologi (technology mix) serta multi moda
backbone dan akses yang memungkinkan penggunaan berbagai
teknologi baik berbasis fixed maupun spektrum termasuk satelit
Menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta dengan
memperhatikan ketepatan pengelolaan risiko
4
Menyederhanakan perizinan
Memberikan insentif untuk mendorong pembangunan infrastruktur
broadband ke daerah marginal
Pemerintah tidak melaksanakan fungsi operasi untuk keperluan
komersial
INFRASTRUKTUR: INFRASTRUKTUR:
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN STRATEGI (4) (4)
KEBIJAKAN STRATEGI
31
Membangun
infrastruktur
broadband di daerah
perbatasan negara
Membangun jaringan broadband sebagai sabuk pengaman informasi di
daerah perbatasan negara melalui kerjasama dengan penyedia right of
way sektor lain seperti jalan, tiang listrik
Membangun hub/simpul sebagai opsi gateway internasional
5
Memberikan
perlindungan
kualitas dan
keamanan informasi
kepada pengguna
layanan
Memastikan pemenuhan komitmen pembangunan penyelenggara
Memastikan pemenuhan tingkat layanan yang diperjanjikan
penyelenggara
Memastikan terlindunginya aset strategis seperti infrastruktur serat
optik dari segala bentuk gangguan (bencana, vandalisme) serta data
pengguna dari penyalahgunaan
6
KEBIJAKAN STRATEGI
INFRASTRUKTUR: INFRASTRUKTUR:
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN STRATEGI (5) (5)
32
UTILISASI/ADOPSI: UTILISASI/ADOPSI:
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIJAKAN
STRATEGI
Mempercepat
implementasi e-
government
dengan
mengutamakan
prinsip
keamanan, interope
rabilitas, dan cost
effective
Menerapkan prinsip penggunaan bersama (sharing):
Membangun infrastruktur bersama yaitu jaringan komunikasi
pemerintah yang aman (secured government network) serta fasilitas
pusat data dan pusat pemulihan data yang terkonsolidasi
Menggunakan aplikasi umum yang telah ada dan terbukti berjalan baik
untuk interoperabilitas dan mempercepat roll out aplikasi
Menyimpan aplikasi dalam repositori bersama sehingga dapat
digunakan, didistribusikan, dikustomisasi untuk kepentingan e-
government
1
Menetapkan Masterplan e-Government Nasional sebagai rujukan bagi
pengembangan e-government di seluruh instansi pemerintah
Melakukan moratorium pembangunan fasilitas pusat data dan pusat
pemulihan data oleh instansi pemerintah untuk kemudian bermigrasi ke
pusat data bersama
Mendorong pengembangan e-government yang berbasis kemitraan baik
antar instansi pemerintah maupun dengan badan usaha
Memastikan keamanan, kerahasiaan, keterkinian, akurasi, serta keutuhan
data dan informasi dalam penyelenggaraan e-government
Memastikan adanya unit kerja di setiap instansi pemerintah yang
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan e-government
33
UTILISASI/ADOPSI: UTILISASI/ADOPSI:
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN STRATEGI (2) (2)
KEBIJAKAN STRATEGI
Pemerintah sebagai
fasilitator untuk
mendorong
penggunaan
broadband
Mengkoordinasikan potensi demand penggunaan ICT di sektor
pemerintah
Memastikan terselenggaranya layanan publik berbasis elektronik (e-
government) di seluruh instansi pemerintah
Memastikan sinkronisasi kebijakan, peraturan, dan program ICT
pemerintah lintas sektor
2
Memfasilitasi penyediaan akses ICT sebagai fasilitas publik
Memastikan penggunaan pengadaan berbasis elektronik (e-
procurement) di seluruh instansi pemerintah
Memfasilitasi tersedianya dukungan ICT untuk mendukung
pengembangan sektor prioritas seperti pendidikan dan kesehatan
34
Mendorong inovasi Mendorong tumbuhnya inovasi ICT di masyarakat melalui kegiatan
penelitian dan pengembangan dengan mengoptimalkan penggunaan
PNBP di sektor ICT
Mengoptimalkan penggunaan Dana USO untuk mendukung
pengembangan aplikasi
4
UTILISASI/ADOPSI: UTILISASI/ADOPSI:
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN STRATEGI (3) (3)
KEBIJAKAN STRATEGI
Mendorong tingkat
literasi ICT
Memastikan aparatur pemerintah dan siswa Indonesia paham ICT
Memastikan terciptanya digital inclusion antara lain melalui
pelatihan, sosialisasi, dan edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan
kemampuan masyarakat luas di bidang ICT
3
35