You are on page 1of 15

24

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey analitik cross sectional untuk
mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dan faktor perilaku masyarakat
dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar. Rancangan
tersebut di pilih karena dalam penelitian ini yang dilakukan adalah dengan
pengamatan sesaat dan setiap subjek studi hanya di lakukan satu kali pengamatan
selama penelitian.
25


3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat penelitian.
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar.
3.2.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan mulai 20 Oktober sampai 10 November
2011
3.3 Subjek Penelitian
3.3.1 Populasi
Subjek penelitian adalah seluruh ibu rumah tangga yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Kenali Besar.
3.3.2 Sampel penelitian dan besar sampel
Sebagian dari keluarga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar
yang jumlah sampelnya dihitung dengan menggunakan Rumus Lameshow:
25

n = (Z)
2
P(1-P)
d
2

Keterangan :
n = Besar sampel ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas
Kenali Besar.
Z

= Nilai Z pada derajat kemaknaan (95 % = 1,96)
25



P = Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, (12,17% =
0.1217) (sumber data dinas kesehatan kota)
d = Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan adalah
5% (0,05)

n = (Z)
2
P(1-P)
d
2

n = (1,96)
2
0.1217 (1- 0.1217)
0,05
2

n= 164
Dari hasil perhitungan sampel diatas didapatkan besarnya sampel adalah
164 ibu rumah tangga dan untuk menghindari kesalahan yang diakibatkan oleh
efek desain di masing-masing klaster maka besar sampel dari hasil perhitungan
tersebut di tambahkan 10% dari hasil perhitungan. Dengan demikian jumlah
sampel minimal yang diperlukan 180 ibu rumah tangga.

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
1. Kriteria Inklusi
Ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Kenali Besar tahun 2011.
2. Kriteria Eksklusi
a. Sudah 3 kali kerumah responden tapi responden tidak ada di rumah.
b. Tidak bersedia menjadi responden.

3.3.4 Cara Pengambilan Sampel
Sampel diambil dengan cara klaster random sampling (Cluster random
sampling) melalui tahap tahap sebagai berikut :
26

1. Pada Puskesmas Kenali Besar terbagi menjadi 2 kelurahan yaitu Kenali
Besar dan Bagan Pete.
26



2. Setiap kelurahan peneliti membagi menjadi beberapa klaster (berdasarkan
RT). Dari setiap kelurahan diambil sekitar 10 RT dengan cara membuat
nomor urutan RT dan dilakukan pengundian.
3. Setiap RT diambil sekitar 9 ibu rumah tangga.
4. Penelitian dimulai dari rumah ketua RT kemudian dilanjutkan ke rumah
penduduk lain secara melingkar searah dengan putaran jarum jam sampai
di peroleh 9 ibu rumah tangga per RT.

SECARA SKEMATIS RANCANGAN KLASTER DAPAT DILIHAT
PADA GAMBAR SEBAGAI BERIKUT










3.4 Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Variabel independen
1. Faktor lingkungan
Lingkungan adalah Segala sesuatu yang ada di sekitar responden yang
terdiri dari lingkungan fisik rumah, lingkungan
biologik dan lingkungan kimiawi yang dapat
mempermudah terjadinya penularan malaria dalam
Kenali Besar
Bagan pete
10 RT
10 RT
9 ibu rumah
tangga /RT
9 ibu rumah
tangga /RT
27



hal ini peneliti membatasi pada lingkungan fisik
rumah dan lingkungan biologi.
a. Lingkungan fisik rumah adalah segala sesuatu yang ada disekitar
responden yang terdiri dari:
1. Plafon
Definisi :Dinding bagian atas yang terbuat dari kayu,
internit maupun anyaman bambu halus sebagai
penghalang masuknya nyamuk kedalam rumah.
Cara ukur : Observasi dari ada tidaknya langi-langit rumah.
Alat ukur : -
Hasil ukur :1.Buruk jika tidak ada plafon atau terdapat plafon
tapi tidak menutupi seluruh ruangan rumah
responden.
2.Baik jika terdapat plafon diseluruh ruangan
rumah responden.
Kategori : 1.Buruk 2.Baik
Skala : Nominal
2. Kerapatan dinding
Definisi :Keadaan dinding dimana tidak terdapat lubang
lebih dari 1,5 cm
2
Cara ukur :Observasi .
Alat ukur :-.
Hasil ukur :1.Tidak rapat, jika terdapat lubang > 1,5 cm
2
pada
dinding rumah responden.
2.Rapat, jika tidak terdapat lubang > 1,5 cm
2
pada
dinding rumah responden.
Kategori : 1. Tidak rapat 2.Rapat.
Skala : Nominal.
3. Selokan
Definisi :Suatu bangunan yang digunakan untuk
mengalirkan pembuangan air hujan, limbah rumah
28



tangga yang menggenang yang dapat digunakan
sebagai tempat berkembang biak nyamuk.
Cara ukur :Observasi
Alat ukur : - .
Hasil ukur :1.Buruk jika terdapat genangan air.
2.Baik jika tidak terdapat genangan air.
Kategori : 1. Buruk 2. Baik
Skala : Nominal.
4. Kawat kasa
Definisi :Pemasangan kawat halus pada ventilasi rumah
responden untuk mencengah masuknya nyamuk
kedalam rumah.
Cara ukur : Observasi
Alat ukur : -
Hasil ukur :1, Buruk jika tidak terdapat kawat kassa pada vent-
ilasi atau terdapat kawat kasa tapi tidak menutupi
seluruh ventilasi yang ada. .
2. Baik jika terdapat kawat kasa pada seluruh vent
ilasi
Kategori :1. Buruk 2.Baik
Skala : Nominal

b. Lingkungan Biologik: segala sesuatu yang ada disekitar responden
berupa flora dan fauna yang terdiri dari:
5. Semak-semak
Definisi :Rumput atau tumbuhan berkayu yang rimbun dan
tingginya yang lebih rendah yaitu < 1 meter yang
dapat digunakan sebagai tempat istirahat nyamuk.
Cara ukur :Observasi .
Alat ukur : Meteran
Hasil ukur : 1.Buruk jika terdapat semak-semak sekitar rumah
29



pada jarak 10 m.
2.Baik jika tidak terdapat semak-semak di sekitar
rumah responden pada jarak > 10 m.
Kategori :1. Buruk 2.Baik
Skala : Nominal
6. Kandang Ternak
Definisi :Bangunan yang digunakan untuk memelihara
hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, ayam,
dan lain-lain.
Cara ukur :Observasi dan di ukur jarak kandang ternak dengan
rumah responden.
Alat ukur :Meteran
Hasil ukur :1. Buruk jika terdapat kandang ternak disekitar
rumah responden pada jarak 10 m
2.Baik jika tidak terdapat kandang ternak di sekitar
rumah responden atau terdapat kandang ternak
lebih dari 10 m.
Kategori :1. Buruk 2.Baik .
Skala : Nominal.
Faktor perilaku.
Perilaku adalah tindakan yang bersifat responsif terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan pencegahan malaria.
1. Kebiasaan keluar rumah pada malam hari.
Definisi :Kebiasaan responden berada di luar rumah antara
pukul 21.00-03.00 WIB.
Cara ukur : Wawancara
Alat ukur : -
Hasil ukur : 1. Buruk jika ada kebiasaan responden berada di
luar rumah pada malam hari pada pukul
21.00-03.00 WIB .
2. Baik jika tidak ada kebiasaan responden berada
30



di luar rumah pada malam hari pada pukul 21.00-
03.00WIB
Kategori : 1. Buruk 2.Baik
Skala : Nominal.
2. Memakai kelambu
Definisi :Kebiasaan menggunakan kain yang digunakan
sebagai pelindung dari nyamuk saat tidur malam.
Cara ukur : Observasi.
Alat ukur : -.
Hasil ukur : 1.Buruk jika tidak menggunakan kelambu saat
tidur malam atau menggunakan kelambu tapi
tidak setiap malam.
2.Baik jika menggunakan kelambu setiap malam
saat tidur malam.
Kategori :1.Buruk. 2. Baik
Skala :Nominal
3. Memakai obat anti nyamuk.
Definisi :Kebiasaan memakai obat yang digunakan untuk
melindungi diri dari gigitan nyamuk.
Cara ukur : Wawancara.
Alat ukur : -
Hasil ukur : 1. Buruk jika tidak ada kebiasaan responden
menggunakan obat antinyamuk atau menggunakan
obat antinyamuk tapi tidak setiap malam.
2.Baik jika ada kebiasaan responden menggunakan
obat anti nyamuk setiap malam.
Kategori : 1. Buruk 2.Baik.
Skala : Nominal



31



3.4.2 Variabel dependen.
Kejadian malaria
Definisi :Suatu keadaan dimana responden atau keluarganya
yang tinggal serumah pernah menderita malaria baik
secara klinis ( dengan gejala menggigil, demam dan
berkeringat) maupun berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium pada bulan Januari September 2011 .
Cara ukur : Wawancara.
Alat ukur : -.
Hasil ukur : 1.Ya jika responden atau anggota keluarganya ada
yang pernah menderita malaria baik secara klinis
(gejala menggigil, demam dan berkeringat) atau
berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
2.Tidak jika responden atau keluarganya tidak
pernah menderita malaria baik secara klinis (gejala
menggigil, dan berkeringat) atau berdasarkan hasil
pemeriksaan laboratorium
Kategori :1. Ya 2.Tidak
Skala : Nominal.

3.5 Instrumen penelitiaan.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk memperoleh data
tentang faktor lingkungan dan data tentang faktor perilaku. Sebelum instrumen
penelitiaan digunakan, dilakukan ujicoba terhadap 20 responden yang tidak
menjadi subjek penelitiaan. Dimana sampel yang digunakan dalam uji validitas
ini memiliki karakter yang hampir sama dengan sampel dalam penelitiaan ini
yaitu di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang IV Sipin pada tanggal 10 agustus
2011.
Hasil ujicoba menunjukkan bila r hitung > r tabel maka kuesioner tersebut
valid. Sedangkan pengujiaan reliabilitas instrumen dilakukan pada soal yang
32



valid saja. Kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal > 0,7
adapun hasil uji validitas tersebut adalah sebagai berikut:
27
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Faktor Lingkungan
Terhadap Kejadiaan Malaria
NO
Pertanyaan
r-hitung r-tabel Hasil
L1
L2
L3
L4
L5
L6
L7
L8
L9
L10
Reliabilitas
0,806
0.811
0,856
0.822
0,760
0,920
0,908
0,908
0,731
0,736
0,948



0,444
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Reliabel

Dari hasil uji instrumen dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan
tentang faktor lingkungan terhadap kejadiaan malaria adalah valid, sehingga
semua butir pertanyaan dapat langsung digunakan.
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Faktor PerilakuTerhadap
Kejadiaan Malaria
NO
Pertanyaan
r-hitung r-tabel Hasil
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
Reliabilitas
0,896
0,840
0,833
0,847
0,800
0,917
0,765
0,932



0,444
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Reliabel

33



Dari hasil uji instrumen dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan tentang
faktor perilaku terhadap kejadiaan malaria adalah valid, sehingga semua butir
pertanyaan dapat langsung digunakan.
Berikut ini kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian:
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen
Variabel Indikator Jumlah butir Nomor
Faktor
lingkungan





Faktor perilaku



Kejadiaan
malaria
1. Langit-langit
2. Dinding
3. Selokan
4. Kawat kasa
5. Semak-semak
6. Kandang ternak

1. Keluar malam hari
2. Menggunakan kelambu
3. Menggunakan obat
antinyamuk
2
2
2
2
1
1

2
3
2

1
L 1,2
L 3,4
L 5,6
L 7,8
L9
L 10

P 1,2
P 3,4,5
P 6,7

M1

Untuk penilaian masing-masing variabel dilakukan sebagai berikut:
a. Kejadian malaria diperoleh dengan cara wawancara langsung pada
responden. Jika responden atau keluarganya pernah menderita malaria di
beri kode 1 dan jika responden tidak menderita malaria di beri kode 2.
b. Faktor lingkungan
Untuk penilaian tentang faktor lingkungan jika total skor nilai
mean/median maka faktor lingkungan dikatakan tidak baik dan diberi kode
1 dan jika skor cheklist > nilai mean/median maka faktor lingkungan
dikatakan baik dan diberi kode 2.
c. Faktor perilaku
Untuk penilaian tenteng faktor perilaku jika total skor nilai mean/median
maka faktor perilakunya tidak baik dan diberi kode 1 dan jika total skor >
nilai mean/median maka faktor perilakunya baik dan diberi kode 2

34



3.6 Pengumpulan Data
1. Jenis data
Jenis data yang akan dikumpulkan dan dianalisa berupa data kwantitatif
yaitu skor dari variabel yang diteliti meliputi faktor perilaku dan faktor
lingkungan.
2. Sumber data
a. Data primer.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung.
b. Data sekunder.
Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Dinas
Kesehatan Kota Jambi dan Puskesmas Kenali Besar.

3.7 Pengolahan dan Analisa Data
3.7.1 Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Editing
Data yang terkumpul langsung dikoreksi di lapangan sehingga jika ada
kekurangan dapat langsung dilengkapi dan disempurnakan. Editing
dilakukan setelah didapatkan kelengkapan pengisian kuesioner,
kejelasan jawaban, konsistensi antar jawaban, relevansi antar jawaban
dan keseragaman satuan pengukuran.
2. Coding
Melakukan pengkodean data untuk memudahkan dalam pengolahannya.
3. Entry
Memasukkan data yang diperoleh dengan mempergunakan fasilitas
komputer dengan program SPSS .
4. Cleaning
Kegiatan membersihkan data dilakukan untuk mengecek kembali
sebelum dilakukan analisa lebih lanjut.

35



3.7.2 Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan program SPSS
Analisis data meliputi :
3.7.2.1 Analisis univariat
Analisis univariat untuk menggambarkan distribusi dan frekuensi dari
masing-masing variabel yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku dan kejadian
malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi.

Contoh Tabel 3.4 Analisa univariat tentang faktor lingkungan terhadap kejadiaan
malaria

Faktor Lingkungan
Buruk
Baik







Pertanyaan Frekuensi Persen
Plafon
Buruk
Baik
Kerapatan dinding
Buruk
Baik
Selokan
Buruk
Baik
Kawat kasa
Buruk
Baik
Semak-semak
Buruk
Baik
Kandang Ternak
Buruk
Baik

36



Contoh Tabel 3.5 Analisa univariat tentang faktor perilaku dengan kejadiaan
malaria
Pertanyaan Frekuensi Persen
Kebiasaan keluar rumah pada malam hari
Buruk
Baik
Memakai kelambu
Buruk
Baik
Memakai obat antinyamuk
Buruk
Baik

Faktor perilaku
Buruk
Baik


Contoh tabel 3.6 Analisa univariat tentang kejadian malaria
Kejadian malaria Frekuensi Persen
Ya
Tidak

Total

3.7.2.2 Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat dengan uji hubungan Chi Square (X
2
)


untuk mendapatkan resiko prevalence rate (PR) dengan tingkat kemaknaan 95%.
Uji dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS versi . Dasar
pengambilan keputusan berdasarkan tingkat signifikan (nilai p), yaitu.
28

1. Jika p > 0,05, maka hipotesis penelitian ditolak.
2. Jika p < 0,05, maka hipotesis penelitian diterima.




37



Contoh tabel 3.7 Analisa Bivariat Tentang Hubungan Antara Faktor Lingkungan
dengan Kejadian Malaria

Faktor lingkungan

X
2
p-value PR Cl 95% PR
Plafon
Kerapatan dinding
Selokan
Kawat kassa
Semak-semak
Kandang ternak
Faktor lingkungan



Contoh Tabel 3.8 Analisa bivariat tentang hubungan antara faktor perilaku
dengan kejadian Malaria
Faktor perilaku

X
2
p-value PR Cl 95% PR
Memakai kelambu
Keluar malam hari
Pemakaian obat anti nyamuk

Faktor perilaku



3.8 Etika Penelitian
Pada hari penelitian, peneliti berkunjung ke Puskesmas Kenali Besar Kota
Jambi untuk meminta izin melakukan penelitian.Setelah mendapatkan izin
tersebut penelitian akan langsung ke rumah subjek yang akan di teliti untuk
melakukan penelitian dengan wawancara dan observasi secara langsung dengan
terlebih dahulu meminta izin pada responden.

3.9 Keterbatasan Penelitian
Dalam pengumpulan data penelitian ini terdapat kekurangan dikarenakan
keterbatasan waktu dan tenaga dalam penelitian. Pelaksanaan penelitian ini
dilakukan pada pagi hingga siang hari sehingga faktor yang diteliti tidak begitu
38



akurat contohnya pada pemakaian kelambu hanya dilakukan observasi di kamar
responden seharusnya penelitian ini dilakukan pada malam hari ketika
responden akan tidur, namun hal ini sulit dilakukan mengingat malam hari
waktu tidur responden. Pada pelaksanaan pengambilan data juga tergantung
pada kerjasama dan kejujuran dari responden dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan.

3.10 Jalannya Penelitian.













Skema 3. Alur Penelitian


Subyek penelitiaan di wilayah
kerja puskesmas Kenali Besar
Variabel independen penelitian:
lingkungan dan perilaku
masyarakakt sedangkan variabel
dependen kejadian malaria
Teknik pengambilan sampel
cluster random sampling dibagi
menjadi 2 kelurahan yaitu
Kenali Besar dan Bagan pete
Pengumpulan data dengan
wawancara dan observasi
Analisa data univariat dan
bivariat

You might also like