You are on page 1of 2

Analisis Fungsi Keluarga dan Aspek yang Mempengaruhi Kesehatan Keluarga

dalam Skenario

Analisis Fungsi Keluarga
Friedman, pada tahun 1992, menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga.
Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga
tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi
konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal. Tujuan
reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan dukungan secara
psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan
menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang. Tujuan
yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi yang jelas dan secara
langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.
Fungsi keluarga menurut BKKBN pada tahun 1992 antara lain adalah (1) fungsi keagamaan; (2)
fungsi sosial budaya; (3) fungsi cinta kasih; (4) fungsi melindungi; (5) fungsi reproduksi; (6) fungsi
sosialisasi dan pendidikan; (7) fungsi ekonomi; dan (8) fungsi pembinaan lingkungan. Dari delapan
fungsi keluarga tersebut sebagian besar fungsi tidak tergambarkan dengan jelas di dalam skenario,
sehingga perlu digali lebih mendalam. Yang dapat dilihat di dalam skenario adalah mengenai fungsi
reproduksi, fungsi sosialisai dan pendidikan dan fungsi ekonomi.
Fungsi reproduksi tercermin dari bentuk keluarga di dalam skenario yang merupakan extended
family. Fungsi sosialisasi dan pendidikan tergambar dari anak-anak di dalam keluarga tersebut yang
masih bersekolah. Namun fungsi sosialisasi dan pendidikan ini masih perlu digali lebih mendalam lagi
mengenai komunikasi di dalam keluarga dan bagaimana pendidikan yang diterapkan di dalam
keluarga itu sendiri. Fungsi ekonomi dinilai dengan melihat apakah penghasilan keluarga tersebut
cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga tersebut atau tidak. Dalam skenario, hanya Pak Ali yang
bekerja. Pak Ali hanya bekerja sebagai nelayan, diperkirakan bahwa kelyarga Pak Ali mengalami
kesulitan dalam memenuhi kebutuhab keluarganya jika dilihat dari fasilitas-fasilitas yang dimiliki
keluarganya. Tentunya akan menjadi suatu masalah apabila Pak Ali jatuh dalam keadaan sakit dan
tidak bisa bekerja, secara langsung penghasilan keluarga tersebut akan menurun dan tidak dapat
memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian permasalahan ini perlu dicarikan solusinya sebelum
terjadi, misalnya dengan mencegah Pak Ali jatuh dalam kondisi sakit dan mengusahakan anggota
keluarga lain yang masih produktif untuk mencari pekerjaan untuk membantu menambah
penghasilan keluarga.

Analisis Aspek yang Mempengaruhi Kesehatan Keluarga
Beberapa aspek yang mempengaruhi kesehatan keluarga antara lain adalah:
1) Psikologi: Kedekatan hubungan antar anggota keluarga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan
di dalam keluarga itu. Bila terdapat ketidakharmonisan antara anggota keluarga dapat memicu
terjadinya permasalahan psikologis diantara anggota keluarga yang secara tidak langsung dapat
mempengaruhi kondisi kesehatan antara masing-masing anggota keluarga. Salah satu contohnya
adalah padatnya rumah yang dihuni suatu keluarga biasanya lebih sering menimbulkan
ketegangan antara anggota keluarga sehingga adapat menimbulkan permasalahan kesehatan
pada salah satu anggota keluarga yang memeang rentan. Hal ini mungkin saja terjadi pada
skenario dimana rumah yang berukuran 5 x 6 meter dihuni oleh 6 orang anggota keluarga. Tidak
menutup kemungkinan terjadinya ketegangan pada si Nenek yang tinggal di dalam rumah
tersebut karena konflik-konflik tertentu yang sebenarnya tidak perlu dan menyebakan terjadinya
stress dan hipertensi.
2) Sosial: Hubungan sosial suatu keluarga baik antara masing-masing anggota keluarga di dalam
keluarga tersebut atau dengan masyarakat lain juga akan mempengaruhi kesehatan keluarga.
Secara tidak langsung, faktor sosial akan mempengaruhi kondisi kesehatan keluarga,khususnya
dalam menjaga kesehatan anggota keluarga dan pilihan-pilihan kesehatan yang tersedia bagi
keluarga tersebut.
3) Budaya: Budaya akan mempengaruhi kondisi kesehatan keluarga karena budaya lebih bersifat
turun-temurun. Jadi meskipun suatu keluarga memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi,
belum tentu ia akan lebih mendahulukan pengetahunannya tentang kesehatan daripada
pendapat budayanya terhadap kesehatan.
4) Ekonomi: Penghasilan keluarga akan mempengaruhi kondisi kesehatan keluarga. Karena
penghasilan keluarga digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga tersebut baik dari segu
pencegahan maupun pengobatan. Bila kebutuhan keluarga tersebut tidak terpenuhi, akan sangat
besar kemungkinan salah satu anggota keluarga jatuh dalam keadaan sakit.
5) Pendidikan: Tingkat pendidikan suatu keluarga akan berpengaruh terhadap pilihan-pilihan
pencegahan dan pengobatan terhadap masalah kesehatan yang akan diambil oleh keluarga
tersebut. Umumnya keluarga dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih memilih
pencegahan dan pengobatan terhadap masalah kesehatan yang lebih baik daripada keluarga
dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah, namun tidak selalu demikian karena masih ada
aspek lain yang mempengaruhi pilihan-pilihan kesehatan tersebut. Secara tidak langsung, tingkat
pendidikan juga akan mempengaruhi perekonomian keluarga.
6) Lingkungan: Faktor lingkungan akan mempengaruhi kesehatan keluarga dari segi sanitasi dan
kebersihan lingkungan.
7) Rumah: Rumah yang memenuhi sarat-sayarat rumah sehat akan lebih menunjang kondisi
kesehatan keluarga yang tinggal di dalamnya.
8) Pelayanan kesehatan: Ketersediaan pelayanan kesehatan sangat penting artinya dalam menjaga
kesehatan keluaraga. Pelayanan kesehatan yang baik akan sangat membantu keluarga yang
membutuhkan. Meskipun suatu keluarga yang memiliki permasaahan kesehatan memiliki aspek-
aspek kesehatan keluarga yang lain, keluarga tersebut tidak akan tahu harus meminta
pertolongan kemana apabila tidak tersedia pelayanan kesehatan.

You might also like