You are on page 1of 15

2013

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)


UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1

MANUAL PROSEDURE (MP)
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
BIDANG KONSTRUKSI

A. TUJUAN PELAKSANAAN PENGADAAN
Tujuan pelaksanaan pengadaan menurut Peraturan Presiden no. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan
barang/jasa pemerintah bahwa:
a. meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengadaan barang/jasa pemerintah
b. meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang/jasa pemerintah
c. memudahkan sourcing dalam memperoleh data dan informasi tentang barang/jasa dan
penyedia barang/jasa
d. menjamin proses pengadaan barang/jasa pemerintah berjalan lebih cepat dan akurat
e. menjamin persamaan kesempatan, akses dan hak yang sama bagi para pihak pelaku
pengadaan barang/jasa
f. menciptakan situasi yang kondusif agar terjadi persaingan yang sehat antar penyedia
barang/jasa
g. menciptakan situasi yang kondusif bagi aparatur pemerintah dan menjamin
terselenggaranya komunikasi online untuk mengurangi intensitas pertemuan langsung
antara penyedia barang/jasa dengan panitia pengadaan dalam mendukung pemerintahan
yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

B. RUANG LINGKUP
Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari
APBN/APBD, termasuk dari pinjaman/hibah dalam negeri yang diterima oleh
pemerintah.
Pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari Pinjaman/Hibah
Luar Negeri (PHLN); jika ada perbedaan dengan cara kesepakatan tentang tata cara
pengadaan.

C. DASAR HUKUM
1. PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
2. PP No. 59 Tahun 2010 tentang perubahan PP No. 29 Tahun 2000
3. Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
4. Perpres No. 35 Tahun 2011 tentang Perubahan ke 1 Perpres no. 54 Tahun 2010
5. Perpres No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan ke 2 Perpres no. 54 Tahun 2010

2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2



D. DEFINISI
Definisi Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bidang/pekerjaan konstruksi adalah pekerjaan
yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya. Yang
dimaksud dengan pelaksanaan konstruksi bangunan, meliputi keseluruhan atau sebagian rangkaian
kegiatan pelaksanaan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata
lingkungan, masing-masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan. Yang
dimaksud dengan pembuatan wujud fisik lainnya, meliputi keseluruhan atau sebagian rangkaian
kegiatan pelaksanaan yang mencakup pekerjaan untuk mewujudkan selain bangunan antara lain, namun
tidak terbatas pada:
konstruksi bangunan kapal, pesawat atau kendaraan tempur;
pekerjaan yang berhubungan dengan persiapan lahan, penggalian, dan/atau penataan lahan
(landscaping);
perakitan atau instalasi komponen pabrikasi;
penghancuran (demolition) dan pembersihan (removal);
reboisasi.

E. PELAKSANAAN PENGADAAN
1. Swakelola
Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimanapekerjaannya direncanakan, dikerjakan,
dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, instansi
Pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat.
2. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa :
a. Non e-Proc
b. e-Proc

F. PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN
a. Efisien
b. Efektif
c. Transparan
d. Terbuka
e. Bersaing
f. Adil/tidak diskriminatif
g. Akuntabel



2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

3






G. ORGANISASI PENGADAAN















2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

4


H. SIKLUS PENGADAAN



I. SISTEM PENGADAAN



2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

5

J. METODE PEMILIHAN PENYEDIA
Dalam pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di bidang Konstruksi meliputi :
1. Pelelangan Umum
Pelelangan Umum adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi untuk semua
pekerjaan yang dapat di ikuti oleh semua Penyedia pekerjaan konstruksi yang memenuhi
syarat.
2. Pelelangan Terbatas
Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia pekerjaan konstruksi dengan jumlah
Penyedia yang mampu melaksanakan di yakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.
3. Pemilihan Langsung
Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia pekerjaan Konstruksi untuk
pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)
4. Penunjukan Langsung
Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara
menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa
5. Pengadaan Langsung
Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/Jasa,
tanpa melalui Pelelangan/Seleksi/Penunjukan Langsung




















2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

6


K. METODE PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN



















2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

7


L. METODE EVALUASI PENAWARAN
1. Sistem Gugur
Sistem Gugur merupakan evaluasi penilaian penawaran dengan cara memeriksa dan
membandingkan Dokumen Penawaran terhadap pemenuhan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan urutan proses evaluasi
dimulai dari penilaian persyaratan administrasi, persyaratan teknis, dan kewajaran harga.
Terhadap Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang tidak lulus penilaian pada
setiap tahapan dinyatakan gugur











2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

8



2. Sistem Nilai (Merit Point System)
Sistem nilai merupakan evaluasi penilaian penawaran dengan cara memberikan nilai angka
tertentu pada setiap unsur yang dinilai, berdasarkan kriteria dan bobot yang telah ditetapkan
dalam Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya, kemudian
membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta.











2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

9






3. Sistem Penilaian biaya selama umur ekonomis (Economic Life Cycle Cost)
Sistem penilaian biaya selama umur ekonomis merupakan evaluasi penilaian penawaran
dengan cara memberikan nilai pada unsur-unsur teknis dan harga yang dinilai menurut umur
ekonomis barang yang ditawarkan berdasarkan kriteria dan nilai yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya, kemudian nilai
unsur-unsur tersebut dikonversikan kedalam satuan mata uang tertentu, dan dibandingkan
dengan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan penawaran peserta lainnya.






2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

10







M. METODE PENILAIAN KUALIFIKASI
Prakualifikasi
Proses penilaian kompetensi dan kemampaun usaha serta pemenuhan persyaratan
lainya dari penyedia barang/jasa sebelum memasukan penawaran.
Pascakualifikasi
Proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan
lainya dari penyedia barang/jasa setelah memasukan penawaran.

N. JENIS KONTRAK





2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

11







O. PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI




Bila proses pelelangan gagal dikarenakan oleh salah satu diantaranya
Peserta lelang yang memasukan penawaran kurang dari 3 (tiga), atau
Adanya sanggahan atau sanggahan banding dinyatakan benar, atau
Sesudah proses Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) semua calon
pemenang tidak bersedia melakukan pekerjaan
Maka akan dilakukan lelang ulang dengan proses yang hampir sama.
2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

12




P. SELEKSI UMUM DENGAN PRAKUALIFIKASI

2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

13






















2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

14


Q. STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR PROSES PELELANGAN OLEH KELOMPOK KERJA (POKJA)
KONSTRUKSI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)






















2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

15


R. SEKRETARIAT/ADMIN ULP
1. Sekretariat mempersiapkan Dokumen penetapan RUP Dan rencana pelaksanaan Pengadaan
yang akan diserahkan ke Kelompok Kerja (POKJA)
2. Sekretariat menyerahkan dokumen Penetapan RUP dan Dokumen Rencana Pelaksanaan
Pengadaan ke Kelompok Kerja (POKJA)
3. Bila setelah di teliti oleh Kelompok Kerja (POKJA) dan ada kekurangan di dalam dokumen
maka sekretariat mengembalikan Dokumen penetapan RUP Dan rencana pelaksanaan
Pengadaan kepada PPK
4. Setelah proses lelang sekretariat akan mengumpulkan dan mengelola sehingga menjadi
suatu bentuk dokume kontrak yang berisi semua data yang berkaitan dengan paket
pelelangan

S. PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
Manual Prosedur ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada.

Kami banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami. Semoga Manual Prosedur ini berguna bagi kita semua.


Unit Pelayanan Pengadaan (ULP)
Universitas Brawijaya
Kepala,




Dr. Ir. Achmad A. Sonief, MT
NIP. 19591128 198710 1 001

You might also like