Professional Documents
Culture Documents
hingga 79
15'E dan
bertambah 3' setiap tahun. Keterangan tersebut dapat dibaca pada peta
topografi yang digunakan. Jika kita akan bekerja di daerah itu pada tahun
1980, maka besarnya deklinasi adalah 2
15' + 50 x 3' = 4
45' E, artinya
arah utara magnetik tedetak 4
E, N 100
E, N 286
s/d 360
. Penulisan arah
Azimuth dinyatakan dengan NE, maksudnya pengukuran mulai dari arah North ke
East, misainya N 160 E, N 340" E, N 150" E dan sebagainya. Perhatikan, NE
disini tidak menunjukkan kuadran North-East. Kompas geologi yang digunakan
juga disebut sebagai kompas tipe azimuth (360
E, N 35
E, S 6
W, S 48
W.
Dengan cara ini maka besamya arah hanya akan berkisar dari 0 0 - 90 0 saja.
Kompas geologi yang digunakan dalam cara ini adalah kompas jenis empat
kuadran, atau sering disebut sebagai kompas tipe Brunton. Kompas geologi
buatan Amerika kebanyakan menggunakan sistem kuadran. Setiap ahli geologi
harus dapat menggunakan kedua cara tersebut di atas sama baiknya, tergantung
dari jenis kompas geologi yang digunakannya. Kedua cara tersebut tidak boleh
dicampur aduk.
c. Cara Menentukan Arah dengan Menembak (Shooting)
Kalau kita berada di suatu tempat yang posisinya di peta tidak diketahui, tetapi
dari tempat kita berada kita dapat melihat 1 atau lebih titik yang lokasinya di peta
diketahui dengan tepat, misainya puncak bukit, perpotongan dua sungai dan
sebagainya, maka lokasi tempat kita berada dapat ditentukan dengan jalan
menembak (shooting) titik-titik yang sudah diketahui posisinya tersebut (dalam
hal ini disebut sebagai target). Cara menembak dilakukan dengan jalan
mengarahkan kompas ke target, kemudian bacalah jarum selatan. Arah ini
merupakan arah dari target ke penembak.
d. Cara Mengukur Jurus dan Kemiringan.
Ada beberapa cara dalam pengukuran jurus dan kemiringan lapisan batuan. Disini
akan dijelaskan cara yang paling aman supaya tidak terbalik dalam membaca
kemiringan. Terbaliknya penggambaran kemiringan dapat menimbulkan
kesalahan yang serius. Cara pertama yang dibaca adalah arah dari jurusnya,
sedangkan cara kedua yang dibaca adalah arah dari kemiringannya.
Pengukuran dilakukan dari bagian atas lapisan, kalau yang tersingkap bagian
bawah maka sambunglah bidang perlapisan tersebut dengan clipboard saudara
dan pengukuran dilakukan di atas clipboard.
Tempelkan sisi E dari kompas pada lapisan batuan sambil kompas dihorisontalkan
dengan cara gelembung horisontal (horizontal bubble) diusahakan berada di
tengah. Kalau kompas sudah horisontal bacalah ujung utara, maka arah ini adalah
arah jurus dari lapisan. Arah kemiringannya adalah 90