You are on page 1of 3

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit diare masih merupakan salah satu penyebab utama masalah kesehatan
di Indonesia, baik ditinjau dari segi angka kesakitan maupun angka kematiannya.
Penyakit ini dapat menyerang semua golongan umur dengan angka kesakitan
berkisar 280 per 1000 penduduk dan untuk balita menderita satu sampai satu
setengah kali episode diare setiap tahunnya atau 53% dari semua kesakitan diare
(Depkes RI, 2008).
WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut setiap tahun dengan
mortalitas 3-4 juta per tahun. Bila angka itu diterapkan di Indonesia, setiap tahun
sekitar 100 juta kasus diare terjadi pada orang dewasa.
Berdasarkan data hasil survey yang dilakukan kementrian kesehatan pada tahun
2010, morbiditas diare sebanyak 411 per 1000 penduduk di Indonesia. Menurut
Depkes RI, pada tahun 2008 dilaporkan di provinsi Jawa Tengah terdapat 216
penderita diare atau 2,56 % (Riskesdas, 2010; Depkes RI, 2008).
Diare merupakan salah satu jenis penyakit menular yang berpotensi untuk
terjadi wabah. Ancaman wabah dinyatakan ada jika keadaan yang dihadapi
sedemikian rupa sehingga wabah penyakit tertentu diperkirakan akan berlangsung.
Hal ini perlu didukung oleh adanya populasi manusia yang rentan, adanya atau
kemungkinan datangnya penyebab penyakit, dan adanya mekanisme yang
memungkinkan penularan penyakit secara besar-besaran (Rajab, 2009).
2



Menurut Rajab (2009), wabah adalah keadaan ketika jumlah kasus penyakit
atau peristiwa yang terjadi lebih banyak daripada yang diperkirakan dalam suatu
periode waktu tertentu di area tertentu atau diantara kelompok orang tertentu.
Sumber kejadian wabah ini bisa terjadi dengan adanya agent penyebab penyakit
dan yang sering menjadi perantara agent ini adalah manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan dan sebagainya.
Berdasarkan data rutin kegiatan surveilans di Puskesmas Winong Kabupaten
Purworejo periode Januari 2011Oktober 2012, diare merupakan penyakit yang
diketahui telah menjadi wabah di wilayah kerja Puskesmas Winong pada tahun
2012 sekarang ini. Rata-rata kasus diare di wilayah kerja Puskesmas Winong per
bulannya, terhitung mulai dari bulan Januari-Oktober pada tahun 2012,
menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Penyebab mewabahnya kasus diare di wilayah kerja Puskesmas
Winong pada tahun 2012, antara lain disebabkan oleh Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) masyarakat yang rendah, curah hujan yang tinggi saat memasuki
musim penghujan, dan adanya musim pancaroba yang berlangsung lebih ekstrim
daripada tahun sebelumnya. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
maka peneliti ingin mengetahui bagaimanakah distribusi penyakit diare yang
mewabah di Puskesmas Winong berdasarkan variable orang, tempat dan waktu,
sehingga diharapkan dengan hasil penelitian yang didapat akan berperan dalam
mengatasi kejadian wabah diare di wilayah kerja Puskesmas Winong.

3



B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah distribusi wabah penyakit diare di Puskesmas Winong
berdasarkan umur, jenis kelamin, waktu, dan tempat pada periode Januari 2011-
Oktober 2012?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui distribusi penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas
Winong periode Januari 2011- Oktober 2012, berdasarkan variabel orang,
tempat, dan waktu.
2. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang morbiditas dan mortalitas
diare di wilayah kerja Puskesmas Winong periode Januari 2011- Oktober 2012.
D. Manfaat
1. Sebagai masukan bagi petugas kesehatan setempat dalam upaya
penanggulangan wabah diare.
2. Sebagai masukan bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan program
kesehatan lingkungan khususnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
wabah diare.
3. Sebagai sumber informasi atau masukan bagi masyarakat atau pihak-pihak lain
yang berkepentingan dalam meningkatkan upaya-upaya pencegahan penyakit
diare.

You might also like