You are on page 1of 14

ELEKTROKARDIOGRAM PADA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

Anna Ulfah Rahayoe


Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Pusat Jantung Nasional, Harapan Kita, Jakarta
PENDAHULUAN
Jantung mempunyai otot yang bersifat unik, oleh karena mempunyai otomatisasi kontraksi
yang ritmik. Pencatatan aktivitas jantung yang didasarkan pada perbedaan potensial listrik disebut
elektrokardiogram (EKG. !ekaman aktivitas listrik jantung mempunyai peran yang sangat penting
dalam kardiologi umumnya dan kardiologi anak khususnya. "erbeda dengan kondisi de#asa, EKG
pada bayi dan anak sangat bergantung pada usia.
EKG berguna untuk $ % menentukan adanya hipertrofi atau pembesaran ruang jantung, &
menentukan adanya gangguan miokardium, ' menentukan disritmia, ( membantu diagnosis
perikarditis atau efusi perikard, ) mengetahui efek obat terhadap jantung, dan * menentukan adanya
gangguan metabolik atau elektrolit.
Petunjuk adanya hipertrofi atau pembesaran ruang jantung pada EKG sangat membantu
diagnosis penyakit jantung ba#aan (PJ". Pemeriksaan ini umum digunakan untuk melengkapi
anamnesis, pemeriksaan fisik dan foto rontgen. Perlu diingat bah#a, anak dengan kelainan jantung
dapat mempunyai gambaran EKG yang normal, sebaliknya anak yang normal dapat mempunyai
gambaran EKG yang abnormal. Jadi, EKG hanya berperan sebagai penunjang diagnostik.
HUBUNGAN EKG DAN SIKLUS JANTUNG
Pada irama sinus yang normal, sinoatrial (+, node
merupakan pemacu kerja seluruh bagian jantung. -mpuls dari
+, node mendepolarisasi atrium kanan
dan kiri, menghasilkan gelombang P. Ketika impuls atrial ini
mencapai ,. node, terjadilah perlambatan yang terlukis
sebagai interval P/. 0ari ,. node impuls menjalar ke
bundel 1is yang kemudian bercabang kanan dan kiri2 dengan
kecepatan sangat tinggi impuls menuju otot ventrikel melalui
serabut Purkinye, menghasilkan kompleks /!+. Proses
repolarisasi ventrikel menghasilkan gelombang 3, tetapi
proses repolarisasi atrium biasanya tak tampak pada EKG.
+atu siklus jantung yang normal dilukiskan dalam rekaman EKG sebagai gelombang P, kompleks
/!+ dan gelombang 3. Gelombang4gelombang ini menghasilkan dua interval, yakni P! dan /3,
serta dua segmen yaitu P/ dan +3 (gambar %.
%
Gambar 1 Hubungan !KG dan siklus "antung
ELEKTROKARDIOGRAM NORMAL PADA BAYI DAN ANAK
EKG pada bayi dan anak yang normal berbeda dengan de#asa normal. 0ominansi komponen
ventrikel kanan (!. sebagai pengaruh sirkulasi fetal, terlihat nyata pada EKG neonatus dan bayi.
+ecara bertahap dominansi !. diganti oleh ventrikel kiri (5., sesuai dengan peran 5. sebagai
pemompa darah sistemik. Pada usia ' 6 ( tahun, EKG anak sudah menyerupai de#asa.
0ibanding EKG de#asa, EKG bayi dan anak mempunyai karakteristik perbedaan sebagai
berikut (lihat gambar & dan '$
%. 7rekuensi denyut jantung (kompleks /!+ lebih cepat, kecepatan berkurang sesuai
bertambahnya usia
&. +emua durasi dan interval (interval P!, durasi /!+, interval /3 lebih pendek 2 nilai
bertambah sesuai usia
'. 0ominansi !. pada EKG neonatus dan bayi terlihat sebagai$
a. 0eviasi sumbu ke kanan (!,0
b. Gelombang ! tinggi di a.! dan sandapan prekordial kanan (.(!, .% dan .&, serta
gelombang + yang dalam di sandapan - dan prekordial kiri (.) dan .*
c. !asio !8+ di sandapan prekordial kanan besar, dan di sandapan prekordial kiri kecil
d. Gelombang 3 di .% terbalik pada bayi sampai balita kecuali pada neonatus sampai
usia ' hari, dimana gelombang 3 mungkin tegak.
Gambar # !KG ba$i baru la%ir
Gambar & !KG de'asa
&
INTERPRETASI EKG
9rutan berikut biasa digunakan untuk menginterpretasi EKG $
%. -rama (sinus atau non sinus dengan memperhatikan sumbu gelombang P
&. 7rekuensi denyut jantung (atrial dan ventrikel, bila berbeda
'. +umbu /!+, sumbu 3 dan sudut /!+43
(. -nterval dan durasi $ P!, /!+ dan /3
). ,mplitudo dan durasi gelombang P
*. ,mplitudo /!+ dan rasio !8+, dan gelombang / yang abnormal
:. Kelainan segmen +3 dan gelombang 3
1. Irama.
-rama sinus yang normal harus memenuhi kedua kriteria sebagai berikut $
a. Gelombang P yang mendahului kompleks /!+ dengan interval P! yang teratur (interval P!
memanjang pada ,. block derajat %
b. +umbu P berkisar ; dan < =;
o
(gelombang P tegak pada sandapan - dan a.7
-rama atrial (non sinus dapat mempunyai gelombang P di depan kompleks /!+, tapi sumbu P
abnormal (diluar >uadrant ; sampai < =;
o
.
2. Frekuensi Denyut Jantung

7rekuensi denyut jantung anak bervariasi sesuai usia, status ketika rekaman dibuat (bangun,
menangis, takut dan berbagai faktor fisik misalnya demam2 variasi usia terlihat pada tabel %.
3abel %. 7rekuensi denyut jantung normal.
9mur ?ormal (permenit
?eonatus
& tahun
( tahun
@ * tahun
%%; 6 %);
A) 6 %&)
:) 6 %%)
*; 6 %;;
3. Sumbu QRS, sumbu T dan sudut QRS-T.
a. Bara sederhana menentukan sumbu /!+ adalah dengan menentukan sistem referensi heCaCial
(gambar (
Gambar ( $
Penempatan >uadran sumbu /!+ dengan
menggunakan sandapan - dan a.7
(dikutip dari Park DK, Gutheroth EG $
Ho' to read pediatri( !)G*s ed &, +t
,ouis 1--#, .osb$.
'
+umbu /!+ normal bervariasi seperti tampak pada tabel &.
3abel &. +umbu /!+ yang normal
9mur ?ormal
% minggu 6 % bulan
% 6 ' bulan
' bulan 6 ' tahun
@ ' tahun
0e#asa
< %%;
o
(<';
o
sampai < %A;
o

< :;
o
(<%;
o
sampai < %&)
o

< *;
o
(<%;
o
sampai < %%;
o

< *;
o
(<&;
o
sampai < %&;
o

< );
o
(6';
o
sampai < %;)
o

+umbu /!+ yang abnormal sebagai berikut $


(% 5,0 dengan sumbu /!+ lebih rendah dari batas normal terlihat pada 5.1, 5""" dan
5eft ,nterior 1emiblock (atau sumbu /!+ superior khas pada ,trio .entricular +eptal
0efect dan atresia trikuspid
(& !,0 dengan sumbu /!+ lebih besar dari batas normal terlihat pada !.1 dan !"""
(' +umbu /!+ superior terjadi bila gelombang + di a.7 lebih besar dari gelombang !,
termasuk disini $ 5eft ,nterior 1emiblock (6';
o
sampai 6 =;
o
dan !,0 yang ekstrim.
b. +umbu 3 dapat ditentukan seperti sumbu /!+, sumbu 3 yang normal berada dalam batas
; sampai <=;
o
(gelombang 3 di - dan a.7 tegak. +umbu 3 yang abnormal yakni diluar
>uadran ; sampai <=;
o
(gelombang 3 di - dan a.7 terbalik biasanya menghasilkan sudut
/!+43 yang lebar, tampak pada repolarisasi miokard yang abnormal (miokarditis dan iskemia
miokard, hipertrofi ventrikel dengan strain atau !""".
c. +udut /!+43 adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu /!+ dan sumbu 3, nilai normal kurang
dari *;
o
(kecuali pada neonatus yang kemungkinan lebih dari *;
o
. +udut /!+43 lebih dari
=;
o
dipastikan abnormal, misalnya pada hipertrofi ventrikel dengan strain, gangguan antaran
ventrikular, dan disfungsi miokard akibat gangguan metabolik atau iskemia.
4. Interva dan Durasi
a. -nterval P! diukur dari a#al gelombang P ke a#al kompleks /!+, nilainya bervariasi sesuai
usia dan frekuensi denyut jantung (tabel '. +emakin tua usia dan semakin lambat denyut
jantung, interval P! semakin panjang.
-nterval P! yang panjang (,. blok derajat % terlihat pada$ disfungsi miokard, miokarditis,
penyakit jantung tertentu (,trial +eptal 0efect primum, ,trio.entricular +eptal 0efect,
anomali Ebstein, intoksikasi digitalis, hiperkalemia, tetapi bisa pada jantung yang normal.
-nterval P! yang pendek terjadi pada preeksitasi (sindroma Eolff Parkinson Ehite 6 EPE,
sindroma 5o#n Ganong 5evine dan gl$(ogen storage disease -nterval P! yang berubah4
ubah tampak pada 'andering atrial pa(emaker, dan Eenkebach (DobitF tipe - ,. blok
derajat &.
(
3abel '. -nterval P! sesuai variasi frekuensi denyut jantung dan usia (batas atas normal
Frekuensi 01 bulan 1-6 bulan 6 bln - 1 th 1 3 th 3-8 th 8-12 th 12-16 th Dewasa
< 60
60 - 80
80 - 100
100 - 120
120 - 140
140 - 160
160 - 180
> 180
0.10 (0.12)
0.10 (0.12)
0.10 (0.11)
0.09 (0.11)
0.10 (0.11)
0.09
0.11 (0.14)
0.10 (0.13)
0.10 (0.12)
0.09 (0.11)
0.11 (0.14)
0.11 (0.13)
0.10 (0.12)
0.10 (0.11)
(0.15)
0.12 (0.14)
0.11 (0.14)
0.10 (0.12)
0.15 (0.17)
0.14 (0.16)
0.13 (0.16)
0.13 (0.15)
0.12 (0.14)
0.16 (0.18)
0.15 (0.17)
0.15 (0.16)
0.14 (0.15)
0.14 (0.15)
0.16 (0.19)
0.15 (0.18)
0.15 (0.17)
0.15 (0.16)
0.17 (0.21)
0.16 (0.21)
0.15 (0.20)
0.15 (0.19)
0.15 (0.18)
(0.17)
b. 0urasi /!+ adalah #aktu depolarisasi ventrikel, diukur dari a#al gelombang / (atau ! bila
/ tidak ada sampai akhir gelombang +. 0urasi /!+ bervariasi sesuai usia (tabel (.
/!+ yang memanjang khas untuk gangguan antaran ventrikel, misalnya pada bundle bran(%
blo(k (""", preeksitasi (sindroma EPE dan blok intraventrikuler, atau hipertrofi
ventrikel.
3abel (. 0urasi /!+ rerata (batas atas sesuai usia.
01 bulan 1-6 bulan 6 bln - 1 th 1 3 th 3-8 th 8-12 th 12-16 th Dewasa
Detik 0.05 (0.07) 0.05 (0.07) 0.05 (0.07) 0.06 (0.07) 0.07 (0.08) 0.07 (0.09) 0.07 (0.10) 0.08 (0.10)
c. -nterval /3 adalah #aktu depolarisasi dan repolarisasi ventrikel. -nterval /3 diukur dari
a#al gelombang / (atau ! bila / tidak ada sampai akhir gelombang 3, lamanya bervariasi
sesuai frekuensi denyut jantung. Perhitungan interval /3 yang dikoreksi dengan frekuensi
denyut jantung (/3c dihitung dengan formula "raFett, yakni $ /3c G /3/H interval !!.
-nterval /3c yang normal tidak melebihi ;.(( detik, kecuali pada bayi.
-nterval /3 yang panjang tampak pada hipocalcemia, miokarditis, peyakit miokard yang
difus, sindroma 5ong /3, dan trauma kepala. Pemakaian obat anti aritmia golongan -4,, -4B
dan ---, antipsikotik phenothiaFin, antidepresan trisiklik, antibiotik, antihistamin, arsenik dan
organofosfat juga dapat memperpanjang interval /3.
-nterval /3 yang pendek terlihat sebagai efek digitalis dan hipercalcemia.
!. Durasi dan am"itud# ge#mbang $
Gelombang P yang normal mempunyai amplitudo lebih kecil dari ' mm, dengan durasi lebih
pendek dari ;.;= detik pada anak4anak, dan lebih pendek dari ;.;: detik pada bayi. Gelombang P
yang tinggi mengindikasikan hipertrofi atrium kanan (!,1, sedangkan gelombang P yang
durasinya panjang mengindikasikan hipertrofi atrium kiri (5,1.
%. &m"itud# QRS, rasi# R'S dan ge#mbang Q yang abn#rma.
)
a. ,mplitudo /!+ bervariasi sesuai usia (tabel ).
(% ,mplitudo /!+ yang tinggi terlihat pada hipertrofi ventrikel dan gangguan antaran
ventrikel (misal """, sindroma EPE
(& ,mplitudo /!+ yang rendah terlihat pada perikarditis, miokarditis, hipotiroid dan
neonatus yang normal.
b. Pada bayi dan anak yang normal, rasio !8+ pada sandapan prekordial kanan besar karena
gelombang ! yang tinggi, sedangkan pada sandapan prekordial kiri kecil karena gelombang +
yang dalam. !asio !8+ sesuai dengan usia (tabel *.
!asio !8+ yang abnormal terlihat pada hipertrofi ventrikel dan gangguan hantaran ventrikel.
c. Gelombang / yang normal sempit (;.;& detik dan umumnya kurang dari ) mm di sandapan
prekordial kiri dan a.7, bisa sedalam A mm di sandapan --- pada anak usia kurang dari '
tahun. 0i sandapan prekordial kanan pada keadaan normal gelombang / tak terlihat.
(% Gelombang / yang dalam di sandapan prekordial kiri
terlihat pada hipertrofi ventrikel akibat kelebihan beban volum.
(& Gelombang / yang dalam dan lebar terlihat pada infark
miokard dan fibrosis miokard.
(' ,danya gelombang / di .% terlihat pada !.1 berat,
inversi ventrikel, single ventrikel, dan kadang4kadang juga pada neonatus.
(( Gelombang / yang tak terlihat pada .* terjadi pada
5""" dan inversi ventrikel.
3abel ). .oltage ! dan + (dalam m. sesuai sandapan dan usia $ mean (batas atas
Voltage Sandapan 01 !ln 1-6 !ln 6 !ln - 1 t" 1 3 t" 3-8 t" 8-12 t" 12-16 t" #e$a%a
&el. # '
''
'''
aV#
aV(
aV)
V4#
V1
V2
V5
V6
4 (8)
6 (14)
8 (16)
3 (7)
2 (7)
7 (14)
6 (12)
15 (25)
21 (30)
12 (30)
6 (21)
7 (13)
13 (24)
9 (20)
3 (6)
4 (8)
10 (20)
5 (10)
11 (20)
21 (30)
17 (30)
10 (20)
8 (16)
13 (27)
9 (20)
3 (6)
5 (10)
10 (16)
4 (8)
10 (20)
19 (28)
18 (30)
13 (30)
8 (16)
13 (23)
9 (20)
2 (6)
5 (10)
8 (20)
4 (8)
9 (18)
16 (25)
19 (36)
13 (24)
7 (15)
13 (22)
9 (20)
2 (5)
3 (10)
10 (19)
3 (8)
7 (18)
13 (28)
21 (36)
14 (24)
7 (15)
14 (24)
9 (24)
2 (4)
3 (10)
10 (20)
3 (7)
6 (16)
10 (22)
22 (36)
14 (24)
6 (13)
14 (24)
9 (24)
2 (4)
3 (12)
11 (21)
3 (7)
5 (16)
9 (19)
18 (33)
14 (22)
6 (13)
9 (25)
6 (22)
1 (4)
3 (9)
5 (23)
3 (14)
6 (21)
12 (33)
10 (21)
&el. S '
V4#
V1
5 (10)
4 (19)
10 (25)
4 (9)
4 (12)
7 (18)
4 (9)
5 (12)
8 (16)
3 (8)
5 (12)
13 (27)
2 (8)
5 (14)
14 (30)
2 (8)
6 (20)
16 (26)
2 (8)
6 (20)
15 (24)
1 (6)
10 (23)
*
V2
V5
V6
20 (35)
9 (30)
4 (12)
16 (30)
9 (26)
2 (7)
17 (30)
8 (20)
2 (6)
21 (34)
6 (16)
2 (6)
23 (38)
5 (14)
1 (5)
23 (38)
5 (17)
1 (4)
23 (48)
5 (16)
1 (5)
14 (36)
1 (13)
3abel *. !asio !8+ sesuai usia$ batas ba#ah8 mean8batas atas normal
Sandapan 01 !ln 1-6 !ln 6 !ln - 1 t" 1 3 t" 3-8 t" 8-12 t" 12-16 t" De*a+a
V1 0.5,1.5,19 0.3,1.5,S-0 0.3,1.2,6 0.5,0.8,2 0.1,0.65,2 0.15,0.5,1 0.1,0.3,1 0.0,0.3,1
V2 0.3,1,3 0.3,1.2,4 0.3,1,4 0.3,0.8,1.5 0.05,0.5,1.
5
0.1,0.5,1.2 0.1,0.5,1.2 0.1,0.2,2.5
V6 0.1,2,S-0 1.5,4,S-0 2,6,S-0 3,20,S-0 2.5,20,S-0 4,20,S-0 2.5,10,S-0 2.5,9,S-0
(. Segmen ST dan ge#mbang T.
a. +egmen +3 yang normal umumnya isoelektrik, tetapi pada bayi dan anak elevasi atau depresi
sampai % mm di sandapan ekstrimitas dan sampai & mm di sandapan prekordial bisa normal.
0epresi segmen +3 terjadi pada perikarditis, iskemia atau infark miokard, hipertrofi ventrikel
yang berat dengan strain, dan efek digitalis. 9mumnya depresi segmen +3 disertai
gelombang 3 yang terbalik.
b. Gelombang 3 yang tinggi terlihat pada hiperkalemia, 5.1 akibat kelebihan volum, dan
cerebrovascular accident. Gelombang 3 yang datar atau rendah terlihat pada neonatus yang
normal, atau pada hipotiroid, hipokalemia, efek digitalis, perikarditis, miokarditis, iskemia
miokard, hiperglikemia atau hipoglikemia.
HIPERTROFI RUANG JANTUNG
! H"#e$%$of" A%$"&'
a. 1ipertrofi ,trium Kanan (!,1 ditandai oleh gelombang P yang tinggi (minimal ' mm
(gambar ).
b. 1ipertrofi ,trium Kiri (5,1 ditandai oleh gelombang P yang lebar (minimal ;.% detik pada
anak dan @ ;.;A detik pada bayi (gambar *.
c. 1ipertrofi kedua atrium (B,1 ditandai oleh gelombang P yang tinggi dan lebar (gambar :.
(! H"#e$%$of" )en%$"*el
:
Gambar / 01H Gambar 2 ,1H Gambar 3 ,1H
a. )riteria *i"ertr#+i ,entrike )anan -R,*./
(% !,0 sesuai usia pasien (tabel &
(& Peningkatan voltage /!+ di prekordial kanan dan anterior dengan durasi /!+ yang
normal. 3etapi bila durasi /!+ memanjang merupakan tanda gangguan antaran ventrikel
(""" atau sindroma EPE
Gelombang ! di .%, .&, atau a.! lebih besar dari normal sesuai usia pasien (tabel
)
Gelombang + di - dan .* lebih besar dari normal sesuai usia pasien (tabel )
(' !asio !8+ yang abnormal sesuai dengan dominansi !. tanpa disertai """ (tabel *
!asio !8+ di .% dan .& lebih besar dari normal sesuai usia
!asio !8+ di .* lebih kecil setelah usia % bulan
(( Gelombang 3 yang tegak di .% pada pasien usia diatas ' hari, bila gelombang 3 di .)
dan .* juga tegak. Gelombang 3 yang tegak di .% tidak abnormal, bila usia pasien *
tahun atau lebih.
() Gelombang > di .% (>! atau gambaran >!s mencurigakan adanya !.1
(* Pada !.1, sudut /!+43 yang lebar dengan sumbu 3 diluar batas normal (biasanya pada
>uadran ; 6 =;
o
menunjukkan strain
Kriteria !.1 pada neonatus sangat sulit, karena adanya dominansi !. yang terjadi pada
keadaan normal. 3etapi ada tanda khas yang dapat menolong, yaitu $
(% Gelombang + di sandapan - @ %& mm
(& Gelombang r di a.! @ %A mm
(' Kelainan di .% berikut juga sugestif untuk !.1 $
Gelombang ! yang murni (tak ada gelombang + di .% @ %; mm
Gelombang ! di .% @ &) mm
Gambaran >! di .% (juga terlihat pada %;I neonatus8bayi yang normal
Gelombang 3 tegak di .% pada neonatus usia @ ' hari dengan gelombang 3 yang
tegak di .*
(( !,0 @ < %A;
o
A
Gambar 4 0VH pada ba$i 15 bulan dengan 6etralogi Fallot
b. K$"%e$"a H"#e$%$of" )en%$"*el K"$" +L)H,-
(% 5,0 sesuai usia pasien (tabel &
(& Peningkatan voltage /!+ sesuai dominansi 5. dengan durasi /!+ yang normal. 3etapi
bila durasi /!+ memanjang merupakan tanda gangguan hantaran ventrikel (5"""
Gelombang ! di -, --,---, a.5, a.7, .) atau .* lebih besar dari normal sesuai usia
pasien (tabel )
Gelombang + di .% atau .& lebih besar dari normal sesuai usia pasien (tabel )
(' !asio !8+ yang abnormal sesuai dengan dominansi 5. tanpa disertai """ (tabel *
!asio !8+ di .% dan .& lebih kecil dari normal sesuai usia
(( Gelombang / di .) dan .*, @ ) mm, coupled dengan gelombang 3 yang simetrik dan
tinggi pada sandapan yang sama (tipe kelebihan beban volume.
() Pada 5.1, sudut /!+43 yang lebar dengan sumbu 3 diluar batas normal (biasanya pada
>uadran ; 6 =;
o
menunjukkan strain -ni dimanifestasikan berupa gelombang 3 terbalik
di sandapan - atau a.7.
0. )riteria 1#mbined ,entri0uar *y"ertr#"2y -1,*.
(% Kriteria voltage !.1 dan 5.1 dipenuhi tanpa ada """ atau sindroma EPE
(& Kriteria voltage !.1 atau 5.1 dipenuhi disertai voltase yang tinggi tapi masih batas
normal dari ventrikel yang lain
(' Kompleks /!+ yang e>uifasik dan lebar pada % atau & sandapan ekstrimitas, dan pada
sandapan prekordial tengah (.& sampai .), dinamai fenomena KatF 6 Eachtel.
=
Gambar - ,VH pada anak usia 7 ta%un dengan V+D besar
GANGGUAN ANTARAN )ENTRIKEL
Gangguan antaran ventrikel meliputi $
a. !""" dan 5""" dengan pemanjangan bagian akhir kompleks /!+
b. Preeksitasi (sindroma EPE dengan lekukan di bagian a#al, laFim disebut gelombang delta
c. "lok intraventrikuler dengan pemanjangan seluruh kompleks /!+
0urasi /!+ bervariasi sesuai usia, pada bayi durasi /!+ ;.;A detik (tidak ;.% detik seperti de#asa
sudah memenuhi kriteria !""".
! R".h% B&n/le B$an0h Blo0*
Kriteria !ight "undle "ranch "lock
a. !,0 setidak4tidaknya pada bagian akhir kompleks /!+
b. 0urasi /!+ lebih panjang daripada batas normal sesuai usia
c. 5ekukan pada bagian akhir kompleks /!+ mengarah ke kanan dan biasanya kedepan
(% Gelombang + yang lebar dan berlekuk di .) dan .*
(& Gelombang !J yang berlekuk di a.!, .(!, .% dan .&, dengan gambaran rs!J
d. 0epresi segmen +3 dan 3 terbalik umumnya terlihat pada de#asa, tetapi tidak pada anak
e. 0iagnosis ventrikel hipertrofi bila ada !""", meragukan.
!""" pada anak sering terlihat menyertai ,+0 atau pasca ventrikulotomi kanan, kondisi lainnya
yang agak jarang adalah pada $ anomali Ebstein, Boarctasio aorta usia K * bulan, ,.+0, anomali
drenase vena pulmonalis yang parsial, pada anak normal. Dakna !""" pada de#asa berbeda
dengan anak, pada banyak kasus bayi8anak bundle kanan normal.
!""" pada bayi8anak normal bila $
a. 0urasi /!+ tidak memanjang
b. .oltage gelombang ! yang primer atau sekunder tidak melebihi nilai normal
(! Blo* In%$a1en%$"*&le$
Pada blok intraventrikuler, pemanjangan terjadi pada seluruh kompleks /!+. 0apat terlihat pada
gangguan metabolik (hiperkalemia, iskemi miokard (selama atau setelah resusitasi jantung paru,
obat (>uinidine, procainamide, sntidepresan trisiklik, dan penyakit miokard yang difus (fibrosis
miokard, dan penyakit sistemik yang juga menyangkut jantung.
2! S"n/$o'a Wolff 3 Pa$*"n4on 5 Wh"%e
%;
Gambar 15 8iventri(ular Hipertro9i pada ba$i usia # bulan dengan V+D dan PD1 besar
disertai %ipertensi pulmonal
Pada sindroma EPE, bagian a#al kompleks /!+ slurred dengan adanya gelombang delta.
+indroma EPE terjadi akibat anomali pada alur antaran (misalnya pada bundle Kent yang
terletak diantara atrium dan ventrikel, membypass ,. node yang berfungsi memperlambat
antaran. Pasien dengan sindroma EPE cenderung mengalami serangan +.3 paroksismal.
.entrikel hipertrofi pada pasien ini meragukan.
Kriteria sindroma EPE$
a. -nterval P! K normal (nilai interval P! yang normal untuk usia K ' tahun ;.;Adetik, ' 6 %*
tahun ;.% detik, @ %* tahun ;.%& detik
b. Gelombanng delta (slurring di a#al komplkeks /!+
c. 0urasi /!+ yang lebar
,da & bentuk preeksitasi $
a. +indroma 5o#n4Ganong45evine (5G5 6 ditandai oleh interval P! yang pendek dan durasi
/!+ yang normal
b. 3ipe Dahaim 6 ditandai oleh interval P! yang normal dan durasi /!+ yang panjang disertai
gelombang delta
,lgoritme untuk membedakan antara hipertrofi ventrikel (.1 dan gangguan antaran ventrikuler
(.B0 adalah sebagai berikut $
"ila /&$a4" 6RS dan )ol%a.e 6RS maka In%e$#$e%a4"nya adalah
?ormal
Deningkat sedikit
:8orderline;
Deningkat sekali
?ormal
Deningkat
?ormal
Deningkat
?ormal atau
meningkat
?ormal
.entrikel 1ipertrofi (.1
?ormal atau perlambatan
ringan antaran !. (atau 5.
Kemungkinan .1
Gangguan antaran ventrikuler

SEGMEN ST PATOLOGIK DAN PERUBAHAN GELOMBANG T
Perikarditis
%. Perubahan EKG pada perikarditis adalah sebagai berikut$
a. Efusi perikard 6 voltage /!+ K ) mm pada semua sandapan
b. Kerusakan sub epikard miokard mengakibatkan perubahan segmen +3 dan gelombang yang
berhubungan dengan #aktu kejadian,
(% Elevasi segmen +3 pada sandapan yang berkaitan dengan .%
(& +egmen +3 kembali normal setelah &4' hari kemudian
%%
(' Gelombang 3 terbalik (dengan segmen +3 isoelektrik &4( minggu setelah perikarditis
mulai
&. Diokarditis $ ,. blok derajat % atau &, voltage /!+ yang rendah ( K )mm di keenam sandapan
ekstrimitas
'. -nfark miokard $ terjadinya perubahan segmen +3 dan gelombang 3, disamping timbulnya
gelombang / patologis, sesuai dengan #aktu terjadinya infark2 lokasi infark terlihat pada tabel :.
3abel :. +andapan memperlihatkan kelainan EKG pada infark miokard
5okasi -nfark +andapan ekstrimitas +andapan Prekordial
5ateral
,nterior
,nterolateral
-nferior
-, a.5
4
-, a.l
--, ---, a.7
.), .*
.%, .&, .'
.& 6 .*
GANGGUAN ELEKTROLIT
%. Balcium
a. hipocalcemia 6 segmen +3 memanjang, sehingga interval /3c juga memanjang, durasi
gelombang 3 tetap normal
b. hipercalcemia 6 segmen +3 memendek, sehingga interval /3c juga memendek, durasi
gelombang 3 tetap normal
&. Kalium
a. hipokalemia 4 bila K K &.) mE>85 gelombang 9 prominen dan interval /3c memanjang,
gelombang 3 rata atau difasik dan depresi segmen +3, penurunan lebih lanjut berakibat
interval P! memanjang dan terjadi blok sinoatrial.
b. hiperkalemia 6 akan memperlihatkan perubahan sesuai dengan bertambah beratnya
hiperkalemia$ (% gelombang 3 yang tinggi tampak jelas di sandapan prekordial, (&
pemanjangan durasi /!+, (' pemanjangan interval P!, (( hilangnya gelombang P, ()
kompleks /!+ yang lebar, difasik, (* asistol. Perubahan ini jelas terlihat di sandapan --, ---
dan prekordial kiri.
PERAN EKG DALAM DIAGNOSIS PJB
EKG membantu dalam memberikan informasi ruang jantung yang mengalami hipertrofi
sebagai dampak kelainan hemodinamik pada tiap4tiap jenis PJ", disamping kemungkinan adanya
gangguan antaran listrik yang timbul. +ebagaimana diketahui, PJ" terbagi dalam dua kelompok besar,
yakni kelompok asianotik (tidak biru dan kelompok sianotik (biru.
Pada PJ" dengan peningkatan aliran darah paru, foto toraks akan memperlihatkan gambaran
pletora2 sedangkan bila aliran darah paru berkurang terlihat oligemi. 0engan memperhatikan ada
%&
tidaknya sianosis, gambaran paru pada foto toraks, dan adanya hipertrofi pada ventrikel, diagnosis
klinis PJ" dapat ditegakkan.
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
ASIANOSIS SIANOSIS
PLETORA NORMAL/OLIGEMI PLETORA OLIGEMI
L)H / B)H R)H L)H R)H L)H / B)H R)H B)H L)H R)H
P0,
.+0
,.+0
,+0
P,P.0
,+8,-
BL. ,L
D-
P+
BL.,L
(neonatus
D+
3runcus ,rt
+.<1ipo P,
3G, < .+0
3G,
3,P.0
151+
3G,<P+
3runcus ,rt
+. < P,
3r. ,tresi
P, < -.+
3L7
P,<.+0
Ebstein
KESIMPULAN!
3elah diuraikan cara menginterpretasi elektrokardiogram pada bayi dan anak, serta perannya
dalam menegakkan diagnosis Penyakit Jantung "a#aan. 0engan kemampuan membuat anamnesis,
pemeriksaan fisik, membaca foto toraks dan menginterpretasikan EKG yang baik, niscaya diagnosis
PJ" dapat ditegakkan secara benar pada :)I kasus.
RUJUKAN
%. Garson , Jr. 3he electrocardiogram in infants and children $ , systematic approach. Philadelphia $
5ea M 7ebriger, %=A'
&. Jordan +B, +cott L. 1eart disease in Pediatrics. Edisi ke '. 5ondon $ "utter#orths, %=A=2 &A 6 ').
'. Dyung KP. 3he Pediatric Bardiology 1andbook. Edisi ke '. +t. 5ouis $ Dosby, &;;'2 &; 6 (*.
%'
PD1
V+D
1+D
1V+D
P1PVD
1+
1I
)o1o
.I
.+
< Patent Du(tus 1rteriosus,
< Ventri(ular +eptal De9e(t,
< 1trial +eptal De9e(t,
< 1trioventri(ular +eptal De9e(t,
< Partial 1nomalous Pulmonar$ Venous
Drainage,
< 1orti( stenosis,
< 1orti( Insu9isiensi,
< )oar(tatio 1orta
< .itral Insu9isiensi,
< .itral +tenosis
P+
6r1rt
6G1
61PV
D
H,H+
6r 1
P1
6=F
+V
< Pulmonal +tenosis,
< 6run(us 1rteriosus,
< 6ransposition o9 t%e Great 1rteries,
< 6otal 1nomalous Pulmonar$ Venous
Drainage
< H$poplasti( ,e9t Heart +$ndrome,
< 6ri(uspid 1tresia,
< Pulmonal 1tresia,
< 6etralogi o9 Fallot
< +ingle Ventri(le
%(

You might also like