You are on page 1of 7

1

Pendahuluan
Lingkungan merupakan salah satu variable yang kerap mendapat perhatian khusus dalam
menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan
masyarakat. Lingkungan menentukan baik buruknya kesehatan masyarakat.
1
Lingkungan sehat yang diharapkan adalah suatu lingkungan hidup yang terencana, terorganisasi
dinilai dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia, dikelola sedemikian rupa
sehingga derajat kesehatan dapat ditingkatkan.
Ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat dalam berinteraksi dengan lingkungan masih
banyak sekali masalahmasalah lingkungan yang perlu segera mendapat perhatian. Kebanyakan
masyarakat, terutama terutama yang hidup didaerah pedesaan belum mengetahui bahwa banyak
sekali masalahmasalah lingkungan disekitarnya mereka yang dapat berakibat buruk terhadap
kesehatan dan kelangsungan hidup mereka.
Keadaan dan masalah lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat nampak
sangat beragam. Berbagai faktor lingkungan yang merugikan belum dapat diatasi, yang penting
artinya dalam peningkatan masyarakat itu sendiri. Ada juga faktor lingkungan yang bersifat
menguntungkan, belum dapat ditangani dengan baik sebagai karakteristik kehidupan masyarakat,
sifatsifat dan kebiasaan, serta tingkat pengetahuan masyarakat yang masih rendah. Masalah
kesehatan lingkungan pada saat ini sudah semakin berkembang, sementara masalah klasik
sanitasi dasar seperti penyediaan air bersih, pembuangan sampah dan kesehatan lingkungan
pemukiman, sanitasi makanan dan pengendalian vektor belum sepenuhnya terselesaikan.
2

Dalam menciptakan lingkungan yang sehat peran dokter puskesmas sangat berpengaruh
untuk mampu memperdaya masyarakat di daerah lingkungan kerjanya untuk menciptakan
lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungan
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan
komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada
masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya.
3
Lingkungan hidup manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian, internal dan eksternal.
Linkungan hidup internal merupakan suatu keadaan yang dinamis dan seimbang yang disebut
2

homeostatis, sedangkan limgkunagn hidp eksternal merupakan lingkungan diluar tubuh manusia
yang terdiri atas tiga komponen antara lain fisik,bilogis, sosial.
3

Lingkungan fisik
Lingkungan fisik bersifat abiotik atau benda mati seperti air, udara, tanah, cuaca, makanan,
rumah, panas, sinar, radiasi dan lain-lain. Lingkungan fisik ini berinteraksi secara konstan dgn
manusia sepanjang waktu dan masa serta memegang peranan penting dalam proses terjadinya
penyakit pada masyaraakat. Contohnya kekurangan persediaan air bersih terutama dalam musim
kemarau dapat menyebabkan penyakit diare dimana-mana.

Lingkungan biologis
Lingkungan biologis bersifat biotic atau benda hidup, misalnya tumbuh-tumbuhan, hewan,
virus, bakteri, jamur, parasit, serangga, dan lain-lain yang dapat berperan sebagai agens penyakit,
reservoir infeksi, vector penyakit, dan hospes intermediate. Hubungan manusia dengan
lingkungan biologisnya bersifat dinamis dan pada keadaan tertentu saat terjadi ketidak
seimbangan diantara hubungan tersebut., manusia akan menjadi sakit.

Lingkungan sosial
Lingkungan sosial berupa kultur, adat-istiadat, kebiasaan , kepercayaan, agama, sikap,
standard dan gaya hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial dan politik.
Manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial melalui berbagai media seperti TV, radio, pers, seni,
literature, cerita, lagu, dan sebainya. Bila manusia tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sosial, akan terjadi konflik kejiwaan dan menimbulkan gejala psilomatik seperti
stees, insomnia, depresi, dan lain-lain.

Puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakatdisamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjaanya dalam bentuk kegiatan pokok.
4
3

Puskesmas juga dapat didefinisikan sebagaai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu
wilayah kerja. Dengan kata lain, pusksesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyaraakan dalam wilayah kerjanya.
4
Program pokok puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga dan fasilitasnya
karenanya program pokok disetiap puskesmas dapat berbeda-beda. Namun demikian, program
pokok puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai beerikut:
kesejahteraan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), usaha peningkatan gizi, kesehatan
lingkungan, pemberantasan penyakit menular, upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat
kecelakaan, penyuluhan kesehatan masyarakat, usaha kesehatan di sekolah (UKS), kesehatan
olahraga, perawatan kesehatan masyarakat, usaha kesehatan kerja, usaha kesehatan gigi dan
mulut, usaha kesehatan jiwa, kesehatan mata, labolatorium (diupayakan tidak lagi sederhana),
pencatatan dan pelaporan system informasi kesehatan, kesehatan usia lanjut, dan pembinaan
pengobatan tradisional.
Dalam urutan hierarki pelayanan kesehatan, sesuai SKN maka puskesmas berkedudukan
pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Maksud dari pelayanan kesehatan tingkat
pertama adalah fasilitas, sedangkan dalam hal pengembangan pelayanan kesehatan, puskesmas
dapat meningkatkan dan mengembangkan diri kearah modernisasi system pelayanan kesehatan
di semua lini, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitative sesuai kebijakan Renstra
daerah tingkat II di bidang kesehatan .
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselanggarakan
upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan(promotif),
pencegahan penyakit(preventif), penyembuhan penyakit(kuratif), dan pemulihan
kesehatan(rehabilitatif) yang dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Didalam puskesmas, dokter puskesmas sangat berperan dalam dalam pelayanan kesehatan
dalam bidang promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Promotif
Promosi kesehatan merupakan usaha yang bersifat persuasif yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungannya. Promosi kesehatan merupakan proses
pemberdayaan atau memandirikan masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
4

Proses pemberdayaan atau memandirikan masyarakat tidak hanya terbatas pada kegiatan pemberiaan
informasi ( seperti kegiatan penyuluhan, KIE, dan pendidikan kesehatan), tetapi juga menyangkut
penggalangan berbagai dukungan di masyarakat.
5
Komunikasi kesehatan menjadi semakin popular dalam upaya promosi kesehatan selama 20 tahun
terakhir. Contoh, komunikasi kesehatan memegang peranan utama atau pengontribusi dalam pemenuhan
219 dari 300 tujuan khusus dalam Healthy people 2010 . apabila digunakan secara tepat, komunikasi
kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan, dan norma sosial, yang
kesemuanya berperan berperan sebagai precursor pada perubahan perilaku. Komunikasi kesehatan sangat
sangat efektif dalam memengaruhi perilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan
kesehatan, komunikasi masa dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi
kesehatan dan pesan pencegahan.
6
Promosi kesehatan juga mencakup pendidikan kesehatan karena makna penting promosi kesehatan
adalah pemberdayaan masyarakat, sedangkan pemberdayaan adalah upaya untuk membangkitkan daya
sehingga mampu memelihara serta meningkatkan kesehatannya sendiri. Oleh karena itu diperlukan upaya
untuk mengubah, menumbuhkan, atau mengembangkan perilaku positif.
5
Upaya promotif yang dilakukan oleh doktrer puskesmas untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan jalan memberikan: penyuluhan kesehatan masyarakat,
peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olah raga
teratur, rekreasi, dan pendidikan seks.
7


Dalam melaksanakan promosi kesehatan yang dilakukan oleh dokter puskesmas dapat dilakukan
dengan penyuluhan. Diamana Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar,
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan
yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana
caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok
dan meminta pertolongan.
8



5

Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencagah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan
terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
7
Kegiatan yang dapat dilakukan dokter
puskesmas dalam upaya preventif adalah:
Imunisasi masal terhadap bayi dan anak serta ibu hamil.
Pemeriksaan kesahatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun
kunjungan rumah.
Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan
rumah.
Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
Selain upaya diatas, tindakan preventif dapat juga dilakukan dengang cara:
9


Memusnahkan atau menghancurkan agen penyakit yang berbahaya, usaha-usaha
yang dapat dilakukan antara lain menyucihamakan atau desinfeksi, manipulasi
lingkungan hidup, pendidikan dan promosi kesehatan.
Mencegah terjadinya kontak antara agen penyakit dan penjamu dengan cara
memutuskan rantai penularan melalui pengendali vector penyakit, isolasi penderita
dan tindakan preventif seperti memakai masker dan alat pelindung lainya.
Usaha preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit demam berdarah dangue
(DBD) adalah dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala.
Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan angka bebas jentik (ABJ). Apabila
ABJ lebih atau sama dengan 95 % diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi.
Kegiatan PSN dilakukan dengan cara 3M, yaitu: 1) menguras tempat-tempat penampungan air;
2) menutup tempat penampungan air; 3) mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung
air.
1
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan bersifat promotif dan preventif dalam upaya kesehatan
dan manajemen puskesmas perlu didukung oleh ketersediaan :

6

a. Bahan kontak,
b. Pelatihan kader,
c. Pemeliharaan cold chain termasuk pembelian bahan bakar minyak,
d. Pemberian makanan tambahan penyuluhan.
Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok
yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan-kegiatan:
7

Perawatan orang sakit di rumah (home nursing).
Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit.
Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.
Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat di rumah,
maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya
kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan-kegiatan:
7
Latihan fisik, bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang,
atau kelainan bawaan.
Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya, TBC:
latihan napas dan batuk. Penderita stroke melalui fisioterapi manual yang mungkin
dilakukan oleh perawat

Kesimpulan
Kesehatan lingkungan merupakan salah satu variabel penting dalam menilai kesehatan
masyarakat. Dimana pada saat ini masih banyak penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang
tidak sehat, hal itu dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perlunya
menjaga kesehatan lingkungan. Dalam hal ini dokter puskesmas memegang peran yang sangat
penting dalam menangani hal tersebut, dimana dokter puskesmas harus melakukan tindakan
7

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Dalam hal ini tidakan promotif dan preventif
sangan penting untuk meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat.

Daftar pustaka
1. Ahmad HS, Suseno US, Hasnawati, Sugito, Purwanto H, Brahim R, dkk. Profil kesehatan
Indonesia 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2009.h.102
2. Di unduh dari http://www.fkm.unair.ac.id/prodi/s1ikm-al.php?no=s1ikm-al4.2 Desember
2010.
3. Chandra B. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: EGC; 2006. h.10
4. Effendi F. Makhfudli. Keperawatan kesehatan komunitas: teori dan praktik dalam
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika ; 2009. h.275-80
5. Heri DJ, Maulana. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC; 2009 . h.12-3
6. Widyastuti P. Metode pendidikan kesehatan masyarakat. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2008.
h.55
7. Effendi N. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Edisi ke-2. Jakarta. EGC;
1998. h.17
8. Diunduh dari: http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/penyuluhan-kesehatan
masyarakat/. 2 Desember 2010
9. Chandra B. Ilmu kedokteran pencegahan dan komunitas: konsep sehat. Jakarta:EGC; 2009.h.15

You might also like