You are on page 1of 3

ISTILAH DAN DEFINISI.

Istilah dan Definisi yang digunakan dalam Sistim Manajemen Mutu ini ditafsirkan sesuai
dengan SNI ISO/IEC 17025:2008, diantara istilah yang sering digunakan dalam dokumentasi
sistim manajemen mutu ini diantaranya yaitu :

1. Audit.
Aktivitas yang ditujukan untuk mendapatkan bukti kesesuaian antara dokumentasi sistim
manajemen mutu yang telah ditetapkan dengan implementasi operasionalnya.

2. Auditor :
Orang / organisasi fungsi yang ditugaskan untuk melaksanakan audit.

3. Auditee :
Orang / organisasi fungsi yang sedang diaudit.

4. Dokumen :
Informasi terdokumentasi yang sifatnya tidak permanen (dapat diperbaharui ) yang
berkaitan dengan aktivitas pekerjaan laboratorium atau lembaga inspeksi

5. Efektifitas :
Adalah sejauh mana kegiatan yang direncanakan dapat direalisasikan dan hasil yang
direncanakan dapat dicapai.

6. Jaminan Mutu :
Adalah bagian dari manajemen mutu untuk memberikan keyakinan bahwa persyaratan
mutu telah dipenuhi.

7. Inspeksi.
Pemeriksaan suatu desain produk, produk, jasa, proses atau pabrik dan penentuan
kesesuaiannya terhadap persyaratan tertentu atau persyaratan umum berdasarkan
pembuktian secara profesional.

8. Kalibrasi :Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kebenaran konvensional nilai
penunjukan suatu alat ukur dengan cara membandingkan alat ukur tersebut terhadap
standar ukur yang lebih tinggi tingkat akurasinya dan terterlusur ke standar yang lebih
tinggi.

9. Kebijakan Mutu :
Adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi yang terkait dengan
mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh pimpinan puncak.

10. Ketidaksesuaian :
Kondisi atau keadaan yang menjadikan persyaratan yang terkandung dalam sistim
manajemen mutu tidak dapat dipenuhi.












11. Kompetensi :
Sesuatu yang dapat menunjukan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan
pengetahuan , keterampilan dan kewenangan yang diberikan.

12. Ketertelusuran Pengukuran :
Adalah rantai yang tidak terputus dari peralatan ataupun laboratorium yang telah
terakreditasi yang memiliki hubungan sampai ke Standar Internasional dari suatu sistem
pengukuran.

13. Koreksi :
Adalah tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang teramati (koreksi dapat
dilakukan bersamaan dengan tindakan perbaikan, kedua tindakan tersebut dapat
dilakukan).

14. Kualifikasi :
Suatu persyaratan yang dijadikan untuk menunjang terciptanya kompetensi.

15. Lembaga Inspeksi :
Organisasi atau bagian dari organisasi yang melakukan aktivitas inspeksi

16. Mutu :
Gambaran dan karakteristik secara menyeluruh yang dapat menunjukan kemampuan
dirinya dalam memenuhi keinginan / harapan pengguna / stake holder.

17. Operting Procedure:
Adalah uraian dan aturan tata kerja tertentu untuk melaksanakan suatu kegiatan.

18. Pelanggan .
Orang / sekelompok orang / organisasi / fungsi yang menggunakan keluaran jasa
kalibrasi baik lingkungan internal maupun eksternal.

19. Pengujian .
Aktivitas untuk mengetahui karakteristik atau property dari suatu bahan / produk.

20. Quality Manual :
Adalah sebuah dokumen yang dibuat untuk digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
berbagai kegiatan.

21. Rekaman :
Informasi terdokumentasi yang didapat pada saat pelaksanaan suatu aktivitas / kejadian
yang sifatnya permanen ( tidak dapat diperbaharui , namun dapat dilakukan koreksi ).

22. Sasaran Mutu :
Cara yang harus ditempuh untuk dapat mencai suatu tujuan mutu.

23. Sistim Manajemen Mutu :











Sistim untuk mengkoordinasikan aktivitas yang mengarahkan dan mengendalikan
organisasi berkenaan dengan mutu.


24. Standar Acuan :
Adalah standar yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam proses kalibrasi / uji atau
inspeksi.

25. Subkontrak :
Pengalihan pelaksanakan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak lain bila terjadi sesuatu
hal yang mengakibatkan laboratorium menjadi tidak kompeten atau terjadi tidak
kompetensi yang bukan permanen.

26. Tindakan perbaikan :
Suatu bentuk tindakan untuk melakukan perbaikan yang segera harus dilakukan bila terjadi
ketidaksesaian untuk menjadikan proses pekerjaan dapat dilanjutkan kembali ( sifatnya
tindakan sementara ).

27. Tindakan Pencegahan:
Suatu bentuk tindakan untuk melakukan perbaikan yang sifatnya merupakan pencegahan
agar kejadian ketidaksesuaian tidak terulang kembali ( sifatnya tindakan jangka panjang ).

28. Traceability / Ketertelusuran :
Suatu rangkaian yang tidak terputus yang dapat menghubungkan suatu kebenaran
pengukuran dengan standard yang lebih inggi.

29. Tujuan Mutu :
Uraian tentang sesuatu yang ingin dicapai oleh organisasi.

30. Uji / Pengujian :
Adalah aktivitas yang dilakukan guna melihat karakteristik / properties suatu bahan .

31. Uji Profisiensi :
Adalah aktivitas yang dilakukan guna memastikan unjuk kerja laboratorium / kompetensi
yang ditetapkan , ini dapat dilakukan melalui uji banding yang dilakukan oleh beberapa
laboratorium dibawah pengawasan Komite Akreditasi Nasional .

32. Validasi :
Suatu aktivitas yang digunakan untuk melakukan pembuktian bahwa apa yang telah
ditetapkan sudah sesuai dengan yang diharapkan / ditentukan.

You might also like