You are on page 1of 14

RANCANGAN KLINIK DOKTER KELUARGA

1. Profil Lokasi
Klinik dokter keluarga akan dibangun di Kelurahan Sungai Jawi
Kecamatan Pontianak Kota, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Luas
wilayah 702 Ha (7,02 Km
2
) yang terdiri dari 41 RW dan 162 RT. Dengan
jumlah penduduk 42.681 jiwa. Komposisi penduduk perempuan lebih banyak
dari laki-laki yaitu 21.431 (50,2%) jiwa berjenis kelamin perempuan dan
21.250 (49,8%) jiwa berjenis kelamin laki-laki. Dengan demikian kepadatan
penduduk di wilayah ini adalah 6.080 orang/km
2
.
Pemilihan lokasi di Kelurahan Sungai Jawi berdasarkan pertimbangan
sebagai berikut :


2. Denah Klinik


















3. Struktur Organisasi



















Tugas masing-masing anggota :
a. Kepala Klinik
1) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan.
2) Memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi klinik.
3) Membina kerjasama karyawan/karyawati dalam pelaksanaan tugas
sehar-hari.
Kepala IGD
Kepala Unit Kesehatan
Masyarakat
Kepala Unit
Kesehatan Perorangan
Kepala Administrasi
Klinik
Kepala Humas Klinik Kepala Kesehatan
Ibu dan Anak
Bendahara Klinik Sekretaris Klinik Kepala Instalasi
Farmasi dan Logistik
dr. Santi
dr. Saiful
dr. Retni
dr. Fajar dr. Indra
Kepala Klinik
dr. Oktaf
dr. Virnie
dr. Ratih
dr. Evans
dr. Marhaeni
dr. Gina
4) Melakukan pengawasan ketat bagi seluruh pelaksanaan kegiatan
program dan pengelolaan keuangan.
5) Mengadakan koordinasi dengan Kepala Kecamatan dan Lintas
Sektroral dalam upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
6) Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam
ranga peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
7) Menyusun perencanaan kegiatan klinik dengan dibantu oleh staf
Klinik.
8) Memonitor dan mengevaluasi kegiatan klinik.
9) Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas Kesehatan Kota, baik
berupa laporan rutin maupun khusus.
b. Sekretaris Klinik
1) Membantu kepala klinik dalam menyusun rencana kegiatan.
2) Membantu kepala klinik dalam membuat laporan kegiatan.
c. Bendahara Klinik
1) Menerima dan membukukan dalam Buku Kas Umum Penerimaan.
2) Mencatat dan membukukan dalam Buku Kas Umum semua
pengeluaran klinik.
3) Membuat laporan keuangan penerimaan pengembalian setoran dan
pengeluaran klinik serta SPJ dan pendukung lainnya.
4) Membantu Kepala Klinik dalam membuat perencanaan penggunaan
dana Klinik.
5) Membantu Kepala Klinik dalam membuat laporan keuangan klinik.
6) Membuat SPJ ASKES (Jasa Pelayanan dan Jasa Sarana).
d. Kepala IGD
1) Sebagai Ketua Tim Mutu Instalasi Gawat Darurat, mengkoordinir
seluruh kegiatan manajemen mutu di Instalasi Gawat Darurat.
2) Melaksanakan tugas pelayanan kepada Pasien Instalasi Gawat Darurat
Klinik.
3) Membantu manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
klinik.
4) Membantu manajemen membina karyawan/karyawati dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari.
5) Membantu menyusun perencanaan kegiatan klinik.
6) Membantu manajemen dan memonitor dan mengevaluasi kegiatan
Instalasi Gawat Darurat Klinik.
7) Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan.
8) Mengkoordinir kegiatan sistem informasi kesehatan.
9) Menyusun laporan tahunan, Profil kesehatan, dibantu staf yang lain.
e. Kepala Instalasai Farmasi dan Logistik
1) Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan di Apotek.
2) Melaksanakan pelayanan pemberian obat di Apotek.
3) Mencatat petugas gudang obat dalam memonitor obat di Apotek.
4) Membantu Kepala Klinik dalam membuat perencanaan kebutuhan
obat klinik.
5) Membina unit apotek dalam pelaksanaan Quality Assurance.
6) Menerima dan mencatat barang-barang/alat medis dan non medis yang
dikirim ke klinik.
7) Melaksanakan pencatatan keluar masuknya barang pada buku
inventaris barang/alat medis dan non medis.
8) Membuat laporan inventaris barang/alat medis dan non medis.
9) Memonitor penggunaan barang/alat dan melaporkan kondisi/keadaan
alat tersebut.
10) Membuat RKBU (Rencana Kebutuhan Buku Unit)
11) Membuat Kartu Inventaris Ruang (KIR) dan memasangnya di setiap
ruangan.
f. Kepala Unit Kesehatan Perorangan
1) Sebagai ketua tim mutu Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat
Inap, mengkoordinir seluruh kegiatan manajeman mutu di Instalasi
Rawat Jalan dan Rawat Inap.
2) Melaksanakan tugas pelayanan kepada pasien Intalasi Rawat Jalan dan
Rawat Inap.
3) Membantu manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
klinik.
4) Membantu manajemen membina karyawan/karyawati dalam
melaksanakan tugas sehari-hari.
5) Membantu menyusun perencanaan kegiatan klinik.
6) Membantu menajemen dan memonitor dan mengevaluasi kegiatan
Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap Klinik.
7) Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan.
g. Kepala Kesehatan Ibu dan Anak
1) Sebagai koordinator kegiatan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
2) Melaksanakan kegiatan pemeriksaan /pembinaan kepada ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan balita.
3) Melaksanakan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB).
4) Membina dan mensupervisi bidan swasta uang ada di klinik.
5) Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamatan alat medis,
non medis KIA.
6) Membantu kepala klinik dalam menyusun rencana kegiatan.
7) Membina unit KIA dan KB dalam pelaksanaan Quality Assurance.
8) Bertanggung jawab atas pembuatan laporan KIA bulanan, tahunan
berserta PWSnya.
h. Kepala Unit Kesehatan Masyarakat
1) Sebagai koordinator kegiatan promosi kesehatan, penyuluhan
kesehatan (PKM) dan peningkatan peran serta masyarakat (PSM).
2) Melaksanakan kegiatan sosialisasi JPKM.
3) Melakukan pendataan dan upaya-upaya dalam peningkatan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih Sehat) baik untuk individu, kelompok,
institusi, sekolah maupun masyarakat.
4) Membantu kepala klinik dalam membuat pelaksanaan kegiatan.
i. Kepala Administrasi Klinik
1) Mengelola dan menyiapkan data dan urusan kepegawaian.
2) Mengelola surat masuk dan surat kabar.
3) Merekap dan melaporkan SP3 klinik.
4) Koordinasi dengan lintas program untuk mengarsipkan data program
dan inventarisasi barang.
5) Ikut serta dalam penataan keuangan klinik.
6) Menyusun jadwal kegiatan klinik dan ikut merumuskan perencanaan
klinik satu tahun ke depan.
j. Kepala Humas Klinik
1) Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan Asuhan Keperawatan dalam
gedung dan luar gedung, baik untuk sasaran individu, keluarga,
kelompok, institusi maupun masyarakat.
2) Melaksanakan kegiatan klinik di dalam maupun di luar gedung
bersama petugas paramedis yang lain.
3) Melaksanakan kegiatan skrining Kesehatan Keluarga.
4) Melaksanakan penyuluhan kesehatan.
5) Membantu masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan,
bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral.
6) Melaksanakan kegiatan pengiriman pasien yang mengalami masalah
kesehatan ke unit pelayanan pengobatan (Puskesmas setempat atau
RSUD rujukan setempat).
7) Membuat perencanaan, pencatatan kegiatan, dan pelaporan klinik.

4. Jenis Pelayanan Klinik
a. Ruang Administrasi dan Pendaftaran
Ruang ini digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi,
meliputi :
1) Pendataan pasien IGD
2) Penandatanganan surat pernyataan dari keluarga pasien IGD
3) Pembayaran biaya pelayanan medik
b. Ruang Rekam Medis
Tempat menyimpan informasi tentang identitas pasien, diagnosis,
perjalanan penyakit, proses pengobatan dan tindakan medis serta
dokumentasi hasil pelayanan. Biasanya langsung berhubungan dengan
loket pendaftaran.
c. Ruang Poli Umum
Ruang tempat dokter umum melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan
pasien.
d. Ruang Poli Tunggu
Ruang dimana keluarga atau pengantar pasien menunggu panggilan di
depan ruang poliklinik.
e. Instalasi Gawat Darurat
Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan gawat dan
darurat yang membutuhkan pertolongan secepatnya.
1) Ruang triase
Ruang tempat memilih-milah tingkat kegawatdaruratan pasien dalam
rangka menentukan tindakan selanjutnya terhadap pasien, dapat
berfungsi sekaligus sebagai ruang tindakan.
2) Ruang obeservasi
Ruangan yang dipergunakan untuk melakukan observasi terhadap
pasien setelah diberikan tindakan medis.
f. Instalasi Rawat Jalan
Fasilitas yang digunakan sebagai tempat konsultasi, penyelidikan,
pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang masing-
masing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat
untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan.
g. Instalasi Rawat Inap
Fasilitas yang digunakan untuk merawat pasien yang harus di rawat lebih
dari 24 jam (pasien menginap di Klinik).
h. Instalasi Bedah Minor
Suatu unit khusus di klinik yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan
tindakan pembedahan/operasi minor secara elektif maupun akut, yang
membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya.
i. Ruang Tindakan Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Ruang tempat melakukan tindakan atau diagnostik kebidanan dan penyakit
kandungan terhadap pasien.
j. Instalasi Farmasi
Fasilitas untuk penyediaan dan membuat obat racikan, penyediaan obat
paten, serta memberikan informasi dan konsultasi perihal obat.
k. Instalasi Gizi/Dapur (Logistik)
Fasilitas melakukan proses penanganan makanan dan minuman meliputi
keigatan, pengadaan bahan mentah, penyimpanan, pengolahan dan
penyajian makanan dan minuman.

5. Pegawai, Logistik, Sarana dan Prasarana Klinik
a. Daftar pegawai:
1) 10 dokter umum
2) 2 bidan
3) 2 apoteker
4) 10 perawat
5) 2 administrasi
6) 1 orang rekam medis
7) 1 juru masak
8) 1 ahli gizi
9) 1 pengemudi ambulance
10) 2 office boy
11) 2 petugas keamanan
b. Daftar ruangan
1) Ruang farmasi :
a) Terdapat meja display obat
b) Terdapat alat-alat untuk meracik obat
2) Ruang logistik :
a) Terdapat rak penyimpanan logistik
b) Lemari rak penyimpanan obat-obatan
c) Meja (berlaci)
d) Komputer
e) Printer
f) Kursi staf
g) Tempat sampah
h) Tempat/baskom cuci tangan atau wastafel
i) Lap pengering
3) Poli umum
a) Tempat tidur pemeriksaan
b) Lemari obat dan alat pemeriksaan fisik
c) Meja tulis dengan kursi dokter dan 2 kursi pasien
d) Meja peralatan dan cairan desinfektan
e) Baskom cuci tangan atau wastafel
f) Lap pengering
g) Bak sampah tertutup untuk benda tajam dan benda tumpul serta
terpisah antara sampah medis dan non medis
h) Termos/cold chain atau refrigerator
i) Tempat penyimpanan kartu status
j) Rak buku
k) Kotak/lemari/tempat untuk menyimpan emergensi kit
l) Komputer
m) Printer
n) Terdapat peralatan pemeriksaan fisik, seperti : alat test sensasi kulit,
auriscope, lampu senter atau lampu kepala, optalmoscope, palu
refleks, peak flow meter, spatel lidah, pengukur tinggi badan,
timbangan badan, Snellen chart, spekulum vagina, stetoskope, strip
test urin, tensimeter, termometer.
4) Ruang KIA
a) Terdapat tempat tidur pemeriksaan
b) Terdapat meja dan kursi untuk konsultasi
c) Terdapat peralatan pemeriksaan fisik, seperti : alat test sensasi kulit,
auriscope, lampu senter atau lampu kepala, optalmoscope,
timbangan bayi, meteran, terdapat set imunisasi.
5) Ruang KB
a) Terdapat tempat tidur pemeriksaan
b) Terdapat meja dan kursi untuk konsultasi
c) Terdapat alat USG
d) Terdapat KB kit
e) Spekulum vagina
f) Lampu senter atau lampu kepala
g) Stetoskope
6) Ruang Bersalin
a) Terdapat tempat tidur operasi
b) Terdapat peralatan proses bersalin
7) Ruang Rawat Inap
a) Terdapat 3 tempat tidur
b) Terdapat 3 tiang infus
8) Ruang IGD
a) Terdapat tempat tidur pemeriksaan (triage)
b) Terdapat tempat tidur perawatan (observasi)
c) Terdapat 1 buah EKG
d) Terdapat 1 buah DC shock
e) Terdapat perlengkapan resusitasi
f) Terdapat perlengkapan bedah
9) Ruang Administrasi
a) Terdapat komputer untuk administrasi
b) Terdapat rak penyimpanan kertas administrasi
c) Meja (berlaci) pendaftaran dan administrasi
d) Lemari/rak penyimpanan rekam medik
e) Printer
f) Kursi staf
g) Kursi pengunjung
h) Tempat sampah
10) Ruang dokter
a) Terdapat tempat tidur istirahat dokter
b) Terdapat loker penyimpanan
11) Ruang kepala klinik
a) Terdapat 1 set meja dan kursi kerja
b) Komputer
c) Printer
d) Tempat/baskom cuci tangan atau wastafel
12) Ruang rapat
a) Terdapat 1 set meja dan kursi rapat
b) Komputer
c) Printer
d) Tempat/baskom cuci tangan atau wastafel
13) Ruang tunggu
a) Kursi-kursi tunggu
b) Meja kecil
c) Rak tempat majalah, buku bacaan atau brosur info kesehatan
d) Tempat sampah
e) Meja ganti popok bayi
f) Pojok menyusui dengan kursi dan tirai/sekat penutup
g) Tempat/baskom cuci tangan atau wastafel
h) Lap pengering
14) Musholla
a) Terdapat perlengkapan sholat
15) Toilet
16) Dapur
c. Daftar peralatan standar dan penunjang medis di klinik
1) Bak instrumen metal
2) Benang otot dan benang sutera
3) Forsep hemostatik
4) Gunting perban
5) Jarum kulit
6) Jarum suntin disposibel (no. 12, 14, 22/23Q)
7) Kapas, perban, dan plester
8) Pemegang jarum bedah (Needle holder)
9) Peralatan resusitasi, peralatan untuk mempertahankan jalan napas,
peralatan untuk membantu ventilasi, obat-obatan emergensi dan
oksigen dalam tabung.
10) Pinset anatomis
11) Pinset sirurgis
12) Sarung tangan
13) Scalpel
14) Spuit dispisibel (1,3,5, dan 10 cc)
15) Set infus
16) Sterilisator basah/kering
17) Tiang infus
18) Forsep dressing 6
19) Forsep spons
20) Kateter uretral
21) KB kit
22) Kotak kapas
23) Lampus spiritus
24) Loupe (kaca pembesar)
25) Nierbeken
26) Pipet
27) Pita pengukur
28) Serumen ekstrator
29) Timbangan bayi
30) Alat pengukur tinngi badan
31) Box lampu untuk membaca hasil Ro.
d. Daftar persediaan obat-obatan di klinik
1) Obat suntik
a) Adrenalis
b) Kortikosteroid
c) Antihistamin
d) Antipiretik/analgetik
e) Anti asma
f) Anti konvulsan
2) Cairan infus
a) Ringer laktat
b) NaCl 0,9 %
c) Glukosa 5 %
3) Obat-obatan guna diberikan untuk pertolongan pertama antara lain :
ISDN, obat-obatan luka, parasetamol, anti konvulsan spasmolitik.
4) Anestesi lokal : prokain HCl, lidokain
5) Obat KB/alat KB : IUD, Kondom, Suntikan, Implan, Pil
e. Daftar perlengkapan tas dokter untuk panggilan ke rumah atau perawatan di
rumah
a) Alat penekan lidah (spaltel)
b) Forsep hemostatik
c) Jarum suntik ( no. 22 dan 23)
d) Kapas dan alkohol
e) Pen light
f) Obat-obatan
g) Palu refleks
h) Spuit (3 dan 5 cc)
i) Stetoskop
j) Tensimeter
k) Termometer
l) Perlengkapan untuk penanganan luka : kasa, larutan antiseptik, larutan
irigasi.
m) Obat suntik : perangkat terapi intravena, perlengkapan kateter,
perlengkapan irigasi.

You might also like