You are on page 1of 54

1

Evaporator
Oleh

Dr.-Ing. Anton Irawan, ST., MT
Fakultas Teknik- Untirta
2
Introduction
Evaporator atau Penguapan adalah suatu
proses untuk memekatkan suatu larutan
dengan menghilangkan kandungan cairan
Penghilangan kandungan cairan tersebut
dilakukan pada kondisi proses di daerah
temperatur didih larutan pada suatu
tangki
Bila kandungan larutan tersebut terdapat
suatu padatan maka pemekatan dari
proses penguapan dapat dihasilkan suatu
kristal padatan
3
Klasifikasi Larutan untuk Diuapkan
Larutan tersebut tidak terdekomposisi
pada temperatur tinggi
Larutan tersebut akan menghasilkan suatu
produk padatan kristal
Larutan tersebut memiliki temperatur dan
tekanan didih yang hampir sama dengan
air
4
Proses Penguapan
Penguapan dari suatu larutan dapat
terjadi dengan pemberian panas ke
larutan tersebut untuk menguapkan
pelarut-pelarut yang memiliki titik didih
yang rendah
Umumnya panas yang diberikan dari
kukus (steam) dengan memanfaatkan
panas laten yang dimiliki
Panas laten merupakan panas yang
dikandung oleh suatu material dari
perubahan phasa yang terjadi
5
Macam-Macam Evaporator
Penguapan dari lapisan film cairan
Penguapan cairan dengan titik didih pada
permukaan pemanas
Penguapan cairan disebabkan oleh
pengurangan tekanan
Penguapan cairan dikarenakan kontak
langsung antara fluida panas dengan
larutan
6
Penguapan Pada Lapisan Film
Lapisan film dari alat penguap dirancang untuk
menguapkan cairan yang melewati permukaan
dinding yang telah dipanaskan
Perpindahan Panas yang terjadi adalah konduksi
dan konveksi melalui lapisan film ke permukaan
antara uap dengan gas dimana penguapan terjadi
Uap yang dihasilkan kemungkinan akan bertemu
dengan gas-gas yang tidak mudah terkondensasi
(udara) maka lapisan cairan film tidak akan
mencapai kondisi superheated (lewat jenuh)
Lapisan film dapat terjadi pada pengaturan
dengan kondisi a falling film atau a climbing film
7
Falling Film Evaporator
8
Falling Film Evaporator
Falling Film Evaporator umumnya
dipergunakan untuk memekatkan larutan
Film evaporation memiliki distribusi untuk
menghasilkan keseragaman ketebalan film
Cairan dimasukan dari atas dan mengalir
ke bawah pada bagian dalam dari tube
Kukus dialirkan untuk memanaskan
dinding tube melalui bagian luar tube di
dalam rangkaian shell (cangkang)

9
Falling Film Evaporator
10
Climbing Film Evaporator
11
Climbing Film Evaporator
Climbing Film Evaporator dilakukan
dengan memompa cairan dari bagian
bawah alat evaporator melalui tube-tube
yang telah dipanaskan pada bagian bawah
Climbing Film Evaporator cocok
dipergunakan untuk memekatkan cairan
yang sangat sensitif terhadap panas
12
Climbing Film Evaporator
13
Peningkatan Laju Penguapan
Laju Penguapan pada Proses di Lapisan
Film dapat ditingkatkan dengan metode
berikut ini:
Peningkatan Temperatur pada
Permukaan yang dipanaskan
Penurunan Tahanan Panas pada lapisan
film
Penurunan temperatur permukaan cairan
14
Evaporation with Nucleate Boiling
Boiling adalah proses perubahan cairan menjadi
uap pada daerah titik didih cairan tersebut ketika
panas diberikan pada cairan tersebut
Memasak air hingga daerah titik didih hingga
dihasilkan gelembung-gelembung uap dalam
cairan
Gelembung-gelembung itu terjadi karena
temperatur didih telah terjadi pada suatu daerah
tertentu dan dikelilingi oleh cairan yang belum
terbentuk gelembung uap cairan sehingga terjadi
perbedaan phasa
15
Tahapan Proses Pendidihan
Natural Convection adalah proses
konveksi didalam cairan (satu phasa) dari
permukaan panas menuju cairan hingga
ke temperatur didih tanpa terbentuk suatu
gelembung
Nucleate Boiling adalah mulai
terbentuknya gelembung-gelembung (dua
phasa) akibatkan pemanasan dari dinding
dan kemudian gelembung tersebut akan
lepas dari dinding
16
Tahapan Proses Pendidihan
Transition Boiling adalah transisi dari
gelembung-gelembung kecil (nucleate)
untuk menjadi gabungan dari gelembung-
gelembung kecil membentuk film boiling
Film Boiling adalah gelembung yang
cukup besar dan telah stabil ditandai
dengan lepasnya gelembung tersebut dari
dinding pemanas dan masih tetap
berbentuk gelembung
17
Tahapan Proses Pendidihan
18
Tahapan Proses Pendidihan
19
Tipe-Tipe Boiling Evaporator
Short Tube Vertical Evaporator
Basket Type Evaporator
Long Tube Vertical Evaporator
20
Short Tube Vertical Evaporator
21
Short Tube Vertical Evaporator
22
Basket Type Evaporator
23
Long Tube Evaporator
24
Flash Evaporation
Suatu cairan dapat diuapkan dengan pemanasan hingga
temperatur didihnya atau menurunkan tekanan sehingga
temperatur didihnya akan juga turun
25
26
27
Direct Contact Evaporation
Metode ini sangat murah dan simple
dengan cara menginjeksi gas panas
melewati suatu kolam cairan
Gas panas yang dilewatkan akan
memindahkan panas sensibel untuk
menjadi cairan menjadi panas laten
Gas panas diperoleh dari pembakaran
bahan bakar pada suatu area pembakaran
yang bergabung menjadi satu dengan
area untuk penguapan
28
Direct Contact Evaporation
29
Direct Contact Evaporation
30
Pemilihan Tipe Alat Evaporator
31
Pemilihan Tipe Alat Evaporator
32
Heat Transfer in Evaporator
T UA Q A =
33
Single Stage Evaporator
Evaporator satu tahap dipergunakan untuk keluar yang tidak
terlalu besar sehingga kukus yang dipergunakan tidak terlalu
banyak
Evaporator tunggal ini sering dilakukan pada kondisi batch
34
Contoh Soal Evaporator Tunggal
Suatu alat penguap satu tahap digunakan untuk
meningkatkan konsentrasi padatan dari 10 % ke 50 %
dengan laju alir 7 kg/s. Kukus (Steam) yang
dipergunakan mempunyai tekanan 205 kN/m
2
dan
proses evaporasi terjadi pada tekanan 13.5 kN/m
2
. Jika
koefisien perpindahan panas keseluruhan dari proses
penguapan tersebut adalah 3 kW/m
2
.K, Hitunglah luas
permukaan yang dibutuhkan serta jumlah kukus yang
dipergunakan jika umpan konsentrat ke alat penguapan
masuk pada temperatur 294 K dan kondesat keluar pada
temperatur 352.7 K. Kapasitas panas untuk larutan
10 % adalah 3.76 kJ/kg-K dan 50 % adalah
3.14 kJ/kg-K.
35
Penyelesaian




EVAPO
RATOR Umpan
Uap umpan
Kukus Kondensat
Produk
Data Aliran Evaporator Tunggal
7 kg/s
294 K
10 % padatan
U = 3 kW/m
2
-K
352.7 K
P = 205 kN/m
2
50 % padatan
P = 13.5 kN/m
2
36
Penyelesaian
Asumsi bahwa kukus (steam) yang dipergunakan adalah kering dan
jernih
Pada tekanan 205 kN/m
2
, dari tabel kukus diperoleh temperatur
kukus 394 K dan enthalpy yang dikandung 2530 kJ/kg.
Pada tekanan 13.5 kN/m
2
, titik didih air pada 325 K dan energi
yang dikandung adalah 2594 kJ/kg.
Pada kondisi umpan dengan 10 % padatan dipanaskan dari
temperatur 294 ke temperatur 325 K yang akan terjadi proses
penguapan.
Laju alir padatan pada umpan = ( 7 kg/s x 0.1) = 0.7 kg/s

37
Penyelesaian (Neraca Massa)
Kandungan air pada umpan adalah = 7 - 0.7 = 6.3 kg/s
Kandungan air pada produk (x) adalah
kg/s 7 . 0 5 . 0
7 . 0
7 . 0
= =
|
.
|

\
|
+
x
x
Jumlah air yang teruapkan = kandungan air umpan kandungan air produk
= 6.3 - 0.7 = 5.6 kg/s
38
Hasil Neraca Massa Larutan
39
Neraca Energi
Neraca Energi


Gunakan sebagai temperatur acuan (T
ref
) adalah
273 K maka


( )
ref p
T T C m Q =
( )( )
( )( )
( ) kW Q
kW Q
kW Q
air uap
produk
feed
14526 2594 6 . 5
6 . 228 273 325 14 . 3 4 . 1
7 . 552 273 294 76 . 3 0 . 7
_
= =
= =
= =
40
Neraca Energi
Energi yang diberikan oleh kukus adalah



Energi yang dikandung oleh kukus umpan dan
kondensat pada temperatur 352.7 K adalah


14202kW 552.7 - 228.6 14526 = + =
+ =
feed produk air uap kukus Pemanasan
Q Q Q Q
_
( )
kg kJ H
kg kJ H
steam
condensat
/ 2530
/ 2 . 333 273 7 . 352 18 . 4
=
= =
41
Neraca Energi
laju alir kukus yang dibutuhkan untuk
menguapkan adalah


( ) ( ) s
kg
H H
Q
m
kondensat steam
kukus pemanasan
kukus
47 . 6
2 . 333 2530
14202
_
=

=
42
Luas Bidang Kontak Evaporator
Luas bidang kontak dapat diselesaikan dari
persamaan laju perpindahan panas


Perbedaan temperatur diasumsikan perbedaan
temperatur kukus masuk dengan titik didih
penguapan larutan adalah
T UA Q A =
K T 69 325 394 = = A
2
6 . 68
69 3
14202
m
T U
Q
A =

=
A
=
43
Soal Evaporator Tunggal Latihan
Suatu alat penguap satu tahap digunakan untuk
meningkatkan konsentrasi padatan dari 10 % ke 40 %
dengan laju alir 10 kg/s. Kukus (Steam) yang
dipergunakan mempunyai tekanan 205 kN/m
2
dan
proses evaporasi terjadi pada tekanan 13.5 kN/m
2
. Jika
koefisien perpindahan panas keseluruhan dari proses
penguapan tersebut adalah 3.5 kW/m
2
.K, Hitunglah luas
permukaan yang dibutuhkan serta jumlah kukus yang
dipergunakan jika umpan konsentrat ke alat penguapan
masuk pada temperatur 300 K dan kondesat keluar pada
temperatur 350 K. Kapasitas panas untuk larutan
10 % adalah 3.76 kJ/kg-K dan 40 % adalah
3.21 kJ/kg-K.
44
Multiple Effect Evaporation
Multiple Effect Evaporation adalah proses
evaporation dengan menggunakan lebih dari satu
evaporator
Keunggulan dari metode multiple effect adalah
pemanfaatan kukus yang telah dipergunakan
oleh evaporator sebelumnya sehingga konsumsi
kukus terkurangi dan energi pemanasan juga
lebih rendah
Multiple Effect Evaporation dikategorikan forward
feed, Backward Feed, Parallel Feed
45
Forward Feed
46
Backward Feed
47
Parallel Feed
BOILING POINT RISE (BPR)
48
49
Feed, T
F
Steam, T
s
Steam
Kondensat

vapor
(V1) , T
1
Vapour
Kondensat

Vapor
(V2), T
2
(1)

(2)

Liquid,
L1

Liquid,
L2

Vapour
Kondensat

(3)

Liquid,
L3

T1
T2 T3
Vapor
(V3), T
3
FORWARD FEED TRIPLE EFFECT
EVAPORATOR
Temperature Drop in Multi Effect
50
1 1 1 1
T A U q A =
2 2 2 2
T A U q A =
3 3 3 3
T A U q A =
Temperature Drop in Multi Effect
51
3 3 2 1
T T T T T T
s
= A + A + A = A

+ +
A = A
3 2 1
1
1
1 1 1
1
U U U
U
T T
Solution Tripel Efek Evaporator
1. Dari data konsentrasi keluar dan tekanan pada bagian
evaporator, tentukan temperatur didih larutan di
evaporator 3
2. Neraca Massa Total untuk perhitungan jumlah total uap
yang terhilangkan
a. Asumsi jumlah uap yang dilepaskan dari tiap
evaporator sama ( V
1
= V
2
= V
3
)
b. Hitung laju alir cairan yang keluar dari tiap-tiap
evaporator ( L
1
, L
2
, L
3
)
c. Hitung konsentrasi padatan dalam larutan untuk tiap-
tiap keluaran cairan dari evaporator
52
Solution Tripel Efek Evaporator
3. Hitung penurunan temperatur pada tiap-tiap evaporator
(AT
1
, AT
2,
AT
3
)
a. Hitung BPR dari tiap-tiap Evaporator
b. Hitung AT
c. Hitung AT
1
, AT
2,
AT
3

d. Hitung T
1
, T
2,
T
3

4. Hitung neraca massa dan energi untuk tiap-tiap evaporator. Bila asumsi
laju alir uap tidak terlalu jauh dari hitungan maka perhitungan bila
dilanjutkan. Bila hitungan belum benar maka assumsi pergunakan data
laju alir uap yang baru dari tahap 4 ini.

5. Hitung luas bidang kontak untuk tiap evaporator (A1, A2 dan A3) serta
luas bidang kontak rata-rata
53
Solution Tripel Efek Evaporator
6. Hitung konsentrasi padatan untuk tiap-tiap evaporator

7. Hitung nilai BPR yang baru AT
1
, AT
2,
AT
3
AT


8. Hitung nilai Cp, L
1
, L
2
, L
3
, V
1
, V
2
, V
3
yang baru dari nilai-nilai temperatur
yang baru

9. Hitung A
1
, A
2
, A
3
dari nilai q
1
,q
2
dan q
3


PELAJARI CONTOH 8.5.1
BUKU GEANKOPLIS




54

You might also like