You are on page 1of 6

PENATALAKSANAAN DIET SALURAN

CERNA BAGIAN ATAS (DIARE)



KASUS PENATALAKSANAAN DIET DIARE


Identitas Pasien
v Umur : 75 tahun
v Jenis Kelamin : Perempuan


I. Data Subyektif
RPS : buang air besar 7x / hari dengan konsentrasi cair, kadang berbuih.
Keluhan : perut sakit sekali, melilit dan tidak ada selera makan.


II. Data Obyektif


A. Pemeriksaan Antropometri
BB = 42 kg
TB = 154 cm
Berat Badan Ideal (BBI) / Ideal Body Weight (IBW)
= (TB 100) 10 % (TB 100)
= (154 100) 10 % (154 100)
= 48,6 kg
Indeks Massa Tubuh (IMT) / Body Mass Index (BMI)
= 42
(1,54)
2

= 17,71 kg/m
2
underweight
Berat Badan Relatif (BBR) / Relatif Body Weight (IBW)
= 42 x 100 %
154 - 100
= 77,78 % underweight

B. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak lemah, pucat
Kulit : kering


C. Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Hasil Normal
Tensi 100/ 65 mmHg 140/ 80 mmHg


III. Pengobatan Yang Diberikan
Infuse Asering (Acetate Ringers) sebanyak 2000 cc/ hr/ 4 flas/ hr


IV. Assesment
Penyakit : Diare
Hipotensi


V. Masalah/ Diagnosa Gizi


A. Domain Intake
Problem Etiologi Symptom
NI 2.1
Kurang intake
makanan/ minuman
oral
Kurangnya kemampuan
memenuhi bahan
makanan, (terbatasnya
makanan yang diberikan
untuk golongan manula)
Kurangnya pengetahuan
terhadap kecukupan
kebutuhan makanan dan
minuman oral
Data fisik yang ditemukan:
tampak lemah, pucat, kulit
kering.


B. Domain Klinik
Problem Etiologi Symptom
NC 2.2
Perubahan nilai
laboratorium terkait
zat gizi khusus
Gangguan pembuluh darah Tensi 100/ 65 mmHg
tensi <>
NC 3.1
Berat badan kurang
Pola makan salah
Intake energi kurang
Keterbatasan mendapatkan
makanan
BB 42 kg BB <>
IMT 17,71 kg/m
2


IMT <>2


C. Domain Behavioral/ Environmental
Problem Etiologi Symptom
NB 3.1
Intake makanan
yang tidak aman
Kurangnya pengetahuan
tentang makanan yang
tidak aman
Diare buang air besar 7x/
hari dengan konsentrasi
cair, kadang berbuih


VI. Perencanaan Terapi Diet


A. Tujuan
1. Menghindari resiko dehidrasi dan kekurangan elektrolit.
2. Mempercepat pengeluaran bakteri, bacillus, dll.
3. Mengurangi percepatan peristaltic usus besar.
4. Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan
sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang saluran
cerna.
5. Memberikan makanan yang adekuat untuk meningkatkan BB dan mencapai status
gizi optimal.
6. Memenuhi kebutuhan cairan.

B. Prinsip/ Syarat Diet
1. Energi cukup diberikan 2161,10 kkal.
2. Protein cukup diberikan 15 % dari kebutuhan energi total yaitu sebesar 81,04
gram.
3. Lemak sedang diberikan 20 % dari kebutuhan energi total yaitu sebesar 48,02
gram.
4. Karhohidrat cukup diberikan 65 % dari kebutuhan energi total yaitu sebesar
351,18 gram.
5. Natrium sedang yaitu 2300 mg (setara dengan 5 gram garam dapur), karena
natrium dapat memicu hiperkalsiuria.
6. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat maksimal
8 g/ hari.
7. Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar (liat).
8. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan
berbumbu tajam.
9. Makanan dimasak hingga lunakdan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan
dingin.
10. Makanan sering dan diberikan dalam porsi kecil.


VII. Macam Diet/ Bentuk Makanan
Diet rendah sisa/ Makanan lunak


VIII. Perhitungan Kebutuhan Gizi


A. Kebutuhan Energi
Besaran energi yang diperlukan untuk memenuhi metabolism basal (Basal Energy
Expenditure/ BEE)
BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 42) + (1,8 x 154) (4,7 x 75)
= 982,9
Jumlah total kebutuhan energy (Total Energy Expenditure/ TEE)
TEE = BEE x Faktor aktivitas x Faktor injury
= 982,9 x 1,3 x 1,3
= 1661,10 kkal
Tambahan untuk menaikkan BB = 1661,10 kkal + 500 kkal
= 2161,10 kkal
Range kebutuhan energi : 2053,05 2269,16 kkal

B. Kebutuhan Protein
15 % x 2161,10 = 324,17 kkal = 81,04 gram
4
Range kebutuhan protein : 76,99 85,09 gram

C. Kebutuhan Lemak
20 % x 2161,10 = 432,22 kkal = 48,02 gram
9
Range kebutuhan lemak : 45,62 50,42 gram

D. Kebutuhan Karhohidrat
65 % x 2161,10 = 1404,72 kkal = 351,18 gram
4
Range kebutuhan KH : 333,62 368,74 gram


IX. Makanan Yang Boleh/ Tidak Boleh Diberikan
Makanan Yang Boleh Diberikan Makanan Yang Tidak Boleh Diberikan
1. Sumber KH : beras dibubur/ ditim;
kentang direbus; macaroni direbus; roti
dipanggang; krekers; tepung-tepungan
dibuat bubur/ pudding.
2. Sumber protein hewani : daging empuk,
ayam, ikan direbus, ditumis, diungkep,
dipanggang; telur direbus, ditim,
diceplok air, didadar, dicampur dalam
makanan dan minuman.
3. Sumber protein nabati : tempe, tahu ditim,
direbus, ditumis, pindakas.
4. Lemak : margarine dan mentega; minyak
dalam jumlah terbatas untuk menumis,
mengoles dan setup.
5. Sayuran : sayuran rendah serat dan
sedang seperti: kacang panjang, buncis
muda, bayam, labu siam, tomat masak,
wortel direbus, dikukus, ditumis.
6. Buah-buahan : semua sari buah; buah
segar yang matang (tanpa kulit dan biji)
dan tidak banyak menimbulkan gas
seperti: papaya, pisang, jeruk, avokad,
nenas.
7. Bumbu : garam, salam, laos, kunyit, kunci
dalam jumlah terbatas.
8. Minuman teh encer.
1. Sumber KH : beras ketan, beras tumbuk/
merah, roti whole wheat, jagung, ubi,
singkong, talas, tarcis, dodol dan kue-
kue lainyang manis dan gurih.
2. Sumber protein hewani : daging berserat
kasar (liat) serta daging, ikan, ayam
yang diawet, digoreng; daging babi;
telur ceplok/ digoreng.
3. Sumber protein nabati : kacang merah
serta kacang-kacangan kering seperti
kacang tanah, kacang hijau, kacang
kedelai, dan kacang tolo.
4. Lemak : minyak untuk menggoreng,
lemak hewani, kelapa dan santan.
5. Sayuran : sayuran berserat tinggi seperti
daun singkong, daun katuk, daun
papaya, daun dan buah melinjo, oyong,
pare serta semua sayuran yang dimakan
mentah.
6. Buah-buahan : buah-buahan yang
dimakan dengan kulit, seperti apel,
jambu biji dan pir serta jeruk yang
dimakan dengan kulit ari; buah yang
menimbulkan gas seperti, nanas,
kedondong, durian, nangka.
7. Bumbu : cabe, bawang, merica, cuka, dan
sebaginya yang tajam
8. Minuman kopi dan the kental; minuman
yang mengandung soda dan alcohol.

You might also like