Professional Documents
Culture Documents
2
Plot Data
Laju Instantaneous
Dari grafik terlihat
bahwa laju reaksi
berkurang selama
waktu reaksi
Laju Instantaneous
Laju pada waktu
tertentu
Dilihat dari slope
(tengensial)
Slope pada 1600 s
Slope pada 2400 s
Slope pada 4000 s
Laju pembentukan O
2
semakin berkurang
Laju Awal Reaksi
(Initial Rate)
Laju pembentukan O
2
pada waktu nol ( 0 s)
atau pada saat reaksi tepat akan dimulai
Laju vs Konsentrasi
Kita dapat mengembangkan
secara kuantitatif hubungan
antara konsentrasi dengan
laju reaksi
Dengan mencari tangensial
dari kurva [N
2
O
5
], kita dapat
mengukur laju reaksi
Sesuai dengan data dapat
diketahui bahwa laju raksi
berbanding lurus dengan
konstanta laju reaksi
Laju = k [N
2
O
5
]
Sehingga kita dapat
menghitung nilai k untuk
tiap nilai laju reaksi
Untuk reaksi umum
aA + bB + .. eE + fF + gG.
Hukum laju reaksinya :
v = k [A]
x
[B]
y
Dimana
v = laju reaksi
k = konstanta laju reaksi
x, y = orde reaksi terhadap A dan B
x+y = total orde reaksi
Orde reaksi tidak selalu sama dengan koefisien
reaksi
Hukum Laju Reaksi
Mencari Hukum Laju
Metode laju awal reaksi
Orde untuk tiap reaktan dapat dicari dengan
Merubah konsentrasi awalnya
Menjaga konsentrasi dan kondisi reaktan
lainnya tetap
Mengukur laju awalnya
Perubahan pada kecepatan digunakan untuk
mengukur orde tiap reaktan. Prosesnya
dilakukan secara berulang-ulang
Contoh : N
2
O
5
Diambil dari dekomposisi N
2
O
5
Hukum laju : v = k[N
2
O
5
]
x
Tujuannya adalah mencari x
Contoh N
2
O
5
Eksp. 1
Eksp. 2
Kita bagi persamaan eksperimen 1 dengan
persamaan eksperimen 2
Contoh yang lebih kompleks
Untuk reaksi dibawah diperoleh hasil :
Contoh yang lebih kompleks
2
2 0 , 4
030 , 0
060 , 0
/ 10 7 , 1
/ 10 8 , 6
8
8
x
M
M
s M
s M
x
x
x
Sehinga diperoleh
X = 2, y = 3/2 dan z = 0
Hukum Laju:
V = k [A]
2
[B]
3/2
Total orde : 31/2
Untuk Order A
Gunakan Reaksi 1 dan 2
Untuk Order B
Gunakan Reaksi 1 dan 3
2 / 3
2 9 , 2
020 , 0
010 , 0
/ 10 7 , 1
/ 10 9 , 4
8
8
y
M
M
s M
s M
y
y
y
0
2 1
050 , 0
100 , 0
/ 10 7 , 1
/ 10 7 , 1
8
8
z
M
M
s M
s M
z
z
z
Untuk Order C
Gunakan Reaksi 1 dan 2
Mencari Hukum Laju Reaksi
Metode Grafik
Dengan menggunakan integrated laws, dapat
diperoleh garis lurus dari plot data. Order reaksi
ditentukan apabila data sesuai dengan plotnya
Finding the Rate Law
Mencari Hukum Laju Reaksi
Dilihat dari plot ini maka dapat
disimpulkan bahwa reaksi
dekomposisi N
2
O
5
merupakan
reaksi order 1 karena
menghasilkan garis lurus
Reaksi Order Pertama
Beberapa aplikasi dari reaksi order I
Menggabarkan berapa banyak obat yang
dilepas pada peredaran darah atau yang
digunakan tubuh
Sangat berguna di bidang geokimia
Peluruhan radioakif
Waktu Paruh (t
1/2
)
Waktu yang dibutuhkan untuk meluruhkan
dari kuantitas awal suatu reaktan
Waktu Paruh
Dari data N
2
O
5
dilihat bahwa
dibutuhkan waktu 1900 detik
untuk mereduksi jumlah awal
N
2
O
5
menjadi setengahnya.
Butuh 1900 detik lagi untuk
mereduksi setengahnya kembali
Waktu Paruh
Hubungan waktu paruh dengan konstanta laju reaksi
Waktu paruh dapat digunakan untuk
menghitung konsntanta laju reaksi orde
pertama
Contoh N
2
O
5
dengan waktu paruh 1900 detik
Pengaruh Temperatur
Laju reaksi sangat bergantung dengan temperatur
Berikut adalah konstanta
reaksi dekomposisi N
2
O
5
pada berbagai temperatur
Waktu Paruh Reaksi Orde 2
Persamaan yang menyatakan hubungan ini
adalah persamaan Arrhenius
Pengaruh Temperatur
Bentuk lain persamaan Arrhenius:
Pengaruh Temperatur
Jika ln k diplot terhadap 1/T maka akan didapat garis
lurus dengan nilai tangensial Ea/R
Energi Aktivasi
Energi yang dibutuhkan oleh suatu molekul untuk
dapat bereksi
Hasil dari perhitungan data N
2
O
5
Temperatur dan E
a
Bila temperatur meningkat, fraksi molekul
yang memiliki energi kinetik pun meningkat
sehingga meningkatkan energi aktivasinya
Mekanisme Reaksi
Belangsung dapat berlangsung hanya
dengan satu tahap
Contoh:
Na
+
(aq) + OH
-
(aq) + H
+
(aq) + Cl
-
(aq)
H
2
O(l) + Na
+
(aq) + Cl
-
(aq)
Spectator ions
Mekanisme Reaksi
Kebanyakan reaksi kimia berjalan dengan beberapa
tahap yang berurutan
Setiap tahapan memiliki laju yang bersesuaian
Laju keseluruhanditentukan oleh tahapan yang
berlangsung paling lambat (rate-determining step)
Mebgapa?
Prinsip:
Jika konsentrasi suatu reaktan muncul dalam
persamaan laju reaksi, maka reaktan tersebut
atau sesuatu yang merupakan hasil penurunan
reaktan tsb terlibat dalam tahapan yang lambat.
J ika tidak muncul dalam persamaan laju reaksi,
maka baik reaktan maupun turunannya tidak
terlibat dalam tahapan yang lambat.
Reaksi dekomposisi N
2
O
5
2N
2
O
5
(g) 2N
2
O
4
(g) + O
2
(g)
Reaksi ini bukan reaksi orde 2 walaupun ini
merupakan reaksi bimolecular
tumbukan
Dua molekul gas
dalam tumbukan
v = k [N
2
O
5
]
Persamaan ini menunjukkan bahwa tahapan
yang paling lambat melibatkan satu molekul
N
2
O
5
yang terdekomposisi
lambat
Tahapan pertama merupakan
unimolecular dimana tiap molekul
pecah. Mereka tidak bertumbukan
terlebih dahulu
cepat
lambat
+
cepat
e
n
e
r
g
i
Koordinat reaksi
E
a1
E
a2
Tahap I
E
a3
Tahap II
Tahap III
Contoh, lagi.
H
3
C C CH
3
O
+
H
+
fast
H
3
C C CH
3
OH
+
+
H
3
C C CH
3
OH
slow
H
3
C C CH
2
OH
+ H
+
H
3
C C CH
2
OH
+ I
2
fast
+
H
3
C C CH
2
I
OH
+ I
-
H
3
C C CH
2
I
OH
+
I
-
+
fast
H
3
C C CH
2
I
O
+
HI
Reaksi yang dikatalisis asam antara
propanon dengan iodin
CH
3
COCH
3
(aq) + I
2
(aq)
CH
3
COCH
2
I(aq) + HI(aq)
r = k[CH
3
COCH
3
]
1
[H
+
]
1
[I
2
]
o
H
+
(aq)
Contoh, lagi.
Reaksi antara metanol dan asam
HCl
CH
3
OH(aq) + HCl(aq)
CH
3
Cl(aq) + H
2
O(aq)
r = k[CH
3
OH][HCl]
Bila eksperimen dialkukan dengan
sangat teliti:
Penambahan [H
+
] dari suamber
asam kuat yang lain dan
menambahakan [Cl
-
] dari NaCl
kecepatan reaksi jug bertambah, jadi
r = k[CH
3
OH][H
+
][Cl
-
]
H
3
C OH + H
+
H
3
C O
H
H
+
C
H
H
O H H
Cl H
C
H
H
H
Cl + O H
H
Katalisis
Katalis meningatkan koefisien reaksi
dengan menyediakan jalur reaksi
alternatif (atau mekanisme) dengan
energi aktivasi yang lebih rendah
Katalis tidak mengubah kesetimbangan
hanya mempercepat terjadinya
kesetimbangan
Contoh:
Produksi NH
3
menggunakan katalis Pt
Catalytic converter pada knalpot
Aksi Katalis
Katalisis
Homogen : satu fasa
Heterogen : reaktan dan katalis berada pada
fasa yang berbeda
Contoh : pada produksi amonia
N
2
+ 3H
2
2NH
3
(katalis Pt)
Tahapan penentu laju adalah pemutusan ikatan H-H