You are on page 1of 6

PROSES DAN HASIL BELAJAR

I Wayan Sukra Warpala


Jurusan Pendidikan Biologi-Undiksha
Belajar, yang secara umum dipandang sebagai proses pengkonstruksian
pemahaman dunia di sekitar kita, merupakan aktivitas konstrukti untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan baru! "enurut pengertian ini bah#a pebelajarlah yang
mengkonstruksi pengetahuannya dalam pikiran mereka sendiri $Brook % Brook, &''()
*lliott, et.al!, &''+) Slavin, &'',-! Sejalan dengan pernyataan di atas, menurut .osta
$&'''- bah#a pengetahuan yang diperoleh pebelajar adalah merupakan proses
konstrukti, bukanlah hanya sekedar penemuan! "anusia $pebelajar- tidak mendapat ide-
ide atau gagasan, tetapi mereka membuat sendiri ide-ide atau gagasan tersebut! "engacu
pada pandangan ini, maka dalam belajar, pebelajar akan mensintesis pengalaman baru ke
dalam pengetahuan dan keterampilan yang sudah dipahaminya! /etika pengetahuan dan
keterampilannya tersebut tidak sesuai dengan pengalaman yang baru, pebelajar akan
mengakomodasi dan mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan yang baru dalam
pikirannya!
0erdapat banyak pandangan mengenai konsep konstruksi dalam belajar, yang
diakibatkan oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam individu itu sendiri sebagai
pebelajar! Shute $&''+- mengungkapkan bah#a setiap individu akan menunjukkan
perbedaan dalam cara bagaimana dia belajar $berkenaan dengan proses- dan perbedaan
dalam hal apa yang dipelajari $berkenaan dengan hasil-! 1da dua aktor yang menentukan
atau mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar, yaitu bakat kogniti dan bakat
konati, yang keduanya berlaku sebagai kondisi a#al pebelajar $Shute, &''+-! Bakat
kogniti mengacu pada proses dan struktur mental yang sesuai dengan perolehan
pengetahuan dan keterampilan! 2ang termasuk ke dalam kategori bakat ini adalah
kapasitas kerja memori dan pengetahuan umum! Bakat-bakat konati menunjuk pada
kondisi dan perilaku mental yang diarahkan terhadap beberapa kejadian!
3engan melihat aktor kogniti dan aktor konati sebagai kondisi a#al dalam
proses belajar, maka dalam konteks belajar atau lingkungan belajar akan terjadi interaksi
kedua aktor tersebut yang akan berpengaruh terhadap hasil-hasil belajar! Pengaruh kedua
aktor tersebut terhadap hasil belajar bisa juga secara langsung $secara sendiri-sendiri-!
&
4asil-hasil belajar ini dapat dipandang sebagai kondisi akhir dari proses belajar!
5ambaran dari hubungan variabel-variabel belajar tersebut sebagai kerangka kerja
teoritik tentang belajar, dapat dilustrasikan sebagai berikut pada 5ambar &!
Kondisi awal
Konteks belajar
Kondisi akhir
Gabar ! /erangka teoritik tentang belajar $Shute, &''+-
&! Proses Belajar
/egiatan atau praktek belajar $pembelajaran- yang berlangsung di sekolah-sekolah
pada saat ini dipengaruhi oleh dua aliran psikologi, yaitu aliran behavioristik dan kogniti!
0eori belajar behavioristik dengan model hubungan stimulus 6 responnya, mendudukkan
orang $sis#a- yang belajar sebagai individu yang pasi! Proses belajar ditempuh dengan
cara drill atau pembiasaan-pembiasaan yang disertai reinorcement untuk membentuk
perilaku $sebagai hasil belajar-! "enurut 3egeng $788&-, teori ini hingga sekarang sedang
merajai praktek pembelajaran di kelas-kelas! 3i sisi lain, aliran kogniti berupaya
menjelaskan proses belajar dengan berlandasakan pada peristi#a-peristi#a internal
pebelajar! 3engan kata lain, teori belajar kogniti lebih banyak mendeskripsikan apa yang
terjadi dalam diri seseorang ketika ia belajar! Proses belajar dipandang sebagai suatu
proses pemaknaan inormasi baru $pengalaman baru- dengan jalan mengaitkannya dengan
struktur inormasi yang telah dimiliki! Proses belajar terjadi lebih banyak ditentukan oleh
motivasi internal individu pebelajar dan keaktian inilah menjadi unsur utama yang akan
menentukan keberhasilan belajar!
Sejalan dengan pandangan teori belajar kogniti, belajar dapat dipandang sebagai
proses pengkonstruksian suatu hubugan-hubungan! 3engan bertambahnya pengalaman
dan inormasi pengetahuan, hubungan-hubungan tersebut secara progresi akan menjadi
semakin kompleks! 3alam hal ini, proses belajar dapat dideinisikan sebagai sekuen
tindakan mental yang secara langsung berpengaruh terhadap pengkonstruksian hubungan-
hubungan tersebut! Berdasarkan pengertian proses belajar ini, maka proses belajar dapat
digolongkan menjadi ( $tiga- kategori, yaitu9 $i- proses belajar asosiati, $ii- proses belajar
prosedural, dan $iii- proses belajar yang didasari oleh berpikir indukti!
Proses belajar asosiati merupakan proses pengkonstruksian hubungan-hubungan
:aktor-aktor
kogniti
:aktor-aktor
konati
Proses-proses
belajar
4asil-hasil
belajar
7
yang sederhana! Proses belajar prosedural bertumpu pada proses pengkonstruksian
hubungan-hubungan di antara hubungan-hubungan sederhana dalam proses belajar
asosiati! Sedangkan proses belajar yang didasari oleh berpikir indukti merupakan proses
belajar yang kompleks, berupa proses pengorganisasian hubungan-hubungan tadi menjadi
suatu struktur yang koheren! /etiga kategori proses belajar tersebut dilandasi oleh
kemampuan untuk melibatkan seluruh aspek-aspek kogniti, yang menurut Shute $&''+-
diistilahkan sebagai proses metakognisi! Proses ini diyakini menjadi aktor kendali proses
belajar asosiati, prosedural, dan berpikir indukti! 4ubungan keempat proses belajar
tersebut dapat diperlihatkan pada 5ambar 7 berikut!
Gabar " 4ubungan-hubungan proses belajar $Shute, &''+-
Berdasarkan hubungan-hubungan proses belajar tersebut, maka seseorang $sis#a-
yang belajar akan melakukan aktivitas yang kreati-produkti dalam konteks nyata, yang
mendorong pebelajar untuk berpikir dan terus berpikir ulang, serta mendemonstrasikan
apa yang sedang dan telah dipelajari! 1ktivitas seperti ini adalah aktivitas belajar yang
dilandasi oleh teori;paradigma belajar konstruktivisme $Brooks % Brooks, &''(-! Sejalan
dengan paradigma konstuktivisme, "ar<ano, et.al! $&''(- mengembangkan suatu dimensi
belajar yang didasarkan pada pengetahuan tentang bagaimana seseorang belajar untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran! 3imensi belajar tersebut dipilah menjadi = $lima-
#etako$nisi
"endeinisikan masalah
"engembangkan rencana
"engalokasikan sumber-sumber
"enjalankan rencana
"emonitoring kemajuan
"eringkas hasil
Proses Belajar
1sosiati
"enyangkut9
*ncoding
Storing
>etrieving
Proses Belajar
Prosedural
"enyangkut9
Proseduralisasi kom-
posisi
Proses Belajar
Berpikir Indukti
4ipotesis, yang me-
nyangkut9
5enerating
0esting
"odiying
(
dimensi, yaitu9 $i- pengembangan sikap dan persepsi yang positi terhadap belajar, $ii-
perolehan dan pengintegrasian pengetahuan, $iii- perluasan dan penyempurnaan
pengetahuan, $iv- penggunaan pengetahuan secara bermakna, dan $v- pembiasaan untuk
berpikir produkti!
3engan demikian, aktivitas $proses- belajar lebih didasarkan pada data-data
primer dan bahan-bahan manipulati dengan penekanan kondisi akhir proses belajar pada
keterampilan berpikir kritis $3egeng, 788&- dan kreati, yang meliputi9 $&- keterampilan
memokuskan $penetuan masalah dan tujuan-, $7- keterampilan memperoleh inormasi
$pengamatan dan perumusan masalah;pertanyaan, $(- keterampilan mengingat $encoding
dan recalling-, $,- keterampilan mengorganisasi $pembandingan, pengklasiikasian,
penyusunan, dan mempresentasikan-, $=- keterampilan menganalisis $pengidentiikasian
atribut dan komponen, pengidentiikasian hubungan dan pola-, $+- keterampilan
menggeneralisasi $penginerensian, peramalan, dan pengelaborasian-, $?- keterampilan
mengintegrasikan $perangkuman dan penataan kembali-, dan $@- keterampilan
mengevaluasi $penetapan kriteria dan pemveriikasian- $>oiAuddin, 7888-!
7! 4asil Belajar
4asil-hasil belajar merujuk pada terjadinya perubahan struktur pengetahuan dan
keterampilan individu $pebelajar- sebagai hasil dari aktivitas dalam situasi belajar! 3alam
ka#asan isi, hasil belajar meliputi hasil belajar aekti dan keterampilan-keterampilan
sosial, keterampilan-keterampilan motorik, dan pengetahuan prosedural! 4asil-hasil
belajar tersebut dapat dikategorikan menjadi 7 $dua-, yaitu9 $&- pengetahuan $serta
keterampilan- yang bersiat deklarati dan $7- pengetahuan $serta keterampilan- yang
prosedural!
Pengetahuan deklarati memiliki unsur utama berupa proposisi, yang menurut
Shute $&''+- ditampilkan le#at bentuk kata-kata, tulisan, gambar, pertukaran verbal,
tanda, dan notasi matematika! 0ingkatan yang relati tinggi dari pengetahuan deklarati
adalah skema! Skema dideinisikan sebagai suatu perangkat beberapa proposisi dan
beberapa konsep yang saling terkait $Shute, &''+-! 3ari deinisi ini kita tahu bah#a ada
keterlibatan proses mental, sehingga untuk mengorganisasikan struktur pengetahuan
deklarati diperlukan suatu model mental $terstruktur secara jelas dan memiliki
kemampuan analisis dengan tingkat yang berbeda-! "odel mental inilah nantinya akan
mengorganisasi seperangkat proposisi-proposisi, konsep-konsep, akta-akta, dan hukum-
hukum untuk menghubungkannya dengan situasi baru! 3engan demikian, seseorang
,
$pebelajar- akan dapat mengetahui inormasi;mengenali bagian-bagian suatu komponen
utuh, bagaimana bagian-bagian tersebut berhubungan $saling terkait- untuk mendukung
suatu sistem, dan bagaimana ungsi suatu sistem tersebut secara keseluruhan! Jadi, hasil
belajar berupa pengetahuan deklarati mencakup juga pengetahuan logika, dengan
tingkatan dari yang paling sederhana ke yang kompleks adalah proposisi-proposisi,
skemata, dan model mental! /etiga pengetahuan deklarati ini dapat diperoleh melalui
proses belajar asosiati dan beberapa juga melalui proses berpikir indukti!
4asil belajar berupa pengetahuan prosedural menekankan pada pengetahuan
tentang bagaimana mengerjakan sesuatu! "enurut Shute $&''+-, pengetahuan prosedural
ini ditampilkan dalam bentuk sekuen-sekuen tindakan yang berurutan! Hukum-hukum
merupakan suatu tingkatan paling dasar, yang menopang pengetahuan prosedural!
0ingkatan selanjutnya adalah keterampilan $dengan dimensi kognitinya, motoriknya,
sosialnya, dan kreatiitasnya-, yang merupakan operasionalisasi dari hukum-hukum yang
saling berkaitan! 1pabila keterampilan tersebut $dengan salah satu atau keempat
dimensinya- dapat diterapkan secara praktis dalam situasi-kondisi yang baru dan
bervariasi, maka keterampilan itu akan menjadi keterampilan yang bersiat otomatis!
/eterampilan otomatis inilah merupakan tingkatan ketiga dari hasil belajar pengetahuan
prosedural!
Berdasarkan paparan mengenai proses-proses belajar dan hasil-hasil belajar
seperti di atas serta dihubungkan dengan kondisi a#al pebelajar, maka diperoleh suatu
gambaran tentang hubungan atau keterkaitan ketiganya sebagai suatu skematik model
belajar! 4ubungan atau keterkaitan tersebut ditunjukkan oleh 5ambar ( $diadaptasi dari
Shute, &''+-!
Kondisi%Kondisi Awal Proses%Proses Belajar
Hasil%Hasil Belajar
:aktor-:aktor /ogniti
Pengetahuan 3eklarati
=
*nablers "ediator "etakognisi
Pengetahuan /erja
1#al "emori
/eterampilan /ecepatan
1#al Pemrosesan
/ondisi 5aya
1ekti Belajar
Belajar
1sosiati
Belajar
Prosedural
Belajar
$Berpikir-
Indukti
Proposisi
Skemata
"odel "ental
4ukum
/eterampilan
/eterampilan
Btomatis
Pengetahuan Prosedural
:aktor-:aktor /onati
Gabar & Skematik model belajar
+

You might also like