Peradaban manusia yang semakin maju, memaksa kita manusia sebagai
pelaku peradaban untuk mengembangkan berbagai kebutuhan. Kebutuhan kesehatan merupakan salah satunya, yang merupakan suatu kebutuhan yang dibilang cukup mendesak bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Kebutuhan akan kesehatan misalnya dari pelayanan kesehatan yang bisa berupa konsultasi kesehatan, obat, dan bahkan kosmetik. Dewasa kini banyak bermunculan bentuk sediaan farmasi yang sudah lazim kita temui mulai dari serbuk baik pulvis maupun pulveres, tablet, kapsul, larutan, emulsi, suspensi dan lain-lain. Setiap sediaan dibuat tentunya dengan berbagai latar belakang yang berbeda, setiap sediaan juga memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing dimana dibuatnya suatu sediaan, didasarkan untuk menutupi kekurangan pada sediaan lainnya. Begitupun sediaan emulsi, yang bisa dibilang merupakan salah satu sediaan farmasi yang paling banyak digunakan kini. Pengertian emulsi adalah suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamika yang mengandung paling sedikit dua fase cair yang tidak saling bercampur, yang satu di antaranya terdispersi sebagai globul atau tetesan-tetesan kecil dalam fase cair lainnya, dan sistem ini dibuat stabil dengan adanya suatu zat pengemulsi. Secara umum tipe emulsi ada dua yaitu, emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak. Namun dengan perkembangan zaman muncul tipe emulsi baru sebagai salah satu inovasi terbaru dalam perkembangan teknologi sediaan farmasi yaitu emulsi tipe ganda. Emulsi ganda adalah emulsi yang fase terdispersinya mengandung tetesan-tetesan kecil atau globul dengan emulsi ganda terbagi atas dua tipe emulsi yakni emulsi tipe M/A/M artinya fase minyak terdispersi pada fase air emulsi A/M, dan tipe emulsi A/M/A dengan fase air terdispersi pada fase minyak emulsi M/A. Keuntungan emulsi tipe ganda diantaranya dapat menutupi rasa yang tidak enak, meningkatkan absorbsi obat, memperpanjang pelepasan obat serta dapat pula memisahkan dua bahan hidrofilik yang tidak saling bercampur (incompatible) yakni pada fase air internal dan fase air eksternal yang dipisahkan oleh fase pertengahan minyak atau emulsi ganda tipe A/M/A. Metode pembuatan emulsi tipe ganda dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu inversi fase, agitasi, dan sonikasi. Metode inverse fase merupakan metode paling umum yang digunakan dalam pembuatan tipe emulsi ganda. Metode inversi fase dilakukan dengan cara proses emulsifikasi dua tahap dengan dua macam emulgator. Pada pembuatan emulsi primer (fase dalam) digunakan kondisi pengadukan tinggi (ultrasonifikasi dan homogenisasi) agar memperoleh droplet yang kecil, sedangkan tahap emulsifikasi kedua dibuat tanpa pengadukan yang berlebihan karena dapat merusak droplet emulsi primer. Pembentukan emulsi ganda dipengaruhi oleh pemilihan emulgator/ pengemulsi yaitu mempengaruhi ke-kuatan lapisan antarmuka dari fase minyak dengan surfaktan hidrofobik maupun lapisan antarmuka pada fase air dengan surfaktan hidrofilik, juga dipengaruhi oleh tekanan osmotik di dalam globul atau tetesan-tetesan fase internal dan fase eksternal. Penentuan kestabilan fisik emulsi tipe ganda, maka dilakukan pengujian kestabilan. Metode evaluasi kestabilan fisik emulsi tipe ganda sangat terbatas, berbeda dengan emulsi bia-sa karena untuk metode analisis kestabilan dipercepat (suhu, siklus membeku/mencair, dan sentrifugasi) tidak dapat memprediksi waktu kestabilan dari emulsi ganda karena dapat menyebabkan destabilisasi dari emulsi ganda tersebut, sehingga metode evaluasi kestabilan emulsi ganda hanya berupa pengamatan mikroskopik yakni pengukuran ukuran globul, pengukuran volume kriming, pengukuran viskositas serta pengukuran sifat aliran. Secara umum formulasi dari emulsi tipe ganda adalah sebagai berikut : 1. Emulgator : tween 80 sebagai emulgator minyak dan air (O/W), dan span 80 sebagai emulgator air danminyak (W/O). 2. Biopolimer (xanthan gum) : untuk memperlambat terjadinya kriming. 3. Perasa 4. Pemanis 5. Pelarut (Aquademineralisata) 6. Natrium kloria (NaCl) Formula diatas masih bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan baik dari kegunaan, maupun ketersediaan bahan. Hal terpenting dari semua itu adalah sediaan tersebut dapat memberikan efek yang menguntungkan.