You are on page 1of 23

BAB I

PENDAHULUAN
Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah yan! dise"a"kan
#leh $a$in! Filaria yan! ditularkan #leh "er"a!ai jenis nyamuk% Penyakit ini "ersi&at
menahun ( kr#nis dan "ila tidak mendapatkan pen!#"atan dapat menim"ulkan $a$at
menetap "erupa pem"esaran kaki' len!an dan alat kelamin "aik perempuan maupun
laki(laki% Aki"atnya penderita tidak dapat "ekerja se$ara #ptimal "ahkan hidupnya
ter!antun! kepada #ran! lain sehin!!a memnjadi "e"an keluar!a' masyarakat dan
ne!ara%
Di Ind#nesia penyakit Kaki Gajah terse"ar luas hampir di seluruh pr#pinsi%
Berdasarkan lap#ran dari hasil sur)ei pada tahun *+++ yan! lalu ter$atat se"anyak
,--. desa di /01 Puskesmas terse"ar di *., Ka"upaten */ Pr#pinsi se"a!ai l#kasi
yan! endemis' den!an jumlah kasus kr#nis /*.. #ran!% Hasil sur)ei la"#rat#rium'
melalui pemeriksaan darah jari' rata(rata mikr#&ilaria rate (2& rate .', 3' "erarti
sekitar / juta #ran! sudah terin&eksi $a$in! &ilaria dan sekitar ,++ juta #ran!
mempunyai resik# tin!!i untuk ketularan karena )ekt#rnya terse"ar luas%
4H5 sudah menetapkan Kesepakatan Gl#"al (The Global Goal of Elimination
of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year *+*+% Pr#!ram
eliminasi dilaksanakan melalui pen!#"atan massal den!an DE6 dan Al"enda7#l
setahun sekali selama - tahun di l#kasi yan! endemis dan pera8atan kasus klinis "aik
yan! akut maupun kr#nis untuk men$e!ah ke$a$atan dan men!uran!i penderitanya%
Ind#nesia akan melaksanakan eliminasi penyakit kaki !ajah se$ara "ertahap dimulai
pada tahun *++* di - ka"upaten% Perluasan 8ilayah akan dilaksanakan setiap tahun%
Penye"a" penyakit kaki !ajah adalah ti!a spesies $a$in! &ilarial yaitu9 4u$heria
"an$r#&ti' Bru!ia malayi dan Bru!ia tim#ri% :ekt#r penular ; di Ind#nesia hin!!a saat
ini telah diketahui ada *. spesies nyamuk dari !enus An#pheles' 6ule<' 2ans#nia'
Aedes' dan Armi!eres yan! dapat "erperan se"a!ai )ekt#r penular penyakit kaki
!ajah%
,
BAB II
PE2I6U
=e#ran! perempuan' "erusia .- tahun tin!!al di daerah Lan!kat datan! ke
P#liklinik Penyakit Dalam >= Adam 2alik den!an keluhan "en!kak pada kaki
se"elah kiri mulai dari pan!kal paha sampai mata kaki% Hal ini dialami sejak * "ulan
yan! lalu' a8alnya "erupa pem"en!kakan pada mata kaki kiri' tera"a keras dan nyeri%
Keluhan lain adalah "atuk dan sesak na&as dan sudah mendapat pen!#"atan tetapi
tidak sem"uh% Ada "e"erapa #ran! di sekitar tempat tin!!al pasien yan! mempunyai
keluhan yan! sama%
Pada pemeriksaan &isik diper#leh ; kesadaran k#mp#s mentis% ?ekanan darah
,*+@1+ mmH!' denyut nadi A+ <@menit' &rekuensi napas *+ <@menit% Pada ektremitas
in&eri#r sinistra diper#leh n#n pittin! #edem (B' nyeri tekan (B' hiperemis' (B' dan
makula hiperpi!mentasi (B% Pada auskultasi terden!ar 8hee7in! pada kedua lapan!an
paru%
Apa yang terjadi pada pasien tersebut?
*
BAB III
25>E INF5
La"#rat#rium ;
H" ,+'C !@dL 9 Leuk#sit A-.+@mm.9 Ht ./'C+39 tr#m"#sit 0*.%+++@mm.
Hitun! jenis; e#sin#&il *+3' "as#&il 03' netr#&il "atan! 0+3' netr#&il se!men
*+3' lim&#sit ,-3' m#n#sit ,3
Diper#leh parasit mikr#&ilaria inti tu"uh teratur' ujun! ek#r run$in! dan tidak
"erinti dan selu"un! tu"uh transparan%
.
BAB I:
PE2BAHA=AN
4.1 Filariasis
4.1.1 Defenisi, etiologi, dan epidemiologi filariasis
Filariasis adalah suatu penyakit yan! serin! pada daerah su"tr#pik dan tr#pik'
dise"a"kan #leh parasit nemat#da pada pem"uluh lim&e seperti 4u$hereria Ban$r#&ti%
Filariasis dise"a"kan #leh in&eksi $a$in! yan! menyeran! jarin!an )is$era'
parasit ini termasuk kedalam super&amili Filar#idea' &amily #n$h#r$er$idae% 2enurut
l#kasi kelainan yan! ditim"ulkan' terdapat dua !#l#n!an &ilariasis' yaitu yan!
menim"ulkan kelainan pada saluran lim&e (&ilariasis lim&atik dan jarin!an su"kutis
(&ilariasis su"kutan%
Penye"a" utama &ilariasis lim&atik adalah 4u$hereria "an$r#&ti' Bru!ia
malayi dan Bru!ia tim#ri sedan!kan &ilariasis su"kutan dise"a"kan #leh 5n$h#r$er$ia
spp% Filariasis lim&atik yan! dise"a"kan #leh 4%"an$r#&ti dise"ut ju!a se"a!ai
Ban$r#&tian &ilariasis dan yan! dise"a"kan #leh Bru!ia malayi dise"ut se"a!ai
2alayan &ilariasis% Filariasis lim&atik ditularkan melalui !i!itan nyamuk An#pheles
spp%' 6ule< spp%' Aedes spp% dan 2ans#nia spp%
Filariasis lim&atik merupakan penye"a" utama dari ke$a$atan didaerah
endemi$ sehin!!a merupakan masalah kesehatan masyarakat utama%Pada tahun ,AA1'
diperkirakan palin! tidak ,*C juta #ran! terin&eksi' diantaranya adalah anak usia
di"a8ah ,- tahun' ,,- juta #leh 4% "an$r#&ti dan ,- juta #leh Bru!ia spp% Penyakit ini
tidak dijumpai la!i di Amerika Utara' Australia' Depan!' dan di "e"erapa ne!ara
termasuk 6hina% Di Ind#nesia' &ilariasis merupakan penyakit menular yan! masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat% Di Da8a Barat' hin!!a N#)em"er *++C'
se"anyak C1- #ran! telah p#siti& terjan!kit &ilariasis' "ahkan 0*+ #ran! di antaranya
termasuk penderita kr#nik'den!an penye"a" utama 4%"an$r#&ti% Pada "e"erapa tahun
"elakan!an terjadi penin!katan kasus lim&atik &ilariasis di daerah perk#taan ( ur"an
lymphati$ &ilariasis yan! dise"a"kan #leh penin!katan p#pulasi penderita di per(
k#taan aki"at ur"anisasi dan tersedianya )ekt#r di daerah terse"ut%
0
?a"el di"a8ah menunjukkan "er"a!ai karakteristik penye"a" &ilariasis dan
mani&estasi klinis utama yan! ditim"ulkannya%
=pesies Penye"aran :ekt#r ?empat
hidup
$a$in!
de8asa
?empat
hidup
mikr#&ilar
ia
2ani&estasi
klinis utama
4u$hereria
"an$r#&ti
Ne!ara ?r#pis Nyamuk =aluran
lim&e
Darah Lim&an!itis
Ele&antiasis
Hidr#kel

Bru!ia malayi Asia=elatan'?imur'
dan ?en!!ara
Nyamuk =aluran
lim&e
Darah Lim&an!itis
Ele&antiasis

Bru!ia tim#ri

Di "e"erapa pulau
di Ind#nesia


Nyamuk

=aluran
lim&e

Darah

Lim&an!itis
Ele&antiasis

L#a(l#a

A&rika ?en!ah dan
Barat

6hrys#ps
spp%

Darin!an
ikat

Darah

Calabar
Sweeling
5n$h#r$er$a
)al)ulus
A&rika'Eaman'
Amerika ?en!ah
dan =elatan
=imuliu
m spp%
Kulit Kulit Dermatitis'
n#dula'lesi
mata
Per"edaan antara 4%"an$r#&ti dan B% malayi dapat dilihat pada ta"el di "a8ah%
Per"edaan B% tim#ri den!an B% malayi adalah 8arna selu"un! dari B% tim#ri adalah
"iru' sedan!kan B% malayi "er8arna pink' selain itu terdapat pada cephalic space
dimana B% tim#ri .;,' sedan!kan B% malayi *;,%
-
4.1.2 Daur hidup filariasis
Lar)a in&ekti& ( lar)a stadium . ditularkan ke tu"uh manusia melalui !i!itan
nyamuk' "e"erapa jam setelah masuk kedalam darah' lar)a "eru"ah menjadi stadium
0 yan! kemudian "er!erak menuju kelenjar lim&e% =ekitar A "ulan kemudian lar)a ini
"eru"ah menjadi $a$in! de8asa jantan dan "etina' $a$in! de8asa ini terutama tin!!al
di saluran lim&e a&erens' terutama di saluran lim&e ekstremitas "a8ah ( in!uinal dan
#"turat#r ' ekstremitas atas ( saluran lim&e aksila ' dan untuk 4%"an$r#&ti ditam"ah
den!an saluran lim&e di daerah !enital laki(laki ( epididimidis' testis' k#rda
spermatikus %
2elalui k#pulasi' $a$in! "etina men!eluarkan lar)a stadium , ("entuk
em"ri#nik@mikr#&ilaria dalam jumlah "anyak' dapat le"ih dari ,+%+++ per hari%
2ikr#&ilaria masuk ke dalam sirkulasi darah mun!kin melalui duktus th#ra$i$us'
mikr#&ilaremia ini terutama serin! ditemukan pada malam hari antara ten!ah malam
sampai jam / pa!i% Pada saat sian! hari hanya sedikit atau "ahkan tidak ditemukan
mikr#&ilaremia' pada saat terse"ut mikr#&ilaria "erada di jarin!an pem"uluh darah
paru% Penye"a" peri#disitas n#kturnal ini "elum diketahui' namun didu!a se"a!ai
/
"entuk adaptasi ek#l#!i l#kal' saat tim"ul mikr#&ilaremia pada malam hari' pada saat
itu pula ke"anyakan )ekt#r men!!i!it manusia% Didu!a pula pH darah yan! le"ih
rendah saat malam hari "erperan dalam terjadinya peri#disitas n#kturnal% Darah yan!
men!andun! mikr#&ilaria dihisap nyamuk' dan dalam tu"uh nyamuk lar)a men!alami
pertum"uhan menjadi lar)a stadium * dan kemudian lar)a stadium . dalam 8aktu ,+
F ,* hari% 6a$in! de8asa dapat hidup sampai *+ tahun dalam tu"uh manusia' rata(rata
sekitar - tahun (lihat lampiran ,%
4.1.3 Klasifiasi filariasis
Lim&edema pada &ilariasis "an$r#&ti "iasanya men!enai seluruh tun!kai%
Lim&edema tun!kai ini dapat di"a!i menjadi 0 tin!kat' yaitu;
?in!kat ,% Edema pittin! pada tun!kai yan! dapat kem"ali n#rmal (reversibel
"ila tun!kai dian!kat%
?in!kat *% Pittin!@ n#n pittin! edema yan! tidak dapat kem"ali n#rmal
(irreversibel "ila tun!kai dian!kat%
?in!kat .% Edema n#n pittin!' tidak dapat kem"ali n#rmal (irreversibel "ila
tun!kai dian!kat' kulit menjadi te"al%
?in!kat 0% Edema n#n pittin! den!an jarin!an &i"r#sis dan )eruk#sa pada kulit
(elephantiasis%
4.1.4 !ejala linis filariasis
2ani&estasi !ejala klinis &ilariasis dise"a"kan #leh $a$in! de8asa pada sistem
lim&atik den!an k#nsekuensi lim&an!itis dan lim&adenitis% =elain itu' ju!a #leh reaksi
hipersensiti)itas den!an !ejala klinis yan! dise"ut occult filariasis%
Dalam pr#ses perjalanan penyakit' &ilariasis "ermula den!an lim&an!itis dan
lim&adenitis akut "erulan! dan "erakhir den!an terjadinya #"struksi menahun dari
sistem lim&atik% Perjalanan penyakit "er"atas kuran! jelas dari satu stadium ke
stadium "erikutnya' tetapi "ila diurutkan dari masa inku"asi dapat di"a!i menjadi;
1. 2asa prepaten
1
2erupakan masa antara masuknya lar)a in&ekti& sampai terjadinya
mikr#&ilaremia yan! memerlukan 8aktu kira(kira .1 "ulan% Hanya se"a!ian
dari penduduk di daerah endemik yan! menjadi mikr#&ilaremik' dan dari
kel#mp#k mikr#&ilaremik inipun tidak semua kemudian menunjukkan !ejala
klinis% ?erlihat "ah8a kel#mp#k ini termasuk kel#mp#k yan! asimt#matik
"aik mikr#&ilaremik ataupun amikr#&ilaremik%
2. 2asa inku"asi
2erupakan masa antara masuknya lar)a in&ekti& hin!!a mun$ulnya
!ejala klinis yan! "iasanya "erkisar antara C(,/ "ulan%
3. Gejala klinik akut
Gejala klinik akut menunjukkan lim&adenitis dan lim&an!itis yan!
disertai panas dan malaise% Kelenjar yan! terkena "iasanya unilateral%
Penderita den!an !ejala klinis akut dapat mikr#&ilaremik ataupun
amikr#&ilaremik%
Filariasis bancrofti
Pada &ilariasis yan! dise"a"kan uchereria bancrofti pem"uluh lim&e
alat kelamin laki(laki serin! terkena disusul &unikulitis' epididimitis dan
#r$hitis% Lim&adenitis in!uinal atau aksila' serin! "ersama den!an
lim&an!itis retr#!rad yan! umumnya sem"uh sendiri dalam .(,- hari%
=eran!an "iasanya terjadi "e"erapa kali dalam setahun%
Filariasis brugia
Pada &ilariasis yan! dise"a"kan !rugia malayi dan !rugia timori
lim&adenitis palin! serin! men!enai kelenjar in!uinal' serin! terjadi setelah
"ekerja keras% Kadan!(kadan! disertai lim&an!itis retr#!rad% Pem"uluh lim&e
menjadi keras dan nyeri' dan serin! terjadi lim&edema pada per!elan!an kaki
dan kaki% Penderita tidak mampu "ekerja selama "e"erapa hari% =eran!an
dapat terjadi ,* kali dalam satu tahun sampai "e"erapa kali per"ulan%
Kelenjar lim&e yan! terkena dapat menjadi a"ses' meme$ah' mem"entuk
ulkus dan menin!!alkan parut yan! khas' setelah . min!!u hin!!a . "ulan%
4. Gejala menahun
Gejala menahun terjadi ,+(,- tahun setelah seran!an akut pertama%
2ikr#&ilaria jaran! ditemukan pada stadium ini' sedan!kan lim&adenitis
masih dapat terjadi% Gejala kr#nis ini menye"a"kan terjadinya $a$at yan!
men!!an!!u akti)itas penderita serta mem"e"ani keluar!anya%
C
Filariasis bancrofti
Keadaan yan! serin! dijumpai adalah hidr#kel% Di dalam $airan
hidr#kel dapat ditemukan mikr#&ilaria% Lim&edema dan ele&antiasis terjadi di
seluruh tun!kai atas' tun!kai "a8ah' skr#tum' )ul)a atau "uah dada' den!an
ukuran pem"esaran di tun!kai dapat . kali dari ukuran asalnya% Chyluria
dapat terjadi tanpa keluhan' tetapi pada "e"erapa penderita menye"a"kan
penurunan "erat "adan dan kelelahan%
Filariasis brugia
Ele&antiasis terjadi di tun!kai "a8ah di "a8ah lutut dan len!an "a8ah%
Ukuran pem"esaran ektremitas umumnya tidak mele"ihi * kali ukuran
asalnya%
"CC#LT F$L%&$%S$S ' ?r#pi$al Pulm#nary E#sin#&ilia
Bentuk ini terjadi karena hipersensiti)itas sistem imun penderita terhadap
mikr#&ilaria% Dapat ditemukan keadaan hipere#sin#&ilia' I!E yan! tin!!i terhadap
mikr#&ilaria' !ejala lim&aden#pati serta asma "r#nkial% Penyakit paru "ersi&at restrikti&
dan kadan! #"strukti&% Dapat dijumpai adanya penin!katan kadar anti"#di spesi&ik
anti&ilaria yan! san!at tin!!i% Gejala "iasanya $epat men!hilan! den!an pem"erian
dietilkar"amasin sitrat (DE6%
Be"erapa keadaan klinis lain seperti arthritis' ten#syn#)itis' &i"r#sis
end#mi#kardial' !l#merul#nephritis kadan!(kadan! merupakan mani&estasi klinis dari
occult filariasis(
Dari perjalanan penyakitnya &ilariasis menunjukkan spektrum luas dalam
mani&estasi kliniknya' sehin!!a pada suatu daerah endemik dapat terlihat indi)idu
den!an "er"a!ai "entuk status klinik' yaitu;
,% Amikr#&ilaremik asimt#matik
*% Amikr#&ilaremik simt#matik
.% 2ikr#&ilaremik asimt#matik
0% 2ikr#&ilaremik simt#matik
-% Gejala klinik menahun hidr#kel' ele&antiasis' chyluria(
A
4.1." #atofisiologi filariasis
Parasit memasuki sirkulasi saat nyamuk men!hisap darah lalu parasit akan
menuju pem"uluh lim&a dan n#dus lim&a% Di pem"uluh lim&a terjadi peru"ahan dari
lar)a stadium . menjadi parasit de8asa% 6a$in! de8asa akan men!hasilkan pr#duk F
pr#duk yan! akan menye"a"kan dilaasi dari pem"uluh lim&a sehin!!a terjadi
dis&un!si katup yan! "eraki"at aliran lim&a retr#!rade% Aki"at dari aliran retr#!rade
terse"ut maka akan ter"entuk lim&edema%
Peru"ahan lar)a stadium . menjadi parasit de8asa menye"a"kan anti!en
parasit men!akti&kan sel ? terutama sel ?h* sehin!!a melepaskan sit#kin seperti IL ,'
IL /' ?NF G% =it#kin ( sit#kin ini akan menstimulasi sum( sum tulan! sehin!!a terjadi
e#sin#&ilia yan! "eraki"at menin!katnya mediat#r pr#in&lamat#ri dan sit#kin ju!a
akan meran!san! ekspansi sel B kl#nal dan menin!katkan pr#duksi I!E% I!E yan!
ter"entuk akan "erikatan den!an parasit sehin!!a melepaskan mediat#r in&lamasi
sehin!!a tim"ul demam% Adanya e#sin#&ilia dan menin!katnya mediat#r in&lamasi
maka akan menye"a"kan reaksi !ranul#mat#sa untuk mem"unuh parasit dan terjadi
kematian parasit% Parasit yan! mati akan men!akti&kan reaksi in&lam dan
!ranul#mat#sa% Pr#ses penyem"uhan akan menin!!alkan pem"uluh lim&e yan!
dilatasi' mene"alnya dindin! pem"uluh lim&e' &i"r#sis' dan kerusakan struktur% Hal ini
menye"a"kan terjadi ekstra)asasi $airan lim&a ke interstisial yan! akan menye"a"kan
perjalanan yan! kr#nis%
4.1.$ Diagnosa dan #emerisaan filariasis
1. Diagnosis Klini
Dia!n#sis klinik dite!akkan melalui anamnesis dan pemeriksaan
klinik% Dia!n#sis klinik pentin! dalam menentukan an!ka kesakitan akut dan
menahun )%cute an* Chronic +isease &ate,(
Pada keadaan amikr#&ilaremik' !ejala klinis yan! mendukun! dalam
dia!n#sis &ilariasis adalah !ejala dan tanda lim&adenitis retr#!rad'
lim&adenitis "erulan! dan !ejala menahun%
2. Diagnosis #arasitologi
Dia!n#sis parasit#l#!ik dite!akkan den!an ditemukannya mikr#&ilaria
pada pemeriksaan darah kapiler jari pada malam hari% Pemeriksaan dapat
,+
dilakukan sian! hari' .+ menit setelah di"eri DE6 ,++ m!% Dari mikr#&ilaria
se$ara m#r&#l#!is dapat ditentukan spe$ies $a$in! &ilaria%
3. %adiodiagnosis
Pemeriksaan den!an ultras#n#!ra&i (U=G pada skr#tum dan kelenjar
lim&e in!uinal penderita akan mem"erikan !am"aran $a$in! yan! "er!erak(
!erak (filarial *ance sign%
Pemeriksaan lim&#sinti!ra&i den!an men!!unakan dekstran atau
al"umin yan! dila"el den!an radi#akti& akan menunjukkan adanya
a"n#rmalitas sistem lim&atik' sekalipun pada penderita yan! mikr#&ilaremia
asimt#matik%
4. Diagnosis &mmunologi
Pada keadaan amikr#&ilaremia seperti pada keadaan prepaten' inku"asi'
amikr#&ilaremia den!an !ejala menahun' occult filariasis- maka deteksi
anti"#di dan@atau anti!en den!an $ara immun#dia!n#sis diharapkan dapat
menunjan! dia!n#sis%
Adanya anti"#di tidak menunjukkan k#relasi p#siti& den!an
mikr#&ilaremia' tidak mem"edakan in&eksi dini dan in&eksi lama% Deteksi
anti!en merupakan deteksi meta"#lit' ekskresi dan sekresi parasit terse"ut'
sehin!!a le"ih mendekati dia!n#sis parasit#l#!ik% Gi" ,.' anti"#di
m#n#kl#nal terhadap "( gibsoni menunjukkan k#relasi yan! $ukup "aik
den!an mikr#&ilaremia % bancrofti di Papua Ne8 Guinea%
Interpretasi m#re in&# lihat ta"el di "a8ah ini
Nilai N#rmal Kasus
H" ,*(,/ !@dl ,+'C !@dl H
Ht .1(01 3 ./'C+ 3 H
Leuk#sit 0%+++(,,%+++@mm
.
A-.+@ mm
.
n#rmal
?r#m"#sit ,-+(0-+ < ,+
.
@ mm
.
0*.%+++@ mm
.
n#rmal
Parasit I 2ikr#&ilaria ; inti tu"uh teratur' ujun! ek#r un$inn!' tidak
"erinti' dan seluruh tu"uh transparan 4% "an$r#&ti%
,,
4.1.' Diagnosa banding filariasis
Pasien yan! datan! den!an pittin! edema' lihat apakah kuran! dari 0+ detik
atau le"ih dari 0+ detik% Dika kuran! dari 0+ detik maka hip#al"uminemia yan! dapat
dise"a"kan #leh penurunan sintesis pr#tein atau penin!katan kehilan!an pr#tein% Dika
le"ih dari 0+ detik maka n#rm#al"uminemia yan! dapat dise"a"kan #leh venous
hypertension dan identi&ikasi apakah ada penin!katan tekanan )ena leher% Dika ada
maka systemic venous hypertension (car*iac *iseases dan jika tidak maka venous
insufficiency atau obstruction%
Diftel Nilai
Normal
Kasus
Eosinofl 1-3 20
Basofl 0-1 4
Neutrofl
Batang
2-6 40
Neutrofl
Segmen
50-70 20
Limfosit 20-40 15
onosit 2-! 1
,*
=elain itu' perlu kita ketahui apakah edema unilateral atau "ilateral% Dika
edema unilateral maka lihat apakah nonpitting dan nonten*erJ Dika ya' maka
kemun!kinan adalah lim&edema' #"struksi #leh &ilariasis' in&eksi strept#k#kkus yan!
"erulan!' dan mali!nan$y% Dika pitting dan ten*er- maka kemun!kinan adalah
tr#m"#sis' kista Baker' dan akut selulitis%
Bilateral edema' perlu diketahui apakah nonpitting dan nonten*erJ Dika ya'
maka kemun!kinan adalah lim&edema% Dika pitting dan ten*er-lihat apakah $epat atau
lam"at% Dika lam"at maka kemun!kinan adalah #leh venous hypertension dan
identi&ikasi apakah ada penin!katan tekanan )ena leher% Dika ada maka edema jantun!%
Dika tidak maka venous hypertension atau occlusion( Dika $epat maka apakah ada
penurunan pr#tein% Dika ada maka kemun!kinan penurunan sintesis pr#tein atau
penin!katan kehilan!an pr#tein%
=elain itu' dia!n#sa "andin! dari &ilariasis adalah hernia in!uinalis' kn#"s'
kiluria' pem"esaran ekstremitas% Dia!n#sa "andin! untuk ?PE' lihat ta"el di "a8ah%
Feature ?PE L#&llerKs
syndr#me
6hr#ni$
e#sin#phili$
pneum#nia
Aller!i$
asper!ill
#sis
:as$ulitis
syndr#me
Idi#pathi$
hypere#sin
#&ilia
Dru!
aller!y
5ther
helminthi$
in&e$ti#ns
4hee7in! #&ten >are #&ten #&ten A"sent A"sent A"sent p#ssi"le
=ystemi$
syndr#me
#&ten >are #&ten #&ten #&ten 5&ten 5&ten :aria"le
E#sin#&il
le)el
Hi!h 2#derate
2#derate
?# hi!h
hi!h L#8 Hi!h
2#derate
?# hi!h
:aria"le
I!E le)el Hi!h 2#derate J hi!h L#8 t#
m#derate
L#8 t#
m#derate
hi!h
2#derate
?# hi!h
Filarial
anti"#dies
Hi!h J A"sent A"sent A"sent A"sent A"sent p#ssi"le
DE6
resp#nse
present J A"sent A"sent A"sent A"sent A"sent p#ssi"le
4.1.( #enatalasanaan filariasis
,.
Dietilkar"amasin sitrat (DE6 merupakan #"at &ilariasis yan! ampuh' "aik untuk
&ilariasis "an$r#&ti maupun "ru!ia' "ersi&at makr#&ilarisidal dan mikr#&ilarisidal% 5"at
ini ampuh' aman dan murah' tidak ada resistensi #"at' tetapi mem"erikan reaksi
sampin! sistemik dan l#kal yan! "ersi&at sementara% >eaksi sistemik den!an atau
tanpa demam' "erupa sakit kepala' sakit pada "er"a!ai "a!ian tu"uh' persendian'
pusin!' an#reksia' kelemahan' hematuria transien' aler!i' muntah dan seran!an asma%
>eaksi l#kal den!an atau tanpa demam' "erupa lim&adenitis' a"ses' ulserasi'
lim&edema transien' hidr#kel' &unikulitis dan epididimitis% >eaksi sampin! sistemik
terjadi "e"erapa jam setelah d#sis pertama' hilan! sp#ntan setelah *(- hari dan le"ih
serin! terjadi pada penderita mikr#&ilaremik% >eaksi sampin! l#kal terjadi "e"erapa
hari setelah pem"erian d#sis pertama' hilan! sp#ntan setelah "e"erapa hari sampai
"e"erapa min!!u dan serin! ditemukan pada penderita den!an !ejala klinis% >eaksi
sampin!an ini dapat diatasi den!an #"at simt#matik%
>eaksi sampin! ditemukan le"ih "erat pada pen!#"atan &ilariasis "ru!ia'
sehin!!a dianjurkan untuk menurunkan d#sis harian sampai di$apai d#sis t#tal
standar' atau di"erikan tiap min!!u atau tiap "ulan% Karena reaksi sampin! DE6
serin! menye"a"kan penderita men!hentikan pen!#"atan' maka diharapkan dapat
dikem"an!kan pen!!unaan #"at lain (seperti I)erme$tin yan! tidak@kuran! mem"eri
e&ek sampin! sehin!!a le"ih mudah diterima #leh penderita%
DE6 tidak dapat dipakai untuk khem#pr#&ilaksis% Pen!#"atan di"erikan per#ral
sesudah makan malam' diserap $epat' men$apai k#nsentrasi pun$ak dalam darah
dalam . jam' dan diekskresi melalui air kemih% DE6 tidak di"erikan pada anak
"erumur kuran! dari * tahun' i"u hamil@menyusui' dan penderita sakit "erat atau
dalam keadaan lemah%
Pada &ilariasis "an$r#&ti' Dietilkar"amasin di"erikan selama ,* hari se"anyak /
m!@k! "erat "adan' sedan!kan untuk &ilariasis "ru!ia di"erikan - m!@k! "erat "adan
selama ,+ hari% Pada occult filariasis dipakai d#sis - m!@k! "erat "adan selama *.
min!!u%
Pen!#"atan san!at "aik hasilnya pada penderita den!an mikr#&ilaremia' !ejala
akut' lim&edema' chyluria dan elephantiasis dini% =erin! diperlukan pen!#"atan le"ih
dari , kali untuk mendapatkan penyem"uhan sempurna% Elephantiasis dan hidr#kel
memerlukan penan!anan ahli "edah%
Pen!#"atan n#n&armak# pada &ilariasis adalah istirahat di tempat tidur'
pen!ikatan di daerah pem"endun!an untuk men!uran!i edema' penin!!ian tun!kai'
,0
pera8atan kaki' pen$u$ian den!an sa"un dan air' ekstremitas di!erakkan se$ara
teratur untuk melan$arkan aliran' menja!a ke"ersihan kuku' memakai alas kaki'
men!#"ati luka ke$il den!an krim antiseptik atau anti"i#tik' dek#mpresi "edah' dan
terapi nutrisi rendah lemak' tin!!i pr#tein dan asupan $airan tin!!i
Pem"erantasan &ilariasis ditujukan pada pemutusan rantai penularan' den!an
$ara pen!#"atan untuk menurunkan m#r"iditas dan men!uran!i transmisi #leh )ekt#r%
Pem"erantasan &ilariasis di Ind#nesia dilaksanakan #leh Puskesmas den!an tujuan;
,% 2enurunkan %cute +isease &ate )%+&, menjadi +3
*% 2enurunkan microfilarial )mf, rate menjadi L -3
.% 2empertahankan Chronic +isease &ate )C+&,
=asaran pem"erantasan adalah daerah endemis lama yan! p#tensial masih ada
penularan dan daerah endemis "aru% Den!an pri#ritas sasaran ditujukan pada;
,% Daerah endemis lama den!an mf rate M -3
*% Daerah endemis lama dan "aru yan! merupakan daerah pem"an!unan'
transmi!rasi' pari8isata dan per"atasan
Ke!iatan pem"erantasan meliputi pen!#"atan' pem"erantasan nyamuk dan
penyuluhan% Pen!#"atan merupakan ke!iatan utama dalam pem"erantasan &ilariasis'
yan! akan menurunkan AD> dan mf rate(
Di suatu daerah yan! diperkirakan endemik &ilariasis' perlu diselen!!arakan
suatu sur)eilans epidemi#l#!is% Pada daerah terse"ut ,+3 dari penduduknya perlu
diperiksa untuk menentukan %cute +isease &ate dan mf rate% Pen!#"atan massal
dilakukan "ila AD> M +3' dan mf rate . -39 sedan!kan pen!#"atan selekti&
dilakukan "ila AD> N +3' dan mf rate / 01%
Dalam pelaksanaan pem"erantasan den!an pen!#"atan men!!unakan DE6 ada
"e"erapa $ara yaitu d#sis standard' d#sis "ertahap dan d#sis rendah% Dianjurkan
Puskesmas men!!unakan d#sis rendah yan! mampu menurunkan mf rate sampai L
,3% Pelaksanaan melalui peran serta masyarakat den!an prinsip dasa 8isma%
Penduduk den!an usia kuran! dari * tahun' hamil' menyusui dan sakit "erat ditunda
pen!#"atannya% DE6 di"erikan setelah makan dan dalam keadaan istirahat%
1. Dosis standar
D#sis tun!!al 0 m!@k! "erat "adan9 untuk &ilariasis "an$r#&ti selama ,-
hari' dan untuk &ilariasis "ru!ia selama ,+ hari%
2. Dosis bertahap
,-
D#sis tun!!al , ta"let untuk usia le"ih dari ,+ tahun' dan ,@* ta"let
untuk usia kuran! dari ,+ tahun9 disusul - m!@k! "erat "adan pada hari -(,*
untuk &ilariasis "an$r#&ti dan pada hari -(,1 untuk &ilariasis "ru!ia%
3. Dosis rendah
D#sis tun!!al , ta"let untuk usia le"ih dari ,+ tahun' ,@* ta"let untuk
usia L ,+ tahun' semin!!u sekali selama 0+ min!!u%
Ke!iatan pem"erantasan nyamuk terdiri atas;
1. #emberantasan nyamu de)asa
a. An#pheles ; resi*ual in*oor spraying
b. Aedes ; aerial spraying
2. #emberantasan jenti nyamu
a. An#pheles ; A"ate ,3
b. 6ule< ; minyak tanah
*. 2ans#nia ; melenyapkan tanaman air tempat perindukan'
men!erin!kan ra8a dan saluran air
3. +en*egah gigitan nyamu
a% 2en!!unakan ka8at nyamuk@kelam"u
"% 2en!!unakan repellent
Penyuluhan tentan! penyakit &ilariasis dan penan!!ulan!annya perlu
dilaksanakan sehin!!a ter"entuk sikap dan perilaku yan! "aik untuk menunjan!
penan!!ulan!an &ilariasis%
=asaran penyuluhan adalah penderita &ilariasis "eserta keluar!a dan seluruh
penduduk daerah endemis' den!an harapan "ah8a penderita den!an !ejala klinik
&ilariasis se!era memeriksakan diri ke Puskesmas' "ersedia diperiksa darah kapiler
jari dan minum #"at DE6 se$ara len!kap dan teratur serta men!hindarkan diri dari
!i!itan nyamuk%
E)aluasi hasil pem"erantasan dilakukan setelah - tahun' den!an melakukan
pemeriksaan )ekt#r dan pemeriksaan darah tepi untuk deteksi mikr#&ilaria%
4.1., #rognosis filariasis
,/
Pada kasus F kasus dini dan sedan!' pr#!n#sis "aik terutama "ila pasien pindah
dari daerah endemik% Pen!a8asan daerah endemik terse"ut dapat dilakukan den!an
pem"erian #"at' serta pem"erantasan )ekt#rnya% Pada kasus F kasus lanjut terutama
den!an edema tun!kai' pr#!n#sis le"ih "uruk%
BAB :
ULA=AN
Ada "e"erapa hal masih "elum jelas dalam hal' pada kasus ini' #"at apa
yan! aman "a!i i"u hamil den!an &ilariasisJ Berdasarkan penjelasan dari pakar' maka
dikatakan "ah8a semua #"at &ilaria masih "elum ter"ukti aman "a!i i"u hamil% =emua
tahap penelitian hanya pada he8an%
Pada kasus' apakah pasien sudah dapat didia!n#sa den!an ?PEJ Ea ' karena
"erdasarkan !ejala klinis dan adanya pemeriksaan yan! menunjukkan adanya
e#sin#&ilia%
Ba!aimana pat#&isi#l#!i terjadinya lim&edemaJ 6a$in! de8asa akan
men!hasilkan pr#duk F pr#duk yan! akan menye"a"kan dilaasi dari pem"uluh lim&a
sehin!!a terjadi dis&un!si katup yan! "eraki"at aliran lim&a retr#!rade% Aki"at dari
aliran retr#!rade terse"ut maka akan ter"entuk lim&edema%
,1
2en!apa 4%"an$r#&ti "isa terdapat pada seluruh pem"uluh lim&e sedan!kan
Bru!ia malayi hanya ter"atas pada lutut ke "a8ahJ Belum ada penelitian yan!
meneran!kan men!apa hal itu dapat terjadi%
BAB :I
KE=I2PULAN
5= men!alami &ilariasis tin!kat . dan ?PE yan! dise"a"kan #leh 4%"an$r#&ti
,C
DAF?A> PU=?AKA
Ana8alt' Brad%Edema% A)aila"le &r#m;
http;@@888%physi$ianedu$ati#n%#r!@d#8nl#ads@PDF3*+D#8nl#ads3*+&#r
3*+8e"site@Edema%pd&% OA$$essed . N#)em"er *+,+P%
An#nim% Filariasis% A)aila"le &r#m; http;@@888%&k%undip%a$%id@$ate!#ry@,*(
parasit#l#!i%htmlJd#8nl#adNA*% OA$$essed . N#)em"er *+,+P%
6D6% Life cycle of ( bancrofti% A)aila"le &r#m;
http;@@888%dpd%$d$%!#)@dpd<@H?2L@Frames@AF@Filariasis@"#dyQFilariasisQ8Q"an$r
#&ti%htm% OA$$essed . N#)em"er *+,+P%
6hairu&atah' Ale<% *++A( Filariasis )penya2it,( A)aila"le &r#m;
http;@@888%in&eksi%$#m@% OA$$essed . N#)em"er *+,+P%
Global Programme to Eliminate Lymphatic Filariasis' 4H5 4eekly Epidemi#l#!i$al
>e$#rd ' *++A'0*;C0;0.1(000
,A
Kurnia8an Liliana% Filariasis 3 aspe2 2linis- *iagnosis- pengobatan *an
pemberantasannya% Dakarta; Pusat Penelitian Penyakit 2enular' Badan Penelitian
dan Pen!em"an!an Kesehatan Departemen Kesehatan >I
2arty' Aileen 2% *++A% Filariasis% A)aila"le &r#m;
http;@@emedi$ine%meds$ape%$#m@arti$le@,,+A/0*(#)er)ie8% OA$$essed . N#)em"er
*+,+P%
2unir 2is"akhul% *++1% Filariasis dan Fakt#r F Fakt#r yan! Berkaitan den!an
Kejadian Filariasis di Desa Bitahan Ke$amatan L#kpaikat Ka"upaten ?apin Pr#)insi
Kalimantan =elatan% A)aila"le &r#m; http;@@ar$%u!m%a$%id@&iles@A"stQ(.11-(H(
*++1%pd&% OA$$essed . N#)em"er *+,+P%
Part#n#' Feli< dan A!nes Kurnia8an% *++/% 4u$hereria "an$r#&ti% =risasi
Gandahusada' Herry D% Ilahude' dan 4ita pri"adi% Parasit#l#!i Ked#kteran edisi
ke(.% Dakarta; Balai Pener"it FKUI%.-(00%
P#han' Herdiman ?% *++1% Filariasis% Aru 4% =ud#y#' Bam"an! =etiy#hadi' Idrus
Al8i'dkk% Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III edisi I:% % Dakarta; Balai
Pener"it FKUI%,1/1(,11+%
*+
LA2PI>AN
Daur Hidup 4% "an$r#&ti
*,
Different species of the following genera of mosquitoes are vectors of W.
bancrofti filariasis depending on geographical distribution. Among
them are: Culex (C. annulirostris, C. bitaeniorhynchus, C.
quinquefasciatus, and C. pipiens); Anopheles (A. arabinensis, A.
bancroftii, A. farauti, A. funestus, A. gambiae, A. koliensis, A. melas,
A. merus, A. punctulatus and A. wellcomei); Aedes (A. aegypti, A.
aquasalis, A. bellator, A. cooki, A. darlingi, A. kochi, A.
polynesiensis, A. pseudoscutellaris, A. rotumae, A. scapularis, and
A. vigilax); Mansonia (M. pseudotitillans, M. uniformis);
Coquillettidia (C. juxtamansonia). During a blood meal, an infected
mosquito introduces third-stage filarial larvae onto the sin of the
human host, where the! penetrate into the bite wound . "he!
develop in adults that commonl! reside in the l!mphatics . "he
female worms measure #$ to %$$ mm in length and $.&' to $.($
mm in diameter, while the males measure about '$ mm b! .% mm.
Adults produce microfilariae measuring &'' to &)* +m b! ,.- to %$
+m, which are sheathed and have nocturnal periodicit!, e.cept the
/outh 0acific microfilariae which have the absence of mared
periodicit!. "he microfilariae migrate into l!mph and blood
**
channels moving activel! through l!mph and blood . A mosquito
ingests the microfilariae during a blood meal . After ingestion, the
microfilariae lose their sheaths and some of them wor their wa!
through the wall of the proventriculus and cardiac portion of the
mosquito1s midgut and reach the thoracic muscles . "here the
microfilariae develop into first-stage larvae and subsequentl! into
third-stage infective larvae . "he third-stage infective larvae
migrate through the hemocoel to the mosquito1s prosbocis and
can infect another human when the mosquito taes a blood meal .

*.

You might also like