You are on page 1of 13

M

a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
PUTUSAN
Nomor : 07 PK/Pid/2009
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

memeriksa perkara pidana dalam tingkat peninjauan kembali telah memutuskan
sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama : H. AHMAD UBAIDILLAH ALIAS H.
SUBAIDI ;
Tempat Lahir : Pamekasan ;
Umur / Tanggal Lahir : 32 Tahun/21 April 1975 ;
J enis Kelamin : Laki-laki ;
Kebangsaan : Indonesia ;
Tempat Tinggal : Dusun Sumber, Desa Dabuan, Kecamatan
Tlanakan, Kabupaten Pamekasan ;
Agama : Islam ;
Pekerjaan : Swasta ;
Terdakwa berada di luar tahanan.:
yang diajukan dimuka persidangan Pengadilan Negeri Pamekasan karena
didakwa :
Bahwa Terdakwa H. Ahmad Ubaidillah alias H. Subaidi pada hari, tanggal
yang tidak lagi dapat ditentukan dengan pasti antara bulan April 2006 sampai
dengan bulan J uni 2006 atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu dalam tahun
2006, bertempat di J alan KH. Sinhaji No.16 Kelurahan J ungcangcang,
Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, atau setidak-tidaknya disuatu
tempat yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Pamekasan, membawa pergi atau melarikan seorang perempuan bernama Siti
Kholisah yang belum dewasa, tidak dengan kemauan orang tuanya atau
walinya, tetapi dengan kemauan perempuan itu sendiri, dengan maksud akan
mempunyai perempuan itu baik dengan nikah, maupun tidak dengan nikah,
perbuatan mana dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Pada mulanya Terdakwa H. Ahmad Ubaidillah alias H.Subaidi datang ke
rumah saksi Buyanto alamat J alan Kanginan No.3 Pamekasan, bertemu
dengan Siti Kholisah yang pada saat itu berada di tempat tersebut, dimintai
tolong oleh Buyanto mendoakan Siti Kholisah agar dalam menghadapi ujian
diperkuliahannya menjadi mudah dan mengerjakan soal-soalnya dengan
baik, Terdakwa setelah selesai berdoa memberikan segelas air minum
Hal. 1 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
kepada Siti Kholisah untuk diminum, akhirnya pertemuan antara Terdakwa
dengan Siti Kholisah di tempat tersebut menyebabkan kedua-duanya saling
menyayangi dan saling telephon menelphon dengan mengatakan "Saya
senang dengan kamu", oleh karena itu antara Terdakwa dengan Siti
Kholisah lalu terjalin hubungan saling cinta mencintainya;
Kemudian hubungan cinta Terdakwa dengan Siti Kholisah diketahui oleh H.
Muzakki Asmuni (orang tua Siti Kholisah), oleh karena itu H. Muzakki
Asmuni melarang Siti Kholisah bertemu/menjumpai Terdakwa baik di rumah
H. Muzakki Asmuni sendiri maupun di rumah Terdakwa, karena menurut H.
Muzakki Asmuni bahwa Siti Kholisah masih belum dewasa di samping itu
masih kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang;
Walaupun hubungan cinta Terdakwa dengan Siti Kholisah dihalangi atau
tidak direstui oleh H. Muzakki Asmuni atau orang tua Siti Kholisah tersebut,
Terdakwa masih tetap melanjutkan hubungan cintanya terhadap Siti
Kholisah, bahkan untuk meyakinkan cintanya tersebut, pada hari dan tanggal
yang tidak dapat ditentukan lagi dengan pasti bulan April 2006 tersebut di
atas, Terdakwa tanpa ijin orang tua Siti Kholisah membawa pergi Siti
Kholisah dari rumahnya di J alan KH. Sinhaji No.16 Pamekasan ke Surabaya
yaitu ke rumah saudara sepupu Terdakwa di J alan Bolak Benteng Surabaya
dan sebelum berangkat ke Surabaya Siti Kholisah terlebih dahulu
menghubungi Terdakwa melalui telephon yang mana Terdakwa berjanji
bertemu dengan Siti Kholisah di terminal Bus Bungur Asih Surabaya,
sewaktu sampai dan berada di terminal Bungur Asih Surabaya, Siti Kholisah
dijemput oleh Terdakwa, akan tetapi sebelum dibawa ke rumah saudara
sepupunya di Surabaya terlebih dahulu Terdakwa membawa Siti Kholisah ke
Malang yaitu tempat Kost Siti Kholisah di J alan Sunan Ampel Malang guna
mengambil/membawa pakaian dan kendaraan sepeda motor merk Shogun
milik Siti Khotijah yang berada di tempat tersebut, setelah itu Terdakwa
bersama dengan Siti Kholisah dengan mengendarai kendaraan sepeda
motor tersebut langsung menuju ke Surabaya ke rumah saudara sepupu
Terdakwa dan menginap di tempat tersebut;
Hal tersebut dilakukan Terdakwa karena Terdakwa bersama dengan Siti
Kholisah ingin segera dapat melakukan perkawinan/pernikahan yang mana
selama ini cinta Terdakwa terhadap Siti Kholisah dihalangi atau tidak direstui
oleh H. Muzakki Asmuni atau orang tua Siti Kholisah, dengan jalan demikian
ini mengharap agar pernikahan Terdakwa dengan Siti Kholisah dapat
terlaksana atau direstui oleh orang tua Siti Kholisah;
Hal. 2 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Setelah beberapa hari berada di rumah saudara sepupu Terdakwa di
Surabaya, selanjutnya pada hari yang tidak dapat ditentukan lagi dengan
pasti dalam bulan April 2006 Terdakwa membawa pergi Siti Kholisah ke
Kabupaten Lamongan lalu kembali lagi ke Surabaya dan selama berada di
Surabaya Terdakwa membawa Siti Kholisah ke rumah famili-famili Terdakwa
diantaranya H. Umar Faruk di J alan Tambak Madu IV/4 Surabaya;
Kemudian pada tanggal 5 J uni 2006 sekira pukul 15.00 WIB. H. Muzakki
Asmuni (orang tua Siti Kholisah) yang pada saat itu berada dirumahnya
menerima telephon dari salah seorang teman Siti Kholisah yang tidak tahu
namanya yang sama-sama kuliah di Malang, memberitahu bahwa Siti
Kholisah tidak berada di Malang atau di tempat kostnya di J alan Sunan
Ampel Malang, pada hal menurut H. Muzakki Asmuni bahwa Siti Kholisah
yang semula berangkat dari rumah pamit kuliah ke Malang ternyata tidak
berada di Malang, melainkan dibawa pergi oleh Terdakwa tanpa
sepengetahuan/ijin dari H. Muzakki Asmuni selaku orang tua Siti Kholisah,
dan H. Muzakki Asmuni mengetahuinya karena sebelumnya telah datang ke
Malang mengeceknya ternyata benar Siti Kholisah dan kendaraan sepeda
motornya merk Shogun sudah tidak ada ditempat kostnya, lalu mendatangi
paman Terdakwa bernama H. Umar Faruk dirumahnya di J alan Tambak
Madu IV/4 Surabaya akan tetapi tidak bertemu, lalu menghubungi H. Umar
Faruk melalui telephon yang isinya minta tolong agar Siti Kholisah dengan
Terdakwa diselesaikan secara baik-baik/kekeluargaan dengan membawa
kedua anak tersebut dan dihadapkan kepada H. Muzakki Asmuni di
Pamekasan;
Dengan adanya telephon dari H. Muzakki Asmuni tersebut, H. Umar Faruk
menanggapinya, selanjutnya pada hari Rabu tanggal 14 J uni 2006 sekira
pukul 24.00 Wib H. Umar Faruk dan isterinya dengan membawa Terdakwa
dan Siti Kholisah datang ke Pamekasan yaitu ke rumah Hj. Lutmawati (anak
H. Muzakki Asmuni) di J alan P. Trunojoyo No.341 Pamekasan, menjumpai
H. Muzakki Asmuni yang pada saat itu berada di tempat tersebut,
mempertemukan Terdakwa dan Siti Kholisah di hadapan H. Muzakki
Asmuni, sedangkan hasil dari pertemuan tersebut ternyata H. Muzakki
Asmuni tetap menolak tidak merestui hubungan cinta Terdakwa terhadap Siti
Kholisah maupun menikahkannya, oleh karena itu H. Umar Faruk dan
isterinya bersama dengan Terdakwa pada saat itu pula kembali/pulang ke
Surabaya, sedangkan Siti Kholisah oleh H. Muzakki Asmuni di bawa pulang
ke rumahnya di J alan Sinhaji No.16 Pamekasan;
Hal. 3 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Akan tetapi pada hari J um'at tanggal 16 J uni 2006 sekira pukul 22.00 WIB
Terdakwa mengajak pergi Siti Kholisah dari rumahnya J alan Sinhaji No.16
Pamekasan untuk dibawa ke rumah famili Terdakwa di Surabaya dan
berangkat sekira pukul 22.00 WIB dari rumah saksi J uanda Cahyono Desa
Bandara, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, tanpa ijin dari orang
tua Siti Kholisah dan sebelum berangkat ke Surabaya Siti Kholisah dengan
Terdakwa berjanji bertemu di rumah saksi J uanda Cahyono, setelah
beberapa hari di Surabaya atau di tempat lainnya, Siti Kholisah oleh
Terdakwa dibawa ke rumah teman Terdakwa di Kabupaten Sumenep dan
berada di tempat tersebut selama lebih kurang 2 (dua) bulan kemudian
dibawa ke Kabupaten J ember yaitu rumah teman Terdakwa, dan berada di
tempat tersebut selama lebih kurang 5 (lima) bulan selanjutnya dibawa ke
Kabupaten Probolinggo (di rumah teman Terdakwa) dan akhirnya dibawa
kembali ke Surabaya;
Terdakwa bersama dengan Siti Kholisah selama berada di tempat-tempat
seperti tersebut diatas, telah melakukan persetujuan sebagaimana layaknya
suami istri, dilakukan suka sama suka atau atas kesepakatan bersama;
Oleh karena itu sebagai akibat dari perbuatan Terdakwa seperti tersebut
diatas, H. Muzakki Asmuni selaku orang tua Siti Kholisah tidak merasa
senang dan tetap tidak merestui hubungan cinta Terdakwa terhadap Siti
Kholisah, lalu mengadukan kepada yang berwajib sebagaimana surat
pengaduan tanggal - Desember 2006 terlampir dalam berkas perkara;
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam pasal 332 ayat 1 ke 1e KUHP.-
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca tuntutan pidana J aksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Pamekasan tanggal 25 J uli 2007 sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa H. Ahmad Ubaidillah alias H.Subaidi, terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Melarikan
perempuan yang belum dewasa dengan tidak seizin orang tuanya atau
walinya tetapi dengan kemauan perempuan itu sendiri dengan maksud untuk
mempunyai perempuan itu baik dengan nikah maupun tidak dengan nikah,
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 332 ayat 1 ke 1e
KUHPidana sebagaimana yang didakwakan dalam surat dakwaan tunggal;
Hal. 4 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa H. Ahmad Ubaidillah alias H.
Subaidi berupa pidana penjara selama 5 (lima) tahun, dikurangi selama
Terdakwa berada dalam tahanan;
3. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.1.000,-
(seribu rupiah) ;
Membaca putusan Pengadilan Negeri Pamekasan No.106/Pid.B/2007/
PN.Pks. tanggal 2 Agustus 2007 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa H. Ahmad Ubaidillah alias H. Subaidi telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Melarikan
Perempuan";
2. Menghukum Terdakwa tersebut diatas oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 5 (lima) tahun;
3. Menyatakan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa selama ini
dikurangkan sepenuhnya dengan pidana penjara yang telah dijatuhkan
tersebut di atas ;
4. Memerintahkan agar Terdakwa tetap ditahan ;
5. Membebankan Terdakwa untuk membayar ongkos perkara sebesar
Rp.1.000,- (seribu rupiah) ;
Membaca putusan Pengadilan Tinggi Surabaya No.427/PID/2007/
PT.SBY., tanggal 27 September 2007 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
Menerima permintaan banding dari Terdakwa ;
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Pamekasan tanggal 2 Agustus
2007 Nomor : 106/Pid.B/2007/PN.Pks. ;
MENGADILI SENDIRI
Menyatakan, perbuatan Terdakwa H. Ahmad Ubaidillah alias H.Subaidi
terbukti, tetapi bukan merupakan tindak pidana;
Melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum;
Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta
martabatnya;
Memerintahkan Terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan;
Membebankan biaya perkara kepada Negara dalam kedua tingkat peradilan
sebesar Nihil;
Membaca putusan Mahkamah Agung RI No. 2624 K/Pid/2007 tanggal 15
April 2008 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : J AKSA
PENUNTUT UMUM PADA KEJ AKSAAN NEGERI PAMEKASAN tersebut;
Hal. 5 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 5
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya No.427/PID/2007/
PT.SBY., tanggal 27 September 2007 ;
MENGADILI SENDIRI
Menyatakan Terdakwa H. Ahmad Ubaidillah alias H. Subaidi telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Melarikan
Perempuan";
Menghukum Terdakwa tersebut di atas oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 5 (lima) tahun;
Menyatakan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa selama ini
dikurangkan sepenuhnya dengan pidana penjara yang telah dijatuhkan
tersebut di atas;
Menghukum Termohon Kasasi/Terdakwa tersebut untuk membayar biaya
perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam tingkat kasasi ini
ditetapkan Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus ribu rupiah) ;
Membaca surat permohonan peninjauan kembali bertanggal Surabaya,
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pamekasan pada tanggal 17
Oktober 2008 dari Terdakwa sebagai Terpidana, yang memohon agar putusan
Mahkamah Agung tersebut dapat ditinjau kembali ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa putusan Mahkamah Agung tersebut telah
diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 2 September
2008 dengan demikian putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap ;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh para/Pemohon
Peninjauan Kembali pada pokoknya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali, selaku Terdakwa telah menerima
Pemberitahuan Putusan Mahkamah Agung RI Daftar Nomor : 2624 K/Pid/
2007, tertanggal 15 April 2008;
2. Bahwa Permohonan Peninjauan Kembali diajukan berikut memorinya, pada
tanggal 11 September 2008, sehingga dilakukan menurut tata cara peraturan
perundang-undangan dan dalam tenggang waktu hukum yang
diperkenankan, sehingga harus dapat diterima;
3. Bahwa, Pemohon mohon dicatat bahwasanya, Permohonan Peninjauan
Kembali didasarkan pada ketentuan pasal 263 ayat (2) huruf a dan c
KUHAP;
Hal. 6 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 6
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
4. Bahwa Pemohon mohon dicatat, bahwasanya ternyata terdapat keadaan
baru atau novum yang menimbulkan dugaan kuat, dan seandainya keadaan
yang dimaksud terungkap dalam persidangan J udex Facti Pengadilan Negeri
Pamekasan maka hasilnya akan berupa menjadi putusan bebas atau lepas
dari segala tuntutan hukum;
5. Bahwa ternyata terbukti atas "Keadaan baru atau Novum" yang
dimaksudkan di mana menurut fakta yang ada bahwasanya Terdakwa ( H.
ACHMAD UBAIDILLAH alias H. ZUBAIDI ) dengan SITI KHOLISAH sudah
melangsungkan Perkawinan secara Islam / PERKAWINAN SIRRIH, yang
menurut Hukum Materiil Islam sendiri adalah Sah, dan dilakukannya di
depan dan oleh seorang Penghulu / Modin dengan disaksikan oleh beberapa
orang di desa Wanar, Pucuk, Lamongan;
6. Bahwa Perkawinan secara SIRRIH (halus atau diam - diam) menurut
ketentuan pasal 2 ayat (1) UU - RI Nomor 4 tahun 1974 Tentang Perkawinan
adalah Sah jika dilakukan menurut Hukum masing-masing Agama dan
Kepercayaannya itu;
7. Bahwa sedangkan Perkawinan menurut Hukum Agama Islam sendiri adalah
Sah apabila pelaksanaan perkawinan dilakukan oleh langsung kedua calon
mempelai dengan berjabat tangan satu sama lain dengan mengucapkan
lafal 2 (dua) Kalimat Syahadat / Assyahadatain baik di hadapan atau tidak
seorang penghulu / modin desa, baik menurut Mahzab : Syafi' Maliki,
Hambali dan Hanafi;
8. Bahwa untuk membuktikan atas kejadiannya Perkawinan secara SIRRIH,
maka Pemohon Peninjauan Kembali dengan ini mengajukan saksi - saksi
antara lain nama - namanya sebagai berikut dibawah ini :
8.1. Bapak RIDHOI, alamat J alan Demak J aya 6 / 17 SURABAYA;
8.2. Bapak MUSTOFA (GUS MUS) J alan Ronggo Pati No 25, Wanar,
Pucuk, Lamongan;
9. Bahwa dalam kaitannya dengan itu, maka dengan hormat Pemohon
memohon agar orang - orang yang nama dan alamatnya termaktub diatas
untuk dipanggil guna disumpah dan didengar keterangannya langsung di
Pengadilan Negeri Pamekasan untuk dituangkan ke dalam Berita Acara
Pengambilan Keterangan dan Sumpah, sesuai dengan ketentuan pasal 265
ayat (1), (2) dan (3) KUHAP;
10. Bahwa berkenaan dengan terbuktinya antara Terdakwa dengan SITI
KHOLISAH sudah melangsungkan perkawinan menurut hukum Islam secara
SIRRIH, maka menurut ketentuan pasal 332 ayat (4) KUHP dengan
Hal. 7 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sendirinya Terdakwa tidak dapat dijatuhi pidana "sebelum perkawinan sirrih
tersebut dinyatakan batal" terlebih dahulu;
11. Bahwa atas ketentuan pasal 332 ayat (4) KUHP tersebut mohon dicatat
bahwasanya sepanjang menyangkut perkawinan yang di atur dalam BW
menurut Bab XIV ketentuan penutup pasal 66 KUHAP dinyatakan tidak
berlaku;
12. Bahwa sehingga segala sesuatu dalam pasal 332 ayat (4) KUHP yang
merujuk pada BW secara "mutatis mutandis" harus diartikan menurut
ketentuan UU No 4 / 1974;
13. Bahwa Pemohon mohon dicatat bahwasanya alasan ke 2 Memori
Peninjauan Kembali didasarkan pada pasal 263 ayat (3) KUHAP yaitu :
"Putusan Kasasi a quo tampak adanya kekhilafan Hakim atau terdapat
kekeliruan yang nyata";
14. Bahwa pertama-tama Pemohon mohon dicatat juga bahwasanya Putusan
Mahkamah Agung tingkat Kasasi a quo terdiri dari 10 (sepuluh) halaman,
dan tepatnya pada halaman ke 7 (tujuh) alinea terakhir dan halaman ke 8
(delapan) point ke 2, 3, 4, 5, 6 dan 7;
15. Bahwa sebelum pemohon mengetengahkan alasan-alasan materiil Memori
Permohonan terlebih dahulu Pemohon mengetengahkan hal-hal yang
bersifat Yuridis Formal (Formalitas) atas Putusan Kasasi a quo;
16. Bahwa terlebih dahulu Putusan Kasasi a. quo sama sekali tidak melihat dan
mendasari pada alasan memori kasasi a quo dari Kejaksaan Negeri
Pamekasan yang sebenarnya yaitu "Apakah alasan Memori Kasasi a quo
benar-benar sesuai dengan ketentuan pasal 253 ayat (1) huruf (a) dan atau
(b) dan atau huruf (c) KUHAP" ?;
17. Bahwa ternyata dan terbukti alasan Memori Kasasi yang termuat pada
halaman ke 4 alinea ke 3 dan halaman ke 5 alinea ke 1 dari atas yang
dikutip kembali oleh Putusan Mahkamah Agung RI yang termuat pada
halaman ke 7 alinea ke 2 dari atas, putusan yang pada intinya oleh
Pemohon Kasasi hanya semata-mata secara umum dinyatakan bahwa :
"Pernyataan bahwa Terdakwa diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan
hukum, dengan menyebutkan alasan dan pasal peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar putusan ". (garis bawah dari Pemohon);
18. Bahwa ternyata sejak semula ada kesalahan baik Memori Kasasi a quo
maupun Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI a quo dan sejak semula pun
Termohon Kasasi sudah melakukan bantahan yang dituangkan ke dalam
Kontra Memori Kasasi a quo secara jelas dan terperinci, namun ironisnya
Hal. 8 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 8
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
19. Bahwa Pemohon mohon dicatat oleh karenanya Pemohon dengan Hormat
memohon agar Kontra Memori Kasasi a quo dapat dianggap kata demi kata
terulang kembali dalam Permohonan Peninjauan Kembali ini;
20. Bahwa berkaitan dengan point ke 14 diatas sebenarnya pada saat itu
Pemohon Kasasi tidak mengajukan Memori Kasasi terhadap Putusan
Pengadilan Tinggi Surabaya, selain semata-mata diajukan terhadap "Petikan
Intisari Surat Putusannya" saja;
21. Bahwa padahal secara hukum pun (KUHAP) yang dimaksudkan "Putusan"
dengan Petikan Surat Putusan (Extract Vonnis) adalah "tidak sama" dan
sangat berbeda baik makna ataupun maksudnya;
22. Bahwa berkaitan dengan adanya Memori Kasasi a.quo diajukan terhadap
petikan inti sari putusan (extract vonnis) dan bukan terhadap salinan putusan
lengkap, maka tentunya secara pasti yang termuat pada extract vonnis
adalah inti sarinya saja mengenai paragraf "Mengadili" atau "Dictum
Putusan" dan sama sekali "tidak akan memuat atas hal - hal dan alasan -
alasan hukum yang dipergunakan sebagai pertimbangan hukum putusan
yang termuat pada paragraf Pertimbangan Hukum";
23. Bahwa demikianlah J udex J uris Mahkamah Agung RI telah tersesat dan
mengalami kekeliruan yang nyata dalam putusannya di mana tanpa melihat
pertimbangan hukum putusan Pengadilan Tinggi Surabaya secara teliti,
karena putusan lengkap Pengadilan Tinggi Surabaya beserta berkas
perkaranya pada saat itu belum disalin dan belum dikirim;
24. Bahwa Pemohon mohon dicatat bahwa Putusan Pengadilan Tinggi
Surabaya Nomor 427/Pid/2007/PT.SBY. tertanggal 27 September 2007 yang
oleh Pemohon Kasasi Kejaksaan Negeri Pamekasan seolah-olah diterima
tanggal 02 Oktober 2007 - quod non - kenyataannya adalah tidak benar dan
berusaha menyesatkan Mahkamah Agung tingkat kasasi karena yang
diterima oleh Pemohon Kasasi tanggal 02 Oktober 2007 adalah "Petikan
intisari Putusan" (exctact vonnis) dan bukan "putusan lengkap";
25. Bahwa Pemohon juga mohon dicatat bahwasanya kebiasaan dalam praktek
setiap putusan seusai diucapkan dalam sidang Pengadilan tidaklah serta
merta putusan lengkapnya dapat disalinkan ke dalam salinan putusan,
melainkan jika pihak-pihak tidak ada yang melakukan upaya hukum (hooger
Hal. 9 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 9
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
beroept) alias putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, maka yang
dikeluarkan adalah "salinan intisari putusan (extract vonnis)" saja,
sedangkan putusan lengkap tidak dikeluarkan;
26. Bahwa dengan mengutip kembali pada halaman 6 alinea ke 4 dari atas,
Putusan Kasasi, bahwasanya Pemohon Kasasi Kejaksaan Negeri
Pamekasan mendaftarkan memori kasasinya pada tanggal 10 Oktober 2007,
padahal berkas putusan lengkap Pengadilan Tinggi Surabaya dengan surat
pengantar nomor W.14.U/3358/Pi.04.01/XI/2007 tertanggal 06 November
2007 baru dilakukan pengiriman resmi ke Pengadilan Negeri Pamekasan,
sehingga adalah benar yang dimohonkan Kasasi dalam Memori Kasasi a
quo sekedar terhadap "Petikan Salinan intisari Putusan (extract vonnis)"
yang dengan sendirinya tidak termuat alasan dan pertimbangan hukum
putusan, atas dasar itu Memori Kasasi merupakan "Upaya pembohongan
atau penyesatan" yang berakibat putusan J udex J uris tingkat kasasi menjadi
atau terdapat kekhilafan hakim atau kekeliruan yang nyata;
27. Bahwa satu dan lain hal kekeliruan dan kekhilafan hakim J udex J uris dalam
tingkat kasasi adalah sesuai dengan kewenangannya yang diatur pada pasal
244 dan 248 KUHAP yang pada intinya adalah merupakan "Kewajiban
Pemohon Kasasi untuk mengajukan Memori Kasasi yang memuat atau
mencakup alasan-alasan permohonan / kasasi" yang diatur dalam pasal 253
ayat ( 1 ) huruf a, b dan c KUHAP;
28. Bahwa ternyata dan terbukti atas Memori Kasasi tidak memenuhi syarat dan
tidak memuat alasan yang diatur dalam pasal 253 ayat ( 1 ) huruf a, b, dan c
KUHAP dikarenakan inconcreto memori kasasi dilakukan terlalu premateur
dan bersifat "Praesumtio Subjectie";
29. Bahwa sehingga Memori Kasasi yang tidak memuat alasan yang diatur pada
pasal 253 ayat (1) KUHAP, harus secara tegas ditolak dan bukanlah seperti
yang dilakukan oleh J udex J uris Tingkat Kasasi yang ternyata terlalu "Pro
Aktif" mencari-cari sendiri kesalahan putusan J udex Facti tingkat banding
yang sudah "met redennen en behorliik omkleed";
30. Bahwa kalau toh hal ini benar adalah sangat berlebihan bahwasanya
motivering putusan dengan membatalkan pertimbangan hukum judex facti di
Tingkat Banding mengenai umur kedewasaan atas diri SITI KHOLISAH yang
pada saat itu telah berumur 20 (dua puluh) tahun, dan ternyata oleh J udex
J uris tingkat kasasi telah direferensikan pada gambaran bahwa seorang
wanita dapat kawin pada umur 16 tahun, dan laki-laki pada umur 19 tahun,
Hal. 10 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 10
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tetapi dengan ijin orang tua, bagaimanapun referensi ini tidak relevan
dengan kasus yang dihadapi;
31. Bahwa untuk menentukan kriteria kedewasaan menurut Undang - undang
Pokok Perkawinan No 4 tahun 1974 yang harus dipergunakan sebagai tolak
ukur adalah ketentuan pasal 50 UU RI No 4 tahun 1974 , pada bab XI
mengenai kewalian, secara tegas adalah :
31.1. Belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun;
31.2. Atau belum pernah melangsungkan perkawinan;
31.3. Yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua / wali.
32. Bahwa oleh karenanya menurut catatan R. SOENARJ O SOERODIBROTO,
SH dalam bukunya KUHP & KUHAP edisi ke 3 tahun 1991 halaman 201,
dikatakan bahwa : "Menurut Undang-undang No 1 / 1974, LN No 1 / 1974
pasal 50 tentang perkawinan batas usia seorang anak yang dewasa adalah
18 tahun". Dengan ketentuan diatas maka batas usia 21 tahun sebagaimana
ditetapkan dengan S.1931 / 54 "Sudah tidak berlaku lagi" (garis bawah dari
Pemohon);
33. Bahwa oleh karenanya ketentuan pasal 332 ayat (1) ke 1 mengenai unsur
"belum dewasa", tidak dapat terpenuhi secara sah, sehingga pertimbangan
J udex J uris Putusan Kasasi pada halaman ke 8 point ke 2, 3, 4, dan 5
terdapat kekhilafan dan kekeliruan yang nyata;
34. Bahwa dengan demikian Putusan J udex Facti tingkat Banding pada halaman
9 alinea 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 putusan adalah sudah tepat dan benar oleh
karenanya harus dikuatkan;
35. Bahwa berhubung J udex Facti tingkat banding sudah mempertimbangkan
tentang unsur kedewasaan yang dianggap tidak memenuhi lagi antara
perbuatan, dan fakta dengan unsur yang dikehendaki pada pasal 332 ayat
(1) ke 1 KUHP, maka bukanlah sekali-kali J udex Facti tidak
mempertimbangkan kesaksian dari saksi H. MUZAKKI ASMUNI, melainkan
tentunya hal ini lebih lanjut sudah tidak perlu dipertimbangkan lagi.
ATAU SETIDAK-TIDAKNYA :
Bahwa sesuai dengan point ke 10, 11 dan 12 diatas, maka jika dikaitkan
dengan kewenangan Mahkamah Agung RI pada Tingkat Peninjauan Kembali
yang diatur pada pasal 266 ayat (2) sub b. sub. point ke 3 dan 4 KUHAP, maka
tentunya putusan di tingkat Peninjauan Kembali akan berbunyi : Putusan tidak
dapat menerima tuntutan Penuntut Umum atau putusan dengan menerapkan
ketentuan pidana yang lebih ringan;
Hal. 11 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat :
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena J udex
J uris tidak terdapat kesalahan nyata dari pertimbangan dan putusannya, yang
ada hanya perbedaan persepsi tentang nikah sirih yang menurut hukum
negara tidak diakui, serta tidak ada novum yang mampu meniadakan
keterbuktian perbuatan terdakwa;
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena tidak
termasuk dalam salah satu alasan peninjauan kembali sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 263 ayat (2) huruf a, b dan c KUHAP ;
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan pasal 266 ayat (2) a
KUHAP permohonan peninjauan kembali harus ditolak dan putusan yang
dimohonkan peninjauan kembali tersebut dinyatakan tetap berlaku ;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali
ditolak, maka biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali dibebankan
kepada Pemohon Peninjauan Kembali ;
Memperhatikan Undang-Undang No. 4 tahun 2004, Undang-Undang
No.8 tahun 1981 dan Undang-Undang No.14 tahun 1985 sebagaimana telah
diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No.5 tahun 2004 serta
perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 dan peraturan
perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I
Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan
Kembali : H. AHMAD UBAIDILLAH ALIAS H. SUBAIDI, tersebut ;
Menetapkan bahwa putusan yang dimohonkan peninjauan kembali
tersebut tetap berlaku ;
Membebankan Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
perkara dalam peninjauan kembali ini sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus
rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Rabu tanggal 29 April 2009 oleh Djoko Sarwoko, SH., MH.,
Ketua Muda Mahkamah Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Komariah E. Sapardjaja, SH., dan Suwardi,
SH., Hakim-Hakim Agung sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang
Hal. 12 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 12
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim
anggota tersebut, dan dibantu oleh Rahayuningsih, S.H., MH., Panitera
Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana
dan J aksa/Penuntut Umum.
Hakim-Hakim Anggota Ketua :
ttd / Prof. Dr. Komariah E. Sapardjaja, SH. ttd / Djoko Sarwoko, SH., MH.
ttd / Suwardi, SH.
Panitera Pengganti :
ttd / Rahayuningsih, S.H., MH.
Untuk salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I
a.n. Panitera
Panitera Muda Pidana Umum





M. D. Pasaribu, S.H.,M.Hum.
NIP. : 040 036 589
Hal. 13 dari 13 hal. Put. No. 07 PK/Pid/2009
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13

You might also like