You are on page 1of 26

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis paru (TB paru) hampir dikenal di seluruh dunia, sebagai
penyakit kronis yang dapat menurunkan daya tahan tubuh penderitanya secara
serius. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kerusakan jaringan paru yang
bersifat permanen. Di samping proses destruksi, terjadi pula secara simultan
proses restorasi atau penyembuhan jaringan paru sehingga terjadi perubahan
struktural yang bersifat menetap serta berariasi yang menyebabkan berbagai
macam kelainan fungsi paru.
1
Diperkirakan sepertiga populasi dunia terinfeksi Mycobacterium
tuberculosis, bakteri penyebab tuberkulosis (TB). Dan dari populasi yang
terinfeksi tersebut, setiap tahun lebih dari ! juta orang menjadi sakit, serta " juta
orang meninggal karena TB.
"
#ndonesia berada pada tingkat ketiga terbesar di
dunia dalam jumlah penderita TB, setelah #ndia dan $hina. Di dunia diperkirakan
penyakit ini dapat menyebabkan kematian kurang lebih !.%%% orang per hari atau
" sampai & juta orang setiap tahunnya. Di #ndonesia sendiri terdaftar hampir '%%
kematian yang berhubungan dengan TB setiap harinya, atau sebesar 1'%.%%% per
tahun, dan kurang lebih ( juta penduduk diduga terinfeksi TB setiap tahun.
1
)enyakit TB paru merupakan penyakit infeksi yang penyebarannya sangat
mudah sekali, yaitu melalui percikan air liur (droplet) yang keluar saat batuk,
bersin, maupun berbicara. *ntuk mengurangi bertambahnya jumlah penderita TB
paru dan masalah yang ditimbulkan, penanganan a+al yang dapat dilakukan
dimulai dari lingkungan keluarga, di mana keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat di ba+ah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
1
,eluarga dalam hal ini sangat berperan sebagai penga+as minum
obat maupun pengingat untuk selalu hidup sehat, sehingga pengobatan TB paru
dapat berhasil dan penularan dapat diminimalkan.
"
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
-elakukan pendekatan kedokteran keluarga terhadap pasien TB paru dan
keluarganya.
2. Tujuan Khusus
a. -engetahui karakteristik (fungsi keluarga, bentuk keluarga, dan siklus
keluarga) keluarga pasien TB paru.
b. -engetahui faktor.faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah
kesehatan pada pasien TB paru dan keluarganya.
c. -endapatkan pemecahan masalah kesehatan pasien TB paru dan
keluarganya.
C. Manaat
1. Bag! Penul!s
-enambah pengetahuan penulis tentang kedokteran keluarga, serta
penatalaksanaan kasus TB paru dengan pendekatan kedokteran keluarga.
2. Bag! Tenaga Kesehatan
/ebagai bahan masukan kepada tenaga kesehatan agar setiap memberikan
penatalaksanaan kepada pasien TB paru dilakukan secara holistik dan
komprehensif serta mempertimbangkan aspek keluarga dalam proses
kesembuhan.
". Bag! Pas!en #an Keluarga
-emberikan informasi kepada pasien dan keluarganya bah+a keluarga juga
memiliki peranan yang cukup penting dalam kesembuhan pasien TB paru.
&
BAB II
TIN$AUAN PU%TAKA
A. Tu&erkul's!s
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis. )enyakit ini dapat juga menyebar ke bagian tubuh
lain seperti meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe.
&

1. Pen(e&a& Tu&er)ul's!s
Mycobacterium tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang
berukuran panjang 1.' mm dengan tebal %,&.%,0 mm. /ebagian besar
komponen kuman ini adalah berupa lemak1lipid sehingga kuman mampu tahan
terhadap asam serta sangat tahan terhadap 2at kimia dan faktor fisik.
-ikroorganisme ini bersifat aerob yakni menyukai daerah yang banyak
oksigen. 3leh karena itu, Mycobacterium tuberculosis senang tinggal di
daerah apeks paru.paru yang kandungan oksigennya tinggi. Daerah tersebut
menjadi tempat yang kondusif untuk penyakit tuberculosis.
2. Cara Penularan
/umber penularan adalah pasien Tuberkulosis Basil Tahan 4sam (TB$
BT4) positif. )ada +aktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke
udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). /ekali batuk dapat
menghasilkan sekitar &%%% percikan dahak. *mumnya penularan terjadi dalam
ruangan di mana percikan dahak berada dalam +aktu yang lama.
5entilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari
langsung dapat membunuh kuman. )ercikan dapat bertahan selama beberapa
jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Daya penularan seorang pasien
ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. -akin
tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien
tersebut. 6aktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman tuberkulosis
'
ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup
udara tersebut.
&
". *!s!k' Penularan
7isiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak.
)asien TB paru dengan BT4 positif memberikan kemungkinan resiko
penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BT4 negatif. 7isiko
penularan setiap tahunnya ditunjukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis
Infection (47T#) yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB$
selama satu tahun. 47T# sebesar 18, berarti 1% orang diantara 1%%% penduduk
terinfeksi setiap tahun. #nfeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi
tuberkulin negatif menjadi positif.
&
+. Tan#a #an ,ejala
9ejala dari penderita TB terdiri dari gejala utama dan gejala
tambahan.
&
a. 9ejala utama
Batuk terus.menerus dan berdahak selama & minggu atau lebih
b. 9ejala tambahan yang sering dijumpai
1) /esak nafas dan rasa nyeri dada
") Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang
enak badan, berkeringat malam +alaupun tanpa kegiatan, demam
meriang lebih dari sebulan
-. Pat'!s!'l'g!
#ndiidu rentan yang menghirup basil tuberculosis dan menjadi
terinfeksi. Bakteri dipindahkan melalui jalan nafas ke aleoli, tempat di mana
mereka berkumpul dan mulai untuk memperbanyak diri dalam sistem imun
tubuh dengan melakukan reaksi inflamasi. 6agosit (neurofil dan
makrofag) menelan banyak bakteri, limfosit spesifik tuberculosis melisis basil
:
dan jaringan normal. 7eaksi jaringan ini mengakibatkan penumpukan eksudat
dalam aleoli yang kemudian menyebabkan adanya gangguan pertukaran gas
karena sputum yang menumpuk akan menutupi jalan nafas.
'
.. /akt'r0akt'r (ang Mem1engaruh! TBC
4dapun faktor.faktor yang mempengaruhi kejadian tuberkulosis di antaranya;
:
a. 6aktor ekonomi
,eadaan sosial yang rendah pada umumnya berkaitan erat dengan
berbagai masalah kesehatan karena ketidakmampuan dalam mengatasi
masalah kesehatan. -asalah kemiskinan akan sangat mengurangi
kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gi2i, pemukiman, dan
lingkungan sehat, jelas semua ini akan mudah menumbuhkan penyakit
tuberkulosis.
b. /tatus gi2i
#ni merupakan faktor yang penting dalam timbulnya penyakit
tuberkulosis. Berdasarkan hasil penelitian, penderita tuberkulosis dengan
gi2i normal ditemukan jumlah kasus yang lebih sedikit daripada status gi2i
kurang dan buruk.
c. /tatus pendidikan
<atar belakang pendidikan mempengaruhi penyebaran penyakit
menular khususnya tuberkulosis. Berdasarkan hasil penelitian mengatakan
semakin rendah latar belakang pendidikan, lebih cenderung terjadi kasus
tuberculosis. Hal ini merupakan faktor terpenting dari kejadian TB$.
/edangkan menurut Departemen ,esehatan, TB$ dapat dipengaruhi oleh;
:
a. /tatus sosial ekonomi
b. ,epadatan penduduk
c. /tatus gi2i
0
d. )endidikan
e. )engetahuan
f. =arak tempuh dengan pusat pelayanan kesehatan
g. ,eteraturan berobat
2. D!agn's!s
a.
Diagnosis TB paru
&
1)
/emua suspek TB diperiksa & spesimen dahak dalam +aktu " hari,
yaitu se+aktu>pagi>se+aktu (/)/).
")
Diagnosis TB paru pada orang de+asa ditegakkan dengan
ditemukannya kuman TB (BT4). )ada program TB nasional,
penemuan BT4 melalui pemeriksaan dahak mikroskopis merupakan
diagnosis utama. )emeriksaan lain seperti foto toraks, biakan dan uji
kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sepanjang
sesuai dengan indikasinya.
&)
Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan
foto toraks saja. 6oto toraks tidak selalu memberikan gambaran yang
khas pada TB paru, sehingga sering terjadi oerdiagnosis.
')
9ambaran kelainan radiologik paru tidak selalu menunjukkan aktifitas
penyakit.
b.
Diagnosis TB ekstra paru
&
1)
9ejala dan keluhan tergantung organ yang terkena, misalnya kaku
kuduk pada meningitis TB, nyeri dada pada TB pleura (pleuritis),
pembesaran kelenjar limfe superfisialis pada limfadenitis TB dan
deformitas tulang belakang (gibbus) pada spondilitis TB dan lain.
lainnya.
?
")
Diagnosis pasti sering sulit ditegakkan sedangkan diagnosis kerja dapat
ditegakkan berdasarkan gejala klinis TB$ yang kuat (presumtif)
dengan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain.
&)
,etepatan diagnosis tergantung pada metode pengambilan bahan
pemeriksaan dan ketersediaan alat.alat diagnostik, misalnya uji
mikrobiologi, patologi, anatomi, serologi, foto toraks dan lain.lain.
3. Penatalaksanaan
)ada a+al tahun 1@@%.an, AH3 dan #*4T<D telah mengembangkan
strategi penanggulangan TB$ yang dikenal sebagai strategi D3T/ (Directly
observed Treatment Short-course) dan telah terbukti sebagai strategi
penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective). /trategi
ini dikembangkan dari berbagi studi, clinical trials best practices, dan hasil
implementasi program penanggulangan TB$ selama lebih dari dua dekade.
)enerapan strategi D3T/ secara baik, disamping secara cepat merubah kasus
menular menjadi tidak menular, juga mencegah berkembangnya -D7.TB.
&
6okus utama D3T/ adalah penemuan dan penyembuhan pasien,
prioritas diberikan kepada pasien TB$ tipe menular. /trategi ini akan
memutuskan penularan TB$ dan dengan demkian menurunkan insidens TB$
di masyarakat. -enemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara
terbaik dalam upaya pencegahan penularan TB$.
&
/trategi D3T/ terdiri dari : komponen kunci, yaitu ;
a. ,omitmen politis.
b. )emeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya.
c. )engobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan
tatalaksana kasus yang tepat, termasuk penga+asan langsung pengobatan.
d. =aminan ketersediaan 34T yang bermutu.
e. /istem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian
terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
)engobatan TB$ terdiri dari dua tahap, yaitu tahap intensif dan tahap
lanjutan.
&
!
a. Tahap intensif
3bat diberikan setiap hari selama dua bulan. Diharapkan penderita
menular menjadi tidak menular dalam +aktu " minggu dan penderita BT4
positif menjadi BT4 negatif (konersi) pada akhir pengobatan intensif
b. Tahap lanjutan
Dosis diberikan & kali seminggu selama empat bulan. Diberikan untuk
mencegah kekambuhan.
4. Pemantauan #an Has!l Peng'&atan TBC
)emantauan kemajuan hasil pengobatan pada orang de+asa
dilaksanakan dengan pemeriksaan ulang dahak secara mikroskopis.
)emeriksaan dahak secara mikroskopis lebih baik dibandingkan dengan
pemeriksaan radiologis dalam memantau kemajuan pengobatan. *ntuk
memantau kemajuan pengobatan dilakukan pemeriksaan spesimen sebanyak
dua kali (se+aktu dan pagi). Hasil pemeriksaan dinyatakan negatif bila kedua
spesimen tersebut negatif. Bila salah satu spesimen positif atau keduanya
positif, hasil pemeriksaan ulang dahak tersebut dinyatakan positif.
&
15. Pen)egahan
)encegahan untuk pasien TB$ antara lain ; minum obat secara teratur
sampai selesai, menutup mulut +aktu bersin atau batuk, tidak meludah di
sembarang tempat (meludah di tempat yang terkena sinar matahari1dalam
+adah tertutup yang telah diisi dengan cairan sabun1lisol), jemur kasur bekas
penderita secara teratur setiap minggu, buka jendela lebar.lebar agar udara
segar dan sinar matahari dapat masuk, keluarga yang mempunyai gejala TB
paru sebaiknya memeriksakan diri ke puskesmas.
'
B. Pen#ekatan Ke#'kteran Keluarga
1. De!n!s! Keluarga
@
Bermacam.macam batasan keluarga, beberapa di antaranya
dikemukakan sebagai berikut;
a. ** Bo. 1% Tahun 1@@", keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat
yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan
anaknya, atau ibu dan anaknya.
0

b. -enurut 6riedman, keluarga adalah kumpulan dua orang manusia atau
lebih yang satu sama lain saling terkait secara emosional, serta bertempat
tinggal yang sama dalam satu daerah yang berdekatan.
?

c. -enurut 9oldenberg (1@!%), keluarga adalah tidak hanya merupakan suatu
kumpulan indiidu yang bertempat tinggal yang sama dalam satu ruang
fisik dan psikis yang sama saja, tetapi merupakan suatu sistem sosial
alamiah yang memiliki kekayaan bersama, mematuhi peraturan, peranan,
struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, tata cara negosiasi, serta tata cara
penyelesaian masalah yang disepakati bersama, yang memungkinkan
berbagai tugas dapat dilaksanakan secara efektif.
?

2. Bentuk Keluarga
-enurut 9oldenberg, bentuk keluarga terdiri sembilan macam, antara lain;
0,?
a. ,eluarga inti (nuclear family)
b. ,eluarga besar (e!tended family)
c. ,eluarga campuran (blended family)
d. ,eluarga menurut hukum umum (common la" family)
e. ,eluarga orang tua tunggal
f. ,eluarga hidup bersama (commune family)
g. ,eluarga serial (serial family)
h. ,eluarga gabungan (composive family)
1%
i. Hidup bersama dan tinggal bersama (co habitation family)
". /ungs! #an %!klus Keluarga
Berdasarkan peraturan pemerintah Bo. "1 Tahun 1@@' fungsi keluarga
dibagi menjadi delapan jenis, yaitu fungsi keagamaan, fungsi budaya, fungsi
cinta kasih, fungsi melindungi, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan
pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan. 4pabila fungsi
keluarga terlaksana dengan baik, maka dapat diharapkan ter+ujudnya keluarga
yang sejahtera. Cang dimaksud keluarga sejahtera adalah keluarga yang
dibentuk berdasarkan perka+inan yang sah, mampu memenuhi kehidupan
spiritual, dan materiil yang layak.
0
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 3gburn (1@0@), telah
terbukti adanya perubahan pelaksanaan fungsi keluarga. 3lehnya disebutkan,
bah+a keluarga memiliki fungsi;
0

a. 6ungsi ekonomi
b. 6ungsi pelindungan
c. 6ungsi agama
d. 6ungsi rekreasi
e. 6ungsi pendidikan
f. 6ungsi status sosial
! tahap pokok yang terjadi dalam keluarga (siklus keluarga), yaitu;
0,?
a. Tahap a+al perka+inan (ne"ly married family)
b. Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first child)
c. Tahap keluarga dengan anak usia pra sekolah (family "ith children in
school)
d. Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (family "ith children in school)
11
e. Tahap keluarga dengan anak usia remaja
f. Tahap keluarga dengan anak.anak yang meninggalkan keluarga
g. Tahap orang tua usia menengah
h. Tahap keluarga usia jompo
+. Art! #an Ke#u#ukan Keluarga #alam Kesehatan
,eluarga memiliki peranan yang cukup penting dalam kesehatan.
4dapun arti dan kedudukan keluarga dalam kesehatan adalah sebaga berikut;
0,?
a. ,eluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat dan melibatkan mayoritas
penduduk, bila masalah kesehatan setiap keluarga dapat di atasi maka
masalah kesehatan masyarakat secara keseluruhan akan dapat turut
terselesaikan.
b. ,eluarga sebagai suatu kelompok yang mempunyai peranan
mengembangkan, mencegah, mengadaptasi, dan atau memperbaiki
masalah kesehatan yang diperlukan dalam keluarga, maka pemahaman
keluarga akan membantu memperbaiki masalah kesehatan masyarakat.
c. -asalah kesehatan lainnya, misalnya ada salah satu anggota keluarga yang
sakit akan mempengaruhi pelaksanaan fungsi.fungsi yang dapat dilakukan
oleh keluarga tersbut yang akan mempengaruhi terhadap pelaksanaan
fungsi.fungsi masyarakat secara keseluruhan.
d. ,eluarga adalah pusat pengambilan keputusan kesehatan yang penting,
yang akan mempengaruhi kebrhasilan layanan kesehatan masyarakat
secara keseluruhan.
e. ,eluarga sebagai +adah dan ataupun saluran yang efektif untuk
melaksanakan berbagai upaya dan atau menyampaikan pesan.pesan
kesehatan.
C. Pengkaj!an Keluarga #engan TBC
1"
)engkajian yang harus dilakukan pada pasien TB$ antara lain ; ri+ayat
kesehatan dan pemeriksaan fisik yang lengkap dilakukan. -anifestasi klinis
seperti demam, anoreksia, penurunan berat badan, keringat malam, keletihan,
batuk dan pembentukan sputum mengharuskan pengkajian fungsi pernafasan yang
lebih menyeluruh. /etiap perubahan suhu tubuh atau frekuensi pernafasan, jumlah
dan +arna sekresi, frekuensi dan batuk parah, dan nyeri dada dikaji. )aru.paru
dikaji terhadap konsolidasi dengan mengealuasi bunyi nafas, fremitus, egofoni,
dan hasil pemeriksaan perkusi. )asien juga bisa mengalami pembesaran nodus
limfe, yang terasa sangat nyeri. ,esiapan emosional pasien untuk belajar, juga
persepsi dan pengertiannya tentang tuberculosis dan pengobatannya juga dikaji.
'

D. Pr!ns!1 Inter6ens! Keluarga #engan TBC
<angkah.langkah dalam pengembangan rencana kedokteran keluarga
menurut -ubarak ("%%0), yaitu ;
'
1. Bantu keluarga mengenal tentang TB$ dengan cara ; jelaskan
pengertian TB$, jelaskan penyebab TB$, jelaskan tanda dan gejala TB$.
". Bantu keluarga mengambil keputusan untuk mera+at anggota keluarga
dengan TB$, dengan cara ; jelaskan komplikasi dari TB$, motiasi keluarga
dalam mengambil keputusan untuk mera+at anggota keluarga dengan TB$.
&. Bantu keluarga agar mampu mera+at anggota keluarga dengan TB$,
dengan cara ; jelaskan cara mencegah TB$, jelaskan cara pera+atan anggota
keluarga di rumah dengan TB$, ajarkan cara membuang sputum dengan
sputum pot, ajarkan klien tentang diet tinggi kalori dan tinggi protein (T,T)).
'. Bantu keluarga memodifikasi lingkungan dengan cara ; ajarkan klien
untuk jemur kasur bekas penderita secara teratur 1 minggu 1D, Buka jendela
lebar.lebar agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, ajarkan klien
tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
:. Bantu klien untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara ;
jelaskan manfaat dari pelayanan kesehatan, motiasi keluarga untuk
memanfaatkan pelayanan kesehatan terdekat.
1&
1'
BAB III
LAP7*AN HA%IL KUN$UN,AN *UMAH
A. I#ent!tas Keluarga
1. #dentitas pasien
Bama ; By. /
*mur ; '! Tahun
=enis ,elamin ; )erempuan
/tatus perka+inan ; -enikah
4lamat ; Bgadikromo /idomulyo, /alaman, -agelang
4gama ; #slam
/uku Bangsa ; =a+a Tengah
)endidikan Terakhir ; Tidak tamat /D
)ekerjaan ; #bu rumah tangga
2. #dentitas kepala keluarga
Bama ; Tn. //
*mur ; :' Tahun
=enis ,elamin ; <aki.laki
/tatus perka+inan ; -enikah
4lamat ; Bgadikromo /idomulyo, /alaman, -agelang
4gama ; #slam
/uku Bangsa ; =a+a Tengah
)endidikan terakhir ; Tamat /D
)ekerjaan ; )B/ di panti anak.anak bermasalah
B. Karakter!st!k Ke#atangan Pen#er!ta ke Kl!n!k
)enderita datang pertama kali pada tahun "%%@. )enderita datang dengan
keluhan batuk seperti radang tenggorokan, dan kemudian hanya diberikan obat.
obatan simtomatik, tapi kemudian kambuh lagi. )enderita datang dengan diantar
oleh anak keduanya.
C. Karakter!st!k Dem'gra!s Keluarga
1:
4lamat penderita di Bgadikromo /idomulyo, /alaman, -agelang. Daerah
tersebut merupakan daerah pemukiman penduduk yang tidak terlalu padat.
)enderita tinggal bersama suami, dan anak ketiganya. 4nak kedua sudah menikah
dan memiliki seorang anak laki.laki, ia tinggal di sebelah rumahnya. /edangkan
anak pertama tinggal di /emarang.
Tabel 1. Daftar anggota keluarga serumah
Bo Bama
,edudukan
di keluarga
/eD
*mur
(thn)
)endidikan
Terakhir
)ekerjaan ,et.
1. Tn. // ,, < :' Tidak tamat /D ,arya+an panti /ehat
". By. / #stri ,, ) '! Tidak tamat /D #bu rumah tangga /akit
&. 4n. 4 4nak ### < 1% (masih) /D /ekolah /ehat
/umber ; data primer hasil +a+ancara dengan penderita
Diagram 1. 9enogram keluarga
,eterangan ;
1. 4yah suami penderita ; sudah meninggal, ada ri+ayat asma
". #bu suami penderita ; sudah meninggal
&. 4yah penderita ; sudah meninggal karena tetanus
'. #bu penderita ; sudah meninggal karena tumor di oarium
:. /uami penderita ; sehat
0. )enderita ; sakit, TB$ BT4 (E)
?. 4nak pertama ; sehat
1 "
& '
:
0
@ ? ! 1%
11
10
!. 4nak kedua ; sehat
@. -enantu dari anak kedua ; sehat
1%. 4nak ketiga ; sehat
11. $ucu ; sehat
D. *esume Pen(ak!t #an Penatalaksanaan (ang Telah D!&er!kan
1. Anamnes!s N(. %
4namnesis dilakukan secara autoanamnesis pada hari =umat, "& =uli "%1%
pukul %@.%% A#B di rumah penderita.
a. ,eluhan utama
Batuk.batuk sejak 1 tahun yang lalu.
b. ,eluhan tambahan
Batuk tetap kambuh +alaupun sudah meminum obat.obatan simtomatik.
/putum tanpa darah akan keluar setelah batuk yang parah, kemudian
sering disertai dengan sesak. )enderita mengeluh jika melakukan
pekerjaan yang biasa dikerjakan (mencabuti rumput), penderita akan
merasa lemas, susah bernafas, dan pusing. )enderita sering merasa sakit
kepala sejak terdiagnosis TB BT4 (E). /elain itu, penderita juga mengeluh
berat badannya menurun drastis.
c. 7i+ayat penyakit dahulu
)asien mengaku pernah mempunyai tumor di dalam rahimnya, namun
tumor tersebut sudah diobati dengan meminum obat pemberian dokter
secara rutin dan pengobatan alternatif. 7i+ayat asma, hipertensi, diabetes
melitus, penyakit jantung, ginjal, dan alergi disangkal.
d. 7i+ayat penyakit keluarga
#bu dari penderita meninggal karena tumor oarium. 4nak kedua pernah
menderita TB saat /D, tapi sudah sembuh setelah pengobatan tuntas.
2. Has!l Pemer!ksaan !s!k
)emeriksaan fisik dilakukan pada hari 7abu, "! =uli "%1%, pukul "%.%% A#B.
,eluhan utama ; batuk sejak 1 tahun
,eadaan umum ; baik, terlihat sangat kurus
,esadaran ; kompos mentis
9i2i ; buruk
1?
Tanda ital ; TD ; 1&%11%% mmHg 77 ; "% D1menit
B ; @%D1menit T ; &0,?
o
$
/tatus 9eneralis
,epala ; normosefalus, dahi simetris
-ata ; konjungtia palpebra anemis (.1.), sklera ikterik (.1.)
,ulit ; pucat (.), sianosis (.), ikterik (.), turgor normal, keringat
dingin (.)
Telinga ; discharge (.1.)
-ulut ; bibir sianosis (.), kering (.)
Tenggorok ; T1.1, kripte dan detritusF.G, faring hiperemis (.)
<eher ; simetris, pembesaran ,9B (.1.)
Dada
=antung # ; ictus cordis tak tampak
)a ; ictus cordis teraba di /#$ 5 " cm medial <-$/
)e ; konfigurasi jantung dalam batas normal
4u ; Bunyi =antung #.## murni, bising (.), gallop (.)
)aru # ; simetris statis, dinamis
)a ; fremitus kanan H kiri
)e ; sonor hampir di seluruh lapang paru, redup di basis
pulmo deDtra
4u ; suara dasar esikuler, ronki (E) pada basis pulmo
deDtra
4bdomen # ; datar, enektasi (.)
4u ; bising usus (E) normal
)a ; supel, nyeri tekan (.)
)e ; timpani, pekak sisi (E) normal, pekak alih (.)
Ikstremitas /uperior #nferior
3edem .1. .1.
/ianosis .1. .1.
4kral dingin .1. .1.
". Has!l Pemer!ksaan Penunjang
<aboratorium
BT4 (E)
1!
7ontgen
Terdapat infiltrat pada basis paru deDtra
+. D!agn's!s Kerja
TB paru BT4 (E)
-. *en)ana Penatalaksanaan
a. Terapi medikamentosa
34T
b. Idukasi
-embuka pintu dan jendela setiap pagi agar terjadi
pertukaran udara.
-embuka gorden jendela kamar agar sinar matahari
dapat masuk ke dalam ruangan yang dapat membunuh bakteri TB.
-inum 34T secara teratur.
-enjelaskan pentingnya peranan )-3 dalam
pengobatan TB.
,ontak seminimal mungkin dengan anak yang
ketiga dan cucu agar menghindari terjadinya penularan TB ke anak.
.. Has!l Penatalaksanaan Me#!s
)emeriksaan dilakukan saat kunjungan ke rumah penderita pada tanggal "!
=uli "%1%, penderita merasa keluhan berkurang.
6aktor pendukung ; ,esadaran penderita untuk sembuh, makan menu
seimbang, peran keluarga untuk mengingatkan minum obat maupun hidup
sehat, dan istirahat cukup.
6aktor penghambat ; .
#ndikator keberhasilan ; pengetahuan meningkat, kesadaran membuka
jendela, dan kepatuhan minum obat.
E. Bentuk #an %!klus Keluarga
Bentuk keluarga ini ialah keluarga inti, yaitu keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak. ,eluarga ini berada dalam & siklus keluarga, yaitu tahap
keluarga dengan anak usia sekolah (family "ith children in school), tahap keluarga
dengan anak.anak yang meninggalkan keluarga, dan tahap orang tua usia
menengah.
1@
Dengan adanya tahapan anak usia sekolah dalam keluarga tersebut,
memungkinan terjadinya penularan TB$ ke anak yang ke tiga.
/. I#ent!!kas! /ungs!0/ungs! Keluarga
1. /ungs! B!'l'g!s #an *e1r'#uks!
Dari hasil +a+ancara didapatkan informasi bah+a saat ini semua
anggota keluarga kecuali pasien dalam keadaan sehat. /uami dan ketiga
anaknya dalam keadaan sehat, tidak memiliki ri+ayat D-, asma, dan
penyakit jantung.
)enderita dan suami mempunyai & orang anak yang terdiri dari "
orang anak perempuan dan 1 orang anak laki.laki. )enderita tidak pernah
keguguran dan ketiga anak lahir cukup bulan dalam keadaan sehat.
)erencanaan kelahiran anak didiskusikan oleh penderita dan suaminya.
)enderita dulu menggunakan #*D sejak tahun 1@!0 hingga 1@@'.
2. /ungs! Ps!k'l'g!s
/aat ini penderita tinggal dengan suami dan anak ketiganya. 4nak
pertama tinggal di /emarang dan bekerja sebagai karya+an koneksi,
sedangkan anak kedua tinggal di dekat rumah penderita. Hubungan dengan
keluarga baik. Aaktu luang digunakan untuk mengobrol dengan keluarga dan
menonton T5. 4cara kumpul keluarga dilakukan sebulan sekali saat anak
pertama pulang ke rumah. /emua masalah yang berhubungan dengan keluarga
diselesaikan dengan musya+arah. =ika ada masalah pribadi dibicarakan
dengan suami.
". /ungs! Pen#!#!kan
)endidikan terakhir penderita tidak tamat /D, sedangkan suami
penderita tamat /D. ,edua anak dan menantunya tamatan /-,, dan anak
ketiganya masih bersekolah di /D. Tidak terdapat perencanaan dan dana
khusus untuk pendidikan anak.
+. /ungs! %'s!al
)enderita tinggal di ka+asan perkampungan yang tidak padat
penduduk. Hubungan dengan tetangga terjalin baik dan pergaulan umumnya
berasal dari kalangan menengah.
-. /ungs! Ek'n'm! #an Pemenuhan Ke&utuhan
"%
/umber penghasilan dalam keluarga dari suami, yang bekerja sebagai
)B/ di panti untuk anak.anak bermasalah dengan rata.rata penghasilan per
bulannya 7p ".%%%.%%%,%%. Dengan penghasilan tersebut, pemenuhan
kebutuhan primer dan sekunder dapat terpenuhi.
4ktiitas perekonomian dalam hal pembayaran lisrik, telepon, dan
belanja harian dilakukan oleh istri (penderita).
.. /ungs! *el!g!us
/eluruh anggota keluarga melakukan ibadah di mushola dekat rumah
kecuali penderita (sejak sakit). Tidak ada ruangan khusus untuk ibadah di
rumah. )enderita suka ikut pengajian, tapi sejak penderita sakit, sudah tidak
datang lagi.
,. P'la K'nsums! Makan Pen#er!ta #an Keluarga
6rekuensi makan penderita dan keluarga teratur, setiap hari & kali. -akanan
diolah sendiri oleh penderita dengan makanan yang berariasi setiap hari. 5ariasi
makanan yang dikonsumsi keluarga antara lain; nasi, lauk (tahu, tempe, ayam,
daging, telur), sayur (sup, lodeh, bayam, sayur kangkung, sayur asem, dll), serta
buah. )enderita rutin mengkonsumsi susu " kali sehari.
H. I#ent!!kas! /akt'r0/akt'r (ang Mem1engaruh! Kesehatan
1. /akt'r Per!laku Keluarga
)enderita jarang berolahraga, dan suami penderita sudah ': tahun
menjadi perokok dengan jumlah 1 bungkus per harinya.
)enderita dan keluarga yang tinggal serumah dengannya jarang
membuka jendela dan pintu rumah, selain itu jendela kamar penderita juga
selalu tertutup oleh gorden.
=ika ada anggota keluarga yang sakit, penderita dan keluarga langsung
berobat ke dokter praktik maupun puskesmas. )endanaan kesehatan melalui
4skes. )enderita dan keluarga tidak pernah ikut serta pada program kesehatan
(posyandu dan perkumpulan kesehatan lainnya) di lingkungan rumah.
/aat +aktu luang sebelum sakit, penderita suka mencari rumput, tetapi
setelah sakit, tidak dilakukan lagi.
2. /akt'r N'n0Per!laku
"1
/arana kesehatan di sekitar rumah cukup dekat. )uskesmas maupun
tempat praktik dapat ditempuh dengan angkutan desa, tetapi juga dapat
menggunakan sepeda motor milik anak keduanya. )embiayaan pengobatan
penderita maupun keluarga dengan menggunakan 4skes.
I. I#ent!!kas! L!ngkungan *umah
1. ,am&aran L!ngkungan
7umah penderita terletak di pemukiman penduduk yang tidak terlalu
padat, dengan ukuran @D0 m
"
dengan kepadatan 1! m
"
1ji+a. /ecara umum
rumah terdiri atas 1 ruang tamu (ukuran 0D& m
"
), " ruang tidur (ukuran &D&
m
"
), dan 1 ruang keluarga (ukuran &D&,: m
"
). 4tap rumah dari genteng,
dinding dari tembok, lantai dari keramik.
)erbandingan luas lantai dan jendela di ruang tamu J":8, di ruang
keluarga dan ruang tidur K":8. <ubang entilasi di ruang tamu berukuran "D1
m
"
, di ruang keluarga ",:D1 m
"
dengan letak di satu sisi, di ruang tidur
penderita berukuran 1,:D1 m
"
, dan di ruang tidur suami 1D%,: m
"
dengan letak
di satu sisi. )enerangan di dalam rumah tidak terlalu terang. 7uangan terasa
lembab karena kesan entilasi di dalam rumah kurang, kebersihan di dalam
rumah kurang bersih, tapi tata letak barang.barang di dalam rumah cukup rapi.
/umber air minum, cuci, dan masak dari sumur pompa listrik. =umlah
kamar mandi ada 1, dengan ukuran "D& m
"
, dengan bentuk jamban leher
angsa. =arak septik tank dengan sumber air minum E & meter. <imbah rumah
tangga dialirkan ke saluran limbah (got) dan mengalir, serta tempat sampah di
luar rumah tidak tertutup.
2. Denah *umah
Beranda
R. tamu
Km. tidur
penderita
Km. tidur
suami
penderita
Gud
ang
terpakai
Km.mandi
Ruang
Keluarga
Kandang
Entok
""
9ambar 1. Denah rumah
". Peta *umah D!)a1a! #ar! Pela(anan Kesehatan
9ambar ". )eta rumah dari pelayanan kesehatan
$. D!agn's!s /ungs!0/ungs! Keluarga
1. /ungs! B!'l'g!s
a. )enderita menderita TB$ BT4 (E) yang terdiagnosis sejak " bulan yang
lalu.
b. )enderita sudah batuk sejak 1 tahun yang lalu, dan batuk sering kambuh.
c. Tidak ada anggota keluarga lain yang sakit seperti ini.
2. /ungs! Ps!k'l'g!s
a. Hubungan dengan keluarga baik.
b. Hubungan dengan tetangga baik.
". /ungs! s's!al
Dapat bersosialisasi terhadap lingkungan sekitar dengan baik
+. /ungs! ek'n'm! #an 1emenuhan ke&utuhan
Dapur Sumur
Panti Puskesmas
mushola
Rumah Ny. S
Jl. Salaman Raya
N
G
A
D

R
!
K
"
#
"&
)erekonomian keluarga cukup sehingga kebutuhan juga dapat terpenuhi.
-. /ungs! 1enguasaan masalah #an kemam1uan &era#a1tas!
a. -asalah pribadi dibicarakan dengan suami.
b. -asalah yang berhubungan dengan keluarga diselesaikan dengan
musya+arah.
.. /akt'r 1er!laku
a. )enderita dan keluarga jarang membuka jendela dan pintu.
b. )enderita tidak memiliki kebiasaan berolah raga.
c. Tidak pernah mengobati penyakitnya sendiri dengan obat.obatan +arung.
2. /akt'r n'n1er!laku
/arana pelayanan kesehatan dekat dari rumah.
K. D!agram *eal!ta (ang A#a Pa#a Keluarga
Derajat kesehatan
By. /
)enderita TB$
BT4 (E)
<ingkungan
,ebersihan kurang
5entilasi tidak dibuka
)encahayaan kurang
7umah lembab
9enetik
Tidak mempunyai
ri+ayat penyakit
yang dapat
diturunkan
)elayanan
,esehatan
)elayanan
kesehatan
terjangkau
)erilaku
)enderita tidak memiliki kebiasaan berolah raga
Tidak pernah mengobati penyakitnya sendiri dengan
obat.obatan +arung
)enderita dan keluarga jarang membuka jendela dan
pintu.
"'
Diagram ". 6aktor.faktor yang mempengaruhi kesehatan dalam keluarga
L. *!s!k'8 Permasalahan8 #an *en)ana Pem&!naan Kesehatan Keluarga
Tabel ". -asalah kesehatan dan rencana pembinaan
Bo.
7isiko dan -asalah
,esehatan
7encana pembinaan /asaran
1. ,ebiasaan tidak
membuka jendela tiap
pagi
Idukasi tentang pentingnya membuka
jendela sehingga sinar matahari dapat
masuk
)enderita
". Terkadang lupa minum
34T
)enyuluhan ke keluarga, terutama )-3 4nak kedua
()-3)
&. 7isiko penularan
penyakit
)enyuluhan tentang pencegahan penularan
TB
)enderita
dan keluarga
M. Pem&!naan #an Has!l Keg!atan
Tabel &. )embinaan dan hasil kegiatan
Tanggal ,egiatan yang dilakukan
,eluarga yang
terlibat
Hasil kegiatan
"@ =uli "%1% )enyuluhan tentang penyakit TB,
dari tanda dan gejala, penularan
dan pencegahan pengobatan
untuk penderita TB, serta
pengetahuan tentang TB anak
)enderita dan
keluarga
)engetahuan
tentang TB
meningkat
N. Kes!m1ulan Pem&!naan Keluarga
1. Tingkat pemahaman ;
)emahaman terhadap penyuluhan yang dilakukan cukup baik
". 6aktor pendukung ;
a. )asien dan keluarga dapat memahami dan menangkap penjelasan yang
diberikan
b. ,esadaran pasien dan keluarganya untuk dapat sembuh, sehingga pasien
dan keluarga sangat kooperatif untuk mengubah perilaku yang tidak baik
bagi kesehatan
":
c. -akan menu seimbang dan istirahat cukup
&. 6aktor penyulit ; tidak ada
'. #ndikator keberhasilan;
a. )engetahuan meningkat sehingga dapat mengurangi penularan ke keluarga
yang lain
b. ,esadaran membuka jendela
c. ,esadaran )-3 dalam menga+asi penderita minum obat
"0
BAB I9
PENUTUP
A. Kes!m1ulan
1. 6aktor.faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan By. / terdiri
dari empat hal yaitu faktor genetik, perilaku, lingkungan, dan pelayanan
kesehatan. 4dapun faktor yang paling berpengaruh adalah perilaku yaitu By. /
dan keluarganya jarang membuka pintu, jendela, dan gorden jendela.
2. ,eluarga memiliki peranan dalam proses kesembuhan pasien
TB$ paru, terutama dalam hal penga+asan minum obat dan memberikan
dukungan moral kepada pasien.
B. %aran
1. ,epada keluarga untuk selalu melakukan penga+asan
minum obat dan memberikan dukungan moral kepada penderita.
". *ntuk pembinaan selanjutnya agar dilakukan pemantauan
dan pembinaan yang berkesinambungan terhadap masalah.masalah kesehatan
pasien.
&. ,epada tenaga kesehatan untuk juga melakukan pendekatan
kedokteran keluarga dalam menangani kasus TB$ paru.

You might also like