You are on page 1of 4

ALUR PIKIR

Resin komposit merupakan


tumpatan sewarna gigi yang
merupakan gabungan atau
kombinasi dua atau lebih bahan
kimia berbeda dengan sifat-sifat
unggul atau lebih baik dari pada
bahan itu sendiri.
Resin komposit berdasarkan
polimerisasinya terbagi dua yaitu
resin komposit diaktivasi sinar
dan resin komposit diaktivasi
kimia.
Resin komposit sinar memiliki
berbagai macam keuntungan
antara lain sifat yang baik dalam
pemakaian, daya absorpsi air yang
rendah, melekat dengan mudah
pada permukaan gigi, warna
mudah disesuaikan, dan mudah
dimanipulasi
Menurut El-Mowafy et al. (2005),
faktor yang mempengaruhi
kualitas polimerisasi resin
komposit yaitu intensitas cahaya,
lama penyinaran, panjang
gelombang cahaya, ketebalan resin
komposit, jarak ujung light curing
unit dengan permukaan restorasi,
warna resin komposit, dan
komposisi bahan resin komposit
Sumber polimerisasi yang paling
banyak digunakan adalah halogen
(QTH) dan LED dikarenakan
biaya alat yang murah, mudah
didapatkan, dan spektrum emisi
yang memungkinkan terjadi
polimerisasi dikenal oleh hampir
semua resin komposit.



















Dalam penelitiannya, Uhl et al.
(2005) menyatakan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan
pada Knoop Hardness antara
polimerisasi dengan halogen light
curing unit dan LED light curing
unit.
Kekerasan merupakan ketahanan
bahan dalam menahan identansi
atau goresan.
Kekerasan dipengaruhi oleh
proses polimerisasi, termasuk
jarak penyinaran, tebal bahan,
lama penyinaran, dan minuman
yang dikonsumsi oleh pasien.
Variasi lama penyinaran resin
komposit berkisar antara 20 hingga
60 menit dengan ketebalan 2,0-2,5
mm agar sinar dapat menembus
masuk sampai lapisan yang paling
bawah.

J arak penyinaran ideal untuk
resin komposit adalah ujung alat
sinar harus diletakkan sedekat
mungkin dengan permukaan
tumpatan tanpa menyentuhnya
Salah satu minuman yang sering
dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia adalah minuman
ringan berkarbonat.
Mckenzie MA et al (2004)
melakukan penelitian dan
menemukan penurunan
kekerasan permukaan pada bahan
restorasi sewarna gigi setelah
perendaman dalam Coca-cola.
Yanikoglu N., Duymus Z.Y., dan
Yilmaz B (2009) dalam
penelitian mereka juga
menemukan bahwa terdapat
penurunan kekerasan permukaan
resin komposit setelah
perendaman dalam Coca-cola


















Oleh karena kekerasan diperlukan pada bahan restorasi resin komposit sinar
terutama pada gigi posterior, maka perlu dilakukan penelitian mengenai
pengaruh lama perendaman dalam minuman ringan berkarbonat terhadap
kekerasan permukaan resin komposit.
Permasalahan: Apakah ada pengaruh lama perendaman dalam minuman
ringan berkarbonat terhadap kekerasan resin komposit sinar?
Tujuan:
Untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam minuman
ringan berkarbonat terhadap kekerasan resin komposit sinar.

JUDUL PENELITIAN
Pengaruh Lama Perendaman dalam Minuman Ringan Berkarbonat
Terhadap Kekerasan Resin Komposit Sinar






Kerangka Konsep Penelitian
















Lama Perendaman Kekerasan Resin Komposit Sinar

You might also like