You are on page 1of 11

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kultur jaringan adalah suatu teknik mengisolasi bagian tanaman seperti
protoplas, sel, jaringan, dan organ, menumbuhkan, memperbanyaknya da dalam
suatu media yang kaya unsur hara dan senyawa lainnya dalam kondisi yang
aseptik sehingga menjadi tanaman lengkap.
Peran kultur jaringan tanaman dalam pengembangan pertanian dan
agroindustri adalah dalam menghasilakan benih bermutu dari varietas unggul dan
bermutu. Manfaat utama perbanyakan tanaman secara kultur jaringan adalah
bahan tanaman yang digunakan hanya sedikit, kecepatan perbanyakan tinggi,
dapat dihasilkan bibit bebas penyakit, tempat perbanyakan yang sempit, dan tidak
tergantung musim dan waktu.
Untuk proses pelaksanaan teknik kultur jaringan, terutama dalam
pembiakan mikro haruslah melalui tahap-tahap pembuatan media, sterilisasi
eksplan, penanaman secara in vitro, aklimatisasipembibitan, dan penanaman di
lapang.
!eberapa jenis tanaman terutama tanaman hortikultura tidak menghasilakn
biji sehingga perbanyakannya secara vegetatif dengan stek, grafting, layering,
struktur khusus yang diinginkan dan hasil perbanyakan tanaman mempunyai sifat
"fenotipik dan genetik# yang seragam dengan karakter yang diinginkan.
$ub kultur adalah pemindahan kultur dari media lama ke media baru
setelah suatu masa kultur untuk memperoleh pertumbuhan baru yang diinginkan.
!iasanya sub kultur dilakukan sampai % kali sampai terjadi populasi yang besar.
Kelebihan kultur in vitro adalah bahwa pucuk atau hasil perbanyakan pertama
dapat langsung dipergunakan untuk perbanyakan selanjutnya.
$ub kultur dilakukan setelah jaringan meristem tumbuh dan berkembang
menjadi planlet atau tergantung dari keadaan eksplan dan media tumbuh. Pada
umumnya jaringan meristem akan tumbuh menjadi planlet setelah &-% bulan
kemudian.
Kalus adalah suatu kumpulan sel amorphous yang terjadi dari sel-sel
jaringan yang membelah diri secara terus-menerus. 'alam keadaan in vivo, kalus
pada umumnya terbentuk pada bekas-bekas luka akibat serangan infeksi
mikroorganisme( Agrobacterium tumefaciens, gigitan atau tusukan serangga dan
nematoda. Kalus juga dapat terbentuk sebagai akibat stres ")eorge * $herrington,
+,-.#. Kultur kalus bertujuan untuk memperoleh kalus dari eksplan yang diisolasi
dan ditumbuhkan dalam lingkungan terkendali. Kalus diharapkan memperbanyak
dirinya "massa selnya# secara terus menerus.
'alam kultur in vitro, kalus dapat dihasilkan dari potongan organ yang
telah steril, di dalam media yang mengandung auksin dan kadang-kadang juga
sitokinin. !ila eksplan yang digunakan mengandung kambium, maka kalus dapat
terbentuk tanpa /at pengatur tumbuh.
Permasalahan
Pelaksanaan sub kultur perlu juga memperhatikan propagul yang
disubkultur. !ila pucuk menunjukkan pertumbuhan yang abnormal seperti ( pucuk
yang gemuk pendek menggerombol, berwarna pucat dan kecil-kecil
menggerombol tanpa meninggi maka pucuk denikian tidak disubkulturkan. Pada
jenis tanaman yang beruas, setelah pemisahan longitudinal juga dapat dilakukan
pemisahan trasfersal yaitu per ruas.
Tujuan
$ub kultur bertujuan untuk mengganti media tanam kultur jaringan
sehingga kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan planlet dapat terpenuhi.
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
0lat
1aminar 0ir 2low 3abinet
Pinset
3awan petri steril
!otol kultur yang berisi media
1abu ukur
1ampu bunsen
4and sprayer
5ak kultur
Korek api
!ahan
Planlet anggrek "Cymbidium finlaysonianum#
Planlet kentang "Solanum tuberosum#
Kalus bawang merah "Allium ascalunicum#
0lkohol
1abel
Metode
Metode yang digunakan untuk sub kultur anggrek, kentang, dan kalus
adalah sama. 1angkah-langkahnya adalah sebagai berikut(
+. $atu jam sebelum menanam di 1023, lampu U6 harus dinyalakan.
Kemudian saat bekerja, lampu U6 dimatikan
7. $aat bekerja, nyalakan blower dan lampu. 2ungsi blower dinyalakan
adalah agar udara dari luar tidak masuk ke dalam ruang 1023, sedangkan
fungsi lampu adalah untuk penerangan
&. 'ianjurkan untuk memakai jas lab karena jas lab akan melindungi badan
saat terjadi kecelakaan di dalam 1023 khususnya kebakaran
.. $aat membuka 1023, jangan terlalu lebar. !ukalah seperlunya saja
sehingga tangan bisa masuk ke 1023
8. $ebelum tangan masuk ke 1023, tangan harus disemprot dulu dengan
alkohol agar steril
%. $iapkan alat-alat yang akan digunakan
!otol kultur yang telah berisi media terlebih dulu disterilisasi di
autoklaf, ditata sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan dalam
pengerjaan. 0lat-alat dan lampu bunsen diletakkan agak disebelah
kanan. 1ampu alkohol diusahakan tidak terlalu dekat dengan
wadah alkohol. 'alam penyiapan alat, sebaiknya tidak menumpuk
alat-alat, botol-botol media, dan benda-benda lain di depan tempat
kerja dalam 1023 agar tidak menghalangi aliran udara
Petridish yang telah berisi planlet atau kalus masih dalam keadaan
tertutup
1ampu bunsen dimasukkan ke dalam 1023 dan dinyalakan.
Petridish diletakkan di depan lampu bunsen
1abu ukur diisi dengan alkohol dan digunakan untuk menaruh
pinset
9. $iapkan diri di depan 1023
-. 0mbil botol kultur yang masih tertutup dengan tutup plastik. !uka tutup
plastik dengan hati-hati supaya bagian dalam tutup "plastik# tidak
tersentuh. :utup tersebut diletakkan di bagian kiri tempat kerja dalam
keadaan bagian dalamnya menghadap keatas "dalam keadaan terlentang#.
:utup dibuka didepan lampu bunsen agar tidak terkontaminasi kemudian
panaskan seluruh bagian botol diatas lampu bunsen terutama mulut botol.
$ebaiknya botol diputar dengan titik tengah lingkarannya sebagai poros
agar seluruh bagian mulut boto terkena api secara merata.
,. $aat tangan kiri memegang botol kultur, tangan kanan mengambil pinset
dan dipanaskan di atas lampu bunsen
+;. Pinset tidak boleh langsung digunakan untuk mengambil planlet, tetapi
harus didinginkan dulu dengan cara membenamkan ujung pinset di dalam
media
++. !uka tutup petridish sedikit saja, kemudian ambil planlet dengan pindet
dan tanam di media. Petridish harus situtup kembali
+7. :utup kembali botol kultur yang telah ditanami planlet dengan tutup
plastik yang sama saat dibuka. $ebelum ditutup, mulut botol dan bagian
dalam tutupnya sebaiknya dibakar dulu. :utup botol dikencangkan dengan
menggunakan karet gelang. Panasi lagi seluruh bagian botol di atas lampu
bunsen
+&. Pinset juga harus dipanaskan lagi. Kemudian dinginkan dan masukkan lagi
ke dalam labu ukur yang berisi alkohol
+.. $impan botol kultur pada rak kultur di ruang penyimpanan yang telah
disediakan. $uhu diruang penyimpanan antara 7;
;
-7-
;
3
+8. jangan luap memberi label pada botol kultur meliputi tanggal dan jenis
planlet
+%. Pengamatan dilakukan untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan
eksplan. Pengmatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman,
terkontaminasi atau tidak, jumlah daun, jumlah akar,dan jumlah batang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan
Pengamatan <
Kentang "Solanum tuberosum#
=o. :inggi tanaman "cm# >umlah cabang
+ +,. .
7 &,& &
& & +
. + +
8 7,, +
% & +
9 +,8 +
5ata7 7,& 7
0nggrek "Cymbidium finlaysonianum#
=o. :inggi tanaman "cm# >umlah cabang
+ 7,8 .
7 7 7
& 7 &
. 7,8 &
8 7,8 &
% +,8 7
5ata7 7,7 &
Persentase kontaminan
Kentang (
? +;;
+7
9
x
( 8-,& ?
0nggrek (
? +;;
+7
%
x
( 8;?
Pengamatan <<
Kentang "Solanum tuberosum#
=o. :inggi tanaman
"cm#
>umlah cabang >umlah daun
+ 7 . .
7 8,8 7 %
& % + 9
. &,8 + -
8 - + +.
% . + &
9 9,8 + +;
5ata7 8,7 7 9
Pada pengamatan <<, dari 9 tanaman yang diamati, terdapat 7 botol
yang terkontaminasi. =amun kontaminan oleh cendawan tersebut tidak
terlalu parah sehingga dibiarkan di ruang kultur. Karena pada ruang kultur
suhu lebih dingin dan dilihat apakah cendawan tersebut masih bisa
bertahan atau tidak.
0nggrek "Cymbidium finlaysonianum#
=o. :inggi tanaman
"cm#
>umlah cabang >umlah daun
+ 7 . .
7 7 7 7
& 7 & .
. 7,8 & &
8 7 & &
% +,8 7 &
5ata7 7 & &
Pada tanaman anggrek, terdapat & tanaman dari % tanaman yang
terkontaminasi oleh bakteri. 4al yang sama juga dilakukan seperti pada
tanaman kentang yaitu membiarkan bakteri tersebut, apakah dapat
bertahan atau tidak. Untuk media yang benar-benar terkontaminasi, maka
botol kultur harus dicuci dibawah air mengalir dengan menggunakan
detergen. Kemudian diautoklaf kembali selama + jam pada suhu +7+
;
3 dan
tekanan +9,8 psi.
Kalus bawang merah "Allium Ascalunicum#
'ari % kalus yang ditanam, ada satu kalus yang terkontaminasi oleh
bakteri. Kontaminasi bisa berasal dari(
@ksplan
Arganisme kecil yang masuk ke dalam media
!otol kultur, alat tanam kurang steril
1ingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
Kecerobohan dalam menanam
!ila bila dihitung keseluruhan yang steril, maka didapat(
Kentang (
? +;;
+7
8
x
( .+,9 ?
0nggrek (
? +;;
+7
&
x
( 78?
Kalus (
? +;;
%
8
x
(-&,&?
Pengamatan <<<
Kentang "Solanum tuberosum#
=o. :inggi tanaman
"cm#
>umlah cabang >umlah daun
+ 7,8 . 8
7 8,8 7 %
& % + -
. . + -
8 - 7 +.
% .,8 + .
9 9,8 7 +;
5ata7 8,. 7 -
Pada pengamatan yang dilakukan ternyata media dan planlet dapat
+;; ? steril. 4al ini dikarenakan bakteri tidak tahan terhadap suhu rendah
sehingga bakteri dapat dikalahkan. :anaman yang ada di botol kultur
sudah mencapai titik maksimum sehingga untuk pengamatan berikutnya
tidak melakukan pengamatan untuk tinggi tanaman.
0nggrek "Cymbidium finlaysonianum#
=o. :inggi tanaman
"cm#
>umlah cabang >umlah daun
+ & . 8
7 7,8 7 &
& 7,8 . .
. & & &
8 7 & .
% +,8 & .
5ata7 7,. & .
Pada tanaman anggrek, ternyata pengamatan yang terakhir ini
terdapat 8 tanaman yang terkontaminasi oleh bakteri. $ehingga tanaman
yang steril hanya + tanaman. $ub kultur untuk tanaman anggrek memang
tergolong susah dilakukan. !akteri yang sebelumnya ada, dapat bertahan
hidup meskipun sudah ditempatkan pada suhu yang dingin. 4al ini
berbeda dengan bakteri pada tanaman kentang.
Kalus bawang merah "Allium Ascalunicum#
Pada pengamatan << sudah diketahui bahwa ada satu kalus yang
sudah terkontaminasi oleh bakteri. Kemudian pada pengamatan terakhir
ini terdapat satu kalus yang sudah berkembang membentuk peranakan
baru yang lebih banyak. Barnanya lebih terang bila dibandingkan dengan
kalus yang belum berkembang. !ila akan melakukan perbanyakan maka
kalus tersebut tinggal dipotong-potong dan di sub kulturkan lagi.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan yaitu sub kultur untuk tanaman kentang lebih
tahan terhadap cendawan dan bakteri dibandingkan tanaman anggrek. 4al yang
menyebabkan kontaminasi tersebut bisa berasal dari kecerobohan dalam
penanaman planlet. Karena untuk sub kultur memerlukan tempat yang steril dan
juga pelaksana juga harus steril. Untuk sub kultur kalus, bila menginginkan
menginduksi akar maka perlu ditambahkan dengan auksin sedangkan untuk
menginduksi batang perlu ditambahkan sitokinin. :etapi untuk perbanyakan kalus
saja, maka kalus yang sudah berkembang tinggal dipotong-potong dan
perbanyakan dilakukan sama seperti metode perbanyakan yang pertama
dilakukan.
Saran
$aran yang dapat kami sampaikan adalah usahakan tempat, pelaksana, dan
alat yang digunakan harus sesteril mungkin untuk menghindari kemungkinan
terjadinya kontaminasi oleh cendawan dan bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
)unawan, 1ivy Binata. +,,7. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan.
'epartemen Pendidikan dan Kebudayaan 'irektorat >enderal
Pendidikan :inggi Pusat 0ntar Universitas !ioteknologi, <P!(
!ogor

You might also like