You are on page 1of 13

2.

4 Transmisi
Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untuk merubah kecepatan
putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi transmisi
berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin sesuai
dengan kondisi yang dialami sepeda motor. Transmisi pada sepeda motor terbagi menjadi :
transmisi manual, dan transmisi otomatis.

2.5 Transmisi Manual (Manual Gear Box)
Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan gigi-gigi
yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan perbandingan gigi-gigi tersebut
terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main shaft/input shaft)
dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/ counter shaft).
Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi tergantung kepada model dan kegunaan
sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan gigi atau mengunci gigi, kita harus
menginjak pedal pemindahnya. Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor
adalah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan
gigi-giginya yang berpasangan. Untuk menghubungkan gigi-gigi tersebut digunakan garu
pemilih gigi/garpu persnelling (gearchange lever).

A. Cara kerja transmisi manual adalah sebagai berikut:














Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5), poros pemindah (21) gigi
berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan mendorong
shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada shift drum dipasang garpu pemilih gigi (11,12
dan 13) yang diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu pemilih pada bagian ulir
cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki, maka pada bagian
lainnya (dekat dengan pemutar shift drum), dipasang sebuah roda yang dilengkapi dengan
pegas (16) dan bintang penghenti putaran shift drum (6). Penghentian putaran shift drum ini
berbeda untuk setiap jenis sepeda motor, tetapi prinsipnya sama.
Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear). Gigi geser ini akan
bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Setiap pergerakannya
berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros tempat gigi itu
berada.
Gigi geser, baik yang berada pada poros utama (main shaft) maupun yang berada pada
poros pembalik (counter shaft/output shaft), tidak dapat berputar bebas pada porosnya (lihat
no 4 dan 5). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan seterusnya), gigi-gigi ini dapat
bebas berputar pada masing-masing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi masuk adalah
mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu berada, dan sebagai alat penguncinya
adalah gigi geser.
Dengan adanya transmisi salah satunya dapat memperbesar moment atau daya.
Susunan roda gigi pada transmisi manual dibuat bermacam-macam disesuaikan dengan
kecepatan dan momen yang diperlukan. Besar kecilnya momen pada roda belakang (rear
wheel) tergantung dari transmisi. Di bawah ini dijelaskan bagaimana momen/daya dapat
diperbesar lewat transmisi.
Pada gambar 3. Apabila ada beban seberat 500 kg yang ditempatkan 6 m jauhnya dari
tumpuan, maka tenaga yang timbul pada ujung lain adalah 3000 kg. Apabila pada ujung yang
lain ditempatkan beban seberat 1000 kg yang berjarak 2 m pada tumpuan, maka beban
tersebut dapat terangkat dengan mudah sekali

















Gambar 3.
Sekarang pada gambar 4. Apabila kita ingin mengangkat beban sebesar 5000 kg,
maka dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut
harus 10 m dari tumpuan (fulcrum)








Gambar 4.

Sekarang pada gambar 5. Apabila kita ingin mengangkat beban seberat 5000 kg, maka
dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut harus 10
m dari tumpuan (fulcrum)






Gambar 5.
1 m
1
0

m

B
500 kg
500 kg
M.? kg

B
500 kg
10 m
10 m
1 m
1 m

2 m 6 m
B
500 kg
M
1000 kg

a

b
Ket :
a. Tumpuan (fulcrum)
b. Tuas (lever)
Pada gambar 5. Terlihat jarak bergeraknya tuas, apabila tuas sebelah kiri diberi beban
500 kg dan tuas sebelah kanan tumpuan diberi beban 500 kg, maka tuas sebelah kiri akan
naik sejarak 10 m, sedang sebelah kanan akan turun 1 m, apabila tuas tersebut digerakkan
dengan kecepatan konstan.
Dengan contoh di atas, kita ingat yang dimaksudkan dengan momen. Momen
terhadap sebuah benda adalah apabila sebuah gaya yang bekerja pada benda tersebut, tetapi
garis kerja gayanya tidak melalui pusat benda.Dengan demikian sebuah momen akan selalu
membuat putaran yang disebkan adanya jarak tegak lurus antara gaya dengan titik pusat
benda. Moment terhadap suatu titik adalah besar gaya yang bekerja dikalikan dengan jarak
tegak lurus antara gaya terhadap titik. Gaya satuannya Kilogram(kg) dan momen (M)
satuannya kg.m
Contoh sederhana di atas dapat disimpulkan bahwa beban konstan 500 kg dapat
mengangkat beban sebesar 1000 kg dengan mudah dan dapat mengangkat beban 5000 kg
dengan lambat tergantung dari jarak penempatan beban 500 kg dari tumpuan. Pada kendaraan
B = 500 kg adalah tenaga mesin, beban 1000 kg dan 5000 kg adalah beban kendaraan dan
tuas adalah transmisi. Dari sis dapat disimpulkan bahwa :
1. Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen ditingkatkan, maka kendaraan
dapat mengangkat beban yang lebih besar walaupun kecepatan kendaraan lambat
2. Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen dikurangi oleh transmisi maka
beban kendaraan yang dapat diangkat akan berkurang walaupun kecepatan kendaraan
bertambah.
Pada gambar 5 terlihat dua buah roda gigi yang saling berkaitan dimana roda gigi
yang kecil memindahkan tenaganya pada roda gigiyang besar. Besarnya tenaga yang
dipindah adalah 100 kg pada titik perkaitan kedua roda gigi. Karena jarak antara kedua drive
shaft keperkaitan roda gigi mempunyai jarak yang berbeda, maka momen yang dihasilkan
pun akan berbeda.Seperti gambar 5A, pada driven gear menghasilkan momen sebesar 400
kg.m. Hal ini disebabkan jarak drive shaft ke titik perkaitan kedua roda gigi tersebut
mempunyai jarak yang berbeda. Gambar 5B, pada driven gear menghasilkan momen sebesar
200 kg.m



Gambar 5A




Gambar 5B. Prinsip penambahan momen pada roda gigi
Di bawah ini berbagai perbandingan roda gigi pada berbagai tingkat kecepatan dan torque
1. Gear kecepatan rendah (untuk start dan Menanjak)
Kecepatan Motor Torque
Rendah Tinggi


1
4
Tekanan pada permukaan
roda gigi sebesar 100 kg
Momen 400 kg.m
2 1
Momen 200 kg.m
Tekanan pada permukaan
roda gigi sebesar 100 kg

Jika roda gigi yang kecil memutarkan roda gigi yang besar kecepatan motor rendah tetapi
tenaga yang dihasilkan besar.
2. Gear Kecepatan menengah
Kecepatan Motor Torque
Menengah Menengah


3. Gear kecepatan tinggi(untuk jalan datar pada kecepatan tinggi)
Kecepatan Motor Torque
Tinggi Kecil





Roda gigi yang digerakkan
Roda gigi
penggerak
Jika roda gigi yang besar memutarksn roda gigi yang kecil kecepatan motor tinggi
tetapi tenaga yang dihasilkan kecil.

Gear Ratio dan Kecepatan Roda








Keterangan :
Z1 : Primary drive gear
Z2 : Primary driven gear
Z3 : Main Shaft Gear
Z4 : Counter Shaft Gear
Z5 : Drive Gear Sprocket
Z6 : Driven Gear Sprocket
Total Ratio(TR) = Z2/Z1 x Z4/Z3 x Z6/Z5
Hubungan antara Total Ratio (TR) dengan Kecepatan Kendaraan :
Rumus : V =
xi
xDxN x
1000
14 , 3 60
(km/jam)
Dimama : D : diameter efektif roda (m)
N : Putaran mesin
i : ratio reduksi total tiap gigi percepatan
Mesin
Z1
Z2
Z3
Z4
Z5 Z6
Rantai
Roda
Transmisi
Syarat syarat yang harus dimiliki oleh transmisi adalah
1. Waktu memindahkan tenaga harus cepat, mudah dan tidak berbunyi
2. Harus kecil, ringan, tidak mudah rusak dan mudah dioperasikan/diperbaiki
3. Ekonomis dan mempunyai efisiensi tinggi
4. Kualitas bahan harus baik

KOMPONEN, FUNGSI KOMPONEN DAN CARA KERJA TRANSMISI MANUAL
1. Jenis-jenis Transmisi
Transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi 2
(dua)
Sliding mesh type
A. Trasmisi Manual Constan mesh type
Syncromesh type
B. Transmisi Otomatis Continuously Variable Transmision (CVT)
Transmision Otomatis Fluida type
Electric type
Transmisi manual yang sering digunakan pada sepeda motor adalah jenis constant
mesh type dan sekarang dikembangkan transmisi otomatis khusus dirancang pada kendaraan
type matic, type ini sering juga disebut V-belt automatic tanpa shift mechanism/Continously
Variable Transmision(CVT)
a. Type Continously Variable Transmision (CVT) akan dipelajari pada kelas XII pada
semester 2
b. Constant mesh type
Nama komponen dan fungsi masing-masing :
Komponen utama transmisi type constant mesh adalah :
a. Main shaft (poros utama)
Pada poros utama terdapat roda gigi mati, roda gigi bebas dan roda gigi geser. Poros
utama selalu berhubungan dengan poros engkol melalui gigi kopling.
b. Counter shaft (poros lawan)
Pada counter shaft juga terdapat roda gigi yang sama dengan poros utama.
c. Shift fork sebegai penggerak gigi geser
d. Shift drum sebagai penggerak shift fork

Gigi-gigi transmisi antara lain :
1. Gigi mati : yaitu gigi yang akan berputar jika poros berputar
2. Gigi bebas : yaitu gigi yang berputar bebas pada poros
3. Gigi geser : yaitu gigi yang dapat bergeser pada poros ( ke arah kiri atau arah kanan)
Biasanya gigi geser ini dilengkapi 3 sampai 4 tonjolan disekeliling roda giginya yang
sering disebut dengan DOG. Tonjolan-tonjolan ini (DOG), apabila roda gigi bergeser akan
masuk ke dalam lubang (DOG HOLE) yang ada pada gigi sebelahnya, sehingga gigi tersebut
akan mengikuti putaran roda gigi yang ada DOG nya.

Sesuai dengan gambar di atas terdiri dari beberapa gigi yaitu :
1. Main shaft (poros utama) terdapat beberapa gigi yaitu :
a. M1 : Gigi mati
b. M4 : Gigi bebas
c. M3 : Gigi geser mati
Z1
Z2
d. M5 : Gigi bebas
e. M2 : Gigi mati
f. Z2 : Primary driven gear

2. Counter shaft (poros lawan) terdapat beberapa gigi yaitu :
a. C1 : Gigi bebas
b. C4 : Gigi mati geser
c. C3 : Gigi bebas
d. C5 : Gigi mati geser
e. C2 : Gigi bebas

3. Mekanisme Pemindah Gigi
Mekanisme pemindah gigi adalah sistem yang mengatur perpindahan gigi percepatan
agar transmisi dapat berpindah dengan lembut ,cepat tanpa menimbulkan bunyi. Ada dua
type pemindah gigi pada sepeda motor yaitu :
a. Type Rotari
Type rotary dioperasikan dengan satu arah sampai ke posisi awal kembali seperti pada
ilustrasi saat pemindah gigi digerakkan pengait pada shift arm menggerakkan cam yang
berbentuk silinder dengan parit sebagai jalur dimana pin shift fork berada, dengan demikian
shift fork bergerak sesuai putaran cam


b. Type Balik (Return Type)
Type ini bekerja satu arah dan hanya berhenti pada posisi tertentu dan untuk kembali
harus mengikuti cara kebalikannya,seperti pada gambar pemindahan melalui gear. Alur pada
cam tidak berhubungan melingkar, dan garpu pengarah bergerak sebagai proyeksi sesuai
arahan pada cam





Gear shift fork
Gear shift cam
Cam groove Gear shift driven gear
Gear shift shaft
Gear shift lever
Gear shift fork
Gear shift shaft
Gear shift lever
Gear shift cam
Gear shift drive
gear
2.6 Melakukan Perawatan dan Perbaikan Transmisi Manual Sepeda Motor
1. Perawatan dan pemeliharaan transmisi sepeda motor
Perawatan dan pemeliharaan transmisi manual pada sepeda motor, tidak terlalu rumit,
namun memerlukan ketelitian diantaranya sebagai berikut :
a. Memeriksa sistem pelumasan secara visual.
Memeriksa sistem pelumasan secara visual mengenai kebocoran minyak pelumas,
misalnya kebocoran dari oil seal pada pemindah gigi (gear shift lever), kebocoran oli dari
valve seal cover, kebocoran oli dari counter shaft pada drive gear sprocket, packing pada
cylinder head cover, packing cylinder head, packing pada blok mesin,seal pada dip
stick(tutup lubang pengisian oli dan seal juga berfungsi mengukur si oli pada mesin atau
packing yang lain.Jika terjadi kebocoran seperti itu harus cepat dilakukan penggantian seal
atau packing.Jika tidak diganti akan mengakibatkan volume oli mesin akan berkurang,
berakibat buruk pada komponen mesin itu sendiri, juga merusak komponen transmisi dan
kopling, karena oli mesin berfungsi tidak hanya melumasi mesin, juga melumasi kopling dan
transmisi, berakibat cara kerja kopling dan transmisi tidak baik dan merusak komponen
kopling dan transmisi itu sendiri.
b. Memeriksa pelumasan transmisi.
Pelumasan pada transmisi sangat penting, mengingat transmisi terdiri atas banyak
komponen yang saling bersentuhan satu dengan yang lainnya, dimana mesin,kopling
transmisi dan komponen lainnya menjadi satu unit. Pelumasan diperlukan untuk menghindari
terjadinya keausan sebagai akibat kontak langsung antara logam dengan logam komponen
transmisi. Minyak pelumas yang digunakan pada kendaraan sepeda motor biasanya minyak
pelumas multi grade seperti : 20 W 40 atau 20 W 50.Menggunakan minyak pelumas
sebaiknya sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat kendaraan(sesuai manual).
Penggantian minyak pelumas harus rutin sesuai dengan jarak tempuh yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuat kendaraan. Untuk itu speedometer harus jalan sehingga bisa mengukur
jarak yang telah ditempuh oleh sepeda motor itu. Ada motor yang direkomendasikan olinya
harus diganti setiap 3000 km.
c. Menganalisa terhadap gejala gangguan pada transmisi dan cara mengatasi.
Analisa gangguan transmisi dapat dilakukan dengan mengendari kendaraan sambil
mencoba mengoperasikan transmisi pada berbagai sikap atau test jalan. Adanya gangguan
pada transmisi kemungkinan disebabkan oleh kesalahan pada transmisi.
Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada unit transmisi seperti :
Gejala Penyebab Perbaikan
1. Sulit memindahkan
gigi transmisi

a. Penyetelan kopling tidak
benar
b. Shift fork shaft bengkok
c. Fork claw (cakar garpu)
bengkok
d. Shift drum cam groove(alur
bubungan tromol pemindah
gigi rusak
e. Oli transmisi kurang
f. Oli transmisi encer
a. Lakukan penyetelan kopling
b. Ganti shift fork shaft
c. Luruskan/ganti
d. Perbaiki alur atau diganti
e. Tambahkan oli
f. Ganti oli dengan viskositas
yang sesuai dan
penggantian oli sesuai
dengan manual book
2. Transmisi meloncat
keluar dari gigi
a. Dog gear (tonjolan
penggerak roda gigi) dan
slots (lubang-lubang
penggerak roda gigi) aus.
b. Fork shaft bengkok
c. Shift drum stopper bengkok
a. Perbaiki dogs gear dan sltos
jika tidak bisa diperbaiki,
diganti
b. Perbaiki atau ganti
c. Ganti dengan yang baru
3. Suara tidak
normal/berisik
a. Bantalan Big end
connecting rod aus
b. Bantalan crankshaft aus
c. Bantalan transmisi aus
a. Ganti bearing connecting
rod
b. Ganti bearing crankshaft
c. Ganti bearing transmisi

You might also like