You are on page 1of 6

INFORMASI NUTRISI IKAN UNTUK MENUNJANG PENGEMBANGAN

BUDIDAYA LAUT
1)
Ketut Suwirya,
1)
Marzuqi, dan
1)
Nyoman Adiasmara Giri
1)
Balai Basar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol
P. O. Box 140 Singaraja
ABSTRAK
Dewasa ini budidaya laut terutama budidaya kerapu sudah berkembang di Indonesia antara lain: di Batam,
Lampung, Riau, Kepulauan Seribu, kerena kesediaan benih yang dihasilkan oleh panti benih sudah memadai. . Akhir
akhir ini aspek nutrisi budidaya kerapu mulai memperoleh banyak perhatian para pakar dan !uga usahawan. "ntuk
memenuhi semua nutrien yang dibutuhkan ikan maka harus dibuat #ormula pakan yang tepat. Sementara itu pada stadia
lar$a nutrien yang esensial adalah n% &"'A. Budidaya ikan pada keramba !aring apung (K)A* di laut sampai saat ini
masih menggunakan ikan ru+ah sebagai pakan utama. Kendala meman#aatkan ikan ru+ah sebagai sumber pakan yaitu
musim, distribusi, dan kualitas dari ikan ru+ah. "ntuk meme+ahkan kendala tersebut pakan buatan dapat dikembangkan
berdasarkan in#ormasi dari nutrisi ikan.
Kata kunci !utrisi ikan" Budidaya laut.
ABSTRACT
At present, mari+ulture in Indonesia has been de$eloped su+h as Batam, Lampung, Riau, Seribu Inlands, and so on
spe+ially grouper +ulture, be+ause #ry sour+e is produ+ed by hat+hery. In early time, #ish nutrition aspe+t is +on+erned by
e,perts and businessmen. -he #eed ha$e to be #ormulated to get a good #eed #or #ish that is +ultured. .ssential nutrient
#or lar$ae stage is n% &"'A. "ntil now, #ish +ulture in the #loating +age in the sea still use trash #ish #or the mean #eed.
-o used trash #ish ha$e some problems su+h as season, distribution, and /uality o# trash #ish. -o sol$e this problem +an
be de$eloped arti#i+ial #eed base on #ish nutrition in#ormation.
Key #ords $is% nutrition" &ariculture.
PENDAHULUAN
Budidaya laut dewasa ini berkembang dengan pesat di Indonesia seperti di Batam, Lampung, Riau,
Kepulauan Seribu, dan sebagainya0 terutama budidaya kerapu kerena kesediaan benih yang dihasilkan oleh
panti benih sudah memadai. Sampai saat ini budidaya ikanikan laut masih mengandalkan ikan ru+ah sebagai
pakan utama. 1amun ikan ru+ah tersebut merupakan sumber protein hewani bagi sebagian masyarakat
Indonesia, di samping ketersediaannya sangat bergantung pada musim. 2enanganan ikan ru+ah perlu
mendapat perhatian untuk men!aga kualitas pakan yang diberikan pada ikan yang dipelihara.
2akan merupakan salah satu input penting dalam budidaya ikan, termasuk dalam kegiatan
pembenihannya. 3leh karenanya, akhirakhir ini aspek nutrisi mulai memperoleh banyak perhatian para
pakar dan usahawan. Agar pakan yang diberikan pada ikan dapat memenuhi semua nutrien yang dibutuhkan
ikan, maka harus dibuat #ormula pakan yang tepat. "ntuk itu diperlukan data mengenai kebutuhan nutrien
pakan ikan dan !uga pengetahuan mengenai kemampuan ikan untuk mengasimilasi bahan pakan.
2enelitian rin+i mengenai kebutuhan nutrien untuk ikan dimulai se!ak sekitar 45 tahun yang lalu,
sedangkan penelitian tersebut pada ternak telah dimulai sekitar 65 tahun lalu (Kompiang dan Ilyas, 7866*.
Dengan demikian masih sangat banyak aspek nutrisi dan pakan yang belum diketahui. Data yang ada
menun!ukkan bahwa penelitian aspek nutrisi dan kebutuhan nutrien ikan kebanyakan memgenai ikan sal&on"
cat$is%" car'" tila'ia" dan sea (rea&. Sementara itu penelitian aspek nutrisi untuk ikanikan lainnya,
khususnya ikan karni$or seperti kerapu relati# terbatas.
PAKAN UNTUK LARVA IKAN
Keberhasilan dalam memi!ahkan beberapa spe+ies ikan sering kali tidak segera diikuti oleh
keberhasilan dalam pengembangan teknologi pemeliharaan lar$anya sampai menghasilkan benih. Se+ara
umum lar$a ikanikan laut berukuran sangat ke+il dengan ukuran mulut yang ke+il pula, termasuk ikan
kerapu (Kohno et al., 7889*. Se+ara #isik diperlukan pakan berukuran ke+il, seperti roti#er tipeSS. Keadaan
ini menyulitkan dalam mana!emen pakan. Roti#er dewasa tipeS dan tipeL masih terlalu besar untuk stadia
awal lar$a dari kebanyakan spe+ies ikan kerapu (Lim, 788%*.
Sementara itu pada stadia awal dari lar$a dibutuhkan nutrien pakan yang +ukup untuk memenuhi
kebutuhan energinya dan untuk mendapatkan nutrien esensial. Beberapa penelitian menun!ukkan bahwa
ikan laut membutuhkan asam lemak n% rantai pan!ang (n% &"'A* sebagai asam lemak esensialnya
(I:/uierdo et al., 78680 ;ebster and Lo$ell, 7885*. Kebanyakan lar$a ikan laut hanya mempunyai
kemampuan yang sangat terbatas untuk mensintesa n% &"'A dari asam lemak n% rantai karbon yang lebih
pendek (Kana:awa et al., 78980 3strowski and Di$akaran, 7885*. &enderson and Sargent (786<*
menemukan bahwa kebutuhan n% &"'A meningkat pada stadia awal perkembangan lar$a karena banyak
yang digunakan pada pembentukan membran. I:/uierdo et al. (7868* melaporkan bahwa dibutuhkan %,55=
n% &"'A (berat kering* pada nauplii )rte&ia atau %,46= n% &"'A (berat kering* pada roti#er untuk
memenuhi kebutuhan asam lemak n% &"'A dari lar$a red sea bream. 2ertumbuhan lar$a gilthead sea
bream (S'arus aurata* yang diberi pakan roti#er yang mengandung 5,45= n% &"'A (berat kering*
meningkat ><5,55= dibandingkan dengan yang hanya diberi pakan dengan kandungan n% &"'A 5,56=
sampai hari ke>>. Kekurangan n% &"'A mengakibatkan tingkat kematian lar$a yang tinggi dan
pertumbuhan yang lambat, serta tidak sempurnanya pembentukan dan #ungsi gelembung renang pada lar$a
ikan (Sorgeloos et al., 78660 ;ebster and Lo$ell, 78850 Ko$en et al., 7885*. Salhi et al. (7884* melaporkan
kandungan n% &"'A >,5< >,7?= dalam pakan mikro menghasilkan kelangsungan hidup gilthead sea brean
(S'arus aurata* terbaik dibandingkan dengan yang diberikan pakan mengandung 5,6> 5,94= n% &"'A,
dan kebutuhan n% &"'A tidak menurun dengan menurunnya kandungan total lemak pakan.
*a(el 1. Ko&'osisi asa& le&ak (e(era'a s'ecies '%yto'lankton
Asam lemak
Chlorella
(Malaysa!
"!
Chlorella
vulgaris
#!
Chlorella
minutissima
#!
Nannochlorosis
oculata
$!
7? : 5 8,% >5,> >5,? 7?,<4
76 : 7 6,6 6,? >,< >,54
76 : >n? 7%,5 4,7 %,? %,%>
76 : %n% 8,> 5,7
>5 : <n% 5,75 >?,? >9,% %5,<7
>> : ?n%
7* = total lipid (-eshima et al., 7887*
>* = total lipid (;atanabe et al., 786%b*
%*. = total lipid (3kau+hi et al., 7885*
Kenyataan pentingnya peranan asam lemak bagi lar$a ikan laut tidak selalu ditun!ang oleh tersedianya
pakan hidup dengan kandungan asam lemak esensial yang +ukup. Komposisi asam lemak pakan hidup yang
umum digunakan pada pembenihan ikan di sa!ikan pada -abel 7, >, dan %.
2ada -abel > terlihat adanya $ariasi kandungan asam lemak Brac%ionus dengan metode kultur yang
berbeda. Kandungan .2A roti#er yang dikultur dengan +%lorella &inutissi&a dan !annoc%loro'sis !auh
lebih tinggi dibandingkan dengan yang dikultur pada +%lorella regularis. Demikian !uga terdapat $ariasi
kandungan asam lemak nauplii )rta&ia dan )cartia clausi dari beberapa +ontoh yang dianalisa (-abel %*.
"ntuk menyesuaikan kandungan asam lemak pakan hidup sehingga dapat memenuhi kebutuhan lar$a ikan
telah dikembangkan metode pengkayaan, baik dengan menggunakan plankton, pakan buatan, atau langsung
dengan emulsi minyak yang mempunyai kandungan asam lemak esensial tinggi (-eshima et al., 78670 Ba+lay
and @eller, 788?*. Kebutuhan asam lemak n% &"'A beberapa lar$a ikan laut adalah diatas %,5= dan
nampak untuk ikan red sea(rea& dan yello#tail peran D&A lebih besar daripada .2A.
*a(el ,. Ko&'osisi asa& le&ak roti$er -!rachionus licatilis) yang dikultur dengan 'akan yang (er(eda -. area)
Asam lemak
Chlorella regularis
(a% &a'a%!
Chlorella minutissima
(la(&!
Yeas& Nannochlorosis
7? : 5 8,% 7?,6 ?,9 77,7
76 : 7n8 >>,4 75,7 %7,> %,<
76 : >n? 76,< %,> <,8 >,<
76 : %n% %,9 5,4 5,? 5,7
>5 : <n% 7,8 >4,7 %9,6
>> : ?n%
Sumber: ;atanabe et al. (786%b*
*a(el /. Ko&'osisi asa& le&ak nau'lii Artemia salina dan Acartia clausi
Asam lemak
Na()l Artemia
"!
Acartia clausi
#!
I II III I II III
7? : 5 8,> 77,5 7>,> 7?,8 7?,< 76,%
76 : 7 78,7 >?,9 %4,8 4,7 %,? <,4
76 : >n? 6,% 6,8 ?,? 7,7 5,? 7,7
76 : %n% <,4 >9,? 79,> 7,7 5,9 7,5
>5 : <n% ?,6 5,% %,< >5,7 >8,> 7?,?
>> : ?n% 5,> >6,? >9,> 7>,%
n% &"'A 9,% 7,> %,6 48,6 <6,5 %5,7
7* = total lipid (;atanabe et al., 7896*
>* = area (;atanabe et al.,786%b*
*a(le 4. Ke(utu%an asa& le&ak n0/ 123) (e(era'a s'ecies lar4a ikan laut
S)e*es ka+ ,a+
-e+s )aka+
Ke.(&(/a+
(.e%a& ke%+0!
Pe%a+a++ya
Red seabream
(Pagrus &ajor*
Roti#er n% &"'A %,<= D&A A .2A
)rte&ia n% &"'A %,5= D&A A .2A
Bellowtail
(Seriola 5uin5ueradiata*
)rte&ia n% &"'A A %,8= D&A A .2A
Striped kni#e!aw
(O'legnat%us $asciatus*
Roti$er n% &"'A A %,5=
)rte&ia n% &"'A A %,5=
'lounder
(2arali+hthys oli$a+eus*
)rte&ia n% &"'A A %,<=
Sumber: ;atanabe (788%*
PAKAN UNTUK PEMBESARAN
Ika+ R(*a/
Budidaya ikan pada keramba !arring apung (K)A* di laut sampai saat ini masih menggunakan ikan
ru+ah sebagai pakan utama. Ikan ru+ah termasuk bahan pakan yang +epat kualitasnya menurun terutama
pada iklim tropis seperti Indonesia. 3leh karena itu, ikan ru+ah memerlukan penanganan yang memadai agar
kualitasnya tetap baik untuk menghambat penurunan mutu ikan ru+ah dapat dilakukan dengan penurunan
suhu atau pembekuan.
Ikan mengandung lemakCasam lemak ikatan rangkap yang +ukup tinggi sehingga mudah teroksidasi
dan mudah tengik. Lemak dalam pakan ber#ungsi sebagai sumber energi bagi ikan dan sumber asam lemak
esensial. Asam lemak esensial bagi ikanikan laut adalah kelompok n% &"'A. Asam lemak tersebut sangat
mudah teroksidasi. 2enurunan kualitas lemak ikan ru+ah dapat dihambat dengan penyimpanan pada suhu
rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang dilakukan di Balai Besar 2erikanan Budidaya Laut
Dondol (-abel <*. -abel < menun!ukkan bahwa kadar n% &"'A lemak ikan ru+ah lebih +epat menurun pada
suhu ruangan (>8 E %>
o
F* dibandingkan dengan pada kondisi dingin.
*a(el 6 Penurunan n0/ 123) 'ada le&ak ikan ruca% 'ada su%u (er(eda
K1+,s
Lama )e+ym)a+a+ (-am!
2 3 #4
Suhu kamar (>8%5
o
F* 5,5= %5,5= ?4,5=
Ikan di es (% E 5
o
F* 5,5= 75,5= >5,5=
)enis!enis $itamin yang terdapat dalam ikan ru+ah !uga mengalami penurunan se!alan
dengan ber!alannya proses pembusukan yang ter!adi pada ikan ru+ah. Gitamin merupakan bahan
bahan mikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. )enis $itamin yang larut dalam air sangat mudah
rusak kalau disimpan dalam kondisi basah atau kadar air yang +ukup tinggi. 1amun penurunan
kadar $itamin dalam ikan ru+ah tersebut !uga dapat dihambat dengan menurunkan suhu
penyimpanan ikan ru+ah. &al ini dapat dilihat dari analisa $itamin F yang dilakukan pada ikan
ru+ah yang disimpan pada suhu kamar dan diberi es (-abel ?*.
*a(el 7. Penurunan 8ita&in + 'ada ikan ruca% yang disi&'an 'ada su%u (er(eda
K1+,s
Lama )e+ym)a+a+ (-am!
2 "# #4
Suhu kamar (>8%5
o
F* 5,5= %5,5= 97,5=
Ikan di es (%5
o
F* 5,5= 8,5= 7<,9=
Gitamin ini dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan metabolisme, daya tahan terhadap perubahan
lingkungan dan penyakit. 2ada ikan kerapu bebek kekurangan $itamin F akan menyebabkan tulang belakang
bengkok, insang terbuka, menurunnya kandungan hemoglobin (&b* darah, $italitas dan daya tahan tubuh
ikan menurun. &al yang sama di!umpai pada ikan kerapu bebek yang kekurangan $itamin B. 'enomena
yang sangat menon!ol pada ikan kerapu bebek yang kekurangan $itamin B adalah selera makan sangat
menurun disamping itu tubuh ikan lemah dan bergetar.
3leh karena itu penggunaan ikan ru+ah dalam budidaya perlu ditambah dengan $itamin mi, agar
ikan yang dibudidayakan tidak menun!ukkan ge!alage!ala kekurangan $itamin. Di samping itu, perlu
di+oba dan dikembangkan pakan buatan sebagai alternati# untuk men!aga perkembangan dan kesinambungan
usaha budidaya laut.
Pe+a+0a+a+ ,a+ Pe+ym)a+a+ Ika+ R(*a/
"ntuk men!aga kualitas ikan ru+ah yang digunakan sebagai pakan dalam budidaya laut maka ikan
ru+ah perlu mendapatkan penanganan yang baik. Ikan ru+ah yang baru ditangkap se+epat mungkin diberi es,
dan tidak terlalu lama di dalam palkah kapal. 2emberian es pada ikan ru+ah tersebut hanyalah
memperlambat proses penurunan mutu. Begitu ikan ru+ah sampai di darat sebaiknya langsung di+u+i dan
disimpan dalam $ree9er. Ketersediaan ikan ru+ah sangat dipengaruhi oleh musim, sehingga perlu tempat
penyimpanan yang memadai agar pemberian pakan tidak terputus.
Paka+ B(a&a+
Ikan kerapu adalah !enis ikan karni$ora oleh karena itu !enis ikan ini memerlukan pakan dengan
kandungan protein yang +ukup tinggi. Beberapa !enis ikan kerapu yang telah diketahui kebutuhan proteinnya
(-abel 9*. Kebutuahan protein ikan kerapu berkisar antara 49,6= sampai ?5,5=.
1utrien yang tidak kalah penting dalam pakan adalah lemak. Lemak pakan dapat sebagai sumber
energi dan sebagai sumber asam lemak esensial. Asam lemak esensial bagi ikan kerapu adalah n&"'A.
Kebutuhan lemak untuk ikan kerapu bebek men+apai 8,57>,5= (Diri, 7888*, dan asam lemak essensial (n%
&"'A* adalah 7,4= (Suwirya, >557*.
*a(le :. Ke(utu%an 'rotein 'akan (e(era'a jenis ikan kera'u
Je+s ka+ ke%a)( Ka,a% )%1&e+ (5! S(m.e%
Kerapu Lumpur (;. sal&oides* <5 -eng, et al. (7896*
Lumpur mata ku+ing -;. Striatus) A<< .llis, et al. (788?*
Lumpur malabar -;. &ala(aricus) 49,6 Fhen H -sai (7884*
Lumpur sirip pan!ang -;. aerolatus) ?5 Fhu, et al. (788?*
Kerapu akaara -;. akaara) 48,< Fhen, et al. (788<*
Kerapu bebek (+. alti4elis* <4,> Diri, et al. (7888*
Gitamin dibutuhkan untuk pertumbuhan, pemeliharaan tubuh, dan reproduksi. Gitamin dibagi
men!adi dua yaitu yang larut dalam lemak ($itamin A,D, ., dan K* dan $itamin yang larut dalam air seperti
ribo#la$in, $itamin F, thiamin, dan lainlain. Salah satu $itamin yang +ukup penting diperhatikan adalah
$itamin F. Kekekurangan $itain F menampakkan ge!ala bengkok tulang, insang terbuka, rentan terhadap
penyakit, dan akti$itas ikan menurun. Kebutuhan $itamin F dalam pakan untuk ikan kerapu bebek adalah
%,5 mgC755 gram pakan (Diri et al., 7888*.
Berdasarkan in#ormasi di atas Balai Besar Riset 2erikanan Budidaya Laut Dondol telah
mengembangkan pakan kerapu. 2akan tersebut telah diu!i+obakan pada ikan !u$enil dan pembesaran ikan
kerapu bebek. &asil u!i +oba pada menun!ukkan pertumbuhan dan e#isiensi pakan yang baik serta tidak
tampaknya ge!alage!ala kekurangan nutrien (-abel 6*.
2akan kering dapat disimpan dalam !angka pan!ang. 2enyimpanan pakan kering dapat dilakukan
dalam ruang yang kelembabannya rendah dan terhindar dari sinar matahari.
*a(el <. 1asil uji co(a 'akan (uatan dan ikan ruca% 'ada ikan kera'u (e(ek sela&a 4 (ulan 'e&eli%araan di Balai
Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol
2arameter
Paka+ U-
2akan Dondol 2akan "!i Ikan Ru+ah
Bobot awal (gram* %?,5 %?,5 %?,5
Bobot akhir (gram* 749,? 7%>,6 7%%,4
Kelangsungan hidup (=* 86,9 86,5 8<,7
'FR 7,%8 7,<4 <,6>
&arga pakan 7<.455 74.<<5
&ematokrit (=* %9,% %6,> >4,>
KESIMPULAN
2emberian pakan buatan (pelet* dapat diaplikasdikan utuk budidaya ikan kerapu karena
menun!ukkan pertumbuhan pertumbuhan dan e#isiensi pakan yang baik serta tidak menun!ukkan ge!ala
kekurangan nutrien. Selain itu pakan buatan dapat disimpan dalam !angka waktu yang pan!ang.
DAFTAR PUSTAKA
Bar+lay, ;. and S. @eller. 788?. 1utritional .nhan+ement o# n% and n? 'atty A+ids in Roti#ers and )rte&ia nauplii by
'eeding Spraydried Sc%i9oc%ytriu& sp. ). ;orld A/ua+ult. So+., >9: %74%>>.
Dhert, 2., L.F. Lim, 2. La$ens, -.I. Fhao, R. Fhuo,and 2. Sorgeloos. 7887. .##e+ts o# Dietary .ssential 'atty A+ids on
.ggs Juality and Lar$i+ulture Su++ess o# the Dreasy Drouper (;'ine'%elus tau4ina '.* : preliminary results.
pp.<6?> in 2. La$ens, 2. Sorgeloos, .. )aspers, and ' 3lle$ier (.ds.*. Lar$i K87 'ish H Frusta+ean Lar$i+ulture
Symposium. Spe+ial 2ubl. 1o. 7<. .uropean A/ua+ulture So+iety. Dhent, Belgium.
&enderson, R.). and ).R. Sargent. 786<. 'atty A+id Ietabolism in 'ish. pp. %48%?4 in F.B. Fowey, A. I. Ia+kie and ).
D. Bell (eds.*. 1utrition and 'eeding in #ish. A+ademi+ 2ress, London, .ngland.
Diri, 1.A., K. Suwirya, dan I. Iar:u/i. 7888. Kebutuhan 2rotein, Lemak, dan Gitamin F Buwana Kerapu bebek,
+ro&ile'tes alti4elis. )urnal 2enelitian 2erikanan Indonesia, <(%*: %644.
I:/uierdo, I.S., -. ;atanabe, -. -akeu+hi, -. Arakawa, and F. Kita!ima. 7868. Re/uirement o# Lar$al Red Sea bream
Pagrus &ajor #or .ssential 'atty A+ids. 1ippon Suisan Dakkaishi, <<: 6<86?9.
Kana:awa, A., S. -eshima, and K. 3no. 7898. Fon$ersion o# Linolei+ A+id to n% &ighly "nsaturated 'atty A+ids in
Iarine 'ishes and Rainbow -rout. Bull. )pn. So+. S+i. 'ish.,, 4?: 7>%77>%%.
Kohno, &., R.S.3. Anguilar, A. 3hno, and B. -aki. 7889. ;hy is Drouper Lar$al Rearing Di#i+ultL : An approa+h #rom
the de$elopment o# the #eeding apparatus in early stage lar$ae o# the grouper, ;'ine'%elus coioides. I+hthyol.
Res., 44 : >?9>94.
Kompiang, I.2. dan S. Ilyas. 7866. 1utrisi IkanC"dang : Rele$ansi untuk Lar$a dan Induk. 2ro+. Seminar 1asional
2embenihan Ikan dan "dang. Bandung, < 9 )uli 7866.
Ko$en, ;.I., A. -andler, D.;. Kissil, D. Sklan, 3. 'rie:lander, and I. &arel. 7885. -he .##e+t o# Dietary (n%*
2olyunsaturated 'atty A+ids on Drowth, Sur$i$al and Swim Bladder De$elopment in S'arus aurata Lar$ae.
A/ua+ulture, 87: 7%7747.
Lim, F.L. 788%. Lar$i+ulture o# the Drouper ;'ine'%elus tau4ina '. and the Brownmurble Drouper ;'ine'%elus
$uscogutatus in Singapore. ). ;orld A/ua+ult. So+., 4> : >?>>94.
3kau+hi, I., ;. @hou, and ;. @ou. 7885. Di##eren+e in 1utriti$e Galue o# a Ii+ro Alga !annoc%loro'sis oculata at
Garious Drowth 2hases. 1ippon Suisan Dakkaishi, <?: 7>8%7>86.
3strowski, A.F. and S. Di$akaran. 7885. Sur$i$al and Bio+on$ersion o# n% 'atty A+ids During .arly De$elopment o#
Dolpin (+ory'%aena %i''urus* Lar$ae 'ed 3il.nri+hed Roti#ers. A/ua+ulture, 68: >9%>6<.
Sahli, I., I.S. I:/uierdo, F.I. &ernande:Fru:, I. Don:ale:, and &. 'ernande:2ala+ios. 7884. .##e+t o# Lipid and n
% &"'A Le$els in Ii+rodiets on Drowth, Sur$i$al and 'atty A+id Fomposition o# Lar$al Dilthead Sea Bream
(S'arus aurata*. A/ua+ulture, 7>4 : >9<>6>.
Sorgeloos, 2., 2. Leger, and 2. La$ens. 7866. Impro$ed Lar$al Rearing o# .uropean and Asian Seabass, Seabream, Iahi
mahi, Siganid and Iilk#ish "sing .nri+hment Diets #or Brac%ionus and )rte&ia. ;orld A/ua+ult., 78: 9698.
Suwirya, K., 1.A. Diri, dan I. Iar:u/i. Suwirya, K., 1.A. Diri, dan I. Iar:u/i >557. 2engaruh n% &"'A -erhadap
2ertumbuhan dan .#isiensi 2akan Buwana Ikan Kerapu Bebek, +ro&ile'tes alti4elis. pp >57>5?. =n Sudrad!at,
A., ..S. &eruwati, A. 2oernomo, A. Rukyani, ). ;idodo, dan .. Danakusuma (.ds* -eknologi Budi Daya Laut
dan 2engembangan sea 'arming di Indonesia, Depertement Kelautan dan 2erikanan.
-eshima, S., A. Kana:awa, and I. Sakamoto. 7867. Attempt to Fulture the Roti#ers with Ii+ro .n+apsulated Diets. Bull.
)pn. So+. S+i. 'ish.,, 49: 7<9<7<96.
-eshima, S., S. Bamasaki, A. Kana:awa, S. Koshio, and &. &irata. 7887. 'atty A+id Fomposition o# Ialaysian Iarine
+%lorella. 1ippon Suisan Dakkaishi, <9: 786<786<.
;atanabe, -., '. 3owa, F. Kita!ima, and S. 'u!ita. 7896. 1utritional Juality o# Brine Shrimp, )rte&ia salina, as a Li$ing
'eed #rom the Giewpoint o# .ssential 'atty A+ids #or 'ish. Bull. )pn. So+. S+i. 'ish., 44: 777<77>7.
;atanabe, -., F. Kita!ima, and S. 'u!ita. 786%b. 1utritional Galues o# Li$e 3rganisms "sed in )apan #or Iass
2ropagation o# 'ish : a Re$iew. A/ua+ulture, %4: 77<74%.
;atanabe, -. 788%. Importan+e o# Do+osahe,aenoi+ a+id in Iarine Lar$al 'ish. ). ;orld A/ua+ult. So+., >4: 7<>7?7.
;ebster, F.D. and R.-. Lo$ell. 7885. Response o# Striped Bass Lar$ae 'ed Brine Shrimp #rom Di##erent Sour+es
Fontaining Di##erent 'atty A+id Fomposition. A/ua+ulture, 85: 48?7.

You might also like