You are on page 1of 2

1.

Pengertian Aborsi
Abosi (

) menurut bahasa Arab berasal dari kata ()!ang artin!a tidak


sem"urna. (

) artin!a unta itu melahirkan anakn!a dalam keadaan


tiak sem"urna. Anak unta tersebut dinamakan (
#
$ % ) karena tidak &elas bentukn!a. Ada &uga
!ang mengatakan bah'a (

) adalah !ang keguguran dan keluar dalam keadaan


sem"urna bentukn!a dan telah ditiu"kan ruh "adan!a( han!a sa&a tidak hidu".
)alangan mad*hab +!a,i-.( +!i-ah dan /a-,ari!!ah menggunakan kata ( 01
#
2 3) !ang
maknan!a sama dengan kata (

). 4engan demikian makna ( 01


#
2 3) menurut ulamah
,i5h adalah keluarn!a &anin dari "erem"uan !ang &amil sebelum sem"urna masa kehamilann!(
baik dlam keadaan mati atau "un hidu" sebentar dan telah 6am"ak sebagian
"embentukann!a. 7aik dilakukan oleh dirin!a sendiri se"erti minum obat atau "un akibat
"erbuatan orang lain.
8. 9ukum Aborsi
:enurut .bnu ;a&ab ra( hukum menggugurkan kandungan atau aborsi dibagi men&adi
tiga keadaan<
a. A"abila kandungan masih dalam bentuk muthfah( !aitu "ada usia em"at "uluh hari
"ertama.
b. A"abila telah nam"ak "erbentukan manusia.
=. A"abila telah ditiu"kan ruh "ada &anin tersebut.
7ebera"a ulamah ber"enda"at bah'a &anin boleh digugurkan sebelum "eniu"an ruh
atau"un sebelum ada "embentukan sosok ba!i. :eski"un ada bebra"a ulamah !ang
mem"erbolehkan untuk menggugurkan kandungan !ang masih dalam keadaan muthfah(
+!aikh .bnu >tsmaimin meneta"kan !ang lebih baik adalah tidak meakukan "engguguran.
/anin di"erbolehkan untuk digugurkan a"abila dalam keadaan !ang mendesak se"erti kondisi
ibu !ang tidak akan sanggu" mengandung dan melahirkan atau hal lain !ang darurat.
a. 9ukum Abosi +ebelum 4itiu"kan ruh
:enurut :ad*hab .mam :alik tidak boleh mengeluarkan air mani !ang telah
terbentuk didalam rahim 'alau "un sebelum berusia em"at "uluh hari. A"abila telah
ditiu"kan ruh ke"adan!a hukumn!a haram. Ada "ula !ang mengatakan bah'a hukumn!a
makruh a"abila mengeluarkan &anin sebelum berusia em"at "uluh hari. Pada :ad*hab
.mam :aliki tidak ada hokum !ang mem"erbolehkan mengeluarkan &anin sebelum
ditiu"kann!a ruh( a"alagi setelah ditiu"kann!a ruh. .bnu ;as!ad menuliskan bah'a
:alik mengambil istihsar agar memba!ar kifarat atas aborsi terhada" &anin. ?eta"i tidak
'a&ib karena terda"at keraguan antara unsur kesenga&aan dan kesalahan. 9ukum istihsar
dan kifarat ini mengandung arti bah'a aborsi meru"akan "erbuatan dosa.
4alam "andanga :ad*hab .mam +!a,i-. terda"at dua "enda"at( !aitu satu
"enda"at mengatakan tidak diteta"kan hukuman aborsi. Penda"at lainn!a mengatakan
bah'a hal tersebut &uga hara karena tidak boleh membinasakan dan tidak boleh
mengeluarkan &anin !ang telah meneta" "ada rahim.
:ad*hab .mam Ahmad bin 9ambal ber"enda"at bah'a di"erbolehkan bagi
'anita untuk menggugurka kandungan !ang masih berbentuk nuthfah sebelum usian!a
em"at "uuh hari( dengan menggunakan obat !ang di"erbolehkan. :enurut :ad*hab A*h@
Ahahir!( barang sia"a !ang memukul "erut 'anita hamil hingga &aninn!a keguguran(
maka tidak berlaku khifarat dalam hal ini( teta"i !ang berlaku adalah ghirrah
sa&a.;asulullah +AB meneta"kan hokum tersebut dia tidak membunuh sia"a"un( karena
&anin belum memiliki ruh.
4ari bebera"a "enda"at "ara ulamah mengenai hukum aborsi sebelum
ditiu"kann!a ruh kedalam &anin( terda"at em"at "andagnan<
@ 4i"erbolehkan se=ara muthla5 dan tidak terikat "ada suatu alasan a"a"un. .ni
meru"akan "enda"at mad*hab Aaidi!!ah.
@ 4i"erbolehkan asal ada alas an !ang bena( &ika tidak ada maka hukumn!a makruh.
Penda"at ini =enderung di"egang oleh ahli Ci5 dari :ad*hab .mam 7u 9ani,ah dan
sebagian Ahli Ci5h dari :ad*hab .mam +!a,i-i.
@ :akruh se=ara muthla5. Penda"at ini di"egang oleh sebagian Ahli C.5h dari :ad*hab
.mam :alik.
@ 9ukumn!a haram. Penda"at ini disandarkan ke"ada :ad*hab .mam :alik !ang
sesuai dengan :ad*hab A*@Ahair! berkenaan dengan "engahraman ajal.
b. 9ukum Aborsi terhada" /anin !ang telah ditiu"kan ruh
+eluruh "enda"at ulamah ,i5h men!atakan bah'a aborsi terhada" &anin tan"a alas
an !ang benar( setelah diberikan ruh atau setelah bilan keem"at masa kehamilan adalah
sesuatu !ang berbaha!a dan dilarang. 4isebutkan bah'a 'a&ib menda"atkan hukuman.
A"abila seorang "erem"uan menggugurkan kandungann!a( alalu keluar dalam keadaan
tidak ern!a'a dan &anin tersebut telah diberi ruh( makan menurut ahli ,i5h dia 'a&ib
memba!ar Ghirrah. 4emikian &uga orang lain !ang menggugurkann!a( meski"un
a!ahn!a sendiri( bahkan sebagian ahli gi5h me'a&ibkan memba!ar kifarat disam"ing
ghirrah tadi.
9al tersebut menun&ukkan bah'a terda"at dosa "ada "engguguran &anin setelah
dibeikan ruh. +eba sama sa&a dengan membunuh &i'a manusia !ang memiliki ruh insane.
.ni meru"akan suatu dsa menurut "andangan agama sehingga 'a&ib memba!ar denda
!aitu Ghirrah.
=. Aborsi dalam keadaan darurat
A"abila ter&adi sesuatu !ang darurat sehingga mengharuskan aborsi( se"erti
'anita !ang tidak akan sanggu" melahirkan( dan menurut media !ang di"er=a!a
kehamilan dan kelahiran ba!i itu akan membaha!akan sang ibu( maka dalam kondisi
se"erti inidi"erbolehkan menggugurkankandungan( bahka da"at &adi hukumn!a 'a&ib
&ika kehamilan itu da"at mengan=am n!a'a sang ibu.

You might also like