Professional Documents
Culture Documents
= 36 mg/L VSS
8. Kebutuhan oksigen (Ro)
Untuk menghitung kebutuhan oksigen dapat digunakan persamaan berikut ini.
Ro =
x
o
P
f
S S Q
42 . 1
) (
= 36 mg/L VSS
8. Kebutuhan oksigen (Ro)
Untuk menghitung kebutuhan oksigen dapat digunakan persamaan berikut ini.
Ro =
x
o
P
f
S S Q
42 . 1
) (
= 36 mg/L VSS
8. Kebutuhan oksigen (Ro)
Untuk menghitung kebutuhan oksigen dapat digunakan persamaan berikut ini.
Ro =
x
o
P
f
S S Q
42 . 1
) (
= 75 kg O
2
/hari
9. Rasio kebutuhan oksigen dengan penyisihan BOD
hari m Lx mg
x hari kgO
removal BOD
O kebutuhan
/ 831 / ) 8 , 3 75 (
/L m 10 x kg/mg 10 / 75
3
3 -3 6
2
5
2
=
= 1,3
10. Perhitungan kebutuhan oksigen aktual
Diketahui bahwa DO saturasi (kelarutan O
2
) pada suhu T = 20C (Cs) adalah 9,08
mg/l dan T = 30C (C
STH
) adalah 7,54 mg/l (Metcalf dan Eddy, 2003)
Faktor koreksi kelarutan oksigen terhadap ketinggian (altitude) dapat dihitung dengan
persamaan berikut.
(Faktor Koreksi = C/C
STH
)
Konsentrasi oksigen saturasi pada 30C yang pasti di atas permukaan laut
C = 7,54 mg/l x 0,94 (Fig 10-17, Metcalf dan Eddy, 2003)
= 7 mg/l
Kebutuhan oksigen aktual (AOTR)
=
20
024 . 1
) (
T
STH
C C
Cs
Ro dengan = 0,85 ; = 1,0
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-7
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Dimana :
f = faktor konversi dari BOD ke COD = 0,5
Px = massa lumpur yang dihasilkan dari lagun aerasi, dimana Px dihitung dengan
persamaan berikut ini.
P
x
= X x Q
= 36 mg/L x 831 m
3
/hari x 10^
-6
mg/kg x 10
3
m
3
/L
= 30 kg/hari
Sehingga nilai Ro diperoleh sebagai berikut.
Ro = 30 42 . 1
/L m 10 x kg/mg 10 5 , 0
) 8 , 3 75 ( 831
3 3 - 6
x
x
= 75 kg O
2
/hari
9. Rasio kebutuhan oksigen dengan penyisihan BOD
hari m Lx mg
x hari kgO
removal BOD
O kebutuhan
/ 831 / ) 8 , 3 75 (
/L m 10 x kg/mg 10 / 75
3
3 -3 6
2
5
2
=
= 1,3
10. Perhitungan kebutuhan oksigen aktual
Diketahui bahwa DO saturasi (kelarutan O
2
) pada suhu T = 20C (Cs) adalah 9,08
mg/l dan T = 30C (C
STH
) adalah 7,54 mg/l (Metcalf dan Eddy, 2003)
Faktor koreksi kelarutan oksigen terhadap ketinggian (altitude) dapat dihitung dengan
persamaan berikut.
(Faktor Koreksi = C/C
STH
)
Konsentrasi oksigen saturasi pada 30C yang pasti di atas permukaan laut
C = 7,54 mg/l x 0,94 (Fig 10-17, Metcalf dan Eddy, 2003)
= 7 mg/l
Kebutuhan oksigen aktual (AOTR)
=
20
024 . 1
) (
T
STH
C C
Cs
Ro dengan = 0,85 ; = 1,0
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-7
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Dimana :
f = faktor konversi dari BOD ke COD = 0,5
Px = massa lumpur yang dihasilkan dari lagun aerasi, dimana Px dihitung dengan
persamaan berikut ini.
P
x
= X x Q
= 36 mg/L x 831 m
3
/hari x 10^
-6
mg/kg x 10
3
m
3
/L
= 30 kg/hari
Sehingga nilai Ro diperoleh sebagai berikut.
Ro = 30 42 . 1
/L m 10 x kg/mg 10 5 , 0
) 8 , 3 75 ( 831
3 3 - 6
x
x
= 75 kg O
2
/hari
9. Rasio kebutuhan oksigen dengan penyisihan BOD
hari m Lx mg
x hari kgO
removal BOD
O kebutuhan
/ 831 / ) 8 , 3 75 (
/L m 10 x kg/mg 10 / 75
3
3 -3 6
2
5
2
=
= 1,3
10. Perhitungan kebutuhan oksigen aktual
Diketahui bahwa DO saturasi (kelarutan O
2
) pada suhu T = 20C (Cs) adalah 9,08
mg/l dan T = 30C (C
STH
) adalah 7,54 mg/l (Metcalf dan Eddy, 2003)
Faktor koreksi kelarutan oksigen terhadap ketinggian (altitude) dapat dihitung dengan
persamaan berikut.
(Faktor Koreksi = C/C
STH
)
Konsentrasi oksigen saturasi pada 30C yang pasti di atas permukaan laut
C = 7,54 mg/l x 0,94 (Fig 10-17, Metcalf dan Eddy, 2003)
= 7 mg/l
Kebutuhan oksigen aktual (AOTR)
=
20
024 . 1
) (
T
STH
C C
Cs
Ro dengan = 0,85 ; = 1,0
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-8
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
=
20 30
024 . 1
) 7 54 , 7 1 ( 85 , 0
08 , 9
x
75
= 1.880 kg/hari
4.2.2.2. Perhitungan Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon bulan Juni
Q influen =764 m
3
/hari
BOD influen = 22 mg/l
COD influen = 60 mg/l
TSS influen = 28 mg/l
Suhu air = 31C
Suhu udara = 30C
Dimensi lagoon :
Panjang permukaan = 24 m
Lebar permukaan = 24 m
Panjang dasar lagoon = 24 m
Lebar dasar lagoon = 24 m
H total = 3 m
Perhitungan :
1. Luas permukaan (A
1
) = 24 m x 24 m = 576 m
2
x 2 = 1.152 m
2
2. Luas dasar (A
2
) = 24 m x 24 m = 576 m
2
x 2 = 1.152 m
2
3. Volume lagoon = 1/3 x H x [A
1
+ A
2
+ ( 1 2 )]
= 1/3 x 3 x [1.152 + 1.152 + (1.152 1.152 )]
= 3.456 m
3
4. Waktu detensi =
Q
V
= 3.456 m
3
/ 764 m
3
/hari
= 4,5 hari
5. Temperatur air limbah
T
w
=
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-8
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
=
20 30
024 . 1
) 7 54 , 7 1 ( 85 , 0
08 , 9
x
75
= 1.880 kg/hari
4.2.2.2. Perhitungan Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon bulan Juni
Q influen =764 m
3
/hari
BOD influen = 22 mg/l
COD influen = 60 mg/l
TSS influen = 28 mg/l
Suhu air = 31C
Suhu udara = 30C
Dimensi lagoon :
Panjang permukaan = 24 m
Lebar permukaan = 24 m
Panjang dasar lagoon = 24 m
Lebar dasar lagoon = 24 m
H total = 3 m
Perhitungan :
1. Luas permukaan (A
1
) = 24 m x 24 m = 576 m
2
x 2 = 1.152 m
2
2. Luas dasar (A
2
) = 24 m x 24 m = 576 m
2
x 2 = 1.152 m
2
3. Volume lagoon = 1/3 x H x [A
1
+ A
2
+ ( 1 2 )]
= 1/3 x 3 x [1.152 + 1.152 + (1.152 1.152 )]
= 3.456 m
3
4. Waktu detensi =
Q
V
= 3.456 m
3
/ 764 m
3
/hari
= 4,5 hari
5. Temperatur air limbah
T
w
=
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-8
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
=
20 30
024 . 1
) 7 54 , 7 1 ( 85 , 0
08 , 9
x
75
= 1.880 kg/hari
4.2.2.2. Perhitungan Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon bulan Juni
Q influen =764 m
3
/hari
BOD influen = 22 mg/l
COD influen = 60 mg/l
TSS influen = 28 mg/l
Suhu air = 31C
Suhu udara = 30C
Dimensi lagoon :
Panjang permukaan = 24 m
Lebar permukaan = 24 m
Panjang dasar lagoon = 24 m
Lebar dasar lagoon = 24 m
H total = 3 m
Perhitungan :
1. Luas permukaan (A
1
) = 24 m x 24 m = 576 m
2
x 2 = 1.152 m
2
2. Luas dasar (A
2
) = 24 m x 24 m = 576 m
2
x 2 = 1.152 m
2
3. Volume lagoon = 1/3 x H x [A
1
+ A
2
+ ( 1 2 )]
= 1/3 x 3 x [1.152 + 1.152 + (1.152 1.152 )]
= 3.456 m
3
4. Waktu detensi =
Q
V
= 3.456 m
3
/ 764 m
3
/hari
= 4,5 hari
5. Temperatur air limbah
T
w
=
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-9
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Dimana :
A = surface area (m
2
)
f = faktor proporsional (tipikal = 0,50)
Ta = suhu air (C)
Tu = suhu udara (C)
Maka :
T
w
=
. ,
. ,
= 31C
6. Konsentrasi BOD efluen (S)
Koreksi konstanta removal rate
Kt/K
20
=
T-20
K
31
= K
20
x
T-20
= 2,5 x (1,06)
31 20
= 4,7
Maka BOD
5
efluen
[ ] Q V K S
S
o
e
/ 1
1
1
+
=
[ ] 764 / 456 . 3 7 , 4 1
1
22 +
=
Se
Se = 1 mg/L (secara teoritis)
7. Konsentrasi TSS efluen sebelum diendapkan
Konsentrasi Lumpur biologis
Koefisien kinetik Y = 0.65; kd = 0.07/hari;
c
= 4,5 hari
X = Y (S
o
S)
1 + kd
c
=
) 5 , 4 ( 07 , 0 1
) 1 22 ( 65 , 0
+
= 21 kg O
2
/hari
9. Rasio kebutuhan oksigen dengan penyisihan BOD
hari m Lx mg
x hari kgO
removal BOD
O kebutuhan
/ 764 / ) 1 22 (
/L m 10 x kg/mg 10 / 21
3
3 -3 6
2
5
2
=
= 1,3
10. Perhitungan kebutuhan oksigen aktual
Diketahui bahwa DO saturasi (kelarutan O
2
) pada suhu T = 20C (Cs) adalah 9,08 mg/l
dan T = 31C (C
STH
) adalah 7,41 mg/l (Metcalf dan Eddy, 2003)
Faktor koreksi kelarutan oksigen terhadap ketinggian (altitude) dapat dihitung dengan
persamaan berikut.
(Faktor Koreksi = C/C
STH
)
Konsentrasi oksigen saturasi pada 31C yang pasti di atas permukaan laut
C = 7,41 mg/l x 0,94 (Fig 10-17, Metcalf & Eddy)
= 6,9 mg/l
Kebutuhan oksigen aktual (AOTR)
=
20
024 . 1
) (
T
STH
C C
Cs
Ro dengan = 0,85 ; = 1,0
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-10
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Dimana :
f = faktor konversi dari BOD ke COD = 0,5
Px = massa lumpur yang dihasilkan dari lagun aerasi, dimana Px dihitung dengan
persamaan berikut ini.
P
x
= X x Q
= 10,4 mg/L x 764 m
3
/hari x 10^
-6
mg/kg x 10
3
m
3
/L
= 8 kg/hari
Sehingga nilai Ro diperoleh sebagai berikut.
Ro = 8 42 . 1
/L m 10 x kg/mg 10 5 , 0
) 1 22 ( 764
3 3 - 6
x
x
= 21 kg O
2
/hari
9. Rasio kebutuhan oksigen dengan penyisihan BOD
hari m Lx mg
x hari kgO
removal BOD
O kebutuhan
/ 764 / ) 1 22 (
/L m 10 x kg/mg 10 / 21
3
3 -3 6
2
5
2
=
= 1,3
10. Perhitungan kebutuhan oksigen aktual
Diketahui bahwa DO saturasi (kelarutan O
2
) pada suhu T = 20C (Cs) adalah 9,08 mg/l
dan T = 31C (C
STH
) adalah 7,41 mg/l (Metcalf dan Eddy, 2003)
Faktor koreksi kelarutan oksigen terhadap ketinggian (altitude) dapat dihitung dengan
persamaan berikut.
(Faktor Koreksi = C/C
STH
)
Konsentrasi oksigen saturasi pada 31C yang pasti di atas permukaan laut
C = 7,41 mg/l x 0,94 (Fig 10-17, Metcalf & Eddy)
= 6,9 mg/l
Kebutuhan oksigen aktual (AOTR)
=
20
024 . 1
) (
T
STH
C C
Cs
Ro dengan = 0,85 ; = 1,0
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-10
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Dimana :
f = faktor konversi dari BOD ke COD = 0,5
Px = massa lumpur yang dihasilkan dari lagun aerasi, dimana Px dihitung dengan
persamaan berikut ini.
P
x
= X x Q
= 10,4 mg/L x 764 m
3
/hari x 10^
-6
mg/kg x 10
3
m
3
/L
= 8 kg/hari
Sehingga nilai Ro diperoleh sebagai berikut.
Ro = 8 42 . 1
/L m 10 x kg/mg 10 5 , 0
) 1 22 ( 764
3 3 - 6
x
x
= 21 kg O
2
/hari
9. Rasio kebutuhan oksigen dengan penyisihan BOD
hari m Lx mg
x hari kgO
removal BOD
O kebutuhan
/ 764 / ) 1 22 (
/L m 10 x kg/mg 10 / 21
3
3 -3 6
2
5
2
=
= 1,3
10. Perhitungan kebutuhan oksigen aktual
Diketahui bahwa DO saturasi (kelarutan O
2
) pada suhu T = 20C (Cs) adalah 9,08 mg/l
dan T = 31C (C
STH
) adalah 7,41 mg/l (Metcalf dan Eddy, 2003)
Faktor koreksi kelarutan oksigen terhadap ketinggian (altitude) dapat dihitung dengan
persamaan berikut.
(Faktor Koreksi = C/C
STH
)
Konsentrasi oksigen saturasi pada 31C yang pasti di atas permukaan laut
C = 7,41 mg/l x 0,94 (Fig 10-17, Metcalf & Eddy)
= 6,9 mg/l
Kebutuhan oksigen aktual (AOTR)
=
20
024 . 1
) (
T
STH
C C
Cs
Ro dengan = 0,85 ; = 1,0
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-11
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
=
20 31
024 . 1
) 9 , 6 41 , 7 1 ( 85 , 0
08 , 9
x
21
= 710 kg/hari
4.2.3. Maturing Lagoon
Maturing lagoon pada WWTP #48 Badak LNG berukuran panjang 48 m, lebar 22 m,
dan kedalaman 1 meter. Maturing lagoon ini didesain untuk menaikkan efisiensi efluen
akhir. Air limbah yang mengalir dari aerated lagoon masih mengandung sisa-sisa bahan
padat yang ikut terbawa aliran. Bahan-bahan ini akan mengalami proses fotosintesis di
permukaan kolam. Fotosintesis ini secara tidak langsung berperan dalam proses penurunan
kadar BOD karena menghasilkan oksigen yang digunakan oleh bakteri aerob untuk
melakukan degradasi z a t organik dalam a i r limbah. Kemudian padatan yang terbentuk
dari proses degradasi ini, serta endapan yang terbawa dari aerated lagoon akan terendapkan
dalam maturing lagoon. Maturing lagoon ini dirancang untuk laju akumulasi lumpur
yang sangat lambat, yaitu 1,5 cm/tahun. Endapan lumpur yang dihasilkan serta yang terbawa
dari aerat ed lagoon memerlukan pengerukan secara berkala dari dasar maturing lagoon.
Waktu detensi air limbah yang diperlukan oleh maturing lagoon untuk melakukan
proses fotosintesis dan degradasi secara aerob adalah 18 jam. Dengan kedalaman kolam yang
hanya 1 meter, maka pencernaan yang terjadi adalah pencernaan secara aerob.
4.2.4. Desinfeksi
Selanjutnya dari maturing lagoon, air limbah yang telah diolah ini mengalami
penambahan bahan kimia sebagai disinfektan, yang dikenal sebagai proses desinfeksi. Bahan
kimia yang digunakan sebagai disinfektan adalah calcium hypochlorite (Ca(OCl)
2
), dengan
tujuan untuk mengurangi kadar coliform yang terkandung di dalam air menjadi 100 / 100
ml. Diharapkan dengan proses desinfeksi ini, penurunan kadar coliform sekitar 98% dari
kadar yang ada pada air yang keluar dari maturing lagoon (tidak termasuk proses yang terjadi
di lagoon).
Dosis calcium hypochlorite yang diberikan kepada air limbah tersebut adalah berkisar
antara 8-15 mg/l. Rentang waktu yang diperlukan oleh calcium hypochlorite untuk proses
desinfeksi adalah sekitar 30 menit. Kontak calcium hypochlorite dengan air yang akan
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-11
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
=
20 31
024 . 1
) 9 , 6 41 , 7 1 ( 85 , 0
08 , 9
x
21
= 710 kg/hari
4.2.3. Maturing Lagoon
Maturing lagoon pada WWTP #48 Badak LNG berukuran panjang 48 m, lebar 22 m,
dan kedalaman 1 meter. Maturing lagoon ini didesain untuk menaikkan efisiensi efluen
akhir. Air limbah yang mengalir dari aerated lagoon masih mengandung sisa-sisa bahan
padat yang ikut terbawa aliran. Bahan-bahan ini akan mengalami proses fotosintesis di
permukaan kolam. Fotosintesis ini secara tidak langsung berperan dalam proses penurunan
kadar BOD karena menghasilkan oksigen yang digunakan oleh bakteri aerob untuk
melakukan degradasi z a t organik dalam a i r limbah. Kemudian padatan yang terbentuk
dari proses degradasi ini, serta endapan yang terbawa dari aerated lagoon akan terendapkan
dalam maturing lagoon. Maturing lagoon ini dirancang untuk laju akumulasi lumpur
yang sangat lambat, yaitu 1,5 cm/tahun. Endapan lumpur yang dihasilkan serta yang terbawa
dari aerat ed lagoon memerlukan pengerukan secara berkala dari dasar maturing lagoon.
Waktu detensi air limbah yang diperlukan oleh maturing lagoon untuk melakukan
proses fotosintesis dan degradasi secara aerob adalah 18 jam. Dengan kedalaman kolam yang
hanya 1 meter, maka pencernaan yang terjadi adalah pencernaan secara aerob.
4.2.4. Desinfeksi
Selanjutnya dari maturing lagoon, air limbah yang telah diolah ini mengalami
penambahan bahan kimia sebagai disinfektan, yang dikenal sebagai proses desinfeksi. Bahan
kimia yang digunakan sebagai disinfektan adalah calcium hypochlorite (Ca(OCl)
2
), dengan
tujuan untuk mengurangi kadar coliform yang terkandung di dalam air menjadi 100 / 100
ml. Diharapkan dengan proses desinfeksi ini, penurunan kadar coliform sekitar 98% dari
kadar yang ada pada air yang keluar dari maturing lagoon (tidak termasuk proses yang terjadi
di lagoon).
Dosis calcium hypochlorite yang diberikan kepada air limbah tersebut adalah berkisar
antara 8-15 mg/l. Rentang waktu yang diperlukan oleh calcium hypochlorite untuk proses
desinfeksi adalah sekitar 30 menit. Kontak calcium hypochlorite dengan air yang akan
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-11
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
=
20 31
024 . 1
) 9 , 6 41 , 7 1 ( 85 , 0
08 , 9
x
21
= 710 kg/hari
4.2.3. Maturing Lagoon
Maturing lagoon pada WWTP #48 Badak LNG berukuran panjang 48 m, lebar 22 m,
dan kedalaman 1 meter. Maturing lagoon ini didesain untuk menaikkan efisiensi efluen
akhir. Air limbah yang mengalir dari aerated lagoon masih mengandung sisa-sisa bahan
padat yang ikut terbawa aliran. Bahan-bahan ini akan mengalami proses fotosintesis di
permukaan kolam. Fotosintesis ini secara tidak langsung berperan dalam proses penurunan
kadar BOD karena menghasilkan oksigen yang digunakan oleh bakteri aerob untuk
melakukan degradasi z a t organik dalam a i r limbah. Kemudian padatan yang terbentuk
dari proses degradasi ini, serta endapan yang terbawa dari aerated lagoon akan terendapkan
dalam maturing lagoon. Maturing lagoon ini dirancang untuk laju akumulasi lumpur
yang sangat lambat, yaitu 1,5 cm/tahun. Endapan lumpur yang dihasilkan serta yang terbawa
dari aerat ed lagoon memerlukan pengerukan secara berkala dari dasar maturing lagoon.
Waktu detensi air limbah yang diperlukan oleh maturing lagoon untuk melakukan
proses fotosintesis dan degradasi secara aerob adalah 18 jam. Dengan kedalaman kolam yang
hanya 1 meter, maka pencernaan yang terjadi adalah pencernaan secara aerob.
4.2.4. Desinfeksi
Selanjutnya dari maturing lagoon, air limbah yang telah diolah ini mengalami
penambahan bahan kimia sebagai disinfektan, yang dikenal sebagai proses desinfeksi. Bahan
kimia yang digunakan sebagai disinfektan adalah calcium hypochlorite (Ca(OCl)
2
), dengan
tujuan untuk mengurangi kadar coliform yang terkandung di dalam air menjadi 100 / 100
ml. Diharapkan dengan proses desinfeksi ini, penurunan kadar coliform sekitar 98% dari
kadar yang ada pada air yang keluar dari maturing lagoon (tidak termasuk proses yang terjadi
di lagoon).
Dosis calcium hypochlorite yang diberikan kepada air limbah tersebut adalah berkisar
antara 8-15 mg/l. Rentang waktu yang diperlukan oleh calcium hypochlorite untuk proses
desinfeksi adalah sekitar 30 menit. Kontak calcium hypochlorite dengan air yang akan
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-12
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
dibuang ke perairan bebas, dilakukan di pada saluran beton yang dibuat sekat-sekat untuk
membuat aliran berkelok-kelok, sehingga kontak desinfektan dengan air limbah bisa merata.
Saluran tersebut berukuran panjang 10 meter, lebar 6 meter dan dalam 1 meter. Jarak antara
sekat satu dengan sekat yang lain adalah 50 cm, sehingga terdapat 19 sekat pada ruangan
tersebut.
4.3. Perbandingan Hasil Perhitungan Kebutuhan Oksigen Aktual dengan Suplai
Oksigen dari Floating Aerator
Kapasitas suplai oksigen dari floating aerator = 2,4 kg O
2
/kW
Power aerator = 26,5 HP = 19,4 kW
Total daya untuk aerator yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen adalah
sebagai berikut.
Bulan Mei
Energi =
jam/hari) (24 /kWh) O kg (2,4
/ 880 . 1
2
hari kg
= 32,6 kW
Bulan Juni
Energi =
jam/hari) (24 /kWh) O kg (2,4
/ 710
2
hari kg
= 12,3 kW
Maka berdasarkan perhitungan di atas :
Bulan Mei
Terjadi kekurangan suplai oksigen sebesar :
E = % 100
6 , 32
4 , 19 6 , 32
X
= 40%
Bulan Juni
Tidak terjadi kekurangan suplai oksigen.
Berikut ini adalah tabel perbandingan hasil perhitungan kebutuhan oksigen aktual
sistem aerated lagoon dengan suplai oksigen dari floating aerator.
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-12
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
dibuang ke perairan bebas, dilakukan di pada saluran beton yang dibuat sekat-sekat untuk
membuat aliran berkelok-kelok, sehingga kontak desinfektan dengan air limbah bisa merata.
Saluran tersebut berukuran panjang 10 meter, lebar 6 meter dan dalam 1 meter. Jarak antara
sekat satu dengan sekat yang lain adalah 50 cm, sehingga terdapat 19 sekat pada ruangan
tersebut.
4.3. Perbandingan Hasil Perhitungan Kebutuhan Oksigen Aktual dengan Suplai
Oksigen dari Floating Aerator
Kapasitas suplai oksigen dari floating aerator = 2,4 kg O
2
/kW
Power aerator = 26,5 HP = 19,4 kW
Total daya untuk aerator yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen adalah
sebagai berikut.
Bulan Mei
Energi =
jam/hari) (24 /kWh) O kg (2,4
/ 880 . 1
2
hari kg
= 32,6 kW
Bulan Juni
Energi =
jam/hari) (24 /kWh) O kg (2,4
/ 710
2
hari kg
= 12,3 kW
Maka berdasarkan perhitungan di atas :
Bulan Mei
Terjadi kekurangan suplai oksigen sebesar :
E = % 100
6 , 32
4 , 19 6 , 32
X
= 40%
Bulan Juni
Tidak terjadi kekurangan suplai oksigen.
Berikut ini adalah tabel perbandingan hasil perhitungan kebutuhan oksigen aktual
sistem aerated lagoon dengan suplai oksigen dari floating aerator.
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-12
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
dibuang ke perairan bebas, dilakukan di pada saluran beton yang dibuat sekat-sekat untuk
membuat aliran berkelok-kelok, sehingga kontak desinfektan dengan air limbah bisa merata.
Saluran tersebut berukuran panjang 10 meter, lebar 6 meter dan dalam 1 meter. Jarak antara
sekat satu dengan sekat yang lain adalah 50 cm, sehingga terdapat 19 sekat pada ruangan
tersebut.
4.3. Perbandingan Hasil Perhitungan Kebutuhan Oksigen Aktual dengan Suplai
Oksigen dari Floating Aerator
Kapasitas suplai oksigen dari floating aerator = 2,4 kg O
2
/kW
Power aerator = 26,5 HP = 19,4 kW
Total daya untuk aerator yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen adalah
sebagai berikut.
Bulan Mei
Energi =
jam/hari) (24 /kWh) O kg (2,4
/ 880 . 1
2
hari kg
= 32,6 kW
Bulan Juni
Energi =
jam/hari) (24 /kWh) O kg (2,4
/ 710
2
hari kg
= 12,3 kW
Maka berdasarkan perhitungan di atas :
Bulan Mei
Terjadi kekurangan suplai oksigen sebesar :
E = % 100
6 , 32
4 , 19 6 , 32
X
= 40%
Bulan Juni
Tidak terjadi kekurangan suplai oksigen.
Berikut ini adalah tabel perbandingan hasil perhitungan kebutuhan oksigen aktual
sistem aerated lagoon dengan suplai oksigen dari floating aerator.
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-13
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Tabel 4.3. Perbandingan Suplai Oksigen dan Removal BOD Aerated Lagoon
Bulan
BOD
influen
(mg/L)
BOD efluen
(mg/L)
Efisiensi
BOD
efluen
(mg/L)
Suplai
Oksigen
Keterangan
Removal
BOD Uji
Laboratorium
(%) Teoritis
Mei 75 6 92 3,8
Tidak
Tercukupi
Tidak
Memenuhi
Juni 22 4 81 1 Tercukupi
Tidak
Memenuhi
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-13
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Tabel 4.3. Perbandingan Suplai Oksigen dan Removal BOD Aerated Lagoon
Bulan
BOD
influen
(mg/L)
BOD efluen
(mg/L)
Efisiensi
BOD
efluen
(mg/L)
Suplai
Oksigen
Keterangan
Removal
BOD Uji
Laboratorium
(%) Teoritis
Mei 75 6 92 3,8
Tidak
Tercukupi
Tidak
Memenuhi
Juni 22 4 81 1 Tercukupi
Tidak
Memenuhi
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
IV-13
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Tabel 4.3. Perbandingan Suplai Oksigen dan Removal BOD Aerated Lagoon
Bulan
BOD
influen
(mg/L)
BOD efluen
(mg/L)
Efisiensi
BOD
efluen
(mg/L)
Suplai
Oksigen
Keterangan
Removal
BOD Uji
Laboratorium
(%) Teoritis
Mei 75 6 92 3,8
Tidak
Tercukupi
Tidak
Memenuhi
Juni 22 4 81 1 Tercukupi
Tidak
Memenuhi