You are on page 1of 18

Distosia

A. Kasus
Skenario
Wanita, 20 tahun, hamil anak pertama dirujuk oleh bidan puskesmas dengan keluhan
persalinan tidak maju. Saat ini ibu telah memasuki persalinan kala I fase aktif.
A. Kasus
Skenario
Wanita, 20 tahun, hamil anak pertama dirujuk oleh bidan puskesmas dengan keluhan
persalinan tidak maju. Saat ini ibu telah memasuki persalinan kala I fase aktif.
B. Kata Sulit
Kala 1 fase aktif
Kala 1 fase aktif adalah pembukaan serviks dari 3 cm sampai lengkap (10 cm),
berlangsung sekitar !am.
". Kata Kunci
1. #anita, $0 tahun
$. %rimigravida
3. &ist'sia
(. Kala ) fase aktif
&. %ertan*aan
1. +elaskan anat'mi !alan lahir ,
$. +elaskan tanda-tanda inpartu ,
3. +elaskan fakt'r-fakt'r *ang berperan dalam pr'ses persalinan ,
(. +elaskan sebab-sebab ter!adin*a persalinan ,
.. +elaskan mekanisme persalinan n'rmal ,
. +elaskan perbedaan persalinan kala ) dan )) pada primipara dan multipara ,
/. +elaskan kelainan-kelainan *ang dapat men*ebabkan ter!adin*a persalinan macet ,
0. +elaskan pr'ses pemeriksaan dan pemantauan persalinan ,
1. +elaskan k'mplikasi partus macet pada ibu dan !anin ,
10. +elaskan penanganan partus macet ,
2. +a3aban
1. Anat'mi !alan lahir
Jalan-lahir dibagi atas a) bagian tulang terdiri atas tulang-tulang panggul dengan
sendi-sendinya (artikulasio); clan b) bagian lunak terdiri atas otot-otot, jaringan-
jaringan, dan ligamen-ligamen.
Tulang-Tulang Panggul
4ulang-tulang panggul terdiri dari 1) 's k'ksa *ang terdiri atas a) 's ilium5 b)
's iskium5 c) 's pubis5 $) 's sakrum5 dan 3) 's k'ksigis.
4ulang-tulang ini satu dengan lainn*a berhubungan. &i depan terdapat hubungan
antara kedua 's pubis kanan dan kiri, disebut simfisis. &i belakang terdapat
artikulasi' sakr'-iliaka *ang menghubungkan 's sakrum dengan 's ilium. &i ba3ah terdapat
artikulasi' sakr'-k'ksigea *ang menghubungkan 's sakrum dengan 's k'ksigis. &i
luar kehamilan artikulasi' ini han*a memungkinkan pergeseran sedikit, tetapi pada
kehamilan dan 3aktu persalinan dapat bergeser lebih !auh dan lebih l'nggar, misaln*a
u!ung 's k'ksigis dapat bergerak ke belakang sampai se!auh lebih kurang $,. cm. 6al
ini dapat dilakukan bila u!ung 's k'ksigis men'n!'l ke depan pada partus, dan pada
pengeluaran kepala !anin dengan cunam u!ung 's k'ksigis itu dapat ditekan ke belakang.
%ada se'rang 3anita hamil *ang bergerak terlampau cepat dari duduk langsung
berdiri, Bering di!umpai pergeseran *ang lebar pada artikulasi' sakr'-iliak. 6al
demikian dapat menimbulkan rasa sakit di daerah artikulasi' tersebut. +uga pada
simfisis tidak !arang di!umpai simfisi'lisis sesudah partus atau ketika tergelincir, karena
l'nggarn*a hubungan di simfisis. 6al demikian dapat menimbulkan rasa sakit atau gangguan
!alan.
Secara fungsi'nal panggul terdiri dari $ bagian *ang disebut pelvis ma*'r, dan pel vi s
mi n'r . %elvis ma*'r adalah bagian pelvis *ang terletak di atas linea terminalis, disebut
pula false

pelvis. Bagian *ang terletak di ba3ah linea terminalis disebut pelvis min'r
disebut pula true

pelvis. Bagian akhir ini adalah bagian *ang mempun*ai peranan
penting dalm 'bstetri dan harus dapat dikenal dan dinilai sebaik-baikn*a untuk dapat-
tidakn*a ba*i mele3atin*a. Bentuk pelvis min'r ini men*erupai saluran *ang mempun*ai
sumbu melengkung ke depan (sumbu "arus) Sumbu ini secara klasik adalah garis *ang
menghubungkan titik persekutuan antara diameter dan k'n!ugata vera pada pintu atas
panggul dengan titik-titik se!enis di )), ))) dan )7. Sampai dekat 6'dge ))) sumbu itu
lurus, se!a!ar dengan sakrum, untuk seterusn*a melengkung ke depan, sesuai dengan
lengkungan sakrum. 6al ini penting untuk diketahui bila kelak mengakhiri persalinan
dengan cunam agar supa*a arah penarikan cunam itu disesuaikan dengan !alann*a
sumbu !alan-lahir terBidang atas saluran ini n'rmal berbentuk hampir bulat, disebut
pintu-atas panggul (pelvic inlet). Bidang ba3ah saluran ini tidak merupakan suatu
bidang seperti pintu atas tetapi terdiri atas dua bidang, disebut pintu-ba3ah panggul
(pelvic outlet).
&i antara kedua pintu ini terdapat ruang panggul (pelvic cavity). 8uang panggul
mempun*ai ukuran *ang paling luas di ba3ah pintu-atas panggul, akan tetapi
men*empit di panggul tengah untuk kemudian men!adi lebih luas lagi sedikit.
%en*empitan di panggul tengah ini disebabkan 'leh adan*a spina iskiadika *ang
kadang-kadang men'n!'l ke dalam ruang panggul.
Pintu-atas panggul
%intu atas panggul merupakan suatu bidang *ang dibentuk 'leh pr'm'nt'rium
k'rpus vertebra sakral 1, linea inn'minata (terminalis), dan pinggir-atas simfisis. %an!ang
!arak dari pinggir-atas simfisis ke pr'm'nt'rium lebih kurang 11 cm, disebut k'n!ugata vera.
+arak ter!auh garis melintang pada pintu-atas panggul lebih kurang 1$,.-13 cm, disebut
diameter transversa. Bile ditarik garis dari artikulasi' sakr'iliaka ke titik persekutuan
antara diameter transversa dan k'n!ugata vera clan diteruskan ke linea inn'minata,
ditemukan diameter *ang disebut diameter 'blikua sepan!ang lebih kurang 13 cm.
"ara mengukur k'n
!
ugata vera ialah, !ari tengah clan telun!uk dimasukkan ke
dalam vagina untuk meraba pr'm'nt'rium5 !arak bagian ba3ah simfisis sampai ke
pr'm'nt'rium dikenal sebagai k'n!ugata diag'nalis. Secara statistik diketahui bah3a
k'n!ugata vera sama dengan k'n!ugata diag'nalis dip't'ng 1,. cm. Selain kedua k'n!ugata
ini, dikenal pula k'n!ugata 'bstetrika, *aitu !arak dari bagian dalam tengah ke pr'm'nt'rium.
Sebenarn*a, k'n!ugata ini *ang paling penting, 3alaupun perbedaann*a dengan k'n!ugata
vera sedikit sekali.
&alam 'bstetri dikenal ( !enis panggul (pembagian "ald3ell dan 9'l'*, 1133),
*ang mempun*ai ciri-ciri pintu atas panggul sebagai berikut.
a. +enis ginek'id : panggul paling baik untuk 3anita, bentuk pintu atas panggul hampir
bulat. %an!ang diameter anter'-p'steri'r kira-kira sama dengan diameter transversa. +enis ini
ditemukan pada (.; 3anita.
b. +enis andr'id : bentuk pintu atas panggul hampir segi tiga. <mumn*a pria mempun*ai !enis
seperti ini, pan!ang diameter anter'p'steri'r hampir sama dengan diameter transversa, akan
tetapi *ang terakhir ini !auh lebih mendekatisakrum &engan demikian, bagian belakangn*a
pendek dan gepeng, sedangkan bagian depann*a men*empit ke muka. +enis ini ditemukan
pada 1.; 3anita.
c. +enis anthr'p'id : bentuk pintu atas panggul agak l'n!'ng, seperti telur. %an!ang
diameter anter'-p'steri'r lebih besar daripada diameter transversa. +enis ini
ditemukan pada 3.; 3anita.
d. +enis platipell'id : Sebenarn*a !enis ini adalah !enis ginek'id *ang men*empit pada arch
muka belakang. <kuran melintang !auh lebih besar daripada ukuran muka belakang.
+enis ini ditemukan pada .; 3anita.
4idak !arang di!umpai !enis k'mbinasi ke empat !enis klasik ini. &i sinilah letak
kegunaan pelvimetri r'ntgen, untuk mengetahui !enis, bentuk, dan ukuran-ukuran
pelvis secara tepat. <ntuk men*ebut !enis pelvis k'mbinasi, disebutkan !enis pelvis
bagian belakang dahulu, kemudian bagian depan. 9isaln*a, !enis andr'id-ginek'id5 itu
berarti !enis pelvis bagian belakang adalah !enis andr'id dan bagian depan adalah ginek'id.
&apat di sini dikemukakan bah3a pelvimetri r'ntgen itu han*a dilakukan pada indikasi
tertentu, misaln*a adan*a dugaan ketidak seimbangan antara !anin dan panggul (feto-
pelvic disproportion), adan*a ri3a*at trauma atau pen*akit tuberkul'sis pada tulang
panggul, bekas seksi' sesarea dan akan direncanakan partus per vaginam pada letak
sungsang, presentasi muka, atau kelainan letak lain. %embatasan pemakaian sinar r'ntgen
berdasarkan pengaruhn*a terhadap sel-sel kelamin !anin *ang masih amat muda itu
Berta 'varia ibu. &e3asa ini dapat digunakan 98) (Magnetic Resonance Imaging).
Pintu-bawah panggul
Seperti telah di!elaskan, pintu ba3ah panggul tidak merupakan suatu bidang
datar, tetapi tersusun atas $ bidang datar *ang masing-masing berbentuk segitiga, *aitu
bidang *ang dibentuk 'leh garis antara kedua buah tubera 'ssis iskii dengan u!ung 's sakrum
dan segi tiga lainn*a *ang alasn*a !uga garis antara kedua tubera 'ssis iskii dengan
bagian ba3ah simfisis. %inggir-ba3ah simfisis berbentuk lengkung ke ba3ah dan merupakan
sudut (arkus pubis). &alam keadaan n'rmal besarn*a sudut ini = 10> at au lebih sedikit.
Bila kurang sekali dari 10>, maka kepala !anin akan lebih sulit dilahirkan karena
memerlukan tempat lebih ban*ak ke d'rsal. &alam hal ini perlu diperhatikan apakah u!ung
's sakrum tidak men'n!'l ke depan hingga kepala !anin tidak dapat dilahirkan. +arak
antara kedua tuber 'ssis iskii (distansia tuberum) diambil dari bagian dalamn*a adalah
= 10,. cm. Bila lebih kecil, !arak antara tengah-tengah distansia tuberum ke u!ung
sakrum (diameter sagittalis p'steri'r) harus cukup pan!ang agar ba*i n'rmal dapat
dilahirkan.
Ruang panggul (pelvic cavity)
Seperti telah dikemukakan, ruang panggul di ba3ah pintu-atas panggul
mempun*ai ukuran *ang paling luas. &i panggul tengah terdapat pen*empitan setinggi
kedua spina iskiadika. +arak antara kedua spina ini (distansia interspinarum) n'rmal =
10,.. Ketika mengadakan penilaian ruang panggul hendakn*a diperhatikan bentuk 's
sakrum, apakah seperti n'rmal melengkung baik dari alas ke ba3ah dan ke samping cekung
ke belakang, dan selan
!
utn*a bagaimanakah bentuk r'ngga panggul seluruhn*a. &inding
samping pada panggul ginek'id misaln*a umumn*a lurus dari atas ke ba3ah.
Dari bentuk dan ukuran berbagai bidang rongga panggul tampak rongga ini
merupakan saluran yang tidak sama luasnya di antara tiap-tiap bidang. Bidang yang
terluas dibentuk pada pertengahan simfisis dengan os sakral 2-3, sehingga kepala
j
anin
dimungkinkan bergeser melalui pintu-atas panggul masuk ke dalam ruang panggul.
Kemungkinan kepala dapat lebih mudah masuk ke dalam ruang panggul diperbesar jika
sudut antara sakrum dan lumbal, yang disebut inklinasi, lebih besar.
Bidang Hodge
Bidang-bidang 6'dge ini dipela!ari untuk menentukan sampai di manakah
bagian terendah !anin turun dalam panggul pada persalinan.
a. Bidang 6'dge ) : Bidang *ang dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul dengan bagian atas
simfisis dan pr'm'nt'rium.
b. Bidang 6'dge )) : Bidang ini se!a!ar dengan 6'dge ) terletak setinggi bagian ba3ah simfisis.
c. Bidang 6'dge ))) : Bidang ini se!a!ar dengan bidang-bidang 6'dge ) dan )) terletak setinggi
spina iskiadika kanan dan kiri.
d. Bidang 6'dge )7 : Bidang ini se!a!ar dengan bidang-bidang 6'dge ), )), dan ))), terletak
setinggi 's k'ksigis. (#ikn!'sastr', $00/ : 10(-10/)
$. 4anda-tanda inpartu, *aitu :
a. Si )bu akan merasakan sakit *ang datang lebih kuat, dan perasaan sakit itu akan sering dan
!uga men!adi lebih teratur atau his men!adi $-3 kali selama 10 menit.
b. %ada bagian alat genital !uga akan keluar lender dan bercampur darah. )ni disebabkan 'leh
karena r'bekan *ang ter!adi di servi? akibat daripada penurunan ba*i ke bagian ba3ah.
c. %ada pemeriksaan dalam akan teraba serviks *ang mendatar dan telah ter!adi pembukaan
serviks sebagai persediaan untuk pengeluaran ba*i.
d. Biasan*a cairan ketuban akan pecah dengan sendirin*a.
3. @akt'r-fakt'r *ang berperan dalam persalinan, *aitu :
a. Power (Kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu)
His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaan
kardiovaskular respirasi metabolik ibu.
b. Passage (Jalan lahir)
Keadaan jalan lahir
c. Passanger (Janin)
Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik
mayor).
(. Sebab-sebab ter!adin*a persalinan, *aitu :
a. %engaruh h'rm'nal.
%enurunan fungsi plasenta karena Aplasenta men!adi tuaB dengan tuan*a kehamilan. 7illi
k'riales mengalami perubahan-perubahan sehingga kadar pr'gester'n dan estr'gen menurun
mendadak. Akibatn*a, nutrisi !anin dari plasenta berkurang. %enurunan kadar kedua h'rm'ne
tersebut ter!adi kira-kira 1-$ minggu sebelum partus dimulai. %r'gester'n merupakan
penenang bagi 't't-'t't uterus.
%engaruh pr'staglandin. Kadar pr'staglandin dalam kehamilan dari minggu ke-1. hingga
aterm meningkat, lebih-lebih saat partus.
Dua teori pada proses persalinan, yaitu :
1) "orticotropin-releasing hormone (CRH) yang diproduksi oleh plasenta disekresikan ke
sirkulasi janin. Hal tersebut menstimulasi sekresi corticotropin dari hipofisis anterior janin.
CRH plasenta, melalui ACTH janin, menstimulasi kelenjar adrenal janin untuk memproduksi
cortisol, yang berikatan dengan reseptor glucocorticoid placental untuk memblok efek
inhibitor dari progesterone, yang selanjutnya menstimulasi produksi CRH yang mestimulasi
persalinan.
2) %'r's 6ip'talamus-6ip'fisis-Adrenal !anin belum berfungsi selama separuh pertama masa
kehamilan karena penekanann*a 'leh influ? k'rtis'l ibu, tetapi sepan!ang separuh kedua
masa kehamilan, peningkatan kadar estr'gen men*ebabkan peningkatan enCim plasenta 11b-
h*dr'?*ster'id deh*dr'genase, men*ebabkan c'rtis'l diubah men!adi metab'lit inaktif,
k'rtis'l. <mpan balik negatif gluc'c'rtic'id pada hip'fisis !anin (kurangn*a c'rtis'l dari ibu
ke !anin) akan mengakibatkan peningkatan sekresi A"46, c'rtis'l dan &62A sulfate !anin,
menghasilkan maturasi !anin dan menstimulasi pr'ses persalinan.
b. 4ekanan pada gangli'n servikale dari pleksus @rankenhauser *ang terletak di belakang
serviks, men!adi stimulasi (pacemaker) bagi k'ntraksi 't't p'l's uterus.
c. )skemia 't't-'t't uterus karena pengaruh h'rm'nal dan beban, semakin merangsang
ter!adin*a k'ntraksi.
d. %eningkatan bebanDstress pada maternal maupun fetal dan peningkatan estr'gen
mengakibatkan peningkatan aktifitas k'rtis'n, pr'staglandin, 'ksit'sin, men!adi pencetus
rangsangan untuk pr'ses persalinan
.. 9ekanisme persalinan n'rmal.
a. Kala I (Kala Pembukaan Serviks)
&imulain*a pr'ses salinan *ang ditandai dengan adan*a k'ntraksi *ang teratur, adekuat, dan
men*ebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.
Kala I terdiri dari dua fase, yaitu :
1) @ase laten, *aitu pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 0 !am.
$) @ase aktif, *aitu pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (10 cm), berlangsung sekitar !am.
@ase aktif terbagi atas :
a) fase akselerasi (sekitar $ !am), pembukaan 3 cm sampai ( cm.
b) fase dilatasi maksimal (sekitar $ !am), pembukaan ( cm sampai 1 cm.
c) fase deselerasi (sekitar $ !am), pembukaan 1 cm sampai lengkap (10 cm).
Peristiwa penting pada persalinan kala I, yaitu :
1) keluar lendirDdarah (bl''d* sh'3) akibat terlepasn*a sumbat mukus (muc'us plug) *ang
selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukan*a vaskular kapiler
serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus.
$) 'stium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar.
3) selaput ketuban pecah sp'ntan (beberapa kepustakaan men*ebutkan ketuban pecah dini !ika
ter!adi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan . cm).
b. Kala )) (Kala %engeluaran)
Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap. Berakhir pada saat bayi telah lahir
lengkap. His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat kuat.
Selaput ketuban mungkin juga baru pecah spontan pada awal kala 2.
Peristiwa penting pada persalinan kala 2, yaitu :
1) Bagian terba3ah !anin (pada persalinan n'rmal : kepala) turun sampai dasar panggul.
$) )bu timbul perasaanDrefleks ingin menge!an *ang makin berat.
3) %erineum meregang dan anus membuka (hem'r'id fisi'l'gik)
() Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan sub'ksiput di ba3ah simfisis (simfisis pubis sebagai
sumbu putar D hip'm'kli'n), selan!utn*a dilahirkan badan dan angg'ta badan.
.) Kemungkinan diperlukan pem't'ngan !aringan perineum untuk memperbesar !alan lahir
(episi't'mi).
Gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan letak belakang kepala, *aitu
:
a) Kepala masuk pintu atas panggul, *aitu sumbu kepala !anin dapat tegak lurus dengan pintu
atas panggul (sinklitismus) atau miringDmembentuk sudut dengan pintu atas panggul
(asinklitismus anteri'rDp'steri'r).
b) Kepala turun ke dalam r'ngga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his dari daerah
fundus ke arah daerah b'k'ng, $) tekanan dari cairan amni'n, 3) k'ntraksi 't't dinding perut
dan diafragma (menge!an), dan () badan !anin ter!adi ekstensi dan menegang.
c) @leksi, *aitu kepala !anin fleksi, dagu menempel ke t'raks, p'sisi kepala berubah dari
diameter 'ksipit'-fr'ntalis (puncak kepala) men!adi diameter sub'ksipit'-bregmatikus
(belakang kepala).
d) 8'tasi interna (putaran paksi dalam), *aitu selalu disertai turunn*a kepala, putaran ubun-ubun
kecil ke arah depan (ke ba3ah simfisis pubis), memba3a kepala mele3ati distansia
interspinarum dengan diameter biparietalis.
e) 2kstensi, *aitu setelah kepala mencapai vulva, ter!adi ekstensi setelah 'ksiput mele3ati
ba3ah simfisis pubis bagian p'steri'r. Eahir berturut-turut : 'ksiput, bregma, dahi, hidung,
mulut, dagu.
f) 8'tasi eksterna (putaran paksi luar), *aitu kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu
r'tasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan p'sisi anter'p'steri'r sampai di ba3ah
simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.
g) 2kspulsi, *aitu setelah bahu lahir, bagian tubuh lainn*a akan dikeluarkan dengan mudah.
Selan!utn*a lahir badan (t'raks,abd'men) dan lengan, pinggulDtr'kanter depan dan belakang,
tungkai dan kaki.
c. Kala ))) (Kala %engeluaran %lasentaD<ri)
&imulai pada saat ba*i telah lahir lengkap. Berakhir dengan lahirn*a plasenta.
Kelahiran plasenta adalah lepasn*a plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta
pengeluaran plasenta dari kavum uteri. Eepasn*a plasenta dari insersin*a mungkin dari
sentral (SchultCe) ditandai dengan perdarahan baru, atau dari tepiDmarginal (9atthe3s-
&uncan) !ika tidak disertai perdarahan, atau mungkin !uga serempak sentral dan marginal.
%elepasan plasenta ter!adi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi,
sehingga pada saat k'ntraksi mudah lepas dan berdarah. %ada keadaan n'rmal, k'ntraksi
uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitarDdi atas pusat. %lasenta lepas sp'ntan .-1.
menit setelah ba*i lahir.
d. Kala )7 (Fbservasi %ascapersalinan)
Bagian Kebidanan dan Kandungan @akultas Ked'kteran <niversitas )nd'nesia 8umah Sakit
&r. "ipt' 9angunkusum' masih mengenal kala )7, *aitu satu !am setelah plasenta lahir
lengkap. 6al ini dimaksudkan agar d'kter, bidan, atau pen'l'ng persalinan masih
mendampingi 3anita selesain*a bersalin, sekurang-kurangn*a 1 !am p'stpartum. &engan
cara ini diharapkan kecelakaan-kecelakaan karena perdarahan p'stpartum dpt dikurangi atau
dihindarkan.
Sebelum meninggalkan wanita postpartum, 7 pokok penting harus diperhatikan:
1) K'ntraksi uterus harus baik
$) 4idak ada perdarahan dari vagina atau perdarahan-perdarahan dalam alat genitalia lainn*a
3) %lasenta dan selaput ketuban harus telah lahir lengkap
() Kandung kencing harus k's'ng
.) Euka-luka pada perineum tera3at dengan baik dan tidak ada hemat'ma
) Ba*i dalam keadaan baik
/) )bu dalam keadaan baik. Gadi dan tekana darah n'rmal, tidak ada pengaduan sakit kepala.
Adan*a frekuensi nadi *ang menurun dengan v'lume *ang baik adalah suatu ge!ala baik.
. %erbedaan persalinan kala ) dan )) pada primipara dan multipara.
a. %erbedaan persalinan kala ) pada primipara dan multipara. Pematangan dan pembukaan
serviks (cervical effacement) pada primigravida berbeda dengan pada multipara. Pada
primigravida terjadi penipisan serviks lebih dahulu sebelum terjadi pembukaan sedangkan
pada multipara, serviks telah lunak akibat persalinan sebelumnya, sehingga langsung terjadi
proses penipisan dan pembukaan. Pada primigravida, ostium internum membuka lebih dulu
daripada ostium eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di
tengah) sedangkan pada multipara, ostium internum dan eksternum membuka bersamaan
(inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis lebar). Periode kala 1 pada primigravida
lebih lama (20 jam) dibandingkan multipara (14 jam) karena pematangan dan pelunakan
serviks pada fase laten pasien primigravida memerlukan waktu lebih lama.
b. %erbedaan persalinan kala )) pada primipara dan multipara.
Lama kala II pada primigravida 1,5 jam sedangkan pada multipara 0,5 jam.
7. Kelainan-kelainan yang dapat menyebabkan persalinan macet.
a. Kelainan pada jalan lahir, misalnya kelainan pada tulang-tulang dan otot-otot panggul.
b. Kelainan pada kekuatan ibu, misalnya kelainan pada his.
c. Kelainan pada posisi dan bentuk janin.
d. Kelainan pada traktus genitalia
e. Kelainan pada vagina
0. %r'ses pemeriksaan dan pemantauan persalinan.
a. %emeriksaan Ee'p'ld
1) Ee'p'ld )
a) pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
b) menentukan tinggi fundus uteri dan bagian !anin dalam fundus
c) k'nsistensi uterus.
d) letakkan kepada sisi lateral telun!uk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi
fundus. %erhatikan agar !ari tersebut tidak mend'r'ng uterus ke ba3ah (!ika diperlukan,
fiksasi uterus ba3ah dengan meletakkan ibu !ari dan telun!uk tangan kanan dibagian lateral
depan kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis).
e) Angkatlah !ari telun!uk kiri (dan !ari-!ari *ang memfiksasi uterus ba3ah) kemudian atur
p'sisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu.
f) Eetakkanlah u!ung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian ba*i
*ang ada pada bagian tersebut dengan !alan menekan secara lembut dan menggeser telapak
tangan kiri dan kanan secara bergantian.
$) Ee'p'ld ))
a) menentukan batas samping rahim kanan-kiri
b) menentukan letak punggung !anin
c) pada letak lintang tentukan dimana kepala !anin
d) letakkanlah telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telpak tangan kanan pada
dinding perut lateral kiriibu secara se!a!ar dan pada ketinggian *ang sama
e) mulai dari bagian atas, tekanlah secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan
kiri dan kanan, kemudian geserlah ke arah ba3ah dan rasakan adan*a bagian *ang rata dnan
meman!ang (punggung) atau bagain-bagian kecil (ekstremitas).
3) Ee'p'ld )))
a) menentukan bagian terba3ah !anin
b) apakah bagian terba3ah tersebut sudah masuk atau masih g'*ang
c) aturlah p'sisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki ibu
d) letakkanlah u!ung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri ba3ah, telapak tangan kanan
pada dinding lateral kanan ba3ah perut ibu
e) tekanlah dengan lembut dan bersamaanDbergantian untuk menentukan bagian terba3ah ba*i
(bagian keras, bulat dan hampir h'm'gen, adalah kepala sedangkan t'n!'lan *ang lunak dan
kurang simetris adalah b'k'ng).
() Ee'p'ld )7
a) pemeriksa menghadap kaki ibu hamil
b) bias !uga menentukan bagian terba3ah !anin apa dan berapa !auh sudah masuk pintu atas
panggul
c) letakkanlah u!ung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus ba3ah,
u!ung-u!ung !ari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis
d) temukanlah kedua ibu !ari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua !ari-!ari tangan *ang
meraba dinding ba3ah uterus.
e) %erhatikan sudut *ang dibentuk 'leh !ari-!ari kiri dan kanan (k'nvergen atau divergen)
f) Setelah itu, pindahkanlah ibu !ari dan telun!uk tangan kiri pada bagian terba3ah ba*i (bila
presentasi kepala, upa*akan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi
b'k'ng, upa*akan untuk memegang pinggang ba*i)
g) @iksasilah bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan !ari-!ari tangan
kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa !auh bagian terba3ah telah
memasuki pintu atas panggul.
Hubungan tua kehamilan (bulan), besar uterus, dan tinggi fundus uteri
Akhir
bulan
Besar uterus Tinggi fundus uteri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Lebih besar dari biasa
Telur bebek
Telur angsa
Kepala bayi
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Belum teraba (palpasi)
Di belakang simfisis
1 -2 jari di atas simfisis
Pertengahan simfisis pusat
2 3 jari di bawah pusat
Kira-kira setinggi pusat
2 3 jari di atas pusat
Pertengahan pusat proc. Xyphoideus
3 jari di bawah Px atau sampai setinggi Px
Sama dengan kehamilan 8 bulan namun melebar
ke samping
b. %emeriksaan %erlimaan
Pada Leopold 4:
a) Eetakkan ibu !ari dan telun!uk tangan kiri pada bagian terba3ah ba*i (bila presentasi kepala,
upa*akan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi b'k'ng, upa*akan
untuk memegang pinggang ba*i)
b) @iksasilah bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan !ari-!ari tangan
kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa !auh bagian terba3ah telah
memasuki pintu atas panggul.
c. %engukuran 4aksiran Berat Badan +anin
Rumus Johnson Tausak: BB = (mD 12) x 155
BB = berat badan; mD = jarak simfisis fundus uteri.
d. %enghitungan &en*ut +antung +anin
Digunakan stetoskop monoaural (stetoskop obstetric) untuk mendengarkan denyut
jantung janin (DJJ). Yang dapat kita dengarkan adalah
1) dari !anin:
b) &++ pada bulan ke ( -.
c)bising tali pusat
d) gerakan dan tendangan !anin
$) dari ibu:
a) bising rahim (uterine souffle)
b) bising a'rta
c) peristaltik usus.
Pemeriksaan Auskultasi:
a) Ambil stet'sk'p m'n'aural dengan tangan kiri, kemudian tempelkan u!ungn*a pada
dinding perut ibu ang sesuai dengan p'sisi punggung ba*i (bagian *ang meman!ang dan rata)
b) 4empelkan telinga kiri pemeriksa dan dengarkan bun*i !antung ba*i (pindahkan titik
dengar apabila pada titik pertama, bun*i !antung tersebut kurang !elas, upa*akan untuk
mendapatkan punctum maksuimum).
c) &engarkan dan hitung bun*i !antung ba*i dalam 0 detik (1 menit) penuh (n'rmal1$0 H
10 kaliDmenit)
d) Eetakkanlah semua peralatan *ang telah digunakan pada tempat semula.
e. %emeriksaan 6is
Dalam mengawasi persalinan hendaknya selalu dibuat daftar catatan tentang his pada
status wanita tersebut. Catatan tersebut memuat tentang:
1) @rekuensi: adalah !umlah his dalam 3aktu tertentu biasan*a permenit atau pe 10 menit
$) Amplitud' atau intensitas: adalah kekuatan his diukur dalam mm6g.
3) Aktivitas his: adalah frekuensi ? amplitude diukur dengan unit 9'ntevide'. "'nt'h:
frekuensi suatu his 3 ? per 10 menitdan amplitud'n*a .0 mm6g, maka aktivitas rahim I 3 ?
.0 I 1.0 unit 9'ntevide'.
() &urasi his: adalah laman*a setiap his berlangsung diukur dengan detik, misaln*a selama (0
detik.
.) &atangn*a his: apakah datangn*a sering, teratur, atau tidak.
) )nterval: adlah masa relaksasi.
f. 9emantau dan 9enganalisis %erubahan 4anda 7ital *ang Abn'rmal
g. %emeriksaan dalam 7agina dan Struktur *ang &apat &inilai pada %emeriksaan &alam
7agina
Pemeriksaan dalam: Vaginal Toucher (RT), dan Rectal Toucher (RT).
Guna pemeriksaan dalam adalah untuk mengetahui:
1) bagian terba3ah !anin
$) kalau bagian *ang terba3ahadalah kepala, dapat ditentukan p'sisi uuk, uub, hidung, 'rbita,
mulut dan sebagain*a
3) kalau letak sungsang, dapat diraba anus sakrum dan tuber ischii
() pembukaan serviks, turunn*a bagian terba3ah !anin, kaput suksedaneum
.) secara umum dapat dievaluasi keadaan vagina serviks, dan panggul
) pelvimetri klinik:
Pemeriksaan dalam memakai jari telunjuk dan jari tengah dengan mencoba meraba
promontorium. Bila teraba, batasnya ditandai dengan telunjuk tangan kiri lalu telunjuk
dikeluarkan dan diukur.(akan diperoleh konjugata diagonalis, bila dikurangi 1,5 cm diperoleh
konjugata vera )
Pada kehamilan triwulan pertama : Pembesaran rahim dan konsistensinya ; Tanda
Hegar, tanda Piscaseck, dan tanda chadwick.
%ada kehamilan lan!ut : pembukaan serviks berapa cm atau berapa !ari hampir
lengkap dan sudah lengkap 5 bagian anak paling ba3ah: kepala, b'k'ng, serta p'sisin*a 5
turunn*a bagian terba3ah menurut bidang 6'dge 5 Selaput ketuban sudah pecah atau belum,
men'n!'l atau tidak 5 Apakah pr'm'nt'rium teraba atau tidak 5 Einea inn'minata apakah
teraba seluruhn*a atau tidak 5 Sakrum cekung atau bentuk lain 5 Spina ischiadika men'n!'l
atau tidak arkus pubis cukup lebar atau tidak 5 Serviks: effacement, tipis atau tebal 5 Apakah
pada kepala !anin ada kaput atau tidak5 dan lain-lain.
h. %art'graf dan 6al-6al *ang &apat &inilai pada %art'graf:
Kemajuan persalinan
a) pembukaan serviks
b) penurunan bagian terdepan, dalam hal ini kepala
c) his (k'ntraksi uterus)
Keadaan janin
a) den*ut !antung !anin
b) 3arna dan !umlah air ketuban
c) 9'ulage kepala !anin
Keadaan ibu
a) Gadi, tekanan darah, dan suhu
b) <rin: v'lume, kadar pr'tein dan aset'n
c) Fabt-'batan dan cairan *ang diberikan
d) %emberian 'ksit'sin.
1. K'mplikasi partus macet pada ibu dan !anin.
Partus yang lama dapat menyebabkan mudahnya ibu untuk terkena infeksi yang
berasal dari luar. Hal ini disebabkan oleh terbukanya jalan lahir pada waktu persalinan
sehingga memudahkan masuknya bakteri atau mikroba pathogen lain. Selain mudah
terjadi infeksi, persalinan yang lama juga dapat menyebabkan janin mengalami
kecacatan karena lamanya penanganan yang dilakukan. Pada janin juga dapat
menyebabkan terjadinya aksikfisia dan gawat janin.
@. 4u!uan %embela!aran Selan!utn*a
1. 9engetahui lebih mendalam mengenai kelainan-kelainan *ang men*ebabkan dist'sia.
$. 9engetahui tanda-tanda lain *ang khas pada kelainan-kelainan *ang men*ebabkan dist'sia.
3. 9engetahui penatalaksanaan persalinan tidak ma!u (dist'sia).
J. )nf'rmasi 4ambahan
Mekanisme his
Seperti di atas telah dikemukakan uterus terdiri atas tiga lapisan 't't p'les: lapisan
luar l'ngitudinal, lapisan dalam sirkular dan di antara dua lapisan ini terdapat lapisan dengan
't't-'t't *ang beran*aman KtikarK. Seluruh lapisan 't't ini beker!a sama dengan balk,
sehingga terdapat pads 3aktu his *ang sempurna sifat-sifat a) k'ntraksi *ang simetris5 b)
k'ntraksi paling kuat atau adan*a d'minasi di fundus uteri5 dan c) sesudah itu ter!adi
relaksasi.
%engetahuan fungsi uterus dalam mass kehamilan ban*ak dipela!ari 'leh
"alde*r'-Barcia dan hasil-hasiln*a dia!ukan pads K'ngres Kedua
InternationalFederation of Gynaecology and Obstetrics di 9'ntreal, +uni 11.0. la
memasukkan kateter p'lietilen halus ke dalam ruang amni'n dan memasang
mikr'bal'n di mi'metrium. fundus uteri, tengah-tengah k'rpus uteri dan di bagian ba3ah
uterus. Semuan*a kemudian disambung dengan kateter p'lietilen halus ke slat pencatat
(electrometer). &engan demikian dapat diketahui bah3a 't't-'t't uterus tidak
mengadakan relaksasi sampai 0, akan tetapi masih mempun*ai t'nus, sehingga
tekanan di dalam ruang amni'n masih terukur antara -1$ mm 6g. %ads tiap
k'ntraksi tekanan tersebut meningkat, disebut amplitud' atau intensitas his *ang
mempun*ai dua bagian: bagian pertama peningkatan tekanan *ang agak cepat, bagian kedua
penurunan tekanan *ang agak lamban.
@rekuensi his adalah !umlah his dalam 3aktu tertentu. Amplitude dikalikan
dengan frekuensi his dalarn 10 menit menggambarkan keaktivan uterus dan ini
diukur dengan unit 9'ntevide'. <mpama amplitud' .0 mm 6g, frekuensi his 3 ? dalam
10 menit. &alam hal demikian ini aktivitas uterus adalah .0 ? 3 I 1.0 unit 9'ntevide'.
&engan memasukkan mikr'bal'n ke dalam mi'metrium di sudut kiri dan kanan
fundus uteri., pula di tengah-tengah k'rpus uteri Berta di bagian ba3ah uterus, kemudian
keempat mikr'bal'n itu dengan pipa p'lietilen halus men*ambung ke alat pengukur,
dapatlah dicatat dari bagian-bagian uterus bagaimana his berkembang men!adi his
*ang sempurna atau his *ang tanpa k''rdinasi, atau his *ang arahn*a terbalik dan
sebagain*a.
4iap his dimulai sebagai gel'mbang dari salah satu sudut di mana tuba masuk ke
dalam dinding uterus. &i tempat tersebut ada suatu pace maer dari mana gel'mbang his
berasal. Jel'mbang bergerak ke dalam clan ke ba3ah dengan kecepatan $ cm tiap detik
untuk mengikutsertakan seluruh uterus.
6is *ang sempurna mempun*ai ke!ang 't't paling tinggi di fundus uteri *ang
lapisan 't'tn*a paling tebal, dan puncak k'ntraksi ter!adi simultan di seluruh bagian
uterus. Sesudah tiap his, 't't-'t't k'rpus uteri men!adi lebih pendek daripada
sebelumn*a. &alam bahasa 'bstetri disebut 't't-'t't uterus mengadakan retraksi. Fleh
karena serviks kurang mengandung 't't maka serviks tertarik dan dibuka, lebih-lebih
!ika ada tekanan 'leh bagian besar !anin *ang keras, umpaman*a kepala *ang
merangsang pleksus saraf setempat.
Aktivitas miometrium dapat dinyatakan lebih jelas pada adanya kehamilan. Bila
mengadakan pemeriksaan ginekologik waktu hamil dapat diraba adanya kontraksi
uterus (tanda Braxton-Hicks). Pada seluruh kehamilan dapat dicatat adanya
kontraksi ringan dengan amplitudo 5 mm Hg tiap menit yang tidak teratur. His
sesudah kehamilan 30 minggu makin terasa lebih kuat dan lebih Bering. Sesudah 36
minggu aktivitas uterus lebih meningkat lagi hingga persalinan mulai. His timbul lebih
kuat tiap sepululi menit dan serviks membuka 2 cm. Jika persalinan mulai, yakni pada
permulaan kala pembukaan atau kala I, maka frekuensi dan amplitudo his meningkat.
Dalam keadaan normal tonus uterus pada waktu relaksasi tidak meningkat.
Amplitude uterus meningkat terns sampai 0 mm 6g pada akhir kala ) dan
frekuensi his men!adi $ sampai ( k'ntraksi tiap 10 menit. +uga laman*a his meningkat dari
han*a $0 detik pada permulaan partus sampai 0-10 detik pada akhir kala ) atau pada
permulaan kala )). 6is *ang sempurna dan efektif adalah bila ada k''rdinasi dari
gel'mbang k'ntraksi, sehingga k'ntraksi simetris dengan d'minasi di fundus uteri, dan
mempun*ai amplitud' (0 sampai 0 mm 6g *ang berlangsung 0 sampai 10 detik,
dengan !angka 3aktu antara k'ntraksi $ sampai ( menit, dan pada relaksasit'nus uterus
kurang dari 1$ mm 6g. +ika frekuensi dan amplitude his lebih tinggi maka hal ini dapat
mengurangi pertukaran 0$. 4er!adilah hip'ksia !anin dan timbul ga3at
!
anin *ang secara
klinik dapat ditentukan dengan antara lain menghitung detik !antung !anin. &etik !antung
!anin meningkat lebih dari 10 per menit dan tidak teratur. %emakaian alas
kardi't'k'graf akan memudahkan pemantauan keadaan !anin bila akan ada ga3at !anin.
Agar peredaran darah ke uterus men!adi lebih balk ibu disuruh berbaring ke sisi,
sehingga uterus dengan isin*a tidak dengan keseluruhann*a menekan pembuluh-
pembuluh darah di panggul. K'ntraksi uterus
!
uga men!adi lebih efisien dan putaran
paksi kepala akan berlangsung lebih lancar bila ibu dimiringkan ke arah ubun-ubun kecil
berada. 6is *ang sempurna, akan membuat dinding k'rpus uteri *ang terdiri atas 't't-
't't men
!
adi lebih tebal dan lebih pendek sedangkan bagian ba3ah uterus clan serviks
*ang han*a mengandung sedikit 't't clan ban*ak mengandung !aringan k'lagen akan
mudah tertarik hingga men!adi tipis dan membuka. 6al ini adalah pula akibat tekanan
air ketuban pada permulaan kala ) dan pada perkembangan selan
!
utn*a 'leh
kepala !anin *ang makin masuk ke r'ngga panggul dan sebagai benda keras
mengadakan tekanan kepada serviks hingga pembukaan men!adi lengkap.
Tibalah kala pengeluaran atau kala II. Ibu mulai mengedan. Dengan demikian ibu
menambah kekuatan uterus yang sudah optimum itu dengan mengadakan kontraksi
diafragma dan otot-otot dinding abdomen. Kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu ini
akan lebih efisien jika badan ibu dalam keadaan fleksi. Dagu ibu di dadanya, badan
dalam fleksi dan kedua tangan menarik pahanya dekat pada lutut. Dengan demikian
kepala janin didorong membuka diafragma pelvis dan vulva, dan lahir dalam presentasi
belakang kepala. Setelah anak lahir kekuatan his tetap ada untuk pelepasan dan pengeluran
uri.
Tiba kala III atau kala uri yang berlangsung 2 sampai 6 menit. Sesudah plasenta lahir,
amplitudo his masih tinggi + 60 sampai 80 mmHg akan tetapi frekuensinya berkurang. Hal
ini disebut aktivitas uterus menurun. Kontraksi uterus ini pada umumnya tidak seberapa sakit,
akan tetapi kadang-kadang dapat mengganggu sekali.
6. Analisis 9asalah
Dari kasus diketahui bahwa seorang wanita berumur 20 tahun, hamil anak pertama
dirujuk oleh bidan puskesmas dengan keluhan persalinan tidak maju. Saat ini ibu telah
memasuki persalinan kala I fase aktif.
Berdasarkan kasus di atas, telah diambil beberapa kata kunci, yaitu wanita 20 tahun,
primigravida, distosia, dan persalinan kala I fase aktif. Dari kata-kata kunci tersebut,
dilakukan analisis untuk mengetahui diagnosis utama sebagai berikut.
Kata Kunci
DD
Wanita 20 tahun Primigravida Distosia
Kala I Fase Aktif
Kelainan Panggul + + -
Kelainan His + + +
Letak Lintang + + -
Letak Sungsang + + -
Hidrosefalus + + -
Pertumbuhan Janin Berlebihan + + -
Kelainan Vagina + + -
Berdasarkan hasil analisis di atas, diagnosis utama yang paling mungkin adalah
kelainan pada his. Kelainan his memiliki tanda yang sama dengan tanda yang ada pada
skenario. Akan tetapi, masih diperlukan pemeriksaan dan pemantauan persalinan untuk
melihat tanda-tanda khas lainnya yang bisa membedakannya dengan diagnosis banding
lainnya guna menegakkan diagnosis yang pasti agar bisa ditentukan tindakan yang paling
sesuai dengan kelainan yang dialami oleh pasien tersebut.
&ip'skan 'leh )smira*anti di 0.:.(

You might also like