You are on page 1of 4

PENGOLAHAN KOTORAN SAPI MENJADI KOMPOS DAN PUPUK CAIR DENGAN AKTIVATOR

PROMI

A. Pembuatan Kompos Kotoran Sapi dengan Promi
Bahan:
1. Kotoran sapi padat dan sisa rumput/pakan.
2. PROMI, activator Pengomposan.
Alat:
1. Tempat pengomposan. Luas disesuaikan dengan volume kotoran sapi.
2. Sekop atau garpu untuk mengaduk/mencampur kotoran sapi
3. Terpal atau plastic untuk menutup tumpukan kompos
4. Termometer batang
Prosedur Pembuatan Kompos
1. Kotoran sapi padat dibuat lapisan di tempat pengomposan. Lebar lapisan antara 2-3 meter
dengan ketebalan kurang lebih 5 10 cm. Panjang lapisan disesuaikan dengan tempat yang
tersedia.
2. Campurkan tiga bagian activator PROMI. Tebarkan secara merata campuran activator PROMI ke
atas lapisan kotoran sapi tersebut. Dosis PROMI yang digunakan adalah 1 kg PROMI untuk 1-2
ton kotoran sapi.
3. Tebarkan kotoran sapi di atas lapisan yang sudah ditebari dengan PROMI kira-kira 5-10 cm.
4. Tebarkan kembali activator PROMI di atas lapisan tersebut.
5. Ulangi proses ini hingga tinggi tumpukan kurang lebih 1 1.5 m.
6. Tutup tumpukan kotoran sapi dengan plastic atau terpal plastic atau mulsa. Fungsi penutupan
adalah untuk menjaga suhu dan kelembaban selama proses pengomposan.
7. Biarkan proses pengomposan selama kurang lebih 2-3 minggu hingga kompos matang.
Catatan Tambahan:
1. Pengomposan tidak memerlukan naungan atau rumah kompos. Proses pengomposan bisa
dilakukan di tempat terbuka. Namun, kompos harus diberi penutup dengan plastic, terpal, atau
plastic mulsa (hitam).
2. Proses pengomposan dengan activator Promi tidak memerlukan pembalikan secara berkala.
3. Drainase di areal/tempat pengomposan harus dibuat baik agar tidak terjadi genangan air ketika
hujan. Kotoran sapi memiliki kadar air yang tinggi, sehingga memerlukan drainase agar air bisa
mengalir turun dan tidak mengenang.
4. Selama proses pengomposan akan terjadi kenaikan suhu yang tinggi hingga mencapai >70oC.
Kenaikan suhu ini normal untuk proses pengomposan dengan menggunakan activator Promi dan
tidak memerlukan pembalikan untuk menurunkan suhu.
Pengamatan Selama Proses Pengomposan
1. Pengamatan yang dilakukan selama proses pengomposan adalah suhu dan tinggi pengomposan.
2. Lakukan pengamatan suhu dan tinggi pengomposan secara berkala.
3. Pengamatan suhu dilakukan dengan memasukkan thermometer batang ke dalam tumpukan
kompos.
4. Biarkan selama beberapa menit atau sampai suhu thermometer sama dengan suhu kompos.
5. Catat suhu kompos.
6. Ukur tinggi tumpukan kompos secara vertical. Catat penurunan tinggi selama proses
pengomposan.
Ciri Visual Kompos yang Sudah Matang
1. Terjadi peningkatan suhu yang tinggi selama proses pengomposan (hingga >70oC) dan
kemudian kembali menurun ketika kompos mulai matang.
2. Terjadi penurunan tinggi tumpukan kompos hingga kurang lebih setengah dari tinggi awal.
3. Terjadi perubahan warna kotoran sapi menjadi lebih gelap. Sisa-sisa rumput menjadi lebih
lunak/rapuh.
4. Kotoran sapi menjadi tidak berbau menyengat/busuk.
5. Kompos menjadi kering dan remah.
Ciri Kimia Kompos yang Sudah Matang
1. Terjadi penurunan rasio kandungan C/N menjadi di bawah 20.
Pengolahan Kompos yang Sudah Matang
1. Kompos yang sudah matang dibuka penutup terpalnya.
2. Kompos dikeringkan di bawah sinar matahari untuk menurunkan kadar airnya hingga sekitar
30%.
3. Kompos dikemas dan siap diaplikasikan ke tanaman.

B. Pembuatan Pupuk Cair dari Kotoran/Kencing Sapi dengan Aktivator Promi
Bahan:
1. Kotoran sapi cair/kencing
2. PROMI, activator.
3. Jika diperlukan bisa ditambahkan empon2, esktrak beberapa tanaman tertentu, atau pupuk
majemuk untuk memperkaya pupuk cair dari kotoran sapi
Alat:
1. Bak atau drum untuk menampung kencing sapi
2. Kayu/sekop untuk pengaduk
3. Botol atau jerigen untuk tempat pupuk cair.
4. Aerator aquarium.
Prosedur Pembuatan Pupuk Cair dengan PROMI
1. Kencing sapi ditampung di dalam drum/bak.
2. Masukkan activator PROMI ke dalam drum dan diaduk hingga tercampur merata. Dosis activator
PROMI yang dipergunakan adalah 1 kg PROMI untuk 1000-1500 liter kencing.
3. Tutup drum/bak, tetapi jangan ditutup rapat-rapat untuk memberikan ruang untuk keluarnya
udara.
4. Beri aerasi dengan menggunakan aerator aquarium.
5. Biarkan kencing sapi terfermentasi selama kurang lebih 1minggu.
6. Setelah 1minggu kencing sapi siap digunakan sebagai pupuk cair.
Bahan-bahan Tambahan yang Bisa Digunakan untuk Pembuatan Pupuk Cair dari Kencing Sapi
1. Bahan-bahan tambahan ini bermanfaat untuk menambahkan/meningkatkan kandungan hara
nutrisi tanaman, atau bersifat sebagai pestisida organik.
2. Bahan-bahan ini ditambahkan sebelum kencing sapi difermentasi dengan activator PROMI.
3. Bahan-bahan yang bisa ditambahkan antara lain adalah:
a. ekstrak daun gamal/daun tanaman kacang-kacangan untuk meningkatkan kandungan N,
b. fosfat alam meningkatkan kandungan hara P,
c. Abu jangjang sawit, air rendaman sabut kelapa untuk meningkatkan kandungan K,
d. empon-empon (kunyit, bawang putih, dll) yang memiliki manfaat sebagai pestisida
organic,

Peningkatan Kualitas dan Kandungan Hara Pupuk Cair dari Kotoran Sapi
1. Kencing sapi (plus bahan tambahan) yang telah difermentasi selama dua minggu bisa diberi
beberapa bahan tambahan untuk meningkatkan kualitasnya.
2. Asam Humat; memiliki sifat seperti hormone tanaman, dosis penambahan 5-10ml/liter pupuk
cair.
3. Urea atau NPK majemuk (15 15 15) sebanyak 20-50 gr/liter pupuk cair.
4. Hormon tanaman sebanyak 1-2 ml/liter pupuk cair.
5. Bahan-bahan pengaya tersebut ditambahkan pada pupuk cair dan diaduk secara merata.
6. Biarkan pupuk cair selama 2-3 hari tanpa aerasi sebelum digunakan/diaplikasikan ke tanaman.

Aktivator PROMI adalah produk dari Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor
(http://ibriec.org/index.php?option=com_content&view=article&id=36&Itemid=23)

You might also like