You are on page 1of 8

DESAIN PROGRAM PRARANCANGAN OPTIMUM KAPAL

PENYEBERANGAN ANTAR PULAU UNTUK


KAWASAN TIMUR INDONESIA

THE DESIGN OF OPTIMUM PRELIMINARY PROGRAM OF
INTER-ISLAND FERRY FOR THE EASTERN PART OF INDONESIA

Mansur Yahya, Ganding Sitepu, Daeng Paroka

Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar






























Alamat Korespondeni :

Mansur Yahya, ST
Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Makassar, 90245
HP : 082349106060
e-mail : yahya_mansur@ymail.



Abstrak

Kawasan Timur Indonesia secara geografis terdiri dari pulau-pulau yang jaraknya relative dekat dan secara
demografis kerapatan penduduk relative rendah dengan tingkat ekonomi yang juga rendah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengoptimasi rancangan kapal penyeberangan yang sesuai dengan karakteristik wilayah
perairan di Kawasan Timur Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi perairan Kawasan
Timur Indonesia, kondisi permintaan penyeberangan dan infrastruktur penyeberangan. Mengembangkan konsep
prosedur optimasi prarancangan kapal penyeberangan dari batasan-batasan karakteristik Kawasan Timur
Indonesia dengan pertimbangan teknis dan ekonomi. Prosedur tersebut dalam bentuk bagan alir optimasi yang
jadikan dasar pengembangan program aplikasi komputer dengan bahasa pemrograman Delphi XE. Hasil
penelitian berupa program aplikasi komputer. Dengan program ini data system konstrain berupa oceanography,
permintaan dan infrastruktur berdasarkan karakteristik tertentu diinputkan, sehingga akan didapatkan ukuran
utama kapal penyeberangan yang optimum dan dapat lebih efisien, efektif dan aman dalam melayani angkutan
penyeberangan antar pulau di Kawasan Timur Indonesia.

Kata kunci : Kawasan Timur Indonesia, Kapal Penyeberangan, Optimasi, Program Komputer

Abstract

Eastern Part of Indonesia is geographically consist of islands that were located relatively near to the
demographic and population density is relatively low with a low economic level as well .This study aims to
optimize the design of ships crossing in accordance with the characteristics of the waters in Eastern Part of
Indonesia. The study was conducted by identifying the condition of the waters of Eastern Part of Indonesia,
demand conditions crossings and crossing infrastructure. Develop the concept of optimization procedures
preliminary design ships crossing of boundaries characteristics Eastern Part of Indonesia with technical and
economic considerations. The procedure in the form of optimization flow chart is made the basis for developing
a computer application program with the programming language Delphi XE. The results in the form of a
computer application program. With this program data system constraints such as oceanography, demand and
infrastructure based on certain characteristics of the input, so it will get the primary measure of the ferry
transport and can be more efficient, effective and safe in serving the inter-island ferry transport in eastern of
Indonesia

Keywords: Eastern part of Indonesia, inter island ferry, Optimization, Computer Program.
























PENDAHULUAN
Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang telah dilaksanakan selama ini
belum dapat memberikan hasil yang optimal, terlihat Kawasan Timur Indonesia (KTI) masih
jauh tertinggal bila dibandingkan dengan Kawasan Barat Indonesia (KBI). Ketertinggalan
Kawasan Timur Indonesia, memerlukan langkah-langkah strategis yaitu melalui upaya
percepatan pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
Kawasan Timur Indonesia (KTI) merupakan kawasan masa depan. Terdapat banyak
potensi produktif komoditi primer seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan dan pertambangan belum sepenuhnya dieksplorasi secara optimal untuk
kesejahteraan masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
Kawasan Timur Indonesia (KTI) secara geografis terdiri dari pulau-pulau yang jaraknya
relative dekat dan secara demografis kerapatan penduduk relative rendah dengan tingkat
ekonomi yang juga rendah. Pergerakan komoditas dan manusia baik jumlah maupun
kualitasnya masih rendah dibanding dengan pergerakan di Kawasan Barat Indonesia (KBI).
Balitbang Kementerian Perhubungan (2011) menggambarkan kondisi ketimpangan tersebut
Kondisi pelayanan jaringan transportasi dan prasarana yang masih terbatas, cenderung
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang tidak
signifikan. Namun pada sisi lain, Kawasan Timur Indonesia (KTI) mempunyai keunggulan
posisi geografis yang strategis, Transportasi laut mempunyai peran penting dalam
pengembangan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) (Jinca M.Y. 2002). Sehingga
perlunya dilakukan analisis yang lebih mendalam mengenai konsep kapal penyeberangan
yaitu penentuan pengaturan car deck, perhitungan garis air, perhitungan stabilitas, dan lain-
lain (Cangara. R, 2011).
Konsep optimasi kapal secara global, menggunakan pengambilan keputusan yang
multiatribute, untuk mendapatkan desain kapal yang optimal. (Ray, 1994). Konsep prosedur
optimasi kapal dengan berbagai batasan operasional (Younis, 2011). Karena konsep
prarancangan kapal dibutuhkan proses iterasi yang kompleks karena banyaknya variabel-
variabel yang saling kontradiksi, sehingga penggunaan komputer mutlak diperlukan.
Penelitian mengasilkan constrain atau batasan optimasi rancangan kapal penyeberangan di
Kawasan Timur Indonesia, dalam bentuk Model bagan alir optimalisasi perancangan
berdasarkan kondisi permintaan, kondisi oseanografis, dan infrastruktur (Noegraha, 2013).
Bagan alir optimasi dibuat program aplikasi komputer, data awal rancangan berupa
permintaan, oceanography dan infrastruktur yang diinputkan akan diproses dengan dan
rumus-rumus prarancangan kapal dan dikontrol batasan-batasan teknis prarancangan sesuai

dengan karasteristik di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Iterasi dilakukan secara berulang-
ulang untuk mendapatkan ukuran utama yang memenuhi kriteria, sehingga dihasilkan output
prarancangan kapal yang optimum. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan ukuran utama
optimum yang sesuai dengan karasteristik wilayah pelayaran, sehingga kapal penyeberangan
akan lebih efisien, efektif dan aman.

BAHAN DAN METODE
Lokasi dan Rancangan penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan
prosedur desain dari kuantifikasi untuk mengukur variabel penelitian melalui seleksi dan
desain struktur data. Waktu penelitian dimulai pada bulan November 2012 sampai September
2013. Penelitian ini dilaksanakan pada Laboratorium Komputer Program Studi Perkapalan
Fakultas Teknik. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari hasil
penelitian sebelumnya, kondisi permintaan, infrastruktur, oseanography serta sumber data
berupa ukuran utama kapal penyeberangan yang beroperasi di Kawasan Timur Indonesia.
Metode Analisis
Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dilakukan analisa untuk menentukan
batasan-batasan prarancangan. Dengan batasan-batasan prarancangan dikembangkan menjadi
prosedur optimalisasi prarancangan kapal dengan mempertimbangkan faktor teknis yaitu
kekuatan kapal, stabilitas kapal dan tahanan kapal. Kemudian membuat bagan alir (flowchart)
optimalisasi prarancangan kapal yang dijadikan dasar pengembangan program aplikasi
komputer dengan bahasa pemrograman Delphi XE.

HASIL
Program aplikasi komputer prarancangan optimum kapal adalah program yang dibuat
dengan bahasa pemrograman Delphi XE. dan basis penyimpangan data dengan Microsoft
Office Access.
Pada tampilan program aplikasi pada Gambar 1., terdapat bagian Input Data yang terdiri
dari beberapa groupbox Nama Kapal, Permintaan, Operasional Oceanography dan
Infrastruktur. Pada kolom textbox tersebut data-data awal rancangan diinputkan. Pada
tampilan ini juga terdapat tbutton untuk menjalankan perintah. Tombol Mulai berfungsi untuk
mengktifkan program dan memulai input data. Tombol Proses berfungsi untuk menjalankan
perintah proses setelah semua data telah diinputkan dengan benar. Tombol Simpan berfungsi
untuk menyimpan data hasil proses pada database. Tombol Bersih berfungsi untuk

membersihkan layar textbox untuk memulai input baru. Tombol Data berfungsi untuk
menampilkan data yang tersimpan pada database dengan mengklik tombol tersebut. Tombol
Keluar untuk keluar dari program aplikasi.
Pada bagian Output Data Prarancangan pada Gambar 2., data hasil proses ditampilkan.
Hasil proses ditampilkan pada textbox yang terdapat pada groupbox ruang Muat, Geometri,
Daya dan Displacement, Stabilitas Awal, Kontrol Prarancangan dan Fungsi Obyektif.
Tabel Data berfungsi untuk menampilkan data hasil proses output praracangan yang
tersimpan pada database. Sehingga semua hasil penyimpangan sebelumnya bisa ditampilkan,
pada groupbox tersebut.
Perbandingan kapal yang beroperasi dengan kapal hasil optimalisasi kapal pada lintasan
Bitung Melonguane dapat dilihat pada Tabel 1. Ukuran kapal maksimal digunakan
berdasarkan batasan infrastruktur dan regulasi. Ukuran kapal optimal lebih kecil dari kapal
aktual yang beroperasi karena dimensi kapal dibatasi fasilitas pelabuhan dan kondisi
permintaan akan jumlah penumpang dan muantan kendaraan.

PEMBAHASAN
Karena kawasan ini terdiri dari kepulauan maka konektivitas dengan kapal
penyeberangan menjadi penting. Perencanaan kapal penyeberangan yang optimum akan
menjadi solusi pada pengembangan konektivitas kawasan ini. Beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan pada perencanaan kapal yaitu faktor teknis adalah kekuatan kapal,
stabilitas kapal dan tahanan kapal (Watson, 1998).
Pertimbangan teknis menjadi acuan dalam penentuan ukuran optimum, selain itu faktor
ekonomi juga menjadi hal yang dipertimbangkan. Estimasi dari Biaya investasi pembangunan
kapal dan operasional kapal serta kondisi permintaan pasar menjadi dasar penentuan
kebijakan investasi di bidang ini (Scehneekluth, 1998)
Berdasarkan berbagai pertimbangan dalam menentukan prarancangan ukuran optimum
kapal penyebarangan, maka diperlukan suatu fungsi obyektif untuk dijadikan barometer
tujuan prarancangan. Fungsi objektif yang merupakan tujuan utama dalam proses optimalisasi
yaitu Biaya operasional kapal (BOK/trip). Biaya operasional kapal per trip dirumuskan
sebagai berikut (Muslihati, 2011):
% 6 ) . . . 34 , 0 ( ) 10 . . 3 , 4 ( ) . 132 , 0 (
6
Tn
Vs
S
P GT P BOK
B S
(1)
Tn BOK Trip BOK / / (2)
Batasan (constraints) geometri merupakan fungsi yang berhubungan dengan variabel
desain. Batasan tersebut didefinisikan sebagai jarak (range) dari solusi yang dapat diambil

dari berbagai solusi terbaik yang harus ditemukan. Berdasarkan data statistik yang diperoleh
dari peta lintas penyeberangan tahun 2012 (Kementrian Perhubungan ,2012) , sebanyak 80
kapal feri tipe roro yang melayani penyeberangan di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
dijadikan sebagai objek penelitian. Dari data tersebut kemudian dibuat batasan berdasarkan
dimensi rasio yang umunya digunakan dalam perancangan kapal yaitu rasio Loa/B, Loa/H,
B/T dan H/T (Tupper, 2001). Batasan rasio tersebut akan dijadikan acuan dalam optimalisasi
perancangan kapal penyeberangan di Kawasan Timur Indonesia (KTI), meskipun terdapat
beberapa rasio dari berbagai referensi yang digunakan sebelumnya dalam perancangan kapal.
Adapun rasio kapal penyeberangan untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI) adalah rasio
Loa/H (12-16,5), rasio Loa/B (3,47-4,52), rasio B/T (5,1-6,67), rasio H/T (1,31-1,83), Fn
0,3, Fb (1,76.L
1,43
mm), C
B
(0,37-0,69), MG (0,5-2,2 m), dan T
roll
7 detik (IMO, 1997).
Untuk mendapatkan hasil perencanaan kapal penyeberangan yang efektif dan efisien
maka digunakan teknik optimalisasi. Optimasi dalam hal ini bagaimana membuat prosedur
prarancangan kapal penyeberangan yang sesuai karasteristik Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Teknik optimasi dengan mengidentifikasi variabel desain yang merupakan fungsi yang dapat
divariasikan untuk mendapatkan ukuran yang optimum dari prarancangan kapal
penyeberangan terdiri dari L, B, T, H, Cb, tinggi geladak R4, dan Fn. Menentukan sistem
bounds yang merupakan perbandingan dari sistem variabel dan sistem variabel rasio bounds
yang merupakan batasan rasio tertentu dari sistem variabel yaitu L/B , L/H, B/T, H/T dan
rasio Cb. Menentukan sistem constrains yang merupakan batasan-batasan pada prarancangan
kapal berupa kecepatan kapal, jumlah dan jenis muatan, jarak tempuh dan regulasi.
Menentukan Sistem Obyektif dalam hal ini adalah Bok/trip, karena kondisi kawasan ini
penyebaran penduduk yang tidak merata dan jenis muatan atau komoditi juga tidak tentu.
Selanjutnya dibuatkan diagram alir (flowchart) yang dijadikan acuan dalam melakukan
optimasi.

KESIMPULAN DAN SARAN
Telah dikembangkan konsep prosedur optimasi prarancangan kapal penyeberangan
berdasarkan karasteristik di Kawasan Timur Indonesia. Bok/trip merupakan fungsi obyektif
untuk menentukan efektivitas kapal penyeberangan. Telah dibuat program aplikasi komputer
untuk melakukan optimasi prarancangan kapal penyeberangan di Kawasan Timur Indonesia
Optimalisai prarancangan kapal penyeberangan dikawasan ini dapat dilanjutkan dengan
menvariasikan permintaan pada trayek tertentu dan membandingkan dimana fungsi obyektif
yang lebih baik. Program aplikasi komputer yang dibuat dapat dikembangkan lebih lanjut

dengan memanfaatkan fasilitas software Borland Delphi XE dan atau menggabungkan dengan
software lainnya sehingga lebih user friendly. Perlu dikaji dan dianalisis lebih mendalam
tentang rumus-rumus prarancangan kapal yang lebih spesifik untuk kapal penyeberangan
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang Kemenhub. (2010). Studi lokasi pelabuhan utama dan pengumpul di Kawasan
Timur Indonesia (KTI) dalam Persepektif Efisiensi Logistik. Laporan Kajian
Kemenhub. Jakarta
Cangara, Ria Rahmarie. (2011). Studi Kebutuhan Angkutan Penyeberangan Berdasar
Permintaan di Provinsi Sulawesi Tenggara. Prosiding Seminar Nasional Teori dan
Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA)
International Maritime Organization. (1997). IMO and Ro-ro Safety. London, United
Kingdom.
Jinca, M. Y, Farianto L dan Aksa, S. Kamran. (2002). Sistem Transportasi Laut Kawasan
Timur Indonesia. Makassar
Kementrian Perhubungan (2012), Peta Lintas Penyeberangan 2012, Jakarta Indonesia
Muslihati. (2011). Formulasi Tarif Angkutan Penyeberangan Perintis. Prosiding Seminar
Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA). Halaman A 12-17.
Noegraha, A.Dirga. (2013). Optimalisasi Perancangan Kapal Penyeberangan di Kawasan
Timur Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Makassar
Schneekluth, H dan Bertram, V. (1998). Ship Design for Efficiency and Economy. Second
Edition. Butterworth-Heinemann. London.
T. Ray, R. P. Gokarn, and O. P. Sha, (1994) A Global Optimization Model For Ship Design,
1994. Department of Naval Architecture, Indian Institute of Technology, Kharagpur.
India
Tupper, E.C dan Rawson, K.J (2001) Basich Ship theory . fifth edition Tottenham . London
Watson, David. (1998). Practical Ship Design. Elsevier Ocean Engineering Book Series.
Volume I, First Edition. British.
Younis, G.M. dkk. (2011). Techno-Economical Optimization for River Nile Container Ships.
Journal Brodo Gadja. Vol. 62 No. 4. Halaman 383 - 395.

































Gambar 1. Tampilan Program Aplikasi










Gambar 2. Tampilan Tabel Data Output Praracangan




Tabel 1. Komparasi hasil pada lintasan Bitung Melonguane
No. Ukuran Simbol Kapal Aktual Kapal Optimal Satuan
1 Panjang Loa 56,02 36,01 m
2 Lebar B 14,00 10,28 m
3 Tinggi H 3,80 2,79 m
4
5
Sarat
Koef. block
T

2,00 1,54
0,62
m
6 Kecepatan Vs 11,00 10,42 Knot
7 Daya mesin PB 2.060 701 Kw
8 Stabilitas MG - 0,76 m
9 Periode oleng Troll - 9,04 Detik
10 Trip/Tahun Tn - 201 Trip
11 Tonase Kotor GT 961 325,10
12 Harga kapal Ps - 3.426.212.387 Rp
13 BOK/Trip BOK/Tn - 9.720.106 Rp
14 Penumpang Pnp 479 176 Orang
15 Kendaraan R-4 22 8 Unit

You might also like